PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA DENGAN MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI MIA SMA NEGERI 3 MEDAN T.P 2015/2016.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN

PROSES SISWA DENGAN MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI MIA SMA NEGERI 3 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh:

Advend Sri Rizky Sianturi Nim. 4123141003

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Advend Sri Rizky Sianturi dilahirkan di Desa Aritonang pada tanggal 17 Desember 1993. Ibu bernama Rindawati Simanullang,S.Pd, Ayah bernama Joel Sianturi,S.Pd, dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri 175798 Aritonang sampai pada kelas lima SD kemudian pindah sekolah ke SD Negeri 173345 Aritonang, dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 2 Muara, dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 21 Medan, dan lulus pada tahun 2012. Tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian tanggal 21 Juni 2016. Selama perkuliahan Penulis aktif dalam kegiatan intra-kampus yaitu kegiatan UKMKP FMIPA Unimed sebagai anggota kelompok kecil dan Ekstra- kampus aktif sebagai Badan Pengurus Harian (Koordinator Kerohanian) Ikatan Keluarga Besar Kristen Biologi, dan penulis juga aktif di Organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia. Pernah menjabat Biro Aksi dan pelayanan, Sekretaris, dan Ketua Komisariat GMKI FMIPA Unimed. Penulis juga pernah mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan,dan mengikuti kegiatan lainnya guna untuk menambah relasi dan wawasan dalam kehidupan sehari-hari.


(4)

iii

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences

Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Siswa dengan

Materi Sistem Ekskresi Kelas XI MIA SMA NEGERI 3 Medan

T.P 2015/2016.

Advend Sri Rizky Sianturi (NIM 4123141003) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences terhadap hasil belajar dan keterampilan proses siswa pada materi Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan. Penelitian menggunakan sampel dua kelas yaitu kelas XI MIA 1 (Kelas Non unggulan) sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 2 (kelas unggulan) sebagai kelas kontrol, dimana masing-masing kelas terdiri dari 42 orang.Pada kelas kontrol diajarkan dengan Model pembelajaran tidak berbasis Multiple

Intelligences dengan langkah-langkah: Guru menjelaskan, siswa berdiskusi,

kemudian presentasi kelompok, dan melakukan praktikum Uji urine dan Tes Gula darah, sedangkan untuk kelas eksperimen diajarkan dengan Model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences dengan langkah-langkah: Guru menjelaskan, kemudian bermain Games Siapa Saya, Diskusi kelompok, Presentasi kelompok, melakukan Parodi lagu dan kemudian melakukan praktikum Uji urine dan Tes Gula Darah. Dari hasil perlakuan di dapat hasi bahwa untuk hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan nilai rata-rata 79,04 sedangkan untuk kelas eksperimen mendapat hasil 76,47 terdapat perbedaan sebesar 2,57, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences. Untuk keterampilan proses siswa, persentase nilai rata-rata ketercapaian kelas eksperimen saat presentasi sebesar 72,01% dan praktikum mencapai 87,87% didukung dengan saat bermain Games siapa saya mencapai 73,38%,dan parodi lagu mencapai sebesar 82,73%, sedangkan untuk kelas kontrol keterampilan proses siswa saat presentasi mencapai 69,43% dan saat praktikum mencapai 84,69%. Hasil penelitian membuktikan bahwa, ada pengaruh yang signifikan dari penerapan Model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences terhadap keterampilan proses siswa saat proses pembelajaran berlangsung.


(5)

iv

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences

Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Siswa dengan

Materi Sistem Ekskresi Kelas XI MIA SMA NEGERI 3 Medan

T.P 2015/2016.

Advend Sri Rizky Sianturi (NIM 4123141003)

ABSTRACT

This research aims to determine the effect of Multiple Intelligences learning model toward learning outcome and skill of the students on material Human Excretory system in class XI MIA SMA Negeri 3 Medan. This research of two sample of classes XI MIA 1 (Class Non Superior) as an experimental class and class XI MIA 2 (Superior class) as control class, where in each class consist of 42 students. In the control class is taught by learning model is not based on Multiple Intelligences with steps: Teacher explains, students discuss, then the group presentation, and conduct urine test and blood sugar test, while for the experimental class is taught by Multiple Intelligences based learning model with step- step: Master explained, then play Games Who Am I, group discussions, group presentations, perform parody songs and then perform lab tests urine and blood sugar tests. From the results of treatment in the can hasi that for student learning outcomes in the control class with an average value of 79.04 while for the eksperiment class 76.47 get results there is a difference of 2.57, the meaning is there is no significant change from the results of student learning by using based Learning Model of Multiple Intelligences. To process skills of students, the percentage of the average value of the achievement of the experimental class during a presentation at 72.01% and 87.87% supported practicum reached while playing Games with whom I reached 73.38%, and a parody of the song reached 82.73%, while for control class skills of the students during the presentation reached 69.43% and 84.69% when the lab reached. The research proves that, there was a significant effect of the application of Multiple Intelligences learning model based on the skills of the students during the learning process takes place. Keywords: Multiple Inteligences, Learning Outcomes, Process Skills


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkatNya yang memberikan kesehatan, hikmat, dan kebijaksanaan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan meskipun selama proses penelitian ini penulis mengalami banyak tantangan namun akhirnya segala tantangan itu terlewati.

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Multiple

Intelligences Pada Hasil belajar dan Keterampilan Proses Siswa dengan Materi

Sistem Ekskresi di kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan T.P 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan kritikan, masukan, dan saran-saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan juga kepada dosen penguji yang masih muda dan keren Bapak Halim Simatupang, M.Pd, Amrizal, M.Pd dan Bapak Drs. Lazuardi M.Si yang sudah banyak memberikan masukan pada saat mengajukan proposal sampai pada saat penulis ujian, penguji memberikan masukan-masukan yang dapat meningkatkan kualitas isi dari skripsi ini, dan tidak lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada ketua jurusan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Sekreatris jurusan Ibu Endang Sulistyarini, S.Si, M.Si, Apt.. Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya juga penulis sampaikan kepada Guru pamong yang hebat Ibu Dessy Christina Sianturi S.Pd, M.Si yang begitu teliti, telaten, dan bersahaja dalam membimbing penulis selama melakukan penilitian di lapangan, berkat beliau penulis mendapat banyak wawasan dan ilmu bagaimana menjadi guru teladan.

Di samping mereka yang telah membantu secara akademik, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga yaitu kepada Orangtuaku Ayahanda Joel Sianturi, S.Pd, dan Ibunda Rindawati Simanullang, S.Pd dan saudara-saudaiku yaitu Abang Andrew Lampatar Sianturi, ST, kakak Ade Grace, S.Ikom,


(7)

vi

dan juga adik-adikku Agnes dan Ardika yang telah memberi semangat dan perhatian dengan selalu menanyakan perkembangan dari skripsi ini.

Ucapan spesial terimakasih kepada Yoel Robert Rampengan, S.SI Teol yang selalu mendukung, perhatian, dan memberi masukan dalam pemilihan judul skripsi ini, dan juga menyemangati sampai terselasikannya skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga diucapkan penulis kepada teman-teman satu perjuangan selama kuliah kelas Pendidikan Reguler B 2012, terkhusus sahabat-sahabatku Rika Diana Sari, Indah Widya, dan Chairunissa, Lisca saragih, Betric Yolanda, Sonya Roderica, Lucia Lubis dan Novita Sijabat yang sekaligus jadi Observer dalam penelitian ini yang sudah banyak membatu dalam pengerjaan penelitian ini dan tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh rekan-rekan sepergerakan GMKI Cabang Medan, Civitas GMKI FMIPA- Unimed, dan terkhusus rekan-rekan pengurus komisariat GMKI FMIPA –Unimed M.B 2015-2016 yang sudah ada bersama penulis dalam suka maupun duka mengerjakan tugas dan panggilanNya, terimakasih atas pengertian dan dukungan dari kalian, tetap semangat dalam berpelayanan di organisasi kita tercinta, serta kepada teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat mebangun dari pembaca demi sempurnya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,


(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Daftar Lampiran xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Bekalang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Batasan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II. TINAJUAN PUSTAKA

2.1. Multiple Intelligences 9

2.2. Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences 11 2.3. Pengukuran Tingkat Kecerdasan 14

2.4. Hasil Belajar 15

2.5. Teknik dan Instrument Penelitian Tingkat Keterampilan 16 2.5.1. Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Keterampilan 16 2.5.2. Teknik dan Contoh Penilaian Kompetensi Keterampilan 17 2.5.3. Langkah-Langkah Penilaian Unjuk Kerja 18

2.6. Materi Pembelajaran 19

2.6.1. Pengertian Ginjal 19

2.6.2. Cara Kerja Ginjal 21

2.6.3. Fungsi Ginjal 22

2.6.4. Gangguan Tubuh Karena Ginjal 23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 24

3.1.1. Lokasi Penelitian 24

3.1.2. Waktu Penelitian 24


(9)

viii

3.2.1. Populasi Penelitian 24

3.2.2. Waktu Penelitian 24

3.3. Variabel Penelitian 24

3.3.1. Variabel Bebas 24

3.3.2. Variabel Terikat 24

3.4. Instrument Penelitian 25

3.4.1. Analisis Butir Soal 38

3.4.2. Analisis Reliabilitas 38

3.4.3. Analisis Tingkat Kesukaran 39

3.4.4. Daya Pembeda 40

3.5. Desain Penelitian 41

3.6. Prosedur Penelitian 42

3.7. Teknik Pengumpulan Data 43

3.8. Teknik Analisis Data 43

3.8.1. Uji Normalitas 43

3.8.2. Uji Homogenitas 44

3.8.3. Uji Hipotesis 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data Hasil Penelitian 46 4.1.1. Menghitung Nilai Rata-Rata Pretest dan Postest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen 46

4.1.2. Uji Normalitas Data 47

4.1.3. Uji Homogenitas 48

4.1.4 Uji Hipotesis 48

4.2. Analisis Data Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa 49 4.2.1 Deskripsi Data Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa 50 4.2.1.1. Aspek Ketercapaian Keterampilan Proses Siswa Saat

Presentasi 50

4.2.1.2. Aspek Keterampilan Proses Siswa Saat Praktikum 51 4.3. Analisis Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Siswa

Saat Mengembangkan Multiplle Intelligences di Kelas Eksperimen 52 4.3.1. Persentase Ketercapaian Keterampilan Proses dengan

Mengembangkan Kecerdasan Intrapersonal dengan

Metode “Games Siapa Saya” 52 4.4.2. Persentase Ketercapaian Keterampilan Proses dengan

Mengembangkan Kecerdasan Musikal dengan Metode


(10)

ix

4.5. Pembahasan 55

4.5.1. Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Terhadap

Hasil Belajar Siswa 55

4.5.2. Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Terhadap

Hasil Belajar Siswa 56

4.6. Keterbatasan Masalah 59

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 60

5.2. Saran 61


(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.4. Tabel Kisi-kisi Soal Evaluasi 26

Tabel 3.5. Rancangan Penelitian 41

Tabel 4.1. Rata-rata dan Standar Deviasi Pada Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen 46

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Kemampuan awal (X) dan Hasil

Belajar siswa (Y) Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 47 Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas 48 Tabel 4.4. Keterampilan Proses Siswa Saat Presentasi Pada Kelas Kontrol

dan Eksperimen 50

Tabel 4.5. Keterampilan Proses Siswa Pada Saat Praktikum di kelas

Kontrol dan Eksperimen 51

Tabel 4.6. Keterampilan Proses Siswa Saat Menerapkan Metode

Pembelajaran “Games Siapa Saya” 53 Tabel 4.8. Persentase Nilai Rata-Rata Siswa Saat Melakukan Metode


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Data Multiple Intelligences yang Dimiliki Siswa Kelas

XI MIA Sma Negeri 3 Medan 4

Gambar 2.1. Anatomi Ginjal 20

Gambar 2.2. Struktur Anatomi Nefron 20 Gambar.4.1. Hasil Belajar Siswa Di Kelas Kontrol dan Eksperimen

SMA Negeri 3 Medan Selama Proses Pembelajaran Sistem

Ekskresi Manusia 47

Gambar 4.2. Hasil Penilaian Keterampilan Proses Siswa Saat Presentasi dan Praktikum Di Kelas Kontrol dan Eksperimen SMA N 3 Medan Selama Proses Pembelajaran 49 Gambar 4.3. Persentase Rata-Rata Ketercapaian Keterampilan Proses

Siswa Saat Presentasi di Kelas Kontrol dan Eksperimen 50 Gambar 4.4. Persentase Rata-Rata Ketercapaian Keterampilan Proses

Siswa Saat Praktikum di Kelas Kontrol dan Eksperimen 52 Gambar 4.7. Diagram Persentase Nilai Rata-Rata Siswa Saat Bermain

“Games Siapa Saya” dengan Mengembangkan Kecerdasan

Intrapersonal Siswa 53

Gambar 4.8. Diagram Persentase Nilai Rata-rata Siswa Saat Melakukan Metode pembelajran Parodi Lagu di kelas Eksperimen 55


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Tes Kecerdasan 64

Lampiran 2. Silabus 67

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 71 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KelasKontrol 89

Lampiran 5. InstrumenTes 106

Lampiran 6. Kunci Jawaban 113

Lampiran 7. Lembar Observasi 114

Lampiran 8. Tabel Uji Validitas Soal Test 115 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal (Tes) 116 Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes 119 Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 120 Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal 121 Lampiran 13. Perhitungan Daya Pembeda Soal 122 Lampiran 14. Data Uji Kemampuan Awal (X), dan

Uji Hasil Belajar Siswa (Y) Kelas Kontrol 124 Lampiran 15. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varian kelas

Kontrol 127

Lampiran 16. Data Uji Kemampuan Awal (X), dan Uji Hasil Belajar Siswa (Y) Kelas Eksperimen 129 Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku, Varian kelas

Eksperimen 132

Lampiran 18 Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa dan Hasil

Belajar 134

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal Siswa dan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 137

Lampiran 20. Uji Homogenitas 139

Lampiran 21. Uji Hipotesis 142

Lampiran 22. Penilaian Keterampilan Proses Presentasi Kelas Kontrol 144 Lampiran 23. Penilaian Keterampilan Proses Praktikum Kelas Kontrol 148 Lampiran 24. Penilaian Keterampilan Proses Presentasi Kelas

Eksperimen 152

Lampiran 25. Penilaan Keterampilan Proses Praktikum Kelas

Eksperimen 156

Lampiran 26. Perhitungan Persentase Aspek Nilai Rata-Rata

Keterampilan Proses Siswa Saat Presentasi 160 Lampiran 27. Lk Penilaian Autentik (Games Siapa saya) 161 Lampiran 28. Lk Penilaian Autentik ( Parodi Lagu) 164 Lampiran 29. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 167 Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 168 Lampiran 31. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 169 Lampiran 32. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 170 Lampiran 33. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 171


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Persoalan pendidikan di Indonesia banyak beranggapan karena tidak seimbangnya setiap kecerdasan yang dimiliki setiap orang, sebagian besar manusia akan beranggapan bahwa orang-orang pintar adalah mereka yang memiliki nilai IQ tinggi, itu sebabnya orang-orang yang tidak memilki IQ tinggi akan sulit berkembang padahal pembicaraan mengenai makna kecerdasan sangatlah luas. Teori-teori kecerdasan sangatlah banyak. Teori kecerdasan terus berkembang, mulai dari Plato, Aristoteles, Darwin, Alfred Binet, Stanberg, Piaget sampai mengalami puncak perubahan paradigma pada tahun 1983 saat Dr. Howard Gardner, Pemimpin Project Zero Harvard University mengumumkan perubahan makna kecerdasan dari pemahaman sebelumnya. Teori Multiple Intelligences terus berkembanag ke wilayah edukasi, (Chatib, 2009).

Amstrong (2002) mengatakan bahwa dengan teori Multiple Intelligences memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran inovatif yang relative baru dalam dunia pendidikan. Meskipun demikian Amstrong menambahkan bahwa tidak ada rangkaian pembelajaran yang bekerja secara efektif untuk semua siswa. Setiap siswa memiliki kecenderungan tertentu pada kedelapan kecerdasan yang ada, untuk dapat melihat bagaimana peningkatan siswa dalam proses pembelajaran perlu melihat kecerdasan majemuk yang dimilikinya sebab:

Kecerdasan tidak dibatasi lewat Soal Test

Kecerdasan seseorang tidak dibatasi oleh indikator-indikator yang ada dalam achievement test (tes formal). Sebab di teliti, ternyata kecerdasan seseorang itu selalu berkembang dinamis tidak statis. Menurut Gardner, kecerdasan dapat dilihat dari kebiasaan seseorang. Padahal kecerdasan adalah perilaku yang di ulang-ulang. Seperti contoh yang bisa kita amati sehari-hari “Seorang bocah dengan tangan gemetar memberikan secarik kertas kepada ibunya, kertas putih itu adalah hasil ulangan harian matematikanya yang hanya mendapatkan nilai 4, kemudian sang ibu menumpahkan kemarahan kepada si anak. Hal ini yang cenderung membuat anak menjadi tertekan.


(15)

2

Kecerdasan itu multidimensi

Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari banyak dimensi,tidak hanya kecerdasan verbal (berbahasa) atau kecerdasan logika. Gardner dengan cerdas

memberi label “ multiple” (jamak atau majemuk) pada luasnya makna kecerdasan.

Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan siswa tergantung pada unsur yang saling mempengaruhi, salah satunya yakni bakat yang sudah dimilki oleh siswa sejak lahir dan akan tumbuh berkembang berkat pengaruh lingkungan. Sebaliknya lingkungan akan lebih bermakna apabila dapat mengarahkan pada bakat yang telah ada, walaupun tidak dapat dipungkiri adanya kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan itu semata-mata hanya disebabkan oleh faktor bakat saja atau oleh lingkungan saja (Hamalik, 2009). Meskipun demikian menciptakan kegiatan belajar yang mampu mengembangkan hasil belajar yang maksimal merupakan tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar yang efisien dan efektif. Mahmud (1989) menyatakan sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan bakat masing – masing.

Dalam hal belajar masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan, namun didalam kelas kelas guru tidak mengenalinya sejak awal. Menurut Hudojo (1988) memang tidak ada dua individu yang sama persis, beliau menyatakan bahwa jika kecerdasan individu diabaikan di sekolah maka banyak siswa akan mengalami kesulitan dan gagal dalam belajar.

Karena didalam kelas berkumpul siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda (kecerdasan, bakat, kecepatan belajar, dan sebagainya) gaya belajar mereka pun berbeda–beda.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi perbedaan individu tersebut yaitu dengan menggunakan pendekatan yang sesuai untuk tiap siswa. Menurut Gardner (1983) seorang professor pendidikan, setiap individu setidaknya memiliki Delapan jenis kecerdasan yang dikelompokkan pada teori

Multiple Intelligences, yaitu: (1)kecerdasan linguistik; (2) kecerdasan logis-


(16)

3

musikal; (6) kecerdasan interpersonal; (7) kecerdasan intrapersonal; dan (8) kecerdasan natural. Dengan teori Multiple Intelligences ini, orang pada umumnya dianggap berpotensi untuk mengembangkan tiap jenis kecerdasan sampai ke tingkat yang mengagumkan asalkan ia mendapat dukungan, pengayaan, dan

pengajaran. Ini artinya, tidak ada seorang pun yang bisa dikatakan “bodoh” dalam

kedelapan jenis kecerdasan tersebut.

Hasil Penelitian Munif Chatib sang Konsultan pendidikan 2003 di sekolah -sekolah Indonesia dengan menerapkan Multiple Intelligences terjebak pada pemahaman bahwa Multiple Intelligences adalah bidang studi. Kesalahpahaman ini dimungkinkan karena kemiripan kemiripan istilah antara dua jenis yang dimunculkan Howard Gardner dalam nama bidang studi. Kecerdasan matematis-logis disamakan dengan bidang studi matematika; kecerdasan linguistik dianggap bidang studi bahasa Indonesia, kecerdasan musik dianggap bidang studi musik, menyanyi dan memainkan alat musik; kecerdasan kinestetis adalah bidang studi olahraga dan seterusnya.

Strategi pengajaran berbasis Multiple Intelligences ini berupaya dikembangkan dan diteliti kembali disalah satu sekolah di kota Medan yaitu SMA Negeri 3 Medan. Melalui wawancara dengan guru bidang studi bagaimana metode mengajar guru di kelas ternyata guru tersebut telah berusaha mengajar dengan pengajaran berpusat pada siswa atau student center,karena sekolah ini salah satu sekolah yang masih bertahan dengan sistem kurikulum 2013 dimana siswa yang harus aktif, akan tetapi ketika ditanyakan apakah guru-guru pernah menerapkan strategi mengajar berbasis Multiple Intelligences, ternyata guru-guru di sekolah tersebut tidak paham bagaimana menerapkan strategi mengajar berbasis

Multiple Intelligences dikarenakan belum pernah ada sosialisasi dan jarang

didengar. Menurut informasi yang didapat , Kelas XI MIA di SMA Negeri 3 Medan terbagi atas 14 kelas, 13 kelas diantaranya adalah kelas Non unggulan dan satu lagi adalah kelas Unggulan yaitu kelas MIA 2 dimana muridnya tergolong aktif dan 85% hasil belajar siswa telah mencapai KKM, sedangkan 13 kelas lainnya adalah kelas Non Unggulan dimana 50% dari seluruh siswa kelas Non unggulan tersebut terlihat pasif sehingga aktivitas bertanya,menjawab, memberi


(17)

4

pendapat saat proses pembelajaran masih rendah sehingga hanya 50% siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.Pembagian kelas unggulan dan non unggulan hanya berdasarkan hasil test yang diberikan sewaktu awal masuk sekolah. Berdasarkan permasalahan di atas selama ini guru bidang studi akhirnya menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda, di kelas Unggulan guru menerapkan strategi pembelajaran dengan model pembelajaran yang bervariasi sedangkan di kelas Non unggulan dikarenakan siswa terlihat pasif sehingga strategi pembelajaran kurang bervariasi dan model pembelajaran tidak berpusat kepada siswa.

Hasil observasi lainnya melalui Pemberian Angket tes Multiple

Intelligences berdasarkan kajian Howard Gardner dan dikaji kembali oleh A.D.W

Gunawan dalam bukunya “Genuis Learning Strategy” kepada 540 siswa didapat:

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 N il a i p e n ca p a ia n Multiple Intelligences Skor Pencapaian

Gambar1.1. Data Multiple Intelligences yang dimiliki siswa kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan

Setiap siswa di kelas XI MIA yang terdiri dari 14 kelas telah diberikan angket Tes Multiple Intelligences didapat bahwa ternyata siswa-siswi kelas XI MIA di SMA Negeri 3 Medan memiliki kedelapan kecerdasan majemuk di dalam dirinya, tetapi ada beberapa kecerdasan yang paling dominan. Dari grafik diatas disimpulkan urutan kecerdasan yang dominan dari yang tertinggi yaitu kecerdasan


(18)

5

Interpersonal, Intrapersonal, Musikal, Naturalistik, Kinestetik, Visual/Spasial, Logik-Matematika, dan Lingustik.

Menurut Chatib (2009) Siswa itu tidak ada yang “bodoh” hanya saja bagaimana guru mengembangkan strategi pengajaran dan lingkungan yang mendukung siswa. Berdasarkan kajian diatas, Multiple Intelligences jika diterapkan menjadi sebuah startegi pembelajaran, nantinya guru dapat mengemas gaya belajarnya agar mudah ditangkap dan di mengerti siswanya sesuai dengan variasi dominan kecerdasan majemuk siswa. Pendalaman tentang strategi pembelajaran ini akan menghasilkan kemampuan guru membuat siswa tertarik dan berhasil dalam belajar dalam waktu yang relatif dekat.

SMA Negeri 3 Medan adalah sekolah yang ingin menerapkan Multiple

Intelligences secara tepat dan ini membutuhkan keberanian tingkat tinggi untuk

berubah. Pemberlakuan kurikulum 2013 mestinya menjadi peluang bagi sekolah ini untuk berani berubah dari paradigma pendidikan yang usang dan ketinggalan zaman untuk mewujudkan hal- hal baru yang saat ini dibutuhkan masyarakat dimana pun dan bidang apapun.

Model pembelajaran yang diterapkan nantinya akan berbasis Multiple

Intelligences diyakini mampu mengatasi kesulitan siswa dalam menangkap

materi–materi pembelajaran yang sulit. Sebab teori Multiple Intelligences akan menghargai orang – orang yang mempunyai talenta khusus misalnya siswa yang memiliki bakat bernyanyi, menulis puisi, berpidato didepan umum, dll.Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahas permasalahan yang berorientasi pada penggunaan strategi pembelajaran berbasis

Multiple Intelligences dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences Pada Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Siswa dengan Materi Sistem Ekskresi Di Kelas XI MIA SMAN 3 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

Berdasarkan pembagian kelas yang bersifat Unggulan dan Non unggulan terlihat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar dan keaktifan di kelas,


(19)

6

padahal melalui data tes kecerdasan setiap siswa di kelas Non Unggulan memiliki variasi kecerdasan yang dominan di kecerdasan Musikal, Naturalistik, Interpersonal, Intrapersonal, Kinestetik. Masalah yang terlihat diantaranya:

1. Ketidakpahaman guru menerapkan strategi pembelajaran berbasis Multiple

Intelligences.

2. Hasil belajar biologi siswa kelas Non Unggulan tergolong rendah (di bawah

KKM) ≤ 75

3. Aktivitas bertanya, menjawab, memberi pendapat siswa dalam pembelajaran masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada penulis baik dari segi kemampuan, waktu dan biaya maka penelitian ini akan dibatasi pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun yang manjadi batasannya adalah:

1. materi yang dikembangkan hanya tentang Sistem ekskresi yaitu organ ginjal sampai proses Urinaria.

2. Melihat hasil data uji tes kecedasan maka Strategi pembelajaran berbasis

Multiple Intelligences pada materi sistem ekskresi yang ditekankan hanya 5

yaitu Musikal, Naturalistik, Interpersonal, Kinestetik, Intrapersonal.

1.4. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada penerapan strategi pengajaran berbasis Multiple Intelligences. Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari Model pembelajaran berbasis

Multiple Intelligences terhadap hasil belajar dengan materi Sistem Ekskresi di

kelas XI MIA SMA N 3 Medan?

2. Apakah ada pengaruh dari Model pembelajaran berbasis Multiple

Intelligences terhadap keterampilan proses siswa dengan materi Sistem


(20)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sbagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple

Intelligences terhadap hasil belajar dan keterampilan proses siswa pada materi

Sistem Ekskresi pada Manusia di kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan. 2. Untuk mengembangkan variasi dominan kecerdasan majemuk yang di miliki

setiap siswa di kelas XI MIA 1 (Non Unggulan) SMAN 3 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Bertitik tolak dari masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi guru, penelitian ini akan memberikan masukan tentang penggunaan strategi pembelajaran berbasis Multiple Intelegence.

2. Bagi siswa, penelitian ini akan memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan dapat mengasah setiap kemampuan yang dimiliki siswa berdasarkan tingkat variasi kecerdasan masing – masing.

3. Bagi sekolah, penelitian ini akan memberikan masukan yang berharga terhadap semua mata pelajaran guna mengasah kemampuan dan bakat dari setiap siswa di SMA N 3 Medan.

1.7. Definisi Operasional

1. Kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences) adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa, kemampuan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan dan kemampuan melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupannya. 2. Kecerdasan Musikal (berkaitan dengan musik, irama, dan bunyi suara), orang

yang mempunyai kecerdasan ini sangatlah peka terhadap suara dan bunyi, lingkungan, dan juga musik.

3. Kecerdasan Kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan


(21)

8

perasaan.Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi keseimbangan daya tahan kekuatan, kelenturan, dan kecepatan. 4. Kecerdasan Interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti

dari maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respn secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu masuk dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.

5. Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang memungkinkan seseorang untuk memahami diri sendiri, kemampuan dalam pilihannya sendiri. Orang yang memilki kecerdasan ini umumnya mandiri tidak tergantung pada orang lain, dan yakin dengan pendapat diri yang kuat.

6. Hasil belajar adalah nilai siswa yang diperoleh dari hasil test biologi pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA.

7. Keterampilan proses adalah kompetensi yang dapat diraih dengan aktivitas pembelajaran bukan tes, melainkan sebuah aktivitas yang memerlukan gerak tubuh atau perbuatan, kinerja (performance), imajinasi, kreativitas, dan karya-karya intelektual.


(22)

49 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak Ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran berbasis multiple inteligences terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi di kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 diamana nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (76,47) lebih kecil daripada kelas kontrol (79,04).

2. Ada pengaruh yang signifikan terjadi pada keterampilan proses siswa di kelaseksperimen dengan menerapkan model pembelajaran berbasis

Multiple intelligences (kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal,

kinestetik, dan naturalistik) dibanding dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences, dimana pada saat proses pembelajaran saat proses presentasi mencapai persentase (72,01%) dan praktikum (87,87%) dengan di dukung hasil observasi selama proses pembelajran dengan menggunakan metode bermain Games Siapa Saya dan Parodi Lagu. Diperoleh rata-rata penilaian sebesar 73,38% dan 82,73% lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu keterampilan proses saat Presentasi (68,71%) dan Praktikum (84,69%).


(23)

50

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Melihat pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences ( kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal, kinestetik, dan naturalistik) berpengaruh terhadap keterampilan proses siswa, hendaknya guru biologi berusaha membelajarkan siswa dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis Multiple intelligences.

2. Hendaknya dalam mengajarkan biologi pada materi sistem ekskresi guru tidak hanya sekedar mentransfer konsep-konsep biologi, tetapi memikirkan dan melaksanakan bagaimana proses sistem ekskresi dipahami, di kuasai, dan di praktekkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sekolah perlu memperhatikan dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajran terutama memenuhi kebutuhan pengguanan dan penggunaan model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis Multiple intelligences (kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal, kinestetik, dan naturalistik).

4. Peneliti lebih lanjut disarankan agar meneliti pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple intelligences dengan mengkombinasikan kecerdasan majemuk lainnnya guna untuk meningkatkan keaktifan semua siswa di dalam kelas.


(24)

51

Daftar Pustaka

Amstrong, T., (2002), setiap anak cerdas: Panduan membantu anak belajar

dengan memanfaaatkan multiple intelligences, Terjemahan Rina Buntaran,penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Amstrong, T., (2009). Multiple Intelligences in the classroom, 3rd Edition, USA: ASCD

Arikunto, S., (1999), Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Barbara, P., (2007), The power of Learning styles. Khaifa, Bandung.

Chatib, M., (2009), Sekolahnya Manusia:Sekolah Berbasis Multiple Intelligences

di Indonesia, kaifa learning, Bandung.

Eggen, Paul dan Kauchak, D, (2012), Strategi and Models for Teacher: Teaching

content dan Thinking skill, six edition. Terjemahan Satrio Wahono, Index,

Jakarta.

Gardner,H., (1983), Frames of Mind, Basic Books Inc, New York.

Hamalik,O.,(2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, cetakan ke-9, Jakarta.

Haryono, 2006. Model pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal pendidikan dasar. 7(1):1-13

Hudojo, H., (1988) Mengajar Belajar Matematika, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Jasmine, J., (2001) Progesional’s Guide:Teaching with Multiple

Intelligences.Terjemahan Purwanto,Nuansa cendikia, Bumi Aksara.

Kamamustafaoglu, S., (2010), Evaluating the Science Activities Based on Multiple Intelligence Theory. Journal of Turkish Science Education, 7(3): 1-5

Kunandar, (2015). Penilaian Autentik (Penialain Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013) Edisi Revisi. Rajawali press, Jakarta.

Margono, S., (2005). Metodelogi Penelitian Pendidikan. PT.Rineka Cipta, Jakarta.


(25)

52

Nashar, (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Rizkiana H.D., (2011) Upaya meningkatkan keterampilan proses siswa melalui strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan Benda dan sifatnya, Skripsi, FMIPA, UNES, Semarang.

Said, A, Chatib, 2012, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences: Mengajar

Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa /KEN, Kencana Media

Prananda Group, Jakarta.

Semiawan, C., 1992. Pendekaatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: Gramedia.

Sholikhah, M., (2015). Pengaruh pembelajaran berbasis Multiple Intelligences terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Brayublandong Mojokerto, jurnal pedagogia ISSN, IV(2), UNNES.

Sudijono, A., (2003), Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Press, Jakarta. Sudaryono dan Margono Gaguk, (2013), Pengembangan Instrumen Penelitian

Pendidikan.Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sugiharti,P, (2005). Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika, jurnal pendidikan penabur-No 05/Th.IV/ Desember.2005.

Suwandi, 2010. Analisis keterampilan proses Sains Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid. Skripsi.Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah.

Syahril, (2014) Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap hasil belajar dan retensi biologi pada materi pokok Ekosistem kelas X SMA N 1 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 13/14, Medan, Tesis,FMIPA, Unimed, Medan.

Syaodih S, Nana, (2004), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja Rosa Karya, Bandung.

Tilaar, H.A.R., (2015), Pedagogik Pendidikan, PT.Kompas Media Nusantara, Jakarta.


(26)

53

Yaumi, M., (2012), Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences,Dian rakyat, Jakarta.


(1)

8

perasaan.Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi keseimbangan daya tahan kekuatan, kelenturan, dan kecepatan. 4. Kecerdasan Interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti

dari maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respn secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu masuk dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.

5. Kecerdasan Intrapersonal adalah kecerdasan yang memungkinkan seseorang untuk memahami diri sendiri, kemampuan dalam pilihannya sendiri. Orang yang memilki kecerdasan ini umumnya mandiri tidak tergantung pada orang lain, dan yakin dengan pendapat diri yang kuat.

6. Hasil belajar adalah nilai siswa yang diperoleh dari hasil test biologi pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA.

7. Keterampilan proses adalah kompetensi yang dapat diraih dengan aktivitas pembelajaran bukan tes, melainkan sebuah aktivitas yang memerlukan gerak tubuh atau perbuatan, kinerja (performance), imajinasi, kreativitas, dan karya-karya intelektual.


(2)

49 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tidak Ada pengaruh yang signifikan menggunakan model pembelajaran berbasis multiple inteligences terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi di kelas XI MIA SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 diamana nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (76,47) lebih kecil daripada kelas kontrol (79,04).

2. Ada pengaruh yang signifikan terjadi pada keterampilan proses siswa di kelaseksperimen dengan menerapkan model pembelajaran berbasis Multiple intelligences (kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal, kinestetik, dan naturalistik) dibanding dengan kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences, dimana pada saat proses pembelajaran saat proses presentasi mencapai persentase (72,01%) dan praktikum (87,87%) dengan di dukung hasil observasi selama proses pembelajran dengan menggunakan metode bermain Games Siapa Saya dan Parodi Lagu. Diperoleh rata-rata penilaian sebesar 73,38% dan 82,73% lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu keterampilan proses saat Presentasi (68,71%) dan Praktikum (84,69%).


(3)

50

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Melihat pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple Intelligences ( kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal, kinestetik, dan naturalistik) berpengaruh terhadap keterampilan proses siswa, hendaknya guru biologi berusaha membelajarkan siswa dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis Multiple intelligences.

2. Hendaknya dalam mengajarkan biologi pada materi sistem ekskresi guru tidak hanya sekedar mentransfer konsep-konsep biologi, tetapi memikirkan dan melaksanakan bagaimana proses sistem ekskresi dipahami, di kuasai, dan di praktekkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Sekolah perlu memperhatikan dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajran terutama memenuhi kebutuhan pengguanan dan penggunaan model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis Multiple intelligences (kecerdasan intrapersonal,interpersonal, musikal, kinestetik, dan naturalistik).

4. Peneliti lebih lanjut disarankan agar meneliti pengaruh model pembelajaran berbasis Multiple intelligences dengan mengkombinasikan kecerdasan majemuk lainnnya guna untuk meningkatkan keaktifan semua siswa di dalam kelas.


(4)

51

Daftar Pustaka

Amstrong, T., (2002), setiap anak cerdas: Panduan membantu anak belajar dengan memanfaaatkan multiple intelligences, Terjemahan Rina Buntaran,penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Amstrong, T., (2009). Multiple Intelligences in the classroom, 3rd Edition, USA: ASCD

Arikunto, S., (1999), Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Barbara, P., (2007), The power of Learning styles. Khaifa, Bandung.

Chatib, M., (2009), Sekolahnya Manusia:Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia, kaifa learning, Bandung.

Eggen, Paul dan Kauchak, D, (2012), Strategi and Models for Teacher: Teaching content dan Thinking skill, six edition. Terjemahan Satrio Wahono, Index, Jakarta.

Gardner,H., (1983), Frames of Mind, Basic Books Inc, New York.

Hamalik,O.,(2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, cetakan ke-9, Jakarta.

Haryono, 2006. Model pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal pendidikan dasar. 7(1):1-13

Hudojo, H., (1988) Mengajar Belajar Matematika, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Jasmine, J., (2001) Progesional’s Guide:Teaching with Multiple Intelligences.Terjemahan Purwanto,Nuansa cendikia, Bumi Aksara. Kamamustafaoglu, S., (2010), Evaluating the Science Activities Based on

Multiple Intelligence Theory. Journal of Turkish Science Education, 7(3): 1-5

Kunandar, (2015). Penilaian Autentik (Penialain Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Edisi Revisi. Rajawali press, Jakarta. Margono, S., (2005). Metodelogi Penelitian Pendidikan. PT.Rineka Cipta,


(5)

52

Nashar, (2003) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Rizkiana H.D., (2011) Upaya meningkatkan keterampilan proses siswa melalui strategi pembelajaran berbasis multiple intelligences pada pembelajaran IPA pada pokok bahasan Benda dan sifatnya, Skripsi, FMIPA, UNES, Semarang.

Said, A, Chatib, 2012, 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences: Mengajar

Sesuai Kerja Otak dan Gaya Belajar Siswa /KEN, Kencana Media

Prananda Group, Jakarta.

Semiawan, C., 1992. Pendekaatan Keterampilan Proses Sains. Jakarta: Gramedia.

Sholikhah, M., (2015). Pengaruh pembelajaran berbasis Multiple Intelligences terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Brayublandong Mojokerto, jurnal pedagogia ISSN, IV(2), UNNES.

Sudijono, A., (2003), Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Press, Jakarta. Sudaryono dan Margono Gaguk, (2013), Pengembangan Instrumen Penelitian

Pendidikan.Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sugiharti,P, (2005). Penerapan Teori Multiple Intelligence dalam Pembelajaran Fisika, jurnal pendidikan penabur-No 05/Th.IV/ Desember.2005.

Suwandi, 2010. Analisis keterampilan proses Sains Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid. Skripsi.Jakarta: Universitas Syarif Hidayatullah.

Syahril, (2014) Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis multiple intelligences terhadap hasil belajar dan retensi biologi pada materi pokok Ekosistem kelas X SMA N 1 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 13/14, Medan, Tesis,FMIPA, Unimed, Medan.

Syaodih S, Nana, (2004), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja Rosa Karya, Bandung.


(6)

Yaumi, M., (2012), Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences,Dian rakyat, Jakarta.