PRASANGKA REMAJA PRO DAN KONTRA RAJA PASCA KONFLIK DI DESA PELAUW MALUKU TENGAH

(1)

PRASANGKA REMAJA PRO DAN KONTRA RAJA PASCA KONFLIK

DI DESA PELAUW MALUKU TENGAH

SKRIPSI

Oleh :

MORY UMAR ALI TUAKIA 08810103

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(2)

i

PRASANGKA REMAJA PRO DAN KONTRA RAJA PASCA KONFLIK

DI DESA PELAUW MALUKU TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

MORY UMAR ALI TUAKIA 08810103

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

(4)

(5)

iv

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Prasangka Remaja Pro dan Kontra Raja Pasca Konflik di Desa Pelauw Maluku Tengah”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

2. Hudaniah, S.Psi, M.Si selaku Pembimbing I dan sekaligus selaku dosen wali, dan Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Yang terhormat semua dosen psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan transformasi pengetahuan psikologi kepada penulis selama penulis menempuh studi.

4. Kepada Ayahanda dan Ibunda Tercinta yang selalu memberikan dukungan, do’a dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada yang Tersayang Kakak Feby, Adik Fivit, Adik Nyai, Mas Ake, dan Adik Chapo. Terimakasih atas segala do’a, perhatian, kasih sayang dan bantuannya.

6. Kepada keluarga besar Tuakia (Alm. Tete Lamha & Nene Ponco beserta Anak, Cucu & Cecet), Keluarga besar Latuamury ( Tete Mochtar & Alm. Nene Baya beserta Anak, Cucu & Cecet) dan lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Terimakasih untuk kasih sayang, do’a, dan perhatiannya selama ini.

7. Kepada seluruh Maningkamu yang berada di Malang (Tua Zul & Kel, Babang Valent, Babang Lanox, Om Acid, Babang Chand, Babang Liden, Cak Us, Babang Fitrah, Cha Neny, Adik Ayu Bahalwan, Om Ichal, Adik Egy, Adik Chulen, Adik Arif, Adik Dhara, Adik Thity, Adik Amel, Adik Bhuce, Adik Ino, Adik Dhedy, Adik Rafy, Adik Emi, Adik


(6)

v

Darni, Ade Ria Ona Karibo, Mis Anty, Dede Misha, Cha Firsa, Cha Ria, Cha Inon) dan lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaannya, pelajaran, dan pengalamannya. Thanks for everything

8. Kepada teman-teman seperjuangan (Bro Haikal, Bro Ipon, Bro Ricko, Bro Dino Bro Arul, Bro Madeng) dan semua teman-teman kelas B Psikologi 2008. Terimaksih untuk semuanya, semoga sukses (amin).

9. Special Thanks for Onco Fheby Sella Sahubawa.

10.Kepada para remaja di desa Pelauw, terimakasih atas kepercayaan dan waktu yang telah diberikan kepada peneliti sehingga semua berjalan dengan lancar.

11.Terimakasih kepada teman-teman Aliansi Mahasiswa Muslim Maluku–Malang (AL_MULK) dan kepada teman-teman Himpunan Pemuda Pelajar & Mahasiswa Muslim Masohi-Malang (HAMMAS-Malang).

12.Kepada Cha Dila Bachmid, Babang Wate, dan anak-anak Bengal (Zul Tile, Wawi, Idin, Indra, Ijal, Faiz), serta kawan-kawan di kontrakan IT (Babang Iming, Babang Jimot, Inong, Babang Zul, Afil, Anca, dll) terimakasih untuk bantuannya.

13.Serta semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua selalu berada dalam perlindungan-Nya (Amin). Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, hingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin Ya Rabb.

Malang, 25 April 2015


(7)

vi

HALAMAN JUDUL……….…… i

HAMAN PENGESAHAN……… ii

SURAT PERNYATAAN……….………. iii

KATA PENGANTAR……….. iv

DAFTAR ISI……… vi

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR LAMPIRAN………. viii

ABSTRAK……… 1

LATAR BELAKANG……….. 2

KAJIAN TEORI………... 5

METODE PENELITIAN………. 8

HASIL PENELITIAN……….. 11

DISKUSI……….. 15

SIMPULAN DAN IMPLIKASI……… 16

DAFTAR PUSTAKA……… 17


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Blue Print Skala Prasangka………. 9

Tabel 2 Validitas dan Reliabilitas Prasangka……….. 10

Tabel 3 Deskripsi Subjek………. 11

Tabel 4 Prasangka Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 11

Tabel 5 Prasangka Remaja Berdasarkan Rentang Usia……… 12

Tabel 6 Hasil Prasangka Remaja Pasca Konflik……… .. 12

Tabel 7 Perilaku Menghindar………... 13

Tabel 8 Perilaku Anti Sosial……… 13

Tabel 9 Perilaku Kekerasan………. 13

Tabel 10 Perilaku Diskriminasi……… 14

Tabel 11 Perilaku Pemusnahan……… 14

Tabel 12 Tabulasi Data Penelitian………... 23


(9)

viii

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian……….. 20 Lampiran 2 : Tabulasi Data Penelitian……… 23 Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian……….. 31


(10)

1

PRASANGKA REMAJA PRO DAN KONTRA RAJA PASCA KONFLIK

DI DESA PELAUW MALUKU TENGAH

Mory Umar Ali Tuakia

FakultasPsikologi, UniversitasMuhammadiyah Malang tuakiamoery@yahoo.co.id

Prasangka merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Semua manusia pasti pernah berprasangka, baik berprasangka yang positif maupun negatif. Prasangka yang negatif hanya menimbulkan hal-hal yang buruk seperti tindakan kekerasan dan diskriminasi yang berujung pada konflik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prasangka remaja pro Raja terhadap remaja kontra Raja pasca konflik yang terjadi di desa Pelauw Maluku Tengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuisioner dengan model skala Likert. Sampel penelitian sebanyak 100 orang dengan rentang usia 18-21 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling insidental. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja pro Raja memiliki prasangka yang buruk terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw Maluku Tengah dengan persentase 58%. Karena semakin tinggi prasangka maka semakin buruk prasangka tersebut.

Kata Kunci: Prasangka, Remaja.

Prejudice is feeling possessed by every human being. All human beings must have been prejudiced, biased either positive or negative. Negative prejudices only cause bad things like acts of violence and discrimination that led to the conflict. The purpose of this study to determine the prejudice against adolescent teenager pro Raja Raja contra post-conflict in Central Maluku Pelauw village. This study used quantitative descriptive approach to the type of primary data obtained using a questionnaire with Likert scale model. The research sample of 100 people aged 18-21 years. The sampling technique using incidental sampling technique. The results showed that adolescents pro king has a bad prejudice against teenagers cons of King's post-conflict Central Maluku Pelauw village with percentage 58%. Because the higher the worse prejudices such prejudice.


(11)

Desa Pelauw adalah sebuah desa yang berada di wilayah bagian utara Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Desa Pelauw adalah satu diantara empat desa di kecamatan Pulau Haruku yang penduduknya beragama Islam. Masyarakat desa Pelauw adalah masyarakat yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai, kebudayaan, kekeluargaan (maningkamu), dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat setempat. Dengan menjunjung tinggi asas maningkamu membuat masyarakat Pelauw saling menghargai satu sama lain, terutama pada kalangan remaja desa Pelauw.

Remaja merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Remaja selalu di identikkan dengan perubahan, betapa besarnya peranan remaja Pelauw dalam pembangunan desa, oleh karena itu remaja Pelauw dituntut untuk mampu berperan sesuai dengan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu diciptakan iklim yang sehat, sehingga memungkinkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Pada umumnya remaja selain sebagai makhluk individu merupakan makhluk sosial, dimana mereka selalu berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Kehidupan sosial remaja Pelauw meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pada dasarnya potensi remaja di desa Pelauw merupakan potensi yang baik bagi generasi muda di desa Pelauw. Sebab kebanyakan remaja di desa Pelauw mengikuti beberapa organisasi yang mengarah pada terjalinya tali silaturrahmi antar remaja serta mempererat maningkamu di desa Pelauw tersebut. Adapun organisasi yang ada di desa Pelauw antara lain: Generasi Pelauw Pencinta Alam (GEPOLATA), dan Siswa Pelauw Pencinta Alam (SISPALA). Akan tetapi maningkamu yang selalu dijunjung tinggi oleh remaja desa Pelauw hancur lebur akibat konflik yang terjadi pada tanggal 10 Februari 2012.

Pada tanggal 10 Februari 2012 telah terjadi konflik di desa Pelauw. Bentrokan yang terjadi selama kurang lebih 16 jam itu (dari pukul 18.00 hingga 10.00 wit) telah mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka-luka, sementara sekitar 500 rumah hangus terbakar, dan sekitar 3000 warga mengungsi (Arrahmah.com).

Konflik yang terjadi di desa Pelauw merupakan konflik antara dua kelompok penganut hisab yang berbeda, perbedaan pada tanggal penentuan hisab dimana hisab pertama sebagai kelompok muka (pro Raja) dengan penentuan 1 Muharam lebih awal dan kelompok belakang (kontra Raja) yang penentuan hisabnya 3 sampai 4 hari kemudian. Disebut kelompok muka (OM = orang muka/depan) kelompok ini merayakan hari besar Islam lebih dahulu, biasanya bersamaan dengan hari raya masyarakat Islam di Indonesia, dan disebut kelompok belakang (OB = orang belakang) karena melaksanakan hari raya beberapa hari kemudian, 3 sampai 4 hari kemudian.

Dualisme penetapan 1 Muharam dimulai pada tahun 1981 ketika itu desa Pelauw masih dipimpin oleh Bpk. Raja Abd.Basir Latuconsina (ayahanda dari Bpk.Efendy Latuconsina/raja sekarang), Berdasarkan konferensi adat saat itu ditetapkan 1 Muharam lebih awal 3 hari dari yang sebelumnya, karena jika dibandingkan dengan melihat hilal terjadi berbedaan yang sangat besar dimana posisi bulan terlihat jelas sedangkan berdasarkan hisab belum muncul. Sehingga pada saat lebaran 1 syawal masyarakat Islam pada umumnya sudah melaksanakan hari raya sedangkan di desa Pelauw 3 atau 4 hari kemudian. Dengan berbagai pertimbangan saat itu diputuskan untuk dinormalkan kembali ke posisi yang seharusnya (hal ini mirip seperti yang dilakukan di kesultanan Ternate setiap 100 tahun menormalkan posisi hisab).


(12)

3

Keputusan normalisasi hisab pada tahun 1981 tersebut rupanya tidak diikuti oleh seluruh warga Pelauw (kelompok OB). Yang selanjutnya khusus di desa Pelauw selalu menjadi dua kelompok yang selalu berseberangan dalam hal pelaksanaan ritual adat, kelompok OM adalah kelompok mayoritas di Pelauw dan kelompok OB adalah kelompok minoritas.

Pada tahun 2004 masalah ini sudah muncul, diawali dengan terjadinya sejumlah bentrokan oleh kedua belah pihak hingga terjadi pengrusakan sejumlah rumah, namun masalah itu dapat diselesaikan oleh tokoh-tokoh masyarakat desa Pelauw (Kompas.com). Namun, itu hanya mampu meredam permasalahan di permukaan. Dampak dari konflik yang begitu besar membuat dua kelompok ini memilih tinggal dan beraktivitas pada daerah masing-masing. Kelompok kontra Raja (OB) yang mayoritasnya tinggal di sebelah timur desa Pelauw, sedangkan kelompok pro Raja (OM) tinggal di wilayah tengah sampai barat desa Pelauw. Walaupun saat itu konflik di desa Pelauw kira-kira sudah berhenti hampir tujuh tahun. Hal inilah yang akan menimbulkan rasa saling curiga yang begitu besar antar kedua kelompok tersebut. Hal ini karena masih adanya rasa kurang saling percaya yang di pengaruhi oleh keadaan masa lalu, yang kemudian akan menjadi pemicu munculnya prasangka.

Faktor kecurigaan yang begitu besar inilah, akhirnya membuat desa Pelauw kembali dilanda konflik pada pertengahan tahun 2011 saat ritual adat untuk merenovasi rumah adat soa Salampessy. Saat itu pun sempat terjadi benturan fisik dan mengakibatkan sedikitnya 4 orang meninggal dunia, sejumlah orang mengalami luka-luka, 2 rumah hangus terbakar dan 6 rumah rusak dibongkar, serta sebagian warga mengungsi (kompas.com).

Walaupun memiliki perbedaan dalam memperingati hari-hari besar Islam tetapi remaja desa Pelauw selalu hidup berdampingan satu sama lain, Gotong Royong dengan dasar ikatan kekeluargaan (maningkamu) yang begitu kuat. Sayangnya keindahan itu hancur lebur baik fisik maupun non fisik, ketika dilanda konflik pada 10 Februari 2012.

Walaupun demikian, dari hari kehari kondisi desa Pelauw semakin kondusif, konflik tidak lagi terjadi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan konflik akan terjadi lagi. Hal ini di karenakan kelompok OB (kontra raja) yang sekarang sedang berupaya untuk kembali lagi ke desa Pelauw. Ratusan pengungsi asal desa Pelauw, kecamatan Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah yang menamakan diri Forum Komunikasi Masyarakat Pengungsi Pelauw (FKMPP), Senin (11/2/2013) berunjuk rasa di kantor gubernur Maluku, meminta gubernur Maluku agar mereka segera dipulangkan ke desa asalnya (Kompas.com). Upaya untuk kembali ke desa Pelauw ini tentu saja di tentang oleh sebagian besar masyarakat desa Pelauw OM (pro Raja). Tentu saja konflik tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat, terutama remaja desa Pelauw.

Terjadinya konflik di desa Pelauw telah memporak-porandakan tatanan dan struktur sosial masyarakat, olehkarena itu pasca konflik yang terjadi pada bulan Februari 2012 itu telah membuat perubahan yang mendasar terutama pada pola hubungan antar kedua kelompok tersebut. Dampak dari konflik ini bukan hanya kerugian harta benda tetapi menimbulkan trauma psikologis yang mendalam sampai saat ini.

Terlepas dari kuatnya rasa solidaritas antar anggota kelompok yang berkonflik, sumber utama dari munculnya konflik-konflik tersebut ialah karena adanya suatu prasangka yang timbul dari suatu kelompok terhadap kelompok lainnya.


(13)

Jika dikaitkan dengan konflik yang terjadi di desa Pelauw serta upaya perdamaian yang dilakukan berbagai pihak sampai saat ini, maka ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk diteliti mengenai prasangka. Diantaranya ialah kemungkinan adanya dendam akibat kehilangan harta benda, bahkan nyawa-nyawa keluarga atau kerabat mereka.

Prasangka menurut Rahman (2013), merupakan penilaian tidak adil terhadap suatu kelompok berdasarkan karakteristik anggota dari kelompok tersebut, nyata ataupun tidak. Sementara menurut Sherif & Sherif (dalam Sobur 2011) adalah “suatu istilah yang menunjuk pada sikap yang tidak menyenangkan (unfavorable attitude) yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok terhadap kelompok lain berikut anggota-anggotanya yang didasarkan atas norma-norma yang mengatur perlakuan terhadap orang-orang di luar kelompoknya”.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Singgih Kurniawan & Mutho (2009) tentang tawuran, prasangka terhadap kelompok siswa lain serta konfromitas pada kelompok teman sebaya, bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan prasangka terhadap kelompok siswa sekolah lain antara siswa yang terlibat dengan yang tidak terlibat tawuran. Ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa siswa yang terlibat tawuran memiliki prasangka terhadap kelompok siswa sekolah lain yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak terlibat tawuran. Hipotesis diterima. Simpulan lain adalah adanya perbedaan signifikan konformitas pada kelompok teman sebaya antara siswa yang terlibat dengan yang tidak terlibat tawuran. Siswa yang terlibat memiliki konformitas terhadap kelompok teman sebaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terlibat tawuran. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Retno Pandan, Oman & Adib Ahmad (2013) tentang identitas sosial, fundamentalisme, dan prasangka terhadap pemeluk agama yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara identitas sosial dan fundamentalisme agama secara bersama-sama dengan prasangka terhadap agama yang berbeda. Penelitian ini juga tidak dapat membuktikan, baik hubungan antara fundamentalisme dengan prasangka terhadap pemeluk agama yang berbeda, maupun hubungan antara identitas sosial dengan prasangka terhadap pemeluk agama yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan William, Kuvlesky & Margaret (1971) tentang persepsi pada prasangka rasial ditengah warga kulit hitam di pedesaan dan kota kecil pada sebuah wilayah bagian selatan menemukan warga kulit hitam memandang tingginya tingkat prasangka rasial ditengah rekan kulit putih, kulit hitam cenderung positif terhadap kemungkinan integrasi rasial pada umumnya tetapi cenderung terbagi dalam keinginannya, perbedaan subtansial dalam orientasi terhadap hubungan ras yang telah ada ditengah kulit hitam yang relatif terhadap tempat yang mereka tinggali, dan beberapa warga kulit hitam masih tidak menginginkan integrasi sekolah, meskipun mereka melihat pada kenyataannya hal itu telah terjadi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurhamida (2003), tentang prediksi prasangka pemeluk agama lain berdasarkan orientasi beragama dan identitas sosial menggunakan teknik analisis multivariant regretion untuk mengetahui apakah ada aspek prasangka terhadap pemeluk agama lain menunjukan bahwa orientasi beragama dapat menjadi prediktor tingkat prasangka pemeluk agama Islam terhadap pemeluk agama lain dengan posisi pemeluk agama lain sebagai tetangga rumah. Jadi, semakin tinggi tingkat prsangkanya terhadap pemeluk agama lain sebagai tetangga rumah semakin rendah dalam konteks ini terbukti. Sedangkan identitas


(14)

5

sosial dapat menjadi predikator tingkat prasangka terhadap pemeluk agama lain sebagai sahabat karib. Jadi, semakin tinggi identitas sosial seseorang dan semakin suka menonjolkan identitas keIslamannya, dapat diprediksi tingkat prasangkanya terhadap pemeluk agama lain sebagai sahabat karib juga semakin tinggi.

Menurut Baron dan Byrne (1987) bahwa terdapat tiga faktor utama penyebab timbulnya prasangka dalam diri seseorang. Tiga faktor utama penyebab timbulnya prasangka adalah konflik antar kelompok secara langsung, kategori sosial, pengalaman belajar dimasa awal. Selain itu menurut Crandall & Schaller (1996), prasangka memiliki beberapa tipe, yaitu prasangka berdasarkan suku/etnik, prasangka atas gender.

Pernyataan di atas diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Rajab Ali dkk (2010), mengenai hubungan identitas etnik dengan prasangka terhadap etnik Tolaki pada mahasiswa Muna di Universitas Haluoleo Kendari, penelitian ini menunjukkan hasil terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel identitas etnik dengan prasangka terhadap etnik Tolaki pada mahasiswa Muna di Universitas Haluoleo Kendari. Kondisi ini berarti bahwa semakin kuat identitas etnik maka akan semakin tinggi prasangka, dan sebaliknya semakin lemah identitas etnik maka akan semakin rendah prasangka.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah prasangka remajadesa Pelauw pro Raja terhadap remaja Pelauw kontra Raja pasca konflik yang terjadi di desa Pelauw Maluku Tengah? Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui prasangka remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja Pelauw kontra Raja pasca konflik yang terjadi di desa Pelauw Maluku Tengah. Manfaat penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan kajian untuk seluruh perangkat desa dan masyarakat desa Pelauw guna menyelesaikan segala persoalan dan segera mendamaikan kedua kelompok yang berkonflik.

Prasangka

Prasangka yang dalam bahasa Inggrisnya adalah prejudice merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, yaitu praejudicium yang berarti sebagai sebuah preseden atau penilaian yang berdasarkan pengalaman sebelumnya yang telah terekam (Allport, dalam Idhamsyah & Pitaloka, 2012).

Menurut Worchel, dkk (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009) prasangka dibatasi sebagai sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap suatu kelompok dan individu anggotanya. Sementara Brehm dan Kassin (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009) berpendapat bahwa prasangka adalah perasaan negatif yang ditujukan terhadap seseorang berdasar semata-mata pada keanggotaan mereka dalam kelompok tertentu.

Menurut Beck (2004), prasangka dapat didefenisikan sebagai sejenis sikap yang ditunjukan kepada anggota suatu kelompok tertentu berdasarkan pada ciri-ciri keanggotaan pada kelompok itu. Sementara menurut Myers (2002) prasangka memiliki 3 komponen utama seperti sikap pada umumnya.Komponen itu adalah komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan perilaku (dalam Hanurawan, 2004).

Menurut Myers (2012) prasangka adalah praduga berupa penilaian negatif mengenai suatu kelompok dan setiap individu dari anggotanya. Prasangka sosial dibatasi sebagai hubungan


(15)

antara sikap dan keyakinan yang menjamin penempatan hal-hal dari sikap keyakinan, pada yang menguntungkan atau tidak menguntungkan (Slamet Santoso, 2010).

Menurut Baron & Byrne (2004), prasangka merupakan sebuah sikap (biasanya negatif) terhadap anggota kelompok tertentu, semata berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki prasangka terhadap kelompok sosial tertentu cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (biasanya secara negatif) semata karena mereka anggota kelompok tersebut.

Sumber-sumber Prasangka

Menurut H. Abu Ahmadi (dalam Slamet Santoso, 2010) beliau mengungkapkan sumber-sumber prasangka sebagai berikut:

a. Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dalam berusaha seseorang mengalami kegagalan atau kejenuhan. Sebab dari kegagalan itu tidak dicari pada dirinya sendiri, tetapi pada orang lain.

b. Orang berprasangka karena memang ia sudah dipersiapkan di dalam lingkungannya atau kelompoknya.

c. Prasangka timbul karena adanya perbedaan, dimana perbedaan ini menimbulkan perasaan superior. Perbedaan ini meliputi fisik/biologis, ras, lingkungan geografis, keyakinan, strata sosial, agama, dan norma sosial.

d. Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan, atau pengalaman yang tidak menyenangkan.

e. Prasangka timbul karena ada anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu.

Indikator Perilaku Prasangka

Menurut Allport (dalam Frank, 2005) menyatakan bahwa prasangka memiliki 5 indikator perilaku, indikator tersebut adalah perilaku menghindar, perilaku antisosial, perilaku kekerasan, perilaku diskriminasi dan perilaku pemusnahan.

a. Perilaku menghindar, seseorang dengan prasangka akan cenderung berperilaku menghindar dari kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula beranggapan bahwa kelompok yang diprasangkainya cenderung menghindar dari kelompoknya.

b. Perilaku antisosial, seseorang dengan prasangka akan memandang bahwa kelompok yang diprasangkainya adalah outgroup dan menolak untuk melakukan kontak sosial dengan kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula orang dengan prasangka akan beraggapan bahwa kelompok yang diprasangkainya menganggap kelompoknya adalah outgroup dan menolak untuk melakukan kontak sosial dengan kelompoknya.

c. Perilaku kekerasan, orang dengan prasangka akan menilai bahwa kekerasan adalah suatu hal yang wajar untuk memperlakukan kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula orang dengan prasangka menganggap bahwa kelompok yang diprasangkainya menilai bahwa kekerasan adalah suatu hal yang wajar untuk memperlakukan kelompoknya.

d. Perilaku diskriminasi, seseorang dengan prasangka akan cenderung berperilaku diskriminasi terhadap kelompok yang diprasangkainya atau dapat pula orang dengan


(16)

7

prasangka menganggap bahwa kelompok yang diprasangkainya cenderung berperilaku diskriminasi pada kelompoknya.

e. Perilaku pemusnahan, seseorang dengan prasangka beranggapan bahwa kelompok yang diprasangkainya harus dimusnahkan.

Teori Prasangka

1. Teori Konflik Kelompok Realistis

Teori ini menyelidiki kapan, dan bagaimana prasangka berkembang dalam masyarakat, kebudayaan, atau kelompok tertentu.

a. Teori Konflik Kelompok

Teori ini menyatakan, bahwa bila kedua kelompok bersaing memperebutkan sumber yang langka, mereka akan saling mengancam. Hal ini menimbulkan permusuhan diantara mereka dan dengan demikian menciptakan penilaian negatif yang bersifat timbal balik. Jadi prasangka merupakan konsekuensi dari konflik nyata yang tidak dapat dielakan, mungkin dapat diminimalkan, tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali. Karena ditimbulkan oleh realitas yang tidak dapat dihindarkan.

b. Teori Kekurangan Relatif

Versi lain dari teori konflik kelompok adalah teori kekurangan relatif. Teori ini berkaitan dengan ketidak puasan yang tidak hanya timbul dari kekurangan objektif, tetapi juga dari perasaan kurang dari subjektif yang relatif lebih besar dibandingkan oleh orang lain atau kelompok lain. Bila orang merasa kurang dibanding kelompok lain, mereka akan mengungkapkan kejengkelan mereka dalam bentuk antagonisme kelompok.

c. Kepentingan Kelompok dan Bukan Kepentingan Individual

Teori ini beranggapan bahwa mekanisme pokoknya adalah keyakinan anggota kelompok. Bahwa kehidupan pribadi mereka sedang atau akan diganggu oleh kelompok sasaran. Karena itu, ini merupakan proses kepentingan pribadi yang egoistis.

2. Teori Belajar Sosial

Teori ini memandang prasangka sebagai sesuatu yang dapat dipelajari dengan cara yang sama seperti bila orang mempelajari nilai-nilai sosial yang lain. Prasangka disebarkan dari orang satu ke orang yang lain sebagai bagian dari jumlah norma. Prasangka merupakan norma dalam budaya atau subbudaya seseorang. Prasangka diperoleh seorang anak melalui proses sosialisasi. Anak mempelajari sikap berprasangka itu untuk dapat diterima oleh orang lain. Terakhir, penyebar luasan dan pengungkapan prasangka yang terus menerus akan memperkuat perannya sebagai norma budaya.

3. Proses Kognitif

Beberapa bias kognitif tertentu bersifat sistematik biasanya menyertai terjadinya pembentukan kesan. Pengamat mencoba untuk mengembangkan kesan terstuktur tentang orang lain, yang biasanya menimbulkan distorsi. Dan mereka memberikan tanggapan secara berlebihan terhadap stimulus yang paling menonjol. Usaha semacam itu dapat dengan sendirinya menimbulkan prasangka dan stereotip.


(17)

4. Teori Psikodinamika

Beberapa teori interpersonal tentang prasangka menganalisis hal itu sebagai perkembangan dari ketegangan motivasional dalam diri individu. Teori ini disebut teori psikodinamika, karena lebih menekankan dinamika khusus dari kepribadian individu tertentu dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sekelompok orang pada saat yang sama, seperti misalnya ketegangan yang timbul karena adanya persaingan ekonomi.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Sehubungan dengan judul skripsi ini, maka metode yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian deskripsi bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Penelitian deskriptif kuantitaf menekankan analisis pada data. Data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika kemudian dianalisis dan disampaikan secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami (Burhan, 2008).

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang bisa memberikan informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian.Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang dikenai kesimpulan hasil penelitian. Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah remaja desa Pelauw pro Raja yang berdomisili di desa Pelauw, dengan rentang usia 18-21 tahun, baik itu berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non radom sampling yaitu insidental. Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013).

Variabel dan Instrumen Penelitian Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang bervariasi dan beragam dapat disebut sebagai variabel (Winarsunu, 2002).


(18)

9

Variabel penelitian disini adalah prasangka. Prasangka adalah suatu sikap negatif yang ditujukan kepada seseorang berkaitan dengan keanggotaannya pada suatu kelompok tertentu. Selanjutnya aspek prasangka adalah perilaku menghindar, perilaku anti sosial, perilaku kekerasan, perilaku diskriminasi, dan perilaku pemusnahan.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis skala, yaitu skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2013). Skala Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Untuk menggunakan penskalaan dengan metode ini, sejumlah pernyataan dan didasarkan pada rancangan skala yang telah direncanakan. Responden akan diminta untuk kesetujuannya atau ketidak setujuannya terhadap isi pernyataan dalam empat kategori jawaban, yaitu “sangat setuju” (SS), “setuju” (S), “tidak setuju” (TS), dan “sangat tidak setuju” (STS).

Tabel 1. Blue Print Skala Prasangka Remaja Desa Pelauw Pro Raja Pasca Konflik No Aspek Prasangka No item Favorable No item

Unfavorable

Jumlah

1 Perilaku Menghindar 1, 2, 3 4, 5, 6 6

2 Perilaku Antisosial 7, 8, 9 10, 11, 12 6

3 Perilaku Kekerasan 13, 14, 15 16, 17, 18 6

4 Perilaku Diskriminasi 19, 20, 21 22, 23, 24 6

5 Perilaku Pemusnahan 25, 26, 27 28, 29, 30 6

Jumlah 15 15 30

Skala ini diadaptasi dari skala prasangka pada kelompok agama pasca konflik di Ambon yang disusun oleh Fadhilah Bachmid (2014). Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas dari skala prasangka yang disusun sebanyak 30 item yang terdiri dari 15 item favorable dan 15 item unfavorable. Dari item tersebut 30 item valid. Dapat dilihat pada tabel yaitu:


(19)

Table 2. Indeks Validitas dan Reliabilitas Item Skala Prasangka

No Aspek Prasangka Item Indeks Validitas Indeks Reliabilitas

1. Perilaku Menghindar 1, 2, 3, 4,5, 6 0.468–0.709 0.807

2. Perilaku Antisosial 7, 8, 9, 10, 11, 12 0.423 – 0.707 0.822

3. Perilaku Kekerasan 13, 14, 15, 16, 17, 18 0.456 – 0.749 0.815

4. Perilaku Diskriminasi 19, 20, 21, 22, 23, 24 0.435 – 0.702 0.808

5. Perilaku Pemusnahan 25, 26, 27, 28, 29,30 0.523 – 0.610 0.811

Total 30

Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil dari 30 item skala prasangka yang diujikan, semua item valid setelah diujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS for windows. Indeks validitas dari skala prasangka yang diujikan berkisar antara 0.423 yang terendah dan 0.749 yang tertinggi. Sedangkan hasil dari pengujian reliabilitas untuk skala prasangka ditemukan bahwa koefisien alpha dari skala tersebut bergerak antara 0,807 sampai dengan 0,822.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Dalam hal ini, persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perizinan yang diajukan pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian.Selanjutnya peneliti menyebarkan skala yang telah dibuat terlebih dahulu untuk para remaja yang berada di desa Pelauw. Penyebaran skala dilakukan pada tanggal 26 November 2014 sampai dengan tanggal 10 Desember 2014, penyebarannya secara langsung dilakukan oleh peneliti kepada subjek yang sesuai dengan kriteria. Skala yang disebarkan sebanyak 200 skala, tapi skala yang dianalisa sebanyak 100 skala.

Pada tanggal 25 Januari 2015 sampai dengan 10 Februari 2015 dilakuka entry data dan proses analisa data. Dalam hal ini peneliti menggunakan program analisis statistik SPSS for Windows.

Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada data.Data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika serta menganalisis dan menyampaikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya prasangka pada remaja desa Pelauw pro Raja.


(20)

11

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dari kuisioner yang disebarkan kepada responden tentang prasangka remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw Maluku Tengah, dengan jumlah sampel 100 orang yang terdiri dari laki-laki 60 orang dan perempuan 40 orang dengan rentang usia 18–21 tahun. Penghitungan hasil penelitian ini menggunakan program analisis statistik for Windows dan data tersebut dianalisis dengan menggunakan T-Score yaitu apabila hasil yang diperoleh ≥ 50 berarti menunjukan tinggi dan apabila hasil yang diperoleh ≤ 50 berarti menunjukan rendah.

Tabel 3. Deskripsi Subjek

Jenis Kelamin Rentang Usia Jumlah

18–19 Tahun 20–21 Tahun

Laki-laki 40 20 60

Perempuan 30 10 40

Total 70 30 100

Tabel 3 menunjukan deskripsi subjek penelitian. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari 60 laki-laki dan 40 perempuan, dengan rentang usia 18-21 tahun. Subjek laki-laki yang berusia 18-19 tahun berjumlah 40 orang, sedangkan 20-21 tahun berjumlah 20 orang. Subjek perempuan yang berusia 18-19 tahun berjumlah 30 orang dan yang berusia 20-21 tahun berjumlah 10 orang.

Table 4. Prasangka Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki Tinggi 24 40 %

Rendah 36 60 %

Perempuan Tinggi 34 85 %

Rendah 6 15 %

Table 4 menunjukkan prasangka remaja berdasarkan jenis kelamin. Remaja laki-laki memiliki prasangka tinggi yaitu 24 (40%) dan prasangka rendah sebesar 36 (60%), sedangkan remaja perempuan memiliki prasangka tinggi yaitu 34 (85%) dan rendah sebesar 6 (15%).


(21)

Table 5. Prasangka Remaja Berdasarkan Rentang Usia.

Usia Frekuensi Persentase

18 - 19 Tinggi 38 54,28 %

Rendah 32 45,72 %

20 - 21 Tinggi 20 66,66 %

Rendah 10 33,33 %

Tabel 5 menunjukkan prasangka remaja berdasarkan rentang usia. Remaja dengan usia 18–19 tahun memiliki prasangka tinggi yaitu 38 (54,28%) dan prasangka rendah sebesar 32 (45,72%). Sedangkan remaja dengan usia 20–21 tahun memiliki prasangka tinggi yaitu 20 (66,66%) dan prasangka rendah sebesar 10 (33,33%).

Tabel 6. Prasangka remaja desa Pelauw pro raja terhadap remaja desa Pelauw kontra raja

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 58 58.0

Rendah ≥ 50 42 42.0

Total 100 100.0

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa prasangka remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja sebagian besar dalam kategori tinggi. Hasil menunjukan bahwa 58 remaja desa Pelauw pro Raja memiliki prasangka tinggi terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja dengan hasil 58%. Sedangkan 42 orang menunjukan prasangka rendah yaitu 42%. Maka dapat disimpulkan bahwa remaja pro Raja memiliki prasangka yang buruk terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw Maluku Tengah, dengan persentase 58% dari total keseluruhan.

Dari hasil keseluruhan tentang prasangka remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja diketahui bahwa dari masing-masing aspek yang ada menunjukan hasil yang berbeda-beda. Hal tersebut dijelaskan pada tabel di bawa ini:


(22)

13

Tabel 7.Perilaku Menghindar

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 57 57.0

Rendah ≤ 50 43 43.0

Total 100 100.0

Pada tabel 7 di atas menunjukan aspek perilaku menghindar, diketahui bahwa subjek yang memiliki perilaku menghindar tinggi dalam prasangka lebih tinggi, yaitu 57%. Sedangkan 43% menunjukan prasangka yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka dengan aspek perilaku menghindar pada remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja tinggi dengan persentase 57%.

Tabel 8. Perilaku Anti Sosial

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 40 40.0

Rendah ≤ 50 60 60.0

Total 100 100.0

Pada tabel 8 di atas menunjukan aspek perilaku anti sosial, diketahui bahwa subjek yang memiliki perilaku anti sosial tinggi dalam prasangka lebih rendah, yaitu 40%. Sedangkan 60% menunjukan prasangka yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka dengan aspek perilaku anti sosial pada remaja desa Pelauw pro Raja terhadap remaja desa Pelauw kontra Raja rendah dengan persentase 40%.

Tabel 9. Perilaku Kekerasan

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 53 53.0

Rendah ≤ 50 47 47.0

Total 100 100.0

Pada tabel 9 di atas menunjukan aspek perilaku kekerasan, diketahui bahwa subjek yang memiliki perilaku kekerasan tinggi dalam prasangka lebih tinggi, yaitu 53%. Sedangkan 47%


(23)

menunjukan prasangka yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka dengan aspek perilaku kekerasan pada remaja desa Pelauw pro raja terhadap remaja desa Pelauw kontra raja tinggi dengan persentase 53%.

Tabel 10. Perilaku Diskriminasi

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 50 50.0

Rendah ≤ 50 50 50.0

Total 100 100.0

Pada tabel 10 di atas menunjukan aspek perilaku diskriminasi, diketahui bahwa subjek yang memiliki perilaku diskriminasi tinggi dalam prasangka seimbang, yaitu 50%. Sedangkan 50% menunjukan prasangka yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka dengan aspek perilaku diskriminasi pada remaja desa Pelauw pro raja terhadap remaja desa Pelauw kontra raja seimbang dengan persentase 50%.

Tabel 11. Perilaku Pemusnahan

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Tinggi ≥ 50 60 60.0

Rendah ≤ 50 40 40.0

Total 100 100.0

Pada tabel 11 di atas menunjukan aspek perilaku pemusnahan, diketahui bahwa subjek yang memiliki perilaku pemusnahan tinggi dalam prasangka lebih tinggi, yaitu 60%. Sedangkan 40% menunjukan prasangka yang rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prasangka dengan aspek perilaku pemusnahan pada remaja desa Pelauw pro raja terhadap remaja desa Pelauw kontra raja tinggi dengan persentase 60%.

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jumlah sampel sebanyak 100 orang, hasil yang didapat dari keseluruhan data tentang prasangka remaja desa Pelauw pro raja terhadap remaja desa Pelauw kontra raja sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu 58%. Dari kelima aspek yaitu perilaku menghindar, perilaku anti sosial, perilaku kekerasan, perilaku diskriminasi, dan perillaku pemusnahan, adapun aspek yang paling tinggi prasangkanya ditunjukan pada aspek pemusnahan yaitu 60%, dan aspek yang paling rendah prasangkanya adalah pada aspek anti sosial yaitu 40%.


(24)

15

DISKUSI

Hasil penelitian ini telah menemukan dua temuan yang berbeda. Pertama, remaja pro Raja memiliki perilaku menghindar, kekerasan, dan pemusnahan yang tinggi yang menunjukan bahwa remaja pro Raja memiliki prasangka yang tinggi terhadap remaja yang kontra Raja pasca konflik yang terjadi di desa Pelauw. Berdasarkan pada ketiga perilaku ini, remaja pro Raja menolak untuk hidup bersama dengan remaja kontra Raja pasca konflik di Desa Pelauw. Kedua, remaja pro Raja juga memilik perilaku diskriminasi seimbang dan anti sosial yang rendah yang menunjukkan bahwa remaja pro Raja memiliki prasangka yang relarif rendah terhadap remaja kontra Raja. Hal ini berarti remaja pro Raja secara politik menolak hidup bersama remaja kontra Raja, akan tetapi secara sosial telah terjadi interaksi antara remaja pro Raja dengan kontra Raja pasca konflik.

Remaja pro Raja yang memiliki perilaku menghindar, kekerasan dan pemusnahan yang tinggi terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Muh. Nur Fajar (2009) tentang hubungan antara prasangka dengan perilaku agresif. Hasil penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara prasangka dengan perilaku agresif. Artinya semakin tinggi prasangka, maka semakin tinggi tingkat perilaku agresif.

Sementra remaja pro Raja yang memiliki perilaku diskriminasi dan anti sosial yang relatif rendah terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di Desa Pelauw, selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria Jose Sotelo (2002), tentang prasangka remaja Spanyol terhadap kelompok Gipsi di Spanyol. Pada hasil penelitiannya, remaja Spanyol lebih bersedia memberikan hak sosial (tunjangan kesehatan) kepada kelompok Gipsi dari pada memberikan hak politik kepada kelompok Gipsi. Hasil yang lebih luar biasa adalah para remaja Spanyol lebih bersedia memberikan semua hak kepada kelompok Gipsi dari pada mereka harus bergabung dengan mereka sebagai kelompok Gipsi.

Prasangka merupakan penilaian tidak adil terhadap suatu kelompok berdasarkan karakteristik anggota dari kelompok tersebut, nyata ataupun tidak (Rahman, 2013). Sementara menurut Crandall & Schaller (1996), prasangka dapat didefenisikan sebagai sebuah evaluasi negatif dari kelompok sosial atau evaluasi negatif dari individu.

Dalam konteks kehidupan bernegara di Indonesia, prasangka merupakan bentuk sikap tidak adil. Bahkan, prasangka sosial merupakan salah satu faktor penting yang mendorong terciptanya konflik horizontal ditengah masyarakat, khususnya konflik antar kelompok, baik atas dasar suku, agama, ras, maupun antar golongan (Nuraeni & Faturochman 2010).

Remaja pro Raja yang memiliki perilaku pemusnahan yang tinggi terbentuk pada saat dan pasca terjadi konflik. Artinya perilaku pemusnahan ini bukan merupakan perilaku bawaan di dalam diri remaja pro Raja terhadap remaja kontra Raja. Perilaku pemusnahan yang tinggi ini muncul sebagai reaksi terhadap konflik yang terjadi, dimana konflik bukan hanya


(25)

menimbulkan kerugian harta benda tetapi menimbulkan trauma psikologis yang mendalam sampai saat ini. Trauma psikologis ini menimbulkan rasa dendam yang mendalam sehingga cenderung mendorong remaja pro Raja untuk melakukan aksi pemusnahan terhadap remaja kontra Raja.Hal ini terbukti, karena pasca konflik, remaja pro Raja menolak dengan tegas upaya-upaya perdamaian yang dilakukan oleh remaja kontra Raja (Kompas.com 11/2/2013). Kemudian dari aspek anti sosial, prasangka remaja pro Raja cenderung rendah terhadap remaja kontra Raja. Perilaku anti sosial yang rendah ini merupakan karakter bawaan remaja Pelauw, baik yang pro Raja maupun kontra Raja. Secara historis, kehidupan sosial antara remaja terjalin erat di atas filosofi hidup masyarakat Pelauw yaitu Maningkamu. Baik remaja pro Raja maupun kontra Raja adalah saudara. Saudara yang terbentuk dari hubungan ibu, bapak, nenek dan kakek secara turun temurun sampai saat ini. Persaudaraan yang telah menyatu dalam diri remaja ini menghasilkan perilaku sosial yang tinggi, dan perilaku sosial ini hampir tidak terpengaruh oleh konflik tersebut, sehingga pasca konflik remaja pro Raja tetap menjalin hubungan sosial dengan remaja kontra Raja.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil dan diskusi penelitian tersebut, pertama, remaja pro Raja memilik perilaku menghindar, kekerasan dan pemusnahan yang tinggi terhadap remaja kontra Raja. Kedua, remaja pro Raja memiliki perilaku diskriminasi dan anti sosial yang relatif rendah terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw. Ketiga secara umum remaja pro Raja memiliki prasangka yang tinggi terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw. Jadi dapat disimpulkan bahwa remaja pro Raja memiliki prasangka yang buruk terhadap remaja kontra Raja pasca konflik di desa Pelauw Maluku Tengah. Karena semakin tinggi prasangka maka semakin buruk prasangka tersebut.

Implikasi dari penelitian, yaitu aparatur desa Pelauw harus lebih banyak mengadakan pertemuan antara kedua kelompok guna menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Kemudian bagi masyarakat desa Pelauw perlu belajar dari pengalaman agar dapat berfikir dan bertindak positif terhadap kelompok lain, untuk tidak berprasangka buruk dan mengurangi tindak kekerasan pada kelompok lain, terutama pada kalangan remaja desa Pelauw. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meningkatkan kualitas penelitian yang berkaitan dengan prasangka, selain itu disarankan untuk melakukan penelitian terkait selain melakukan penelitian secara umum, sebaiknya dilakukan juga didalam sekolah agar dapat melihat gambaran pemulihan pasca konflik.

Selanjutnya remaja Pelauw harus lebih meningkatkan interaksi dan saling membentuk sikap yang positif, untuk tidak mudah mencurigai dan terprovokasi permasalahan sosial. Selain itu, peran keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting karena semua sikap terbentuk dari lingkungan dan orang-orang terdekat.


(26)

17

DAFTAR PUSTAKA

Arrahma.com. Komnas HAM provinsi Maluku, konflik berdarah di desa Pelauw dibiarkan. (Online). Diakses 25 Juli 2013. http://www.arrahmah.com/read/2012/02/14/18062-komnas-ham-propinsi-maluku-konflik-berdarah-di-desa-pelauw-dibiarkan.html

Baron & Byrne. (2004). Psikologi sosial jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Burhan. (2008). Metodologi penelitian kuantitatif (Edisi Pertama – Cetakan ketiga). Jakarta: Kencana.

Crandall & Schaller. (1996). The justification-suppression model of Prjudice. And approach to the history of prejudice research. Kansas: Lewinian Press. (Online) http://kuscholarworks.ku.edu/dspace/bitstream/1808/4095/1/237-268.pdf

David O. Sears (1991). Psikologi sosial (Edisi Kelima – Jilid dua). Jakarta: Erlangga. Dayakisni & Hudaniah. (2009). Psikologi sosial (Cetakan keempat). Malang: UMM Press. Frank, W. (2005). Anti-catholicism in mid-victorian Britian. Theory and discipline. Journal of

religion & society (Vol 7). Manroe, CT.

Hanurawan, F. (2004). Pengantar psikologi sosial. Malang: Triumvirat Independent Edition. Idhamsyah & Pitaloka. (2012). Psikologi prasangka: sebab, dampak, dan solusi. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Kompasiana.com. 3000 Orang mengungsi pasca kerusuhan negeri Pelauw. (Online). Di akses 25 Juli 2013. http://regional.kompasiana.com/2012/02/13/maluku-3000-orang-mengungsi pasca-kerusuhan-negeri-pelauw-435035.html

Maria, J. S. (2002). Prejudice against Gypsies among Spanish adolescents, patterns of prejudice, 36:2, 28-43. PNRI. Di download 07 April 2015,

http://dx.doi.org/10.1080/003132202128811420

Muh. Nur F. (2009). Hubungan antara prasangka dengan perilaku agresif pada masyarakat Jawa terhadap masyarakat Tionghoa di kelurahan Kemilayan Surakarta. Skripsi, Program S-1 Psikologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Myers, D.G. (2012). Psikologi sosial (Edisi 10 – Buku 2). Jakarta: Salemba Humanika.

Nuraeni & Faturochman. (2010). Faktor prasangka sosial dan identitas sosial dalam perilaku agresi pada konflik warga (Kasus konflik warga Bearland dan warga Palmeriam Mataram. Jakarta Timur). (Online). Di akses 12 September 2014, http://garuda.kemdiknas.go.id/jurnal/detil/id/0:206942/q/prejudice/offset/15/limit/15


(27)

Nurhamida. Y. (2003). Prediksi prasangka pemeluk agama lain berdasarkan orientasi beragama dan identitas sosial. Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Rahman, A A. (2013). Psikologi sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rajab. A, dkk. (2010). Hubungan antara identitas etnik dengan prasangka terhadap etnik Tolaki pada mahasiswa Muna di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Psikologi Undip Vol. 7, No. 1, April 2010. (Online). Di akses 12 Desember 2013.http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/download/2943/2629.

Retno P., Oman. F., & Adib. A. (2013). Identitas sosial, fundamentalisme, dan prasangka terhadap pemeluk agama yang berbeda: perspektif psikologis. Harmoni: Jurnal multikultural & multireligius. Konflik dan dominasi budaya dalam masyarakat plural. Vol 12, No 1. Jakarta. Kementrian Agama RI.

Singgih, K & Mutho, A. (2009). Tawuran, prasangka terhadap kelompok siswa lain, serta konformitas pada kelompok teman sebaya. Proyeksi, Vol. 4 (2), 85-94. Didownload 12 Desember2013.http://fpsi.unissula.ac.id/index.php?option=com_content&view=article &id=157&Itemid=129

Slamet, S. (2010). Penerapan psikologi sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Sobur, A. (2011). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia.

Suarapembaharuan.com. Bentrokan di Pelauw, enam warga tewas. (Online). Di akses 25 Juli 2013. http://www.suarapembaruan.com/home/bentrokan-di-pelauw-enam-wargatewas/17010

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. (Cetakan kedelapan belas). Bandung: Alfabeta.

William, Kuvlesky & Margaret. (1971). Perceptions of racial prejudice among rural and small town blacks in a Southern Country. Paper presented at the annual meetings of the rura – sociological society, Denver, Colorado, Texas, A & M Univ., College Station Texas. Ed. 053 828.

Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi & pendidikan. Malang: UMM press


(28)

19


(29)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS PSIKOLOGI

Jalan Raya Tlogomas No. 246, Telp. (0341) 464318 Pes. 134, Fax. (0341) 460782, Malang

A. Pengantar

Dalam rangka menyelesaikan tugasakhir, saya mahasiswa dari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang akan mengadakan penelitian untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana. Untuk itu saya mengharapkan bantuan dari saudara untuk mengisi skala ini secara jujur sesuai dengan kondisi yang saudara rasakan.

Perlu diketahui bahwa dari pengisian skala ini digunakan untuk tujuan penelitian ilmiah, tidak di pergunakan untuk maksud tertentu. Begitu juga dengan jawaban yang di sediakan tidak dinilai benar atau salah. Oleh karena itu saudara tidak perluragu-ragu untuk menjawab semua peryataan yang disediakan dengan jujur dan sesuai kenyataan saudara sebenarnya. Dan kami akan menjamin kerahasiaan jawaban yang saudara berikan dan taklupa kami ucapkan terimakasih atas partisipasinya.

B. Petunjuk Mengerjakan

1. Tulislahnama, usiaandaterlebihdahulu.

 Jawablah pernyataan dengan member tanda “check list” (√) pada kolom alternatif jawaban, jawablah yang menurut anda tepat dan sesuai dengan kondisi atau situasi anda. Adapun kolom alternatif jawaban yang terdapat pada peryataan yang disediakan sebagaiberikut :

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). 2. Apabila anda ingin mengganti jawaban, maka berilah tanda “sama dengan” (=) pada

jawaban sebelumnya, kemudian berilah tanda (√) pada jawaban yang baru. 3. Jawablah semua peryataan tanpa ada satu pun yang terlewati.

4. Setelah semua peryataan terjawab, mohon serahkan skala ini kembali.

C. Identitas

Nama (BolehInisial) :

Usia :

Peneliti,

Mory U A Tuakia (082331394069)


(30)

21

No Pernyataan SS S TS STS

1 Walaupun di undang, saya tidak akan menghadiri setiap acara yang diadakan oleh kelompok OB.

2 Setiap ada acara besar untuk menyatukan kami, kelompok OB tidak pernah hadir.

3 Menurut saya, kelompok OB selalu beralasan untuk tidak terlibat dalam kegiatan apapun jika ada kelompok kami didalamnya.

4 Saya akan menghadiri setiap acara yang diadakan kelompok OB.

5 Menurut saya, kelompok kami dan kelompok OB selalu bersatu dalamperdamaian.

6 Setahu saya, jika ada kelompok OB yang terkena musibah, kelompok kami selalu membantu.

7 Saya berfikir bahwa, kelompok OB menganggap kelompok kami tidak perlu dilibatkan dalam setiap acara besar.

8 Saya rasa, kelompok kami enggan untuk hadir dalam musyawarah, jika ada kelompok OB terlibat.

9 Menurut saya, walaupun disatukan, kelompok OB tidak akan pernah menjalin hubungan dengankelompok kami.

10 Walaupun berbeda, tapi kelompok kami selalu membantu kelompok OB dalam setiap kegiatan.

11 Saya akan menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan kelompok OB

12 Menurut saya, kelompok OB selalu hadir dalam setiap acara apapun yang diadakan kelompok kami.

13 Saya akan bersikap kasar kepada setiap kelompok OB dimanapun mereka berada.

14 Setahu saya, walaupun tidak ada masalah, kelompok OB selalu berbuat kasar pada kelompok kami.

15 Menurut saya, kelompok kami selalu dalam bahaya bila melewati daerah kelompok OB.

16 Saya pikir, tidak ada alasan yang tepat untuk memukul kelompok OB walaupun mereka berbuat salah.

17 Menurut saya, perselisihan dengan kelompok OB tidak harus berakhir dengan perkelahian.

18 Menurut saya, dengan alasan apapun melakukan kekerasan fisik terhadap kelompok OB tidak dibenarkan.

19 Jika saya mempunyai perusahaan, maka saya akan membedakan gaji orang-orang kelompok saya dengan gaji orang-orang

kelompok OB.

20 Saya rasa kelompok OB tidak pantas menjadi pemimpin dimanapun.

21 Manurut saya, dengan alasan apapun kelompok OB tidak akan pernah melibatkan kelompok kami untuk berpartisipasi dalam kegiatan besar yang mereka adakan.


(31)

22 Bukan hanya kelompok OB yang harus disalahkan atas konflik yang terjadi, tetapi kelompok kami juga harus bertanggung jawab.

23 Menurut saya, tidak masalah jika ada kelompok OB yang lebih berhasil dibandingkan dengan kelompok kami.

24 Menurut saya, tidak ada salahnya jika kelompok OB diikut sertakan dalam setiap kegiatan hari-hari besar yang kami adakan.

25 Menurut saya, jika kelompok kami marah mereka selalu ingin merusak sesuatu milik kelompok OB.

26 Saya pikir, kelompok OB selalu mempunyai rencana untuk mengusir kelompok kami dari desa Pelauw.

27 Saya tidak nyaman jika hidup berdampingan dengan kelompok OB.

28 Saya merasa nyaman jika kelompok OB dan kelompok kami hidup berdampingan.

29 Saya senang jika kelompok kami dan kelompok OB dapat berinteraksi dengan baik.

30 Walaupun berbeda, kelompok kami dan kelompok OB selalu ingin hidup bersama.


(32)

1 Tabel 12. Tabulasi Data Penelitian

Tabulasi Data Penelitian S L/

P

U PernyataanKuisioner

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 L L1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 4 1 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4 2 2 1 2

2 L L1 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3

3 L L1 1 4 1 4 3 4 4 2 4 1 4 4 2 4 4 1 1 4 2 3 3 1 1 1 2 4 4 3 3 3

4 L L1 2 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 2 2 4 4 2 2 3 2 3 4 1 2 2 1 4 3 4 4 4

5 L L1 1 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3

6 L L1 1 1 3 4 3 1 4 2 4 2 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 1 1 1 1 4 3 4 4 4

7 L L1 4 3 3 3 3 1 3 2 4 1 1 3 2 4 4 2 2 3 1 3 4 1 2 2 2 4 4 3 3 4

8 L L1 1 1 4 3 3 2 3 2 4 1 1 2 2 4 4 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 4

9 L L1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4

10 L L1 4 3 3 3 4 1 4 2 4 1 2 2 2 4 4 3 2 3 1 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4

11 L L1 1 4 3 4 2 2 4 2 1 1 2 3 2 1 1 4 2 3 2 2 1 4 2 3 2 3 2 3 2 2

12 L L1 2 3 4 3 4 1 2 2 3 1 3 4 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2

13 L L1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3

14 L L1 4 4 3 2 4 1 3 2 4 2 3 4 1 2 4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2

15 L L1 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3

16 L L1 3 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3

17 L L1 1 4 3 4 2 2 4 2 1 1 2 3 2 1 1 4 2 3 2 2 1 4 2 3 2 3 2 3 2 2

18 L L1 4 3 3 3 3 1 3 2 4 1 1 3 2 4 4 2 2 3 1 3 4 1 2 2 2 4 4 3 3 4

19 L L1 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 4 4 2 4 3 1 1 1 1 2 2 1 3 3 1 3 1 1 2 2

20 L L1 2 3 4 3 4 1 2 2 3 1 3 4 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2

21 L L1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 1 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4

22 L L1 1 1 4 3 3 2 3 2 4 1 1 2 2 4 4 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4

23 L L1 4 3 3 3 4 1 4 2 4 1 2 2 2 4 4 3 2 3 1 4 3 1 3 3 1 4 4 4 4 4

24 L L1 3 4 3 4 4 2 2 2 4 1 4 3 1 1 3 1 1 4 2 2 4 2 1 3 1 3 1 2 1 2

25 L L1 2 4 3 3 1 1 3 2 2 2 1 3 1 2 2 4 1 4 2 1 2 4 1 3 1 4 2 4 2 2

26 L L1 1 3 4 4 2 1 3 2 1 1 2 4 2 1 1 3 2 3 1 2 1 4 2 4 2 3 1 3 1 1

27 L L1 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 3 2 4 4 4 1 3 1 3 2 1 4 3 1 4 4 4 4 4


(33)

29 L L1 3 2 2 4 4 1 3 2 4 2 3 3 1 4 4 3 1 3 2 4 2 1 2 3 1 4 3 3 3 3

30 L L1 2 3 4 3 4 1 2 2 3 1 3 4 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2

31 L L1 3 1 2 3 4 2 4 1 3 1 4 4 2 3 4 4 2 4 1 4 1 2 2 3 2 4 4 4 4 4

32 L L1 2 3 4 3 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 4 1 4 2 1 2 3 1 3 1 4 2 4 2 2

33 L L1 4 3 3 4 3 2 2 2 4 2 4 3 2 2 4 2 2 3 1 1 3 1 2 4 2 4 1 2 1 2

34 L L1 4 3 3 4 3 1 4 2 4 1 2 1 2 4 3 4 1 4 1 4 4 2 1 2 1 4 3 4 4 3

35 L L1 2 1 2 1 3 2 1 2 3 1 2 3 1 3 1 1 2 4 1 4 4 2 3 4 1 3 4 3 4 3

36 L L1 1 2 1 2 4 1 2 1 4 1 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 1 2 3 3 1 3 4 3 3 4

37 L L1 4 3 3 3 3 1 1 1 3 2 3 4 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2

38 L L1 4 2 4 3 4 1 4 1 4 1 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 3 1 4 2 1 4 4 4 4 3

39 L L1 4 4 3 2 4 3 3 2 3 1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 3 1 1 2 2

40 L L1 1 4 3 4 2 2 4 2 1 1 2 3 2 1 1 4 2 3 2 2 1 4 2 3 2 3 2 3 2 2

41 L L2 4 4 4 4 3 2 2 2 4 2 3 4 2 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 3 1 3 2 3 3 4

42 L L2 3 4 3 3 4 2 1 4 3 1 2 4 3 4 1 1 4 4 2 3 4 2 1 1 1 4 3 4 4 3

43 L L2 3 4 4 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 1 4 4

44 L L2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 2

45 L L2 3 3 4 2 3 2 4 2 3 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1

46 L L2 1 3 1 3 3 1 1 1 4 2 3 4 2 1 4 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 4 2 1 1 1

47 L L2 4 4 1 4 1 1 4 2 3 1 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 1 2 1 4 1 3 3 4 3 3

48 L L2 3 3 4 1 3 2 3 1 3 1 2 4 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 2 2 4 4

49 L L2 3 2 3 4 4 2 4 2 3 2 1 3 1 3 4 4 2 4 1 3 3 2 4 3 1 3 3 3 3 3

50 L L2 4 1 3 3 3 2 3 1 4 1 1 3 2 3 4 3 1 4 1 4 4 2 3 1 2 3 3 3 3 4

51 L L2 3 3 3 3 2 2 3 1 4 1 2 3 2 3 4 4 1 3 1 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4

52 L L2 3 4 3 4 1 1 4 2 3 1 1 4 1 4 4 3 2 3 2 3 3 1 1 1 2 3 4 3 3 4

53 L L2 4 4 4 4 2 2 4 2 3 1 1 4 1 4 4 3 2 4 1 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 4

54 L L2 4 4 3 3 4 1 3 2 4 1 1 3 2 4 4 4 2 3 1 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4

55 L L2 4 4 4 4 4 2 3 1 3 2 1 4 2 3 4 3 1 4 1 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 4

56 L L2 3 4 4 3 3 2 3 1 3 2 1 4 1 4 3 3 1 3 2 4 4 2 4 3 1 3 4 3 3 4

57 L L2 3 4 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 4 1 3 2 3 3 2 1 3 1 4 4 3 3 3

58 L L2 4 4 4 1 3 2 4 1 4 2 1 4 1 3 4 3 2 4 2 4 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3

59 L L2 3 3 4 4 4 1 3 1 4 2 1 4 2 3 3 3 3 3 1 4 3 2 2 4 2 3 4 4 3 4

60 L L2 4 1 1 3 4 2 3 2 1 2 1 4 2 3 4 3 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 4 3

61 P P1 3 2 1 4 4 1 3 2 1 1 2 3 1 4 4 4 1 3 1 3 4 1 3 4 1 4 4 3 3 4


(34)

3

63 P P1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 2 1 3 3 2 4 1 4 3 4 3 4

64 P P1 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 2 2 4 1 1 3 3 2 4 1 4 3 4 4 3

65 P P1 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 2 2 4 1 1 3 4 2 4 1 4 3 4 4 3

66 P P1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 2 1 3 3 2 4 2 4 3 4 4 4

67 P P1 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 4 1 3 4 1 2 4 1 1 3 3 2 4 1 4 3 4 4 4

68 P P1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4

69 P P1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 1 3 4 1 2 3 1 2 3 4 2 4 1 4 3 4 3 4

70 P P1 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 2 2 3 2 2 4 3 2 4 1 4 3 4 3 3

71 P P1 4 4 3 3 3 2 3 4 4 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 1 3 3

72 P P1 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 2

73 P P1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 3 2 2 2

74 P P1 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3

75 P P1 3 3 4 3 3 2 4 2 4 1 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 1 4 2 3 3 3

76 P P1 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 1

77 P P1 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 4 2 4 4 4 2 2

78 P P1 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4 4 3 2 3

79 P P1 4 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 4 4 2 3

80 P P1 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 1 2

81 P P1 4 4 4 3 4 3 2 4 4 1 2 2 1 1 3 1 1 3 2 2 3 3 2 4 1 4 3 4 4 4

82 P P1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 2 2 4 3 2 4 1 4 3 4 2 4

83 P P1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3

84 P P1 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 1 3 4 1 1 3 2 2 3 4 2 4 1 4 4 4 4 4

85 P P1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 1 1 3 3 2 4 1 4 3 4 4 4

86 P P1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 2 3 1 3 4 1 2 3 2 2 3 3 1 4 2 3 4 4 4 4

87 P P1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 2 3 1 3 4 1 2 3 1 2 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4

88 P P1 4 3 4 3 4 3 3 4 3 1 2 3 1 3 3 1 2 3 1 1 4 3 2 4 1 4 3 4 4 3

89 P P1 3 4 3 3 4 3 3 4 3 1 2 3 1 3 4 1 2 3 1 1 3 4 1 4 1 4 3 4 3 4

90 P P1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 1 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 4 1 4 3 4 3 3

91 P P2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 1 3 1 4 4 2 2 3 1 2 3 4 1 4 1 4 3 3 4 4

92 P P2 3 4 4 2 3 1 4 2 3 2 1 3 2 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 1 4 3 3 3 2

93 P P2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3

94 P P2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3

95 P P2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4

96 P P2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 3


(35)

97 P P2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3

98 P P2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1

99 P P2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 2 2 4 3 2 4 1 4 3 3 4 3

100 P P2 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3

Keterangan:

S = Subjek penelitian L/P = Laki-laki/ Perempuan U = Usia

L1 = Laki-laki Usia 18–19 Tahun L2 = Laki-laki Usia 20–21 Tahun P1 = Perempuan Usia 18–19 Tahun P2 = Perempuan Usia 20–21 Tahun


(36)

5

Tabel 13. Data Respon Subjek Tinggi dan Rendah

S Data T Score Kategori

A1 A2 A3 A4 A5 TOT T1 T2 T3 T4 T5 TTOT K1 K2 K3 K4 K5 KTOT

1 17 16 11 12 13 69 46.6 49.7 32.1 39.3 35.8 35.0 1 1 1 1 1 1

2 17 17 15 14 19 82 46.6 54.0 47.6 46.7 55.0 50.1 1 2 1 1 2 2

3 17 19 16 11 19 82 46.6 62.6 51.5 35.7 55.0 50.1 1 2 2 1 2 2

4 14 13 17 14 20 78 35.2 36.9 55.3 46.7 58.2 45.5 1 1 2 1 2 1

5 16 16 14 14 17 77 42.8 49.7 43.7 46.7 48.6 44.3 1 1 1 1 1 1

6 13 18 18 13 20 82 31.4 58.3 59.2 43.0 58.2 50.1 1 2 2 1 2 2

7 17 14 17 13 20 81 46.6 41.2 55.3 43.0 58.2 49.0 1 1 2 1 2 1

8 14 13 18 13 20 78 35.2 36.9 59.2 43.0 58.2 45.5 1 1 2 1 2 1

9 21 14 17 12 21 85 61.9 41.2 55.3 39.3 61.4 53.6 2 1 2 1 2 2

10 18 15 18 17 21 89 50.5 45.5 59.2 57.7 61.4 58.3 2 1 2 2 2 2

11 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

12 17 15 13 14 12 71 46.6 45.5 39.8 46.7 32.6 37.3 1 1 1 1 1 1

13 16 15 17 14 20 82 42.8 45.5 55.3 46.7 58.2 50.1 1 1 2 1 2 2

14 18 18 11 10 10 67 50.5 58.3 32.1 32.0 26.2 32.7 2 2 1 1 1 1

15 16 15 15 14 20 80 42.8 45.5 47.6 46.7 58.2 47.8 1 1 1 1 2 1

16 20 21 19 23 19 102 58.1 71.2 63.1 79.6 55.0 73.4 2 2 2 2 2 2

17 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

18 17 14 17 13 20 81 46.6 41.2 55.3 43.0 58.2 49.0 1 1 2 1 2 1

19 19 20 12 12 10 73 54.3 66.9 36.0 39.3 26.2 39.6 2 2 1 1 1 1

20 17 15 13 14 12 71 46.6 45.5 39.8 46.7 32.6 37.3 1 1 1 1 1 1

21 21 14 17 12 24 88 61.9 41.2 55.3 39.3 71.0 57.1 2 1 2 1 2 2

22 14 13 18 13 18 76 35.2 36.9 59.2 43.0 51.8 43.1 1 1 2 1 2 1

23 18 15 18 15 21 87 50.5 45.5 59.2 50.3 61.4 55.9 2 1 2 2 2 2

24 20 16 11 14 10 71 58.1 49.7 32.1 46.7 26.2 37.3 2 1 1 1 1 1

25 14 13 14 13 15 69 35.2 36.9 43.7 43.0 42.2 35.0 1 1 1 1 1 1

26 15 13 12 14 11 65 39.0 36.9 36.0 46.7 29.4 30.3 1 1 1 1 1 1

27 13 14 18 14 21 80 31.4 41.2 59.2 46.7 61.4 47.8 1 1 2 1 2 1

28 18 14 16 15 18 81 50.5 41.2 51.5 50.3 51.8 49.0 2 1 2 2 2 1

29 16 17 16 14 17 80 42.8 54.0 51.5 46.7 48.6 47.8 1 2 2 1 1 1


(37)

31 15 17 19 13 22 86 39.0 54.0 63.1 43.0 64.6 54.8 1 2 2 1 2 2

32 15 12 14 12 15 68 39.0 32.6 43.7 39.3 42.2 33.8 1 1 1 1 1 1

33 19 17 15 12 12 75 54.3 54.0 47.6 39.3 32.6 42.0 2 2 1 1 1 1

34 18 14 18 14 19 83 50.5 41.2 59.2 46.7 55.0 51.3 2 1 2 1 2 2

35 11 12 12 18 18 71 23.8 32.6 36.0 61.3 51.8 37.3 1 1 1 2 2 1

36 11 14 19 15 18 77 23.8 41.2 63.1 50.3 51.8 44.3 1 1 2 2 2 1

37 17 14 15 14 13 73 46.6 41.2 47.6 46.7 35.8 39.6 1 1 1 1 1 1

38 18 16 19 16 20 89 50.5 49.7 63.1 54.0 58.2 58.3 2 1 2 2 2 2

39 20 14 8 9 10 61 58.1 41.2 20.5 28.4 26.2 25.7 2 1 1 1 1 1

40 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

41 21 17 15 13 16 82 61.9 54.0 47.6 43.0 45.4 50.1 2 2 1 1 1 2

42 19 15 17 13 19 83 54.3 45.5 55.3 43.0 55.0 51.3 2 1 2 1 2 2

43 18 15 13 15 16 77 50.5 45.5 39.8 50.3 45.4 44.3 2 1 1 2 1 1

44 20 21 19 23 16 99 58.1 71.2 63.1 79.6 45.4 69.9 2 2 2 2 1 2

45 17 15 11 12 12 67 46.6 45.5 32.1 39.3 32.6 32.7 1 1 1 1 1 1

46 12 15 15 14 11 67 27.6 45.5 47.6 46.7 29.4 32.7 1 1 1 1 1 1

47 15 18 18 13 17 81 39.0 58.3 59.2 43.0 48.6 49.0 1 2 2 1 1 1

48 16 14 9 7 17 63 42.8 41.2 24.4 21.0 48.6 28.0 1 1 1 1 1 1

49 18 15 18 16 16 83 50.5 45.5 59.2 54.0 45.4 51.3 2 1 2 2 1 2

50 16 13 17 15 18 79 42.8 36.9 55.3 50.3 51.8 46.6 1 1 2 2 2 1

51 16 14 17 12 21 80 42.8 41.2 55.3 39.3 61.4 47.8 1 1 2 1 2 1

52 16 15 17 11 19 78 42.8 45.5 55.3 35.7 55.0 45.5 1 1 2 1 2 1

53 20 15 18 11 18 82 58.1 45.5 59.2 35.7 51.8 50.1 2 1 2 1 2 2

54 19 14 19 15 22 89 54.3 41.2 63.1 50.3 64.6 58.3 2 1 2 2 2 2

55 22 14 17 19 19 91 65.7 41.2 55.3 65.0 55.0 60.6 2 1 2 2 2 2

56 19 14 15 19 18 85 54.3 41.2 47.6 65.0 51.8 53.6 2 1 1 2 2 2

57 18 15 18 14 18 83 50.5 45.5 59.2 46.7 51.8 51.3 2 1 2 1 2 2

58 18 16 17 17 19 87 50.5 49.7 55.3 57.7 55.0 55.9 2 1 2 2 2 2

59 19 15 17 16 20 87 54.3 45.5 55.3 54.0 58.2 55.9 2 1 2 2 2 2

60 15 13 18 20 20 86 39.0 36.9 59.2 68.6 58.2 54.8 1 1 2 2 2 2

61 15 12 17 16 19 79 39.0 32.6 55.3 54.0 55.0 46.6 1 1 2 2 2 1

62 17 15 17 15 20 84 46.6 45.5 55.3 50.3 58.2 52.4 1 1 2 2 2 2

63 24 18 14 15 19 90 73.3 58.3 43.7 50.3 55.0 59.4 2 2 1 2 2 2


(38)

7

65 20 19 16 15 19 89 58.1 62.6 51.5 50.3 55.0 58.3 2 2 2 2 2 2

66 22 20 14 15 21 92 65.7 66.9 43.7 50.3 61.4 61.8 2 2 1 2 2 2

67 20 19 15 14 20 88 58.1 62.6 47.6 46.7 58.2 57.1 2 2 1 1 2 2

68 24 18 18 15 21 96 73.3 58.3 59.2 50.3 61.4 66.4 2 2 2 2 2 2

69 20 18 14 16 19 87 58.1 58.3 43.7 54.0 55.0 55.9 2 2 1 2 2 2

70 20 19 15 17 18 89 58.1 62.6 47.6 57.7 51.8 58.3 2 2 1 2 2 2

71 19 18 18 17 17 89 54.3 58.3 59.2 57.7 48.6 58.3 2 2 2 2 1 2

72 18 16 15 17 17 83 50.5 49.7 47.6 57.7 48.6 51.3 2 1 1 2 1 2

73 16 15 15 14 15 75 42.8 45.5 47.6 46.7 42.2 42.0 1 1 1 1 1 1

74 17 19 16 16 18 86 46.6 62.6 51.5 54.0 51.8 54.8 1 2 2 2 2 2

75 18 17 19 17 16 87 50.5 54.0 63.1 57.7 45.4 55.9 2 2 2 2 1 2

76 17 15 16 16 13 77 46.6 45.5 51.5 54.0 35.8 44.3 1 1 2 2 1 1

77 19 19 15 17 18 88 54.3 62.6 47.6 57.7 51.8 57.1 2 2 1 2 2 2

78 18 18 14 15 17 82 50.5 58.3 43.7 50.3 48.6 50.1 2 2 1 2 1 2

79 20 19 16 16 19 90 58.1 62.6 51.5 54.0 55.0 59.4 2 2 2 2 2 2

80 18 15 19 17 14 83 50.5 45.5 63.1 57.7 39.0 51.3 2 1 2 2 1 2

81 22 15 10 16 20 83 65.7 45.5 28.2 54.0 58.2 51.3 2 1 1 2 2 2

82 22 19 14 17 18 90 65.7 62.6 43.7 57.7 51.8 59.4 2 2 1 2 2 2

83 18 16 15 15 17 81 50.5 49.7 47.6 50.3 48.6 49.0 2 1 1 2 1 1

84 22 19 13 17 21 92 65.7 62.6 39.8 57.7 61.4 61.8 2 2 1 2 2 2

85 22 19 14 14 20 89 65.7 62.6 43.7 46.7 58.2 58.3 2 2 1 1 2 2

86 22 17 14 15 21 89 65.7 54.0 43.7 50.3 61.4 58.3 2 2 1 2 2 2

87 20 17 14 16 20 87 58.1 54.0 43.7 54.0 58.2 55.9 2 2 1 2 2 2

88 21 16 13 15 19 84 61.9 49.7 39.8 50.3 55.0 52.4 2 1 1 2 2 2

89 20 16 14 14 19 83 58.1 49.7 43.7 46.7 55.0 51.3 2 1 1 1 2 2

90 20 19 13 16 18 86 58.1 62.6 39.8 54.0 51.8 54.8 2 2 1 2 2 2

91 21 17 16 15 19 88 61.9 54.0 51.5 50.3 55.0 57.1 2 2 2 2 2 2

92 17 15 16 14 16 78 46.6 45.5 51.5 46.7 45.4 45.5 1 1 2 1 1 1

93 17 19 17 18 17 88 46.6 62.6 55.3 61.3 48.6 57.1 1 2 2 2 1 2

94 18 19 20 19 17 93 50.5 62.6 67.0 65.0 48.6 62.9 2 2 2 2 1 2

95 18 20 19 18 19 94 50.5 66.9 63.1 61.3 55.0 64.1 2 2 2 2 2 2

96 18 17 19 18 17 89 50.5 54.0 63.1 61.3 48.6 58.3 2 2 2 2 1 2

97 19 20 22 23 18 102 54.3 66.9 74.7 79.6 51.8 73.4 2 2 2 2 2 2


(39)

99 21 19 14 17 18 89 61.9 62.6 43.7 57.7 51.8 58.3 2 2 1 2 2 2

100 19 21 18 23 17 98 54.3 71.2 59.2 79.6 48.6 68.7 2 2 2 2 1 2

MEAN 17.9 16.1 15.6 14.9 17.4 81.9 50 50 50 50 50 50

SD 2.6 2.3 2.6 2.7 3.1 8.6 10 10 10 10 10 10

Keterangan:

A1 = Perilaku Menghindar A2 = Perilaku Anti Sosial A3 = Perilaku Kekerasan A4 = Perilaku Diskriminasi A5 = Perilaku Pemusnahan

Uji T Score: ≤50 Rendahdan ≥ 50Tinggi Kategori : Rendah = 1 danTinngi = 2


(40)

1


(1)

97 P P2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 98 P P2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 99 P P2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 1 3 4 1 2 3 2 2 4 3 2 4 1 4 3 3 4 3 100 P P2 3 4 4 3 3 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3

Keterangan:

S = Subjek penelitian L/P = Laki-laki/ Perempuan U = Usia

L1 = Laki-laki Usia 18–19 Tahun L2 = Laki-laki Usia 20–21 Tahun P1 = Perempuan Usia 18–19 Tahun P2 = Perempuan Usia 20–21 Tahun


(2)

Tabel 13. Data Respon Subjek Tinggi dan Rendah

S Data T Score Kategori

A1 A2 A3 A4 A5 TOT T1 T2 T3 T4 T5 TTOT K1 K2 K3 K4 K5 KTOT

1 17 16 11 12 13 69 46.6 49.7 32.1 39.3 35.8 35.0 1 1 1 1 1 1

2 17 17 15 14 19 82 46.6 54.0 47.6 46.7 55.0 50.1 1 2 1 1 2 2

3 17 19 16 11 19 82 46.6 62.6 51.5 35.7 55.0 50.1 1 2 2 1 2 2

4 14 13 17 14 20 78 35.2 36.9 55.3 46.7 58.2 45.5 1 1 2 1 2 1

5 16 16 14 14 17 77 42.8 49.7 43.7 46.7 48.6 44.3 1 1 1 1 1 1

6 13 18 18 13 20 82 31.4 58.3 59.2 43.0 58.2 50.1 1 2 2 1 2 2

7 17 14 17 13 20 81 46.6 41.2 55.3 43.0 58.2 49.0 1 1 2 1 2 1

8 14 13 18 13 20 78 35.2 36.9 59.2 43.0 58.2 45.5 1 1 2 1 2 1

9 21 14 17 12 21 85 61.9 41.2 55.3 39.3 61.4 53.6 2 1 2 1 2 2

10 18 15 18 17 21 89 50.5 45.5 59.2 57.7 61.4 58.3 2 1 2 2 2 2

11 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

12 17 15 13 14 12 71 46.6 45.5 39.8 46.7 32.6 37.3 1 1 1 1 1 1

13 16 15 17 14 20 82 42.8 45.5 55.3 46.7 58.2 50.1 1 1 2 1 2 2

14 18 18 11 10 10 67 50.5 58.3 32.1 32.0 26.2 32.7 2 2 1 1 1 1

15 16 15 15 14 20 80 42.8 45.5 47.6 46.7 58.2 47.8 1 1 1 1 2 1

16 20 21 19 23 19 102 58.1 71.2 63.1 79.6 55.0 73.4 2 2 2 2 2 2

17 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

18 17 14 17 13 20 81 46.6 41.2 55.3 43.0 58.2 49.0 1 1 2 1 2 1

19 19 20 12 12 10 73 54.3 66.9 36.0 39.3 26.2 39.6 2 2 1 1 1 1

20 17 15 13 14 12 71 46.6 45.5 39.8 46.7 32.6 37.3 1 1 1 1 1 1

21 21 14 17 12 24 88 61.9 41.2 55.3 39.3 71.0 57.1 2 1 2 1 2 2

22 14 13 18 13 18 76 35.2 36.9 59.2 43.0 51.8 43.1 1 1 2 1 2 1

23 18 15 18 15 21 87 50.5 45.5 59.2 50.3 61.4 55.9 2 1 2 2 2 2

24 20 16 11 14 10 71 58.1 49.7 32.1 46.7 26.2 37.3 2 1 1 1 1 1

25 14 13 14 13 15 69 35.2 36.9 43.7 43.0 42.2 35.0 1 1 1 1 1 1

26 15 13 12 14 11 65 39.0 36.9 36.0 46.7 29.4 30.3 1 1 1 1 1 1

27 13 14 18 14 21 80 31.4 41.2 59.2 46.7 61.4 47.8 1 1 2 1 2 1

28 18 14 16 15 18 81 50.5 41.2 51.5 50.3 51.8 49.0 2 1 2 2 2 1

29 16 17 16 14 17 80 42.8 54.0 51.5 46.7 48.6 47.8 1 2 2 1 1 1


(3)

31 15 17 19 13 22 86 39.0 54.0 63.1 43.0 64.6 54.8 1 2 2 1 2 2

32 15 12 14 12 15 68 39.0 32.6 43.7 39.3 42.2 33.8 1 1 1 1 1 1

33 19 17 15 12 12 75 54.3 54.0 47.6 39.3 32.6 42.0 2 2 1 1 1 1

34 18 14 18 14 19 83 50.5 41.2 59.2 46.7 55.0 51.3 2 1 2 1 2 2

35 11 12 12 18 18 71 23.8 32.6 36.0 61.3 51.8 37.3 1 1 1 2 2 1

36 11 14 19 15 18 77 23.8 41.2 63.1 50.3 51.8 44.3 1 1 2 2 2 1

37 17 14 15 14 13 73 46.6 41.2 47.6 46.7 35.8 39.6 1 1 1 1 1 1

38 18 16 19 16 20 89 50.5 49.7 63.1 54.0 58.2 58.3 2 1 2 2 2 2

39 20 14 8 9 10 61 58.1 41.2 20.5 28.4 26.2 25.7 2 1 1 1 1 1

40 16 13 13 14 14 70 42.8 36.9 39.8 46.7 39.0 36.2 1 1 1 1 1 1

41 21 17 15 13 16 82 61.9 54.0 47.6 43.0 45.4 50.1 2 2 1 1 1 2

42 19 15 17 13 19 83 54.3 45.5 55.3 43.0 55.0 51.3 2 1 2 1 2 2

43 18 15 13 15 16 77 50.5 45.5 39.8 50.3 45.4 44.3 2 1 1 2 1 1

44 20 21 19 23 16 99 58.1 71.2 63.1 79.6 45.4 69.9 2 2 2 2 1 2

45 17 15 11 12 12 67 46.6 45.5 32.1 39.3 32.6 32.7 1 1 1 1 1 1

46 12 15 15 14 11 67 27.6 45.5 47.6 46.7 29.4 32.7 1 1 1 1 1 1

47 15 18 18 13 17 81 39.0 58.3 59.2 43.0 48.6 49.0 1 2 2 1 1 1

48 16 14 9 7 17 63 42.8 41.2 24.4 21.0 48.6 28.0 1 1 1 1 1 1

49 18 15 18 16 16 83 50.5 45.5 59.2 54.0 45.4 51.3 2 1 2 2 1 2

50 16 13 17 15 18 79 42.8 36.9 55.3 50.3 51.8 46.6 1 1 2 2 2 1

51 16 14 17 12 21 80 42.8 41.2 55.3 39.3 61.4 47.8 1 1 2 1 2 1

52 16 15 17 11 19 78 42.8 45.5 55.3 35.7 55.0 45.5 1 1 2 1 2 1

53 20 15 18 11 18 82 58.1 45.5 59.2 35.7 51.8 50.1 2 1 2 1 2 2

54 19 14 19 15 22 89 54.3 41.2 63.1 50.3 64.6 58.3 2 1 2 2 2 2

55 22 14 17 19 19 91 65.7 41.2 55.3 65.0 55.0 60.6 2 1 2 2 2 2

56 19 14 15 19 18 85 54.3 41.2 47.6 65.0 51.8 53.6 2 1 1 2 2 2

57 18 15 18 14 18 83 50.5 45.5 59.2 46.7 51.8 51.3 2 1 2 1 2 2

58 18 16 17 17 19 87 50.5 49.7 55.3 57.7 55.0 55.9 2 1 2 2 2 2

59 19 15 17 16 20 87 54.3 45.5 55.3 54.0 58.2 55.9 2 1 2 2 2 2

60 15 13 18 20 20 86 39.0 36.9 59.2 68.6 58.2 54.8 1 1 2 2 2 2

61 15 12 17 16 19 79 39.0 32.6 55.3 54.0 55.0 46.6 1 1 2 2 2 1

62 17 15 17 15 20 84 46.6 45.5 55.3 50.3 58.2 52.4 1 1 2 2 2 2

63 24 18 14 15 19 90 73.3 58.3 43.7 50.3 55.0 59.4 2 2 1 2 2 2


(4)

65 20 19 16 15 19 89 58.1 62.6 51.5 50.3 55.0 58.3 2 2 2 2 2 2

66 22 20 14 15 21 92 65.7 66.9 43.7 50.3 61.4 61.8 2 2 1 2 2 2

67 20 19 15 14 20 88 58.1 62.6 47.6 46.7 58.2 57.1 2 2 1 1 2 2

68 24 18 18 15 21 96 73.3 58.3 59.2 50.3 61.4 66.4 2 2 2 2 2 2

69 20 18 14 16 19 87 58.1 58.3 43.7 54.0 55.0 55.9 2 2 1 2 2 2

70 20 19 15 17 18 89 58.1 62.6 47.6 57.7 51.8 58.3 2 2 1 2 2 2

71 19 18 18 17 17 89 54.3 58.3 59.2 57.7 48.6 58.3 2 2 2 2 1 2

72 18 16 15 17 17 83 50.5 49.7 47.6 57.7 48.6 51.3 2 1 1 2 1 2

73 16 15 15 14 15 75 42.8 45.5 47.6 46.7 42.2 42.0 1 1 1 1 1 1

74 17 19 16 16 18 86 46.6 62.6 51.5 54.0 51.8 54.8 1 2 2 2 2 2

75 18 17 19 17 16 87 50.5 54.0 63.1 57.7 45.4 55.9 2 2 2 2 1 2

76 17 15 16 16 13 77 46.6 45.5 51.5 54.0 35.8 44.3 1 1 2 2 1 1

77 19 19 15 17 18 88 54.3 62.6 47.6 57.7 51.8 57.1 2 2 1 2 2 2

78 18 18 14 15 17 82 50.5 58.3 43.7 50.3 48.6 50.1 2 2 1 2 1 2

79 20 19 16 16 19 90 58.1 62.6 51.5 54.0 55.0 59.4 2 2 2 2 2 2

80 18 15 19 17 14 83 50.5 45.5 63.1 57.7 39.0 51.3 2 1 2 2 1 2

81 22 15 10 16 20 83 65.7 45.5 28.2 54.0 58.2 51.3 2 1 1 2 2 2

82 22 19 14 17 18 90 65.7 62.6 43.7 57.7 51.8 59.4 2 2 1 2 2 2

83 18 16 15 15 17 81 50.5 49.7 47.6 50.3 48.6 49.0 2 1 1 2 1 1

84 22 19 13 17 21 92 65.7 62.6 39.8 57.7 61.4 61.8 2 2 1 2 2 2

85 22 19 14 14 20 89 65.7 62.6 43.7 46.7 58.2 58.3 2 2 1 1 2 2

86 22 17 14 15 21 89 65.7 54.0 43.7 50.3 61.4 58.3 2 2 1 2 2 2

87 20 17 14 16 20 87 58.1 54.0 43.7 54.0 58.2 55.9 2 2 1 2 2 2

88 21 16 13 15 19 84 61.9 49.7 39.8 50.3 55.0 52.4 2 1 1 2 2 2

89 20 16 14 14 19 83 58.1 49.7 43.7 46.7 55.0 51.3 2 1 1 1 2 2

90 20 19 13 16 18 86 58.1 62.6 39.8 54.0 51.8 54.8 2 2 1 2 2 2

91 21 17 16 15 19 88 61.9 54.0 51.5 50.3 55.0 57.1 2 2 2 2 2 2

92 17 15 16 14 16 78 46.6 45.5 51.5 46.7 45.4 45.5 1 1 2 1 1 1

93 17 19 17 18 17 88 46.6 62.6 55.3 61.3 48.6 57.1 1 2 2 2 1 2

94 18 19 20 19 17 93 50.5 62.6 67.0 65.0 48.6 62.9 2 2 2 2 1 2

95 18 20 19 18 19 94 50.5 66.9 63.1 61.3 55.0 64.1 2 2 2 2 2 2

96 18 17 19 18 17 89 50.5 54.0 63.1 61.3 48.6 58.3 2 2 2 2 1 2

97 19 20 22 23 18 102 54.3 66.9 74.7 79.6 51.8 73.4 2 2 2 2 2 2


(5)

99 21 19 14 17 18 89 61.9 62.6 43.7 57.7 51.8 58.3 2 2 1 2 2 2

100 19 21 18 23 17 98 54.3 71.2 59.2 79.6 48.6 68.7 2 2 2 2 1 2

MEAN 17.9 16.1 15.6 14.9 17.4 81.9 50 50 50 50 50 50

SD 2.6 2.3 2.6 2.7 3.1 8.6 10 10 10 10 10 10

Keterangan:

A1 = Perilaku Menghindar A2 = Perilaku Anti Sosial A3 = Perilaku Kekerasan A4 = Perilaku Diskriminasi A5 = Perilaku Pemusnahan

Uji T Score: ≤50 Rendahdan ≥ 50Tinggi Kategori : Rendah = 1 danTinngi = 2


(6)