Perancangan sensor air: Implementasi Kabel Listrik Sebagai Sensor Cairan Dalam Menentukan Batas Pengisian Dan Pengosongan Tangki

Dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan menghidupkan mematikan transistor melalui program. Program yang harus diisikan untuk mengaktifkan transistor yang akan menyebabkan buzzer berbunyi adalah sebagai berikut Setb P0.4. Dan untuk mematikan buzzer maka program yang harus diisikan adalah Clr P0.4 Dengan demikian kita sudah dapat menghidupkan dan mematikan alarm melalui program.

3.5 Perancangan sensor air:

Sensor air yang digunakan adalah dengan memanfaatkan dua buah kabel yang berdampingan yang mana apabila air menyentuh kedua kabel tersebut maka akan ada arus yang mengalir dari positif ke negatif. Dengan memanfaatkan kondisi Short seperti ini kita sudah dapat membuat sebuah sensor air sinyal yang dihasilkan oleh Universitas Sumatera Utara sensor akan diterim oleh oleh rangkaian penerima agar menghasilkan sinyal tertentu, dimana jika air menyentuh sensor maka output dari rangkaian penerima ini akan mengeluarkan logika low 0, namun jika sensor tidak terkena air maka output dari rangkaian penerima akan mengeluarkan logika high 1. Output dari sensor diumpankan ke basis transistor tipe NPN C945, ini berarti untuk membuat transistor tersebut saturasi maka tegangan yang keluar dari sensor harus lebih besar dari 0,7 volt. Emiter transistor C945 diinputkan ke Op Amp LM 358 untuk diperkuat. LM358 merupakan IC penguat dengan dua Op Amp. Pada Op Amp pertama tegangan input akan diperkuat sampai maksimal 100 kali penguatan, dimana: Ω = K R A Potensio V 1 Penguatan ini dapat diatur dengan mengatur hambatan pada potensio. Output Op Amp pertama akan diperkuat lagi sampai maksimum 100 kali penguatan. Dengan demikian penguatan dapat diatur sesuai dengan yang dikehendaki. LED ini akan menyala jika sensor terkena air, dan akan mati jika sensor tidak terkena air. Universitas Sumatera Utara Rangkaian Pengendali pompa Rangkaian pompa berfungsi untuk mengisi dan mengosongkan tangki seperti yang tampak pada gambar. Gambar 3.5 Rangkaian Pengendali Pompa Pada alat ini, pompa yang digunakan adalah pompa 220 volt AC, pompa ini akan menyala jika positipnya dihubungkan ke summber tegangan positif dan negatifnya dihubungkan ke ground. Pada rangkaian di atas, untuk menghubungkan rangkaian dengan 220V AC digunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 2SC945 4.7k Ω P0.2 AT89S51 Dioda K Relay 12V 12 volt DC alarm pomp a Universitas Sumatera Utara volt, ini berarti jika positif relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatip relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar kaki 3 terhubung ke kaki 4. Dengan demikian, jika kita gunakan kaki 3 dan kaki 4 pada relay sebagai saklar untuk menghidupkanmematikan alarm maka kita dapat menghidupkan mematikan alarm dengan cara mengaktifkan atau menon- aktifkan relay. Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN.. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktif. Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini. Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay Universitas Sumatera Utara dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor. Program yang harus diisikan untuk mengaktifkan transistor yang akan mengaktifkan relay, sehingga lampu hidup adalah Setb P0.2 Dan untuk mematikan lampu maka program yang harus diisikan adalah Clr P0.2 Dengan demikian kita sudah dapat menghidupkan dan mematikan pompa melalui program. Universitas Sumatera Utara BAB 4 PEMBAHASAN RANGKAIAN DAN PROGRAM

4.1 Rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51