24 L=
Πr
2
, Π bernilai 3.14 dan r adalah jari-jari yang didapatkan dari nilai
garis tengah tajuk. Garis tengah tajuk diukur di kedua sisi tajuk pada pelepah daun horizontal yang terpanjang. Data ini digunakan untuk
penghitungan aliran batang kelapa stem flow dan dasar untuk mambuat model tanaman kelapa 3D.
Data produksi kelapa dihitung dari rata-rata jumlah buah per tandan per pohon yang dihitung pada 3 tandan terbawah. Potensi
produksi kelapa selanjutnya dikonversi ke produksi kopra per hektar. Satu butir varietas kelapa Dalam sama dengan 300 gram kopra
BALITKA, 2001. Penghitungan konversi butiran menjadi produk kopra KOPRA dengan cara sederhana yakni KOPRA=jumlah buah.tandan
-1
x 12 bulan x jumlah pohon.ha
-1
x 300 g kopra. Selain kopra, maka produksi kelapa dalam bentuk butiran yang disebut KELAPA SEGAR. Kelapa
butiran dijual dalam satuian kg dan konveri satui butir kelapa untuk satu hektar sama menggunakan formula KOPRA hanya pembobotnya dikali
dengan 0.9 kg.butir
-1
, berat rata-rata satu butir varietas kelapa Dalam adalah 0.9 kg. Data produksi digunakan untuk mengetahui karakter
generatif kelapa, menghitung Land Equivalent Ratio LER dan analisis ekonomis kelayakan usaha tani kelapa polikultur BC ratio.
3.4.6 Tanaman sela
Pengamatan tanaman sela jagung, padi, dan kacang tanah terdiri atas: Pengamatan parameter vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah anakan padi, berat kering dan parameter generatif terutama variabel produksi. Pengamatan dilakukan dalam ubinan 1 m
2
dan selanjutnya dikonversi dalam satuan t.ha
-1
.
3.5 Analisis Data
Analisis data kegiatan penelitian pertama, yaitu berupa data tranmisi radiasi matahari, iklim mikro, kadar air tanah, dan ditribusi
hujan dilakukan dengan metode statistik deskriptif. Dengan metode ini, data dapat digambarkan dideskripsikan atau disimpulkan, baik secara
numerik misalnya menghitung rata-rata dan standar deviasi atau secara
25 grafis dalam bentuk tabel atau grafik. Analisis tersebut ditujukan
untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan lebih bermakna. Jadi data transmisi radiasi,
suhu, kelembaban udara dan kadar air tanah dihitung untuk mendapatk an nilai rata-rata, sedangkan data distribusi hujan menggunakan analisis
deskriptif dan regresi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh total curah hujan terhadap curahan tajuk, aliran batang, hujan efektif, dan
intersepsi tajuk. Data dari penelitian penanaman tanaman sela, yang diperoleh
berdasarkan pengamatan pada parameter vegetatif dan generatif dianalisa dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan analisis regresi untuk
mendapatkan model empiris hubungan antara transmisi radiasi matahari R
t
dengan produksi tanaman jagung, padi dan kacang tanah.
3.6. Analisis Produktivitas Lahan
Analisis produktivitas lahan dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas pendayagunaan lahan. ketika sistem usaha tani kelapa
polikultur diterapkan pada satu kawasan perke bunan. Produktivitas lahan dinilai berdasarkan besaran atau indeks LER. Jika nilai LER 1, maka
kegiatan polikultur memberikan pengaruh positif bagi peningkatan penggunaan lahan dibandingkan dengan usaha tani kelapa monokultur.
Pada penelitian ini usahatani polikultur yang dimaksud adalah kelapa+jagung, kelapa+padi, dan kelapa+kacang tanah. LER dihitung
dengan persamaan menurut Harwood 1973 diacu dalam Beets WC 1982 sebagai berikut:
LER=P
cm ix
P
cm on
+P
TS -imix
P
TS - imono
16 P
c m ix
: produksi kelapa t.kopra.ha
-1
polikultur P
c mon
: produksi kelapa setara kopra.ha
-1
monokultur P
TS - imix
: produksi tanaman sela jenis-i t.ha
-1
polikultur; dan P
TS - imono
: produksi tanaman sela jenis-i t.ha
-1
monokultur.
26 Produksi kelapa monokultur P
cmon
monoculture product check menggunakan data rata-rata kelapa unggul BALITKA, yaitu kelapa
Dalam Mapanget, Tenga dan Palu. Data produksi kelapa polikultur diperoleh pada saat penelitian dilakukan. Karena data, monokultur dalam
bentuk produksi kopra per hektar, maka data kelapa penelitian polikultur P
c m ix
berupa butiran dikonversi juga menjadi produk kopra per hektar. Data kelapa monokultur dan polikultur tersebut selanjutnya digunakan
pada penghitungan LER. Data produksi jagung, padi, dan kaca ng tanah monokultur
monoculture products check diperoleh dari has il penelitian di lahan terbuka dan data produksi tanaman sela polikultur dengan kelapa
diperoleh pada kombinasi kelapa umur 20 dan 50 tahun dengan ketiga tanaman sela Jagung, padi, dan kacang tanah . Penghitungan LER pada
kelapa umur lima tahun tidak dilakukan karena belum berproduksi. Data produksi dikonversi menjadi satu an berat, yaitu ton per hektar.
3.7. Analisis Usahatani