PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMA.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS
PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN DI SMA
Oleh:
Nursaniah Gultom
NIM 4122131011
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS
PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN DI SMA
Nursaniah Gultom (4122131011)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar
yang digunakan memenuhi kriteria BSNP, mengetahui hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi
dari nilai KKM, dan untuk mengetahui perkembangan aspek efektif dan aspek
psikomotorik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
Research dan Development (R&D) dengan desain pretest-posttest satu kelompok
(One Group Pretest-Postest Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dosen kimia UNIMED yang mengajar Kimia Umum, seluruh guru kimia SMA
Negeri 1 Galang dan seluruh siswa kelas XI MIA Semester II SMA Negeri 1
Galang yang terdiri dari 3 kelas T.P 2015/2016. Sampel ditetapkan dengan
purposif sampling untuk bahan ajar modul dan random sampling untuk
mengambil satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Penelitian ini
menggunakan angket dan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji
validitasnya, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor. Hasil
penelitian menunjukkan bahan ajar memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh:
Kelayakan Isi (3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23)
dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi. Untuk data hasil belajar dianalisis
dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel
() (15,989 > 1,699). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu: hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi dari nilai KKM (70). Nilai afektif
dan psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu
+ 66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu + 70,70.
Kata kunci: Project Based Learning, bahan ajar modul, Hasil belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan di SMA”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada
penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris,
M.Si, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si,
M.Sc, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Agus
Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
Bapak/Ibu Dosen beserta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pommer Simbolon, M.Pd kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Galang, Ibu Dra. Entyna M Simbolon, S.Pd selaku guru
kimia serta siswa-siswi kelas XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada orangtua yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan
banyak hal, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dan rela berkorban
dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni Ayah tercinta Alm Ali Ahmad Gultom dan
Ibunda tersayang Almh Dahlia Pohan. Terima kasih atas segala yang sudah
v
diberikan kepada penulis, ini hanya kebahagian kecil yang diberikan penulis
untuk saat ini. Semoga dengan wisuda ini menjadi berkah buat keluarga. Juga
penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sobirin Nasution dan Ibu Siti Aminah
yang sudah memberikan kasih sayangnya selama penulis menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih penulis kepada abang penulis Dahrunsyah Gultom,
Ruddinsyah Gultom, Irfansyah Gultom, Kakak penulis Elpita Sari Gultom,
Maimunah Nasution, Maya Sari Nasution dan Adik penulis Putra Ahmadi Gultom
serta seluruh keluarga yang sudah berdoa dan memberikan dorongan kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pemerintah yang sudah memberikan beasiswa berupa beasiswa bidikmisi
yang sangat membantu dan merupakan sumber dana bagi penulis dalam
penyelesaian studi ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Reguler A 2012 yang telah banyak
membantu, memotivasi khususnya kepada keluarga penulis di kelas Alfitri
Yatmis, Fauziah Ulfa, Indriati Aulia, Mesjuarni, Rahmadani Lubis, Rapita
Hannum, Ucia Mahya Dewi dan Yuli Wintasari, yang telah membantu dalam
penelitian. Terima kasih juga kepada Mecyana Pasaribu yang telah membantu,
menemani dan memberi saran selama penelitian serta teman-teman lain yang tidak
dapat disebut namanya satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelamahan baik dari segi isi
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya
isi skipsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis
2016
Nursaniah Gultom
NIM 4122131011
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
1
3
3
4
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Pengembangan bahan Ajar
2.1.1. Jenis Bahan Ajar
2.1.2. Fungsi Bahan Ajar
2.1.3. Kriteria Memilih Bahan Ajar
2.2. Modul Sebagai bahan Ajar Dalam Pembelajaran
2.2.1. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul
2.2.2. Jenis-jenis Modul
2.2.3. Unsur-unsur Modul
2.2.4. Prosedur Penyusunan Modul
2.2.5. Langkah-langkah Penyusunan Modul
2.2.6. Penulisan Modul
2.2.7. Pengembangan Modul Kreatif dan Inovatif
2.2.8. Keuntungan Modul
2.2.9. Format Modul
2.3. Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP
6
7
9
9
10
11
12
13
13
14
19
22
23
23
24
vii
2.4. Belajar dan Hasil Belajar
2.5. Model Pembelajaran
2.6. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
2.6.1. Defenisi Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.3. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.4. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.5. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
2.7. Pembelajaran Inovatif
2.8. Inovasi Pembelajaran Kimia
2.9. Media Pembelajaran dalam Pengajaran Kimia
2.10. Kerangka Berpikir
2.11. Hipotesis Penelitian
27
28
29
29
31
32
32
33
34
35
35
36
37
BAB III METODE PENELITIAN
38
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Validitas Tes
3.4.2. Reliabilitas Tes
3.4.3. Tingkat Kesukaran Soal
3.4.4. Daya Pembeda Soal
3.4.5. Distruktor
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Pengmpulan Data
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Analisis Angket BSNP Standarisasi Bahan Ajar
3.8.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul
3.8.2.1. Uji Normalitas
3.8.2.2. Uji Homogenitas
3.8.2.3. Uji Hipotesis
38
38
38
38
38
39
40
41
42
42
43
44
45
47
47
47
48
48
49
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
51
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data dan Instrumen Penelitian
51
51
viii
4.1.1.1. Pengembangan Bahan Ajar
4.1.1.1.1. Standarisasi Bahan Ajar
4.1.1.2. Hasil Uji Coba Modul
4.1.1.2.1. Validitas Tes
4.1.1.2.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.2.3. Tingkat kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.2.4. Daya Beda Instrumen
4.1.1.2.5 Distruktor (Pengecoh)
4.1.2. Deskrisi Data Penelitian
4.1.2.1 Hasil Kelayakan Bahan Ajar Modul
4.1.2.2. Hasil Uji Coba Modul
4.1.2.2.1. Hasil Belajar Kognitif Siswa
4.1.2.2.2. Penilaian Aspek Afektif
4.1.2.2.3. Penilaian Aspek Psikomotorik Siswa
4.1.3. Analisis Data
4.1.3.1. Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul
4.1.3.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul
4.1.3.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3.2.3. Uji Hipotesis
4.1.4. Pembahasan Hasil Penelitian
51
51
52
52
52
53
53
53
53
53
54
54
56
58
59
59
60
60
61
61
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
67
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
67
67
DAFTAR PUSTAKA
68
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pemetaan Modul
15
Gambar 2.2 Penyusunan buram (konsep) modul
16
Gambar 2.3 Validasi Modul
18
Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah
Bahan Ajar dan Skema Desain Penelitian
Hasil Belajar
46
Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa
56
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa
58
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik
59
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek
31
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket BSNP
39
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar
Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan
45
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata
Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek
48
Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
49
Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Bahan Ajar
54
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
55
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Afektif
57
Tabel 4.4 Nilai Psikomotorik Siswa
58
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
60
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
61
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
74
Lampiran 3a. Lembar Proyek Pertemuan 1
95
Lampiran 3b. Jawaban Proyek Pertemuan 1
100
Lampiran 4a. Lembar Proyek Pertemuan 2
102
Lampiran 4b. Jawaban Proyek Pertemuan 2
107
Lampiran 5. (Kisi-kisi Instrumen)
108
Lampiran 6. Instrumen Tes (Sebelum Valid)
121
Lampiran 7. Instrumen Tes (Sesudah Valid)
129
Lampiran 8. Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Valid)
135
Lampiran 9. Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Valid)
136
Lampiran 10. Bahan Ajar
137
Lampiran 11. Validitas Hitung
208
Lampiran 12. Tabel Validitas
212
Lampiran 13. Reabilitas Hitung
213
Lampiran 14. Tabel Realibilitas
214
Lampiran 15.Tingkat Kesukaran
215
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran
216
Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda
217
Lampiran 18. Tabel Daya Beda
218
Lampiran 19. Perhitungan Distruktor
219
Lampiran 20. Tabel Distruktor
220
Lampiran 21. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test
222
Lampiran 22. Instrumen Analisis Modul Oleh Dosen dan Guru
224
Lampiran 23. Hasil Penilaian Standar BSNP Oleh Dosen dan Guru
233
Lampiran 24. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
241
Lampiran 25. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
Pretest-Posttest
Lampiran 26. Tabel Varian dan Standar Deviasi Afektif dan
242
xii
Psikomotorik
243
Lampiran 27. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
Afektif dan Psikomotorik
244
Lampiran 28. Uji Normalitas
246
Lampiran 29. Uji Homogenitas Data
247
Lampiran 30. Uji Hipotesis
248
Lampiran 31. Tabel Afektif
251
Lampiran 32. Tabel Psikomotorik
252
Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment
253
Lampiran 34. Tabel Chi Kuadrat (x2)
254
Lampiran 35. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
255
Lampiran 36. Dokumentasi Penelitian
256
Lampiran 37. Jadwal Kegiatan Penelitian
260
Lampiran 38. Surat
262
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia.
Pendidikan kimia diharapkan mampu memberikan pengalaman secara langsung
dan harus mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk sendiri
pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang penting bagi
siswa dan guru. Masalahnya adalah, sebagian besar pendidik kurang inovatif dan
kreatif dalam mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat
merangsang motivasi belajar siswa. Pembelajaran
yang terlalu teoritis
menyebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh
karena itu, siswa cenderung menghapal dan mengerjakan tugas kimia tidak sesuai
dengan konsep kimia yang sebenarnya. Akhirnya, skema pemikiran siswa
terpotong-potong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.
Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya menyajikan
sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam proses
pemahamannya. Peserta didik enggan ketika diminta untuk mempelajari sendiri
materi dalam buku. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber
belajar.
Bahan ajar merupakan segala bahan yang disusun secara sistematis dan
menampilkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya buku
pelajaran, LKS, model, modul, bahan ajar audio, handout, dan sebagainya. Modul
yang ikut berperan dalam membentuk sikap ilmiah pada peserta didik (Arumsari,
dkk, 2014).
Salah satu sumber bahan ajar yang banyak digunakan dalam
pembelajaran adalah modul. Modul merupakan buku panduan bagi peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran
yang memuat materi pelajaran, kegiatan
penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh
penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari (Yulianti, dkk, 2014).
2
Modul memiliki berbagai macam kegunaan seperti yang dikemukakan
Andriani cit. Prastowo (2012) yakni sebagai penyedia informasi dasar, karena
dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan
lebih lanjut, sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa, sebagai bahan
pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Andriani menambahkan
bahwa modul dapat menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi guru serta
menjadi bahan untuk berlatih bagi siswa dalam melakukan penilaian sendiri. Oleh
sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia
dikelas agar siswa lebih aktif dengan menerapkan model dan metode
pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam
pemecahan masalah adalah project based learning (PjBL). Wijayanto, dkk, (2014)
menyatakan project based learning/pembelajaran berbasis proyek merupakan
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Tujuannya adalah dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya, siswa dapat mandiri.
Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang terdiri dari proyek yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, sejarah, matematika,
politik dan kesempatan diskusi produktif untuk siswa, mendorong penyelidikan
siswa diarahkan masalah dunia nyata, memberikan mereka semangat belajar dan
pengajaran menjadi efektif (Munawwaroh, dkk, 2012).
Pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), peserta
didik dapat terbiasa memecahkan persoalan nyata. Selain itu peserta didik mudah
melakukan penyelidikan dan inquiri. Peran pendidik adalah menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan dialog
yang berakar
pada kehidupan nyata yang pada gilirannya nanti diharapkan kompetensi peserta
didik dapat tumbuh dan berkembang (Santi, 2011). Dengan pembelajaran berbasis
proyek siswa mampu mempunyai kemandirian dan keterampilan dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya (Saputra, dkk, 2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2013) bahwa
pengembangan modul pembelajaran inovatif memberi peningkatan hasil belajar
3
siswa yang lebih tinggi dibandingkan buku teks kimia dengan metode
konvensional pada pembelajaran hidrokarbon. Persen peningkatan hasil belajar
siswa di kelas eksperimen pada kelompok tinggi lebih tinggi daripada di kelas
kontrol (59,07% > 53,48%) dan persen peningkatan hasil belajar siswa di kelas
eksperimen pada kelompok rendah lebih tinggi daripada di kelas kontrol (62,42%
> 59,49%).
Penelitian yang dilakukan oleh Addiin, dkk (2014) bahwa (1) kualitas
proses yaitu aktivitas siswa tinggi 74%, sedang 26%, dan rendah 0%; (2) kualitas
hasil ditinjau dari, (a) prestasi belajar kognitif dengan rata-rata 70,7 diketahui
32% siswa tuntas dan 68% siswa belum tuntas dengan rincian 29% siswa rentang
nilai 63-72, 47% siswa rentang nilai 73-82, 6% siswa rentang nilai 83-92; (b)
prestasi belajar afektif diketahui 6% siswa mempunyai prestasi belajar afektif
sangat baik, 85% siswa baik, 9% siswa kurang, dan 0% siswa kurang sekali; (c)
kualitas hasil yaitu prestasi belajar psikomotor diketahui 94% siswa tuntas dan 6%
siswa belum tuntas.
Berdasarkan uraian diatas peneliti telah melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek
pada Mateti
Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan di SMA”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan
ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan modul pembelajaran dengan mengintegrasikan pembelajaran
berbasis proyek pada pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan yang sesuai
dengan kriteria BSNP.
2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswa melalui lembar kerja siswa yang ada dalam bahan ajar modul.
4
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)?
2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul bebasis
proyek lebih tinggi dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70?
1.5 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh bahan ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan yang sesuai dengan kriteria penilaian BNSP
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti secara pribadi
sebagai calon guru bidang studi kimia dalam hal upaya mengembangkan bahan
ajar berbasis proyek.
2. Bagi Pengajar/Guru
Memberi informasi dan rujukan dalam menyampaikan pembelajaran mengenai
kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada siswa. Membuka wawasan guru
dalam mengajar dan mengembangkan model pembelajaran dalam proses
belajar mengajar serta masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Peserta didik
Memberikan masukan dan membantu meningkatkan prestasi belajar dan
meningkatkan kemandirian peserta didik.
4. Bagi Penelitian Lanjutan
Sebagai bahan kajian dan studi literatur untuk pengembangan bahan ajar
berbasis proyek.
5
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Bahan ajar adalah segala bahan yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta
didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud adalah
bahan ajar cetak berupa modul yang digunakan pengajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran sesuai standart kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditentukan.
2. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Perubahan perilaku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun
sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi .
3. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning = PjBL) merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan
dan
mengintegrasikan
pengetahuan
baru
berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek
dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan
peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
4. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan meliputi pengertian kelarutan,
pengertian hasil kali kelarutan, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan,
hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan (Ksp), pengaruh ion senama,
reaksi pengendapan, hubungan Ksp dengan pH.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh: Kelayakan Isi
(3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23) dengan kriteria
valid dan tidak perlu revisi.
2.
Hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih
tinggi dari nilai KKM. Kemampuan afektif
dan psikomotorik siswa
mengalami perkembangan pada tiap pertemuan, rata-rata nilai afektif
+
66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik + 70,70.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1.
Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan permbelajaran
dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek sebagai salah satu
altrernatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran
kimia.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelebihan dan kelemahan dalam model
pembelajaran ini, dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan
dengan perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman
dalam belajar.
3.
Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Addiin, Istiqomah., Redjeki, Tri., dan Ariani, Sri Retno Dwi., (2014), Penerapan
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok
Larutan Asam dan Basa Di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar
Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 7-16.
Anonim, (2014), Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek,http://www.medukasi.web.id/2014/07/langkah-langkah - pembelajaran berbasis.html
Arifin, Zainal., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Arumsari, Noorita., Fatmaryanti, Siska Desy., dan Kurniawan, Eko Setyadi.,
(2014), Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning Untuk
Mengoptimalkan Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014,
Jurnal Radiasi, 5(1): 35-40. http://lib.unnes.ac.id/21030/1/4001411021S.pdf (diakses pada 20 januari 2016).
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Bahri, Syaiful dan Aswan, Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
BSNP, (2007), Kapal Itu Bernama UN, Buletin BSNP Media Komunikasi dan
Dialog Standar Pendidikan, 2(1): 1-23.
Dimyati, Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (1993), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Akasara, Jakarta.
Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta.
Hasbullah, (2005), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Komarudin., (2000), Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta.
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung.
69
Michael, M. Grant., (2002), getting A Grip on Project-Based Learning: Theory,
cases, and recomendations, (North Carolina: Meridian A Middle School
Computer Technologies Journal Vol.5).
Munawwarah, Rosyidatul., Subali, Bambang., dan Sopyan, Achmad., (2012),
Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif Untuk
Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP, Unnes Physics
Education
Journal,
1(1):
34-37.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej (diakses pada 23 januari
2016)
Na’imah, Nur jannatu., Supartono., dan Wardani, Sri., (2015), Penerapan
Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
9(2): 1566-1574. (diakses pada 25 januari 2016)
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Bumi Aksara, Bandung.
Prastowo, A., (2014), Pengembangan
Prenadamedia Group, Jakarta.
Bahan
Ajar
Tematik,
Kencana
Sari, Herlina Latipa., dan Negara, Edi Kusuma., (2011), Media pembelajaran
Kimia Terpadu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Bengkulu,
Jurnal Media Infotama, 7(2): 103-120.
Santi, Triana Kartika., (2011), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) Untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Kuliah Fisiologi
Tumbuhan, Jurnal Ilmiah Progressif, 7(21): 74-83.
Santyasa, I Wayan., (2006), Pembelajaran Inovatif: Colaborative Model, Project
– Based, dan Orientasi NOS, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha, Semartapura.
Saputra, Dede Irawan., Abdullah, Ade Gafar., dan Hakim, Dadang Lukman.,
(2014), Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Project Based
Learning Berbasis Logika Fuzzy, Jurnal Invotec, 10(1): 13-34.
http://jurnal.upi.edu/file/02._Dede_Irawan_Saputra_hal_13-34_.pdf
(diakses pada 20 januari 2016)
Sastrika, Ida Ayu Kade., I Wayan, Sadia., dan I Wayan, Muderawan., (2013),
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Genesha, 3.
70
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Sinaga, Rudyanto., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran
Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Situmorang, Benyamin., (2013), Penelitian Pendidikan Konsep dan Implikasi,
Unimed Press, Medan.
Situmorang, Manihar., (2013), Pengembangan Buku Ajar kimia SMA Melalui
Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prossiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, Lampung.
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Sumarti, Sri Susilogati., Chyono, Edy., dan Munafiah, Amrul., (2015), Project
Based Learning Tools Development on Salt Hydrolysis Materials trough
Scientific Approach, IOSR Journal of Research and Method in Education
(IOSR-JRME), 5(2): 1-5. www.iosrjournals.org (diakses pada 25 januari
2016)
Thomas, John W., (2000), A Review of Research on Project Based Learning, The
Autodesk Foundation III Mclnnis Parkusay San Rafaech California,
94903, http://www.bie.org/research/study/review of project Based
Learning 2000.
Trianto, (2009), Model Pembelajaran terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Umar, (2013), Media Pendidikan, Jurnal Tarbawiyah, 10(2): 126-141.
Wijayanto., dan Zuhri, Muhammad Saifuddin., (2014), Pengembangan E-Modul
Berbasis Flip Book Maker dengan Model Project Based Learning untuk
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika,
Prosiding
Mathematics
and
Sciences
Forum,
626-628.
http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/vi
ewFile/487/436 (diakses pada 20 januari 2016)
Yulianti, Saptiti., Fatmaryanti, Siska Desy., dan Ngazizah, Nur., (2014),
Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning untuk
Mengoptimalkan Life Skills pada Siswa Kelas X SMAN 1 Petanahan
Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Radiasi, 5(1): 40-44.
http:/ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/1674
akses
pada 14 januari 2016.
PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN DI SMA
Oleh:
Nursaniah Gultom
NIM 4122131011
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
i
iii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL BERBASIS
PROYEK PADA MATERI KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN DI SMA
Nursaniah Gultom (4122131011)
ABSTRAK
Pengembangan bahan ajar ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar
yang digunakan memenuhi kriteria BSNP, mengetahui hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi
dari nilai KKM, dan untuk mengetahui perkembangan aspek efektif dan aspek
psikomotorik siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
Research dan Development (R&D) dengan desain pretest-posttest satu kelompok
(One Group Pretest-Postest Design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
dosen kimia UNIMED yang mengajar Kimia Umum, seluruh guru kimia SMA
Negeri 1 Galang dan seluruh siswa kelas XI MIA Semester II SMA Negeri 1
Galang yang terdiri dari 3 kelas T.P 2015/2016. Sampel ditetapkan dengan
purposif sampling untuk bahan ajar modul dan random sampling untuk
mengambil satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen. Penelitian ini
menggunakan angket dan instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji
validitasnya, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan distruktor. Hasil
penelitian menunjukkan bahan ajar memenuhi kriteria BSNP, data yang diperoleh:
Kelayakan Isi (3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23)
dengan kriteria valid dan tidak perlu revisi. Untuk data hasil belajar dianalisis
dengan uji t pihak kanan. Hasil uji t-test untuk hasil belajar diperoleh thitung > ttabel
() (15,989 > 1,699). Berdasarkan hasil analisis data, maka Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu: hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
bahan ajar modul berbasis proyek lebih tinggi dari nilai KKM (70). Nilai afektif
dan psikomotorik siswa juga berkembang, untuk rata-rata nilai afektif siswa yaitu
+ 66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu + 70,70.
Kata kunci: Project Based Learning, bahan ajar modul, Hasil belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan di SMA”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada
penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris,
M.Si, Ibu Dr. Murniaty Simorangkir, M.S, dan Ibu Junifa Layla Sihombing, S.Si,
M.Sc, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Agus
Kembaren, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
Bapak/Ibu Dosen beserta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pommer Simbolon, M.Pd kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Galang, Ibu Dra. Entyna M Simbolon, S.Pd selaku guru
kimia serta siswa-siswi kelas XI MIA 2 yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada orangtua yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan
banyak hal, pemilik kasih tiada ujung yang berjuang keras dan rela berkorban
dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni Ayah tercinta Alm Ali Ahmad Gultom dan
Ibunda tersayang Almh Dahlia Pohan. Terima kasih atas segala yang sudah
v
diberikan kepada penulis, ini hanya kebahagian kecil yang diberikan penulis
untuk saat ini. Semoga dengan wisuda ini menjadi berkah buat keluarga. Juga
penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sobirin Nasution dan Ibu Siti Aminah
yang sudah memberikan kasih sayangnya selama penulis menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih penulis kepada abang penulis Dahrunsyah Gultom,
Ruddinsyah Gultom, Irfansyah Gultom, Kakak penulis Elpita Sari Gultom,
Maimunah Nasution, Maya Sari Nasution dan Adik penulis Putra Ahmadi Gultom
serta seluruh keluarga yang sudah berdoa dan memberikan dorongan kepada
penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pemerintah yang sudah memberikan beasiswa berupa beasiswa bidikmisi
yang sangat membantu dan merupakan sumber dana bagi penulis dalam
penyelesaian studi ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Reguler A 2012 yang telah banyak
membantu, memotivasi khususnya kepada keluarga penulis di kelas Alfitri
Yatmis, Fauziah Ulfa, Indriati Aulia, Mesjuarni, Rahmadani Lubis, Rapita
Hannum, Ucia Mahya Dewi dan Yuli Wintasari, yang telah membantu dalam
penelitian. Terima kasih juga kepada Mecyana Pasaribu yang telah membantu,
menemani dan memberi saran selama penelitian serta teman-teman lain yang tidak
dapat disebut namanya satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelamahan baik dari segi isi
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya
isi skipsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan,
Penulis
2016
Nursaniah Gultom
NIM 4122131011
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
1
3
3
4
4
4
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1. Pengembangan bahan Ajar
2.1.1. Jenis Bahan Ajar
2.1.2. Fungsi Bahan Ajar
2.1.3. Kriteria Memilih Bahan Ajar
2.2. Modul Sebagai bahan Ajar Dalam Pembelajaran
2.2.1. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Modul
2.2.2. Jenis-jenis Modul
2.2.3. Unsur-unsur Modul
2.2.4. Prosedur Penyusunan Modul
2.2.5. Langkah-langkah Penyusunan Modul
2.2.6. Penulisan Modul
2.2.7. Pengembangan Modul Kreatif dan Inovatif
2.2.8. Keuntungan Modul
2.2.9. Format Modul
2.3. Standar Bahan Ajar Berdasarkan BSNP
6
7
9
9
10
11
12
13
13
14
19
22
23
23
24
vii
2.4. Belajar dan Hasil Belajar
2.5. Model Pembelajaran
2.6. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
2.6.1. Defenisi Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.3. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.4. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
2.6.5. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
2.7. Pembelajaran Inovatif
2.8. Inovasi Pembelajaran Kimia
2.9. Media Pembelajaran dalam Pengajaran Kimia
2.10. Kerangka Berpikir
2.11. Hipotesis Penelitian
27
28
29
29
31
32
32
33
34
35
35
36
37
BAB III METODE PENELITIAN
38
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Validitas Tes
3.4.2. Reliabilitas Tes
3.4.3. Tingkat Kesukaran Soal
3.4.4. Daya Pembeda Soal
3.4.5. Distruktor
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Pengmpulan Data
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Analisis Angket BSNP Standarisasi Bahan Ajar
3.8.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul
3.8.2.1. Uji Normalitas
3.8.2.2. Uji Homogenitas
3.8.2.3. Uji Hipotesis
38
38
38
38
38
39
40
41
42
42
43
44
45
47
47
47
48
48
49
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
51
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data dan Instrumen Penelitian
51
51
viii
4.1.1.1. Pengembangan Bahan Ajar
4.1.1.1.1. Standarisasi Bahan Ajar
4.1.1.2. Hasil Uji Coba Modul
4.1.1.2.1. Validitas Tes
4.1.1.2.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.2.3. Tingkat kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.2.4. Daya Beda Instrumen
4.1.1.2.5 Distruktor (Pengecoh)
4.1.2. Deskrisi Data Penelitian
4.1.2.1 Hasil Kelayakan Bahan Ajar Modul
4.1.2.2. Hasil Uji Coba Modul
4.1.2.2.1. Hasil Belajar Kognitif Siswa
4.1.2.2.2. Penilaian Aspek Afektif
4.1.2.2.3. Penilaian Aspek Psikomotorik Siswa
4.1.3. Analisis Data
4.1.3.1. Analisis Kelayakan Bahan Ajar Modul
4.1.3.2. Analisis Hasil Uji Coba Modul
4.1.3.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.3.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3.2.3. Uji Hipotesis
4.1.4. Pembahasan Hasil Penelitian
51
51
52
52
52
53
53
53
53
53
54
54
56
58
59
59
60
60
61
61
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
67
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
67
67
DAFTAR PUSTAKA
68
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pemetaan Modul
15
Gambar 2.2 Penyusunan buram (konsep) modul
16
Gambar 2.3 Validasi Modul
18
Gambar 3.1 Skema Desain Langkah-langkah
Bahan Ajar dan Skema Desain Penelitian
Hasil Belajar
46
Gambar 4.1 Rata-rata Hasil Belajar Siswa
56
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Afektif Siswa
58
Gambar 4.3 Rata-rata Nilai Psikomotorik
59
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Utama Pembelajaran Berbasis Proyek
31
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket BSNP
39
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pengembangan Bahan Ajar
Modul Berbasis Proyek Pada Materi Kelarutan dan
Hasil Kali Kelarutan
45
Tabel 3.3 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata
Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek
48
Tabel 3.4 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
49
Tabel 4.1 Hasil Standarisasi Bahan Ajar
54
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
55
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Afektif
57
Tabel 4.4 Nilai Psikomotorik Siswa
58
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
60
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
61
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
74
Lampiran 3a. Lembar Proyek Pertemuan 1
95
Lampiran 3b. Jawaban Proyek Pertemuan 1
100
Lampiran 4a. Lembar Proyek Pertemuan 2
102
Lampiran 4b. Jawaban Proyek Pertemuan 2
107
Lampiran 5. (Kisi-kisi Instrumen)
108
Lampiran 6. Instrumen Tes (Sebelum Valid)
121
Lampiran 7. Instrumen Tes (Sesudah Valid)
129
Lampiran 8. Jawaban Instrumen Tes (Sebelum Valid)
135
Lampiran 9. Jawaban Instrumen Tes (Sesudah Valid)
136
Lampiran 10. Bahan Ajar
137
Lampiran 11. Validitas Hitung
208
Lampiran 12. Tabel Validitas
212
Lampiran 13. Reabilitas Hitung
213
Lampiran 14. Tabel Realibilitas
214
Lampiran 15.Tingkat Kesukaran
215
Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran
216
Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda
217
Lampiran 18. Tabel Daya Beda
218
Lampiran 19. Perhitungan Distruktor
219
Lampiran 20. Tabel Distruktor
220
Lampiran 21. Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Test
222
Lampiran 22. Instrumen Analisis Modul Oleh Dosen dan Guru
224
Lampiran 23. Hasil Penilaian Standar BSNP Oleh Dosen dan Guru
233
Lampiran 24. Tabel Varian dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
241
Lampiran 25. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
Pretest-Posttest
Lampiran 26. Tabel Varian dan Standar Deviasi Afektif dan
242
xii
Psikomotorik
243
Lampiran 27. Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi
Afektif dan Psikomotorik
244
Lampiran 28. Uji Normalitas
246
Lampiran 29. Uji Homogenitas Data
247
Lampiran 30. Uji Hipotesis
248
Lampiran 31. Tabel Afektif
251
Lampiran 32. Tabel Psikomotorik
252
Lampiran 33. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment
253
Lampiran 34. Tabel Chi Kuadrat (x2)
254
Lampiran 35. Tabel Distribusi-t (Tabel t)
255
Lampiran 36. Dokumentasi Penelitian
256
Lampiran 37. Jadwal Kegiatan Penelitian
260
Lampiran 38. Surat
262
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cabang dari pendidikan IPA adalah pendidikan kimia.
Pendidikan kimia diharapkan mampu memberikan pengalaman secara langsung
dan harus mengembangkan daya nalar siswa untuk dapat membentuk sendiri
pengetahuannya. Proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang penting bagi
siswa dan guru. Masalahnya adalah, sebagian besar pendidik kurang inovatif dan
kreatif dalam mencari dan menemukan pendekatan pembelajaran yang dapat
merangsang motivasi belajar siswa. Pembelajaran
yang terlalu teoritis
menyebabkan siswa sulit memahami bahan ajar kimia secara komprehensif. Oleh
karena itu, siswa cenderung menghapal dan mengerjakan tugas kimia tidak sesuai
dengan konsep kimia yang sebenarnya. Akhirnya, skema pemikiran siswa
terpotong-potong dan tidak terjadi pemahaman secara utuh.
Di samping itu, sumber belajar yang ada umumnya hanya menyajikan
sebatas materi. Peserta didik masih bergantung pada pendidik dalam proses
pemahamannya. Peserta didik enggan ketika diminta untuk mempelajari sendiri
materi dalam buku. Adanya permasalahan ini mendorong perlunya sumber
belajar.
Bahan ajar merupakan segala bahan yang disusun secara sistematis dan
menampilkan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya buku
pelajaran, LKS, model, modul, bahan ajar audio, handout, dan sebagainya. Modul
yang ikut berperan dalam membentuk sikap ilmiah pada peserta didik (Arumsari,
dkk, 2014).
Salah satu sumber bahan ajar yang banyak digunakan dalam
pembelajaran adalah modul. Modul merupakan buku panduan bagi peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran
yang memuat materi pelajaran, kegiatan
penyelidikan berdasarkan konsep, kegiatan sains, informasi, dan contoh-contoh
penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari (Yulianti, dkk, 2014).
2
Modul memiliki berbagai macam kegunaan seperti yang dikemukakan
Andriani cit. Prastowo (2012) yakni sebagai penyedia informasi dasar, karena
dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan
lebih lanjut, sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi siswa, sebagai bahan
pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Andriani menambahkan
bahwa modul dapat menjadi petunjuk mengajar yang efektif bagi guru serta
menjadi bahan untuk berlatih bagi siswa dalam melakukan penilaian sendiri. Oleh
sebab itu, diperlukan suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia
dikelas agar siswa lebih aktif dengan menerapkan model dan metode
pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa dalam
pemecahan masalah adalah project based learning (PjBL). Wijayanto, dkk, (2014)
menyatakan project based learning/pembelajaran berbasis proyek merupakan
model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola
pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Tujuannya adalah dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya, siswa dapat mandiri.
Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang terdiri dari proyek yang
mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat, sejarah, matematika,
politik dan kesempatan diskusi produktif untuk siswa, mendorong penyelidikan
siswa diarahkan masalah dunia nyata, memberikan mereka semangat belajar dan
pengajaran menjadi efektif (Munawwaroh, dkk, 2012).
Pada pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), peserta
didik dapat terbiasa memecahkan persoalan nyata. Selain itu peserta didik mudah
melakukan penyelidikan dan inquiri. Peran pendidik adalah menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan dialog
yang berakar
pada kehidupan nyata yang pada gilirannya nanti diharapkan kompetensi peserta
didik dapat tumbuh dan berkembang (Santi, 2011). Dengan pembelajaran berbasis
proyek siswa mampu mempunyai kemandirian dan keterampilan dalam
menyelesaikan tugas yang dihadapinya (Saputra, dkk, 2014).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2013) bahwa
pengembangan modul pembelajaran inovatif memberi peningkatan hasil belajar
3
siswa yang lebih tinggi dibandingkan buku teks kimia dengan metode
konvensional pada pembelajaran hidrokarbon. Persen peningkatan hasil belajar
siswa di kelas eksperimen pada kelompok tinggi lebih tinggi daripada di kelas
kontrol (59,07% > 53,48%) dan persen peningkatan hasil belajar siswa di kelas
eksperimen pada kelompok rendah lebih tinggi daripada di kelas kontrol (62,42%
> 59,49%).
Penelitian yang dilakukan oleh Addiin, dkk (2014) bahwa (1) kualitas
proses yaitu aktivitas siswa tinggi 74%, sedang 26%, dan rendah 0%; (2) kualitas
hasil ditinjau dari, (a) prestasi belajar kognitif dengan rata-rata 70,7 diketahui
32% siswa tuntas dan 68% siswa belum tuntas dengan rincian 29% siswa rentang
nilai 63-72, 47% siswa rentang nilai 73-82, 6% siswa rentang nilai 83-92; (b)
prestasi belajar afektif diketahui 6% siswa mempunyai prestasi belajar afektif
sangat baik, 85% siswa baik, 9% siswa kurang, dan 0% siswa kurang sekali; (c)
kualitas hasil yaitu prestasi belajar psikomotor diketahui 94% siswa tuntas dan 6%
siswa belum tuntas.
Berdasarkan uraian diatas peneliti telah melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan Bahan Ajar Modul Berbasis Proyek
pada Mateti
Kelarutan dan Hasil kali Kelarutan di SMA”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan
ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan modul pembelajaran dengan mengintegrasikan pembelajaran
berbasis proyek pada pengajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan yang sesuai
dengan kriteria BSNP.
2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
siswa melalui lembar kerja siswa yang ada dalam bahan ajar modul.
4
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP)?
2. Apakah hasil belajar siswa yang menggunakan bahan ajar modul bebasis
proyek lebih tinggi dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70?
1.5 Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh bahan ajar modul berbasis proyek pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan yang sesuai dengan kriteria penilaian BNSP
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan sebagai bahan masukan bagi peneliti secara pribadi
sebagai calon guru bidang studi kimia dalam hal upaya mengembangkan bahan
ajar berbasis proyek.
2. Bagi Pengajar/Guru
Memberi informasi dan rujukan dalam menyampaikan pembelajaran mengenai
kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada siswa. Membuka wawasan guru
dalam mengajar dan mengembangkan model pembelajaran dalam proses
belajar mengajar serta masukan bagi guru kimia dalam memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Peserta didik
Memberikan masukan dan membantu meningkatkan prestasi belajar dan
meningkatkan kemandirian peserta didik.
4. Bagi Penelitian Lanjutan
Sebagai bahan kajian dan studi literatur untuk pengembangan bahan ajar
berbasis proyek.
5
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap
variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk
mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :
1. Bahan ajar adalah segala bahan yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta
didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan
dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar yang dimaksud adalah
bahan ajar cetak berupa modul yang digunakan pengajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran sesuai standart kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditentukan.
2. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Perubahan perilaku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun
sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi .
3. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning = PjBL) merupakan
metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan
dan
mengintegrasikan
pengetahuan
baru
berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek
dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan
peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
4. Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan meliputi pengertian kelarutan,
pengertian hasil kali kelarutan, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan,
hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan (Ksp), pengaruh ion senama,
reaksi pengendapan, hubungan Ksp dengan pH.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Bahan ajar yang dikembangkan memenuhi kriteria Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP), dengan pengolahan data yang diperoleh: Kelayakan Isi
(3,26), Kelayakan Bahasa (3,26), Kelayakan Penyajian (3,23) dengan kriteria
valid dan tidak perlu revisi.
2.
Hasil belajar kimia menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek lebih
tinggi dari nilai KKM. Kemampuan afektif
dan psikomotorik siswa
mengalami perkembangan pada tiap pertemuan, rata-rata nilai afektif
+
66,11 dan rata-rata nilai psikomotorik + 70,70.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1.
Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan permbelajaran
dengan menggunakan bahan ajar modul berbasis proyek sebagai salah satu
altrernatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran
kimia.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan lebih memperhatikan kelebihan dan kelemahan dalam model
pembelajaran ini, dapat mengkolaborasikan dengan media yang sejalan
dengan perkembangan teknologi sehingga terjadi lompatan pemahaman
dalam belajar.
3.
Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saat
melakukan penelitian sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Addiin, Istiqomah., Redjeki, Tri., dan Ariani, Sri Retno Dwi., (2014), Penerapan
Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Pada Materi Pokok
Larutan Asam dan Basa Di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Karanganyar
Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 7-16.
Anonim, (2014), Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek,http://www.medukasi.web.id/2014/07/langkah-langkah - pembelajaran berbasis.html
Arifin, Zainal., (2011), Evaluasi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Arumsari, Noorita., Fatmaryanti, Siska Desy., dan Kurniawan, Eko Setyadi.,
(2014), Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning Untuk
Mengoptimalkan Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014,
Jurnal Radiasi, 5(1): 35-40. http://lib.unnes.ac.id/21030/1/4001411021S.pdf (diakses pada 20 januari 2016).
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Bahri, Syaiful dan Aswan, Zain., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
BSNP, (2007), Kapal Itu Bernama UN, Buletin BSNP Media Komunikasi dan
Dialog Standar Pendidikan, 2(1): 1-23.
Dimyati, Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Ed.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (1993), Strategi Belajar Mengajar, Mandar Maju, Bandung.
Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Akasara, Jakarta.
Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta.
Hasbullah, (2005), Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Komarudin., (2000), Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Bumi Aksara, Jakarta.
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung.
69
Michael, M. Grant., (2002), getting A Grip on Project-Based Learning: Theory,
cases, and recomendations, (North Carolina: Meridian A Middle School
Computer Technologies Journal Vol.5).
Munawwarah, Rosyidatul., Subali, Bambang., dan Sopyan, Achmad., (2012),
Penerapan Model Project Based Learning dan Kooperatif Untuk
Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP, Unnes Physics
Education
Journal,
1(1):
34-37.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej (diakses pada 23 januari
2016)
Na’imah, Nur jannatu., Supartono., dan Wardani, Sri., (2015), Penerapan
Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan E-Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
9(2): 1566-1574. (diakses pada 25 januari 2016)
Nasution, S., (2008), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
Bumi Aksara, Bandung.
Prastowo, A., (2014), Pengembangan
Prenadamedia Group, Jakarta.
Bahan
Ajar
Tematik,
Kencana
Sari, Herlina Latipa., dan Negara, Edi Kusuma., (2011), Media pembelajaran
Kimia Terpadu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Bengkulu,
Jurnal Media Infotama, 7(2): 103-120.
Santi, Triana Kartika., (2011), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) Untuk Meningkatkan Pemahaman Mata Kuliah Fisiologi
Tumbuhan, Jurnal Ilmiah Progressif, 7(21): 74-83.
Santyasa, I Wayan., (2006), Pembelajaran Inovatif: Colaborative Model, Project
– Based, dan Orientasi NOS, Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA
Universitas Pendidikan Ganesha, Semartapura.
Saputra, Dede Irawan., Abdullah, Ade Gafar., dan Hakim, Dadang Lukman.,
(2014), Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran Project Based
Learning Berbasis Logika Fuzzy, Jurnal Invotec, 10(1): 13-34.
http://jurnal.upi.edu/file/02._Dede_Irawan_Saputra_hal_13-34_.pdf
(diakses pada 20 januari 2016)
Sastrika, Ida Ayu Kade., I Wayan, Sadia., dan I Wayan, Muderawan., (2013),
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Pemahaman
Konsep Kimia dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Genesha, 3.
70
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Sinaga, Rudyanto., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran
Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Situmorang, Benyamin., (2013), Penelitian Pendidikan Konsep dan Implikasi,
Unimed Press, Medan.
Situmorang, Manihar., (2013), Pengembangan Buku Ajar kimia SMA Melalui
Inovasi Pembelajaran Dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prossiding Semirata FMIPA
Universitas Lampung, Lampung.
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Sumarti, Sri Susilogati., Chyono, Edy., dan Munafiah, Amrul., (2015), Project
Based Learning Tools Development on Salt Hydrolysis Materials trough
Scientific Approach, IOSR Journal of Research and Method in Education
(IOSR-JRME), 5(2): 1-5. www.iosrjournals.org (diakses pada 25 januari
2016)
Thomas, John W., (2000), A Review of Research on Project Based Learning, The
Autodesk Foundation III Mclnnis Parkusay San Rafaech California,
94903, http://www.bie.org/research/study/review of project Based
Learning 2000.
Trianto, (2009), Model Pembelajaran terpadu, Bumi Aksara, Jakarta.
Umar, (2013), Media Pendidikan, Jurnal Tarbawiyah, 10(2): 126-141.
Wijayanto., dan Zuhri, Muhammad Saifuddin., (2014), Pengembangan E-Modul
Berbasis Flip Book Maker dengan Model Project Based Learning untuk
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika,
Prosiding
Mathematics
and
Sciences
Forum,
626-628.
http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/vi
ewFile/487/436 (diakses pada 20 januari 2016)
Yulianti, Saptiti., Fatmaryanti, Siska Desy., dan Ngazizah, Nur., (2014),
Pengembangan Modul Berbasis Project Based Learning untuk
Mengoptimalkan Life Skills pada Siswa Kelas X SMAN 1 Petanahan
Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Radiasi, 5(1): 40-44.
http:/ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/1674
akses
pada 14 januari 2016.