Partisipan Uji Normalitas T1 802012079 Full text

HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitian Sebelum pengambilan sampel dilakukan, peneliti melakukan uji coba bahasa terlebih dahulu kepada 5 orang responden yang memiliki kriteria yang sama seperti partisipan dari penelitian ini. Setelah uji coba bahasa selesai dilakukan, peneliti memperbaiki kalimat-kalimat dari item pada skala psikologi yang akan digunakan pada penelitian ini sesuai dari saran kelima responden pada saat uji coba bahasa dilakukan. Setelah persiapan penelitian selesai dipersiapkan seperti skala psikologi yang akan digunakan, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian kepada Fakultas Psikologi UKSW dan peneliti mendapatkan surat pengantar yang telah disetujui oleh pembimbing dan kaprogdi Fakultas Psikologi bernomor 069PU-F.PsiVI2016 tanggal 08 Juni 2016. Setelah mendapat surat pengantar dari Fakultas Psikologi kemudian peneliti mengirim surat dalam bentuk e-mail kepada pihak sekolah. Peneliti kemudian menyebar angket yang berisikan skala psikologi kepada siswa kelas X dan XI SMA Kristen 2 Binsus Tomohon pada hari Senin tanggal 13 Juni 2016 sebanyak jumlah sampel yaitu 110 siswa. Pengambilan sampel dilakukan selama 1 hari. Cara pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengisi angket dipilih oleh pihak sekolah melalui wakil ketua OSIS. Siswa yang dipilih adalah siswa yang pada saat itu tidak memiliki kegiatan di sekolah karena ujian kenaikan kelas telah selesai dan sementara menunggu guru-guru mengolah nilai.

2. Analisis item a. Skala Kecerdasan Emosional

Berdasarkan skala variabel kecerdasan emosional dengan jumlah item soal 40 yang terdiri dari 31 item favorabledan 9 unfavorable didapatkan hasil uji daya diskriminasi terdapat 8 item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena karena sesuai dengan ketentuan dari Azwar 2012 yang menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan memenuhi syarat apabila ≥0,30 dan bisa diturunkan hingga ≥0,25. Item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat yaitu item nomor 2, 9, 14, 16, 21, 26, 29 dan 32 sedangkan 32 item lainya dinyatakan memenuhi syarat.

b. Skala Pengambilan Keputusan Karir

Berdasarkan skala Career Decision-making Difficulties Questionnaire CDDQ dengan jumlah item soal 34 yang terdiri dari 34 item unfavorable didapatkan hasil uji daya diskrimanasi terdapat 3 item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dari Azwar 2012 yang menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan memenuhi syarat apabila ≥0,30 dan bisa diturunkan hingga ≥0,25. Item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat yaitu item nomor 7,10,11 sedangkan 31 item lainnya dinyatakan memenuhi syarat.

3. Hasil A. Hasil Analisis Deskriptif

a. Kecerdasan Emosional

Variabel kecerdasan emosional memiliki 32 item valid dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor hipotetik tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Skor tertinggi : 160 Skor terendah : 32 Pembagian interval dilakukan menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah jumlah kategori. i = 25,6 Berdasar hasil tersebut, dapat ditentukan interval dan kategori pengambilan keputusan karir sebagai berikut: Sangat tinggi : 134,4 ≤ x ≤ 160 Tinggi : 108,8 ≤ x 134,4 Sedang : 83,2 ≤ x 108,8 Rendah : 57,6 ≤ x 83,2 Sangat rendah : 32 ≤ x 57,6 Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut, maka didapati data kecerdasan emosional sebagai berikut : Tabel 1.1 Kriteria Skor Kecerdasan Emosional No. Interval Kategori Freku- ensi Persentase Mean Standar deviasi 1. 134,4 ≤ x ≤ 160 Sangat Tinggi 5 4,55 113,9 11,1 2. 108,8 ≤ x 134,4 Tinggi 66 60 3. 83,2 ≤ x 108,8 Sedang 39 35,5 4. 57,6 ≤ x 83,2 Rendah 5. 32 ≤ x 57,6 Sangat Rendah Berdasarkan hasil kategori tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 60 siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon cenderung memiliki kecerdasan emosioanal yang masuk pada kategori tinggi.

b. Pengambilan Keputusan Karir

Variabel pengambilan keputusan karir memiliki 31 item valid dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor hipotetik tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut: Skor tertinggi : 155 Skor terendah : 31 Pembagian interval dilakukan menjadi lima kategori, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah jumlah kategori. i = 24,8 Berdasar hasil tersebut, dapat ditentukan interval dan kategori pengambilan keputusan sebagai berikut : Sangat Tinggi : 130,2 ≤ x ≤ 155 Tinggi : 105,4 ≤ x 130,2 Sedang : 80,6 ≤ x 105,4 Rendah : 55,8 ≤ x 80,6 Sangat rendah : 31 ≤ x 55,8 Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut, maka kategorisasi pengambilan keputusan karir siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon adalah sebagai berikut. Tabel 1.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Karir No. Interval Kategori Freku-ensi Persen- tase Mean Standar deviasi 1. 130,2 ≤ x ≤ 155 Sangat Tinggi 1 0,9 91,25 15,08 2. 105,4 ≤ x 130,2 Tinggi 15 13,64 3. 80,6 ≤ x 105,4 Sedang 63 56,36 4. 55,8 ≤ x 80,6 Rendah 31 28,18 5. 31 ≤ x 55,8 Sangat Rendah 1 0,9 Berdasarkan hasil kategori pada tabel 1.2, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 56,36 siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon cenderung memiliki pengambilan keputusan karir yang masuk pada kategori sedang.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p 0, 05 yang didapat dari hasil analisa menggunakan program SPSS IBM versi 20. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kecerdasan Emosional Pengambilan Keputusan Karir N 110 110 Normal Parameters a,b Mean 113.9182 91.2545 Std. Deviation 11.12327 15.08474 Most Extreme Differences Absolute .053 .061 Positive .053 .061 Negative -.033 -.045 Kolmogorov-Smirnov Z .557 .643 Asymp. Sig. 1-tailed .916 .803 Pada variabel kecerdasan emosional diperoleh hasil skor sebesar 0,557 dengan probabilitas p atau signifikansi sebesar 0,916 p0,05. Sedangkan pada variabel pengambilan keputusan karir memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,643 dengan probabilitas p atau signifikansi sebesar 0,803 p0,05. Dengan demikian kedua variabel berdistribusi normal.

C. Uji Linearitas

Pengujian linearitas diperlukan untuk mengetahui apakah dua variable yang sudah ditetapkan, dalam hal ini satu variabel independen, dan satu variabel dependen memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Kedua variabel dapat dikatakan linier bila memiliki nilai signifikansi 0,05. Pengujian liniaritas kedua variabel tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 1.4 ANOVA Table ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Pengambilan Keputusan Karir Kecerdasan Emosional Between Groups Combined 14664,539 42 349,156 2,307 ,220 Linearity 3756,106 1 3756,106 24,823 ,113 Deviation from Linearity 10908,434 41 266,059 1,758 ,320 Within Groups 10138,333 67 151,318 Total 24802,873 109 Hasil uji linearitas diperoleh nilai F beda sebesar 1,758 dengan signifikansi = 0,320 p0,05 yang menunjukkan hubungan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan karir adalah linear.

D. Uji Korelasi Tabel 1.5

Correlations variabel Correlations Kecerdasan Emosional Pengambilan Keputusan Karir Kecerdasan Emosional Pearson Correlation 1 ,389 Sig. 1-tailed ,000 N 110 110 Pengambilan Keputusan Karir Pearson Correlation ,389 1 Sig. 1-tailed ,000 N 110 110 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Hasil koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir sebesar 0,398 nilai Sig. 1-tailed 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif sigifikan antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir dengan kontribusi kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 15,84 0,398 2 x 100. Adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir diasumsikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mampu mengambil keputusan karirnya dengan baik pula dan sebaliknya. PEMBAHASAN Hasil perhitungan dengan menggunakan IBM SPSS versi 20 dengan uji korelasi Pearson Product Moment dengan r = 0,398 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000 0,05 dan kontribusi kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 15,84 0,398 2 x 100, menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas X dan XI SMA Kristen 2 Binsus Tomohon. Adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir diasumsikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mampu mengambil keputusan karirnya dengan baik pula. Sebaliknya orang yang memiliki kecerdasan emosi kurang baik memiliki ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan karir. Dalam hasil penelitian Jiang 2016 peningkatan kecerdasan emosional diIakalangan mahasiswa dapat meningkatkan pengambilan keputusan karir mereka. Penelitian ini menegaskan peran emosi dalam pengambilan keputusan karir dengan cara melakukan penilaian kecerdasan emosional. Hal ini didukung pendapat Di Fabio 2012 tentang kecerdasan emosional merupakan variabel yang inovatif untuk menjelaskan pengambilan keputusan karir dan menunjukkan bahwa peran kecerdasan emosional dalam konstruksi karir dapat digunakan dalam berbagai konteks. Kecerdasan emosional dapat membantu individu menggunakan emosi untuk mengarahkan diri mereka sendiri dalam mencapai tujuan Mayer Salovey, 1997; Wong Law, 2002. Secara khusus, hasil penelitian Blustein, Ellis, Devenis 1989 menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung memiliki kepastian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam membuat keputusan tentang karir masa depan mereka. Alasannya mungkin bahwa individu dengan kecerdasan emosional tinggi lebih mungkin untuk menjadi lebih baik dalam mengantisipasi konsekuensi emosional