Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Retribusi Pendapatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN RETRIBUSI PENDAPATAN DI RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH TANJUNG PURA

TUGAS AKHIR

Diajukan oleh:

FADLUN MAISURA 102101005

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : FADLUN MAISURA NIM : 102101005

JURUSAN : KEUANGAN

JUDUL : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN RETRIBUSI PENDAPATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA

Tanggal :…………. 2014 Dosen Pembimbing

NIP : 19590713 198703 1 003 (Drs. Liasta Ginting.SE,M Si)

Tanggal :…………. 2014 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

NIP : 19741123 200012 2 001 (Dr. Yeni Absah, SE,M.Si)

Tanggal :…………. 2014 Dekan Fakultas Ekonomi,

NIP : 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Asslamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Alhamdulillah Robbil alamin.

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak Rahmat dan hidayahNya, sehingga peneliti dapat menyelesaiakn tugas akhir ini, shalawat beserta salam peneliti berikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari dorongan moril dan materil dari kedua orang tua peneliti, untuk itu peneliti mengucapka ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Fakhruddin dan Ibunda Hj.T.Khairunnisa.S.Pd, yang mana atas doa, motivasi dan kepercayaan mereka sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan juga kepada kedua abang yaitu Indra Fahreza dan Ahmad Rizki beserta kedua adik-adikku yang tersayang Muhamad Kurniawan dan Rahmat Fauzi terima kasih buat semua supportnya.

Keberhasilan dari suatu pekerjaan dapat diukur dengan derajat bantuan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Satu kesempatan yang sangat berharga bagi penulis dapat menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum,M.Ec,Ac,Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah. SE. M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan Program Diploma III.


(4)

3. Bapak Drs. Liasta Ginting. SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak membimbing masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis. 4. Direktur serta seluruh Staf dan Pegawai Rumah Sakit Umum Tanjung Pura

yang telah membantu penulis dalam memenuhi penyusunan Tugas Akhir dengan memberikan data yang akurat dan mendukung.

5. Teristimewa kepada Ayahanda Fakhruddin dan Ibunda Hj. T. Kairunnisa. S.Pd beserta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, semangat serta bantuan moril maupun materil yang tak terhingga kepada ananda.

Akhir kata penulis berharap semoga penulisan tugas akhir ini pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Februari 2014 Penulis

Fadlun Maisura 1021010005


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT TANJUNG PURA……… 6

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura……… 6

B. Struktur Organisasi Rumah Sakit Tanjung Pura………. 11

C. Susunan Organisasi……….. 11

D. Bidang- bidang kerja ( Tugas dan pungsi ) jop discrription……….. 12

E. Pendekatan Peyusunan Laporan Keuangan……….21

F. Kebijakan keuangan………22

BAB III PEMBAHASAN... 29

A. Analisis laporan……... 29

B. Analisis Jumlah Kunjugan Pesien... 37

BAB IV PENUTUP... 43

A. Kesimpulan... 43

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Didalam suatu Instansi, manajemen sangat berkepentingan terhadap laporan keuangannya. Bagi manajemen, laporan keuangan merupakan suatu alat yang sangat penting untuk mengetahui berbagai macam informasi dan data yang akurat serta terpercaya mengenai keadaan keuangan Instansi. Sehingga dapat mengambil keputusan yang terbaik dan tepat bagi Instansi tersebut.

Sebuah Instansi di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, selalu berkaitan erat dengan masalah keuangan. Untuk mengukur berhasil tidaknya suatu Instansi, dapat dilihat dari laporan keuangan .Laporan keuangan adalah hasil dari proses keuangan yang dapat menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta menggambarkan kondisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh Instansi pada suatu periode tertentu.

Laporan keuangan yang biasa digunakan yaitu laporan keadaan kas penerimaan dan pengeluaran yang menggambarkan persentase yang telah dicapai suatu instansi. Analisa terhadap laporan keuangan di maksudkan agar data keuangan tersebut dapat berarti dalam mendukung keputusan yang akan di ambil oleh pihak rumah sakit. Beberapa faktor yang harus di perhatikan untuk dapat mengetahui tehnik analisa laporan harus melalui proses penyusunan laporan keuangan ,konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan, tehnik analisa laporan keuangan, segmen dan lingkungan bisnis yang akan di analisa. Adapun indikator alat ukur yang digunakan adalah analisa perbandingan.


(7)

Analisa perbandingan adalah merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara perbandingan untuk dua periode atau lebih atau memperbandingkan laporan keuangan rumah sakit umum tanjung pura kabupaten langkat dengan dua periode yaitu tahun 2012 dan periode laporan keuangan tahun 2013. Sehingga dapat diketahui : Laba / rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil, di peroleh aktiva baru atau perubahan aktiva, adanya penambahan atau pengurangan modal dll.

Didalam laporan keuangan ini, kita dapat melihat prestasi dari pihak manajemen dengan melihat tingkat persentase yang diperoleh, dengan membandingkan pendapatan asli daerah ( PAD ) tahun 2013 dengan prosentase pendapatan asli daerah tahun sebelumnya yaitu tahun 2012, selain itu juga dapat mengetahui perkembangannya, kelemahan-kelemahan, serta hasil-hasil baik yang telah dicapai selama periode keuangan oleh suatu instansi. Dengan mengetahui kelemahan yang dimiliki pihak manajemen akan berusaha agar penyusunan rencana yang akan datang, kelemahan dapat diperbaiki serta hasil baik yang telah dicapai dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan untuk waktu mendatang, agar tujuan program dapat tercapai.

Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat merupakan bagian integral dari pelaksanaan fungsi Manajemen keuangan Kabupaten langkat dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. adalah satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, terletak di ibu kota kecamatan Tanjung Pura yang jaraknya 20 KM di utara Stabat ibu kota Kabupaten Langkat Hasil survey pendahuluan yang dilakukan menunjukkan dari 2 tahun terahir PAD (pendapatan Asli Daerah ) atau retribusi pendapatan di RSUD Tanjung Pura Kabupaten Langkat selalu mengalami kenaikan,dari Tahun 2012 Retribusi


(8)

Pendapatan yang di tetapkan oleh Pemkab Langkat bernilai Rp.500.000.000,- mampu melapaui target sebesar Rp.506.762.250,- dengan persentase sebesar Rp. ( 101,3 %) ,Sedangkan Pada tahun 2012 ditetapkan sebesar Rp.Rp. 1.458.263.500 mampu terealisasi sebesar Rp. 1.477.343.214,- dengan persentase ( 101,3 %) ,dan pada tahun 2013 ini Rp 4.389.023.000,- dan sampai bulan Desember terealisasi sebesar Rp. 5.393.962.985 atau sebesar Rp (122,89 %).

Beberapa factor-faktor yang mempengaruhi peningkatan retribusi pendapatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura adalah : Dari Perawatan, Kunjungan, Oksigen, JasaInfus, Cateter, NGT, VT,N abulaizer, Kamar Mayat, Bedah, Hecting, poli gigi, Rontgen, Gizi. PartusCuret, Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat, Visum, Jasa Raharja, Ambulance, Kiur, EKG, USG, Rekam Medik, THT, Askes, Jamkesmas. Persentase dari factor-faktor yang mempengaruhi retribusi pendapatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura di uraikan pada bab pembahasan.

Survei Pendahuluan dapat dilihat peningkatan PAD yang sangat signifikan Bagi pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura melihat hal ini dengan menggunakan, mekanisme Pembanding yang akan sangat membantu dalam perencanaan khususnya di bagian keuangan untuk waktu mendatang.

Tujuan dari analisis perbandingan adalah untuk membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh instansi. berdasarkan fasilitas yang tersedia yang sifatnya terbatas yang berasal dari laporan keuangan. membiasakan pimpinan membuat keputusan atau pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai oleh rumah sakit dan bagaimana prospek yang dihadapi di masa yang akan datang.


(9)

Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN RETRIBUSI PENDAPATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA.”

B. Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana kondisi PAD RSUD Tanjung Pura dilihat dari perbandingan pendapatan antara tahun 2012 dan tahun 2013?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

a. Untuk mengetahui bagai mana perbandingan pendapatan Rumah Sakit Umum daerah Tanjung Pura dalam periode 2 Tahun ter ahir yaitu tahun 2012 dan tahun 2013

b. Untuk mengetahui kondisi keuangan Rumah sakit umum Daerah Tanjung pura ditinjau dari perbandingan pendapatan tahun 2012 dan tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah : a. Bagi penulis

Sebagai bahan masukan bagi penulis yang masih dalam pendidikan khususnya di dalam menganalisis laporan keuangan.


(10)

b. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat

Sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi RSUD Tanjung Pura dalam mengambil langkah-langkah yang tepat di masa yang akan datang, guna mencapai tujuan Rumah Sakit.

c. Bagi pembaca

Menambah pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.


(11)

BAB II

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PURA

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura

Rumah Sakit Umum (RSU) Tanjung Pura adalah Rumah Sakit Peninggalan Kerajaan Kesultanan Langkat Pada Masa Pemerintahan Sultan Tengku Mahmud Abdul Aziz yang berdiri tahun 1933 .Pada masa itu Rumah Sakit ini bernama Rumah Sakit Tengku Musa ( Nama Putra Mahkota Sultan langkat) , digunakan untuk Pengobatan Bangsawan Kerajaan yang sakit dan Pejabat zaman colonial Belanda .Pimpinan Rumah Sakit ini Tengku Musa Ini adalah Dokter amir yang juga sebagai dokter Pribadi Sultan Langkat.Saat ini RSU Tanjung Pura adalah Satu-satunya rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, terletak di ibu kota kecamatan Tanjung Pura yang jaraknya 20 KM di utara Stabat ibu kota Kabupaten Langkat.

Rumah Sakit Umum daerah Tanjung pura di bangun di atas tanas seluas 15.974 m2 , dengan luas bangunan 6.072 m2, RSUD Tanjung Pura berlokasi di Jalan Khairil Anwar No.09 Kelurahan Pekan Tanjung Pura Kec. Tanjung Pura Kabupaten Langkat .Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit umum tanjung pura membentuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap terhadap masyarakat di Kabupaten Langkat.

Rumah sakit Umum daerah Tanjung Pura terletak di Kabupaten Langkat yang terletak pada 3” 14’ – 4” 13’ Lintang Utara dan 97” 52’ – 98” 45’ Bujur Timur mempunyai luas +/- 6.263,29 km² dengan batas – batas sebagai berikut :


(12)

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang ( NAD ) dan Selat Malaka

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara/Tanah Alas (NAD).

a . Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura - Visi :

Visi adalah gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh RSUD T.PURA. Visi RSUD T.PURA dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Langkat Tahun 2009 – 2014 yaitu ”Terwujudnya Masyarakat Yang Religius, Maju, Dinamis Sejahtera dan Mandiri”

Visi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat telah dirumuskan dan ditetapkan sebagai berikut :

Penjelasan dari kata-kata yang terdapat dalam visi adalah sebagai berikut : 1.1 Maju

Rumah Sakit mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan dan semakin baiknya sarana dan prasarana pendukung rumah sakit.

“Terwujudnya RSUD Tanjung Pura yang maju dan mandiri, dengan pelayanan yang prima dan bermutu, serta menjadi pilihan pertama sarana


(13)

1.2 Mandiri

Rumah Sakit mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan dan pelayanan terhadap masyarakat.

1.3 Pelayanan yang Prima dan Berkualitas

Rumah Sakit umum mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat tanpa membeda-beda.

1.4 Pilihan Pertama Sarana Kesehatan Rujukan

Dengan tercapainya Rumah Sakit yang maju dan mandiri serta didukung dengan pelayanan yang prima dan bermutu akan memberikan image dan kepercayaan yang baik terhadap masyarakat dimana Rumah Sakit akan menjadi pilihan pertama sarana kesehatan rujukan.

- Misi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura

Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai visi yang ditetapkan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik

Misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut :

1. Misi Pertama : Meningkatkan profesionalisme tenaga medis, paramedis, para non keperawatan dan tenaga administrasi, dengan tujuan :

- Meningkatkan aparatur pemerintah yang professional. - Meningkatkan pelayanan prima.

2. Misi Kedua : Meningkatkan ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana kesehatan rumah sakit, dengan tujuan :


(14)

- Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung

- Meningkatnya kualitas dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

3. Misi Ketiga : Meningkatkan mutu pelayanan spesialistik rumah sakit kepada pengguna jasa rumah sakit, terutama masyarakat yang kurang mampu dan rujukan dari Puskesmas, dengan tujuan :

- Meningkatnya image yang baik dari masyarakat terhadap Rumah Sakit Umum

- Meningkatnya kualitas dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat

4. Misi Keempat : Ikut berperan aktif bersama instansi-instansi terkait dalam meningkatkan peran serta pemerintah daerah demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, dengan tujuan - Meningkatkan peran serta instansi-instansi terkait dalam

rangka peningkatan esehatan masyarakat.

- Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui kerjasama dengan instansi terkait.

5. Misi Kelima : Meningkatkan pelayanan administrasi umum, keuangan, penelitian, perencanaan dan evaluasi kinerja rumah sakit, dengan tujuan :

- Meningkatkan peran serta aparatur dalam pelaksanaan kegiatan operasional di Rumah Sakit.


(15)

- Meningkatnya system dan tata kerja aparatur yang efektif, efisien dan berkualitas.

b. Falsafah / Moto dan Budaya Rumah Sakit Umum Tanjung Pura

- Falsafah / Moto Rumah Sakit Umum Tanjung Pura:

Sirih selalu di sajikan dalam setiap pertemuan dan penyambutan tamu dalam adat masyarakat melayu yang terkenal dengan sifat sopan santun, berbudi bahasa, serta penuh dengan adat budaya, sirih mempersatukan masyarakat kelas bawah, pembesar Negara serta serta seluruh kalangan dengan tujuan mempersatukan semua suku . Tepak sirih melambangkan ciri khas Rumah Sakit yang terletak di Masyarakat Kabupaten Langkat Melayu dalam menerima semua kemajuan pembangunan , semua kemajuan prinsip berbasis kinerja mengandung makna bahwa semua program pembangunan akan mampu dicapai melalui indikator sasaran yang terukur (indikator outcome) sehingga prinsip akuntabel, keterbukaan, trasparabel dan pemerataan dalam Good Governance. Falsafal / Moto RSUD Tanjung Pura adalah “TEPAK SIRIH “ Te = Terampil, P=professional, AK = akurat , SI = sigap, R = Ramah, I= Indah, H = harmonis


(16)

B. Stuktur Organisasi Rumah Sakit Umum Tanjung Pura

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat (Perda) Nomor : 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat mempunyai tugas

”Membantu Kepala Daerah Kabupaten Langkat dalam melaksanakan pelayanan manajemen dan pengelolaan di bidang kesehatan, sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang – Undangan yang berlaku ”.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan medis

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

3. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis, menyelegga rakan penelitian dan pengembangan

4. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan

5. Menyelenggarakan pelayanan administrasi umum dan keuangan. 6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan

C. SUSUNAN ORGANISASI

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Langkat terdiri dari :

1. Direktur;


(17)

3. Seksi Pelayanan Medis; 4. Seksi Perawatan;

5. Seksi Rekam Medis dan Pelaporan; 6. Seksi Penunjang Medis dan Non Medis; 7. Seksi Penelitian dan Pengembangan; 8. Kelompok Jabatan Fungsional; 9. Satuan Pengawas Intern.

D. Bidang-bidang Kerja ( Tugas dan Fungsi ) /Job Discription

Rincian bidang – bidang kerja ( tugas dan fungsi) / Job discription Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut :

I. Direktur Rumah Sakit :

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan dan melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten dibidang Pelayanan Kesehatan terhadap masyarakat, manajemen serta pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah dan tugas-tugas lain serta tugas-tugas-tugas-tugas pembantuan yang ditetapkan oleh kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala RSUD.T.Pura mempunyai Fungsi :

a. Memimpin rumah sakit umum tanjung pura sesuaidengan tugas dan fungsinya .


(18)

b. Merumuskan dan menyelenggrakan serta mengendalikan pembangunan rumah sakit umum daerah tanjung Pura Kabupaten Langkat .

c. Membina Aparatur pelaksana Operasional rumah sakit umum daerah tanjung Pura.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati.

e. Menyusun serta membuat RENSTRA,RENJA dan LAKIP rumah sakit umum daerh tanjung pura

II. KASUBBAG TATA USAHA :

1) Sub. Bagian Tata Usaha adalah Unsur Pembantu Pimpinan Dibidang Urusan Ketata Usahaan (administrasi umum), keuangan, ketatalaksanaan, pendidikan dan pelatihan serta kerumah tanggaan / perlengkapan;

2) Sub. Bagian Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian Tata Usaha yang dalam Menjalankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut KASUBBAG TATA USAHA RSUD.T.Pura mempunyai Fungsi :

1. Melakukan Urusan Umum yang meliputi Administrasi surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga kantor.


(19)

2. Mengelola urusan kepegawaian dan mengumpulkan bahan peyusunan dan petunjukteknis pelaksanaan perundang-undangan dibidang kepegawaian

3. Mengumpulkan,menyusun dan menganalisa rencana kebutuhan perlengkapan kantor berdasarkan usulan dari semua bidang

4. Mengumpulkan bahan penyusunan anggaran rutin , pembangunan dan administrasi keuangan.

5. Menyiapkan bahan penyusunan RENSTRA,RENJA dan LAKIP Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura

6. Menyusun serta menyiapkan RENSTRA,RENJA dan LAKIP Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura

III. SEKSI PELAYANAN MEDIS

(1). Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis, melaksanakan pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas pelayanan medis dan melaksanakan pengawasan serta pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien.

(2). Seksi Pelayanan Medis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit.

IV . SEKSI PERAWATAN

(1). Seksi Perawatan mempunyai tugas meliputi bimbingan asuhan keperawatan, Pelayanan Perawatan, etika dan mutu perawatan dan penyusunan kesehatan.


(20)

(2). Seksi Perawatan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam menjalankan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala rumah sakit.

V.SEKSI REKAM MEDIS DAN PELAPORAN

(1). Seksi Rekam Medis dan Pelaporan mempunyai tugas meliputi, mengatur Pelaksanaan Pencatatan Medis, mempersiapkan dan menyusun informasi dan laporan. Hukum dan Pemasaran Sosial;

(2). Seksi Rekam Medis dan Pelaporan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam menjalankan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit.

VI. SEKSI PENUNJANG MEDIS DAN NON MEDIS

(1). Seksi Penunjang Medis dan Non Medis mempunyai tugas mengkoordinasi Pelayanan Penunjang Medis dan Pelayanan non medis;

(2). Seksi Penunjang medis dan Non Medis dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam menjalankan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit.

VII. SEKSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

(1). Seksi Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan Kegiatan Penelitian, Pengembangan dan Pemeliharaan Rumah Sakit;

(2). Seksi Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam menjalankan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit;


(21)

VIII. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(1). Kelompok Jabatan Fungsional sebagai mana dimaksud dalam pasal (27) Peraturan Daerah ini terdiri dari sejumlah tenaga ahli Jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya;

(2). Kelompok Jabatan Fungsional yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini disebut dengan Komite Medis yang dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit;

(3). Jumlah Jabatan Fungsional sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan menurut sifat, jenis kebutuhan dan beban kerja; (4). Jenis Jabatan Fungsional sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

diatur sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

IX. INSTALASI

(1). Instalasi merupakan Fasilitas Penyelenggaraan Pelayanan Medis dan Keperawatan, Pelayanan Penunjang Medis, Kegiatan Penelitian, dan Pemeliharaan Rumah Sakit;

(2). Instalasi meliputi Pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat, Bedah Sentral, Perawatan Intensif, Radiologi, Farmasi, Gizi, Patologi, PKBRS;

(3). Instalasi dipimpin oleh seorang kepala dalam jabatan Fungsional dan Non Struktural;


(22)

X. SATUAN PENGAWAS INTERN

(1). Satuan Pengawas Intern adalah Kelompok fungsional yang bertugas Melaksanakan Pengawasan Terhadap Pengelolaan Sumber daya Rumah Sakit Pengawasan dan Meningkatkan Mutu Pelayanan Perawatan dan Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis;

(2). Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Tenaga Medis Senior yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit Umum Daerah;

XII. TATA KERJA

Dalam Pelaksanaan Teknis Kesehatan Rumah Sakit

(1). Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dalam melaksanakan tugasnya menyampaikan laporan kepada Kepala Secara berjenjang;

(2). Dalam melaksanakan setiap tugas pimpinan unit organisasi dibantu oleh satuan kerja bawahan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing mengadakan rapat berkala;

(3). Setiap Pimpinan Unit Kerja Wajib mengawasi bawahan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan.


(23)

PELAYANAN YANG DILAKSANAKAN RSUD TANJUNG PURA YANG MENUNJANG RETRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH RUMAH

SAKIT UMUM TANJUNG PURA

Kegiatan Yang menghasilkan Retribusi Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2012

No. Nama Kegiatan Jumlah

1 PERAWATAN 110.812.500

2 KUNJUNGAN 125.000.000

3 OKSIGEN 1.760.000

4 JASA INFUS 5.500.000

5 CATETER 755.000

6 NGT 256.000

7 VT 160.000

8 NEBULAIZER 150.000

9 KAMAR MAYAT 210.000

10 BEDAH 45.530.000

11 HECTING 5.500.000

12 POLI GIGI 750.000

13 RONTGEN 16.350.000

14 GIZI 15.750.000


(24)

16 CURET 6.853.600

17 LABORATORIUM 50.000.000

18 INSTALASI GAWAT DARURAT 22.675.000

19 VISUM 225.000

20 JASA RAHARJA 850.000

21 AMBULANCE 1.615.000

22 KIUR 8.617.500

23 EKG 3.750.000

24 USG 52.000.000

25 REKAMEDIK 7.715.000

26 THT 3.835.000

27 ASKES 154.000.000

28 JAMKESMAS 829.148.000

TOTAL 1.477.343.214

Kegiatan Yang menghasilkan Retribusi Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2013

No. Nama Kegiatan Jumlah

1 PERAWATAN 146.812.500

2 KUNJUNGAN 153.920.000

3 OKSIGEN 3.090.000

4 JASA INFUS 4.807.500


(25)

6 NGT 310.000

7 VT 160.000

8 NEBULAIZER 175.000

9 KAMAR MAYAT 255.000

10 BEDAH 56.690.000

11 HECTING 6.400.000

12 POLI GIGI 1.040.000

13 RONTGEN 20.280.000

14 GIZI 10.995.000

15 PARTUS 11.250.000

16 CURET 10.500.000

17 LABORATORIUM 82.126.500

18 INSTALASI GAWAT DARURAT 37.837.500

19 VISUM 25.000

20 JASA RAHARJA 700.000

21 AMBULANCE 524.000

22 KIUR 17.358.000

23 EKG 30.420.000

24 USG 70.265.000

25 REKAMEDIK 7.715.000

26 THT 3.990.000

27 ASKES 372.331.000

28 JAMKESMAS 4.343.450.958


(26)

E. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Tahun 2012 dan 2013 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Rumah Sakit Umum Tanjung Pura . Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBD Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Informasi dan Manual, yang terdiri dari Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) dan Hasil Sensus Barang yang dilaksanakan Bidang Aset Daerah. SIMDA dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:

1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca

3. Catatan atas Laporan Keuangan Laporan Realisasi Anggaran

Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Merupakan laporan Laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja berdasarkan cetakan dari aplikasi SIMDA, laporan yang harus disampaikan dapat dilihat pada lampiran laporan keuangan.

NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya. Jumlah Aset dalam penulisan tugas ahir ini tidak di tampilkan.


(27)

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Sistematika Penyajian Laporan Keuangan Merupakan unsur pokok, wajib dan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu Laporan Keuangan Satuan Kerja.

F. KEBIJAKAN KEUANGAN

Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis keuangan yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum Daerah (KUD) atau dikeluarkan dari KUD. Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUD. Penyusunan dan penyajian Lembaran Kerja (LK ) Tahun 2012 dan 2013 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LK telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah:

(1) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah


(28)

Daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah Daerah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUD. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.

(2) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUD yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUD. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah . Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

(3) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah


(29)

dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:


(30)

- harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,

- harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Aset Tetap

Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 31 Desember atau ahir tahun berdasarkan harga perolehan. Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak berdirinya didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:

(a.) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah), (b.) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau

lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(c.) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih


(31)

dari satu tahun, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.

Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.

Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi dana moratorium Nias dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan


(32)

barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang.

Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah. Di samping itu, piutang macet Satker yang dialihkan penagihannya kepada Departemen Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara juga termasuk dalam kelompok Aset Lain-lain.

Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.


(33)

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka panjang.


(34)

BAB III PEMBAHASAN

A. Analisis Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura bukan hanya sebagai bahan penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan memuat gambaran ringkas mengenai Anggaran, realisasi terhadap pendapatan ,neraca dan catatan atas laporan keuangan naik dan turunnya jumlah pendapatan pada tahun 2012 dan 2013,

Dalam Laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat juga memuat neraca yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas laporan mengenai asset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu juga memuat neraca berdasarkan cetakan dari aplikasi simda.

Tabel perbandingan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) tahun 2012 dan 2013

NO URAIAN

2012 2013

TARGET ( Rp )

REALISASI ( Rp )

% TARGET ( Rp )

REALISASI ( Rp )

%

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PERWATAN 105.185.000 110.812.500 105,35 86.643.000 146.812.500 169,44

2 KUNJUNGAN 123.000.000 125.000.000 106,62 78.400.000 153.920.000 196,32

3 OKSIGEN 1.390.000 1.760.000 126,62 2.300.000 3.090.000 134,32

4 JASA INFUS 4000.000 5.500.000 137,5 4.000.000 4.807.500 120.18

5 CATETER 750.000 755.000 100,66 800.000 825.000 103,13

6 NGT 250.000 256.000 102,4 300.000 310.000 103,33

7 VT 130.000 160.000 123,07 140.000 160.000 114,28


(35)

9 KAMAR MAYAT 200.000 210.000 150 250.000 255.000 102

10 BEDAH 43.980.000 45.530.000 103,53 55.500.000 56.690.000 102,14

11 HECTING 5.000.000 5.500.000 110 5.500.000 6.400.000 116,36

12 POLI GIGI 600.000 750.000 125 600.000 1.040.000 173,33

13 RONTGEN 15.250.000 16.350.000 107,21 16.000.000 20.280.000 126,75

14 GIZI 14.800.000 15.750.000 106,41 10.000.000 10.995.000 109,95

15 PARTUS 6.850.000 7.325.000 106,93 6.500.000 11.250.000 175,07

16 CURET 6.654.000 6.853.600 102,99 7.000.000 10.500.000 150

17 LABORATORIUM 40.000.000 50.000.000 125 70.000.000 82.126.500 117,32 18 INSTALASI GAWAT

DARURAT 21.575.000 22.675.000 105,09 30.000.000 37.837.500 126,32 19 VISUM

225.000 225.000 100 125.000 25.000 20

20 JASA RAHARJA

800.000 850.000 106,25 850.000 700.000 83,35

21 AMBULANCE

1.564.000 1.615.000 103,19 2.500.000 524.000 20,96

22 KIUR 8.597.500 8.617.500 100,23 10.000.000 17.358.000 173,58 23 EKG

3.680.000 3.750.000 101,90 27.000.000 30.420.000 112,66

24 USG

50.700.000 52.000.000 102,56 65.000.000 70.265.000 108,1

25 REKAMEDIK

7.630.000 7.715.000 101,11 7.500.000 7.715.000 102,86

26 THT

3.750.000 3.835.000 102,26 3.500.000 3.990.000 114

27 ASKES

153.000.000 154.000.000 100,65 350.000.000 372.331.000 106,38

28 JAMKESMAS

838.567.000 829.148.000 98,88 3.548.890.000 4.343.450.958 122,39

TOTAL

1.458.263.500 1.477.343.214 101,30 4.389.023.000 5.393.962.958 122,89

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (DPAP) TA 2012 dan 2013 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2012 dan 2013. Realisasi Pendapatan Asli daerah pada TA 2012 Rp. 1.477.343.214 terdiri dari Penerimaan Daerah dari Retribusi Pelayanan Kesehatan ,yang di bebankan ke rumah sakit tahun 2012 sebesar Rp.


(36)

1.458.263.500 dan mampu terealisasi sebesar Rp.1.477.343.214 atau mengalami over target sebesar ( 101,3 % ) dan tahun 2013 beban PAD yang di targetkan sebesar Rp.4.389.023.000 dapat terealisasi sebesar Rp. 5.393.962.958,- dengan persentase sebesar 122.89 % )

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Semester TA 2012 dan 2013 dapat disajikansebagai berikut:

Tahun Anggaran 2012 Tahun Anggaran 2013 Anggaran

( Rp )

Realisasi ( Rp )

Anggaran ( Rp )

Realisasi ( Rp )

Pendapatan 1.458.263.500 1.477.343.214 4.389.023.000 5.393.962.958

Dari faktor –faktor yang mempengaruhi peningkatan penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu EKG : Sebesar Rp.3.750.000 sedangkan pada tahun 2013 Tertinggi dengan jumlah Rp.30.420.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 811,2 %.

Faktor yang ke dua yang mempengaruhi peningkatan Retribusi pendapatan diRumah SakitUmum Tanjung Pura Kabupaten Langkat penyumbang PAD yang tertinggi adalah Pada tahun 2012 yaitu JAMKESMAS : sebesar Rp829.148.000 sedang kan pada tahun 2013 tertinggi JAMKESMAS dengan jumlah Rp.4.342.900.958 kenaikan persentase yaitu sebesar 523,78 % .


(37)

Faktor yang ketiga penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu ASKES : Sebesar Rp.154.000.000 sedangkan pada tahun 2013 Tertinggi ASKES dengan jumlah Rp.372.331.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 241,77%.

Faktor yang ke empat penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu KIUR :sebesar Rp.8.617.500 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.17.358.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 201,42 %

Faktor yang ke lima penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu OKSIGEN: sebesar Rp.1.760.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.3.090.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 175,56 %.

Faktor yang ke enam penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 pada item tiga yaitu IGD: Sebesar Rp.22.675.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.37.837.500 kenaikan persentase yaitu sebesar 166,86 % Faktor yang ke tujuh penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 pada LABORATORIUM yaitu Sebesar Rp.50.000.000 sedangkan pada tahun 2013 yaitu dengan jumlah Rp.82.126.500 kenaikan persentase yaitu sebesar 164,25 %.

Faktor yang ke delapan penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 pada dua puluh dua yaitu PARTUS : Sebesar Rp.7.325.000


(38)

sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.11.250.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 153,58%

Faktor yang ke sembilan penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu POLI GIGI sebesar Rp.7.325.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.1.040.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 135,66%

Faktor yang ke sepuluh penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu CURET sebesar Rp.6.853.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.10.500.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 153,21%

Faktor yang ke sebelas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu USG sebesar Rp.52.000.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.70.265.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 135,12%

Faktor yang ke dua belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu PERAWATAN sebesar Rp.110.812.500 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.146.812.500 kenaikan persentase yaitu sebesar 132,48%

Faktor yang ke tiga belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu BEDAH sebesar Rp.45.530.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.56.690.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 124,51%

Faktor yang ke empat belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi


(39)

pada tahun 2013 jumlah Rp.20.280.000 keainkan persentase yaitu sebesar 124,03%

Faktor yang ke lima belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu KUNJUNGAN sebesar Rp.125.000.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.153.920.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 123,13%

Faktor yang ke enam belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu KAMAR MAYAT sebesar Rp.210.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.255.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 121,42%

Faktor yang ke tujuh belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu NGT sebesar Rp.256.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.310.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 121,09%

Faktor yang ke delapan belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah (PAD) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu HECTING sebesar Rp.5.500.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.6.400.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 116,36% Faktor yang ke Sembilan belas penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu NEBULAEZER sebesar Rp.150.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.175.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 116,6% Faktor yang ke dua puluh penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi


(40)

adalah Pada Tahun 2012 yaitu CATETER sebesar Rp.755.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.825.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 109,27% Faktor yang ke dua puluh satu penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu THT sebesar Rp.3.835.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.3.990.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 104,04%

Faktor yang ke dua puluh dua penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu REKAMEDIK sebesar Rp.7.715.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.7.715.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 100% Faktor yang ke dua puluh tiga penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu VT sebesar Rp.160.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.160.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 100%

Faktor yang ke dua puluh empat penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu JASA INPUS sebesar Rp.5.500.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.4.807.500 kenaikan persentase yaitu sebesar 87,40%

Faktor yang ke dua puluh lima penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu JASA RAHARJA sebesar Rp.850.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.700.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 82,35% Faktor yang ke dua puluh enam penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah


(41)

adalah Pada Tahun 2012 yaitu GIZI sebesar Rp.15.750.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.10.995.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 69,80%

Faktor yang ke dua puluh tujuh penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu AMBULANCE sebesar Rp.1.615.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.524.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 32,44% Faktor yang ke dua puluh delapan penyumbang Pendapatan Retribusi Daerah ( PAD ) Rumah Sakit umum Tanjung pura Kabupaten Langkat yang tertinggi adalah Pada Tahun 2012 yaitu VISUM sebesar Rp.225.000 sedangkan pada tahun 2013 jumlah Rp.25.000 kenaikan persentase yaitu sebesar 11,11%

Tabel persentase tertinggi Peningkatan Retribusi Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura yang terealisasi di tahun 2012 dengan 2013.

No URAIAN

Realisasi

%

2012 2013

1 EKG 3.750.000 30.420.000 811,2

2 JAMKESMAS 829.148.000 4.342.900.958 523,78

3 ASKES 154.000.000 372.331.000 241,77

4 KIUR 8.617.500 17.358.000 201,42

5 OKSIGEN 1.760.000 3.090.000 175,56

6 IGD 22.675.000 37.837.500 166,86

7 LABORATORIUM 6.250.000 82.126.500 164,25

8 PARTUS 7.325.000 11.250.000 153,58

9 CURET 6.853.000 10.500.000 153,21


(42)

11 USG 52.000.000 70.265.000 135,12 12 PERAWATAN 110.812.500 146.812.500 132,48

13 BEDAH 45.530.000 56.690.000 124,51

14 RONTGEN 16.350.000 20.280.000 124,03

15 KUNJUNGAN 125.000.000 153.920.000 123,13

16 KAMAR MAYAT 210.000 255.000 121,42

17 NGT 256.000 310.000 121,09

18 HECTING 5.500.000 6.400.000 116,36

19 NEBULAEZER 150.000 175.000 116,6

20 CATETER 755.000 825.000 109,27

21 THT 3.835.000 3.990.000 104,04

22 REKAMEDIK 7.715.000 7.715.000 100

23 VT 160.000 160.000 100

24 JASA INPUS 5.500.000 4.807.500 87,40

25 JASA RAHARJA 850.000 700.000 82,35

26 GIZI 15.750.000 10.995.000 69,80

27 AMBULANCEE 1.615.000 524.000 32,44

28 VISUM 225.000 25.000 11,11

TOTAL 1.477.343.214 5.393.962.958 365,11

B. Analisis Jumlah Kunjungan Pasien

Jumlah kunjungan Pasien : adalah jumlah seluruh kedatangan pasien yang berkunjung untuk berobat ke rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap dalam periode tertentu.


(43)

Jumlah Pasien adalah : Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan yang berobat ke rumah sakit umum tanjung pura dalam satu tahun.

Dari pengertian di atas data data yang di peroleh dari Medical record Rumah Sakit Umum Tanjung Pura adalah :

PELAYANAN YANG DILAKSANAKAN RSUD TANJUNG PURA TAHUN 2012 JUMLAH PASIEN RAWAT INAP PELAYANAN

UMUM + ASKES + JAMKESMAS + JAMPERSAL TAHUN 2012

No.

TAHUN 2012 JUMLAH PASIEN / HARI RAWAT

1. 2. 3. 4.

UMUM ASKES JAMKESMAS JAMPERSAL

997 Orang / 2.880 Hari 413 Orang / 1.561 Hari 1.296 Orang / 4.591 Hari

574 Orang / 1.582 Hari

JUMLAH 3.280 orang / 10.614 Hari

JUMLAH PASIEN RAWAT INAP MASING – MASING RUANGAN TAHUN 2012

No. RUANGAN Umum Askes Jamkesmas Jampersal Jumlah

1 TERATAI 152 191 - - 343

2 FLAMBOYAN 267 186 4 1 458

3 ANGGREK 199 28 144 528 899

4 MELATI 216 7 77 45 345

5 CEMPAKA 81 1 511 - 593

6 KASTURI 82 - 560 - 642


(44)

JUMLAH PASIEN RAWAT INAP PER-BULAN TAHUN 2012

No. BULAN Umum Askes Jamkesmas Jampersal Jumlah

1 Januari 86 30 93 34 243

2 Februari 67 43 81 33 224

3 Maret 59 37 98 40 234

4 April 79 34 134 31 278

5 Mei 85 32 124 53 294

6 Juni 123 32 108 49 312

7 Juli 91 34 99 47 271

8 Agustus 86 21 99 50 256

9 September 102 31 122 71 326

10 Oktober 78 36 117 63 294

11 Nopember 76 41 123 56 296

12 Desember 65 42 98 47 252

JUMLAH 997 413 1.296 574 3.280

JUMLAH HARI RAWAT MASING-MASING RUANGAN TAHUN 2012

No. RUANGAN Umum Askes Jamkesmas Jampersal Jumlah

1 TERATAI 494 731 - - 1.225

2 FLAMBOYAN 892 725 13 3 1.633

3 ANGGREK 488 82 397 1.477 2.444

4 MELATI 581 15 255 102 953

5 CEMPAKA 231 8 1.902 - 2.141

6 KASTURI 194 - 2.024 - 2.218


(45)

JUMLAH HARI RAWAT PER-BULAN TAHUN 2012

No. BULAN Umum Askes Jamkesmas Jampersal Jumlah

1 Januari 259 107 365 104 835

2 Februari 246 136 291 117 790

3 Maret 166 135 372 101 774

4 April 235 116 487 78 916

5 Mei 239 161 366 146 912

6 Juni 383 108 388 138 1.017

7 Juli 295 128 339 129 891

8 Agustus 244 73 325 145 787

9 September 220 139 515 201 1.075

10 Oktober 207 146 385 160 898

11 Nopember 201 146 441 144 932

12 Desember 185 166 317 119 787

JUMLAH 2.880 1.561 4.591 1.582 10.614

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN

PELAYANANUMUM + ASKES + JAMKESMAS + JAMPERSAL

RSUD TANJUNG PURA TAHUN 2013

No. TAHUN 2012 JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN

1. 2. 3. 4.

UMUM ASKES JAMKESMAS JAMPERSAL

9.490 Orang 8.848 Orang 10.687 Orang 6 Orang


(46)

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN MASING-MASING POLIKLINIK TAHUN 2013

No POLIKLINIK

PELAYANAN

JUMLAH

Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 KULIT & KELAMIN 314 238 65 - 617

2 UMUM 582 35 29 - 646

3 PENYAKIT DALAM 552 4.998 5.335 - 10.885

4 PARU 297 513 1.025 - 1.835

5 THT 1.207 516 375 - 2.098

6 GIGI 260 84 7 - 351

7 ANAK 667 132 107 - 906

8 BEDAH 425 267 724 - 1.416

9 KANDUNGAN 2.697 357 464 - 3.518

10 MATA 1.273 1.350 1.567 - 4.190

11 IGD 1.216 358 989 6 2.569

T o t a l 9.490 8.848 10.687 6 29.031

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PER-BULAN TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN MASING-MASING POLIKLINIK TAHUN 2013

No POLIKLINIK PELAYANAN JUMLAH

Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 KULIT & KELAMIN 314 238 65 - 617

2 UMUM 582 35 29 - 646

3 PENYAKIT DALAM 552 4.998 5.335 - 10.885

4 PARU 297 513 1.025 - 1.835


(47)

6 GIGI 260 84 7 - 351

7 ANAK 667 132 107 - 906

8 BEDAH 425 267 724 - 1.416

9 KANDUNGAN 2.697 357 464 - 3.518

10 MATA 1.273 1.350 1.567 - 4.190

11 IGD 1.216 358 989 6 2.569

T o t a l 9.490 8.848 10.687 6 29.031

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PER-BULAN TAHUN 2013

No NAMA POLIKLINIK

PELAYANAN

JUMLAH

Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 JANUARI 803 707 813 - 2.323

2 FEBRUARI 731 807 854 1 2.393

3 MARET 795 815 936 1 2.547

4 APRIL 742 844 1.030 - 2.616

5 MEI 827 797 942 - 2.566

6 JUNI 804 717 850 - 2.371

7 JULI 779 813 896 - 2.488

8 AGUSTUS 718 566 785 1 2.070

9 SEPTEMBER 861 781 904 - 2.546

10 OKTOBER 874 665 988 - 2.527

11 NOPEMBER 835 698 831 3 2.367

12 DESEMBER 721 638 858 - 2.217


(48)

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura adalah Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah kabupaten Langkat yang melaksanakan pelayanan Manajemen dan pengelolaan di bidang Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang – Undangan yang berlaku .

2. Beberapa Faktor yang mempengaruhi peningkatan retribusi Pendapatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Adalah Perawatan, Kunjungan, Oksigen, Jasa Infus, Cateter, NGT, VT, Nabulaizer, Kamar Mayat, Bedah, Hecting, Poli gigi, Rontgen, Gizi, Partus, Curet, Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat, Visum, Jasa Raharja, Ambulance, Kiur, EKG, USG, Rekam Medik, THT, Askes,Jamkesmas.

3. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura mengalami kenaikan dalam memenuhi Rencana target di tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena jumlah kunjungan Pasien yang berobat jalan / rawat inap pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang diikuti dengan kenaikan jumlah Retribusi Pendapatan daerah. Dengan melihat Perbandingan ini dapat diketahui bahwa jumlah Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan. 4. Berdasarkan Perbandingan, yang terbanyak menyumbang pendapatan

retribusi daerah adalah EKG dengan kondisi di tahun 2012 realisasi 3.750.000 dan tahun 2013 realisasi 30.420.000 dengan peningkatan 811,2 %

5. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dinilai kurang baik karena terjadi penurunan secara berturut pada Fixed Asset


(49)

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi serta pengambilan data dari medical recort Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada Perbandingan Pendapatan antara tahun 2012 dan 2013 laporan keuangan Rumah Sakit Umum Tanjung Pura maka penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum daerah tanjung Pura Kabupaten Langkat sebagai berikut :

1. Sebaiknya RSU Tj.Pura lebih meningkatkan usahanya sesuai dengan visi dan misi RSU Tj.Pura yaitu “ Terwujudnya RSUD Tanjung Pura yang Maju dan Mandiri, dengan Pelayanan yang Prima dan bermutu, serta menjadi pilihan pertama sarana Kesehatan Rujukan.

2. Diharapkan kepada RSUD Tanjung Pura untuk dapat meningkatkan Kerja Sama Lintas Sektoral dengan JAMKESMAS sehingga dapat dicapai tingkat Kenaikan lebih signifikan di tahun - tahun berikutnya.

3. Sebaiknya RSUD Tanjung Pura Lebih meningkatakn Fasilitas Pelayanan dan peningkatan Mutu pelayanan di rumah sakit sehingga dapat terlaksana Peningkatan Retribusi Pendapatan daerah Untuk tahun berikutnya.

4. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dapat meningkatkan PAD pada tahun-tahun yang akan datang dengan cara meningkatkan beberapa Faktor pendukung antara lain peayanan di bidang : perawatan , kunjungan pasien yang berobat jalan dan rawat inap, pemakaian Oxigen, jasa pemakaian infuse, Cateter , NGT, VT, Nabulizer , Kamar mayat , Bedah , Heacting , poli gigi, ronthegen, Gizi, Partus Curatege, Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat,


(50)

Surat Visum, Jasa Raharja, Ambulance, Kiur, EKG , USG , Rekam MEdik, THT, Askes dan Jamkesmas

5. Dalam pemanfaatkan semua Fasilitas yang ada di Rumah Sakit harusnya diadakan penelusuran yang lebih teliti untuk setiap pemakaiannya, sehingga dapat menghasilkan jumlah PAD yang Maximal

6. Dengan semakin beratnya tantangan yang dihadapi, upaya perbaikan kinerja Sumber Daya yang ada di RSUD Tanjung Pura khususnya Perawat diadakan Pelatihan yang spesifik untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia .


(51)

DAFTAR PUTAKA

Otonomi Daerah ‘ Undang – undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok –pokok Pemerintahan di Daerah ‘.

Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan . Undang- undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang – undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan Daerah.

Undang –undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.

Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang perubahan atas undang- undang No. 32tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang – undang no. 12 tahun 2008 Perubahan kedua atas undang- undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Undang - Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten – Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58); Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1982 tentang Perpindahan Ibukota Kabupten Daerah Tingkat II Langkat dan Binjai ke Stabat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 9);

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dan Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3323);


(1)

JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN MASING-MASING POLIKLINIK TAHUN 2013

No POLIKLINIK

PELAYANAN

JUMLAH Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 KULIT & KELAMIN 314 238 65 - 617

2 UMUM 582 35 29 - 646

3 PENYAKIT DALAM 552 4.998 5.335 - 10.885

4 PARU 297 513 1.025 - 1.835

5 THT 1.207 516 375 - 2.098

6 GIGI 260 84 7 - 351

7 ANAK 667 132 107 - 906

8 BEDAH 425 267 724 - 1.416

9 KANDUNGAN 2.697 357 464 - 3.518

10 MATA 1.273 1.350 1.567 - 4.190

11 IGD 1.216 358 989 6 2.569

T o t a l 9.490 8.848 10.687 6 29.031

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PER-BULAN TAHUN 2013

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN MASING-MASING POLIKLINIK TAHUN 2013

No POLIKLINIK

PELAYANAN

JUMLAH Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 KULIT & KELAMIN 314 238 65 - 617

2 UMUM 582 35 29 - 646

3 PENYAKIT DALAM 552 4.998 5.335 - 10.885

4 PARU 297 513 1.025 - 1.835


(2)

6 GIGI 260 84 7 - 351

7 ANAK 667 132 107 - 906

8 BEDAH 425 267 724 - 1.416

9 KANDUNGAN 2.697 357 464 - 3.518

10 MATA 1.273 1.350 1.567 - 4.190

11 IGD 1.216 358 989 6 2.569

T o t a l 9.490 8.848 10.687 6 29.031

JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PER-BULAN TAHUN 2013

No NAMA POLIKLINIK

PELAYANAN

JUMLAH Umum Askes Jamkesmas Jampersal

1 JANUARI 803 707 813 - 2.323

2 FEBRUARI 731 807 854 1 2.393

3 MARET 795 815 936 1 2.547

4 APRIL 742 844 1.030 - 2.616

5 MEI 827 797 942 - 2.566

6 JUNI 804 717 850 - 2.371

7 JULI 779 813 896 - 2.488

8 AGUSTUS 718 566 785 1 2.070

9 SEPTEMBER 861 781 904 - 2.546

10 OKTOBER 874 665 988 - 2.527

11 NOPEMBER 835 698 831 3 2.367

12 DESEMBER 721 638 858 - 2.217


(3)

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura adalah Rumah Sakit Milik Pemerintah

Daerah kabupaten Langkat yang melaksanakan pelayanan Manajemen dan pengelolaan di bidang Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang – Undangan yang berlaku .

2. Beberapa Faktor yang mempengaruhi peningkatan retribusi Pendapatan di

Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Adalah Perawatan, Kunjungan, Oksigen, Jasa Infus, Cateter, NGT, VT, Nabulaizer, Kamar Mayat, Bedah, Hecting, Poli gigi, Rontgen, Gizi, Partus, Curet, Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat, Visum, Jasa Raharja, Ambulance, Kiur, EKG, USG, Rekam Medik, THT, Askes,Jamkesmas.

3. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura mengalami kenaikan dalam memenuhi

Rencana target di tahun 2012 dibandingkan pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena jumlah kunjungan Pasien yang berobat jalan / rawat inap pada tahun 2013 mengalami kenaikan yang diikuti dengan kenaikan jumlah Retribusi Pendapatan daerah. Dengan melihat Perbandingan ini dapat diketahui bahwa jumlah Pendapatan Asli Daerah mengalami peningkatan.

4. Berdasarkan Perbandingan, yang terbanyak menyumbang pendapatan

retribusi daerah adalah EKG dengan kondisi di tahun 2012 realisasi 3.750.000 dan tahun 2013 realisasi 30.420.000 dengan peningkatan 811,2 %

5. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dinilai kurang baik karena terjadi

penurunan secara berturut pada Fixed Asset Saran


(4)

Setelah dilakukan analisis dan evaluasi serta pengambilan data dari medical recort Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat pada Perbandingan Pendapatan antara tahun 2012 dan 2013 laporan keuangan Rumah Sakit Umum Tanjung Pura maka penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Rumah Sakit Umum daerah tanjung Pura Kabupaten Langkat sebagai berikut :

1. Sebaiknya RSU Tj.Pura lebih meningkatkan usahanya sesuai dengan visi dan

misi RSU Tj.Pura yaitu “ Terwujudnya RSUD Tanjung Pura yang Maju dan Mandiri, dengan Pelayanan yang Prima dan bermutu, serta menjadi pilihan pertama sarana Kesehatan Rujukan.

2. Diharapkan kepada RSUD Tanjung Pura untuk dapat meningkatkan Kerja

Sama Lintas Sektoral dengan JAMKESMAS sehingga dapat dicapai tingkat Kenaikan lebih signifikan di tahun - tahun berikutnya.

3. Sebaiknya RSUD Tanjung Pura Lebih meningkatakn Fasilitas Pelayanan dan

peningkatan Mutu pelayanan di rumah sakit sehingga dapat terlaksana Peningkatan Retribusi Pendapatan daerah Untuk tahun berikutnya.

4. Rumah Sakit Umum Tanjung Pura dapat meningkatkan PAD pada

tahun-tahun yang akan datang dengan cara meningkatkan beberapa Faktor pendukung antara lain peayanan di bidang : perawatan , kunjungan pasien yang berobat jalan dan rawat inap, pemakaian Oxigen, jasa pemakaian infuse, Cateter , NGT, VT, Nabulizer , Kamar mayat , Bedah , Heacting , poli gigi, ronthegen, Gizi, Partus Curatege, Laboratorium, Instalasi Gawat Darurat,


(5)

Surat Visum, Jasa Raharja, Ambulance, Kiur, EKG , USG , Rekam MEdik, THT, Askes dan Jamkesmas

5. Dalam pemanfaatkan semua Fasilitas yang ada di Rumah Sakit harusnya

diadakan penelusuran yang lebih teliti untuk setiap pemakaiannya, sehingga dapat menghasilkan jumlah PAD yang Maximal

6. Dengan semakin beratnya tantangan yang dihadapi, upaya perbaikan kinerja

Sumber Daya yang ada di RSUD Tanjung Pura khususnya Perawat diadakan Pelatihan yang spesifik untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia .


(6)

DAFTAR PUTAKA

Otonomi Daerah ‘ Undang – undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok –pokok Pemerintahan di Daerah ‘.

Undang – Undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan . Undang- undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang – undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah pusat dan Daerah.

Undang –undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.

Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang perubahan atas undang- undang No. 32tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang – undang no. 12 tahun 2008 Perubahan kedua atas undang- undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah.

Undang - Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten – Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58); Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1982 tentang Perpindahan Ibukota Kabupten Daerah Tingkat II Langkat dan Binjai ke Stabat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 9);

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dan Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3323);