BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Quadcopter
Quadcopter
adalah salah satu
platform unmanned aerial vehicle
UAV yang saat ini banyak diriset karena kemampuannya melakukan
take-off
dan
landing
secara vertikal dengan menggunakan empat baling-baling Bresciani, 2008.
2.1.1 Sistem Gerak
Quadcopter
Quadcopter
memiliki empat baling-baling penggerak yang diposisikan tegak lurus terhadap bidang datar. Masing-masing rotor baling-baling dan motor
penggeraknya menghasilkan daya angkat dan memiliki jarak yang sama terhadap pusat massa pesawat. Dengan daya angkat masing-masing rotor sebesar lebih dari
seperempat berat keseluruhan, memungkinkan
quadcopter
untuk terbang. Daniel, 2012.
2.1.2 Konsep Kendali dan Anatomi
Quadcopter
Komponen utama dari
quadcopter
yaitu
fuselage
yang merupakan badan
Quadcopter
, dimana bagian ini adalah bagian yang paling banyak kegunaannya pada
quadcopter
. Baling-baling adalah penghasil gaya angkat pada
quadcopter
. Penempatan dan penyesuaian motor untuk memberikan stabilitas pada
quadcopter
selama melakukan penerbangan. Driver motor merupakan sarana yang mendukung untuk melakukan pergerakan motor dengan memberikan catu daya.
Elevator adalah kontrol permukaan yang mengatur gerak naik-turun
quadcopter,
ketika elevator motor depan turun kebawah maka gaya angkat pada motor belakang akan bertambah dan menyebabkan motor belakang akan tertarik
untuk naik sementara motor depan
quadcopter
akan turun ke bawah. Aileron adalah kontrol permukaan yang menggontrol gerak
quadcopter
, sebagai contoh : ketika aileron motor sebelah kiri turun ke bawah sedangkan motor kanan ke
Universitas Sumatera Utara
atas, maka gaya angkat akan bertambah pada motor sebelah kanan, sedangkan motor sebelah kiri gaya angkatnya akan berkurang yang akan menyebabkan
quadcopter
akan bergerak ke arah kiri Blakelock, 1965.
2.2 Wireless
2.2.1 Komunikasi wireless
Komunikasi wireless terjadi sama seperti teknologi kabel, dalam teknologi kabel dikenal CSMACD
carrier sense multiple accesscollision detect.
Demikian juga dalam teknologi wireless pun dikenal dengan konsep yang sama. Mekanisme ini untuk menghindari bertabraknnya lalu-lintas paket
packet collision
yang terjadi. Sistem lalu-lintas data dilakukan menggunakan sistem untuk mengikuti kondisi ideal adalah dengan menggunakan komunikasi
half duplex.
Half duplex
adalah komunikasi searah, dalam satu waktu. Jika ada dua titik terminasi A dan B. Maka dalam satu waktu T data dari titik A dikirim ke B.
Setelah pengiriman selesai sempurna, baru terminal B baru bisa mengirim ke A. Tidak bisa dalam waktu satuan sama, secara bersamaan A dan B saling mengirim.
Akibatnya akan ada tubrukan dalam lalu-lintas data
collision.
Konsep dasar dari komunikasi wireless adalah mengguanakan frekuensi radio
Radio Frequency
atau disingkat RF. Pada hakikatnya teknologi wireless yang berkembang dewasa ini tidak jauh berbeda dengan teknologi RF pada
umumnya yang telah berkembang sebelumnya.
2.2.2 Klasifikasi jaringan wireless