Air Sumber Air Pengaruh Konsentrasi Optimum tawas terhadap Turbiditas (Kekeruhan) Air Baku dengan Metode Jar Test di Instalasi Pengolahan Air (IPA) PDAM Tirtanadi Sunggal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi zat padat, air, atmosfer. Bumi dilingkupi air sebanyak 70 sedangkan sisanya 30 berupa daratan dilihat dari permukaan bumi. Udara mengandung uap air sebanyak 15 di dalam atmosfer Gabriel, 2001. Air memegang peranan penting dalam suatu komunitas, karena penyediaan air merupakan suatu persyaratan penting bagi terbentuknya suatu komunitas yang permanen. Air murni adalah berupa zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dengan rumus kimia H 2 O Linsley, 1986. Air sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya tidak dapat diganti dengan senyawa lain. Sesuai dengan fungsinya, air digunakan untuk berbagai keperluan seperti: untuk minum, keperluan rumah tangga, keperluan industri, pertanian, pembangkit tenaga listrik, untuk sanitasi dan air untuk transportasi baik di sungai maupun laut Wardhana, 2001. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin meningkatnya kesadaran akan kesehatan lingkungan, maka kebutuhan akan air bersih meningkat pula. Akan tetapi, meningkatnya kebutuhan ini tidak dapat diimbangi dengan meningkatnya ketersedian air bersih yang cenderung menurun, terutama kualitas air yang memburuk. Oleh karena itu diperlukan suatu proses pengolahan untuk memenuhi standar kualitas air yang telah ditetapkan Amir, 2010.

2.2 Sumber Air

2.2.1 Air Laut

Mempunyai rasa asin, karena mengandung garam. Kadar garam NaCl dalam air laut 3. Dengan keadaan ini, maka air tidak mempunyai syarat untuk air minum Sutrisno, 2004.

2.2.2 Air Atmosfir

Air atmosfir dalam keadaan murni, sangat bersih, dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh industri, debu dan lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi Sutrisno,2004.

2.2.3 Air Permukaan

Menurut Sutrisno 2004, air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, pelapukan batang-batang kayu, daun-daun, pengotoran oleh industri kota dan sebagainya. Beberapa pencemaran ini, untuk masing-masing air permukaan akan berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pencemarannya adalah merupakan pencemaran fisik, kimia dan bakteriologi. Adapun air permukaan ada 2 macam yaitu:

2.2.3.1 Air Sungai

Dalam penggunaannya sebai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai pada umumnya mempunyai derajat pencemaran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi Sutrisno, 2004.

2.2.3.2 Air Danau atau Rawa

Air danau atau air rawa merupakan air permukaan yang mengumpul pada cekungan permukaan tanah. Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh adanya zat organis yang membusuk batang-batang kayu, daun, dan lainnya Sutrisno, 2004.

2.2.4 Air Tanah

Air permukaan tanah yang meresap ke dalam tanah yang telah mengalami penyaringan oleh tanah ataupun batu-batuan. Air dalam tanah ini sekali waktu jugak akan menjadi air permukaan, yakni dengan mengalirnya air tersebut menuju ke laut Azwar, 1996.

2.3 Penyediaan Air Bersih