agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP
TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak akan panas ketika
rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.
3.3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S51
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Kompoen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua
program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
5V VCC
5V VCC
10uF
2 1
30pF 30pF
XTAL 12 MHz
AT89S51
P0.3 AD3 P0.0 AD0
P0.1 AD1 P0.2 AD2
Vcc P1.0
P1.1 P1.2
P1.3 P1.4
P1.5 P1.6
P1.7 P0.4 AD4
P0.5 AD5 P0.6 AD6
P0.7 AD7 RST
EAVPP P3.0 RXD
P3.1 TXD P3.2 INT0
P3.3 INT1 P3.4 T0
ALEPROG PSEN
P2.7 A15 P2.6 A14
P2.5 A13 P2.4 A12
P2.3 A11 P2.2 A10
P2.1 A9 P3.6 WR
P3.5 T1 P3.7 RD
XTAL2 XTAL1
GND P2.0 A8
1 2
3 4
5 6
7 8
40 39
38 37
36 35
34 33
9 10
11 12
13 14
15 32
31 30
29 28
27 26
16 17
18 19
20 25
24 23
22 21
Gambar 3.3 Rangkaian mikrokontroller AT89S51
Universitas Sumatera Utara
Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit. Pin 1 sampai 8
adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground.
Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler
dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.
Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positif dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen
ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan
aktifnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :
10 10
1 det t
R x C K
x F
m ik
µ
= =Ω =
. Jadi 1 mili detik setelah power aktif pada IC kemudian program aktif.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Rangkaian Pengendali Alarm
Apabila ada ada orang yang masuk tanpa izin, maka alarm akan bunyi. Maka pada tangki dibuat suatu alarm yang menandakan tangki berada dalam keadaan penuh atau
kosong. Pada alat ini, alarm yang digunakan adalah buzzer 5 volt. Buzzer ini akan berbunyi jika positifnya dihubungkan ke sumber tegangan positip dan negatipnya
negatifnya dihubungkan ke ground. Pada rangkaian di atas transistor berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan dan mematikan buzzer. Dari
gambar dapat dilihat bahwa negatif buzzer dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan
terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan ini akan mengakibatkan buzzer
berbunyi. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 5 volt, keadaan ini menyebabkan
buzzer mati.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Rangkaian Pengendali Alarm
Transistor yang digunakan dalam rangkaian di atas adalah transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7
volt. Resistor 10 Kohm pada basis berguna untuk membatasi arus yang masuk pada basis agar transistor tidak rusak.
Dengan memberikan tahanan sebesar 4,7 Kohm berarti arus yang masuk ke basis sebesar
5 0, 001
1 4.700
V volt
A mA
R ohm
= =
= . Seperti telah dijelaskan di atas
bahwa transistor jenis NPN akan aktif apabila tegangan pada basis lebih besar dari 0,7 volt, dimana basis dihubungkan dengan P0.4 AT89S51. P0.4 akan memiliki tegangan
sebesar 5 volt jika diset high 1 dan memiliki tegangan 0 volt jika diset low 0.
C945 4.7k
Ω
P0.4 AT89S51
5 Volt
Buzzer
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan menghidupkan mematikan transistor melalui program.
Program yang harus diisikan untuk mengaktifkan transistor yang akan menyebabkan buzzer berbunyi adalah sebagai berikut
Setb P0.4.
Dan untuk mematikan buzzer maka program yang harus diisikan adalah Clr P0.4
Dengan demikian kita sudah dapat menghidupkan dan mematikan alarm melalui program.
3.5 Perancangan sensor air: