Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
Nurjannah Waris
201010160311061

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA
SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh
Nurjannah Waris
201010160311061

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Nur Jannah Waris

NIM


: 201010160311061

Jurusan

: Manajemen

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham
Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia” adalah hasil
karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah dilakukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta
diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 9 Juli 2014
Yang Menyatakan

Nur Jannah Waris

KATA PENGANTAR

pi dan keinginan adalah hak setiap orang. Sal
Meraih mimpi
alah satu langkah

nnya adalah menyelesaikan tugas akhir yangg disebut dengan
untuk mewujudkanny
arat mencapai derajat gelar Sarjana Ekonom
skripsi sebagai syara
konomi. Puji syukur
T berkat Rahmat dan Hidayat-Nya, sehingga
kehadirat Allah SWT
ngga Penulis dapat
psi yang berjudul Pengaruh Kinerja Keuangann Terhadap Harga
menyelesaikan skripsi
haan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efekk Indonesia.
Saham pada Perusaha
skripsi ini merupakan implementasi dari il
Penyusunan sk
ilmu yang telah
bahasan dari penelitian ini adalah menghitungg pengaruh secara
didapatkan. Pokok ba
al dari kinerja keuangan yang diproksikan pada variabel yang
simultan dan parsial
erhadap harga saham dengan menggunakann analisis regresi

telah ditentukan terha
berganda.
elesaian skripsi, tidak sedikit rintangan yang
Selama penyele
ng harus dihadapi
penulis. Mental baja serta manajemen waktu sangat diperluka
ukan disini karena
skripsi penulis harus membagi waktu untuk
selama penyusunann skr
uk kuliah, aktivitas
engembangan bisnis. Tapi penulis selalu yaki
berorganisasi dan pen
kin bahwa setelah
mudahan. Habis Gelap Terbitlah Terang.
kesulitan itu ada kemuda
gan yang dihadapi penulis tidak terlepas dari ba
Segala rintangan
bantuan langsung
sung serta dorongan dari berbagai pihak. Maka
maupun tidak langsun

ka dari itu penulis
akasih kepada:
mengucapkan terimaka
1.

enulis: Abdul Waris Buang dan Maslia Mall
Orang Tua Penul
Mallisa, atas segala
kasih sayang yyang tiada hentinya. Membalas segala keluh
luh kesah dengan
untaian doa dan motivasi sehingga mengajarkan penulis unt
untuk berpikir dan
berjiwa besar..

iii

2.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang,
Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si.


3.

Ketua Jurusan Manajemen FEB, Bapak Dr. Marsudi, M.M. Ketua Jurusan
baru harapan Mahasiswa Manajemen untuk lebih baik dalam meningkatkan
kualitas akademik, kualitas dosen serta kualitas mahasiswa kedepan.

4.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Manajemen atas dedikasi dan ilmu yang
diberikankan untuk menjadi bekal penulis kedepannya.

5.

Bapak Drs. Jihadi, M.Si., selaku Dosen Wali sekaligus orang tua bagi kami
para mahasiswa kelas Manajemen B angkatan 2010 yang mayoritas
perantau dan jauh dari orang tua. Serta kesempatan waktunya untuk
membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

6.


Drs. Mursidi, M.M., selaku dosen pembimbing pertama atas arahan,
sumbangan ide dan berbagai informasi selama penyusunan skripsi, serta
obrolan yang membangun dan memberikan banyak inspirasi bagi penulis.

7.

Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., selaku dosen pembimbing kedua atas
arahan dan bimbingannya selama penyusunan skripsi.

8.

Teman-teman kelas Manajemen B 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan
semua. Kawan seperjuangan selama penyusunan skripsi, Zakia Yuliani,
Novita Anggraeni, Erik Novianti, Mariana Lestari, Indah Fitria, Yuni
Sasmita. Terima kasih, kisah kita adalah kisah klasik untuk masa depan.

9.

Para Seniman di UKM Seni Rupa Lentera, wadah yang menyalurkan minat

dan bakat penulis dalam bidang seni rupa juga tempat melepas penat dari
segala rutinitas perkuliahan. Terima kasih untuk para senior dan temanteman, Leng Ji Leng Beh. Salam Budaya!

10. Keluarga besar IKAMI Sulsel Cabang Malang, kumpulan para perantau
tangguh dari tanah Sulsel, wadah yang membuat penulis merasa feels like
home, tempat mengembangkan diri, belajar banyak hal-hal baru serta
mengenal khasanah budaya Sulsel lebih dekat. Ewako Malang!
11. Keluarga besar HMJ Manajemen FEB UMM, wadah yang memberi saya
kesempatan untuk belajar lebih banyak, senior yang inspiratif dan bersedia
memberikan bimbingan serta teman-teman yang medukung untuk
pengembangan diri penulis. Be a Good Figure!

iv

12. Saudara penulis: Waliyuddin Waris dan Nur Annisa Waris, yang menjadi
pengisi energi penulis di kontrakan dan kesediaannya untuk menjadi teman
curhat. ‘Semangat dek, perjalanan kalian masih panjang di Tanah Rantau.’
13. Keluarga besar Tandji dan Keluarga besar Mallisa yang tidak bisa
disebutkan semua, terima kasih atas dukungan dan motivasi jarak jauhnya.
Pantang pulang sebelum lulus.

14. Rahmat Al Kafi, partner yang selalu memaksa untuk kebaikan, selalu
memberi pandangan baru untuk menilai sesuatu, memberi dorongan agar
berani menghadapi ombak badai, dan partner to make dreams come true.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang
tidak lain dikarenakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Akhir kata,
penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkaitan,
karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.

Malang, 25 April 2014
Penulis

Nur Jannah Waris

v

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian..................................................................... 1
B. Rumusan Penelitian ............................................................................. 4
C. Batasan Penelitian ................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ............................................................. 7
B. Tinjauan Teori ..................................................................................... 8
C. Kerangka Penelitian ............................................................................. 21
D. Hipotesis .............................................................................................. 22
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 23
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 23
B. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 23
C. Jenis Data dan Sumber Data ............................................................. 26
D. Populasi dan Sampel ......................................................................... 26
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 27
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 27

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 35
A. Gambaran Sampel Penelitian ............................................................ 35
B. Hasil Analisis Data ............................................................................ 37
C. Pembahasan ....................................................................................... 52
BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 54
A. Kesimpulan ....................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .................................................................. 22
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 45

viii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian .............................................. 37
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ................................................................. 38
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................. 45
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 46
Tabel 4.5 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 48
Tabel 4.6 Hasil Uji t (Parsial) .......................................................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 52

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia
Lampiran 2 Daftar Harga Saham Sampel Periode 2010-2012
Lampiran 3 Data Rasio Sampel Periode 2010-2012
Lampiran 4 Data Hasil Analisis Data SPSS

x

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Kedua. Yogyakarta:
BPFE
Ardiani, Anita. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Perubahan
Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Sutu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bratadharma,

Angga.

2013.

Perbankan

Masih

Jauh

dari

Krisis.

(http://www.infobanknews.com/2013/11/perbankan-masih-jauh-dari-krisis,
diakses pada 1 Maret 2014)
Fajrin. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Malang. Universitas
Muhammadiyah Malang.
Fakhrudin dan Hadianto, Sopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di
Pasar Modal. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2003. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Hasibuan, H. Malayu. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba.
Saputra,

Desy.

2012.

BI

Nilai

Kinerja

Perbankan

Membaik.

(http://www.antaranews.com/berita/315559/bi-nilai-kinerja-perbankanmembaik, diakses pada 1 Maret 2014).
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima. Jakarta:
Lembaga Penerbitan FE UI
Surat Edaran BI No. 6/ 23/ DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian
Kesehatan Bank.
Weston J. Fred dan Eugene F. Brigham. 1993. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Jilid 2 Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor
perbankan. Hal ini dikarenakan perusahaan perbankan adalah lembaga yang
berperan dalam sumber pembiayaan yang mempertemukan pihak-pihak
yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal. Bank
dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan, dan deposito atau dikenal dengan istilah funding,
juga menerbitkan saham, obligasi, polis, program pensiun dan lain-lain.
Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi
masyarakat yang membutuhkannya.
Kinerja perbankan nasional tetap terjaga stabilitasnya dan sehat
dengan fungsi intermediasi yang terus meningkat dalam mendukung
pembiayaan perekonomian (www.antaranews.com). Secara umum kinerja
industri perbankan semakin solid sebagaimana tercermin pada tingginya
rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang
rendah. Selain itu juga ditandai oleh banyaknya bank yang memiliki modal
inti ≥ Rp 100 miliar, CAR ≥ 12%, NPL < 5%, ROA ≥1,5% dan LDR ≥ 50%
(Biro Riset BUMN Center LM FEUI).
Ketika perbankan-perbankan di belahan dunia, khususnya zona Eropa
mengalami penurunan rating atau downgrade, perbankan di tanah air justru
sebaliknya. Kinerja perbankan relatif baik dan tidak seperti kondisi pada

1

2

1998 atau 2008. Saat ini perbankan menjadi motor penggerak ekonomi
nasional. Industri perbankan selama periode 2012 mencatat kinerja yang
cukup baik terlihat dari perolehan laba yang meningkat 21,58% menjadi Rp
95,30 triliun. Pencapaian laba ini dicatat sebagai rekor tertinggi laba industri
perbankan. Intermediasi perbankan semakin membaik tercermin dari
pertumbuhan kredit yang mencapai 24,77%. Industri perbankan nasional
juga mengalami peningkatan dana pihak ketiga yang mencapai 16,29%
(infobanknews.com).
Peningkatan kinerja industri perbankan nasional beberapa tahun
terakhir seiring dengan bertambahnya jumlah emiten perbankan yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Peningkatan jumlah emiten berdampak
baik bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain perusahaan akan
lebih mudah mendapatkan modal, dan bagi investor akan mendapatkan
return. Akan tetapi, investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko yang
tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk
high return.
Dalam pengambilan keputusan investasi saham, investor lebih
memilih saham yang memberikan return tinggi. Investor dapat menilai
kemampuan perusahaan yang bisa memberikan return berdasarkan laporan
kinerja keuangan. Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja
bank secara keseluruhan. Kinerja bank secara keseluruhan merupakan
gambaran presentase yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik

3

menyangkut aspek keuangan, pemasaran, maupun sumber daya manusia
(Abdullah, 2003: 108).
Apabila kinerja keuangan dinyatakan baik, maka kemungkinan laba
yang diperoleh perusahaan meningkat, dan dividen yang akan dibagikan
kepada pemegang saham akan mengalami kenaikan pula. Tingginya daya
beli saham menandakan tingginya permintaan dan berdampak pada naiknya
harga saham. Sebaliknya apabila kinerja buruk, para investor cenderung
tidak membeli saham dan keputusan akhir yaitu menjual saham. Dengan
menjual saham makan penawaran akan meningkat, hal ini berdampak pada
turunnya harga saham.
Perusahaan harus memiliki data atas kondisi perusahaan yang
memiliki tren positif agar dapat bertahan dan beroperasi, serta merangsang
para kreditur dan pemegang saham untuk berinvestasi dan menanamkan
modalnya. Data tersebut akan dijadikan acuan dan tolak ukur para investor.
Selain bagi pihak ekstern, pengukuran kinerja keuangan ini juga sangat
penting dan berguna khususnya bagi pihak intern perusahaan sebagai alat
pengambilan keputusan dan rencana operasional perusahaan di masa yang
akan datang.
Kinerja keuangan perbankan dapat dinilai dengan menggunakan
pendekatan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan ini berfungsi sebagai
ukuran dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan. Rasio
keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan perbankan
umumnya digunakan aspek penilaian menggunakan metode CAMELS

4

(Capital, Assets quality, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity
to market risk), yang mengacu pada Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tanggal
31 Mei 2004 tentang Tata Cara Penilaian Kesehatan Bank dan Peraturan BI
No. 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum. Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk
menilai tingkat kesehatan bank.
Pertimbangan untuk mengangkat penelitian tentang rasio keuangan
perbankan dalam kaitannya dengan harga saham adalah saham-saham
perusahaan perbankan yang diperdagangkan di BEI pada umumnya sangat
peka terhadap gejolak indikator makro seperti tingkat inflasi, suku bunga,
kurs valas, dan kebijakan moneter. Selain faktor tersebut, kinerja bank
diasumsikan berpengaruh terhadap harga saham. Pertimbangan lainnya
adalah rasio keuangan perbankan sedikit berbeda dengan rasio keuangan
jenis perusahaan lain (Pernyataan Standar Akuntansi No. 31/2002).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis terdorong melakukan
penelitian skripsi dengan judul: “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia”.

B. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan penelitiannya adalah bagaimana pengaruh kinerja keuangan
terhadap harga saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
secara simultan dan parsial?

5

C. Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan agar pembahasan
tidak terlalu meluas dan sesuai dengan judul yang diambil. Adapun batasan
penelitiannya yaitu:
1. Penelitian ini berdasarkan laporan keuangan publikasi perusahaan
perbankan di BEI periode tahun 2010-2012
2. Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan harian
dari masing-masing sampel.
3. Peneliti menggunakan analisis regresi liner berganda untuk menghitung
pengaruh kinerja perusahaan terhadap harga saham.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka
yang akan menjadi tujuan penelitian adalah menguji pengaruh kinerja
keuangan perusahaan (variabel independen) terhadap harga saham
(variabel dependen) pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia secara simultan dan parsial.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi pihak investor
Diharapkan informasi yang dihasilkan mengenai hal-hal yang
berpengaruh tentang perusahaan dapat menjadi acuan dalam
mengambil keputusan untuk membeli atau menanamkan modalnya
pada perusahaan.

6

b. Bagi pihak perbankan
Informasi yang dihasilkan dapat menjadi dasar pertimbangan
atas penerapan kebijakan serta pengambilan kebijakan ke depan
khususnya menyangkut kinerja keuangan.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
dan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan
topik yang berkaitan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara
simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan di
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Secara parsial, CAR, RORA dan LDR
berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan
perbankan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), sedangkan untuk ROA, NPM
dan BOPO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga
saham perusahaan perbankan di BEJ. Dalam penelititian tersebut, LDR
memberikan pengaruh paling besar terhadap harga saham, yang berarti
bahwa investor akan lebih memilih bank-bank yang mampu membiayai
operasinya dengan modal atau apabila harus dibiayai dengan hutang,
maka bank tersebut harus bisa mengembalikannya dengan aset yang
dimiliki.
Fajrin (2011) menyimpulkan bahwa rasio keuangan yang
digunakan yaitu NIM, CAR, ROA, LDR, RORA dalam penilaian kinerja
keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia berpengaruh
terhadap harga saham secara simultan, sedangkan untuk RORA dan LDR
berpengaruh secara parsial. Dari hasil uji determinasi diperoleh bahwa
RORA lebih dominan berpengaruh. Hal ini membuktikan bahwa investor
akan lebih memilih bank yang mampu menurunkan risiko asetnya yang

8

berupa kredit dan penempatan surat-surat berharga. Dengan likuiditas
bank yang tinggi maka hal tersebut akan dapat meningkatkan
kepercayaan investor pada bank tersebut untuk menanamkan modalnya
dan akan berdampak pada kenaikan harga saham.

B. Tinjauan Teori
1. Kinerja Keuangan
Keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya
dapat dilihat melalui prestasi kerja perusahaan/ kinerja perusahaan.
Kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan
untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan
yang telah dilaksakanan pada periode waktu tertentu (Hanafi dan
Halim, 2003:69). Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi
kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber dana
yang ada.
Informasi

dalam

laporan

keuangan

digunakan

untuk

memperoleh perkiraan tentang laba dan dividen di masa mendatang
dan risiko atas penilaian tersebut (Weston dan Brigham, 1993: 86).
Dengan demikian pengukuran kinerja dari laporan keuangan dapat
digunakan sebagai alat prediksi pertumbuhan kekayaan pemegang
saham.
Munawir (2007: 31) menyatakan bahwa tujuan dalam
menganalisa dan menilai posisi keuangan adalah:

9

a. Untuk mengetahui likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan
apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik kewajiban jangka
pendek maupun kewajiban jangka panjang.
c. Untuk mengetahui rentabilitas (profitabilitas) yaitu menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode
tertentu.
d. Untuk mengetahui stabilitas usahanya dengan stabil dan diukur
dengan

mempertimbangkan

kemampuan

perusahaan

untuk

membayar dividen secara teratur kepada pemegang saham tanpa
mengalami hambatan atau krisis keuangan.
2. Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan
perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi
dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya (Mulyadi 2001:178). Kinerja perusahaan
dapat diukur dari laporan keuangan yang dikeluarkan secara
periodik, laporan berupa neraca, laba rugi, arus kas, dan perubahan
modal yang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran
tentang posisi keuangan perusahaan.

10

Untuk menilai laporan keuangan perusahaan pada dasarnya
dapat menggunakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan
keuangan perusahaan pada masa depan. Ada beberapa cara yang
dapat

digunakan

di

dalam

menganalisa

keadaan

keuangan

perusahaan, tetapi analisa dengan menggunakan rasio merupakan hal
yang sangat umum dilakukan dimana hasilnya akan memberikan
pengukuran relatif dari operasi perusahaan.
Salah satu metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam
pengukuran kesehatan suatu bank adalah menggunakan rasio
CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan bank ini pada prinsipnya
merupakan kepentingan pemilik dan pengelola bank, masyarakat
pengguna jasa bank maupun pengawas dan Pembina bank (Kuncoro,
2002: 38).
Analisis ini terdiri dari aspek capital, assets, management,
earning, liquidity, dan sensitivity. Hasil dari masing-masing aspek ini
kemudian akan menghasilkan kondisi suatu bank (Kasmir, 2004:50).
Aspek dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Aspek Permodalan (Capital)
Penilaian pendekatan

kuantitatif dan kualitatif faktor

permodalan antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku.

11

2) Komposisi permodalan.
3) Tren ke depan/ proyeksi KPMM.
4) Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan modal
bank.
5) Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal
yang berasal dari keuntungan (laba ditahan).
6) Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan
usaha.
7) Akses kepada sumber permodalan.
8) Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan
permodalan.
b. Aspek Kualitas Aset (Assets)
Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas aktiva
produktifnya. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor
kualitas aset antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan total aktiva
produktif;
2) Debitor inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan
total kredit;
3) Perkembangan aktiva produktif bermasalah (non-performing
asset) dibandingkan aktiva produktif;

12

4) Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan
aktiva produktif (PPAP);
5) Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
6) Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;
7) Dokumentasi aktiva produktif; dan
8) Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.
c. Aspek Kualitas Manajemen (Management)
Menilai kualitas manajemen dapat diketahui dari sumber
daya manusia yang berada dalam manajemen tersebut. Kualitas
sumber daya manusia yang berada dalam manajemen ini
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kemampuan karyawan
dalam menangani kasus. Penilaian terhadap faktor manajemen
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponenkomponen sebagai berikut:
1) Manajemen umum
2) Penerapan sistem manajemen risiko
3) Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta
komitmrn kepada bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
d. Aspek Rentabilitas (Earning)
Ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah
setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. Bank yang
sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat

13

(Kasmir, 2004: 52). Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif
faktor rentabilitas antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Pengembalian atas aktiva (Return on Assets - ROA)
2) Pengembalian atas ekuitas (Return on Equity – ROE)
3) Margin bunga bersih (Net Interest Margin – NIM)
4) Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
5) Pertumbuhan laba operasional
6) Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan
7) Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya

8) Prospek laba operasional.

e. Aspek Likuiditas (Liquidity)
Bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan
dapat membayar semua hutang terutama simpanan tabungan, giro,
dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua
permohonan kredit yang layak dibiayai (Kasmir, 2004: 51).
Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank
dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai termasuk
antisipasi atas risiko likuiditas yang akan muncul. Penilaian
pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai
berikut:

14

1) Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid
kurang dari 1 bulan
2) 1-month maturity mismatch ratio
3) Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit
ratio – LDR)
4) Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang
5) Ketergantungan pada dana antarbank dan deposan inti
6) Kebijakan dan pengelolaan likuiditas
7) Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang,
pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya
8) Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).

f. Aspek Sensitivitas (Sensitivity)
Sejak bulan Mei

2004, Bank Indonesia mulai memberlakukan

aspek sensitivitas (sensitivity) yang erat kaitannya dengan
pertimbangan risiko. Bank harus memperhatikan dua unsur dalam
melepaskan kreditnya, yaitu tingkat perolehan laba yang harus
dicapai dan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang
diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Risiko
yang dihadapi terdiri dari risiko lingkungan, risiko manajeman,
risiko penyerahan, dan risiko keuangan (Kasmir, 2004: 52).

3. Saham
Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang

15

menyatakan bahwa pemilik saham tersebut juga pemilik sebagian
dari perusahaan itu. Husnan (2001: 303) menyebutkan bahwa
sekuritas (saham) merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak
pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut) untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
menerbitkan

sekuritas

tersebut

dan

berbagai

kondisi

yang

memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.
Beberapa ragam jenis saham antara lain:
a. Ditinjau dari Hak Tagih (Klaim)
Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih, pada dasarnya
saham dapat digolongkan menjadi saham biasa dan saham
preferen.
1) Saham biasa (common stock)
Saham ini mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan
aktiva yang dimiliki perusahaan. Bagi pemilik saham ini hak
untuk memperoleh dividen akan didahulukan kepada saham
preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila
perusahaan dilikuidasi. Semakin besar prosentase saham yang
dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.
2) Saham preferen (preffered stock)
Saham yang memperoleh hak utama dalam pembagian
dividen dan harta apabila pada saat perusahaan dilikuidasi.

16

Saham ini memiliki karakteristik gabungan antara obligasi
dan saham biasa, karena menghasilkan pendapatan tetap.
b. Ditinjau dari Cara Peralihan Hak
Ditinjau dari cara peralihannya saham dibedakan menjadi saham
atas unjuk dan saham atas nama.
1) Saham atas unjuk (bearer stock)
Saham yang tidak mempunyai nama atau tidak tertulis nama
pemilik dalam saham tersebut. Saham jenis ini mudah untuk
dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya. Secara hukum,
yang memegang saham tersebut diakui sebagai pemilik dan
berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham.
2) Saham atas nama (registered stock)
Dalam saham tertulis nama pemilik saham tersebut dan
untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan
prosedur tertentu.

4. Harga Saham
Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas
itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai
pasar merupakan terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual.
Harga pasar bertindak sebagai barometer dari kinerja bisnis dan
menunjukkan seberapa baik manajemen menjalankan tugasnya atas
nama para pemegang saham.

17

Pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja perusahaan
dapat menjual saham yang mereka miliki dan menginvestasikan
uangnya di perusahaan lain. Tindakan-tindakan tersebut jika
dilakukan oleh para pemegang saham akan mengakibatnkan
turunnya harga saham di pasar, karena pada dasarnya tinggi
rendahnya harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal
perusahaan. Hal ini dilakukan investor sebelum atau menjual saham.
Jadi harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan
kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana
perubahaan atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar bursa (pasar
sekunder). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau
menyimpan saham, harganya semakin naik. Sebaliknya semakin
banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham,
maka harganya semakin bergerak turun.

5. Penilaian Harga Saham
Penilaian harga saham bertujuan untuk menilai saham-saham
manakah yang paling menguntungkan bagi investor di dalam
membeli dan menjual suatu saham, sehingga diperlukan analisis
terhadap saham. Secara garis besar analisis terhadap harga saham
dikelompokkan menjadi dua yaitu analisis teknikal dan analisis
fundamental.

18

Analisis teknikal memperkirakan harga saham dengan
mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu.
Analisis teknikal menggunakan grafik (charts) maupun berbagai
indikator teknis. Pemikiran yang mendasari analisis ini adalah bahwa
harga saham mencerminkan informasi yang relevan, informasi
tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan
perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola
tersebut akan berulang (Husnan, 2003: 337).
Analisis teknikal cenderung mengabaikan kondisi keuangan
perusahaan, berbeda dengan analisis fundamental yang justru sangat
berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan, karena dengan
analisis fundamental ini diharapkan calon investor dapat mengetahui
bagaimana kinerja perusahaan apakah sehat atau tidak, dan apakah
menguntungkan atau tidak. Husnan (2003: 303) menyatakan analisis
fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang
dengan

mengestimasi

nilai-nilai

faktor

fundamental

yang

mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan
menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham.

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham
Halim (2005: 21) menyatakan bahwa saham memiliki nilai
intrinsik tertentu (nilai yang seharusnya). Nilai instrinsik suatu
saham

ditentukan

oleh

faktor-faktor

fundamental

yang

19

mempengaruhinya. Ide dasar pendekatan ini adalah harga saham
akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.
Analisis fundamental beranggapan bahwa harga saham
merupakan refleksi dari perusahaan yang bersangkutan. Analisis
fundamental juga sering disebut dengan analisis perusahaan karena
menggunakan data keuangan perusahaan dalam menghitung nilai
intrinsik saham (Fakhruddin 2001: 58).

7. Hubungan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham
Halim

(2005:

21)

menyebutkan

bahwa

harga

saham

dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan
baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi
membuat

para

investor

melirik

perusahaan

tersebut

untuk

menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham.
Sebaliknya apabila terdapat kinerja perusahaan kurang baik maka
akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan
tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi
dari nilai perusahaan.

8. Bank
Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam
bentuk aset keuangan serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi
bukan hanya mencari keuntungan saja. Bank merupakan pencipta

20

uang giral dan mengedarkan uang kartal juga pengumpul dana dan
penyalur kredit (Hasibunan, 2005: 2).
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan pasal 1, Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank mempunyai peranan yang sangat penting untuk
mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa (Malayu,
2004: 2), yaitu:
a. Pengumpul dana dari masyarakat yang kelebihan dana (atau
surplus spending unit / SSU) dan penyalur kredit kepada
masyarakat yang membutuhkan dana (atau deficit spending
unit / DSU).
b. Tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat.
c. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan
aman, praktis dan ekonomis.
d. Penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C
(Letter of Credit).

21

e. Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank
garasi.
Bank yang beroperasi di Indonesia pada dasarnya
dikelompokkan menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat
serta Bank Indonesia sebagai bank sentral. Jenis bank menurut
Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2004: 19):
a. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran dan berfungsi sebagai agent of development yang
bertujuan meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi,
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, yang dalam
pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah.

C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian disusun untuk memperjelas arah penelitian.
Kerangka penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

22

Variabel Independen
CAR (X1)
NPL (X2)
NIM (X3)
ROE (X4)
ROA (X5)
BOPO (X6)
LDR (X7)

Variabel Dependen

Harga Saham (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Pada gambar 2.1 di atas bahwa dalam dunia perbankan,
pengukuran kinerja keuangan perusahaan perbankan yang diproksikan
pada variabel CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, dan LDR. Variabel
tersebut akan diuji pengaruhnya secara simultan dan parsial terhadap
harga saham dengan analisis regresi berganda.

D. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data
yang terkumpul. Berdasarkan teori tersebut maka diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut: Terdapat pengaruh antara kinerja keuangan
perusahaan perbankan yang terdiri dari Capital Adequancy Ratio (CAR),
Non-Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Retun on
Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR)
terhadap harga saham secara simultan dan parsial.