Penelitian yang Relevan Deskripsi Teori

30 menggunakan tenaga seminimal mungkin tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas pada waktu luang. Kesegaran jasmani merupakan salah satu tujuan penting dalam pendidikan jasmani. Program jasmani yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk tujuan yang bersifat mendidik diarahkan pada peningkatan derajat kesegaran jasmani. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah daharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa menjadi lebih baik. Aktivitas fisik yang terprogram, teratur, dan terukur sangat efektif membantu dalam mempertahankan kesegaran jasmani, berbeda dengan aktivitas fisik yang hanya asal bergerak tanpa memperhitungkan berbagai faktor pendukung yang harus selalu dipantau hanya akan membuat tubuh merasa segar. Secara tidak langsung kondisi fisik juga ditunjang oleh kondisi gizi yang baik. Selain itu, gizi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan. Gizi merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Keadaan gizi sangat penting untuk diperhatikan, karena gizi akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari baik bergerak, belajar, maupun saat melakukan pekerjaan. Siswa MI Al Iman, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman agar bisa mengikuti semua kegiatan yang dilakukan di sekolah, kebugaran siswa juga harus dijaga, karena dalam kegiatan sehari-hari siswa banyak melakukan kegiatan. Dalam aktivitas sehari-hari, kondisi tubuh harus 31 dalam kondisi sehat, karena kondisi tubuh yang baik akan mempengaruhi komponen kebugaran jasmani. Komponen kesegaran jasmani tersebut adalah kecepatan, kekuatan otot, daya tahan otot, dan daya tahan paru jantung. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kesegaran jasmani adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI untuk anak berumur 10- 12 tahun. untuk mengetahui status gizi siswa MI Al Iman, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman instrumen yang digunakan adalah menggunakan pengukuran Indeks Massa Tubuh menurut Umur IMTU untuk anak usia 5-18 tahun. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan tertentu terhadap variabel penelitian dan hanya digambarkan situasi yang ada sekarang. Penelitian ini dilakukan tanpa pengujian hipotesis. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian variabel mandiri karena penelitian ini tidak menhubungkan antara satu variabel dan variabel lainnya.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah kesegaran jasmani dan status gizi. 1. Kesegaran jasmani adalah kemampuan siswa untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan hasil yang maksimal, menggunakan tenaga yang efisien, dan waktu tertentu tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan diukur menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI tahun 2010. Kategori kesegaran jasmani diklasifikasikan atas Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang, dan Kurang Sekali berdasarkan Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI. 2. Status gizi adalah keadaan gizi seseorang pada saat dilakukan pengukuran antropometri apakah dalam keadaan Sangat Kurus, Kurus, Normal, Gemuk, dan Obesitas yang dilihat dari tinggi badan dan berat badan. Penilaian ini menggunakan tabel penilaian status gizi Indeks