PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS KELAS XI RPL SEMESTER GANJIL DI SMK NEGERI 1 PATUMBAK T.P. 2016/2017.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA
DINAMIS KELAS XI RPL SEMESTER GANJIL DI
SMK NEGERI 1 PATUMBAK T.P. 2016/2017
Oleh:
Suci Hardianti
NIM 4121121028
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Suci Hardianti dilahirkan di Tembung pada tanggal 28 Agustus 1994.
Ayah bernama Drs. Harta Harahap dan ibu bernama Eva Rianti Ritonga dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk
TK/RA Al-Barkah Tembung dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis
masuk SD Negeri 106814 Tembung dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 11
Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur
SNMPTN Undangan.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA
DINAMIS KELAS XI RPL SEMESTER GANJIL DI
SMK NEGERI 1 PATUMBAK T.P. 2016/2017
Suci Hardianti (4121121028)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model quantum teaching
dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida
dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest
posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas XI RPL semester
ganjil yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive
random sampling. Sampel yang terpilih adalah kelas XI RPL 1 sebagai kelas
eksperimen dengan model pembelajaran quantum teaching yang berjumlah 30 orang
dan kelas XI RPL 2 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional
yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes
pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang telah divalidkan
oleh validator. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian adalah
uji t. Sebagai uji prasyarat digunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah
37,3 dan kelas kontrol adalah 38, setelah pembelajaran selesai diberikan posttest
dengan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 75,2 dan kelas kontrol 62,2. Analisis uji
normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi
normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak
diperoleh thitung > ttabel yaitu (5,2 > 1,671), artinya ada perbedaan yang signifikan
dalam penggunaan model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar
siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P 2016/2017.
Kata kunci : quasi eksperiment, quantum teaching, hasil belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida Dinamis Kelas XI RPL Semester Ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P.2016/2017” disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr. Rita
Juliani, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Dr. Ridwan A.Sani, M.Si, Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, dan Bapak Dr.
Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd dan
Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc selaku dosen Validator yang telah memberikan
masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi dan saran dalam perkuliahan. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan
MIPA Unimed, Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika,
Bapak Drs Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan Fisika dan
seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Drs. Harta Harahap
dan ibunda Eva Rianti Ritonga yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan
v
kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini serta saudara kandung penulis Kakak Harianti Maya Pada,
S.Pd beserta Adik-adik Yahdi Putra Tama dan Farada Aulia yang telah memberi
dukungan dan motivasi kepada penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada keluarga besar SMK Negeri 1 Patumbak yaitu Ibu kepala sekolah Hj. Hafrida
Hanum, S.Pd, M.Pd, Bapak Muhyiar, S.Pd selaku Wakabid Kurikulum, Ibu Melva
Nopida, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika, dan siswa-siswa kelas XI RPL 1 dan
XI RPL 2 yang telah membantu penulis dalam penelitian. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Laina Miska yang telah membantu dalam melakukan
penelitian. Ucapan terima kasih kepada Fisika Dik B 2012 sebagai sahabat
seperjuangan dan keluarga dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Yunianti P, S.Pd, Rosiqoh, dan Tiara
Mahdalena sebagai sahabat yang telah memberi doa, semangat, canda tawa dan
motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada Laina Miska, Felisa Irawani, Dian Mentari, Rosita, sahabat satu doping yang
memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Suci Hardianti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Operasional
1
5
5
6
6
6
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.4 Quantum Teaching
2.1.5 Karakteristik Quantum Teaching
2.1.6 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
2.1.7 Paradigma Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.8 Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Quantum Teaching
2.1.10 Pembelajaran Konvensional
2.1.11 Materi Pembelajaran
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Penelitian
8
8
8
10
11
11
13
14
15
17
18
20
26
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
28
28
28
vii
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Jenis dan Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Teknik Analisis Data
29
30
33
34
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
41
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
54
54
DAFTAR PUSTAKA
55
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Laju Aliran Fluida dalam Pipa
20
Gambar 2.2
Aliran Fluida pada Pipa dengan Luas
21
Penampang yang Berbeda
Gambar 2.3
Prinsip Bernoulli
22
Gambar 2.4
Kebocoran Tangki
23
Gambar 2.5
Penyemprot Parfum yang Bekerja
24
Berdasarkan Prinsip Asas Bernoulli
Gambar 2.6
Penyemprot Racun Serangga
25
Gambar 3.1
Skema Prosedur Penelitian
32
Gambar 4.1
Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen
42
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Diagram Batang Data Posttest Kelas Eksperimen
43
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Gambar 4.4
Peningkatan Nilai LKS pada Pertemuan I, II, dan III
47
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
13
Tabel 2.2 Rancangan dan Penerapan Model Quantum Teaching
16
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
19
Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretest-Posttest Design)
29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
34
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa
35
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
41
Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
42
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata,
43
Standar Deviasi dan Varians
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
44
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
45
Tabel 4.6 Ringkasan Uji Kesamaan Rata-Rata Pretest
45
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji t Posttest
46
Tabel 4.8 Data Nilai Rata-Rata Lembar Kerja Siswa (LKS)
46
Tabel 4.9 Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Fluida Dinamis
47
Tabel 4.10 Ketuntasan Indikator pada Materi Fluida Dinamis
48
Kelas Eksperimen pada Posttest
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
57
Lampiran 2
RPP-1
61
Lampiran 3
RPP-2
74
Lampiran 4
RPP-3
87
Lampiran 5
LKS-1
98
Lampiran 6
LKS-2
101
Lampiran 7
LKS-3
104
Lampiran 8
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
107
Lampiran 9
Soal Tes Hasil Belajar
122
Lampiran 10 Angket Siswa
128
Lampiran 11 Lembar Wawancara Guru Fisika Tentang
130
Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Angket Siswa
132
Lampiran 13 Hasil Analisis Angket Siswa
134
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
137
Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
138
Lampiran 16 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
139
Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi
141
Dan Varians
Lampiran 18 Uji Normalitas
144
Lampiran 19 Uji Homogenitas
147
Lampiran 20 Uji Hipotesis
150
Lampiran 21 Hasil Lembar Kerja Siswa
154
Lampiran 22 Tabulasi Hasil Jawaban
155
Lampiran 23 Daftar Nilai Distribusi F
163
Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilieforss
167
xi
Lampiran 25 Tabel Wilayah Kurva di Bawah
168
Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
169
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
170
Lampiran 28 Surat-surat
173
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun
2003 Bab I, pasal 1 menggariskan pengertian: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dan berlangsung
sepanjang masa. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapi. Pendidikan membantu manusia dalam mengembangkan
diri, sehingga mampu menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan
(Trianto, 2009:1).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana ditegaskan dalam
penjelasan
Pasal
15
UUSPN,
merupakan
pendidikan
menengah
yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan menengah SMK memberikan pilihan bidang/jurusan yang menjadi
minat siswa dan memiliki proporsi mata pelajaran praktik yang lebih banyak
dibandingkan teori sehingga terdapat pengelompokkan mata pelajaran. Siswa
diajarkan untuk dapat memiliki keterampilan yang akan digunakan sesuai tuntutan
pada dunia kerja.
Jumlah siswa SMK semakin bertambah, jumlah sekolah yang tertulis
dalam referensi data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun
2015 diperoleh perbandingan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia mempunyai proporsi 60:40. Rincian
SMA di Indonesia berjumlah 21.681 yang terdiri atas SMA negeri yang berjumlah
7.221 dan SMA swasta berjumlah 14.460, sedangkan SMK di Indonesia
2
berjumlah 13.347 dengan rincian SMK negeri berjumlah 3.378 dan SMK swasta
berjumlah 9.969.
Pendidikan menengah SMK di Sumatera Utara menurut referensi data
Kemdikbud tahun 2015 berjumlah 973 sekolah dengan rincian SMK negeri
berjumlah 258 dan SMK swasta berjumlah 715. SMK Negeri 1 Patumbak
merupakan salah satu SMK di provinsi Sumatera Utara yang terletak di
Kabupaten Deli Serdang dan merupakan SMK negeri pertama yang berada di
Kecamatan Patumbak. SMK Negeri 1 Patumbak memiliki peluang yang besar
untuk menarik minat masyarakat sekitar untuk bersekolah dibidang kejuruan,
karena sesuai dengan tujuan SMK dimana akan melahirkan para lulusan yang
langsung terserap di dunia kerja sesuai bidang keahlian.
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyatakan di dalam penyusunan
kurikulum SMK mata pelajaran dibagi dalam tiga kelompok, yang terdiri dari : (1)
Program Produktif, (2) Program Adaftif, dan (3) Program Normatif. Kelompok
pertama termasuk dalam program produktif yaitu mata pelajaran dasar kejuruan
(keteknikan) yang menjadi program utama sekolah kejuruan. Kelompok kedua
termasuk dalam program adaptif yaitu mata pelajaran dasar yang mendukung
program produktif. Kelompok ketiga termasuk dalam program normatif yaitu
mata pelajaran dasar umum.
Mata pelajaran fisika di SMK termasuk ke dalam program adaptif, yakni
sekumpulan bahan kajian atau materi pembelajaran tentang materi dan energi
serta interaksi sebagai pengetahuan dasar penunjang kejuruan, pengetahuan dasar
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembahasan materi fisika
diupaya berkaitan erat dengan materi dari program produktif, sementara itu materi
program produktif harus selaras dengan dunia industri. Materi yang dipelajari oleh
siswa harus merupakan masalah nyata yang akan dijumpai kelak ketika sudah
lulus dan terjun dalam dunia industri. Pembelajaran fisika bertujuan agar siswa
dapat: memahami konsep-konsep dasar fisika, menerapkan konsep-konsep dasar
fisika dalam pekerjaan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, serta memiliki
wawasan intelektual dan bersikap ilmiah (Maknun, dkk).
3
Masalah yang nyata pada lulusan SMK adalah kurang siap untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan lapangan kerja. Salah satu faktor yang
menyebabkan adalah pendalaman konsep dalam pelajaran dasar untuk
memperkuat pelajaran kejuruan kurang optimal, yaitu seperti pelajaran fisika
disajikan secara monoton. Guru memberikan ceramah dan siswa mendengarkan,
sehingga kurang mendorong kreativitas siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar sangat kecil menyebabkan siswa enggan berfikir, sehingga
timbul perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran fisika.
Hasil observasi yang peneliti lakukan pada bulan januari tahun 2016 di
SMK Negeri 1 Patumbak dengan memberikan angket kepada 34 siswa di kelas X
jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) 1
menyatakan siswa menganggap
materi fisika lebih sulit daripada yang mereka bayangkan terdapat 2,9% sangat
setuju, 55,9% setuju, 20,6% ragu-ragu, dan 20,6% tidak setuju. Minat belajar
mereka cukup rendah karena setengah dari jumlah siswa di kelas menganggap
bahwa fisika itu sulit.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) fisika di SMK Negeri 1 Patumbak
yakni sebesar 75, berdasarkan hasil ujian semester ganjil fisika kelas X RPL 1
pada Tahun Pelajaran (T.P.) 2015/2016 menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Hasil wawancara dengan guru menyatakan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh sebesar 67,3, dengan rincian diperoleh 70% peserta didik mendapatkan
nilai di bawah KKM dan 30% peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.
Observasi
pada kegiatan pembelajaran menyatakan ketika guru
menjelaskan pelajaran, siswa hanya mendengarkan tetapi tidak mencatat terdapat
2,9% sangat setuju, 47,1% setuju, 26,5% ragu-ragu dan 23,5% tidak setuju. Hasil
angket menunjukkan bahwa pembelajaran fisika di kelas, siswa cenderung pasif
karena diposisikan sebagai objek untuk menampung dan menghapal penjelasan
dari guru.
Guru berbicara kurang lebih 100-200 kata permenit, jika siswa
berkonsentrasi barangkali mereka mendengarkan antara 50-100 kata permenit.
Ketika mendengarkan secara terus menerus selama waktu tertentu pada seorang
guru yang sedang berbicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan dan
4
fikiran mereka akan cenderung kemana-mana. Siswa cenderung melupakan apa
yang mereka dengar, karena siswa mendengarkan sambil berfikir ketika guru
ceramah di depan kelas dan siswa akan sulit berkonsentrasi secara terus menerus
dalam waktu lama, kecuali jika materi pelajaran menarik. (Silberman,2009:2)
Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lain) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran membutuhkan komunikasi yang
tearah antara guru dengan siswa untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Pembelajaran fisika akan berhasil jika guru mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa agar meningkatkan
motivasi siswa dalam perasaan senang, kemauan dan kesadaran sehingga kondisi
pembelajaran di kelas menjadi
kondusif dan hasil belajar siswa pun dapat
ditingkatkan (Trianto, 2009:17).
Pembelajaran quantum teaching merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan serta suasana
lingkungan yang menyenangkan. Quantum teaching adalah pengubahan belajar
yang meriah dengan segala suasana. Quantum teaching menyertakan segala kaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Model quantum teaching cukup efektif dalam meningkatkan motivasi
belajar, telah dibuktikan oleh Vos-Groenendal dimana menurut beliau model
quantum teaching cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
dengan tingkat keefektifan sebesar 68%, selain itu sebesar 98% siswa yang telah
diberi perlakuan dapat mempertahankan kegiatan keterampilan yang telah
diperoleh (DePorter, 2010:31-32).
Model pembelajaran quantum teaching telah diterapkan oleh beberapa
peneliti seperti : Hutagalung, (2013) bahwa ada pengaruh model quantum
teaching pada hasil belajar dan aktivitas siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata
hasil belajar siswa yaitu 70,9 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar dengan model
konvensional 61,3.
Penelitian pembelajaran quantum teaching sukses dilakukan oleh Adi,
(2014) pada SMA Negeri 2 Purbalingga tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian
5
menggunakan metode mind mapping dengan membuat catatan pada papan tulis
sehingga memudahkan siswa dalam mengingat, memahami dan menyederhanakan
materi pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada pengaruh model
quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat nilai rata-rata post-test
dengan model quantum teaching adalah 82,91 sedangkan nilai rata-rata post-test
dengan model konvensional adalah 72,68. Kelemahan penelitian adalah siswa
kurang mampu untuk berfikir aktif dan kreatif dalam memahami materi sehingga
hasil yang diharapkan kurang optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran
Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida
Dinamis Kelas XI RPL Semester Ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P.
2016/2017”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Siswa menganggap pelajaran fisika sulit.
2. Hasil belajar fisika di bawah KKM.
3. Pendalaman konsep fisika sebagai pelajaran dasar, untuk memperkuat
pelajaran kejuruan kurang optimal.
4. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat kecil menyebabkan
siswa enggan berfikir, sehingga timbul perasaan jenuh dan bosan dalam
mengikuti pelajaran fisika.
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI RPL SMK Negeri 1 Patumbak pada
semester Ganjil T.P. 2016/2017.
2. Materi Pokok yang diajarkan adalah fluida dinamis.
3. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran quantum
teaching.
6
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah,
rumusan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran quantum teaching
pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P. 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional pada
materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P. 2016/2017?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil
belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK
Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017 ?
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran quantum teaching pada materi fluida dinamis kelas XI RPL
semester ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester
ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap
hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan pembelajaran
yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akan datang dan
sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang
sama.
7
2. Bagi peserta didik, diharapkan menjadi pembelajaran yang menarik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran fisika.
3. Bagi
guru, sebagai model alternatif pembelajaran dalam memecahkan
beberapa masalah yang dihadapi pada proses belajar mengajar sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya perbaikan sistem
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
1.7
Definisi Operasional
1. Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lain) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran membutuhkan komunikasi
yang tearah antara guru dengan siswa untuk mencapai target yang telah
ditetapkan (Trianto,2009:17).
2. Pembelajaran
quantum
teaching
merupakan
salah
satu
pendekatan
pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan serta suasana
lingkungan yang menyenangkan (DePorter, 2010).
3. Hasil adalah kemampuan atau sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah
melakukan sesuatu, maka hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah
belajar (Simarmata, 2014).
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P 2016/2017 dengan menggunakan model pembelajaran
quantum teaching dinyatakan tuntas KKM dengan nilai KKM 75
dimana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 75,2 dengan rincian tuntas
KKM berjumlah 20 orang.
2. Hasil belajar siswa kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak
T.P
2016/2017
dengan
menggunakan
pembelajaran
konvensional dinyatakan tidak tuntas KKM dengan nilai KKM 75
dimana nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 62,2 dengan rincian
tuntas KKM berjumlah 5 orang.
3. Ada pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil
belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017, berdasarkan analisis uji
hipotesis diperoleh thitung > ttabel (5,2 > 1,671).
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:
1.
Selalu memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan
menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti menggunakan model
pembelajaran quantum teaching disarankan untuk memperhatikan
efisiensi waktu terutama saat siswa melakukan eksperimen dan
mengerjakan lembar kerja siswa sehingga semua sintaks efektif saat
pelaksanaan proses pembelajaran.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adi, A, S., (2013), Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching dengan Metode
Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri 2 Purbalingga Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi, FIS, UNNES,
Semarang.
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bumi
Aksara, Jakarta.
DePorter. B., dan Hernacki, (2011), Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan, Bandung, Kaifa.
DePorter, B., (2010), Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Leraning di
Ruang-ruang Kelas, Kaifa, Bandung.
Hutagalung, R, N., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok
Gerak Lurus di Kelas X SMK Negeri 1 Talawi T.P. 2012/2013, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Janawi, (2013), Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran, Yogyakarta, Penerbit
Ombak.
Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2, Jakarta, Erlangga.
Kemdikbud, http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php (diakses januari
2016)
Makiyyah, S., (2011), Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Skripsi, FKIP, Universitas Jember,
Surabaya.
Maknun, J., Sari, L., Suprapto, B., Djohar, A., Efektivitas Program Pembelajaran
Fisika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Teknik
Bangunan dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep-konsep Fisika
Topik Besaran dan Satuan. Seminar Internasional Pendidikan IPA SPS
UPI.
Ma’aruf,Z .,Salamiah,S., (2008), Pembelajaran Quantum Teaching dengan
Pendekatan Multi Kecerdasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika,
Jurnal Geliga Sains Vol 2, hal 32-39
56
Permendiknas
No
22
Tahun
2006.
http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%20No%2
022%20Tahun%202006.pdf (diakses 20 Januari 2016).
Pujiastuti, N., (2010). Fisika untuk SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Pratama Pustaka.
Sani, R. A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Arruzz Media, Yogyakarta.
Silberman, M., (2009), Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Simarmata, R., (2014), Implementasi Model Pembelajaran Quantum Teaching
dalamPeningkatan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Fluida Dinamis di
Kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 1 Hamparan Perak, Jurnal Saintech Vol.06
Slameto,(2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2001), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
RemajaRosdakarya.
Sulaeman, N., (2010), Penggunaan Model Quantum Teaching Melalui Metode
Permainan dan Simulasi Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak
Lurus Ditinjau dari Keaktifan Siswa. Skripsi, FKIP, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Suratman, M., (2007), Memahami Fisika SMK untuk Kelas XI Semester 1 dan 2
Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian, Armico, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep,
Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Undang-Undang
Nomor
20
Tahun
2003
SISDIKNAS.
http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (diakses 20 Januari
2016).
Wena, Made.,(2011), Strategi Pembelajaran. Inovatif Komtemporer, Jakarta, PT
Bumi Aksara.
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA
DINAMIS KELAS XI RPL SEMESTER GANJIL DI
SMK NEGERI 1 PATUMBAK T.P. 2016/2017
Oleh:
Suci Hardianti
NIM 4121121028
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017
i
ii
RIWAYAT HIDUP
Suci Hardianti dilahirkan di Tembung pada tanggal 28 Agustus 1994.
Ayah bernama Drs. Harta Harahap dan ibu bernama Eva Rianti Ritonga dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk
TK/RA Al-Barkah Tembung dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis
masuk SD Negeri 106814 Tembung dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 11
Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) melalui jalur
SNMPTN Undangan.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA
DINAMIS KELAS XI RPL SEMESTER GANJIL DI
SMK NEGERI 1 PATUMBAK T.P. 2016/2017
Suci Hardianti (4121121028)
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model quantum teaching
dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida
dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
Jenis penelitian adalah quasi eksperiment dengan desain two group pretest
posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa-siswi kelas XI RPL semester
ganjil yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive
random sampling. Sampel yang terpilih adalah kelas XI RPL 1 sebagai kelas
eksperimen dengan model pembelajaran quantum teaching yang berjumlah 30 orang
dan kelas XI RPL 2 sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional
yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes
pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang telah divalidkan
oleh validator. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian adalah
uji t. Sebagai uji prasyarat digunakan uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah
37,3 dan kelas kontrol adalah 38, setelah pembelajaran selesai diberikan posttest
dengan hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 75,2 dan kelas kontrol 62,2. Analisis uji
normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi
normal dan kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak
diperoleh thitung > ttabel yaitu (5,2 > 1,671), artinya ada perbedaan yang signifikan
dalam penggunaan model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil belajar
siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P 2016/2017.
Kata kunci : quasi eksperiment, quantum teaching, hasil belajar.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida Dinamis Kelas XI RPL Semester Ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P.2016/2017” disusun untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr. Rita
Juliani, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Dr. Ridwan A.Sani, M.Si, Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, dan Bapak Dr.
Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd dan
Bapak Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc selaku dosen Validator yang telah memberikan
masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, selaku dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan motivasi dan saran dalam perkuliahan. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan
MIPA Unimed, Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika,
Bapak Drs Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi Pendidikan Fisika dan
seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Drs. Harta Harahap
dan ibunda Eva Rianti Ritonga yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan
v
kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan
penyusunan skripsi ini serta saudara kandung penulis Kakak Harianti Maya Pada,
S.Pd beserta Adik-adik Yahdi Putra Tama dan Farada Aulia yang telah memberi
dukungan dan motivasi kepada penulis. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada keluarga besar SMK Negeri 1 Patumbak yaitu Ibu kepala sekolah Hj. Hafrida
Hanum, S.Pd, M.Pd, Bapak Muhyiar, S.Pd selaku Wakabid Kurikulum, Ibu Melva
Nopida, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika, dan siswa-siswa kelas XI RPL 1 dan
XI RPL 2 yang telah membantu penulis dalam penelitian. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Laina Miska yang telah membantu dalam melakukan
penelitian. Ucapan terima kasih kepada Fisika Dik B 2012 sebagai sahabat
seperjuangan dan keluarga dari awal perkuliahan hingga penyelesaian skripsi. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Yunianti P, S.Pd, Rosiqoh, dan Tiara
Mahdalena sebagai sahabat yang telah memberi doa, semangat, canda tawa dan
motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada Laina Miska, Felisa Irawani, Dian Mentari, Rosita, sahabat satu doping yang
memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Januari 2017
Penulis,
Suci Hardianti
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Operasional
1
5
5
6
6
6
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.4 Quantum Teaching
2.1.5 Karakteristik Quantum Teaching
2.1.6 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
2.1.7 Paradigma Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.8 Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Quantum Teaching
2.1.10 Pembelajaran Konvensional
2.1.11 Materi Pembelajaran
2.2 Kerangka Konseptual
2.3 Hipotesis Penelitian
8
8
8
10
11
11
13
14
15
17
18
20
26
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
28
28
28
vii
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
Jenis dan Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Instrumen Penelitian
Validitas Tes
Teknik Analisis Data
29
30
33
34
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
41
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
54
54
DAFTAR PUSTAKA
55
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Laju Aliran Fluida dalam Pipa
20
Gambar 2.2
Aliran Fluida pada Pipa dengan Luas
21
Penampang yang Berbeda
Gambar 2.3
Prinsip Bernoulli
22
Gambar 2.4
Kebocoran Tangki
23
Gambar 2.5
Penyemprot Parfum yang Bekerja
24
Berdasarkan Prinsip Asas Bernoulli
Gambar 2.6
Penyemprot Racun Serangga
25
Gambar 3.1
Skema Prosedur Penelitian
32
Gambar 4.1
Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen
42
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2
Diagram Batang Data Posttest Kelas Eksperimen
43
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
44
Gambar 4.4
Peningkatan Nilai LKS pada Pertemuan I, II, dan III
47
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Prinsip-prinsip Quantum Teaching
13
Tabel 2.2 Rancangan dan Penerapan Model Quantum Teaching
16
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Langsung
19
Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretest-Posttest Design)
29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
34
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa
35
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
41
Tabel 4.2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
42
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata,
43
Standar Deviasi dan Varians
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
44
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
45
Tabel 4.6 Ringkasan Uji Kesamaan Rata-Rata Pretest
45
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji t Posttest
46
Tabel 4.8 Data Nilai Rata-Rata Lembar Kerja Siswa (LKS)
46
Tabel 4.9 Ketuntasan Belajar Siswa pada Materi Fluida Dinamis
47
Tabel 4.10 Ketuntasan Indikator pada Materi Fluida Dinamis
48
Kelas Eksperimen pada Posttest
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus
57
Lampiran 2
RPP-1
61
Lampiran 3
RPP-2
74
Lampiran 4
RPP-3
87
Lampiran 5
LKS-1
98
Lampiran 6
LKS-2
101
Lampiran 7
LKS-3
104
Lampiran 8
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
107
Lampiran 9
Soal Tes Hasil Belajar
122
Lampiran 10 Angket Siswa
128
Lampiran 11 Lembar Wawancara Guru Fisika Tentang
130
Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Angket Siswa
132
Lampiran 13 Hasil Analisis Angket Siswa
134
Lampiran 14 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
137
Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
138
Lampiran 16 Perhitungan Daftar Distribusi Frekuensi
139
Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata, Standart Deviasi
141
Dan Varians
Lampiran 18 Uji Normalitas
144
Lampiran 19 Uji Homogenitas
147
Lampiran 20 Uji Hipotesis
150
Lampiran 21 Hasil Lembar Kerja Siswa
154
Lampiran 22 Tabulasi Hasil Jawaban
155
Lampiran 23 Daftar Nilai Distribusi F
163
Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilieforss
167
xi
Lampiran 25 Tabel Wilayah Kurva di Bawah
168
Kurva Normal 0 ke z
Lampiran 26 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
169
Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian
170
Lampiran 28 Surat-surat
173
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun
2003 Bab I, pasal 1 menggariskan pengertian: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dan berlangsung
sepanjang masa. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa
mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik,
sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema
kehidupan yang dihadapi. Pendidikan membantu manusia dalam mengembangkan
diri, sehingga mampu menghadapi perubahan yang terjadi dalam kehidupan
(Trianto, 2009:1).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagaimana ditegaskan dalam
penjelasan
Pasal
15
UUSPN,
merupakan
pendidikan
menengah
yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan menengah SMK memberikan pilihan bidang/jurusan yang menjadi
minat siswa dan memiliki proporsi mata pelajaran praktik yang lebih banyak
dibandingkan teori sehingga terdapat pengelompokkan mata pelajaran. Siswa
diajarkan untuk dapat memiliki keterampilan yang akan digunakan sesuai tuntutan
pada dunia kerja.
Jumlah siswa SMK semakin bertambah, jumlah sekolah yang tertulis
dalam referensi data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun
2015 diperoleh perbandingan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia mempunyai proporsi 60:40. Rincian
SMA di Indonesia berjumlah 21.681 yang terdiri atas SMA negeri yang berjumlah
7.221 dan SMA swasta berjumlah 14.460, sedangkan SMK di Indonesia
2
berjumlah 13.347 dengan rincian SMK negeri berjumlah 3.378 dan SMK swasta
berjumlah 9.969.
Pendidikan menengah SMK di Sumatera Utara menurut referensi data
Kemdikbud tahun 2015 berjumlah 973 sekolah dengan rincian SMK negeri
berjumlah 258 dan SMK swasta berjumlah 715. SMK Negeri 1 Patumbak
merupakan salah satu SMK di provinsi Sumatera Utara yang terletak di
Kabupaten Deli Serdang dan merupakan SMK negeri pertama yang berada di
Kecamatan Patumbak. SMK Negeri 1 Patumbak memiliki peluang yang besar
untuk menarik minat masyarakat sekitar untuk bersekolah dibidang kejuruan,
karena sesuai dengan tujuan SMK dimana akan melahirkan para lulusan yang
langsung terserap di dunia kerja sesuai bidang keahlian.
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyatakan di dalam penyusunan
kurikulum SMK mata pelajaran dibagi dalam tiga kelompok, yang terdiri dari : (1)
Program Produktif, (2) Program Adaftif, dan (3) Program Normatif. Kelompok
pertama termasuk dalam program produktif yaitu mata pelajaran dasar kejuruan
(keteknikan) yang menjadi program utama sekolah kejuruan. Kelompok kedua
termasuk dalam program adaptif yaitu mata pelajaran dasar yang mendukung
program produktif. Kelompok ketiga termasuk dalam program normatif yaitu
mata pelajaran dasar umum.
Mata pelajaran fisika di SMK termasuk ke dalam program adaptif, yakni
sekumpulan bahan kajian atau materi pembelajaran tentang materi dan energi
serta interaksi sebagai pengetahuan dasar penunjang kejuruan, pengetahuan dasar
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembahasan materi fisika
diupaya berkaitan erat dengan materi dari program produktif, sementara itu materi
program produktif harus selaras dengan dunia industri. Materi yang dipelajari oleh
siswa harus merupakan masalah nyata yang akan dijumpai kelak ketika sudah
lulus dan terjun dalam dunia industri. Pembelajaran fisika bertujuan agar siswa
dapat: memahami konsep-konsep dasar fisika, menerapkan konsep-konsep dasar
fisika dalam pekerjaan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, serta memiliki
wawasan intelektual dan bersikap ilmiah (Maknun, dkk).
3
Masalah yang nyata pada lulusan SMK adalah kurang siap untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan lapangan kerja. Salah satu faktor yang
menyebabkan adalah pendalaman konsep dalam pelajaran dasar untuk
memperkuat pelajaran kejuruan kurang optimal, yaitu seperti pelajaran fisika
disajikan secara monoton. Guru memberikan ceramah dan siswa mendengarkan,
sehingga kurang mendorong kreativitas siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar sangat kecil menyebabkan siswa enggan berfikir, sehingga
timbul perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran fisika.
Hasil observasi yang peneliti lakukan pada bulan januari tahun 2016 di
SMK Negeri 1 Patumbak dengan memberikan angket kepada 34 siswa di kelas X
jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) 1
menyatakan siswa menganggap
materi fisika lebih sulit daripada yang mereka bayangkan terdapat 2,9% sangat
setuju, 55,9% setuju, 20,6% ragu-ragu, dan 20,6% tidak setuju. Minat belajar
mereka cukup rendah karena setengah dari jumlah siswa di kelas menganggap
bahwa fisika itu sulit.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) fisika di SMK Negeri 1 Patumbak
yakni sebesar 75, berdasarkan hasil ujian semester ganjil fisika kelas X RPL 1
pada Tahun Pelajaran (T.P.) 2015/2016 menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan. Hasil wawancara dengan guru menyatakan nilai rata-rata kelas yang
diperoleh sebesar 67,3, dengan rincian diperoleh 70% peserta didik mendapatkan
nilai di bawah KKM dan 30% peserta didik mendapatkan nilai di atas KKM.
Observasi
pada kegiatan pembelajaran menyatakan ketika guru
menjelaskan pelajaran, siswa hanya mendengarkan tetapi tidak mencatat terdapat
2,9% sangat setuju, 47,1% setuju, 26,5% ragu-ragu dan 23,5% tidak setuju. Hasil
angket menunjukkan bahwa pembelajaran fisika di kelas, siswa cenderung pasif
karena diposisikan sebagai objek untuk menampung dan menghapal penjelasan
dari guru.
Guru berbicara kurang lebih 100-200 kata permenit, jika siswa
berkonsentrasi barangkali mereka mendengarkan antara 50-100 kata permenit.
Ketika mendengarkan secara terus menerus selama waktu tertentu pada seorang
guru yang sedang berbicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan dan
4
fikiran mereka akan cenderung kemana-mana. Siswa cenderung melupakan apa
yang mereka dengar, karena siswa mendengarkan sambil berfikir ketika guru
ceramah di depan kelas dan siswa akan sulit berkonsentrasi secara terus menerus
dalam waktu lama, kecuali jika materi pelajaran menarik. (Silberman,2009:2)
Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lain) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran membutuhkan komunikasi yang
tearah antara guru dengan siswa untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Pembelajaran fisika akan berhasil jika guru mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa agar meningkatkan
motivasi siswa dalam perasaan senang, kemauan dan kesadaran sehingga kondisi
pembelajaran di kelas menjadi
kondusif dan hasil belajar siswa pun dapat
ditingkatkan (Trianto, 2009:17).
Pembelajaran quantum teaching merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan serta suasana
lingkungan yang menyenangkan. Quantum teaching adalah pengubahan belajar
yang meriah dengan segala suasana. Quantum teaching menyertakan segala kaitan,
interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Model quantum teaching cukup efektif dalam meningkatkan motivasi
belajar, telah dibuktikan oleh Vos-Groenendal dimana menurut beliau model
quantum teaching cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
dengan tingkat keefektifan sebesar 68%, selain itu sebesar 98% siswa yang telah
diberi perlakuan dapat mempertahankan kegiatan keterampilan yang telah
diperoleh (DePorter, 2010:31-32).
Model pembelajaran quantum teaching telah diterapkan oleh beberapa
peneliti seperti : Hutagalung, (2013) bahwa ada pengaruh model quantum
teaching pada hasil belajar dan aktivitas siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata
hasil belajar siswa yaitu 70,9 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar dengan model
konvensional 61,3.
Penelitian pembelajaran quantum teaching sukses dilakukan oleh Adi,
(2014) pada SMA Negeri 2 Purbalingga tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian
5
menggunakan metode mind mapping dengan membuat catatan pada papan tulis
sehingga memudahkan siswa dalam mengingat, memahami dan menyederhanakan
materi pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada pengaruh model
quantum teaching terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat nilai rata-rata post-test
dengan model quantum teaching adalah 82,91 sedangkan nilai rata-rata post-test
dengan model konvensional adalah 72,68. Kelemahan penelitian adalah siswa
kurang mampu untuk berfikir aktif dan kreatif dalam memahami materi sehingga
hasil yang diharapkan kurang optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti
tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran
Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida
Dinamis Kelas XI RPL Semester Ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P.
2016/2017”.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1. Siswa menganggap pelajaran fisika sulit.
2. Hasil belajar fisika di bawah KKM.
3. Pendalaman konsep fisika sebagai pelajaran dasar, untuk memperkuat
pelajaran kejuruan kurang optimal.
4. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat kecil menyebabkan
siswa enggan berfikir, sehingga timbul perasaan jenuh dan bosan dalam
mengikuti pelajaran fisika.
1.3
Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI RPL SMK Negeri 1 Patumbak pada
semester Ganjil T.P. 2016/2017.
2. Materi Pokok yang diajarkan adalah fluida dinamis.
3. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran quantum
teaching.
6
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah,
rumusan masalah dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran quantum teaching
pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P. 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional pada
materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P. 2016/2017?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil
belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di SMK
Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017 ?
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran quantum teaching pada materi fluida dinamis kelas XI RPL
semester ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester
ganjil di SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap
hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P. 2016/2017.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan pembelajaran
yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akan datang dan
sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang
sama.
7
2. Bagi peserta didik, diharapkan menjadi pembelajaran yang menarik sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran fisika.
3. Bagi
guru, sebagai model alternatif pembelajaran dalam memecahkan
beberapa masalah yang dihadapi pada proses belajar mengajar sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya perbaikan sistem
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
1.7
Definisi Operasional
1. Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
siswa (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lain) dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran membutuhkan komunikasi
yang tearah antara guru dengan siswa untuk mencapai target yang telah
ditetapkan (Trianto,2009:17).
2. Pembelajaran
quantum
teaching
merupakan
salah
satu
pendekatan
pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan serta suasana
lingkungan yang menyenangkan (DePorter, 2010).
3. Hasil adalah kemampuan atau sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah
melakukan sesuatu, maka hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah
belajar (Simarmata, 2014).
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak T.P 2016/2017 dengan menggunakan model pembelajaran
quantum teaching dinyatakan tuntas KKM dengan nilai KKM 75
dimana nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 75,2 dengan rincian tuntas
KKM berjumlah 20 orang.
2. Hasil belajar siswa kelas XI RPL semester ganjil di SMK Negeri 1
Patumbak
T.P
2016/2017
dengan
menggunakan
pembelajaran
konvensional dinyatakan tidak tuntas KKM dengan nilai KKM 75
dimana nilai rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 62,2 dengan rincian
tuntas KKM berjumlah 5 orang.
3. Ada pengaruh model pembelajaran quantum teaching terhadap hasil
belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI RPL semester ganjil di
SMK Negeri 1 Patumbak T.P 2016/2017, berdasarkan analisis uji
hipotesis diperoleh thitung > ttabel (5,2 > 1,671).
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka
peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:
1.
Selalu memberikan inovasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan
menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti menggunakan model
pembelajaran quantum teaching disarankan untuk memperhatikan
efisiensi waktu terutama saat siswa melakukan eksperimen dan
mengerjakan lembar kerja siswa sehingga semua sintaks efektif saat
pelaksanaan proses pembelajaran.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adi, A, S., (2013), Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching dengan Metode
Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri 2 Purbalingga Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi, FIS, UNNES,
Semarang.
Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi Aksara,
Jakarta.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bumi
Aksara, Jakarta.
DePorter. B., dan Hernacki, (2011), Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan, Bandung, Kaifa.
DePorter, B., (2010), Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Leraning di
Ruang-ruang Kelas, Kaifa, Bandung.
Hutagalung, R, N., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching
terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa pada Materi Pokok
Gerak Lurus di Kelas X SMK Negeri 1 Talawi T.P. 2012/2013, Skripsi,
FMIPA, UNIMED, Medan.
Janawi, (2013), Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran, Yogyakarta, Penerbit
Ombak.
Kanginan, M., (2007), Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2, Jakarta, Erlangga.
Kemdikbud, http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php (diakses januari
2016)
Makiyyah, S., (2011), Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Skripsi, FKIP, Universitas Jember,
Surabaya.
Maknun, J., Sari, L., Suprapto, B., Djohar, A., Efektivitas Program Pembelajaran
Fisika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Teknik
Bangunan dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep-konsep Fisika
Topik Besaran dan Satuan. Seminar Internasional Pendidikan IPA SPS
UPI.
Ma’aruf,Z .,Salamiah,S., (2008), Pembelajaran Quantum Teaching dengan
Pendekatan Multi Kecerdasan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika,
Jurnal Geliga Sains Vol 2, hal 32-39
56
Permendiknas
No
22
Tahun
2006.
http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/Permendiknas%20No%2
022%20Tahun%202006.pdf (diakses 20 Januari 2016).
Pujiastuti, N., (2010). Fisika untuk SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Pratama Pustaka.
Sani, R. A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Arruzz Media, Yogyakarta.
Silberman, M., (2009), Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Pustaka Insan Madani, Yogyakarta.
Simarmata, R., (2014), Implementasi Model Pembelajaran Quantum Teaching
dalamPeningkatan Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Fluida Dinamis di
Kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 1 Hamparan Perak, Jurnal Saintech Vol.06
Slameto,(2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2001), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
RemajaRosdakarya.
Sulaeman, N., (2010), Penggunaan Model Quantum Teaching Melalui Metode
Permainan dan Simulasi Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Gerak
Lurus Ditinjau dari Keaktifan Siswa. Skripsi, FKIP, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Suratman, M., (2007), Memahami Fisika SMK untuk Kelas XI Semester 1 dan 2
Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian, Armico, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep,
Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Undang-Undang
Nomor
20
Tahun
2003
SISDIKNAS.
http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf (diakses 20 Januari
2016).
Wena, Made.,(2011), Strategi Pembelajaran. Inovatif Komtemporer, Jakarta, PT
Bumi Aksara.