Baling-Baling Propeller Konstanta dan variabel

3. Mampu membangkitkann kode program secara otomatis dengan menggunakan fasilitas CodeWizard AVR 4. Memilik fasilitas untuk mendownload program langsing dari CodeVision AVR dengan hardware khusus seperti Atmel STK, Kanda system STK200+300 dan hardware lain yang telah didefenisikan oleh CodeVision AVR 5. Memiliki fasilitas debugger sehingga dapat menggunakan software compiler lain untuk mengecek kode CodeVision AVR 6. Memiliki terminal serial yang terintegrasi dalam CodeVision AVR sehingga dapat digunakan untuk pengecekan program yang telah dibuat khususnya yang digunakan menggunakan fasilitas komunikasi serial USART Andi, 2004.

2.5 Baling-Baling Propeller

Baling-baling adalah alat yang mengubah gerak putar menjadi daya dorong. Daya dorong inilah yang dimamfaatkan pesawat terbang dan kapal laut sebagai penghasil daya dorong utama. Pembahasan baling-baling ini dibatasi hanya pada parameter baling-baling yang digunakan dalam RC Radio Control aeromodelling . Ada beberapa parameter penting yang dimiliki baling-baling pada RC aeromodelling . Parameter-parameter ini bisa dijadikan pedoman untuk memilih baling-baling sesuai dengan kebutuhan. 1. Diameter dan pitch Semua baling-baling RC yang tersedia memiliki dua buah ukuran, yaitu diameter dan pitch. Diameter dihitung berdasarkan diameter lingkungan yang dibentuk saat baling-baling berputar. Jika baling-baling dianologikan sebagai sebuah sekrup, pitch merupakan jarak yang ditempuh oleh baling-baling jika diputar 1 putaran penuh. Semakin panjang diameter dan pitch baling-baling semakin banyak pula udara yang disapu dan semakin besar pula daya dorong yang dihasilkan. Tapi diameter dan pitch dari baling-baling ini harus Universitas Sumatera Utara disesuaikan dengan motor dan sumber daya yang digunakan. Biasanya produsen motor sudah memberikan spesifikasi baling-baling untuk motornya. 2. Jumlah bilah Umumnya, jumlah bilah pada baling-baling RC aeromodelling adalah 2 bilah. Tetapi ada beberapa yang menggunakan 3 bilah dan 4 bilah. Semakin bany ak bilah pada baling-baling menyebabkan semakin banyak udara yang disapu sehingga menghasilkan daya dorong yang lebih besar. Biasanya penambahan jumlah bilah bertujuan untuk memperkecil diameter baling- baling, terutamanya untuk menghasilkan performa yang sama dengan motor yang sama pitch -nya harus dikurangi. 3. Arah putar Dengan arah gaya dorong yang sama, baling-baling RC aeromodelling memiliki dua jenis arah putaran searah jarum jam CW, Clock Wise dan berkebalikan arah jarum jam CCW, Counter Clock Wise . Arah putar ini menentukan yawing moment yang dihasilkan dari baling-baling. Pada quadcopter , dibutuhkan sepasang baling-baling CW dan CCW agar yawing moment saling menghasilkan Daniel, 2012.

2.6 Sensor Accelerometer