ZONA PERUNTUKAN CAMPURAN

VIII. ZONA PERUNTUKAN CAMPURAN

Definisi:

Peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan budi daya yang dikembangkan untuk menampung beberapa peruntukan fungsi dan/atau bersifat terpadu, seperti perumahan dan perdagangan/jasa; perumahan dan perkantoran; perkantoran perdagangan/jasa.

Tujuan penetapan:

menyediakan ruang untuk pengembangan beberapa fungsi peruntukan dalam satu kesatuan lahan sehingga terwujud efisiensi lahan; menetapkan kriteria pengembangan zona campuran yang menjamin pencapaian masyrakat atas prasarana/sarana; dan mendukung konsep pembangunan kota kompak.

27. perumahan

memperhatikan kepentingan dan

C)1

peruntukan lahan

menyediakan ruang

tersedianya ruang untuk:

urban yang menuntut efisiensi perdagangan/

budi daya yang

untuk pengembangan

kegiatan perumahan

pergerakan pemilihan lokasi jasa

terdiri atas daratan

fungsi campuran

kepadatan tinggi

dengan batas

perumahan dan

dengan konsep

mendekat ke fungsi komersial

tertentu yang

perdagangan/jasa

hunian vertikal

dari calon penghuni yaitu

berfungsi campuran

meningkatkan

kegiatan komersial

lokasi@lokasi di pusat kota

antara perumahan

aksesibilitas

yang melayani

dimana nilai lahan sudah tinggi

dan

masyarakat pada

masyarakat pada

lokasi dengan akses yang

perdagangan/jasa subzona tersebut

subzona tersebut cukup tinggi diantara bangunan

terhadap fasilitas

sirkulasi masyarakat

berupa ketersediaan jalur

komersial

baik sirkulasi vertikal

pejalan kaki yang

L1@28 L1@28

maupun horizontal,

menghubungkan antar

pemanfaatan ruang

termasuk luas lobby

bangunan dan

perkotaan

lift, lobby utama, jalur

menghubungkan subzona

masuk dan keluar,

dengan tempat pemberhentian

jalur pejalan kaki

kendaraan umum

antar bangunan, dan

jenis kegiatan komersial yang

jalur pejalan kaki

dikembangkan berkaitan

menuju

dengan kebutuhan sehari@hari

pemberhentian

penghuni

kendaraan umum.

penyediaan lahan parkir disesuaikan dengan standar perparkiran

28. perumahan

memperhatikan kepentingan dan

C)2

peruntukan lahan

menyediakan ruang

tersedianya ruang untuk:

urban yang menuntut efisiensi perkantoran

budi daya yang

untuk pengembangan

kegiatan perumahan

terdiri atas daratan

fungsi campuran

kepadatan tinggi

pergerakan pemilihan lokasi

dengan batas

perumahan dan

dengan konsep

mendekat ke tempat bekerja

tertentu yang

perdagangan/jasa

hunian vertikal

dari calon penghuni yaitu

berfungsi campuran

meningkatkan

kegiatan perkantoran

lokasi@lokasi di pusat kota

antara perumahan

aksesibilitas

yang melayani

dimana nilai lahan sudah tinggi

dan perkantoran masyarakat pada

masyarakat pada

lokasi dengan akses yang

subzona tersebut

subzona tersebut cukup tinggi diantara bangunan

terhadap fasilitas

sirkulasi masyarakat

berupa ketersediaan jalur

perkantoran

baik sirkulasi vertikal

pejalan kaki yang

mengoptimalkan

maupun horizontal,

menghubungkan antar

pemanfaatan ruang

termasuk luas lobby

bangunan dan

perkotaan

lift, lobby utama, jalur

menghubungkan subzona

masuk dan keluar,

dengan tempat pemberhentian

jalur pejalan kaki

kendaraan umum

antar bangunan, dan

penyediaan lahan parkir

jalur pejalan kaki

disesuaikan dengan standar

menuju

perparkiran

pemberhentian kendaraan umum.

L1@29

29. perkantoran

memperhatikan kepentingan dan

C)3

peruntukan lahan

menyediakan ruang

tersedianya ruang untuk:

urban yang menuntut efisiensi perdagangan/

budi daya yang

untuk pengembangan

kegiatan perkantoran

pergerakan pemilihan lokasi jasa

terdiri atas daratan

fungsi campuran

dan komersial dengan

dengan batas

perkantoran dan

konsep bangunan

mendekat ke fungsi komersial

tertentu yang

perdagangan/jasa

vertikal

dari calon penghuni yaitu

berfungsi campuran

meningkatkan

kegiatan perkantoran

lokasi@lokasi di pusat kota

antara perkantoran

aksesibilitas

dan komersial yang

dimana nilai lahan sudah tinggi

dan

masyarakat pada

melayani masyarakat

lokasi dengan akses yang

perdagangan/jasa subzona tersebut

pada subzona

cukup tinggi bagi masyarakat

dan/atau masyarakat

dan/atau masyarakat

luas diantaranya lebar / kelas

di luar subzona

di luar subzona

jalan yang sesuai, ketersediaan

terhadap fasilitas

tersebut transportasi umum/massal

perkantoran dan

sirkulasi masyarakat

yang sudah berjalan serta

perdagangan/jasa

baik sirkulasi vertikal

keberadaan sistem infrastruktur

mengoptimalkan

maupun horizontal,

kota yang memadai atau

pemanfaatan ruang

termasuk luas lobby

mudah dikembangkan

perkotaan

lift, lobby utama, jalur

penyediaan sarana pergerakan

masuk dan keluar,

yang dapat menggunakan

jalur pejalan kaki

konsep

antar bangunan, dan

(TOD)

jalur pejalan kaki

jenis kegiatan komersial yang

menuju

dikembangkan berkaitan

pemberhentian

dengan kebutuhan perkantoran

kendaraan umum.

penyediaan lahan parkir disesuaikan dengan standar perparkiran

Catatan : uraian tujuan penetapan, kriteria performa, dan kriteria perencanaan dapat ditambahkan lebih lanjut sesuai konsensus didalam proses penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi