Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

PENGARUH PENERAPAN METODE QUIZ TEAM TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH
DI MTs. DARUL MA’ARIF JAKARTA SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
ARIEF BUDIMAN
NIM: 109011000171
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M/ 1435 H

ABSTRAK
Arief Budiman “ Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih ( Sebuah Penelitian Quasi
Eksperimen di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan). Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci : Metode Quiz Team. Hasil Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi
pembelajaran aktif dengan metode Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran fiqih. Dan apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode quasi eksperimen, penelitian ini dilakukan di MTs. Darul Ma’arif Jakarta
Selatan. Sampel penelitian berjumlah 36 untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Instrument penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan ganda
sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan realibilitasnya. Teknik analisa data
menggunakan uji liliefors untuk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji
homogenitas data, dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan
menunjukan bahwa penelitian ini berdistribusi normal dan homogen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Quiz Team yang diterapkan
dikelas eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada
mata pelajaran fiqih. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu 83,05 > 73,88 serta
diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,95 > 2,00. Dengan demikian
penerapan metode Quiz Team ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

i


ABSTRACT
Arief Budiman "Effect of Application Methods Quiz Team Against Student
Results In Fiqh Subjects (A Quasi-Experimental Research in MTs. Darul
Maarif South Jakarta). Thesis Department of Islamic Education UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Keywords: Methods Quiz Team. Learning Outcomes
This study aims to determine the effect of the application of active learning
strategies with the method of Quiz Team on learning outcomes of students in the
subjects of jurisprudence. And is there a difference in student learning outcomes
between the experimental class and the control class. The method used in this
study is quasi-experimental methods, the study was conducted in MTs. Darul
Maarif South Jakarta. Sample was 36 for the experimental class and the control
class. Research instrument used was a multiple choice test of 20 questions that
have been tested for validity and realibilitasnya. The data analysis using Liliefors
test to test the normality of data, fisher test to test the homogeneity of the data,
and the t-test to test the hypothesis. Calculation shows that the study is normally
distributed and homogeneous.
The results showed that the method is applied in class Quiz Team
experiments can affect student learning outcomes significantly in the subjects of

jurisprudence. It can be seen that the average value of student learning outcomes
experimental class higher than the control class is 83.05> 73.88 and obtained t is
greater than t table is 4.95> 2.00. Thus the application of this method Team Quiz
affect student learning outcomes.

ii

KATA PENGANTAR

   
Alhamdulillah, tidak ada ungkapan yang maha dahsyat, yang lebih indah,
untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalamnya-dalamnya kepada Allah
SWT, sang pemilik takdir. Yang memberikan nikmat dan hidayahNya Sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, shalawat beriring salam selalu
tercurah kepada junjungan mulia Nabi Muhammad saw. seorang revolusioner,
sang pemimpin, sang pencerah bagi umat islam.
Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan
skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga

bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
Hambatan dan kesulitan tersebut tidak ada yang tidak berguna (sia-sia), penulis
akui semua itu menjadi pelajaran yang berharga.
Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan
pengetahuan penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan
serta motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalamdalamnya lepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada
yang semua yang tercinta dan tersayang:
1.

Dr. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan,

2.

Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama
Islam,

iii


3.

Marhamah Saleh, Lc, MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4.

Muhammad Zuhdi, Ph.D Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan motivasi.

5.

Ahmad Irfan Mufid, MA

Dosen Pembimbing yang selalu meluangkan

waktunya dan membimbing serta mengajarkan kepada penulis dengan sabar,
6.

Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan Ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.


7.

Kepala sekolah beserta seluruh keluarga Besar Guru-guru MTs. Darul
Ma’arif terutama Hj. Sri Komariyati selaku guru mata pelajaran fiqih yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8.

Teristimewa untuk ayahanda Marwan dan ibunda Marwiyah yang selalu
memberikan cinta kasih serta restu kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

9.

Kakek dan nenekku, saudara-saudaraku dan adik-adikku yang tersayang yang
selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.

10. Sahabat-sahabatku Imran Satria Muchtar, S.Pd.I, Yayah Lailatulzuhria S.Pd.I,
Irma Listianty S.Pd.I, Mila Zuhlfia, S.Pd dan Bulqoin yang selalu membantu

penulis dalam mengajarkan penelitian ini.
11. Untuk teman-teman seperjuangan Aldy, Komarulloh, Solah, Rizki, Hariri,
Dan teman-teman kosan yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu.

iv

12. Serta teman-teman PAI Kelas E, PAI Sejarah, Seluruh teman-teman PAI
Angkatan 2009, kawan-kawan PPKT di MTs. Darul Ma’arif 2013, Keluarga
besar Kasyafah 12, serta keluarga Fosil 8 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu tetapi tidak mengurangi rasa terima kasih penulis terhadap kalian
semua. I Love You All. Penulis berharap semoga Allah memberikan kebaikan
kepada kita semua Aamiin dan semoga skripsi dapat bermanfaat bagi penulis
dan bagi semua pihak yang membacanya. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

Jakarta, 2014
Penulis

Arief Budiman

v


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR UJI REFERENSI

ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRAC............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 8
D. Rumusan Masalah ............................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Teori ..................................................................................... 11
1. Pengertian Hasil Belajar............................................................. 11
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ............ 13
B. Mata Pelajaran Fiqih di MTs ........................................................... 19
1. Pengertian Fiqih .......................................................................... 19
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs .......................................... 20
vi

3. Ruang Lingkup Pengajaran Fiqih di MTs ................................... 20
4. Metode Pembelajaran Fiqih di MTs............................................ 21
5. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih di MTs........................................... 23
C. Metode Quiz Team .......................................................................... 23
1. Pengertian Metode Quiz Team ................................................... 23
2. Prinsip Penggunaan Metode Quiz Team ..................................... 24
3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Quiz Team .......................... 24
4. Penerapan Metode Quiz Team dalam Pembelajaran ................... 25
D. Penelitian yang Relavan .................................................................. 26
E. Kerangka Berfikir ............................................................................ 27

F. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 30
B. Metode dan Desain Penelitian ......................................................... 30
C. Deskriftif Data ................................................................................. 31
D. Variable Penelitian ........................................................................... 33
E. Populasi dan Sampel ........................................................................ 34
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 34
G. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 35
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 42
1. Uji Normalitas ............................................................................. 42
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 43
3. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 43
I.

Hipotesis Statistik ............................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MTs. Darul Ma’arif ............................................................... 45
1. Sejarah Singkat Madrasah ........................................................... 45

2. Visi, Misi dan Tujuan.................................................................. 45
B. Deskriptif Data ................................................................................... 46

vii

C. Pengujian Persyaratan Analisis .......................................................... 53
1. Uji Normalitas ............................................................................. 53
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 53
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................................ 54
1. Uji Hipotesis Penelitian .............................................................. 54
2. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 55
E. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 57
B. Implikasi ............................................................................................. 57
C. Saran .................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 59
LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Non Equivalent Control Group Design
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen
Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas Instrumen
Tabel 3.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Soal
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instumen Test
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Tabel 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.7 Hasil Homogenitas Pretest
Tabel 4.8 Hasil Homogenitas Postest

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 1

Lampiran 2

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 2

Lampiran 3

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Eksperimen 3

Lampiran 4

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 1

Lampiran 5

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 2

Lampiran 6

: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Konrol 3

Lampiran 7

: Kisi-kisi Uji coba Soal Instrumen

Lampiran 8

: Soal Pretest dan Posttest

Lampiran 9

: Uji validitas, Uji Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

Lampiran 10 : Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Lampiran 11 : Nilai Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 12 : Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 13 : Nilai Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 14 : Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Lampiran 15 : Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Lampiran 16 : Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Lampiran 17 : Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Lampiran 18 : Perhitungan Pengujian Homogenitas
Lampiran 19 : Perhitungan Pengujian Hipotesis
Lampiran 20 : Perhiungan Uji t
Lampiran 21 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 22 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 23 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 24 : Photo-photo Penelitian

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh
masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
pasal 31 ayat (1) menyebutkan setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan.1 Pendidikan menurut UU No.20 Tahun 2003 adalah Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.
Pada

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 2
Proses

pendidikan

merupakan

salah

satu

usaha

dalam

rangka

meningkatkan potensi sumber daya manusia dalam masyarakat, pendidikan
memegang peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa dan negara,
karena maju mundurnya suatu bangsa bergantung kepada hasil pendidikan
yang berlaku pada suatu bangsa pada waktu tertentu.

1

B.Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010
), cet. Ke-2, h.165
2
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Prasada, 2006), h..4.

1

2

Dalam perspektif Islam, melaksanakan pendidikan merupakan kewajiban
bagi setiap umat Islam untuk memperoleh pengetahuan, berkaitan dengan hal
tersebut Nabi Muhammad SAW, bersabda:

“Dari Muhammad ibn Sairan, dari Anas ibn Malik Rasulullah SAW
bersabda: Menuntut ilmu itu merupakan kewajiban bagi setiap
Muslim dan Muslimah (HR. Ibnu Majah)”
Berdasarkan hadits di atas, dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa orang yang
memiliki ilmu pengetahuan akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah
SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11
yang berbunyi:
 

       

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..
Dengan demikian pendidikan merupakan hal yang penting dan harus
menjadi perhatian utama oleh seluruh warga masyarakat khususnya masyarakat
Islam.
Salah satu cara merealisasikan tujuan pendidikan adalah melalui proses
belajar mengajar. Sebab disanalah semua siswa akan berinteraktif dan akan
memperoleh berbagai ilmu pengetahuan baik pengetahuan umum maupun
pengetahuan agama yang akan bermanfaat bagi tercapainya tingkat
perkembangan individualnya.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada
setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi
tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks

3

interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga
terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan atau sikap. Sudah menjadi pemahaman umum
bahwa rendahnya kualitas pendidikan menjadi persoalan serius bagi dunia
pendidikan saat ini. Karena itulah pembaruan pendidikan mutlak dilakukan
demi peningkatan kualitas pendidikan yang pada gilirannya dapat meningkatan
harkat dan martabat manusia.
Salah satu aspek penting yang harus dilakukan dalam konteks pembaruan
pendidikan adalah pembaruan dalam mengembangkan metode pembelajaran.
Pembaruan mengembangkan metode pembelajaran dimaksudkan bahwa
sesungguhnya harus ada upaya-upaya atau terobosan untuk mencari strategi
dan metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam proses belajar mengajar
oleh guru di kelas, yang lebih memberdayakan potensi yang dimiliki oleh
siswa.
Untuk menciptakan pembelajaran yang optimal harus memikirkan
pendekatan dan metode yang sesuai dengan materi. Tugas utama guru adalah
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya
interaksi secara optimal antara siswa dengan siswa ataupun siswa dengan guru
atau sebaliknya.
Bagaimanapun bagus dan idealnya pendidikan, lengkapnya sarana dan
prasarana pendidikan tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam
mengimplementasikannya, maka proses pembelajaran akan kurang bermakna.
Guru diberikan kebebasan untuk memanfaatkan berbagai pendekatan dan
metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat, keterampilan proses,
perhatian, dan keaktifan siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih
bermakna.3
Soekamto., dkk, mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah “
Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang dan para pengajar dalam
3

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ( Konsep, Landasan, dan
Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ), (Jakarta: Kencana Predana
Media group, 2009) h. 5

4

merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Dengan demikian, aktivitas
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara
sistematis. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan
Kauchak bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah bagi guru
untuk mengajar.4
Pada saat ini kita masih melihat model pembelajaran yang konvensional
yang berlangsung di berbagai lembaga pendidikan, tak terkecuali pada lembaga
pendidikan agama. Di mana guru selalu ditempatakan sebagai pihak yang
“serba bisa”, yang bertugas mentransfer berbagai ilmu pengetahuan. Sementara
itu peserta didik sebagai objek penerima ilmu pengetahuan harus melaksanakan
semua yang disampaikan oleh guru tanpa boleh membantah. Akibat dari hal ini
pembelajaran terkesan monoton yang hanya bisa membuat siswa merasa bosan
tinggal di kelas dan tidak nyaman dalam belajar. Salah satu pada pembelajaran
pedidikan agama islam.
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah terdiri atas empat mata
pelajaran,

yaitu: Al-Qur'an-Hadits, Akidah-Akhlak, Fiqih, dan Sejarah

Kebudayaan Islam. Masing-masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya
saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur'an-Hadits merupakan
sumber utama ajaran Islam, dalam arti ia merupakan sumber akidah-akhlak,
syari’ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajiannya berada di setiap unsur
tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan merupakan akar atau pokok
agama. Syariah/fikih (ibadah, muamalah) dan akhlak bertitik tolak dari akidah,
yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan
keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan
makhluk lainnya. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup
manusia, dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan
manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi,
sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/ seni, iptek, olahraga/ kesehatan,
4

Ibid, h.22

5

dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh. Sejarah Kebudayaan
Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa
ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak
serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi oleh akidah.5
Mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang materinya berisikan
tentang hukum-hukum syariat islam, mata pelajaran fiqih merupakan pelajaran
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun bekal
untuk nanti di akhirat, karena dalam pelajaran fiqih banyak sekali materimateri yang dibahas mengenai hukum-hukum syariat islam serta beribadah
kepada Allah swt.
Tujuan mata pelajaran fiqih agar siswa/siswi mengetahui dan memahami
pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, dapat
mengetahui teori-teori tentang pelaksanaan syariat dalam agama Islam, dan
mampu melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar.
Problematika dalam mempelajari ilmu fiqih sebenarnya berawal dari
kurangnya pemahaman dan penguasaan konsep dasar dalam fiqih itu sendiri.
Untuk menanamkan pemahaman akan konsep-konsep tersebut diperlukan
adanya

penggunaan

sebuah

media

pembelajaran

yang

tepat

dalam

menyampaikan kepada siswa dalam proses belajar mengajar, penggunaan
media yang dibarengi dengan metode pembelajaran yang tepat merupakan
faktor yang penting dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Konsep pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya ilmu fiqih
menuntut adanya perubahan peran guru. Pada konsep tradisional guru lebih
berperan sebagai transformator artinya guru berperan hanya sebagai
penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung (direct
communication), pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi
saja, seperti halnya analogi gelas yang siap diisi air. Kondisi ini tidak sesuai
5

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, 2008

6

dengan konsep pembelajaran (instructional). Pembelajaran memandang siswa
sebagai individu yang aktif, memiliki kemampuan dan potensi yang perlu
dieksplorasi secara optimal. Selain memandang penting peran aktif siswa
dalam belajar, pembelajaran juga menuntut peran guru lebih luas. Diantara
tugas guru tersebut adalah guru tidak hanya menerangkan dan menjelaskan
materi kepada siswa, tetapi juga mengajak siswa untuk ikut aktif dalam proses
belajar mengajar tersebut.
Salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif adalah
pembelajaran active lerning. Metode pembelajaran active lerning memiliki
berbagai macam model, salah satunya adalah metode Quiz Team (Kuis Tim).
Pembelajaran metode Quiz Team merupakan salah satu pembelajaran aktif
yang dikembangkan oleh Melvin L Silberman dimana peserta didik dibagi
kedalam tiga tim. Setiap peserta didik dalam tim bertanggung jawab untuk
menyiapkan kuis jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk
memeriksa catatannya. Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah
kompetisi antar kelompok, para peserta didik akan senantiasa berusaha belajar
dengan motivasi yang tinggi dan meningkatkan kerja sama agar dapat
memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Dan siswa akan memiliki
minat untuk belajar fiqih.
Dengan adanya permasalahan yang dikemukakan di atas maka proses
pembelajaran dalam materi yang sedang diajarkan coba dilakukan dengan
metode Quiz Team. Metode Quiz Team ini diawali dengan menerangkan materi
pelajaran secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam kelompok besar. Semua
anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut melalui
lembaran kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan,
saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi tersebut.
Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan
adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok,
para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar
dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Apabila dalam proses

7

pembelajaran fiqih menggunakan metode belajar yang tepat maka proses
belajar yang dilaksanakan dapat memperbaiki hasil belajar siswa.
Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna
menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Melalui metode Quiz Team diharapkan dapat lebih
mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat
mempertinggi

kualitas

proses

pembelajaran

yang

selanjutnya

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapat dipahami, metode Quiz Team ini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih.
Menurut Piaget, belajar akan menjadi efektif bila kegiatan belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan intelektual pelajar, dan tidak ada belajar tanpa
perbuatan. Hal ini disebabkan perkembangan intelektual siswa dan emosinya
dipengaruhi langsung oleh keterlibatannya secara fisik dan mental dengan
lingkungannya.6
Oleh karena itu pembelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah, hendaknya
mengupayakan pembelajaran melalui aktivitas konkret, dengan menghadirkan
fenomena sosial dalam setiap pembelajaran. Dengan memperoleh pengalaman
langsung melalui lingkungan sosial, rasa ingin tahu dan semangat belajar siswa
akan bertambah.
Namun pada kenyataanya di Madrasah Tsanawiyah berdasarkan observasi
yang telah dilakukan, dalam mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
Darul Ma’arif kegiatan pembelajaran masih dilakukan hanya dengan ceramah
dan siswa pasif. Pembelajaran lebih ditekankan pada metode yang banyak
diwarnai dengan ceramah, kurang menggunakan model pembelajaran yang
inovatif serta masih berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa kurang
ikut berpartisispai dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan
siswa cepat bosan dan kurang berkonsentrasi pada saat belajar.
Penanganan permasalahan seperti diuraikan di atas memerlukan suatu
upaya praktis yang bertujuan memperbaiki proses pembelajaran ke arah yang
6

Ali, Diva, Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, (Bandung:Jilsi
Foundation 2008), h. 78-79.

8

lebih baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan
metode-metode pembelajaran yang mengacu pada proses pembelajaran
berpusat pada siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan
adalah metode pembelajaran Quiz Team

adalah salah satu metode

pembelajaran active lerning diterapkan dalam pembelajaran Fiqih. Sehingga
siswa diharapkan dapat saling interaktif dan saling bersaing dalam belajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilaksanakanlah penelitian yang berjudul
Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat di
indentifikasikan dan dijadikan alasan penulis untuk membahas judul penelitian
di atas adalah:
1.

Kurangnya perhatian guru terhadap pentingnya penggunaan metode dalam
kegiatan pembelajaran

2.

Lemahnya motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada lemahnya
hasil belajar siswa

3.

Hasil belajar siswa masih relatif rendah khususnya pada mata pelajaran
fiqih.

4.

Kejenuhan yang dialami oleh siswa pada metode pembelajaran yang
konvensional

C. Pembatasan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka pembahasan
dalam ruang lingkup masalah, akan dibatasi sebagai berikut.
1. Penerapan metode Quiz Team pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di
MTs. Darul Ma’arif Jakarta Selatan
2. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih dengan metode Quiz
Team pada konsep Makanan dan minuman halal dan haram.

9

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah ada pengaruh yang signifikan antara penerapan metode Quiz Team
dengan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs. Darul Ma’arif
Jakarta Selatan?”

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan penerapan metode quiz team pada mata pelajaran fiqih terhadap
hasil belajarnya.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dipakai sebagai acuan bagi pengembangan
pendekatan dan metode pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
Fiqih.

2.

Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
Pendidikan ini dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar yang lebih bermakna sehingga siswa menjadi lebih
menguasai materi dan hasil belajar dapat meningkat. Dengan
menggunakan metode Quiz Team dalam pembelajaran di sekolah.
Dengan pembelajaran yang menarik, materi akan mudah diingat dan
dicerna oleh siswa. Pembelajaran yang menarik, dapat memancing rasa
ingin tahu yang lebih besar sehingga dapat memperkaya wawasan dan
pengetahuan dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan mata
pelajaran Fiqih.

10

2) Bagi Guru
Informasi hasil penelitian dapat menjadi masukan berharga bagi para
guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil
pembelajaran. Dengan menggunakan metode Quiz Team dalam
menyampaikan materi kepada siswa.
3) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi
kepala sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam
upaya pembimbingan dan pemanfaatan metode pembelajaran yang
efektif dan efisien di sekolah. Disamping itu, melalui penelitian ini
diharapkan dapat membantu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
dalam upaya meningkatkan lulusan dan kredibilitas sekolah dengan
adanya guru yang memiliki keterampilan dan kretivitas dalam proses
belajar mengajar sehingga tercapailah tujuan pendidikan yang diharapkan
oleh sekolah bersangkutan.
4) Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi
para peneliti bidang pendidikan, untuk meneliti aspek atau variabel lain
yang diduga memiliki kontribusi terhadap konsep dan teori-teori tentang
pembelajaran.

11

BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

A. KAJIAN TEORI
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakkan oleh George J. Mouly dalam bukunya
Psychology for Effective Teaching, bahwa “belajar pada dasarnya adalah proses
perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman”.7
Pendapat senada disampaikan oleh Kimble dan Garmezi yang menyatakan bahwa
“belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil
dari pengalaman”.8 Menurut Garry dan Kisley menyatakan bahwa “belajar adalah
proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan latihan-latihan”.9
Menurut Gagne menyatakan bahwa “belajar merupakan kecendrungan perubahan pada
diri manusia yang dapat dipertahankan pada diri manusia yang dapat dipertahankan
selama proses pertumbuhan”.10 Menurut Morgan “belajar adalah setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
atau pengalaman”.11 Menurut Witherington "belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.12
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang
mengacu pada perubahan perilaku akibat dari proses pengalaman, baik yang dialami
ataupun yang sengaja dirancang. Perubahan tingkah laku tersebut berupa perubahan
keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apersepsi. Adapun
7

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2004), Cet. II, h. 100.
8
Ibid ., h. 100.
9
Ibid., h. 100.
10
Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Vol. 18, h. 397.
11
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 211.
12
Ibid., h. 211.

11

12

pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan
lingkungannya.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami proses belajar mengajar. Menurut Nasution hasil belajar merupakan
“sesuatu yang akan dapat dilakukan atau dikuasai siswa sebagai hasil pelajaran
itu.13Sedangkan Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah “Kemampuankemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.14
Menurut Syaiful Bahri Djamarah “ hasil belajar pada hakikatnya adalah
“perubahan” yang terjadi didalam diri seorang setelah berakhirnya aktivitas
belajar”.15 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ hasil belajar
adalah penguasaan pengetahuan keterampilan terrhadap mata pelajaran yang
dibuktikan melalui tes.
Adapun menurut Arikunto, “hasil belajar adalah hasil setelah mengalami
proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang
dapat diamati dan diukur.16 Menurut Hamalik “hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif,afektif, dan psikomotor
dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang”.17
Menurut Briggs “hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan segala hal
yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan
dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar”.18 Winkel

13

S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet IV, h.61.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. XIII, h. 22.
15
Syaiful Bahri Djamarah,dkk, Strategi Belajar Mengajar,( Jakarta: Rineka Cipta,2002),h.20.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1993), h.133.
17
Ahmad Jamalong, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan2012, Vol. 18, h. 398.
18
Baso Intang Sappaile, Pengaruh Metode Mengajar dan Ragam Tes Terhadap Hasil Belajar
Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa Kelas I SMU Negeri DKI Jakarta, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2006, h. 3.
14

13

menyatakan “bahwa, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.19
Dari paparan beberapa teori dan konsep tentang hasil belajar tersebut
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perilaku berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang
baru dan diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suatu
suasana atau kondisi pembelajaran.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar Siswa
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan
hasil belajar, siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata
kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak
kekurtangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya
cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak
mudah dalam mebnerima pelajaran.
Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang
minum-minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses belajar,
karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan, perubahan
tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut, tidak bisa
dikatakan perubahan hasil belajar.
Disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal yang penting
juga memperhatikan kondisi pancaindera. Bahkan dikatakan oleh
Aminudin Rasyad panca indera merupakan pintu gerbang ilmu
19

Purwanto, Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
(Kajian Literatur),Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan
Deparrtemen Pendidikan Nasional, 2007, h. 1028.

14

pengetahuan (Five sence are the golden gate of knowledge). Artinya
kondisi panca indera tersebut akan memberikan pengaruh pada proses
dan hasil belajar. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan
pancaindera dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan
mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau
stimuli dalam proses belajar.20
2) Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor Psikologis. Setiap
manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda terutama dalam hal kadar bukan hal jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil
belajarnya masing-masing, beberapa faktor psikologis yang dapat
diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar.
Pertama, Intelegensi, (1) Mengartikan Intelegensi sebagai
Kemampuan mengahadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara cepat dan efektif, (2) kemampuan menggunakan konsep abstrak
secara efektif, (3) kemampuan memahami pertalian-pertalian dan
belajar dengan cepat sekali.
Kedua, Perhatian. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa yang tertuju kepada suatu objek ataupun sekumpulan
obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
dihadapkan pada obyek-obyek tang dapat menarik perhatian siswa.
Ketiga, Minat dan Bakat. Minat adalah kecenderungan seseorang
untuk mengenang dan memperhatikan beberapa kemampuan. Bakat
adalah kemampuan untuk belajar.
Keempat, Motif dan Motivasi adalah motif adalah daya dan
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

20

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2008), Cet I, h. 24.

15

Kelima, Kognitif dan Daya Nalar. Pembahasa dari kognitif dan
daya nalar adalah persepsi, mengingat dan berfikir. Persepsi adalah
penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya.
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang menyadari
bahwa pengetahuannya berasal datri masa lampau atau berdasarkan
kesan-kesan yang diperoleh melalui pengalamannya di masa lampau.
Berfikir dibagi menjadi dua macam yaitu berfikir autistik dan berfikir
realistik.
b. Faktor Eksternal
1.

Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula
berupa lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban udara, dan
sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berupa manusia maupun halhal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Sering kali
guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa
terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan
kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras
dan teriakan. Hiruk pikuk lingkunghan sosial seperti suara mesin
pabrik, lalu lintas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap proses dan
hasil belajar.
2.

Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan

kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktorfaktor instrumental ini ialah kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.21

21

Ibid,. h.32.

16

3) Klasifikasi Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler atau instruksional menggunakan hasil belajar.
Menurur Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya
kedalam tiga ranah yaitu Ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik.22
Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah, dan keempat berikutnya termasuk afektif
tingkat tinggi.23
Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penialaian, organisasi dan
internalisasi.
Ranah

Psikomotoris

berkenaan

dengan

hasil

belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris yaitu: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar,
(c) kemampuan persepsitual, (d) ketepatan, (e) gerakan keterampilan
kompleks dan (e) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.
Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang banyak dinilai oleh
para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pelajaran.
1.

Ranah Kognitif
a.

Tipe Hasil Belajar : Pengetahuan
Istilah

pengetahuan

yang

dimaksudkan

adalah

pengetahuan faktual, disamping pengetahuan hafalan. Seperti
rumus, definisi dan sitilah-istilah yang perlu dihafal dan

22

Ibid., S Nasution,.h.65.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remja Rosdakarya,
2009), Cet XIII, h. 22-23.
23

17

diingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar pengetahuan atau
pemahaman bagi konsep lainnya. 24
b. Tipe Hasil Belajar : Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan
adalah pemahaman. Pemahaman ini dapat dibedakan menjadi
tiga kategori yaitu (1) tingkat terrendah adalah pengalaman
terjemahan, (2) tingkat pemahaman penafsiran, (3) tingkat
ketiga ini tingkat pemahaman yang tertinggi yaitu ekstrapolasi.
c. Tipe Hasil Belajar : Aplikasi
Aplikasi adalah tipe penggunaan abstraksi pada situasi
kongkrit atau situasi khusus. Abstraksi tersebut berupa ide, teori
atau petunjuk yang berupa teknis.
d. Tipe Hasil Belajar : Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi
unsur-unsur atau bagian sehungga jelas hierarkinya. Analisis
merupakan bagian yang kompleks, yang memanfaatkan dari
ketiga tipe sebelumnya.
e. Tipe Hasil Belajar : Sintesis
Berfikir sintesis adalah berfikir divergen. Dalam berfikir
divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan.
Berfikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk
menjadikan orang lebih berfikir kreatif. Berfikir kreatif
merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam
pendidikan.
f. Tipe Hasil Belajar : Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai
sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara
bekerja, pemecahan, metode, materi dan lain-lain.

24

Ibid,. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.... h. 23-31

18

2.

Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada
beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar,
kategorinya dimulai dari yang dasar sampai tingkat yang kompleks
yaitu sebagai berikut:
a. Reciving,

yaitu

semacam

kepekaan

dalam

menerima

rangsangan yang datang dari luar yang datang kepada siswa
dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
b. Responding atau Jawaban, yaitu reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
c. Valuing

atau

penilaian,

berkenaan

dengan

nilai

dan

kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalm evaluasi
ini termasuk di dalamnya keediaan menerima nilai, latar
belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai.
d. Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, tetmasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain.
e. Karakteristik Nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang
telah

dimiliki

seseorang

yang

memiliki

pola

dan

kepribadiannyadan tingkah lakunya.
3.

Ranah Psikomotorik
Hasil

belajar

psikomotorik

tampak

dalam

bentuk

keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Berikut ini ada
enam tingkatan keterampilan yaitu:
a. Gerakan refleks ( keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan sadar.
c. Kemampuan perseptual, di dalamnya termasuk membedakan
visual dan auditif.
d. Kemampuan dibidang fisik, miasalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.

19

e. Gerakan-gerakan skill, yaitu keterampilan yang sederhana
sampai keterampilan yang kompleks.
f. Kemampuan

yang

berkenaan

dengan

komunikasi

non

deskursive sampai gerakan ekspresif dan interpretatif.

B. Mata Pelajaran Fiqih di MTs
1. Pengertian Fiqih
Fiqih (fiqhu) artinya faham atau tahu.Menurut istilah yang digunakan para
ahli fiqih (fuqaha). Fiqih itu ialah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syaria’at Islam yang diambil dari dalil-dalinya yang terperinci. Menurut Hasan
Ahmad Al-Khatib: fiqhu Islami ialah sekumpulan huku syara’ yang sudah
dibukukan dalam berbagai mazhab, baik dari mazhab yang empat atau mazhab
lainnya.25
Menurut AL-jurnani seorang penganut Mazhab Hanafi menyebutkan
bahwa fiqih adalah ilmu yang menerangkan segala hak dan kewajiban. Hal ini
menunjukan definisi fiqih dalm arti yang sangt luas, yang dikalangan mazhab
hanafi disebut mazhab al-akbar.26
Menurut Imam Ghazali dari mazhab Syafi’i mendefinisikan tentang fiqih
sebagai fiqih itu mengatahui dan memahami, akan tetapi dalam tradisi ulama,
fiqih diartikan dalm tentang suatu syara’ yang tertentu bagi perbuatan dan
mukallaf seperti wajib, haram, sunnah, mubah, makhruh, sah, fasad, batal dan
sejenisnya.27
Jelas bahwasanya pengertian fiqih berkembang, mual-mula fiqih meliputi
keseluruhan ajaran agama, kemudian fiqih diartikan dengan ilmu tentang
perbuatan mukallaf, sehingga tidak termasuk ilmu kalam dan tasawuf, dan
terakhir fiqih dipersempit lagi khusus hasil ijtihad para mujtahid.

25

Zakiah darajat, Methodik Khusus untuk Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

h.78
26
27

A. Dzajuli, Ilmu Fiqih, (Jakarta kencana, 2005 ) h. 15
Ibid,. A. Dzajuli, h. 16

20

2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs
Mata pelajaran fiqih bertujuan agar siswa/siswi madrasah dapat:
a.

Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci
dan menyeluruh, baik berupa dalil aqli maupun dalil naqli. Pengetahuan
pemahaman tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman hidup dalam
kehidupan pribadi dan sosial.

b.

Mengetahui teori-teori tentang pelaksanaan syariat dalam agama Islam,
yang kemudian dapat dipraktekkannya dalam kehidupan sehari-harinya
melalui pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.

c.

Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.
Pengamalan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan dalam
menjalankan hukum Islam, disiplin, tanggung jawab sosial yang tinggi
dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.

3. Ruang lingkup Pengajaran Fiqih di MTs
Didalam pembahasan ilmu fiqih, fiqih juga mempunyai adanya ruang
lingkup yang mencakup pembahasannya diantara lain adalah:
a.

Ibadat didalam bab ibadah juga membicarakan mengenai permasalahanpermasalahan seperti thaharah, shalat, shiyam, zakat, haji, jenazah, jihad dan
lain sebagainya.

b.

Ahwalusy’ syakhshiyyah yang membahas tentang nikah, khitbah (melamar),
mu’asyarah (bergaul), nafaqah, thalak, khulu dan lain sebagainya.

c.

Mu’amalat madaniyat bab ini membahas tentang buyu’ khiyar, riba, sewa
menyewa, utang-piutang, gadai dan lain sebagainya.

d.

Mu’amalat maliyat (status milik bersama, baitul maal, cara pengelolaan baitul
maal, kepengurusan baitul maal dan lain sebagainya).

e.

Jinayat (Pelanggaran, kejahatan,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Pendekatan Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Eksperimen di MTs Darul Ma’arif Jakarta)

0 3 165

Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang

0 10 109

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih di Kelas VIII MTs. Darul Ma'arif Jakarta

11 98 158

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Materi Ham Pada Siswa Kelas VIIC MTs Yassin Gemolong Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Kelas VII A MTs Negeri Teras

0 1 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE CTL DAN PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII A MTS Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih melalui Penerapan Metode CTL dan Pemberian Motivasi Belajar pada Siswa Ke

0 1 25

PENERAPAN METODE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA Penerapan Metode Quiz Team Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Ipa Sd Negeri Ii Tekaran Tahun Aj

0 0 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS X DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 244

Problem Solving) Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs NU Darul

0 0 46