Analisis Regresi

4.5 Analisis Regresi

regresi digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

Uji Multikolineritas digunakan untuk

Analisis

mengetahui sejauh mana hubungan antara adanya korelasi antar variabel bebas yaitu

variabel

bebas

terhadap variabel terikat.

analisis regresi dengan Multikolineritas dapat diketahui dari nilai Tolerance

Motivasi Kerja (X 1 ), dan Semangat Kerja (X 2 ).

Berdasarkan hasil

menggunakan Software Package for Social dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai

Tolerance < 0.1 atau nilai Variance Inflation Factor Y=a+b 1 X1 + b 2 X2 + e (VIF) > 10, maka terjadi multikolineritas. Jika nilai Tolerance > 0.1 dan nilai Variance Inflation Factor

Y =1.674 + 0,652 X 1 + 0,307X 2 + e satu. Jika nilai R 2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam Keterangan :

menerangkan

variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2

X 1: : Pembagian Kerja mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel

independen

menerangkan variabel

X 2 : Kemampuan Karyawan

dependen.

Penggunaan R 2 memiliki kelemahan Y : Kinerja Karyawan

yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi dimana setiap

a : Konstanta penambahan satu variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan meningkatkan R 2

𝑏1 𝑏2 : Koefisien regresi meskipun variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

tergantungnya. Beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 karena nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun berdasarkan persamaan regresi tersebut, maka

e : Eror

variabel

apabila satu variabel independen ditambahkan dapat dijelaskan serta ditarik kesimpulan sebagai

kedalam model.

berikut :

Dengan

demikian koefisien

1. Nilai konstanta adalah 1.674, hal ini determinasi ini digunakan untuk mengetahui menyatakan bahwa tanpa adanya pengaruh

seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya.

Model Summary

Nilai koefisien determinasi untuk variabel bebas lebih dari 2 digunakan adjusted R square, seperti

pada Tabel 4.11 berikut ini: Mod

Std. Error

R Adjusted R

of the

el R Square Square

Estimate

Sumber : data SPSS 16

1 .869 a .755 .747

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas

a. Predictors: (Constant), kemampuan diperoleh hasil perhitungan regresi R = 0,869 atau karyawan, pembagian kerja

86,9% artinya bahwa, terdapat hubungan positif variabel bebas X1 dan X2, maka nilai dari

dan kuat antara variabel pembagian kerja, dan variabel terikat yaitu Y (kinerja) adalah

kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan Bank sebesar 1.674.

Tabungan Pensiunan Nasional cabang Kediri, sisanya sebesar 13,1 % dipengaruhi oleh faktor-

2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,652 faktor lain. Selanjutnya diketahui bahwa adjusted menyatakan bahwa setiap penambahan atau

R square diperoleh sebesar 0,755. Artinya bahwa peningkatan sebesar +1 dari pembagian kerja,

74,7 % kinerja Bank Tabungan Pensiunan maka mengakibatkan peningkatan kinerja

Nasional cabang Kediri dapat memberikan karyawan.

perubahan atau dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang terdiri dari pembagian kerja, dan

3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,307 menyatakan kemampuan karyawan sedangkan sisanya yaitu bahwa setiap penambahan atau peningkatan

sebesar 24,5 % dipengaruhi oleh variabel lain sebesar +1 dari kemampuan karyawan, akan

yang tidak diteliti dalam penelitian ini. meningkatkan kinerja guru sebesar 0,307 atau

4.6.2 Uji F (Bersama-sama/Simultan)

sebesar 30,7%. Dalam hal ini diasumsikan Uji ini digunakan untuk mengetahui bahwa nilai dari variabel bebas yang lain

apakah variabel independen dalam hal ini adalah konstan atau nol. Dari hasil persamaan

pembagian kerja (X 1 ), dan kemampuan karyawan regresi yang diperoleh menunjukkan bahwa

bersama-sama (simultan) semakin

(X 2 ),

secara

berpengaruh terhadap variabel Kinerja karyawan kemampuan

(Y). Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

baik pembagian

BTPN cabang Kediri.

Tabel 4.12 Hasil Penghitungan Uji Uji F

4. Nilai Beta pembagian kerja adalah 0,669 hal ini menyatakan bahwa variabel bebas pembagian

Sumber : SPSS 16

karyawan sangat berpengaruh

dominan

terhadap kinerja karyawan di bandingkan variabel kemampuan karayawan

Berdasarkan Tabel 4.12 tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa secara bersama-

4.6 Pengujian Hipotesis

sama variabel pembagian kerja, dan kemampuan karyawan berpengaruh dan signifikan terhadap

4.6.1 Uji Koefisien Determinasi

kinerja karyawan. Hal ini terbukti dengan melihat Ghozali (2011: 97) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur

nilai signifikan F hitung sebesar 87,877 dan tingkat seberapa

signifikansi 0,000 lebih kecil dari alpha (α ) = 0,05 atau membandingkan nilai F hitung sebesar 87,877

jauh kemampuan

model

dalam

menerangkan variansi variabel dependen. Nilai lebih besar dari F tabel sebesar 2.77. koefisien determinasi adalah antara nol sampai

4.7.1 Pengaruh Pembagian kerja terhadap yang Berpengaruh Dominan

4.6.4 Pengujian Hipotesis Penentuan Variabel

kinerja karyawan

Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka seluruh variabel bebas berpengaruh secara parsial

kerja terhadap Kinerja Karyawan. Setelah mengetahui

terhadap kinerja karyawan adalah positif. Artinya bahwa kedua variabel berpengaruh secara parsial

jika karyawan Bank Tabungan Pensiunan Nasional maka sesuai dengan hipotesis keempat dari

cabang Kediri , memiliki pembagian kerja yang penelitian ini adalah diduga bahwa pembagian

baik maka akan semakin tinggi pula kinerja kerja (X 2 ) berpengaruh dominan terhadap Kinerja

karyawannya. Sebaliknya, jika karyawan Bank karyawan (Y) Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Tabungan Pensiunan Nasional cabang Kediri, Penentuan variabel yang berpengaruh dominan

memiliki pembagian kerja yang kacau maka akan adalah dengan melihat nilai beta yang mempunyai

semakin rendah pula kinerja karyawannya.

nilai tertinggi. Berikut ini hasil perhitungan nilai Permasalahan yang ada di Bank beta pada seluruh variabel penelitian.

Tabungan Pensiunan Nasioal cabang Kediri,

Tabel 4.13 Nilai Koefisien Beta

Dalam hal ini terjadi masalah internal dalam menjalankan kredit pensiun ini, dimulai dari proses

Variabel

Beta (Standardized

pengajuan kredit pensiun di bagian administrasi,

Coefficients)

sehingga menghambat perkembangan Kantor Cabang Khusus Bank BTPN Kediri.

Pembagian Kerja (X 1 )

Pada bagian atau unit kerja administrasi kredit ini terlihat masih adanya pembagian kerja yang kurang baik, dimana suatu pekerjaan yang

Kemampuan

bagian Karyawan (X 2 ):

administrasi kredit melakukan juga pekerjaan bagian transfer, sehingga menyebabkan karyawan

Sumber : SPSS 16 tersebut tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut di

sesuai jadwal yang ditentukan dan sering terjadi atas menunjukkan bahwa, nilai beta tertinggi

penundaan pekerjaan sehingga berdampak pada adalah variabel Pembagian Kerja sebesar 0,461.

lambatnya pelayanan bagian administrasi kredit Dengan demikian Variabel pembagian Kerja

pada PT Bank BTPN Cabang Kediri terhadap adalah variabel yang dominan dan hipotesis

nasabah, sehingga nasabah merasa tidak puas keempat

dalam penelitian

ini

terbukti

terhadap pelayanan tersebut.

kebenarannya. Ini berarti masih adanya perangkapan

pelaksanaan tugas dari pembagian kerja tersebut. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksan Sehingga fungsi dari organisasi yang melihat dua faktor yang dapat mempengaruhi

4.7 Pembahasan

sesungguhnya itu kurang berjalan dengan baik kinerja karyawan, yaitu pembagian kerja, dan

atau semestinya. Seharusnya bagian administrasi kemampuan karyawan.

kredit melakukan tugasnya sendiri dan bagian Berikut ini adalah uraian pembahasan dari hasil

transfer dilakukan oleh karyawan tersendiri. analisis

Karena pada masing-masing tugas memerlukan hipotesisnya dengan menggunakan program

data yang telah

diuji

kebenaran

waktu dan konsentrasi dalam melaksanakan SPSS 16. Dalam pembahasan ini akan dibahas

pekerjaan tersebut selesai secara maksimal. mengenai uji serentak/simultan atau uji bersama-

Dengan kata lain karyawan dapat bekerja secara sama (F hitung ), dan uji secara parsial (t hitung ).

efektif bila karyawan melakukan pekerjaan sesuai Dilihat dari analisis hasil penelitian menunjukkan

dengan pembagian kerja yang baik.

secara simultan atau bersama-sama bahwa nilai Karena pada masing-masing tugas

F hitung sebesar 87,877 lebih besar dari F tabel yaitu memerlukan waktu dan konsentrasi dalam 2,77 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0.05 yang

secara berarti

maksimal, dengan kata lain karyawan dapat pembagian kerja, dan kemampuan karyawan

secara keseluruhan

variabel-variabel

bekerja secara efektif bila karyawan melakukan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja

pekerjaan sesuai dengan pembagian kerja yang karyawan.

baik, contoh seorang karyawan pengajuan kredit Pengaruh

tidak kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan

variabel pembagian

merangkap itu akan membuat kinerja di bagaian berdasarkan rumusan regresi dapat dijelaskan

kredit akan lebih efektif dan lebih cepat dengan bahwa jika tidak ada variabel pembagian kerja,

begitu proses pengajuan kredit akan lebih cepat dan kemampuan karyawan, maka nilai kinerja

diproses hingga membuat para nasabah meraa karyawan adalah sebesar 1.674. Penambahan

puas dengan kinerja perusahaan.

satu satuan variabel pembagian kerja, dan

1.7.2 Hubungan Kemampuan Karyawan

kemampuan karyawan yang dapat ditingkatkan

Terhadap Kinerja Karyawan

sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka di Bank Tabungan Pensiunan Nasional cabang

bentuk hubungan antara Kemampuan karyawan Kediri.

terhadap kinerja karyawan adalah positif. Artinya Pembahasan selanjutnya akan melihat secara

jika karyawan Bank Tabungan Pensiunan Nasional parsial masing-masing pengaruh pembagian kerja

cabang Kediri , memiliki kemampuan yang terhadap

berkompeten maka akan semakin tinggi pula kemampuan karyawan terhadap kinerja karyawan

kinerja karyawan,

dan

pengaruh

kinerja karyawannya. Contoh kasusnya adalah Bank Tabungan Pensiunan Nasional cabang

karyawan tidak dapat memggunakan media social Kediri.

untuk keperluan perusahaan, sebagai contoh untuk keperluan perusahaan, sebagai contoh

tidak diteliti dalam penelitian ini. menggunakan media social dan email ini, akan

karyawan di berikan

pelatihan untuk

6. Selanjutnya diketahui bahwa adjusted R membuat kinerja karyawan menjadi lebih baik dan

square (R 2 ) diperoleh sebesar 0,747. Artinya tidak perlu karyawan lain yang membantu

bahwa 74,7 % kinerja karyawan Bank mengirim

Tabungan Pensiunan Nasional cabang Kediri menggangu waktu kerja dari karyawan lain.

laporan, karena

dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang Selanjutnya untuk penggunaan medsos sebagi

terdiri dari pembagian kerja dan kemampuan alat untuk iklan, inipun juga dapat di pelajari oleh

karyawan, sedangkan sisanya yaitu sebesar setiap karayawan, contohnya ada pelatihan

24,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang di membuka

luar penelitian ini. mengelola website ataupun soasial media lainnya bagi semua karyawan, ini akan membantu setiap

website, membuat

karyaan boleh melihat update terbaru tentang Berdasarkan dari hasil kesimpulan di atas maka organisasi dari pusat dan dapat mempromosikan

dalam penelitian ini dapat diberikan saran sebagai jasa yang di jual perusahaan.

berikut:

Perusahaan hendaknya kemampuan yang masih perlu ditingkatkan

Perlu juga

mempertimbangkan variabel pembagian khususnya dalam aspek melaksanakan tugas

kerja di atas agar karyawan terdorong seperti keterampilan penyelesaian pekerjaan, dan

meningkatkan kinerja.Karena waktu dalam penyelesaian dan mempunyai

untuk

hasil penelitian,variabel pandangan kedepan untuk tujuan organisasi itu

menurut

pembagian kerja berpengaruh positif akan meningkatkan kinerja karyawan.

terhadap kinerja. Ketika karyawan mempunyai pembagian kerja yang jelas

KESIMPULAN

dan

mendapat jobdis sesuai kapasitasnya, hal ini sangat mendukung

1 Kesimpulan

kinerjanya. Sebagai contoh karyawan Berdasarkan

dengan tugas administrasi kredit di pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

bebani dengan tugas transfer hingga diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

membuat

kinerjanya pada tugas

1. Variabel pembagian kerja menunjukkan admintrasi kredit menurun, ini dapat bahwa hasil perhitungan uji t adalah t hitung menjadi

pertimbangan perusahaan (10.089) > t tabel (2.00172) dengan nilai

untuk mengkaji ulang jobdis setiap signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian

devisi terutama devisi administrasi kredit secara parsial variabel pembagian Kerja

meningkatkan kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

sehingga

karyawan Bank Tabungan Pensiunan variabel kinerja karyawan Bank Tabungan

Nasional cabang Kediri. Pensiunan Nasional cabang Kediri.

2. Untuk variabel kemampuan Karyawan,

2. Variabel kemampuan karyawan menunjukkan dalam penelitian ini di simpulkan bahwa bahwa hasil perhitungan uji t adalah t hitung kemampuan karyawan bernilai positif

(6.947) > t tabel (2.00172) dengan nilai terhadap kinerja karyawan, maka saran signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian

yang dapat penulis berikan ialah, secara

perlu memberikan Karyawan berpengaruh positif dan signifikan

parsial variabel

kemampuan

perusahaan

pelatihan mengelola internet dan social terhadap Kinerja Karyawan Bank Tabungan

seperti contoh pensiunan Nasional cabang Kediri.

media,

membuat,membuka dan mengoprasikan

3. Hasil perhitungan SPSS 16 menunjukkan

untuk menunjang kinerja bahwa F hitung (87.877) > F tabel (2,77). Dengan

website

karyawan marketing dan juga pelatihan demikian secara bersama-sama atau secara

penggunaan email untuk setiap simultan variabel independent (pembagian

karyawan supaya mudah mengirim kerja

laporan kerja. Pihak karyawan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen

dan kemampuan

karyawan)

strategi dalam upaya (Kinerja

menyusun

peningkatan kinerja karyawan dengan Tabungan pensiunan Nasional cabang Kediri

cara memperkuat kemampuan bahwa .

setiap karyawan mampu di bidang

4. Dilihat dari kedua variabel pembagian kerja, pekerjaan dan selalu menanamkan dan kemampuan karyawan maka nilai beta

semangat kerja yang tinggi, hal ini tertinggi adalah variabel pembagian kerja

dimaksudkan agar karyawan sebesar 0,669. Dengan demikian variabel

kepercayaan diri dan pembagian

mempunyai

kerja berpengaruh dominan mengasah potensi yang pada akhirnya terhadap variabel kinerja Karyawan Bank

berdampak pada meningkatnya kinerja Tabungan pensiunan Nasional cabang Kediri.

karyawan Bank Tabungn Pensiunan

5. Hasil perhitungan regresi R = 0,869 atau Nasional cabang Kediri 86,9 % artinya bahwa, terdapat hubungan

3. Dalam Penelitian ini, Pembagian kerja positif antara variabel pembagian kerja, dan

Kemampuan karyawan kemampuan karyawan terhadap kinerja

dan

berpengaruh secara simultan terhadap karyawan

kinerja karyawan. Pembagian kerja Nasional cabang Kediri, sisanya sebesar 13,1

Bank Tabungan

Pensiunan

66,9% dan kemampuan karyawan

46,1%.Hal

ini menarik kesimpulan ini menarik kesimpulan

pengetahuan dan potensi yang dimiliki karyawan sangat minim dan perlu adanya pelatihan dan pengembangan karyawan

untuk

mengembangkan

pengetahuan dan potensi karyawan.

4. Perusahaan perlu

meninjau

ulang

pembagian kerja karyawan karena menurut

pembagian kerja sangat berpengaruh signifikan terhadap kinerja dengan nilai 66,9%

mengatur ulang jobdis setiap devisi agar tidak ada penumpukan beban kerja pada satu karyawan yang menyebabkan penyelesaian kerja yang tidak tepat waktu dan mengganggu proses kinerja karayawan secara keseluruhan.