Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas

Segala sesuatu yang berasal dari sekitar sistem lingkungan masuk ke sistem disebut masukkan atau input dan yang keluar dari sistem disebut keluaran atau output. Kebijakan dan pengawasan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan agar informasi yang dimaksud benar dan tepat penyajiannya, maka syaratnya adalah menyusun prosedur akuntansi yang baik.

C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas 1. Prosedur Penerimaan Kas

Adapun uraian prosedur penerimaan kas menurut Mulyadi 2001:2000 sebagai berikut : prosedur penerimaan dokumen, departemen penerimaan kas, departemen piutang, departemen buku besar. a. Prosedur Penerimaan Dokumen Penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan bukti pembayaran. Dokumen ini bersifat informasi kunci yang diperlukan untuk keperluan transaksi rekening pelanggan. Dokumen ini merupakan bagian dari dokumen tagihan, yang pada saat pembayaran dilaksanakan pelanggan merobek bagian bukti pembayaran dan dikembalikan kepenjual bersama dengan pembayaran tunai. b. Departemen Penerimaan Kas Departemen ini mencocokan kebenaran dan kelengkapan cek serta bukti pembayaran. Setelah proses pencocokan, maka kasir mencatat penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas termasuk penjualan tunai. Universitas Sumatera Utara penerimaan tunai lainnya dan peneriman atas rekening tunai dicatat dalam jurnal penerimaan kas. c. Departemen Piutang Departemen melakukan posting bukti pembayaran pada rekening dibuku besar pembantu piutang, setelah itu bukti diarsipkan untuk jejak audit. Pada akhir hari, departemen piutang meringkas buku pembantu piutang dan menyerahkannya ke departemen buku besar umum. d. Departemen Buku Besar Departemen melakukan posting dari dokumen jurnal kekontrol piutang dan kontrol kas, mencocokan kontrol piutang dengan ringkasan pembantu piutang dan arsip dari dokumen jurnal. Adapun pelaksanaan prosedur penerimaan kas pada PT. Bank Sumut Medan Tbk sebagai berikut : 1. Kasir menyiapkan bukti kas masuk bernomor urut, rangkap tiga dan di distribusikan sebagai berikut : a lembar pertama sebagai bukti asli untuk langganan, b lembar kedua untuk bagian akuntansi sesudah di verifikasikan, c lembar ketiga untuk arsip kasir yang bernomor urut. 2. Kasir membuat daftar penerimaan uang tunai harian rangkap tiga dan di distribusikan sebagai berikut : a lembar pertama untuk bagian akuntansi, b lembar kedua untuk kepala bagian keuangan sesudah di verifikasikan c lembar ketiga untuk arsip kasir yang diberi nomor urut. Universitas Sumatera Utara 3. Kasir menyiapkan bukti setor ke bank rangkap tiga berdasarkan daftar penerimaan uang tunai harian dan didistribusikan sebagai berikut : a lembar asli untuk kasir, b lembar kedua untuk bagian akuntansi, c lembar ketiga untuk pihak bank. 4. Bagian piutang memposting buku kas dalam buku pembantu piutang dan mengarsipkan bukti kas masuk. 5. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang tunai dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas kebuku besar. Daftar penerimaan uang tunai disimpan dan diarsipkan berdasarkan urut tanggal, 6. Bagian kasir memeriksa dokumen penerimaan kas yang berupa bukti setor yang kemudian dikirimkan ke bank guna untuk diperiksa dan pemberian stempel limas, setelah disahkan oleh bank diberikan kepada pelanggan perusahaan.

2. Prosedur Pengeluaran Kas

Adapun prosedur pengeluaran kas menurut Mulyadi 2001:250 adalah sebagai berikut : departemen pencatatan, departemen pemrosesan data, departemen pengeluaran kas. a. Departemen Pencatatan. Dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dari pengeluaran kas menurut Mulyadi 2001:251 yaitu : pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang, Universitas Sumatera Utara 1 Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang, 2 Pencatatan dalam jurnal pengeluaran harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap. b. Deprartemen Pemrosesan Data. Setiap hari, sistem pengeluaran kas men-scan field tanggal jatuh tempo dari registrasi voucher untuk jauh tempo setiap item. Pada akhir hari, kenaikan pengeluaran kas di Pos kekontrol utang dagang, persediaan dan akun kas dalam buku besar umum. c. Departemen Pengeluaran Kas Setiap pengeluaran, petugas administrasi menyiapkan cek yang terdiri atas tiga bagian dan mencatat nomor cek, jumlah dolar, nomor voucher dan data penting lainnya dalam registrasi cek. Adapun pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada PT. Bank Central Asia Tbk sebagai berikut : 1 Bagian akuntansi buku besar meminta voucher lembar ketiga dari bagian utang. Voucher tersebut dicatat dalam voucher register kemudian diserahkan kepada pemegang kartu persediaan, 2 Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam kartu persediaan kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor urut, 3 Tanggal pengeluaran, bagian utang menyerahkan voucher lembar pertama dan lembar kedua kebagian pengeluaran uang, Universitas Sumatera Utara 4 Bagian pengeluaran uang, memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Dimana cek berserta lembar pertama diserahkan kebagian akuntansi dan lembar kedua dikirimkan kesupplies, 5 Bagian akuntansi buku besar mencatat register dan menuliskan tanggal dan nomor cek daIam voucher register dan menyimpan voucher tersebut dalam arsip urut nomor, 6 Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor, yang akan direkonsiliasikan oleh internal auditor dengan catatan kas yang ada. Universitas Sumatera Utara BAB III TOPIK DAN PENELITIAN Penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi berbasis computer dalam dunia sekarang ini sangat menunjang percepatan proses penyelesaian transaksi keuangan yang dilakukan nasabah. Semakin teknologi bergerak kearah otomatis, semakin cepat proses penyelesaian transaksi dapat dijalankan dibandingkan dengan sistem manual dan semi otomatis. Selain itu, penggunaan teknologi akan memperluas, jaringan pemasaran produk - produk jasa tersebut. Terlepas dari pengaruh positif pemanfaatan teknologi pada pengembangan sistem informasi akuntansi yang disediakan oleh perusahaan sebagaimana yang disebutkan diatas, penerapan dan pengembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer bukanlah tanpa resiko. Adapun resiko-resiko menurut Supriyono 2001:84 adalah sebagai berikut : resiko strategis dan resiko operasional.

A. Resiko Strategis