PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUM
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh:
Ariani Oktari
NIM 4114131001
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhiSyaratMemperolehGelar
SarjanaPendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Berbasis Praktikun
Terhadap Hasil Belajar Siwa Pada Materi

Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Ariani Oktari (NIM. 4114131001)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia
siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri berbasis praktikum pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kelas XI MAN 2 Model Medan, yang berjumlah 6 kelas. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 2 kelas yang diambil secara acak. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah
soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Berdasarkan uji
hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni thitung = 4,539 >
ttabel = 1,6667, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu hasil belajar siswa yang belajar
dengan model pembelajaran inkuiri berbasis praktikum lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hal ini diperoleh dari analisis data
gain. Rata-rata gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen 0,705 dan kelas kontrol
0,587. Sedangkan aspek kognitif yang paling berkembang dengan model
pembelajaran inkuiri berbasis praktikum terdiri atas: C1 (pengetahuan) = 43,8%; C2

(pemahaman) = 60,9%; C3(aplikasi) = 81,7%; C4 (analisis) = 32,8%; C5 (sintesis)=
18,8%. Maka dapat dikatakan bahwa semua aspek kognitif pada penyelesaian soal
kelarutan dan hasil kali kelarutan sudah terkembangkan.

i

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Daftar Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


\Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah

1

1.2. Identifikasi Masalah

3


1.3. Batasan Masalah

3

1.4. Rumusan Masalah

3

1.5. Tujuan Penelitian

4

1.6. Manfaat Penelitian

5

1.7. Definisi Operasional

5


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1. Belajar dan Hasil Belajar

7

2.2. Pembelajaran dalam Kimia

8

2.3. Praktikum Pada Pengajaran Kimia

9

2.4. Pembelajaran Inkuiri

11


2.4.1. Pengertian Pembelajaran Inkuiri

11

2.4.2. Prinsip Prinsip Pembelajaran Inkuiri

13

2.4.3. Langkah Langkah Pembelajaran Inkuiri

15

2.4.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

19

2.5. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

20


2.5.1. Pengertian Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

20

2.5.2. Kesetimbangan Larutan

21

2.5.3. Reaksi Pengendapan

22

2.5.4. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan

24

ii

2.5.5. Hubungan Ksp dengan pH Larutan


24

2.6. Kerangka Konseptual

25

2.7. Hipotesis Penelitian

26

BAB III METODE PENELITIAN

27

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

27

3.2. Populasi dan Sampel


27

3.2.1. Populasi

27

3.2.2. Sampel

27

3.3. Variabel Penelitian

27

3.4. Instrumen Penelitian

28

3.4.1. Taraf Kesukaran


29

3.4.2. Daya Pembeda

30

3.4.3. Validitas Tes

31

3.4.4. Reliabilitas Tes

32

3.5. Rancangan Penelitian

33

3.6. Prosedur Penelitian


34

3.6.1. Prosedur Sebelum Dilakukan Penelitian

34

3.6.2. Prosedur Pada Saat Dilakukan Penelitian

34

3.7. Teknik Pengolahan Data

35

3.7.1. Perhitungan Keberhasilan Belajar (Gain Ternormalisasi)

36

3.7.2. Uji Normalitas

36

3.7.3. Uji Homogenitas

37

3.7.4. Uji Hipotesis

37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

39

4.1. Hasil Penelitian

39

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian

39

4.1.1.1. Hasil Uji Validitas

39

4.1.1.2. Hasil Uji Taraf Kesukaran

39

4.1.1.3. Hasil Uji Daya Pembeda

39

iii

4.1.1.4. Hasil Uji Reliabilitas Tes

39

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

40

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian

40

4.1.3.1. Persen Peningkatan Hasil Belajar

41

4.1.3.2. Uji Normalitas

41

4.1.3.3. Uji Homogenitas

42

4.1.3.4. Uji Hipotesis

42

4.2. Pembahasan

43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

46

5.1. Kesimpulan

46

5.2. Saran

46

DAFTAR PUSTAKA

47

LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Langkah penerapan inkuiri

19

Tabel 2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Beberapa Senyawa Ionik

23

Tabel 3. Analisis Kisi-Kisi Instrumen Soal

28

Tabel 4. Perhitungan Tingkat Kesukaran

29

Tabel 5. Kriteria Pemilihan Soal Pilihan Ganda Tingkat Kesukaran

30

Tabel 6. Perhitungan Daya Pembeda

31

Tabel 7. Kriteria Pemilihan Soal Pilgan Untuk Daya Pembeda

31

Tabel 8. Perhitungan Realibilitas

33

iv

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Desain Penelitian

35

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar

peserta didik yang disebabkan dominannya proses pembelajaran konvensional.
Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa
menjadi pasif. Meskipun demikian, guru lebih suka menerapkan model tersebut,
sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsepkonsep yang ada pada buku ajar atau referensi lain. Masalah ini banyak dijumpai
dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas, oleh karena itu, perlu
menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk
memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan seharihari (Trianto, 2010).
Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
kimia siswa adalah model pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan
praktikum di laboratorium. Model pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk
berpikir secara logis, analisis, sistematis dan membangun sikap ilmiah pada diri
siswa. Model pembelajaran inkuiri ini yang memberikan kesempatan peserta didik
untuk belajar menemukan dan tidak hanya menerima (Heuvelen dalam Wiyanto,
2005). Intisari dari pembelajaran inkuiri adalah memberi pembelajaran siswa
untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan
dunia nyata. Pada pembelajaran inkuiri guru harus merencanakan situasi
sedemikian rupa, sehingga siswa bekerja seperti seorang peneliti dengan
menggunakan

prosedur

mengenali

permasalahan,

menjawab

pertanyaan,

investigasi, dan menyiapkan kerangka berpikir, hipotesis dan penjelasan yang
kompatibel dengan pengalaman pada dunia nyata (Hakim, 2008). Pembelajaran
inkuiri banyak memberikan kebaikan-kebaikan dalam bidang pendidikan yang

1

2

meningkatkan potensi intelektual siswa, memperoleh kepuasan intelektual yang
datang dari dalam diri siswa dan memperpanjang proses ingatan (Tarigan, 2007).
Penggunaan praktikum sangat penting dalam kegiatan pembelajaran IPA
khususnya Ilmu Kimia. IPA merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris
yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian
laboratorium yang didesain sebagai miniatur alam. Selain kegiatan laboratorium
yang merupakan sarana untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan
proses IPA, membangkitkan minat belajar dan memberikan bukti-bukti bagi
kebenaran teori atau konsep-konsep yang telah dipelajari siswa sehingga teori atau
konsep-konsep tersebut menjadi lebih bermakna pada struktur kognitif siswa
(Nugraha, 2006).
Roestyah (1986) mengatakan bahwa eksperimen/praktikum adalah salah
satu cara mengajar kepada siswa dan siswa melakukan percobaan tentang sesuatu
hal mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya. Dan hasil
pengamatan disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Berdasarkan pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa eksperimen adalah cara penyajian pelajaran
kepada siswa, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri mengenai suatu materi arau masalah sehingga siswa dapat mengetahui dan
mengerti tujuan pembelajaran melalui kegiatan eksperimen.
Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri ini sudah banyak yang meneliti, diantaranya oleh Ariayani (2006), yang
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lebih tinggi ketika diajar dengan metode
inkuiri dibandingkan dengan metode konvensional pada pokok bahasan sistem
koloid diperoleh nilai minimal 65% dan nilai maksimal 85%. Harahap (2006)
peningkatan hasil belajar siswa yang dinyatakan dengan Gain Ternormalisasi
untuk pengajaran melalui penerapan model pembelajaran inkuiri lebih besar yaitu
sebesar 68,60% dan pengajaran konvensional sebesar 53,79% pada materi laju
reaksi. Lubis (2007) menyatakan hasil belajar siswa yang diajar dengan
menerapkan metode pembelajaran inkuiri berbasis praktikum lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional pada pokok bahasan termokimia. Hal ini dapat dilihat

3

dari peningkatan hasil belajar siswa (gain), dimana pada kelas eksprimen
diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) sebesar 62,9% dan pada kelas kontrol
diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) sebesar 45,7%. Barron Saragih (2003)
juga menyatakan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode inquiry sebesar
63,841% dan dengan metode konvensional sebesar 56,629%.
Dalam ilmu kimia, materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan merupakan
materi pelajaran kimia yang cukup sulit di dalam pembelajarannya, karena materi
ini siswa harus dapat menghitung kelarutan suatu zat, menghitung tetapan hasil
kali kelarutan, menentukan zat mana yang dapat larut dan mana yang tidak. Siswa
sulit membedakannya jika hanya dengan cara membayangkan saja.
Dengan memperhatikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran
kimia, maka model pembelajaran inkuiri yang diintegrasikan dengan praktikum di
laboratorium ini dapat digunakan, sehingga pembelajaran ini diharapkan dapat
mendukung proses pembalajaran kimia yang menarik dan tidak membosankan
serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar kimia siswa. Dimana dalam
proses pembelajaran tersebut siswa diharapkan lebih berperan aktif dan mampu
menyampaikan pendapat-pendapat mereka.
Berdasarkan

uraian

diatas

akan

dilakukan

penelitian

dengan

judul:”Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Berbasis Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

yang

dikemukakan

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa
2. Pembelajaran yang dilaksanakan masih terpusat pada guru
3. Siswa kurang terlatih membangun sendiri pengetahuannya

maka

dapat

4

1.3.

Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh

pembelajaran inkuiri berbasis praktikum terhadap hasil belajar siswa pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI MAN 2 Model Medan T. A
2012/2013.

1.4.

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri
berbasis praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang
menggunakan model konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan?
2. Aspek kognitif manakah yang paling berkembang dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri berbasis praktikum?

1.5.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang belajar dengan model
pembelajaran inkuiri berbasis praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran yang menggunakan model konvensional pada materi kelarutan
dan hasil kali kelarutan.
2. Untuk mengetahui aspek kognitif manakah yang paling terkembangkan
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis praktikum.

5

1.6.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, dapat melatih keterampilan siswa untuk mengembangkan
kemampuan berfikir siswa, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, sebagai referensi bagi guru kimia bagaimana mendesain model
pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
3. Bagi penulis, sebagai pedoman nanti setelah menjadi seorang pendidik dalam
usaha meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
4. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang pengaruh pembelajaran inkuiri
berbasis praktikum terhadap pemahaman konsep siswa kelas XI pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.7.

Defenisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka

dibuat suatu defenisi operasional sebagai berikut:
1. Praktikum adalah cara penyajian pelajaran dalam menggunakan percobaan di
dalam pembelajarannya. Dengan melakukan eksperimen berarti siswa
melakukan kegiatan yang mencakup pengendalian variable, pengamatan,
melibatkan pembandingatau control, dan penggunaan alat-alat praktikum.
Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi
kesempatan untuk mengalami sendiri dan melakukan sendiri (Nuryani, 2005).
2. Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung, hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka, huruf atau kata-kata amat baik, baik, sedang, kurang dan amat kurang
(Arikunto, 1999). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi, yaitu selisih dari nilai
posttest dengan nilai pretest (Gain ternormalisasi)pada materi kelarutan dan
hasil kali kelarutan.
3. Inkuiri adalah salah satu strategi dalam proses pembelajaran merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

6

secara kritis dan analistis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
4. Pembelajaran inkuiri berbasis praktikum merupakan pembelajaran yang
menekankan siswa bagaikan seorang saintis yang melakukan eksperimen,
mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit
alat, melakukan pengukuran secara cermat, menginterprestasikan data
perolehan, serta mengkomunikasikannya melalui laporan yang dibuatnya
(Nuryani, 2005).

BABBV
KESIMPULANBDANBSARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri
berbasis praktikum memberikan hasil yang lebih tinggi (0,705), daripada
hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional
(0,587).
2. Aspek kognitif yang paling berkembang dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri berbasis praktikum terdiri dari C1 (Pengetahuan) =
43,8%; C2 (Pemahaman) = 60,9%; C3 (aplikasi) = 81,7%; C4 (analisis) =
32,8%; C5 (sintesis) = 18,8%..

5.2BSaran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajara inkuiri berbasis praktikum yang mampu meningkatkan
hasil belajar kimia secara optimal khususnya pada pokok bahasan
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajara inkuiri berbasis praktikum agar lebih memperhatikan
kelemahan – kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh
hasil yang lebih baik.

46

DAFTAR PUSTAKA
Al Rasyidin. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing
Suharsimi, Arikunto. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Barron. 2003. Penerapan Metode Inquiry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Unsur, Senyawa dan Campuran di SMP.
Skripsi. Medan: UNIMED
Lubis. 2007. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Berbasis Praktikum Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI Pada Pokok Bahasan Termokimia. Skripsi.
FMIPA. Medan: UNIMED
Hakim, L. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media Perintis
Mora. 2006. Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Laju
Reaksi di Kelas XI SMA Swasta Muhammadiyah 1 Medan. Skripsi.
FMIPA. Medan: UNIMED
Nasution, M. 1998. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia
Nugraha, W.A. 2006. Penerapan Model Praktikum Semi Riset Pada Praktikum
Kimia Fisika 2. Laporan Hasil Penelitian. Jurusan Kimia FMIPA:
UNIMED
Nuryani, R. 2005. Strategi Belajar Mengajar biologi. Malang: Universitas Negeri
Malang
Roestyah. 1986. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Persada
Sardiman, A. M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Garfindo Persada

47

Conny, Semiawan. 1992. Pendekatan Dalam Keterampilan Proses. Jakarta:
Gramedia
Slameto. 2001. Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Tarigan, S. 2007. Implementasi Pendekatan Inquiri Dalam Pendidikan IPA. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat 13:39-45
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana

47

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN UNTUK MENINGKATKAN METAKOGNISI SISWA SMA

1 48 270

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 4 27

PENGARUH PENILAIAN FORMATIF DENGAN FEEDBACK TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

3 8 38

Pengaruh Pembelajaran Learning Cycle (Lc) dengan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa SMA Muhammadiyah Gubug.

0 0 1

(ABSTRAK) Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Berbasis ChemoEntre Preneurship terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMAN 1 Demak.

0 0 2

Pengembangan Modul Multimedia Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA/MA.

0 0 17

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12