Sistem Infromasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Pada PT.Bank Sumut Kcp Setia Budi

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT

KCP SETIA BUDI

Oleh:

IRHAS SYAHPUTRA 112102017

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat beriring salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “SISTEM INFROMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

MULTI GUNA PADA PT.BANK SUMUT KCP SETIA BUDI”, yang

merupakan salah satu syarat penyelesaian pendidikan Diploma III Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dari semua pihak, maka Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik dari mulai penulisan proposal, saat riset hingga sampai penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, S.E., M.Ec., Ak., sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., sebagai Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Penulis yang telah meluangkan waktunya dan memberikan banyak masukan dan dukungan kepada penulis .


(5)

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak., sebagai Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Fatmah, sebagai Pemimpin PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan. 6. Bapak Heri Sahputra, sebagai wakil pimpinan PT. Bank SUMUT KCP Setia

Budi Medan.

7. Seluruh Pegawai PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Medan, (Bang Fandi, Bang Deni, Bang Reza, Kak Leira, Kak Acin, Kak Nur) yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi-informasi saat penulisan Tugas Akhir. 8. Teman-teman seangkatan D-III Akuntansi Grup A Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta Ayahanda ALM. SUPARDI dan Ibunda MILDAWATI yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi kepada penulis, semoga Allah SWT melimpahkan karunia dan rahmatNya.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tetapi penulis senantiasa berusaha untuk melakukan yang terbaik. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Rencana Penulisan ... 8

1. Jadwal Penelitian ... 8

2. Rencana Isi ... 8

BAB II : PT.BANK SUMUT KCP SETIA BUDI A. Sejarah Ringkas ... 10

B. Struktur Organisasi ... 15

C. Job Description... 17

D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 29

E. Kinerja Terkini ... 30


(7)

BAB III : . SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI

A. Pengertian Kredit ... 33

B. Pengertian Kredit Multi Guna ... 37

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 38

D. Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna ... 40

E. Syarat dan Ketentuan Kredit Multi Guna ... 47

F. Analisis Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna ... 52

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.1 Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir……….. 8 II.1 Motto (Statement Budaya Perusahaan) ... 13 III.1 Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna Pada PT.


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II. 1 Logo PT. Bank SUMUT ... 14 II.2 Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi .... 16

III.1 Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi

Guna Pada PT.Bank SUMUT KCP Setia Budi (Diterima)... 45 III.2 Sistem Infromasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Izin Riset dari PT. Bank SUMUT ... 57

2 Formulir Permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT ... 58

3 Surat Pernyataan / Kuasa ... 59

4 Perjanjian Kerjasama ... 61

5 Memorandum Pengusulan Kredit ... 64

6 Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK)... 66

7 Surat Pemberian Penolakan Permohonan Kredit ... 67


(11)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. karena fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan persyaratan bagi suatu perekonomian yang sehat. untuk menciptakan perbankan yang sehat, antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif. Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi bank dalam dunia bisnis di Indonesia yang sekaligus memacu laju ekonomi negara, maka pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari pada perbankan Indonesia, yaitu “Menuju pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak”.

Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sementara itu, pihak-pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi, kredit modal


(12)

kerja maupun kredit konsumsi. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak tersebut, yaitu penyimpan dana dan peminjam dana memiliki kepercayaan terhadap bank. Dasar kegiatan perbankan adalah kepercayaan. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan sebaliknya kepercayaan perbankan terhadap nasabah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap bank adalah terjamin atau tidaknya rahasia nasabah yang ada di bank, baik data keuangan maupun data non keuangan.

Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka semua pihak yaitu bank, pihak yang mempunyai kelebihan dana, pihak yang membutuhkan dana dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Sedangkan pihak yang mempunyai kelebihan dana akan memperoleh manfaat berupa pendapatan bunga dari dana yang disimpan dibank, disamping kemudahan bertransaksi melalui berbagai pelayanan jasa keuangan yang diberikan bank seperti penarikan dana tunai, transfer dan sebagainya.

Sementara itu pihak yang membutuhkan dana (debitur) memperoleh manfaat berupa ketersediaan dana dari bank untuk melakukan investasi atau produksi. Bank sendiri akan memperoleh manfaat berupa selisih pendapatan dan biaya bunga yang biasa disebut spread. Disisi lain perekonomian juga akan mendapatkan manfaat berupa mekanisme alokasi sumber dana-dana secara efektif dan efesien. Dengan proses mediasi seperti ini, bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting dalam memobilisasi dana masyarakat untuk


(13)

diputar sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi masyarakat dalam bentuk kredit / pinjaman atau bentuk lainnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Dalam mendukung kegiatan bisnis bank menyalurkan kredit kepada berbagai lapisan masyarakat seperti pengusaha kecil, pengusaha menengah dan juga pengusaha yang memilliki modal besar. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk semakin mempererat kerjasama yang baik dengan pihak bank dalam upaya peningkatan peran bank dalam rangka penyaluran kredit bagi pengusaha.

PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi merupakan salah satu cabang bank devisa yang kegiatannya menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jasa keuangan yang diberikan terbagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok pertama adalah kegiatan menghimpun dana (funding) dari masyarakat, maksudnya adalah dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat dengan cara bank menawarkan produk simpanan seperti rekening giro, tabungan dan deposito. Kelompok kedua adalah kegiatan menyalurkan dana (lending) yaitu bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank menyediakan dana berupa pinjaman atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Kelompok ketiga adalah memberikan jasa-jasa bank lainnya

(service) yang merupakan jasa pendukung dari kegiatan pokok bank seperti

pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga, penerimaan setoran tagihan rekening listrik, pajak dan jasa-jasa lainnya.


(14)

Sebelum kredit diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dahulu melakukan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini akan dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit ditagih alias macet. Namun dalam realisasinya penyaluran kredit oleh bank belum tentu berjalan dengan lancar karena tidak semua nasabah dapat mengembalikan kredit sesuai dengan perjanjian, artinya masih ada kredit macet. Dan ini merupakan kendala yang cukup berat yang harus dihadapi oleh bank dalam usahanya untuk menyalurkan kredit. Oleh karena itu, perlu adanya ketentuan dan pengawasan dari pihak bank dalam menyalurkan kredit. Dari pihak nasabah sendiri banyak kendala yang harus dihadapi misalnya, mereka tidak sanggup untuk mengembalikan kredit yang telah dipinjam karena adanya penurunan penjualan dan sebagainya, oleh karena itu untuk menghindari masalah tersebut dibutuhkan Sistem Informasi Akuntansi yg baik.

Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan dibangun dengan tujuan utama


(15)

untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai laporan keuangan baik internal maupun eksternal. Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit multi guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi perlu diawasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Semua kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank SUMUT secara keseluruhan telah mempunyai Standard Operasional Prosedur (SOP) yang sama, kalaupun ada perbedaan itu lebih disebabkan karena kebijaksanaaan yang diambil oleh pimpinan unit untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Kebijaksanaan yang diambil juga tidak boleh bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia tentang prosedur penyaluran kredit. Salah satu jenis kredit yang ada pada PT. Bank SUMUT adalah Kredit Multi Guna (KMG), Untuk Produk Kredit Multi Guna adalah produk yang paling dominan disalurkan.

Kredit Multi Guna adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan kepada pegawai yang sumber pengembalian pinjamannya adalah dari penghasilan tetap dan pemberiannya melalui dinas / instansi / koperasi pegawai / perusahaan / lembaga tempat pegawai yang bersangkutan bekerja. Ada 3 jenis Kredit Multi Guna, yaitu Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif disebut Kredit Multi Guna Konsumtif, Kredit yang digunakan untuk membiayai penyediaan modal kerja seperti pembelian barang dagang, pembelian bahan baku, piutang dan lain-lain dalam rangka pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan


(16)

kesejahteraan dan taraf hidupnya disebut Kredit Multi Guna Modal Kerja dan kredit yang digunakan untuk membangun / membeli / merehap tempat usaha, membeli peralatan / perlengkapan usaha dan lain-lain dalam rangka pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya disebut Kredit Multi Guna Investasi.

Dari semua uraian tersebut sangat jelas betapa pentingnya peranan bank dan juga kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta pentingnya sistem pemberian dan pengawasan kredit oleh pihak bank. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai perkreditan. Dan selanjutnya penulis memilih judul mengenai ”Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi ”.

B.Rumusan Masalah

Selain kegiatan menghimpun dana (funding), Salah satu fungsi bank adalah memberikan kredit (lending) kepada masyarakat atau perusahaan yang membutuhkannya, dengan syarat mengajukan permohonan kredit dan melengkapi syarat- syarat serta ketentuan lainnya. Kredit Multi Guna (KMG) adalah contoh jenis kredit yang ada pada PT. Bank SUMUT. Kredit Multi Guna mempunyai Sistem Informasi Akuntansi yang menarik untuk diteliti. Berkenaan dengan latar belakang permasalahan tersebut, penulis mengambil permasalahan pokok yaitu “Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi?”


(17)

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan sekaligus bisa menambah wawasan penulis tentang Sistem Informasi Akuntansi Pemberian dan Pengawasan Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi.

2. Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi.

3. Untuk mengetahui Persyaratan dan Ketentuan Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi.

Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, Penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai perkreditan pada dunia perbankan serta sebagai bahan masukan jika sewaktu-waktu penulis dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi.

2. Bagi Lembaga Pendidik, Penelitian ini akan bermafaat dan berguna sebagai bahan masukan bagi penulis-penulis lainnya yang ingin mengetahui tentang dunia perbankan khususnya pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi.

3.

Bagi PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi, Penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan sistem dan kebijaksanaan pada masa yang akan datang.


(18)

D.

Rencana Penulisan 1. Jadwal Penulisan

Tabel I.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN JUNI 2014

I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Untuk mengarahkan dan mempermudah penyusunan Tugas Akhir ini, penulis membuat rencana sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian dan Rencana Penulisan yang terdiri atas Jadwal Penelitian dan Rencana Isi.


(19)

BAB II : PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang Sejarah Ringkas PT. Bank SUMUT, Struktur Organisasi, Pembagian Job Description, Jaringan Usaha / Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI.

Berdasarkan judul yang telah disetujui untuk Penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis akan membahas mengenai Pengertian Kredit, Pengertian Kredit Multi Guna, Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna, Syarat dan ketentuan Kredit Multi Guna serta Analisis Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini Penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini.


(20)

BAB II

PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI A.Sejarah Ringkas

Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara atau sekarang yang disebut PT.Bank SUMUT didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100.000.000 dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama Bank SUMUT. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400.000.000.000 Dan karena pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No. 31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000. . Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan No.05


(21)

tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01-87927.AH. 01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliun.

Anggaran dasar bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir sesuai dengan Akta No. 12, tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., mengenai Pernyatan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Perubahan anggaran dasar ini telah mem peroleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02 Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011, dimana modal dasar mengalami perubahan dari Rp. 1 triliun menjadi Rp. 2 triliun.

PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi didirikan pada tanggal 17 Juli 2005 dan telah beroperasi selama 8 tahun. Selama 8 tahun telah terjadi 4 kali pergantian Pemimpin Cabang Pembantu. Pimpinan Pertama dijabat oleh Syafrizal Syah sebagai Pemimpin Cabang Pembantu dan Ahmad Faud Dalimunte sebagai wakil pemimpin, selang beberapa tahun berikutnya posisi Pemimpin Cabang Pembantu dijabat oleh Jensen Manurung dan Thomas Anton Christian sebagai wakil pemimpin, dalam Pergantian Pemimpin Cabang Pembantu yang ke tiga dijabat oleh Yunita sebagai Pimpinan Cabang Pembantu dan Linda Sari Oza sebagai wakil pemimpin, Pergantian Pimpinan Cabang Pembantu yang ke


(22)

empat dijabat oleh Fatmah sebagai Pimpinan Cabang Pembantu dan Herry Sahputra sebagai wakil pemimpin.

Setelah 51 Tahun PT. Bank SUMUT didirikan akhirnya Pada Tahun 2012 PT. Bank SUMUT berhasil ditetapkan sebagai Bank Umum Devisa yang berkantor pusat dan kantor cabang utama di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Hingga 31 Desember 2013, Bank SUMUT telah memiliki 1 Kantor Pusat, 30 Kantor Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 12 Kantor Kas, 35 Payment Point Samsat dan 23 Kas Mobil dan 233 unit ATM.

Penerapan standar pelayanan Bank SUMUT merupakan hasil karya terbaik dari seluruh sumber daya manusia khususnya Sumatera utara yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga para nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama dimanapun mereka berinteraksi dan bertransaksi dengan Bank SUMUT.

- Visi dan Misi Perusahaan

Visi Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. Untuk melakukan visi tersebut, Bank SUMUT menetapkan Misi yang harus dilaksanakan yaitu mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Compliance.


(23)

- Motto (Statement Budaya Perusahaan) “MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK” Berusaha untuk selalu T erpercaya

E nergik dalam melaksanakan setiap kegiatan Senantiasa bersikap R amah

Membina hubungan secara B ersahabat

Menciptakan suasana A man dan nyaman Memiliki I ntegritas yang tinggi

Komitmen penuh memberikan yang terbaik Tabel II.1

Motto (Statement Budaya Perusahaan) Terpercaya

1. Bersikap Jujur, handal dan dapat dipercaya.

2. Memiliki karakter dan etika yang baik

Enerjik

1. Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik.

2. Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah.

Ramah

1. Bertingkahlaku sopan dan santun

2. Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah

Bersahabat

1. Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah.

2. Memberikan solusi yang paling menguntungkan.

Aman

1. Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan.

2. Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan

kesalahan dalam transaksi

Integritas Tinggi

1. Bertaqwa kepada Tuhan YME dan menjalankan ajaran agama.

2. Berakhlak mulia, jujur dan menjunjung kode etik profesi

Komitmen

1. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan.


(24)

- Fungsi Bank SUMUT

Bank SUMUT berfungsi Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dalam bidang perbankan, sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum.

- Makna Logo Bank SUMUT

Gambar II.1 Logo Bank SUMUT

SUMBER : Website PT. Bank SUMUT (www.banksumut.com)

Kata kunci logo adalah “SINERGY” yaitu kerjasama yang erat sebagai

langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan siap memberikan pelayanan yang terbaik.

Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal

“SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat


(25)

Warna “Orange” sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna “Biru” yang sportif dan professional. Warna “Putih” sebagai ketulusan hati untuk melayani.

Jenis huruf “Platina Bold”sederhana dan mudah dibaca. Penulisan bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

- Fungsi Kantor Cabang Pembantu

Adapun fungsi daripada Kantor Cabang Pembantu yaitu:

1. Menyelenggarakan kegiatan usaha perbankan berupa penghimpunan dana, penyaluran kredit, dan jasa-jasa perbankan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Membantu Kantor Cabang Induk dalam melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Struktur Organisasi

Sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Bank SUMUT No. 293 / DIR / DPP-PP / SK / 2007 tanggal 6 september 2007 kantor cabang pembantu Setia Budi digolongkan kepada kantor cabang pembantu kelas III. Struktur organisasi merupakan suatu mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status atau pun orang-orang yang menunjukkan tanggungjawab dan wewenang yang berbeda.


(26)

Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi pada PT. Bank SUMUT KCP. Setia Budi :

Gambar II.2

Struktur Organisasi PT. Bank SUMUT KCP. Setia Budi SUMBER : Data dari PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi Keterangan Gambar:

PT. Bank SUMUT KCP. Setia Budi memiliki seorang pemimpin serta seorang Wakil Pemimpin dan tidak memiliki kepala seksi yang terpisah. Untuk pelaksanaannya terdiri dari kategori pelaksanaan non transaksi keuangan seperti Verifikasi, Transfer Kliring, Analisa Kredit, Administrasi Kredit,

Customer Service, Akuntansi IT dan Laporan serta Umum dan Kepegawaian

dan kategori pelaksana transaksi keuangan seperti Teller dan Overbooking.

PEMIMPIN CABANG

PEMBANTU

WAKIL PEMIMPIN

CABANG PEMBANTU

PELAKSANA:

-

Teller

-

Overbooking

PELAKSANA:

-

Verifikasi

-

Transfer kliring

-

Analisa kredit

-

Administrasi kredit

-

Customer service

-

Akuntansi IT dan laporan

-

Umum dan kepegawaian


(27)

C. Job Description

a. Tugas Pemimpin Cabang pembantu kelas III

1. Memimpin, mengkoordinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengendalikan serta mengevaluasi :

a) Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja Bank.

b) Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu.

d) Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

e) Pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

f) Penggunaan teknologi informasi oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris kantor cabang pembantu untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan Bank.

3. Menyusun program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian terget rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaan nya.


(28)

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern/ satuan pemeriksa internal (SPI) / atau pemeriksa eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pemimpin cabang induk.

5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko-risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun pada masa yang akan datang. 6. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap

kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan risiko lain nya. 7. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi.

8. Memantau, memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (suspecious transaction).

9. Melakukan evaluasi atas kinerja kantor cabang pembantu.

10. Mengelola dana pemerintah daerah (untuk kantor cabang pembantu yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain. 11. Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat

berharga / surat barang agunan kredit.

12. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus kredit atas permohonan kredit yang diajukan.

13. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowladge, dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara priodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.


(29)

14. Memberikan saran atau pertimbangan kepada pemimpin cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

15. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang induk maupun unit kerja dibawah kantor cabang lain nya.

16. Mewakili pemimpin cabang induk dalam mengadakan hubungan / kerjasama dengan pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.

17. Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

18. Melaksanakan tugas lain nya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.

b. Wewenang Pemimpin Cabang pembantu kelas III

1. Menilai manajemen kinerja pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu dan memberikan persetujuan atas penilaian menajemen kinerja pegawai yang dinilai oleh pejabat dibawahnya.

2. Menandatangani / mengesahkan semua transaksi keuangan, warkat-warkat, laporan-laporan, surat-surat yang berhubungan dengan operasional kantor cabang pembantu sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk warkat kliring dan surat keterangan penolakan warkat kliring. 3. Menandatangani dan mengesahkan sertifikat deposito, bilyet deposito,

kartu speciment dan surat-surat keluar sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Menyetujui pembayaran (fiat bayar) atas tabungan, deposito dan giro


(30)

5. Menandatangani dan menyetujui perjanjian kredit atau perjanjian membuka kredit serta berkas pencairan kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Menandatangani berita acara serah terima barang agunan yang diserahkan kepada debitur.

7. Menandatangani surat pemberitahuan realissasi kredit.

8. Menyetujui dan menandatangani surat jaminan Bank (Bank garansi) dengan jaminan tunai atau giro blokir dan kontra garansi sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Menandatangani surat-surat dan laporan-laporan yang bersifat intern. 10. Menyetujui pengeluaran biaya-biaya rutin sesuai ketentuan yang berlaku. 11. Memberikan usulan kepada pemimpin cabang induk berkaitan dengan

hal-hal baru mengenai manajemen risiko yang bersifat konstruktif maupun penerapan KYCP.

12. Melaksanakan rotasi pegawai dalam lingkungan kantor cabang pembantu.

13. Mengusulkan kegiatan promosi diwilayah kerja kantor cabang pembantu dalam rangka menunjang pemasaran produk Bank.

14. Memberikan persetujuan atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.

15. Memberikan teguran lisan / tulisan dan merekomendasikan saksi hukuman atas pelanggaran disiplin pejabat dan pegawai kantor.


(31)

16. Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku. 17. Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Tanggungjawab pemimpin cabang pembantu kelas III 1. Bertanggung jawab atas:

a) Seluruh operasional kantor cabang kepada pemimpin kantor cabang induk.

b) Kinerja kantor cabang dengan mengacu pada rencana kerja anggaran tahunan dan standar rasio yang sehat.

c) Pencapaian program kerja kantor cabang pembantu.

d) Terjaminnya likuiditas Bank sesuai ketentuan yang berlaku. e) Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.

f) Pengeluaran biaya yang terjadi dikantor cabang pembantu. g) Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

h) Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu. i) Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan kantor cabang

pembantu.

j) Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank SUMUT dilingkungan kantor cabang pembantu.

k) Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.


(32)

m)Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang pembantu.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

a. Tugas Wakil Pemimpin cabang pembantu kelas III 1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a) Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja Bank.

b) Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c) Memantau kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu.

d) Memantau pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

e) Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

f) Melaksanakan program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian terget rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaan nya.

g) Menindak lanjuti hasil temuan dan merekomendasi dari kontrol intern / satuan pemeriksa internal (SPI) atau pemeriksa eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.


(33)

h) Memantau penggunaan teknologi informasi oleh pejabat dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

i) Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan risiko lainnya. j) Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan

kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk.

k) Memantau, memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (suspecious transaction).

2. Memeriksa kebenaran posting transaksi yang di input ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi harian kas dengan penerimaan setoran / pembayaran tunai oleh teller.

4. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengiriman uang, pembebanan biaya, test key dan mensahkannya.

5. Memeriksa warkat-warkat yang akan di kliringkan dan daftar warkat kliring.

6. Menerima dan memeriksa bukti / advice / informasi sehubungan dengan transfer / inkasso / LLG.

7. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah.

8. Mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan di kliringkan dan daftar warkat-warkat pemindahbukuan.


(34)

9. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

10. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke komputer.

11. Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku register nasabah dan daftar hitam (black

list).

12. Mengawasi dan memeriksa tindak lanjut surat-surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

13. Memeriksa nota selisih / rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dibukukan.

14. Melakukan verifikasi atas seluruh transaksi.

15. Mencetak rekap mutasi gabungan, posisi neraca dan laba rugi beserta lampirannya serta mencocokkan nya dengan neraca.

16. Melakukan proses tutup harian transaksi dan mencetak rekap lampiran serta mencocokkan nya dengan neraca.

17. Melakukan kontrol rincian lampiran pos buku besar terhadap neraca. 18. Mencetak rekening giro / kredit, sub-sub rekening untuk keperluan

laporan, pengarsipan dan lainnya.

19. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

20. Mengatur pengadaan dan penyediaan alat tulis kantor dan barang-barang cetakan, materai dan alat-alat logistik yang diperlukan untuk operasional bank serta menatausahakannya dengan baik.


(35)

21. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung / inventaris dan keamanan kantor.

22. Mengatur pemakaian kendaraan dinas serta mengawasi kegiatan keluar dan masuk, izin, mempersiapkan penggajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran dan lain-lain keperluan pegawai.

23. Menata dan mengarsipkan file yang berhubungan dengan biodata pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

24. Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi, memelihara serta mengatur ruang arsip kantor cabang pembantu.

25. Menatausahakan peraturan PT. Bank SUMUT, surat keputusan, surat edaran, surat instruksi dan nota dinas direksi serta peraturan lain nya. 26. Memantau dan melaksanakan pengiriman surat melalui tromol, pos

maupun pengantar surat.

27. Membuat daftar aktiva tetap dan inventaris serta mengirim laporannya ke kantor cabang induk.

28. Menerima menyimpan dan menatausahakan seluruh dokumen dan surat-surat barang agunan yang berkenaan dengan pencairan kredit.

29. Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib dipertanggungjawabkan.

30. Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit / perjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainnya yang dibuat notaris, yang berkenaan dengan pencairan kredit.


(36)

31. Mengatur penjilidan nota-nota / dokumen serta menatausahakan penyimpanannya.

32. Membuat berita acara dan surat-surat yang berkaitan dengan pengembalian agunan.

33. Membuat nota-nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit. 34. Melayani penjualan blangko cheque dan blanko giro serta membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.

35. Membuat referensi bank, bank garansi, giro blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan yang berlaku.

36. Memeriksa kebenaran perhitungan dan nota pembayaran bunga deposito, sertifikat deposito, tabungan dan jasa giro yang akan dibayarkan serta memeriksa kebenaran pembukuannya.

37. Memeriksa perhitungan PPh bunga jasa giro, PPh bunga deposito dan PPh bunga tabungan.

38. Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas serta mencocokkannya dengan jumlah uang dalam kluis.

39. Menjaga dan memelihara agar uang yang ada dikhasanah cukup untuk operasi sehari-hari.

40. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dan dapat mengoptimumkan rentabilitas.

41. Memastikan agar jumlah dana tunai yang dikuasai para teller masih dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.


(37)

42. Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan,

transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru

secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

43. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.

44. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang induk maupun unit kerja dibawah kantor cabang lainnya.

45. Mewakili bank dalam mengadakan hubungan / kerja sama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu.

46. Membuat laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku. 47. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.

b. Wewenang Wakil Pemimpin cabang pembantu kelas III 1. Menilai manajemen kerja pegawai kantor cabang pembantu.

2. Menandatangani / mengesahkan semua transaksi keuangan, warkat-warkat, warkat kliring, surat keterangan penolakan warkat kliring, laporan-laporan dan surat-surat yang berhubungan dengan operasional kantor cabang pembantu sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Menandatangani dan mengesahkan sertifikat deposito, bilyet deposito, kartu speciment dan surat-surat keluar sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Menyetujui pembayaran (flat bayar) atas tabungan, deposito dan giro


(38)

5. Memeriksa dan membubuhkan paraf pada perjanjian membuka kredit serta berkas pencairan kredit sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Memeriksa dan membubuhkan paraf berita acara serah terima barang agunan.

7. Membuat dan membubuhkan paraf surat pemberitahuan realissasi kredit. 8. Memeriksa dan membubuhkan paraf pada surat jaminan Bank (Bank garansi) dengan jaminan tunai atau giro blokir dan kontra garansi sesuai ketentuan yang berlaku.

9. Menandatangani surat-surat dan laporan-laporan yang bersifat intern. 10. Memberi rekomendasi atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat

melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan pegawai kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang pembantu.

11. Memberi teguran lisan / tulisan dan merekomendasikan saksi hukuman atas pelanggaran disiplin pejabat dan pegawai kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang pembantu.

12. Menggunakan menu aplikasi OLIB’s sesuai ketentuan yang berlaku.

13. Melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Tanggungjawab Wakil Pemimpin cabang pembantu kelas III 1. Bertanggung jawab atas:

a) Seluruh operasional kantor cabang kepada pemimpin kantor cabang induk.

b) Pencapaian program kerja kantor cabang pembantu.


(39)

d) Pengeluaran biaya yang terjadi dikantor cabang pembantu. e) Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan.

f) Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar operasional prosedur dilingkungan kantor cabang pembantu. g) Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan kantor cabang

pembantu.

h) Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank SUMUT dilingkungan kantor cabang pembantu.

i) Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai dilingkungan kantor cabang pembantu.

j) Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.

k) Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang pembantu.

2. Memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Bank.

D.Jaringan Usaha / Kegiatan

1. Selain sebagai Bank Daerah yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi juga menjalin kerja sama kepada perusahaan asuransi untuk menjamin kesejahteraan baik untuk pihak debitur maupun pihak kreditur.

2. Dalam meningkatkan kepedulian terhadap nasabah tabunganKU, khususnya nasabah yang masih anak-anak, dibeberapa sekolah swasta dimedan, PT. Bank SUMUT memberikan motivasi dalam bentuk hadiah kepada siswa /


(40)

siswi yang berprestasi setiap akhir tahun pelajaran. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa / siswi disekolah tersebut.

3. Untuk melengkapi fitur-fitur pembayaran melalui ATM Bank SUMUT, Bank SUMUT telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan / instansi / lembaga dalam proses pembayaran yang lebih praktis melalui ATM Bank SUMUT. Misalnya pembayaran pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi negeri, pembayaran uang kuliah, pembayaran rekening listrik, pembayaran telepon, pembayaran kartu kredit dan lain sebagainya, sehingga nasabah lebih mudah dan praktis dalam melakukan proses pembayaran.

4. Bank SUMUT juga bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah untuk melakukan pembayaran gaji pegawai negri sipil melalui PT. Bank SUMUT.

E.Kinerja Terkini

Pada tahun 2013 PT. Bank SUMUT telah berhasil memperoleh suatu penghargaan yang diterima dari berbagai majalah yang berhubungan dengan perbankan antara lain :

1. Penghargaan The Best BUMD of The Year 2012 dari Majalah Business

Review.

2. Penghargaan Bank Daerah Terbaik 2- 2012 dari Majalah Business Review. 3. Penghargaan The Best 1st Human Capital dari The Best 1st Human Capital

Management System Alignment.


(41)

5. Penghargaan The Best 3rd Performance Management System dari Majalah

Business Review.

6. Penghargaan The Best 3rd Marketing & Customer Satisfaction dari Majalah

Business Review.

7. Penghargaan Silver Brand Champion of Brand Equity Kategori : Regional

Bank dari Indonesia Brand Champion (Marketeers dan MarkPlus Insight).

8. Penghargaan 1st Rank The Most Expansive Financing dari KARIM Business

Consulting.

9. Penghargaan 3rd Rank The Best Customer Choice Medan Region dari

KARIM Business Consulting.

10. Penghargaan BPD Aset diatas Rp.10 Triliun dari Majalah Investor.

11. Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Finance” Bank BPD, Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review & Perbanas Institute. 12. Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Good Corporate

Governance” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review &

Perbanas Institute.

13. Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Corporate Social

Responsibility” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review &

Perbanas Institute.

14. Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Human Capital” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review & Perbanas Institute. 15. Penghargaan dari ajang Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) kategori


(42)

F. Rencana Usaha / Kegiatan

Ada beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat oleh PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi yaitu :

1. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ke-3

2. Menyusun strategi untuk mencapai target tahun ke depan dengan menetapkan terget untuk setiap karyawan.

3. Melakukan penataan kredit-kredit yang bermasalah.

4. Melakukan perbaikan di sisi pelayanan dan fasilitas untuk kenyamanan nasabah dan karyawan.

5. Meningkatkan kinerja karyawan sesuai standart operasional prosedur (SOP) untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas layanan.

6. Menambah fitur-fitur produk.


(43)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP SETIA BUDI

A.Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari bahasa Latin “credere” (credo dan creditum), yang kesemuanya berarti kepercayaan (dalam bahasa Inggris faith dan trust).

Dapat dikatakan dalam hubungan ini bahwa kreditur (yang memberi kredit, lazimnya Bank) dalam hubungan perkreditan dengan debitur (nasabah, penerima kredit) mempunyai kepercayaan, bahwa debitur dalam waktu dan dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama, dapat mengembalikan (membayar kembali) kredit yang bersangkutan.

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI,2001) :

“kredit sebagai penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga dan imbalan”

Mac leod (2013 : 2) Kredit adalah suatu reputasi yang dimiliki seseorang, yang memungkinakan ia bisa memperoleh uang, barang-barang atau buruh / tenaga kerja, dengan jalan menukarnya dengan suatu janji untuk membayarnya di suatu waktu yang akan datang.


(44)

Berdasarkan pengertian kredit dari beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa Kredit merupakan penyediaan uang / barang yang disediakan oleh pihak kreditur (Bank) yang akan diperoleh debitur dengan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak peminjam (debitur) yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) melunasi hutangnya setelah jangka waktu yang ditetapkan dengan jumlah bunga dan imbalannya.

- Tujuan dan Fungsi Kredit

Pada dasarnya terdapat dua tujuan dari kredit, yaitu sebagai berikut :

a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa

keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan

(safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) suatu kredit

sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus

benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat menjadi kenyataan.


(45)

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan dan keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal atau uang. Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas dan memperbesar usahanya, baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha-usaha rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktivitas secara menyeluruh. b. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. Produsen dengan bantuan

kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut meningkat. Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkan barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan melalui rekening Koran mendorong pengusaha untuk menciptakan pertambahan peredaran uang kartal maupun uang giral dan sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya melalui kredit. Peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha.

d. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat. Bantuan kredit yang diterima pengusaha dari bank dapat digunakan untuk memperbesar kegiatan usaha dan produktivitasnya. Bukan hanya itu pengusaha juga dapat mengembangkan usaha atau melakukan kegiatan usaha tambahan sebagai bagian dari pengembangan usahanya.


(46)

e. Alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk: (1) pengendalian inflasi, (2) Peningkatan ekspor, (3) Rehabilitasi sarana, (4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat. Untuk menekan arus inflasi, terutama untuk usaha, pembangunan ekonomi, kredit bank memegang peranan yang penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat.

f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Dengan earnings

(pendapatan) yang terus meningkat, berarti pajak perusahaan pun akan terus bertambah. Di lain pihak, kredit yang disalurkan untuk merangsang pertambahan kegaiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa Negara. Apabila pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal dan buruh pendapatannya meningkat, pendapatan negara melalui pajak juga akan meningkat, penghasilan devisa bertambah. Jadi, melalui kredit pendapatan nasional akan bertambah.

g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Melalui bantuan kredit antar negara, hubungan antar negara pemberi dan penerima kredit akan bertambah erat yang menyangkut hubungan perekonomian perdagangan.


(47)

B.Pengertian Kredit Multi Guna

PT. Bank SUMUT merupakan salah satu bank Pemerintah Daerah yang memiliki visi menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang. Dengan produk-produk yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan memberikan pelayanan terbaik, PT. bank SUMUT berkomitmen menjadi bank andalan khususnya di Sumatera Utara.

Salah satu produk PT. Bank SUMUT dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para Pegawai Negeri (PNS) dan non Pegawai Negeri (BUMN / BUMD / Swasta) adalah menyalurkan pinjaman yang bernama Kredit Multi Guna (KMG). Selain memiliki tingkat suku bunga yang rendah, kredit ini sangat membantu para pegawai negeri dan swasta yang sangat membutuhkan pinjaman. Kredit Multi Guna adalah Kredit angsuran guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan, membeli barang-barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit multi guna diberikan kepada Pegawai dan Calon pegawai Dinas / Instansi / Lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta Nasional baik yang pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank SUMUT. Mengenai ketentuan tentang Kredit Multi Guna ini, PT. BANK SUMUT telah mengatur berdasarkan SK Direksi Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS / SK / 2011 Tentang Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT.


(48)

Adapun jenis Kredit Multi Guna antara lain, Kredit Multi Guna Bank SUMUT Konsumtif (KMG-K), Kredit Multi Guna Bank SUMUT Modal Kerja (KMG-MK) serta Kredit Multi Guna Bank SUMUT Investasi (KMG-I). Kelompok jangka waktu kredit multi guna di bagi ke dalam 3 (tiga) kelompok jangka waktu yaitu :

a) Jangka pendek adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun

b) Jangka menengah adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu sampai dengan 3 (tiga) tahun

c) Jangka panjang adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun.

C.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Salah satu kunci utama keberhasilan setiap perusahaan adalah tersedianya informasi akuntansi yang akurat, andal dan tepat waktu serta terpercaya. Informasi semacam ini hanya bisa dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi yang sistematis, komprehensif dan tentu saja bertumpu pada standar pelaporan yang berlaku. Untuk dapat mengetahui sistem informasi akuntansi, perlu kiranya dikemukakan terlebih dahulu pengertian serta penjelasan mengenai sistem informasi akuntansi.

Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling bergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling bergantung dan bekerjasama


(49)

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem informasi, yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen, baik manual maupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut.

Menurut Mulyadi (2001) :

“Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan dibangun dengan tujuan utama untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai laporan keuangan baik internal maupun eksternal.

Menurut Baridwan (1998) :

Sistem informasi akuntansi terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai suatu usaha.

Dari pengertian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari sistem informasi akuntansi.


(50)

D.Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna adalah sebagai berikut :

1. Kantor cabang harus terlebih dahulu melakukan perjanjian kerjasama dengan Dinas / instansi / koperasi pegawai / lembaga / perusahaan tempat calon debitur bekerja (lampiran 3), serta dibuatkan speciment tandatangan kedua pejabat tersebut yang dilengkapi dengan pas photo dari keduanya. Prosedur ini hanya dilakukan satu kali pada saat calon debitur perdana melakukan pinjaman. Namun apabila terjadi pergantian terhadap kedua pejabat tersebut, maka Cabang melakukan addendum terhadap induk Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani sebelumnya, sekaligus memelihara speciment tandatangan kedua pejabat tersebut.

2. Pemohon mengisi formulir permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan dan mengajukan ke Bank secara langsung. Syarat-syarat tersebut adalah :

a. Surat Pernyataan dan Kuasa

b. Fotokopi daftar gaji yang telah dilegalisir (bulan terakhir)

c. Fotokopi SK Pengangkatan sebagai pegawai dan fotokopi SK Kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (bagi pegawai tetap) yang telah dilegalisir.

d. Fotokopi SK Pengangkatan CPNS dari instansi yang berwenang atau SK Gaji CPNS (untuk CPNS) yang telah dilegalisir

e. Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas / Instansi / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan.


(51)

f. Fotokopi identitas diri pemohon dan istri / suami (jika pemohon telah menikah) yang masih berlaku (KTP, SIM, Paspor atau yang dipersamakan dengan itu)

g. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan pas photo pemohon dan suami/ istri pemohon

h. Fotokopi NPWP pribadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (untuk pinjaman dengan plafond di atas 100 juta)

i. Surat izin usaha, untuk KMG Investasi dan KMG Modal Kerja.

3. Bank melakukan proses penilaian dan pengambilan keputusan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Khusus untuk perusahaan swasta, Kantor Cabang agar meneliti kontiniutas tempat pemohon bekerja, mengingat kredit berjangka panjang dan sumber pengembalian utama kredit berasal dari penghasilan yang diterima pemohon.

b. Melakukan verifikasi dokumen dari pemohon untuk memastikan kebenaran data sehingga keabsahan data tersebut tidak diragukan lagi dengan cara :

a) Membandingkan fotocopy / salinan dengan dokumen asli.

b) Memastikan dan melakukan konfirmasi atas data pemohon khususnya kebenaran data gaji kepada instansi terkait.

c) Membubuhkan paraf pada dokumen yang diperiksa sebagai bukti telah dilakukan verifikasi oleh petugas pemeriksa dan Pinbag / Pemimpin Seksi / Wakil Capem yang membidangi.


(52)

c. Memeriksa pada aplikasi OLIB’s dan SID mengenai kondisi / informasi pinjaman pemohon.

d. Melaksanakan penilaian pemberian kredit dengan mengisi Formulir Permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT, untuk mengambil keputusan apakah dapat dianalisa lebih lanjut atau ditolak.

e. Melakukan analisa kredit lebih lanjut terhadap Kredit Multi Guna Bank SUMUT yang dilaporkan dalam bentuk Memorandum Pengusulan Kredit (MPK) untuk pengambilan keputusan persetujuan atau penolakan.

f. Jika disetujui Kantor Cabang membuat Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) kepada pemohon.

g. Jika tidak disetujui Kantor Cabang memberikan Surat Penolakan kepada pemohon bahwa kredit yang dimohon tidak dapat dipenuhi / ditolak oleh Bank.

4. Melaksanakan pencairan kredit dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memeriksa kelengkapan berkas dan keabsahan surat-surat pemohon, dan mempersiapkan berkas-berkas kredit melalui aplikasi LOS antara lain : - Perjanjian Kredit

- Memorandum Pengusulan Kredit (MPK) - Surat Persetujuan Permohonan Kredit (SPPK) - Jadwal Angsuran

- Nota Pencairan


(53)

b. Melakukan penandatangan Perjanjian Kredit dengan debitur. Pada saat penandatanganan harus diperiksa :

- Asli Kartu Tanda Penduduk debitur dan suami / istri (KTP), serta Kartu Keluarga (KK) sekaligus melegalisir fotocopynya, kemudian asli KTP / KK dikembalikan kepada Debitur.

- Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat Keputusan kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (untuk pegawai).

- Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS atau SK Gaji CPNS (untuk CPNS).

- Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas / Isntansi / Lembaga / Perusahaan yang menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar bekerja pada Dinas / Instansi / Lembaga / Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

c. Membuat Daftar Jadwal Angsuran berdasarkan hasil proses aplikasi LOS

(Loan Origination System), yang dibuat berdasarkan jumlah pinjaman /

plafond yang diperoleh masing-masing pemohon yang ditandatangani oleh Bank dan debitur.

d. Menjelaskan kepada debitur jumlah angsuran pokok dan bunga yang harus dibayar setiap bulannya sesuai dengan jadwal angsuran yang akan ditandatangani.

e. Mempersiapkan nota-nota pembebanan biaya kredit, biaya asuransi dan lain-lain.


(54)

f. Membuka rekening pinjaman atas nama debitur pada aplikasi OLIB’s PAPI.

Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang tercatat dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS / SK / 2011. Dalam Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP Setia Budi telah berjalan secara efektif dan efisien sehingga tidak menyulitkan nasabah dalam proses pengajuan Kredit Multi Guna.

Di bawah ini adalah Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi yang digambarkan secara sederhana dan sesuai dengan prosedur yang berlaku :


(55)

BANK SUMUT KCP SETIA BUDI KANTOR DINAS / INSTANSI

/ LEMBAGA / PERUSAHAAN NASABAH

BANK SUMUT KCP SETIA BUDI KANTOR DINAS / INSTANSI

/ LEMBAGA / PERUSAHAAN NASABAH

MPK: Memorandum Pengusulan Kredit SPPK: Surat Persetujuan Pemberian Kredit

MOU Kerjasama Mempersiapkan nota-nota Mulai Meneliti kontiniutas tempat pemohon bekerja Bank SUMUT KCP Setia Budi

Memberikan syarat dan formulir KMG

Melakukan penilaian dan pengambilan keputusan

SPPK

Melaksanakan pencairan kredit Memeriksa kelengkapan berkas Memeriksa aplikasi OLIB’S dan SID Penilaian kembali Melakukan analisa

lebih lanjut C

Diterima

MPK

Verifikasi dokumen Menjelaskan angsuran pokok dan bunga Membuat jadwal angsuran berdasarkan aplikasi LOS Membuka rekening pinjaman Melaksanakan wawancara Melakukan penandatanganan perjanjian

Surat pernyataan / kuasa

Kantor Dinas / Lembaga /Instansi / Perusahaan Calon debitur menyiapkan syarat dan mengisi formulir KMG Calon debitur menyerahkan syarat dan formulir KMG Menerima SPPK Debitur menerima rekening pinjaman Selesai

Fotocopy slip gaji

Fotocopy SK pengangkatan

Fotocopy Karpeg

Fotocopy KTP suami / istri

Fotocopy KK

Fotocopy NPWP


(56)

BANK SUMUT KCP SETIA BUDI KANTOR DINAS / INSTANSI

/ LEMBAGA / PERUSAHAAN NASABAH

Surat penolakan Tidak diterima MOU Kerjasama Mulai Meneliti kontiniutas tempat pemohon bekerja Bank SUMUT KCP Setia Budi

Memberikan syarat dan formulir KMG

Melakukan penilaian dan pengambilan keputusan Memeriksa aplikasi OLIB’S dan SID Penilaian kembali Melakukan analisa lebih lanjut Verifikasi dokumen Melaksanakan wawancara Menerima Surat penolakan Selesai

Surat pernyataan / kuasa

Kantor Dinas / Lembaga /Instansi / Perusahaan Calon debitur menyiapkan syarat dan mengisi formulir KMG Calon debitur menyerahkan syarat dan formulir KMG

Fotocopy slip gaji

Fotocopy SK pengangkatan

Fotocopy Karpeg

Fotocopy KTP suami / istri

Fotocopy KK

Fotocopy NPWP


(57)

E.Syarat-syarat dan ketentuan Kredit Multi Guna

Kredit merupakan aktivitas bank yang mengandung resiko (degreeof risk). Untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank atas dasar syarat yang dikenal dengan 5 C, yaitu :

1. Character (watak / kepribadian)

Yaitu suatu penilaian tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran calon debitur dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya. Adapun beberapa petunjuk bagi bank untuk memenuhi karakter nasabahnya adalah mengenal dari data, mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon debitur dalam perbankan dan mengumpulkan keterangan dari rekan-rekannya serta saingan-saingan mengenai reputasi, kebiasaan, pribadi dan juga perilaku nasabah dimasa lalu.

2. Capacity (kemampuan)

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan seseorang, semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit.

3. Capital (modal)

Capital adalah modal yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan dan

memelihara kelangsungan hidup usahanya. Penilaian terhadap besarnya modal sangat penting. Hal ini berkaitan dengan pembiayaan proyek usaha


(58)

peminjam, mengingat kredit yang akan diberikan kepada peminjam hanya merupakan tambahan pembiayaan.

4. Collateral ( jaminan)

Adalah barang yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang telah diterima. Jaminan kredit ini diperlukan agar kredit yang akan diberikan oleh bank terjamin pengembaliannya baik dari usahanya maupun dari jaminan yang akan dicairkan bila pemohon kredit tidak mampu mengembalikan kreditnya.

5. Condition of economy (kondisi ekonomi)

Dalam memberikan kredit perlu dipertimbangkan faktor perekonomian secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter, perbankan keuangan, ekonomi dan faktor-faktor lain yang menghambat kegiatan usaha pemimpin.

Dari kelima persyaratan diatas PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi lebih mengutamakan persyaratan pada character dan capacity dalam pemberian kredit. Karena menurut pengalaman dari PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi, karakter nasabah dapat diketahui saat wawancara sedangkan capacity nya dapat diketahui dan dilihat dari daftar Gaji yang diterima setiap bulannya. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi memegang prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada nasabah sehingga terhindar dari penipuan data dan kredit macet.

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan oleh Pemohon dalam mengajukan Kredit Multi Guna yaitu :


(59)

- Maksimum Kredit

1. Kredit Multi Guna- Konsumtif

a. Pegawai Negeri Sipil, CPNS dan Pegawai BUMN / BUMD maksimum sebesar 40 % (empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

b. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN / BUMD maksimum 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah).

2. Kredit Multi Guna- Modal Kerja dan Investasi

a. Pegawai Negeri Sipil, CPNS dan Pegawai BUMN / BUMD maksimum sebesar 60 % (enam puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

b. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN / BUMD maksimum sebesar 40 % (empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Perhitungan Maksimum Plafond untuk Kredit Multi Guna Konsumtif dan Kredit Multi Guna Investasi & Modal Kerja adalah sebaga berikut :


(60)

1. Bapak Dede merupakan salah satu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang mana pihak Bank SUMUT telah melakukan kerjasama pada instansi tersebut. Bapak Dede hendak mengajukan Kredit Multi Guna- Konsumtif pada Bank SUMUT, Gaji per bulan Bapak Dede Rp 5.000.000. Pembayaran Gaji Bapak Dede melalui Bank SUMUT dan hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu 6 tahun sehingga maksimum Plafond yang boleh dipinjam adalah sebagai berikut :

Plafond = 40 % x Gaji Bersih Sebulan x Jangka waktu = 40 % x Rp 5.000.000 x 72 bulan

= Rp 144.000.000

2. Ibu Mildawati merupakan salah satu pegawai swasta di salah satu perusahaan swasta terbesar di Kota Medan, Ibu Mildawati memiliki gaji bersih sebesar Rp 3.500.000/bulan. Ibu Mildawati hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu 3 tahun pada Bank SUMUT sehingga maksimum plafond yang boleh dipinjam adalah :

Plafond = 25 % x Gaji Bersih Sebulan x Jangka waktu = 25 % x Rp 3.500.000 x 36 bulan

= Rp 31.500.000

3. Bapak Budiman merupakan salah satu Pegawai BUMN yang memiliki gaji bersih Rp. 4.500.000/ bulan. Bapak Budi hendak mengajukan Kredit Multi Guna- Modal Kerja dengan jangka waktu 4 tahun. Maksimum Plafond yang dapat dipinjam adalah sebagai berikut :


(61)

Plafond = 60 % x Gaji Bersih x Jangka Waktu = 60 % x Rp 4.500.000 x 48 bulan = Rp 129.600.000

4. Ibu Hafidz merupakan Staff Pengajar di salah satu sekolah swasta di Kota Medan yang memiliki gaji bersih Rp 2.500.000/ bulan. Ibu Hafidz hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Investasi dengan jangka waktu 3 tahun. Maksimum Plafond yang dapat dipinjam adalah sebagai berikut :

Plafond = 40% x Gaji Bersih x Jangka Waktu = 40 % x Rp 2.500.000 x 36 bulan = Rp 36.000.000

- Jaminan Kredit

Dalam mengajukan Permohonan Kredit Multi Guna, Pemohon juga harus melampirkan jaminan kredit yang akan menjadi jaminan apabila terjadi kredit macet sehingga tidak merugikan pihak kreditur. Adapun Jaminan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan Kuasa yang ditandatangani debitur beserta suami/istri dan diketahui Kepala Dinas / Instansi / Korporasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan. b. Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat

Keputusan Kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (untuk Pegawai).


(62)

c. Asli Surat Keputusan Pengangkatan CPNS dari Instansi yang berwenang atau Surat Keputusan Gaji CPNS (untuk CPNS).

d. Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas / Instansi / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan yang bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar bekerja pada Dinas / Instansi / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.

e. Penyimpanan dokumen asli Jaminan kredit sesuai dengan SOP kredit komersil yang berlaku.

F. Analisis Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna Tabel III.1

Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP pada Setia Budi

Tahun

Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna Total Nasabah Total Plafond Baki Debet 2010 773 Nasabah 41.619.150.400 32.021.728.729 2011 690 Nasabah 42.734.008.400 32.017.378.114 2012 673 Nasabah 45.703.971.400 33.682.690.887 2013 607 Nasabah 45.948.125.000 34.049.920.537

Berdasarkan data pada tabel III.1 diatas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa antara tahun 2010 dengan 2011 terjadi penurunan total nasabah yang diakibatkan oleh beberapa faktor misalnya pelunasan kredit oleh kreditur yang lama sehingga pada tahun 2011 total nasabah berkurang. Dalam


(63)

hal Total Plafond antara tahun 2010 dengan 2011 terjadi kenaikan, hal ini juga didukung oleh beberapa faktor salah satunya tingginya tingkat plafond yang diajukan oleh pihak kreditur. Dalam hal Total Baki Debet atau yang lebih mudah diingat dengan sisa pokok hutang memang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat plafond, karena Baki Debet mengalami pengurangan akibat pembayaran setiap bulannya oleh pihak kreditur. Begitu juga halnya dengan tahun 2012 dan 2013.


(64)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

1. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi bekerja berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi merupakan salah satu bank yang dipercaya untuk menyalurkan Kredit Multi Guna, baik yang bersifat Konsumtif, Investasi dan Modal Kerja yang berpedoman pada Surat Keputusan Direksi Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS / SK / 2011 tentang Kredit Multi Guna Bank SUMUT.

3. Dalam penyaluran Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi berdasarkan prinsip kehati-hatian, nasabah yang Bankable yaitu nasabah yang menurut penilaian Bank memiliki kriteria 5C. Sehingga dapat menghindari kredit macet yang akan merugikan pihak kreditur. Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi telah mencapai kinerja yang baik karena prosedur yang dijalankan oleh pegawai bank telah berusaha bekerja dengan teliti dan penuh kehati-hatian. 4. Sistem Informasi Akuntansi yang diberikan Bank mengenai pemberian

Kredit Multi Guna telah berjalan dengan baik sehingga tidak menyulitkan debitur dalam mengajukan permohonan Kredit Multi Guna.


(65)

B.Saran

Setelah mengemukakan kesimpulan, maka akan diberikan saran-saran yang dianggap perlu untuk meningkatkan keberhasilan PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi sebagai penghimpun dana masyarakat.

1. Hendaknya PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi mempertahankan hubungan yang lebih baik lagi sehingga mendorong niat baik debitur untuk menyelesaikan kewajibannya tepat waktu.

2. Melakukan pengawasan yang lebih efektif dan efisien terhadap Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemberian Kredit Multi Guna untuk menghindari kredit macet.

3. PT. Bank SUMUT KCP Setia Budi hendaknya menjalin kerja sama yang lebih banyak lagi pada Dinas / Instansi / Lembaga / Perusahaan, mengingat banyaknya nasabah yang ingin mengajukan Kredit Multi Guna dan dapat menambah persaingan dalam merebut nasabah antar Bank yang semakin tinggi.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Diana,Anastasia., dan Lilis Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan, Proses, dan Penerapan. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Guntur, Henry T. 2005. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Penerbit Angkasa. Bandung

Kasmir. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Edisi Revisi 11. Rajawali Pers. Jakarta.

Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi 2. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sucipto. 2000. Analisis Informasi dan Akuntansi dalam pemberian kredit, FE USU. Medan.

Iskandar,Syamsu. 2013. Akuntansi Perbankan Dalam Rupiah Dan Valuta Asing. IN MEDIA. Jakarta.

Romney B, Marshall, Paul Jhon Steinbart. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta.


(67)

LAMPIRAN 1. Surat Izin Riset dari PT. BANK SUMUT


(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

5. Memorandum Pengusulan Kredit


(75)

(76)

(77)

(1)

(2)

(3)

5. Memorandum Pengusulan Kredit


(4)

(5)

(6)