Analisis Umum
4.1 Analisis Umum
4.1.1 Studi Persepsi
Hasil survei masih berkisar di skala tengah yaitu 3 (netral). Nilai yang paling tinggi adalah banyaknya lulusan Desain Produk ITB yang berprofesi sebagai desainer atau berkaitan dengan bidang desain. Nilai yang paling rendah adalah persepsi mengenai dikenalnya keilmuan dan profesi desainer produk di Indonesia.
Diagram 4.1 Hasil Studi Persepsi (Sumber: dokumen pribadi)
Dari hasil studi persepsi, didapatkan insight bahwa alumni desain produk sangat menyukai profesinya dan optimis bahwa profesinya cukup menjanjikan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya alumni yang memiliki profesi berkaitan dengan bidang Desain Produk (desainer, konsultan, research & development). Mereka memiliki harapan agar Desain Produk dapat terus berkembang, karena pada kenyataannya mereka masih merasa bahwa keilmuan Desain Produk belum dikenal baik oleh masyarakat umum.
4.1.2 Studi Penelusuran Data yang telah dikumpulkan diklasifikasikan dalam bentuk taksonomi berupa tabel. Bagian paling atas menunjukkan judul, sedangkan bagian bawahnya merupakan konten taksonomi. Pembacaan diurutkan dari variabel umum ke variabel yang semakin khusus, dari arah kiri ke kanan. Jumlah domain berbeda-beda sesuai pertanyaan dan jawaban responden.
4.1.2.1 Jenis Kelamin
Profesi desainer produk masih didominasi oleh laki-laki. Sebanyak 31 responden adalah laki-laki dan sebanyak 19 responden adalah perempuan.
Laki-laki Tidak
Diagram 4.2 Jenis Kelamin (Sumber: dokumen pribadi)
Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Taksonomi Jenis Kelamin (Sumber: dokumen pribadi)
4.1.2.2 Domisili
Sebagian besar responden berdomisili di DKI Jakarta sebanyak 14 responden dan Jawa Barat sebanyak 27 responden. Kota Bandung masih menjadi kota yang dominan dengan
24 responden. Responden yang berdomisili di luar negeri sebanyak 5 responden yang sebagian besar sedang melakukan studi lanjutan.
DKI Jakarta
Jawa Barat Jawa Timur Bali Luar Negeri
Diagram 4.3 Domisili (Sumber: dokumen pribadi)
DKI Jakarta
14 Jakarta
Bogor
45 Indonesia 45 Negeri
Jawa Barat
27 Bandung
24 Bekasi
Karawang
Jawa Timur
Denzano del Garda
1 Kanazawa
Tabel 4.2 Taksonomi Domisili (Sumber: dokumen pribadi)
4.1.2.3 Studi Lanjutan
Sebanyak 22 responden melanjutkan studi ke jenjang S2 dan sebanyak 2 responden melanjutkan studi ke jenjang S3. Sebanyak 28 responden sisanya tidak atau belum mengambil studi lanjutan. Studi lanjutan dibagi menjadi bidang desain dan non desain. Yang termasuk dalam bidang non desain antara lain bisnis, manajemen, dan planologi.
Diagram 4.4 Studi Lanjutan (Sumber: dokumen pribadi)
Jenjang
Program Studi
Lokasi
Dalam negeri
Luar negeri
22 Dalam negeri
Non Desain
1 Dalam negeri
Luar negeri
Desain
1 S3
Luar negeri
2 Dalam negeri
Non Desain
Luar negeri
Tabel 4.3 Taksonomi Studi Lanjutan (Sumber: dokumen pribadi)
4.1.2.4 Kecenderungan Berkarya
Kecenderungan berkarya dapat dilihat dari permasalahan yang menjadi perhatian utama seorang desainer. Sebanyak 27 responden tertarik kepada permasalahan commercial design . Ketertarikan ini sangat kuat jika melihat persebarannya yang dominan (lebih dari setengah dari keseluruhan responden). Sedangkan permasalahan yang paling tidak diminati adalah discursive design dengan persebaran sebanyak 6 responden.
Discursive Desin Commercial Design
14% Responsible Design Experimental Design
Diagram 4.5 Kecenderungan Permasalahan (Sumber: dokumen pribadi)
Masalah Yang Diangkat
Discursive design
Commercial design
Responsible design
Experimental design
Tabel 4.4 Taksonomi Kecenderungan Permasalahan (Sumber: dokumen pribadi)
Kecenderungan berkarya juga dapat dilihat dari metode desain yang digunakan. Berikut adalah metode-metode desain yang sering digunakan karya beberapa desainer.
Bryan Lawson
Gerhard Pahl Nigel Cross
Clement Mok
Diagram 4.6 Kecenderungan Metode Desain (Sumber: dokumen pribadi)
Metode Desain
3 Gerhard Pahl & Wolfgang Beitz (1984)
Bryan Lawson (1980)
5 Clement Mok & Keith Yamashita (2003)
Nigel Cross (2000)
IDEO (2004)
Trial & Error / Intutive
Tabel 4.5 Taksonomi Metode Desain (Sumber: dokumen pribadi)
Metode desain yang paling sesuai dengan responden adalah metode desain dari IDEO (2004) yang dipilih sebanyak 21 responden. Metode lainnya yang cukup sesuai adalah metode desain dari Clement Mok & Keith Yamashita (2003). Keduanya adalah metode desain yang paling baru (dilihat dari tahun). Selain itu sebanyak 6 responden lebih suka berkarya intuitif tanpa mengikuti metode desain tertentu.
4.1.2.5 Profesi
Profesi dibagi menjadi empat tipologi berdasarkan keluaran atau hasil desainnya. Sebanyak 23 responden berprofesi sebagai desainer, baik melalui biro desain dan perusahaan atau independen (freelance). Desainer adalah peminatan tertinggi yang diikuti oleh profesi pegawai sebanyak 7 responden.
Selain mendesain produk, sebanyak 12 responden memilih untuk memberikan jasa desain lewat berbagai profesi. Sebanyak 2 responden masih menjadikan mahasiswa sebagai profesi utamanya. Namun dari seluruh responden belum ada yang memiliki ketertarikan khusus dalam bidang kajian desain.
Produk Jasa Kajian
Lainnya
Diagram 4.7 Profesi (Sumber: dokumen pribadi)
Keluaran
Profesi Utama
Biro Desain / Perusahaan
36 Research & Development
Desainer Interior
Jasa
Desainer Set
Asisten Dosen
Tabel 4.6 Taksonomi Profesi (Sumber: dokumen pribadi)
Diagram 4.8 Taksonomi Profesi (Sumber: dokumen pribadi)
Selain profesi utama, sebanyak 31 responden memiliki profesi sampingan. Beberapa diantara profesi sampingan tersebut adalah desainer paruh waktu, wirausaha, dan musisi.
Ya Tidak
Diagram 4.9 Profesi Sampingan (Sumber: dokumen pribadi)
Profesi Sampingan
Tabel 4.7 Profesi Sampingan (Sumber: dokumen pribadi)
Terdapat jarak yang cukup besar dari segi penghasilan responden. Ada yang gajinya masih dibawah 3 juta Rupiah per bulan dan ada juga yang sampai lebih dari 15 juta Rupiah per bulan. Penghasilan yang paling dominan adalah 3 – 5 juta Rupiah per bulan, yang dipilih sebanyak 21 responden.
< 3 juta / bulan
3 - 5 juta / bulan 22%
5,1 - 7 juta / bulan 7,1 - 10 juta / bulan 10,1 - 15 juta / bulan
> 15 juta / bulan
Diagram 4.10 Penghasilan (Sumber: dokumen pribadi)
Penghasilan
< 3 juta / bulan
3 – 5 juta / bulan
5,1 – 7 juta / bulan
7,1 – 10 juta / bulan
10,1 – 15 juta / bulan
> 15 juta / bulan
Tabel 4.8 Taksonomi Penghasilan (Sumber: dokumen pribadi)
Durasi kerja responden tergolong singat. Sebagian besar telah bekerja selama 1 – 3 tahun yang dipilih oleh 15 responden. Hanya sebanyak 1 responden saja yang sudah bekerja sampai lebih dari 5 tahun.
1 - 3 tahun 3 - 5 tahun
> 5 tahun
Diagram 4.11 Durasi Kerja (Sumber: dokumen pribadi)
Tabel 4.9 Taksonomi Durasi Kerja (Sumber: dokumen pribadi)
4.1.2.6 Keluaran
Berdasarkan pembagian 33 kelas produk dari USPTO tresponden hanya tersebar pada 13 kelas saja, sedangkan 20 kelas lainnya tidak diminati. Persebaran responden dinilai cukup rata karena perbedaan jumlah yang tidak terlalu jauh antara satu kelas dan kelas lainnya.
Sebanyak 10 responden memilih furnishings sebagai produk yang mereka desain, sekaligus menjadi produk yang paling diminati. Sedangkan produk lainnya yang diminati adalah kelompok travel goods, personal belongings, and storage or carrying articles dan transportation yang sama-sama dipilih sebanyak 5 responden. Selain mendesain produk sebanyak 11 responden memilih untuk mendesain jasa.
Keluaran
Kelas
Apparel and haberdashery
3 Travel goods, personal belongings, and storage or
carrying articles Furnishings
10 Equipment for preparing or serving food or drink
Tools and hardware
2 Produk
Packages and containers for goods
39 Jewelry, symbolic insignia, and ornaments
Transportation
5 Recording, communication, or information retrieval
equipment Musical instruments
Games, toys, and sport goods
Lighting
1 Jasa
Washing, cleaning, or drying machine
Tabel 4.10 Taksonomi Keluaran (Sumber: dokumen pribadi)
4.1.2.7 Publikasi dan Kompetisi
Publikasi dan kompetisi merupakan salah satu cara agar Desain Produk dapat lebih dikenal oleh masyarakat umum. Berikut adalah hasil survei pada studi penelusuran terkait publikasi dan kompetisi.
Ya Tidak
Diagram 4.12 Publikasi Desain (Sumber: dokumen pribadi)
Sebanyak 80% responden mengklaim karya desain produknya pernah dipublikasikan di media cetak (bukan online) atau televisi.
Diagram 4.13 Kompetisi Desain (Sumber: dokumen pribadi)
Sebanyak 40% responden mengklaim dirinya pernah menjuarai atau menjadi finalis kompetisi desain produk atau mendapat penghargaan dalam bidang desain produk.
4.1.3 Kesimpulan Data Survei
Dari hasil klasifikasi studi persepsi dan studi penelusuran diperoleh kesimpulan sebagai berikut: tingkat kesesuaian passion dan cita-cita dengan profesi saat ini cukup tinggi, namun
nilai dikenalnya profesi desain produk oleh masyarakat Indonesia masih rendah dominasi 62% responden adalah laki-laki dominasi 54% responden berdomisili di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung
dominasi 44% responden mengambil studi lanjutan baik di bidang desain maupun non desain dominasi 54% responden mengolah masalah desain komersil
dominasi 42% responden menggunakan metode desain IDEO dominasi 72% responden berprofesi sebagai desainer produk dalam bekerja dengan
biro desain, perusahaan (pegawai), paruh waktu, atau wirausaha dominasi 62% responden memiliki profesi sampingan
dominasi 42% responden memiliki penghasilan 3 – 5 juta per bulan dominasi 37% responden bekerja selama 1 – 3 tahun dominasi 20% responden mendesain produk berupa furnitur dominasi 80% responden dan karyanya pernah dipublikasikan oleh media dominasi 60% responden pernah menjuarai atau menjadi finalis kompetisi desain
produk.
4.1.4 Wawancara
Wawancara secara mendalam (in-depth interview) dilakukan kepada 6 alumni Desain Produk ITB dengan latar belakang profesi dan ketertarikan yang berbeda.
Gambar 4.1 Proses Wawancara (Sumber: dokumen pribadi)
Berikut adalah taksonomi hasil keseluruhan wawancara yang telah dilakukan.
Mencari proses belajar karena ilmu saat kuliah
dirasa sangat kurang Sesuai dengan ketertarikan
Ingin berkontribusi lebih banyak kepada Alasan memilih tempat
masyarakat
kerja Ingin mengerti sistem industri secara
keseluruhan dari awal sampai akhir Mengamati kinerja industri untuk bekal
Keprofesian
membuka usaha sendiri Merasa bekal pembelajaran sudah cukup
Merasa bisa lebih dari sekadar bekerja untuk
perusahaan
Alasan berpindah tempat Mencari gaji yang lebih besar kerja Ingin bekerja di perusahaan yang skalanya lebih
besar Ingin belajar hal-hal baru yang belum didapat besar Ingin belajar hal-hal baru yang belum didapat
modelling , prototyping) Supervisi sampai produk jadi Riset dan mengembangkan konsep produk
(ideation) Riset pengguna Technology testing (kesesuaian dengan produk-
pengguna)
Deskripsi pekerjaan Monitoring penggunaan produk di masyarakat
Riset tren Membuat perencanaan produk dalam jangka
waktu tertentu Presentasi kepada atasan Menyesuaikan desain (konsep, styling, fungsi)
dengan teknologi terbaru (internal) dan riset pasar (eksternal)
Berdiskusi dengan klien Memiliki idealisme yang sama antara pribadi
dan perusahaan Bekerja dengan banyak perusahaan sekaligus (bidang riset & konsultasi) Bisa menyampaikan ide dan pendapat pribadi Lingkungan kerja ideal
Desainer cukup fokus mendesain karena sudah dibagi ke dalam bagian-bagian (tidak perlu
multitasking ) Dapat berkarya dengan bebas Waktu fleksibel
Lingkungan kerja (networking) yang luas Manajemen pekerjaan
Hambatan dalam bekerja Kesulitan memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai nilai-nilai perusahaan
Kurang mengerti teknis produksi lapangan Stuck karena jenuh dan bosan Terbatasnya sarana kerja Komunikasi antar departemen atau individu
belum optimal Memenuhi permintaan klien Revisi desain berkali-kali Pengawasan kinerja tim tidak bisa optimal
(basis komunitas) Kuliah ditekankan pada konsep, kerja ditekankan pada nilai ekonomis Idealisme dibatasi oleh tuntutan pasar,
Perbedaan kuliah & kemampuan produksi, dan faktor eskternal bekerja
lainnya Membuat produk yang menjual berbeda dengan
membuat produk ideal Analisis SWOT karena produk sebaik apapun
akhirnya harus menjual Studio Tugas Akhir karena sudah fokus Pola pikir desain secara keseluruhan
Materi kuliah yang paling
Semantika Desain
diingat
Manajemen Pemasaran Ergonomi Desain Pemodelan Digital
Pendidikan Lingkungan mendukung proses perangsangan
kreativitas dan ide Dosen tamu untuk praktik keprofesian langsung
Optimalisasi kurikulum yang sudah berjalan Apa yang harus dilakukan setelah produk
Materi kuliah yang dirasa selesai (proses pasca desain) kurang
Tahu membuat tapi tidak tahu menjual Pengetahuan mengenai dunia kerja Pengenalan dan penerapan desain dalam dunia Tahu membuat tapi tidak tahu menjual Pengetahuan mengenai dunia kerja Pengenalan dan penerapan desain dalam dunia
kebutuhan Menyeimbangkan antara desain dan marketing (perencanaan maupun hard selling)
Submit ke Design Market Produk ditinggal di tempat yang membutuhkan Produk ditinggal di perusahaan terkait (yang
dapat memproduksi)
Keberlanjutan Tugas Publikasi di media online
Akhir Tidak disempurnakan lagi
Berhenti hanya sampai sidang Mendapat penghargaan Mengikuti pameran Membutuhkan asosiasi agar secara keprofesian
lebih serius dan dihargai pemerintah Perlu ada spesialisasi atau pengerucutan karena desain produk sangat luas dan acak Baik karena dulu apabila tertarik desain produk pilihan masih sedikit dan menyebabkan banyak
yang memilih jurusan lain Tanggapan mengenai Banyak perusahaan sebenarnya membutuhkan
banyaknya institusi tenaga desain namun kesadaran desain pendidikan Desain perusahaan masih kurang Produk
Lebih fokus Desain Produk ITB akan dibawa ke
arah mana Kerjasama lebih intens antar disiplin ilmu
Junior terlalu melihat output, tapi kurang
berusaha Desainer belum memiliki jenjang karir yang
jelas
Percuma apabila tidak didukung daya serap
industri Gaji desainer masih tergolong rendah
Terdapat perbedaan ketertarikan masalah maupun keluaran saat kuliah dan bekerja Ketertarikan yang ditekuni secara serius baru muncul setelah terjun langsung ke dunia kerja
Ketertarikan Ketertarikan saat kuliah tidak selalu dapat
diteruskan ke dunia kerja Ketertarikan seharusnya sudah konsisten sejak
kuliah IDEO
Dave Hakken Benesse
Personal Inspirasi berkarya Referensi style secara bebas
Nendo Silicon Valley
Menjalankan organisasi keprofesian Studi lanjutan Summer course Tetap dengan pekerjaan saat ini
Rencana jangka panjang
Menikah Mendirikan wirausaha Pindah pekerjaan (masih di jenis industri yang
sama)
Tabel 4.11 Taksonomi Hasil Wawancara (Sumber: dokumen pribadi)
Taksonomi membantu klasifikasi poin-poin penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses analisis. Klasifikasi dilakukan dengan cara mengelompokkan domain- domain yang memiliki kesamaan tema dalam satu taksonomi baru. Detail wawancara dapat dilihat melalui transkrip di bagian lampiran.