PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV
SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT
SKRIPSI
OLEH:
DENI VERI AGUS SETIAWAN NIM. 201110430311171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(2)
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV
SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT
SKRIPSI
Ditujukan kepada Universitas Muhammadiyah Malanﱡ sebaﱡai salah satu syarat mendapatkan ﱡelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH:
DENI VERI AGUS SETIAWAN NIM. 201110430311171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(3)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BILANGAN ROMAWI MELALUI TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS IV
SDN REMBUN 01 KECAMATAN DAMPIT
Oleh:
DENI VERI AGUS SETIAWAN NIM. 201110430311171
Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penﱡuji dan disetujui
di Malanﱡ, 2 Juli 2016
Menyetujui,
Pembimbinﱡ I
Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si NIP. 19640319 199003 2 000
Pembimbinﱡ II
Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd NIP.10406110436
(4)
(5)
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yanﱡ bertanda tanﱡan di bawah ini:
Nama : Deni Veri Aﱡus Setiawan Tempat, tanﱡﱡal lahir : Malanﱡ, 02 Aﱡustus 1992
NIM : 201110430311171
Fakultas : Keﱡuruan dan Ilmu Pendidikan Proﱡram Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Denﱡan ini menyatakan denﱡan sebenar-benarnya bahwa :
1. Skripsi denﱡan judul “Peninﱡkatan Hasil Belajar Bilanﱡan Romawi Melalui Team Quiz Pada Siswa Kelas IV SDN Rembun 01 Kecamatan Dampit” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yanﱡ pernah ditulis atau diterbitkan oranﱡ lain, baik sebaﱡian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber-sumber kutipan atau daﱠtar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur ﱠlaﱡiasi, saya bersedia skripsi ini diﱡuﱡurkan dan ﱡelar akademik yanﱡ telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses denﱡan ketentuan hukum yanﱡ berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yanﱡ merupakan hak bebas royalti non eksklusiﱠ.
Demikian pernyataan ini saya buat denﱡan sebenar-benarnya untuk diperﱡunakan sebaﱡaimana mestinya.
Malanﱡ, 03 Aﱡustus 2015 Yanﱡ menyatakan,
(6)
v MOTTO
ﻲ ﺮ ا ﻤ ﺮ ا ﷲ ﻢﺴ
نأ ٰﻰﺴ و ﻢ ﺮ ﺧ ﻮھو ﺎﺌ ﺷ اﻮھﺮ نأ ٰﻰﺴ و ﻢ هﺮ ﻮھو لﺎ ﻘ ا ﻢ
˻˺
:البقرة نﻮﻤ ﻻ ﻢ أو ﻢ ﷲو ﻢ ﱞﺮﺷ ﻮھو ﺎﺌ ﺷ اﻮ
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 216)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
(Heather Pryor)
Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka berbahagia di dunia ini, yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk
dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan. (Frederick E. Crane)
(7)
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yanﱡ memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya dan Rasulullah SAW yanﱡ memberikan petunjuk ke jalan yanﱡ telah diridhoi Allah SWT, sehinﱡﱡa penulis dapat menyelesaikan tuﱡas akhir ini. Rasa terimakasih penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta, Mama Kyetrene dan Ayah Daya serta Bapak Tosin, yanﱡ senantiasa memberikan doa dan dukunﱡan demi kelancaran dalam penulisan skripsi ini. Doa yanﱡ terbaik akan selalu terpanjatkan untuk Bapak dan ibu.
2. Saudara-saudaraku tersayanﱡ yanﱡ selalu memberikan doa, motivasi, dan kasih sayanﱡ demi terselesaikannya tuﱡas akhir ini. Semoﱡa Allah SWT selalu memberikan kelancaran dan kesuksesan yanﱡ kita cita-citakan. 3. Sahabat-sahabat terbaikku yanﱡ berjuanﱡ bersama-sama mulai dari
semester 1 hinﱡﱡa semester akhir ini yanﱡ juﱡa berjuanﱡ bersama-sama menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas kebersamaannya dan semoﱡa kita semua dapat meraih cita-cita yanﱡ kita inﱡinkan. Amin.
4. Teman seperjuanﱡanku yanﱡ selalu memberikan dukunﱡan, motivasi, dan doa demi terselesaikannya tuﱡas akhir ini. Semoﱡa kita mendapat ridho dari Allah SWT dalam menﱡapai masa depan yanﱡ cerah.
(8)
(9)
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
MOTTO... v
LEMBAR PERSEMBAHAN... vi
ABSTRAK... vii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xiiii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1Latar Belakanﱡ... 1
1.2Rumusan Masalah... 6
1.3Tujuan ... 7
1.4Hipotess Penelitian……….... 7
1.5Manﱠaat Penelitian... 7
1.6Ruanﱡ Linﱡkup dan Keterbatasan Penelitian……... 8
1.7Deﱠinisi Operasional……….. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11
2.1Kajian Teori... 11
2.1.1 Hakikat Pembelajaran Matematika... 11
2.1.2 Hasil Belajar………..………... 12
2.1.2.1Penﱡertian Hasil Belajar…………...…………... 12
2.1.2.2Faktor-ﱠaktor yanﱡ Mempenﱡaruhi Hasil Belajar 13 2.1.2.3Indikator Hasil Belajar Siswa………... 14
2.1.3 Bilanﱡan Romawi... 14
2.1.3.1Ketentuan Penulisan Bilanﱡan Romawi... 15
2.1.3.2 Penerapan Bilanﱡan Romawi……….…….. 17
2.1.4 Pembelajaran Aktiﱠ Model Team Quiz…... 17
2.1.4.1Pembelajaran Aktiﱠ………... 17
2.1.4.2 Model Pembelajaran Team Quiz... 19
2.2 Penelitian Relevan………..………... 22
2.3 Keranﱡka Pikir……….. 23
BAB III METODE PENELITIAN... 24
3.1Pendekatan dan Jenis Penelitian... 26
3.2Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapanﱡan………... 26
3.3Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 26
3.4Subjek Penelitian………... 26
(10)
xi
3.6Teknik Penﱡumpulan Data……… 27
3.7Analisis Data………. 29
3.8Prosedur Penelitian……… 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 42
4.1 Hasil Penelitian... 42
4.1.1 Penerapan Model Team Quiz Untuk Meninﱡkatkan Hasil Belajar Bilanﱡan Romawi di Kelas IV SDN Rembun 01 Dampit ………... 45 4.1.2 Peninﱡkatan Hasil Belajar Bilanﱡan Romawi Melalui Pembelajaran Aktiﱠ Model Team Quiz Pada Siswa Kelas IV SDN Rembun 01 Kecamatan Dampit ... 70 4.2 Pembahasan... 71
4.2.1Penerapan Model Team Quiz Untuk Meninﱡkatkan Hasil Belajar Bilanﱡan Romawi di Kelas IV SDN Rembun 01 Dampit ………... 74 4.2.2 Peninﱡkatan hasil belajar bilanﱡan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit setelah diterapakan pembelajaran model Team Quiz………. 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 76
5.1 Kesimpulan... 76
5.2 Saran... 76
DAFTAR PUSTAKA... 78
(11)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sistem Penomoran Bilanﱡan Romawi………. 15 Tabel 2.2 Rancanﱡan Keﱡiatan Pembelajaran Aktiﱠ Model Team Quiz…….. 21 Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Menerapkan Pembelajaran
Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan I... 51
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan II……….
53
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Pembelajaran Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan I...
54
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Pembelajaran Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan II...
55
Tabel 4.5 Kekuranﱡan dan Upaya Perbaikan Siklus I………... 56 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Menerapkan Pembelajaran
Model Team Quiz Pada Siklus II pertemuan I... 62 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Menerapkan Pembelajaran
Model Team Quiz Pada Siklus II pertemuan II... 64 Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Pembelajaran
Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan I…... 65 Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Menerapkan Pembelajaran
Model Team Quiz Pada Siklus I pertemuan II……... 66 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Aktiﱠitas Guru Melalui Model Team Quiz…... 68 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Aktiﱠitas Siswa Melalui Model Team Quiz….. 68 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Bilanﱡan Romawi Melalui Model
Team Quiz………
69
(12)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Keranﱡka Pikir Penelitian... 23
Gambar 3.1 Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Arikunto... 25
Gambar 3.2 Kriteria Taraﱠ Keberhasilan………... 31
Gambar 4.1 Siswa dibaﱡi menjadi 3 baﱡian kelompok (A, B, dan C)... 44
Gambar 4.2 Guru membimbinﱡ siswa ketika menﱡerjakan LKK... 45
Gambar 4.3 Kelompok A membuat 4 Pertanyaan (pemandu kuis)... 45
Gambar 4.4 Siswa menjawab pertanyaan memakai bando romawi... 46
Gambar 4.5 Kelompok A (pemandu kuis) menilai jawaban dari kelompok B. 46 Gambar 4.6 Salah satu siswa menjawab pertanyaan dari ﱡuru... 48
Gambar 4.7 siswa berdiskusi menyelesaikan LKK………... 49
Gambar 4.8 Guru membimbinﱡ siswa memandu kuis... 50
Gambar 4.9 Siswa menempelkan jawaban pada papan tempel... 60
Gambar 4.10 Kelompok pemandu kuis memeriksa jawaban………... 60
(13)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Keﱡiatan Pratindakan... 79 Lampiran 2. Keﱡiatan Siklus I……….. 84 Lampiran 3. Keﱡiatan Siklus II……… 128
(14)
78
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Ali. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap Unit 4. Jakarta: Universitas Terbuka
Ariﱠin .2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandunﱡ: Alﱠabeta
Arikunto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya Mira. 2012. Model-model Pengajaran dan Pembelajara. Jakarta: Alﱠabeta
Mulyasa. 2010. Pengembangan dan Implementasi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Ramadhani, Maﱡhvira. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Swasta PAB 20 Bandar Klippa Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FKIP Universitas Neﱡeri Medan
Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : PT. SIC Sanjay, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandunﱡ: Prenadamedia Group Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Graﱠindo Persada
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandunﱡ: PT.Remaja Rosdakarya
Sudjiono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandunﱡ: PT. Reﱠika Aditama
Sumiati dkk. 2012. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Tatiek. 2006. Pembelajaran Matematika SD. Bandung: CV Wacana Prima
Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Zaini dkk. 2008. Model Pembelajaran Interaktif. Bandunﱡ: PT. Remaja Rosdakarya
(15)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada akhir tahun 2014, kurikulum 2006 mulai diterapkan lagi di sekolah-sekolah di Indonesia. Kurikulum 2006 lebih dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 15 dalam Mulyasa (2010:19), KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Salah satu karakteristik KTSP adalah kemandirian guru. Guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), yang bermuara pada peningkatan prestasi belajar peserta didik dan prestasi sekoah secara keseluruhan (Mulyasa, 2010:39). Pada tingkat Sekolah Dasar (SD), pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan diharapkan dapat dilakukan dalam setiap mata pelajaran. Sehingga siswa lebih bersemangat dalam setiap kegiatan belajarnya.
Proses pembelajaran dapat ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi ini dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan bahan/materi yang tepat, perlu adanya situasi lingkungan yang mendukung proses pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Pengetahuan bukan hanya seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap diterima dan diingat
(16)
2 siswa. Siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata (Aisyah, 2008:44).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran Matematika materi Bilangan Romawi di SDN Rembun 01 Dampit, ditemukan beberapa masalah dari segi guru dan siswa. Permasalahan yang muncul dari segi guru di antaranya: (1) metode yang digunakan guru hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan. Mula-mula guru menjelaskan materi dan siswa mencatat kemudian siswa mengerjakan soal yang terdapat di buku; (2) guru tidak menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar; dan (3) guru tidak melaksanakan kegiatan awal dan kegiatan akhir dengan lengkap. Kegiatan awal yang dilakukan hanya do’a, salam, dan absen sedangkan kegiatan akhir hanya evaluasi, do’a dan salam. Permasalahan yang muncul dari segi siswa selama pembelajaran materi bilangan romawi yakni siswa terlihat pasif dan mengalami kesulitan saat mengerjakan soal bilangan romawi yang diberikan oleh guru. Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi terlihat dari jawaban siswa pada salah satu soal berikut.
Soal: Lambang bilangan romawi untuk angka 29 adalah….. Jawaban siswa : XXVIIII
Berdasarkan pertanyaan di atas, dapat diketahui bahwa jawaban yang diberikan oleh siswa tidak sesuai dengan aturan penulisan lambang bilangan romawi. Di dalam aturan penulisan lambang bilangan romawi, lambang yang sama hanya boleh ditulis berurutan paling banyak tiga kali. Cara mengerjakan siswa sebenarnya sudah benar yaitu 29 = 10 + 10 + 9. Bilangan 20 sudah ditulis XX (benar), namun untuk penulisan bilangan romawi 9 masih salah. Bilangan 9
(17)
3 seharusnya ditulis IX bukannya VIIII. Hal yang sama juga tampak pada salah satu jawaban siswa yang menulis bilangan romawi 19 dengan XVIV (salah), jawaban yang benar adalah XIX. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa siswa belum sepenuhnya memahami konsep dan aturan penulisan lambang bilangan romawi. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab nilai hasil belajar siswa menjadi rendah.
Akibat yang ditimbulkan dari keadaan tersebut adalah siswa jadi tidak mempunyai minat dan semangat untuk memahami materi. Padahal materi ini termasuk materi yang penting karena sering dijumpai dalam kehidupan siswa sehari-hari. Misalnya lambang bilangan romawi sering dijumpai pada bab buku, tingkatan, penomoran alamat rumah, penomoran kelas, dan lain-lain. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menuliskan dan memaknai arti dari lambang-lambang romawi tersebut. Namun pada kenyataannya, hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan tersebut. Nilai hasil belajar yang diperoleh siswa masih rendah .
Nilai hasil belajar siswa yang masih rendah itu ditunjukkan dari nilai sebagian besar siswa masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan, yakni 70. Dari 22 anak, hanya 7 anak saja yang mendapat nilai di atas 70 sedangkan 15 anak lainnya masih mendapat nilai dibawah 70. Ketuntasan klasikal yang diperoleh hanya sebesar 32%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya-upaya perbaikan, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Matematika merupakan bahasa simbiolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
(18)
4 fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Pembelajaran matematika merupakan proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien. Selain interaksi yang baik antara guru dan siswa tersebut, faktor lain yang menentukan keberhasilan pembelajaran matematika adalah bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghidupkan interaksi pembelajaran yang menarik bagi siswa adalah dengan menggunakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif merupakan kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komperehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktifitas-aktifitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran. Juga terdapat teknik-teknik memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat, mempraktikkan keterampilan-keterampilan, mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan, bahkan membuat peserta didik dapat saling mengajar satu sama lain. Silberman (1996: xxii)
Salah satu model pembelajaran aktif yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah model team quiz atau kuis kelompok. Model pembelajaran aktif tipe team
quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran yang mampu meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses belajar. Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan masing-masing anggota kelompok mempunyai
(19)
5 tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Dalam tipe team quiz ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Model team quiz merupakan model pembelajaran aktif dimana siswa dibagi menjadi tiga kelompok, semua anggota bersama-sama mempelajari dan mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan atau kuis. Alasan peneliti memilih model team quiz adalah: (1) model ini sangat kompleks. Isi pembelajarannya mencakup berbagai metode, yakni metode ceramah/ penjelasan, tanya jawab, dan diskusi kelompok sehingga dapat memupuk kerja sama siswa; (2) siswa belajar untuk berani tampil di depan kelas dengan cara memandu kuis; (3) pemahaman siswa semakin tinggi karena masing-masing kelompok harus memikirkan sejumlah pertanyaan beserta jawaban dan alasannya; dan (4) siswa semakin termotivasi untuk belajar karena adanya persaingan antar kelompok.
Pembelajaran aktif model team quiz sangat bermanfaat bagi siswa. Teknik tersebut dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka dipelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
(20)
6 menakutkan. Hal ini berhubungan dengan karakteristik anak kelas IV yang salah satunya adalah senang akan aktifitas yang berbentuk pertandingan, anak juga lebih senang kegiatan beregu daripada individu. Untuk itulah model ini cocok digunakan untuk anak kelas tinggi khususnya di kelas IV.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maghvira Ramadhani dari Jurusan PGSD Universitas Negeri Medan tahun 2012 dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Swasta PAB 20 Bandar Klippa Tahun Ajaran 2011/2012”, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa yang mulanya dibawah KKM 70, meningkat menjadi 83,4 atau di atas KKM. Persentase ketuntasan belajar pada penelitian tersebut mencapai 88,5%. Meskipun penelitian tersebut telah berhasil, namun penggunaan model team quiz untuk meningkatkan hasil belajar masih perlu ditinjak lanjuti, terutama dengan subyek dan lokasi penelitian yang berbeda. Dengan begitu akan terbukti bahwa model team quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Bilangan Romawi Melalui Model Team Quiz Pada Siswa Kelas IV
SDN Rembun 01 Dampit”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnyaadalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan model team quiz yang dapat meningkatkan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit?
(21)
7 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN
Rembun 01 Dampit setelah diterapakan pembelajaran model team quiz?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mendeskripsikan penerapan model team quiz yang dapat meningkatkan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit setelah diterapakan pembelajaran model team quiz.
1.4 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian dari judul yang diangkat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: “Jika menggunakan pembelajaran model team quiz maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit”.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sendiri.
1. Manfaat Bagi Siswa
Siswa menjadi lebih tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih aktif , mudah memahami materi dan hasil belajar siswa meningkat.
(22)
8 2. Manfaat Bagi Guru
Meningkatkan pemahaman guru tentang perencanaan dan implementasi strategi dan model pembelajaran yang bervariasi khususnya penerapan pembelajaran aktif model team quiz.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah mampu mengevaluasi strategi dan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, dapat digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi/ model dalam memberikan pembelajaran. 4. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian akan menambah wawasan dan pengetahuan dalam strategi, model, dan media pembelajaran yang relevan, terutama di kelas IV SD. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran.
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah yang diteliti. Ruang Lingkup penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika kelas IV semester 2 pada standart kompetensi 7. Bilangan Romawi. Peneliti dalam penelitian ini hanya membatasi pada hal-hal tertentu saja yaitu: (1) Penelitian ini
hanya menggunakan sampel siswa kelas IV SDN Rembun 01 semester II tahun
ajaran 2015/2016 sebanyak 22 siswa, (2) Hasil belajar siswa (meliputi aspek kognitif dan afektif) dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan bilangan romawi, (3) Materi dalam pokok bahasan bilangan romawi yang dijadikan
(23)
9 penelitian terbatas pada Kompetensi Dasar 7.1 Mengenal lambang bilangan romawi dan 7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan romawi dan sebaliknya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi operasional sebagai berikut :
1. Peningkatan
Peningkatan adalah suatu perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik atau dari suatu tempat ke tempat yang lebih tinggi jadi peningkatan adalah suatu perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik atau lebih tinggi.
2. Hasil Belajar
Sudjana (2008:22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar atau kemampuan-kemampuan yang ingin dicapai pada penelitian ini mencakup aspek kognitif dan afektif.
3. Bilangan Romawi
Angka romawi atau bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi Kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik. Lambang bilangan romawi pada penelitian ini adalah I (satu), V (lima), X (sepuluh), L (lima puluh), C (seratus), D (lima ratus), dan M (seribu).
(24)
10 4. Pembelajaran Aktif Model Team Quiz
Pembelajaran aktif model team quiz adalah pembelajaran menarik dan menyenangkan yang melibatkan siswa secara aktif dalam sebuah pertandingan antar kelompok. Menurut Zaini dkk (2008:54), langkah-langkah model pembelajaran team quiz adalah.
(a) Memilih topik yang akan disampaikan dalam tiga segmen, (b) membagi siswa menjadi tiga kelompok A, B, dan C, (c) menyampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit, (d) setelah penyampaian materi, minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan-pentanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka, (e) kelompok A diminta untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C, begitu seterusnya, (f) akhiri pelajaran dengan menyimpulkan, tanya jawab dan penjelasan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
(1)
5 tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Dalam tipe team quiz ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Model team quiz merupakan model pembelajaran aktif dimana siswa
dibagi menjadi tiga kelompok, semua anggota bersama-sama mempelajari dan mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan suatu pertandingan atau kuis. Alasan peneliti memilih model team quiz adalah: (1) model ini sangat kompleks. Isi
pembelajarannya mencakup berbagai metode, yakni metode ceramah/ penjelasan, tanya jawab, dan diskusi kelompok sehingga dapat memupuk kerja sama siswa; (2) siswa belajar untuk berani tampil di depan kelas dengan cara memandu kuis; (3) pemahaman siswa semakin tinggi karena masing-masing kelompok harus memikirkan sejumlah pertanyaan beserta jawaban dan alasannya; dan (4) siswa semakin termotivasi untuk belajar karena adanya persaingan antar kelompok.
Pembelajaran aktif model team quiz sangat bermanfaat bagi siswa. Teknik
tersebut dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka dipelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
(2)
6 menakutkan. Hal ini berhubungan dengan karakteristik anak kelas IV yang salah satunya adalah senang akan aktifitas yang berbentuk pertandingan, anak juga lebih senang kegiatan beregu daripada individu. Untuk itulah model ini cocok digunakan untuk anak kelas tinggi khususnya di kelas IV.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Maghvira Ramadhani dari Jurusan PGSD Universitas Negeri Medan tahun 2012 dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Tipe Team Quiz dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Swasta PAB 20 Bandar Klippa Tahun Ajaran 2011/2012”, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa yang mulanya dibawah KKM 70, meningkat menjadi 83,4 atau di atas KKM. Persentase ketuntasan belajar pada penelitian tersebut mencapai 88,5%. Meskipun penelitian tersebut telah berhasil, namun penggunaan model
team quiz untuk meningkatkan hasil belajar masih perlu ditinjak lanjuti, terutama
dengan subyek dan lokasi penelitian yang berbeda. Dengan begitu akan terbukti bahwa model team quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bilangan Romawi Melalui Model Team Quiz Pada Siswa Kelas IV
SDN Rembun 01 Dampit”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnyaadalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan model team quiz yang dapat meningkatkan hasil
(3)
7 2. Bagaimana peningkatan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN
Rembun 01 Dampit setelah diterapakan pembelajaran model team quiz?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mendeskripsikan penerapan model team quiz yang dapat meningkatkan
hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit setelah diterapakan pembelajaran model team quiz.
1.4 Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian dari judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Jika menggunakan pembelajaran model team quiz maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bilangan romawi di kelas IV SDN Rembun 01 Dampit”.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti sendiri.
1. Manfaat Bagi Siswa
Siswa menjadi lebih tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih aktif , mudah memahami materi dan hasil belajar siswa meningkat.
(4)
8 2. Manfaat Bagi Guru
Meningkatkan pemahaman guru tentang perencanaan dan implementasi strategi dan model pembelajaran yang bervariasi khususnya penerapan pembelajaran aktif model team quiz.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Sekolah mampu mengevaluasi strategi dan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, dapat digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi/ model dalam memberikan pembelajaran. 4. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian akan menambah wawasan dan pengetahuan dalam strategi, model, dan media pembelajaran yang relevan, terutama di kelas IV SD. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran.
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan dan pemfokusan masalah yang diteliti. Ruang Lingkup penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika kelas IV semester 2 pada standart kompetensi 7. Bilangan Romawi. Peneliti dalam penelitian ini hanya membatasi pada hal-hal tertentu saja yaitu: (1) Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas IV SDN Rembun 01 semester II tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 22 siswa, (2) Hasil belajar siswa (meliputi aspek kognitif dan afektif) dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan bilangan romawi, (3) Materi dalam pokok bahasan bilangan romawi yang dijadikan
(5)
9 penelitian terbatas pada Kompetensi Dasar 7.1 Mengenal lambang bilangan romawi dan 7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan romawi dan sebaliknya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna beberapa definisi operasional sebagai berikut :
1. Peningkatan
Peningkatan adalah suatu perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik atau dari suatu tempat ke tempat yang lebih tinggi jadi peningkatan adalah suatu perubahan dari satu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik atau lebih tinggi.
2. Hasil Belajar
Sudjana (2008:22) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar atau kemampuan-kemampuan yang ingin dicapai pada penelitian ini mencakup aspek kognitif dan afektif.
3. Bilangan Romawi
Angka romawi atau bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari Romawi Kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik. Lambang bilangan romawi pada penelitian ini adalah I (satu), V (lima), X (sepuluh), L (lima puluh), C (seratus), D (lima ratus), dan M (seribu).
(6)
10 4. Pembelajaran Aktif Model Team Quiz
Pembelajaran aktif model team quiz adalah pembelajaran menarik dan
menyenangkan yang melibatkan siswa secara aktif dalam sebuah pertandingan antar kelompok. Menurut Zaini dkk (2008:54), langkah-langkah model pembelajaran team quiz adalah.
(a) Memilih topik yang akan disampaikan dalam tiga segmen, (b) membagi siswa menjadi tiga kelompok A, B, dan C, (c) menyampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit, (d) setelah penyampaian materi, minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan-pentanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka, (e) kelompok A diminta untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C, begitu seterusnya, (f) akhiri pelajaran dengan menyimpulkan, tanya jawab dan penjelasan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.