HASIL PENELITIAN 1. Pelaksanaan Penelitian
Sebelum pengambilan sampel dilakukan, peneliti melakukan uji coba bahasa terlebih dahulu kepada 5 orang responden yang memiliki kriteria yang
sama seperti partisipan dari penelitian ini. Setelah uji coba bahasa selesai dilakukan, peneliti memperbaiki kalimat-kalimat dari item pada skala psikologi
yang akan digunakan pada penelitian ini sesuai dari saran kelima responden pada saat uji coba bahasa dilakukan. Setelah persiapan penelitian selesai dipersiapkan
seperti skala psikologi yang akan digunakan, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian kepada Fakultas Psikologi UKSW dan peneliti mendapatkan surat
pengantar yang telah disetujui oleh pembimbing dan kaprogdi Fakultas Psikologi bernomor 069PU-F.PsiVI2016 tanggal 08 Juni 2016. Setelah mendapat surat
pengantar dari Fakultas Psikologi kemudian peneliti mengirim surat dalam bentuk e-mail kepada pihak sekolah. Peneliti kemudian menyebar angket yang berisikan
skala psikologi kepada siswa kelas X dan XI SMA Kristen 2 Binsus Tomohon pada hari Senin tanggal 13 Juni 2016 sebanyak jumlah sampel yaitu 110 siswa.
Pengambilan sampel dilakukan selama 1 hari. Cara pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang mengisi angket dipilih oleh pihak sekolah
melalui wakil ketua OSIS. Siswa yang dipilih adalah siswa yang pada saat itu tidak memiliki kegiatan di sekolah karena ujian kenaikan kelas telah selesai dan
sementara menunggu guru-guru mengolah nilai.
2. Analisis item a. Skala Kecerdasan Emosional
Berdasarkan skala variabel kecerdasan emosional dengan jumlah item soal 40 yang terdiri dari 31 item favorabledan 9 unfavorable didapatkan hasil
uji daya diskriminasi terdapat 8 item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat karena karena sesuai dengan ketentuan dari Azwar 2012 yang menyatakan
bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan memenuhi syarat apabila ≥0,30 dan bisa diturunkan hingga ≥0,25. Item yang dinyatakan tidak
memenuhi syarat yaitu item nomor 2, 9, 14, 16, 21, 26, 29 dan 32 sedangkan 32 item lainya dinyatakan memenuhi syarat.
b. Skala Pengambilan Keputusan Karir
Berdasarkan skala Career Decision-making Difficulties Questionnaire CDDQ dengan jumlah item soal 34 yang terdiri dari 34 item unfavorable
didapatkan hasil uji daya diskrimanasi terdapat 3 item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan dari Azwar 2012 yang
menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan memenuhi syarat
apabila ≥0,30 dan bisa diturunkan hingga ≥0,25. Item yang dinyatakan tidak memenuhi syarat yaitu item nomor 7,10,11 sedangkan 31 item lainnya
dinyatakan memenuhi syarat.
3. Hasil A. Hasil Analisis Deskriptif
a. Kecerdasan Emosional
Variabel kecerdasan emosional memiliki 32 item valid dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor hipotetik tertinggi
dan terendah adalah sebagai berikut: Skor tertinggi : 160
Skor terendah : 32 Pembagian interval dilakukan menjadi lima kategori, yaitu sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval
dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor terendah dan membaginya dengan jumlah jumlah kategori.
i = 25,6
Berdasar hasil tersebut, dapat ditentukan interval dan kategori pengambilan keputusan karir sebagai berikut:
Sangat tinggi : 134,4
≤ x ≤ 160 Tinggi
: 108,8 ≤ x 134,4
Sedang : 83,2
≤ x 108,8 Rendah
: 57,6 ≤ x 83,2
Sangat rendah : 32
≤ x 57,6 Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut, maka didapati data
kecerdasan emosional sebagai berikut :
Tabel 1.1 Kriteria Skor Kecerdasan Emosional
No. Interval
Kategori Freku-
ensi Persentase
Mean Standar
deviasi
1. 134,4 ≤ x ≤ 160
Sangat Tinggi
5 4,55
113,9 11,1
2. 108,8 ≤ x 134,4
Tinggi 66
60 3.
83,2 ≤ x 108,8 Sedang
39 35,5
4. 57,6 ≤ x 83,2
Rendah 5.
32 ≤ x 57,6 Sangat
Rendah Berdasarkan hasil kategori tabel 1.1, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar 60 siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon cenderung memiliki kecerdasan emosioanal yang masuk pada kategori tinggi.
b. Pengambilan Keputusan Karir
Variabel pengambilan keputusan karir memiliki 31 item valid dengan jenjang skor antara 1 sampai dengan 5. Pembagian skor hipotetik tertinggi
dan terendah adalah sebagai berikut: Skor tertinggi : 155
Skor terendah : 31 Pembagian interval dilakukan menjadi lima kategori, yaitu sangat
tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah skor
terendah dan membaginya dengan jumlah jumlah kategori.
i = 24,8
Berdasar hasil tersebut, dapat ditentukan interval dan kategori pengambilan keputusan sebagai berikut :
Sangat Tinggi : 130,2
≤ x ≤ 155 Tinggi
: 105,4 ≤ x 130,2
Sedang : 80,6
≤ x 105,4 Rendah
: 55,8 ≤ x 80,6
Sangat rendah : 31
≤ x 55,8 Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut, maka kategorisasi
pengambilan keputusan karir siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Karir
No. Interval
Kategori Freku-ensi
Persen- tase
Mean Standar
deviasi
1. 130,2 ≤ x ≤ 155
Sangat Tinggi
1 0,9
91,25 15,08
2. 105,4 ≤ x 130,2
Tinggi 15
13,64 3.
80,6 ≤ x 105,4 Sedang
63 56,36
4. 55,8 ≤ x 80,6
Rendah 31
28,18 5.
31 ≤ x 55,8 Sangat
Rendah 1
0,9 Berdasarkan hasil kategori pada tabel 1.2, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar 56,36 siswa SMA Kristen 2 Binsus Tomohon cenderung memiliki pengambilan keputusan karir yang masuk pada kategori sedang.
B. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p 0, 05
yang didapat dari hasil analisa menggunakan program SPSS IBM versi 20. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut :
Tabel 1.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kecerdasan Emosional
Pengambilan Keputusan
Karir N
110 110
Normal Parameters
a,b
Mean 113.9182
91.2545 Std.
Deviation 11.12327
15.08474 Most Extreme
Differences Absolute
.053 .061
Positive .053
.061 Negative
-.033 -.045
Kolmogorov-Smirnov Z .557
.643 Asymp. Sig. 1-tailed
.916 .803
Pada variabel kecerdasan emosional diperoleh hasil skor sebesar 0,557 dengan probabilitas p atau signifikansi sebesar 0,916 p0,05. Sedangkan
pada variabel pengambilan keputusan karir memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,643 dengan probabilitas p atau signifikansi sebesar 0,803 p0,05.
Dengan demikian kedua variabel berdistribusi normal.
C. Uji Linearitas
Pengujian linearitas diperlukan untuk mengetahui apakah dua variable yang sudah ditetapkan, dalam hal ini satu variabel independen, dan satu
variabel dependen memiliki hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Kedua variabel dapat dikatakan linier bila memiliki nilai
signifikansi 0,05. Pengujian liniaritas kedua variabel tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.4 ANOVA Table
ANOVA Table
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig.
Pengambilan Keputusan Karir
Kecerdasan Emosional
Between Groups
Combined 14664,539 42
349,156 2,307 ,220 Linearity
3756,106 1 3756,106 24,823 ,113
Deviation from
Linearity 10908,434 41
266,059 1,758 ,320
Within Groups 10138,333 67
151,318 Total
24802,873 109
Hasil uji linearitas diperoleh nilai F
beda
sebesar 1,758 dengan signifikansi = 0,320 p0,05 yang menunjukkan hubungan antara
kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan karir adalah linear.
D. Uji Korelasi Tabel 1.5
Correlations variabel
Correlations
Kecerdasan Emosional
Pengambilan Keputusan Karir
Kecerdasan Emosional Pearson Correlation
1 ,389
Sig. 1-tailed ,000
N 110
110 Pengambilan Keputusan
Karir Pearson Correlation
,389 1
Sig. 1-tailed ,000
N 110
110 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Hasil koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir sebesar 0,398 nilai Sig. 1-tailed 0,000 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa ada hubungan positif sigifikan antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan karir dengan kontribusi kecerdasan emosional
terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 15,84 0,398
2
x 100. Adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan pengambilan keputusan
karir diasumsikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mampu mengambil keputusan karirnya dengan baik pula dan sebaliknya.
PEMBAHASAN
Hasil perhitungan dengan menggunakan IBM SPSS versi 20 dengan uji korelasi Pearson Product Moment dengan r = 0,398 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000 0,05
dan kontribusi kecerdasan emosional terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 15,84 0,398
2
x 100, menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas X dan XI SMA Kristen 2
Binsus Tomohon. Adanya hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan pengambilan
keputusan karir diasumsikan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mampu mengambil keputusan karirnya dengan baik pula. Sebaliknya orang yang memiliki
kecerdasan emosi kurang baik memiliki ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan karir.
Dalam hasil penelitian Jiang 2016 peningkatan kecerdasan emosional diIakalangan mahasiswa dapat meningkatkan pengambilan keputusan karir mereka. Penelitian ini
menegaskan peran emosi dalam pengambilan keputusan karir dengan cara melakukan penilaian kecerdasan emosional. Hal ini didukung pendapat Di Fabio 2012 tentang
kecerdasan emosional merupakan variabel yang inovatif untuk menjelaskan pengambilan keputusan karir dan menunjukkan bahwa peran kecerdasan emosional dalam konstruksi karir
dapat digunakan dalam berbagai konteks. Kecerdasan emosional dapat membantu individu menggunakan emosi untuk mengarahkan diri mereka sendiri dalam mencapai tujuan Mayer
Salovey, 1997; Wong Law, 2002. Secara khusus, hasil penelitian Blustein, Ellis, Devenis 1989 menunjukkan bahwa individu dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung
memiliki kepastian dan kepercayaan diri yang tinggi dalam membuat keputusan tentang karir masa depan mereka. Alasannya mungkin bahwa individu dengan kecerdasan emosional
tinggi lebih mungkin untuk menjadi lebih baik dalam mengantisipasi konsekuensi emosional