2.1.3.6 Likuiditas
Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia Murtanto dan Elvina, 2005. Rasio likuiditas ini terdiri dari Current Ratio dan Cash Ratio. Menurut Sutrisno 2009:216,
“Current Ratio adalah rasio yang membandingkana ntara aktiva lancar yang memiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar meliputi kas, piutang
dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji dan hutang lainnya
yang segera harus dibayar.” Sutrisno 2009:216 menyatakan “Cash ratio merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi
uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga.”
Menurut Widianto 2011, demi mendapat dukungan yang lebih, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan menciptakan image yang kuat dan positif
dimata para stakeholder-nya Upaya yang dapat ditempuh perusahaan untuk membentuk dan memperkuat image-nya adalah melalui pembuatan laporan-laporan
tambahan. Salah satu upayanya melalui pembuatan sustainability report secara sukarela, sebagai aksi perusahaan untuk mendapatkan dukungan dari para
stakeholder-nya.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Sembiring 2005 melakukan penelitian pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan publik yang tercatat
di BEJ pada tahun 2002. Variabel independen penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, profil, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Variabel
dependennya ialah CSR. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa variabel ukuran perusahaan, profil, dan ukuran dewan komisaris memberikan pengaruh positif
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variabel profitabilitas dan leverage perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Amalia
2005 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela voluntary disclosure pada laporan
tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat dalam Bursa Efek Jakarta untuk tahun 2003. Variabel independen penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, rasio
leverage, struktur kepemilikan, basis perusahaan, umur perusahaan, perubahan rasio laba terhadap modal ROE, dan rasio harga pasar terhadap nilai buku PBV.
Variabel dependennya ialah pengungkapan sukarela. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa hanya ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan yang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Sedangkan variabel ndependen lainnya yaitu rasio
leverage, basis perusahaan, umur perusahaan, perubahan laba terhadap ekuitas ROE, dan rasio nilai pasar terhadap nilai buku ekuitas PBV terbukti tidak
signifikan mempengaruhi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Sitepu 2008 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 2007. Variabel independen penelitian terdiri dari
ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Variabel dependennya ialah jumlah informasi sosial yang diungkapkan Hasil dari
penelitian ini mengungkapkan bahwa variable profitabilitas dan ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan, namun variable tingkat leverage dan ukuran perusahaan perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Marpaung 2010 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan pada perusahaan dan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun
2008. Variabel independennya adalah struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan financial leverage. Variabel dependennya adalah
pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hanya variabel financial leverage yang memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan, sedangkan variabel ukuran perusahaan, struktur kepemilikan, profitabilitas, dan umur perusahaan tidak memberikan pengaruh
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Putra 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik perusahaan
Universitas Sumatera Utara
terhadap pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan pada semua perusahaan berbagai sektor bisnis yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia BEI
tahun 2008 dan 2009. Variabel independennya adalah tipe industri, ukuran perusahaan, dewan komisaris, profitabilitas, kepemilikan saham asing, dan
kepemilikan saham publik. Variabel dependennya adalah pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor tipe industri, ukuran perusahaan, dan
kepemilikan saham asing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Sementara itu, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan kepemilikan
saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Chek et al., 2013 melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik
perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada perusahaan produk konsumen dan industri perkebunan di Malaysia. Variabel
independennya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan firm leverage. Variabel dependennya adalah tingkat pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel profitabilitas perusahaan yang diukur dengan income perusahaan memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan. Variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset ROA dan variabel leverage tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel
penelitian Hasil Penelitian
1 Sembiring
2005 Karakteristik
Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Study
Empiris pada Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta
Variabel independen:
ukuran perusahaan,
profitabilitas, profile, ukuran
dewan komisaris, dan leverage.
Variabel dependen: CSR
Variabel ukuran perusahaan, profil,
dan ukuran dewan komisaris
memberikan pengaruh positif terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, namun variabel profitabilitas
dan leverage perusahaan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
2 Amalia
2005 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela Voluntary Disclosure pada
Laporan Tahunan Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta
Variabel independen:
ukuran perusahaan, rasio
leverage, struktur kepemilikan,
basis perusahaan, umur
perusahaan, perubahan rasio
laba terhadap modal ROE,
dan rasio harga pasar terhadap
nilai buku PBV.
Variabel dependen:
pengungkapan Variabel ukuran
perusahaan dan struktur kepemilikan
yang memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap luas pengungkapan
sukarela dalam laporan tahunan
perusahaan. Sedangkan variabel
independen rasio leverage, basis
perusahaan, umur perusahaan,
perubahan laba terhadap ekuitas
ROE, dan rasio nilai pasar terhadap nilai
buku ekuitas PBV tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
sukarela. luas pengungkapan
sukarela dalam laporan tahunan
perusahaan.
3 Sitepu
2008 Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Informasi Sosial
dalam Laporan Tahunan pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek
Variabel independen:
ukuran dewan komisaris,
tingkat leverage, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas
Variabel dependen:
Jumlah informasi sosial yang
diungkapkan Variable profitabilitas
dan ukuran dewan komisaris memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, namun variable tingkat
leverage dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.
4 Marpaung
2010 Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sosial Social
Disclosure dalam Laporan Keuangan
Tahunan Variabel
independen: Struktur
kepemilikan, profitabilitas,
ukuran perusahaan,
umur perusahaan,
financial leverage.
Variabel dependen:
Pengungkapan CSR
Hanya variabel financial leverage
yang berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan, sedangkan variabel
ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,
profitabilitas, dan umur perusahaan
tidak memberikan pengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
5 Putra
2011 Pengaruh
Karakteristik Perusahaan
terhadap pengungkapan
Variabel independen: tipe
industri, ukuran perusahaan,
dewan komisaris, Variabel tipe industri,
ukuran perusahaan, dan kepemilikan
saham asing berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
Coporate Social Responibility CSR
profitabilitas, kepemilikan
saham asing, dan kepemilikan
saham publik. Variabel
dependen: pengungkapan
CSR. signifikan terhadap
pengungkapan CSR di Indonesia. Sementara
itu, ukuran dewan komisaris,
profitabilitas, dan kepemilikan saham
publik tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan CSR di
Indonesia.
6 Chek et al.
2013 Corporate Social
Responsibility CSR Disclosure in
Consumer Products and Plantation
Industry in Malaysia
Variabel independen:
ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan firm leverage.
Variabel dependen:
tingkat pengungkapan
CSR. Variabel ukuran
perusahaan dan variabel profitabilitas
perusahaan yang diukur dengan income
memberikan pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Namun variabel profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset
ROA dan variabel leverage tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Sumber : diolah oleh Penulis 2.3
Kerangka Konseptual
Erlina 2008:38 menyatakan “kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang
Universitas Sumatera Utara
telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.” Kerangka konseptual akan menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini juga akan
terjadi apabila ada variabel lain yang menyertai, makan peran dari variabel tersebut harus dijelaskan.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris,
dan likuiditas. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah pengungkapan tanggung jawab sosial.
Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Profitabilitas X
2
H
1
H
2
H
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sosial X
Ukuran Perusahaan X
1
Leverage X
3
Ukuran Dewan X
5
Struktur Kepemilikan X
4
Likuiditas X
6
H
4
H
5
H
6
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial CSR
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan dalam menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan
perusahaan. Penelitian Belkaoui dan Karpik 1989, Hackston dan Milne 1996, Sembiring 2005, Amalia 2005, Putra 2011, dan Chek et.al. 2013 menemukan
hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Cowen et.al.,1987 dalam sembiring 2005 menyatakan,
secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar akan mempunyai aktivitas operasi yang lebih banyak dan akan lebih
banyak berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki pemegang saham yang akan memperhatikan program-program sosial yang
dibuat perusahaan, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas.
Tingginya tingkat profitabilitas yang dimiliki suatu perusahaan dapat menjadi alasan manajemen perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab
sosial yang lebih luas dengan harapan untuk mendapatkan legitimasi dan nilai positif dari stakeholders. Penelitian Sitepu 2008 menemukan hasil bahwa profitabilitas
H
7
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Heinze 1976 dalam Florence, et al., 2004 menyatakan, profitabilitas adalah faktor yang
memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara
lebih luas. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan memberikan memungkinkan manajemennya untuk melaksanakan dan
mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan mempertimbangkan
pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosialnya karena khawatir akan dampak operasional perusahaannya.
Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaannya yang lebih luas daripada
perusahaan yang memiliki rasio leverage yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki rasio leverage yang lebih tinggi perlu memeuhi kebutuhan
informasi dari krediturnya. Penelitian Marpaung 2010 menemukan variabel leverage memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang
memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan publik yang besar lebih dari 5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen Arif, 2006.
Penelitian Amalia 2005 menemukan hasil bahwa struktur kepemilikan saham oleh publik berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial.
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar proporsi kepemilikan saham publik, semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga banyak pula butir-butir
informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan, termasuk informasi tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Dewan komisaris merupakan wakil pemegang saham pada suatu entitas yang berbadan hukum perseroan terbatas Mulyadi, 2002:185. Sebagai pelaksana tertinggi
di dalam suatu entitas, dewan komisaris juga dapat mempengaruhi seberapa luasnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. harapan untuk mendapatkan
legitimasi dan nilai positif dari stakeholders. Penelitian Sembiring 2005 dan Sitepu 2008 menemukan hasil bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan
terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Beasley dan Salterio 2001 menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan
semakin mudah mengendalikan Chief Executive Officer CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Semakin besar jumlah dewan komisaris maka akan
semakin mudah menekan CEO agar perusahaan mengungkapkan CSR pada laporan keuangannya.
Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia Syamsuddin, 2001:41. Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan yang lain,
bahwa mereka lebih baik dari pada perusahaan lain, dengan melakukan kegiatan yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi yang lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan
yang mereka lakukan Kamil dan Antonius, 2012. Syahrir dan Suhendra 2010 dalam Kamil dan Antonius 2012, menemukan bahwa likuiditas mempunyai
pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
2.4 Hipotesis Penelitian