PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN
MACROMEDIA FLASH TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR
DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA MATERI
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Oleh :
Novera Sebayang
NIM 4123331033
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia
Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa
SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Novera Sebayang (NIM 4123331033)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa dan mengetahui hubungan yang signifikan antara aktivitas
belajar dengan peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran problem based learning dengan macromedia flash pada materi
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit. Populasi penelitian adalah siswa kelas X
SMU Swasta Raksana berjumlah empat kelas. Sampel penelitian dua kelas yang
diambil secara acak yaitu kelas eksprimen yang menerapkan model Problem
Based Learning dengan Macromedia Flash dan kelas kontrol menerapkan model
Konvesional(Ceramah, tanya jawab, dan tugas). Data peningkatan hasil belajar
siswa diambil dengan instrumen tes objektif pilihan berganda berjumlah 20 butir
soal yang telah diuji validasi, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.
Untuk aktivitas belajar digunakan instrumen lembar observasi aktivitas belajar
siswa. Data peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dianalisis dengan
uji-t pihak kanan dan hubungan aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar

dianalisis dengan uji-r. Hasil analisis data peningkatan hasil belajar menunjukkan
t hitung 5,219 > t tabel 1,668 yang berarti Ho ditolak Ha diterima yaitu
peningkatan hasil belajar kelas eksperimen (0,582 + 0,171) lebih tinggi dari kelas
kontrol (0,389 + 0,137). Persen peningkatan hasil belajar kelas eksperimen
(58,16%) lebih tinggi dari kelas kontrol (38,86%). Hasil uji-t aktivitas belajar
siswa diperoleh t hitung 7,788 > t tabel 1,668 yang berarti Ho2 ditolak dan Ha2
diterima yaitu aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Uji korelasi diperoleh r hitung (0,403) > r tabel (0,329) yang berarti Ho3
ditolak, Ha3 diterima yaitu ada korelasi positif dan signifikan aktivitas belajar
dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA pada penerapan model
Problem Based Learning dengan Macromedia Flash materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Nonelektrolit” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr.Murniaty Simorangkir, MS sebagai Dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren S.Si., M.Si, Bapak Dr. Simson
Tarigan, M.Pd, dan Ibu Dr.Ir. Nurfajriani, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah
memberikan banyak ilmu dan saran untuk memperbaiki skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M. Si selaku
dosen pembimbing akademik (PA) selama penulis menjalani perkuliahan di
Unimed yang telah banyak membantu penulis untuk menjalani dan banyak
memberikan saran untuk

keberlangsungan

perkuliahan penulis.


Ucapan

terimakasih kepada Bapak Freddy Tua Pangabean, M.Pd yang telah memberikan
saran untuk melengkapi skripsi ini dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu
penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan Wakil
Kepala Sekolah SMU Swasta Raksana Medan yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di SMU Swasta Raksana Medan serta kepada
siswa-siswa SMU Swasta Raksana khususnya siswa kelas X

yang telah

membantu jalannya penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada kedua Orang
Tua yang luar biasa, Ayahanda Bimar Sebayang dan Ibunda Masta Blandina Br
Tarigan, S.Pd, terimakasih untuk waktu, kasih sayang, dan perhatiannya selama

v


ini karena telah menjadi Orang Tua terbaik yang telah memberikan dukungan baik
moril maupun materil kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Teristimewa juga penulis ucapkan terimakasih kepada abang tersayang Hendro
Sebayang, SE dan adik tersayang Sofia Sebayang yang telah memberikan
semangat dan dukungan demi terselesaikannya studi penulis.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Sahabat-sahabat terbaik
(JELONGOP), Agustina Simorangkir, Indira Lukman, Hotmian Sibarani, Gladys
Gebriella, Khairatunnisa, Nurul Indah Pratiwi dan Siti Khadijah

yang selalu

bersama-sama dengan penulis selama 4 Tahun baik suka dan duka dan Teman
Seperjuangan Anggi Paramita Siagian dan Eva Pratiwi Rajagukguk. Terima kasih
juga untuk sahabat masa kecil Yasinta Simangunsong, Irene Christine Siagian dan
Clara Simorangkir serta Teman-teman PPLT 2015

dan juga teman-teman

seperjuangnan Kimia Eks B 2012, terimakasih untuk empat tahun ini untuk
partisipasi, dukungan, motivasi, doa dan kebersamaannya selama penyelesaian

skripsi ini. Dan kepada yang Terkasih, Ramazona Nababan terima kasih atas
waktu, dukungan, motivasi dan bantuannya

selama penulis melaksanakan

perkuliahannya di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Penulis berharap
skripsi ini dapat berguna dan memberikan banyak kontribusi untuk pengetahuan
pembaca.
Medan, Juni 2016
Penulis

Novera Sebayang
NIM. 4123331033

vi


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB

BAB

Halaman
i
ii
iii
iv
vi

ix
x
xi

I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

1
5
5
5
6
6
7


II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar
2.1.1. Hakekat Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.2 Model Pembelajaran
2.2.1 Hakekat Model Pembelajaran
2.2.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.2.3 Karakteristik Khusul Model Problem Based Learning
2.2.4 Langkah-langkah Model Problem Based Learning
2.2.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning
2.3 Media Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Media
2.3.2 Fungsi Media Pembelajaran
2.3.3 Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Macromedia Flash
2.4. Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
2.4.1 Pengertian Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
2.4.2 Teori Ion Svante Arrhenius
2.4.3 Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar

2.4.3.1 Senyawa ion
2.4.3.2 Senyawa Kovalen Polar
2.4.4 Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
2.4.5 Elektrolit Asam, Basa, dan Garam
2.4.6 Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit
2.5. Kerangka Konseptual

8
8
8
9
9
9
10
11
12
13
13
13
14

15
15
15
17
18
18
18
19
21
21
22

vii

2.6. Hipotesis Penelitian
2.6.1 Hipotesis Verbal 1
2.6.2 Hipotesis Verbal 2
2.6.3 Hipotesis Verbal 3

23
23
24
25

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2.Variabel Terikat
3.3.3.Variabel Kontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1 Instrumen Tes
3.4.1.1. Validitas Isi
3.4.1.2. Realibiltas Tes
3.4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal
3.4.1.4. Daya Pembeda Soal
3.4.2. Instrumen Non-Tes
3.4.2.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa
3.4.2.2. Penilaian Instrumen Non Tes
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7.Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas Data
3.7.2. Uji Homogenitas Data
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.4. Uji Korelasi

26
26
26
26
26
26
26
26
27
27
27
28
29
30
31
31
32
32
33
36
36
36
37
37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1.1 Validitas Tes
4.1.1.2 Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.3 Daya Beda Tes
4.1.1.4 Reliabilitas Tes
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1 Data Pretest Siswa
4.1.2.2 Data Posttest Siswa
4.1.2.3 Data Peningkatan Hasil Belajar
4.1.3.Analisis Data Penelitian
4.1.3.1 Uji Normalitas Data
4.1.3.1.1 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest
4.1.3.1.2 Uji Normalitas Peningkatan Hasil Belajar

39
39
39
39
39
40
40
40
40
41
42
42
42
43

viii

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3.2.1 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest
4.1.3.2.2 Uji Homogenitas Peningkatan Hasil Belajar
4.1.3.3. Uji Hipotesis 1
4.1.3.4. Aktivitas Belajar
4.1.3.4.1 Uji Normalitas Aktivitas Belajar
4.1.3.4.2 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar
4.1.3.4.3 Uji Hipotesis II
4.1.3.5. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Peningkatan
Hasil Belajar
4.1.3.5.1. Uji Korelasi Aktivitas Belajar dengan
Peningkatan Hasi Belajar
4.2. Pembahasan

43
43
44
44
45
46
46
47
47
48
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

53
53

DAFTAR PUSTAKA

55

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

12

Tabel 2.2. Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

16

Tabel 2.3. Perbedaan Elektrolit Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar

19

Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

31

Tabel 3.2. Persentase Nilai Aktivitas Belajar Siswa

32

Tabel 3.3 Rancangan Penelitiann

33

Tabel 3.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

34

Tabel 3.5 Makna Koefisien Korelasi

38

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa

40

Tabel 4.2. Data Hasil Posttest Siswa

40

Tabel 4.3. Hail Perolehan Rata-rata Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

41

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest

42

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Peningkatan Hasil Belajar

43

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest

43

Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Peningkatan Hasil Belajar

44

Tabel 4.8. Data Hasil Uji Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar

45

Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar

46

Tabel 4.10. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar

46

Tabel 4.11. Uji Hasil Hipotesis Aktivitas Belajar

47

Tabel 4.12. Data Hasil Perhitungan Uji Korelasi

48

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1.
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Skema Alat Uji Elektrolit
Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
Susunan Ion dalam Bentuk Kristal, lelehan, larutan
Diagram Alir Desain Penelitian
Diagram Rata-rata % Gain
Diagram Rata-rata Nilai Aktiviitas Belajar Siswa

16
17
18
35
41
45

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus
58
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
62
Lampiran 3 : Kisi-kisi Instrumen Test Sebelum Validasi
95
Lampiran 4 : Instrumen Test Sebelum Validasi
116
Lampiran 5 : Kunci Jawaban Sebelum Validasi
124
Lampiran 6 : Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah Validasi
125
Lampiran 7 : Instrumen Test Setelah Validasi
137
Lampiran 8 : Kunci Jawaban Setelah Validasi
143
Lampiran 9 : Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
144
Lampiran10: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
145
Lampiran11: Lembar Analisis Masalah
146
Lampiran12: Lembar Jawaban Analisis Masalah
150
Lampiran13: Lembar Kerja Siswa
152
Lampiran14: Lembar Jawaban Diskusi LKS
155
Lampiran15: Media Pembelajaran
156
Lampiran16: Tabel Perhitungan Validasi
162
Lampiran17: Perhitungan Validitas Tes
163
Lampiran18: Tabulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
166
Lampiran19: Perhitungan Tingkat Kesukaran
168
Lampiran20: Perhitungan Daya Pembeda
170
Lampiran21: Tabel Perhitungan Reliabilitas
172
Lampiran22: Perhitungan Reliabilitas Tes
173
Lampiran23: Tabulasi Hasil Tes Belajar Siswa
174
Lampiran24: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Hasil Belajar Siswa
178
Lampiran25: Perhitungan Uji Normalitas Hasil Belajar
180
Lampiran26: Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
184
Lampiran27: Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
186
Lampiran28: Perhitungan Rata-rata, Varians, dan SD Gain Hasil Belajar
190
Lampiran29: Perhitungan Uji Normalitas Gain
191
Lampiran30: Perhitungan Uji Homogenitas Gain
193
Lampiran31: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I
195
Lampiran32: Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
197
Lampiran33: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
198
Lampiran34: Tabulasi Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa
202
Lampiran35: Perhitungan Rata-rata, Simpangan Baku Aktivitas Belajar
206
Lampiran36: Perhitungan Uji Normalitas Aktivitas Belajar Siswa
207
Lampiran37: Perhitungan Uji Homogenitas Aktivitas Belajar Siswa
209
Lampiran38: Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II
211
Lampiran39: Perhitungan Korelasi
213
Lampiran40: Tabel Product Moment
217
Lampiran41: Tabel Chi Kuadrat
218
Lampiran42: Tabel Distribusi F
219
Lampiran43: Tabel Distribusi t
220
Lampiran44: Tabel Krejcie
221
Lampiran45: Jadwal Kegiatan Penelitian
222
Lampiran46: Dokumentasi Foto Penelitian
223

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto,
2013). Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan citacita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat peserta didik lebih
kritis dalam berpikir (Prasetyaningrum, dkk, 2013).
Pembelajaran merupakan kegiatan utama pendidikan di sekolah yang
secara langsung berhubungan dengan peserta didik yang merupakan input dalam
proses belajar mengajar dan diharapkan akan menghasilkan output berupa peserta
didik yang memiliki kemampuan yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,
afektif,

dan

psikomotorik.

Pembelajaran

sebagai

suatu

upaya

untuk

membangkitkan inisiatif siswa dan peran siswa dalam belajar (Assriyanto, dkk,
2014). Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan hal utama yang
didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Komponen utama dalam
kegiatan belajar mengajar adalah siswa dan guru, dalam hal ini siswanya yang
menjadi subyek belajar, bukan menjadi obyek belajar. Oleh karena itu, paradigma
pembelajaran yang berpusat pada guru hendaknya dirubah menjadi pembelajaran
yang berpusat pada siswa atau Student Centered Learning (Dewi, dkk, 2013)
Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang
membahas tentang susunan (struktur), perpindahan atau perubahan bentuk dan
energetika zat. Untuk mempelajari ilmu kimia di sekolah diperlukan keterampilan

2

dan penalaran (wiwit, dkk, 2012). Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran
MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan
produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses
kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga
aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan
memahami materi kimia karena bersifat abstrak. Kesulitan yang tersebut dapat
membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman siswa mengenai berbagai
konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak merupakan
penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah satu indikator dari
kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu
lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang
selama ini berlangsung kurang mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan
aktif mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru
(Wasonowati, dkk, 2014).
Kenyataannya dalam pembelajaran saat ini, tidak sedikit siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar kimia. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti saat mengikuti kegiatan Program Pengajaran Lapangan
Terpadu (PPLT) terhadap guru Kimia yang mengajar di SMA Swasta Methodist
Berastagi, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kimia di sekolah masih
dalam kategori kurang berhasil dan mengalami banyak kendala. Pendapat tersebut
dapat dibuktikan dari data hasil belajar siswa yang rendah yakni nilai ulangan
harian siswa pada mata pelajaran kimia masih berada dibawah KKM, yaitu berada
dibawah rata-rata. Hal tersebut dapat dikarenakan masih rendahnya wawasan guru
terhadap strategi mengajar dan penguasaan model pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan siswa, media pengajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi lingkungan belajar siswa dan faktor-faktor eksternal lainnya yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya
rasa senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan
motivasi dalam mengerjakan tugas, dan memberikan kemudahan bagi peserta
didik untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan mereka mencapai hasil

3

belajar yang lebih baik (Pratiwi, dkk, 2014). Ketepatan dalam penggunaan model
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa pada materi
kimia. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik materi, kondisi siswa, sarana prasarana yang tersedia serta tujuan
pengajarannya (Agustina, dkk, 2013).
Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam
proses belajar mengajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode
pembelajaran yang berdasarkan pada konstruktivis suatu masalah yang ada di
kehidupan nyata dan dapat dilaksanakan secara kooperatif. Dari masalah tersebut
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalaman belajar sehingga akan memudahkan siswa untuk membentuk
pengetahuan dan pengalaman baru. Dalam PBL pembelajarannya lebih
mengutamakan proses belajar, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa, mencapai keterampilan mengarahkan diri (Fadliana, dkk, 2013).
PBL tidak hanya sebatas proses pemecahan masalah, tetapi juga merupakan
pembelajaran konstruktivis yang mengangkat permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari yang didalamnya terdapat aspek kegiatan inkuiri, pertukaran informasi,
dialog interaktif, dan kolaborasi pemecahan masalah (Dewi, dkk, 2013). Dalam
pembelajaran dengan model PBL, siswa dihadapkan pada permasalahan nyata
untuk diselesaikan. Permasalahan ini dapat memacu kreativitas berfikir siswa,
atau dengan kata lain mengijinkan mereka untuk menemukan dan menyelesaikan
(Nurhayati, dkk, 2013)
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi, dkk (2014)
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar siswa
pada materi reaksi redoks setelah siswa dibelajarkan melalui model pembelajaran
Problem Based Learning. Hal ini dilihat dari ketercapaian target pembelajaran
yaitu 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi 81,25% peserta didik
mencapai KKM materi reaksi redoks.

4

Selain model pembelajaran, perlu juga digunakan media pembelajaran
yang inovatif guna menambah semangat belajar siswa dan mempermudah siswa
dalam mengamati dan mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu
dengan menggunakan Macromedia Flash. Macromedia flash merupakan salah
satu multimedia yang menyediakan informasi untuk pelajar secara sederhana dan
multimedia interaktif yang memberikan kendali informasi kepada para pemakai
dan

memastikan

keikutsertaan

mereka.

Multimedia

ini

juga

dapat

mengikutsertakan para siswa untuk membuat implementasi dan menerima umpan
balik (Hariyanti, dkk, 2013). Penggunaan media komputer salah satunya yaitu
Macromedia Flash dalam bidang pendidikan memiliki keuntungan antara lain,
dengan teknologi ini bahan ajar dapat ditampilkan dalam berbagai animasi, dan
nantinya dapat disimpan dalam bentuk CD sehingga lebih mudah diakses dan
disebarluaskan (Sari, dkk, 2013). Penelitian Sari, dkk (2013) mengenai
pengembangan multimedia pembelajaran berbasis Macromedia Flash juga
terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Koloid
di SMA dan MA Assalaam Sukoharjo.
Penelitian mengenai Penggunaan model Problem Based Learning
menggunakan media Macromedia Flash juga telah dilakukan oleh peneliti lain
dan telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat
dibuktikan dari hasil penelitian Fadliana, dkk (2013) tentang studi komparasi
penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dilengkapi dengan
Macromedia Flash dan lks (lembar kerja siswa) terhadap prestasi belajar ditinjau
dari motivasi belajar siswa materi asam, basa dan garam kelas VII SMP Negeri 1
Jaten Karanganyar. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dengan penggunaan metode PBL dengan macromedia flash
dan LKS terhadap dengan perbandingan rerata nilai adalah 27,87 > 18. Selain itu,
dalam penelitian tersebut terdapat peningkatan pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai untuk kategori
tinggi adalah 30,316 > 19,059 untuk kategori rendah adalah 22,910 > 16,615.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

5

Learning Dengan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
dan Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit.”

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dapat diidentifikasi
permasalahan berikut:
1. Pemahaman siswa yang masih rendah terhadap konsep yang diajarkan
2. Penyajian materi yang kurang menarik, membosankan dan kurang sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa
3. Media yang digunakan sebagai fasilitas dan bahan pembelajaran tidak
disesuikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa

1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari penyimpangan atas tujuan penelitian yang telah
dirancang, maka diperlukan adanya batasan masalah, antara lain:
1. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X semester II SMU SWASTA
RAKSANA.
2. Materi yang diajarkan adalah Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
3. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash
4. Hasil Belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom pada
ranah C1 sampai C4.

1.4. Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Apakah

peningkatan

hasil belajar siswa pada penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana?

6

2. Apakah aktivitas belajar siswa pada penerapan model Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada model
Konvensional

pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit siswa

kelas X SMU Swasta Raksana?
3. Apakah aktivitas belajar siswa berkorelasi positif dan signifikan dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan
Elektrolit dan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash lebih
tinggi daripada model pembelajaran Konvensional pada materi Larutan
Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
3. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dengan Macromedia Flash pada materi Larutan Elektrolit dan
Larutan Nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan banyak pengetahuan mengenai Penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan Macromedia Flash untuk
meningkatkan kualitas hasil dari proses pembelajaran

7

2. Bagi Siswa
Membantu meningkatkan hasil belajar kimia dan aktivitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
3. Bagi Guru
Membuka wawasan dan persepsi guru dalam mengajar sehingga dapat
meninggalkan cara pembelajaran yang kurang menarik dan monoton
dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan
kondisi lingkungan belajar siswa
4. Bagi sekolah
Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa serta kinerja guru
5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi penelitian untuk dapat mengembangkan
penelitian selanjutnya yang lebih baik

1.7. Defenisi Operasional
1. Macromedia flash merupakan salah satu multimedia yang menyediakan
informasi untuk pelajar secara sederhana dan multimedia interaktif yang
memberikan kendali informasi kepada para pemakai dan memastikan
keikutsertaan mereka (Hariyanti, dkk, 2013).
2. PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah
permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep
baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, dkk, 2013).
3. Pembelajaran konvensional yang dilakukan adalah ceramah, tanya jawab
dan tugas dengan

situasi yang kurang menyenangkan. Hal ini dapat

menyebabkan minat belajar siswa rendah karena proses pembelajaran
kurang menarik, monoton, membatasi daya ingat dan keaktifan siswa
(Sunarto, dkk, 2008).

53

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran problem based learning dengan macromedia flash lebih
tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
problem based learning dengan macromedia flash lebih tinggi
dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi
larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.
3. Ada korelasi positif dan signifikan aktivitas belajar dengan peningkatan
hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran problem based
learning dengan macromedia flash pada materi larutan elektrolit dan
nonelektrolit siswa kelas X SMU Swasta Raksana.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka
peneliti memberi saran-saran sebagai berikut:
1.

Dalam proses belajar mengajar kimia, sebaiknya guru dapat menjadikan
model pembelajaran problem based learning sebagai salah satu alternatif
dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

2.

Dalam kegiatan proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran
kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Sebaiknya guru
menggunakan media pembelajaran macromedia flash sebagai salah satu
media pembelajaran. Penggunaan macromedia flash sebaiknya dilakukan
di laboratorium komputer, sehingga semua siswa menjadi lebih aktif dalam

54

mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sangat penting, karena dari
hasil penelitian ini penggunaan macromedia flash berpengaruh positif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3.

Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya.
Hal ini penting agar hasil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang
teori maupun sebagai inovasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam
penggunaan model pembelajaran di dalam kelas.

55

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Metode
Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas XC
SMA Negeri 1 Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 66-71.
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Assriyanto, K., E., Sukardjo, J., S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen dan Inkuiri
Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan
Penyangga Di SMA N 2 Sukoharjo, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 89-97.
Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas Dan
Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran NHT ( Numbered Head
Togther) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3
SMA NEGERI 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(2) : 85-91.
Dewantari, A., Ashadi, dan Sugiharto, (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Macromedia Flash dan Worksheet Dalam Pembelajaran Kooperatif
Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester
Genap SMA Negeri 1 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 142-150.
Dewi., R., S., Haryono, dan Utomo, S., B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada
Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA N 5
Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20.
Djamarah, S., B., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Fadliana, H., N., Redjeki, T., dan Nurhayati N., D., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan
Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar, Jurnal Pendidikan
Kimia 2(3): 158-165
Hariyanti, I., Sukardjo, J.S., dan Haryono, (2013), Penerapan Pembelajaran Model
Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat, Jurnal
Pendidikan Kimia 2(3): 85-91.
Ibrahim, R., dan S., N.S., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta,
Jakarta.

56

Miswadi, S.S., Priatmoko, S., dan Inayah, A., (2008), Peningkatan Hasil Belajar
Kimia Melalui Pembelajaran Berbantuan Komputer Dengan Media
Chemo-Edutainment, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(1): 182-189.
Nabila, I., (2013), Pengembangan Multimedia Pembelajaran Materi Laju Reaksi
Dengan Chemtoons Movie Berbasis Macromedia Flash, http://ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/RRA1C109026
_631.pdf, Akses Desember 2015
Purwanto, M.N., (2009), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
Nurhayati, L., Martini, K., S., Redjeki, T., (2013), Peningkatan Kreativitas dan
Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan Media Crossword,
Jurnal Pendidikan Kimia 2(4): 151-158.
Prasetyaningrum, D., Martini, K., S., dan Susilowati, E., (2013), Studi Komparasi
Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Disertai Media
Kartu Soal dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi
Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia
2(3): 122-129.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas
X SMA Negeri 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3): 40-48.
Purba, M., (2012), KIMIA Untuk SMA/MA kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rusman, (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.
Sari, N.I., Saputro, S., dan Ashadi, (2013), Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar
Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Jurnal
Pendidikan Kimia 2(3): 152-157.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, ArRuzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P., M., (2011), STATISTIK: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,
UNIMED, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran
Kimia, UNIMED, Medan.
Sudarmo, U., (2013), KIMIA untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

57

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, UNIMED,
Medan.
Sunarto, W., Sumarni, W., dan Suci, E., (2008), Hasil Belajar Kimia Siswa
Dengan Model Pembelajaran Metode Think-Pair-Share dan Metode
Ekspositori, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 2(2): 244-249.
Suwasono,
A.,
(2012),
Media
Pembelajaran.
http://www.agussuwasono.com/ilearning/Elektrolit.swf (diakses tanggal 9
Januari 2016)
Tanjung, F.,(2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED, Medan.
Trianto, (2013), Model Pembelajaran Terpadu, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Utami, B., Saputro, A., N., C., Mahardiani, L., Yamtinah, S., dan Mulyani, B.,
(2009), Kimia 1: Untuk SMA/MA Kelas X, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Wasonowati, T.,R.,R.,,Redjeki,T., dan Ariani, D.,R.,S., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA
SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) 3(3): 66-75.
Wiwit, Amir, H., dan Putra D., D., (2012), Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Tgt Dengan dan Tanpa Penggunaan Media Animasi
Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 9 Kota Bengkulu,
Jurnal Exacta X(1): 71-78.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN AKTIVITAS SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

1 10 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.

0 6 21

SUATU STUDI TENTANG AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI AJAR LARUTAN PENYANGGA.

1 8 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA S ISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDOKS.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

0 4 9

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA KONSEP MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

6 17 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X DI SMA.

0 2 19

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Macromedia Flash (PTK pada Siswa Kelas VII

0 2 10

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKADENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Macromedia Flash (PTK pada Siswa Kelas VII

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERPENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT

0 1 33