Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .504 6 .084 5.496 .000 a Residual .901 59 .015 Total 1.405 65 a. Predictors: Constant, Likuiditas, Publik, Komisaris, ROA, Size, Leverage b. Dependent Variable: CSR Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Dari hasil regresi ini, didapat F-hitung adalah 5.496 dengan signifikansi sebesar 0.00 p=0.00; p 0.05. Adapun nilai F tabel untuk α = 0.05 dengan pembilang sebesar 6 dan penyebut sebesar 65 adalah 2.24. Maka apabila diperoleh bahwa F hitung F Tabel 5.496 2.24. Hal ini menunjukan bahwa H 7 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan pertambangan dalam laporan tahunan dipengaruhi secara simultan atau bersama-sama oleh ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan tingkat likuiditas.

4.3 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Hasil analisa uji hipotetis menunjukan bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, struktuk kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan tingkat likuiditas secara bersama-sama memiliki pengaruh Universitas Sumatera Utara terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebesar 29.3 Adjusted R 2 = 0.293. Sisanya sebesar 70.7 dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. T ingkat Adjusted R 2 yang rendah ini menunjukan perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lain sebagai penduga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Walaupun demikian, apabila dilihat dari signifikansinya, secara simultan variabel yang digunakan berpengaruh secara signifikan dengan nilai F hitung sebesar 5.496 yang lebih besar dari F tabel 5.496 2.24 dan p = 0.00 p0.05. Dalam pengujian secara parsial ditemukan bahwa satu variabel independen yaitu ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan, sedangkan lima variabel independen lainnya yaitu tingkat profitabilitas, tingkat leverage, struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan tingkat likuiditas memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalam pengujian secara parsial akan dibahas berikut ini. 4.3.1 Ukuran Perusahaan Cowen et.al. 1987 dalam Sembiring 2005 menyatakan, secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang lebih besar akan mempunyai aktivitas operasi yang lebih banyak dan akan lebih banyak berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki pemegang Universitas Sumatera Utara saham yang akan memperhatikan program-program sosial yang dibuat perusahaan, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas. Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, ukuran perusahaan Size yang diproksi dengan total aktiva perusahaan menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = 3.456 t 2.0001 dan p = 0.836 p 0.05 . Hal ini berarti bahwa besar kecilnya perusahaan mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sembiring 2005, Amalia 2005, Putra 2011, dan Chek et al. 2013 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun berbeda dengan hasil penelitian Sitepu 2008 dan Marpaung 2010 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari ukuran perusahaan terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya ukuran perusahaan mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 4.3.2 Profitabilitas Profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada manajemen untuk melakukan dan mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas Heinze, 1976 dalam Florence, et Universitas Sumatera Utara al., 2004. Hubungan antara pengungkapan tanggung sosial perusahaan dan profitabilitas perusahaan telah diyakini mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya manajerial yang sama dengan gaya manajerial yang dilakukan pihak manajemen untuk membuat suatu perusahaan memperoleh keuntungan Bowman dan Haire, 1976 dalam Sembiring, 2005 Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, tingkat profitabilitas ROA yang diproksi dengan Return On Asset perusahaan tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = - 0.208 t 2.0001 dan p = 0.836 p 0.05. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya tingkat profitabilitas perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sitepu 2008 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran perusahaan dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun sejalan dengan hasil penelitian Sembiring 2005, Marpaung 2010, Putra 2011 dan Chek yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari profitabilitas yang diproksi dengan ROA terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya tingkat profitabilitas perusahaan tidak mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4.3.3 Leverage Meek, et al. 1996 dalam Fitriany 2001 menyatakan, perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial yang lebih luas daripada perusahaan yang memiliki rasio leverage yang lebih rendah. Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, tingkat Leverage Lev yang diproksi dengan Debt to total Asset Ratio perusahaan tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = -1.584 t 2.0001 dan p = 0.119 p 0.05. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya tingkat leverage tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Marpaung 2010 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat leverage dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun sejalan Sembiring 2005, Amalia 2005, Sitepu 2008, Putra 2011 dan Chek, et al. 2013 dengan hasil penelitian yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari tingkat leverage perusahaan terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya tingkat leverage tidak mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4.3.4 Struktur Kepemilikan Semakin besar saham yang dimiliki oleh publik, maka akan semakin banyak informasi yang diiungkapkan dalam laporan tahunan, investor ingin memperoleh informasi seluas-luasnya tentang tempat berinvestasi serta dapat mengawasi kegiatan manajemen, sehingga kepentingan dalam perusahaan terpenuhi A’inun Na’im dan Fuad Rakhman, 2000. Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, struktur kepemilikan publik Pub yang diproksi dengan persentase kepemilikan saham publik perusahaan tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = 1.056 t 2.0001 dan p = 0.295 p 0.05. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya struktur kepemilikan publik tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Amalia 2005 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara struktur kepemilikan publik dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun sejalan dengan hasil penelitian Marpaung 2010 dan Putra 2011 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari struktur kepemilikan publik terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya struktur kepemilikan saham publik tidak mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4.3.5 Ukuran Dewan Komisaris Beasley dan Salterio 2001 menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah mengendalikan Chief Executive Officer CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Semakin besar jumlah dewan komisaris maka akan semakin mudah menekan CEO agar perusahaan mengungkapkan CSR pada laporan keuangannya. Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, ukuran dewan komisaris Kom yang diproksi jumlah dewan komisaris perusahaan tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = 1.574 t 2.0001 dan p = 0.121 p 0.05. Hal ini berarti bahwa sedikit banyaknya jumlah dewan komisaris perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Sembiring 2005 dan Putra 2011 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara ukuran ukuran dewan komisaris dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun sejalan dengan hasil penelitian Putra 2011 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari ukuran dewan komisaris terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar-kecilnya ukuran dewan komisaris tidak mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4.3.6 Likuiditas Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan yang lain, bahwa mereka lebih baik dari pada perusahaan lain, dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi yang lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan yang mereka lakukan Kamil dan Antonius, 2012. Dalam penelitian ini, melalui analisis uji t, tingkat likuiditas Liq yang diproksi dengan current ratio perusahaan tidak menunjukan pengaruh signifikan terhadap indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = -0.234 t 2.0001 dan p = 0.816 p 0.05. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya tingkat likuiditas perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Syahrir dan Suhendra 2010 yang menemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat likuiditas dengan jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun sejalan dengan hasil penelitian Kamil dan Antonius 2012 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan dari tingkat likuiditas terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang diungkapkan. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI, besar- kecilnya tingkat likuiditas tidak mempengaruhi jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalisis dan melakukan pembahasan dalam penelitian ini, penulis memberikan tiga kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini memberikan hasil bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, struktuk kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan tingkat likuiditas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap jumlah indeks pengungkapan tanggung jawab sosial Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 110 125

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 42 90

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 16

PENDAHULUAN PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 9

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 2 16

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20