DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2001). Glucocard TM Test Strip II. Japan: Arkray, Inc.
Anonim. (2007). Manfaat Buah Mahoni. www.kaskus.us. 15 November 2008
DepKes RI. (2000). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid 1. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 227.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehetan RI. Halaman 9, 902.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1, 10-12.
Ganong, W. F. (1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XVII. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 335.
Gilman, A.G. (2007). Dasar Farmakologi Terapi. Volume 2. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 1655, 1670, 1673.
Guthrie, D.W and Guthrie, R. A. (2003). The Diabetes Source Book. New York: Mc Graw Hills Company. Page 13-14.
Guyton, A. (1990). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 699, 705-706.
Handoko, T., dan Suharto B. (1995). “Insulin Glukagon dan Antidiabetik” dalam
Farmakologi dan Terapi , Edisi empat, Editor: Sulistia G. Ganiswara, Jakarta: Gaya Baru. Halaman 469, 471-472.
Hariana, A. (2007). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 111.
Jhonson, M. (1998). Diabetes Terapi dan Pencegahannya. Bandung: Indonesia Publishing House. Halaman 206.
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi II. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 671, 677-678.
Kumar, E.K., Ramesh, A., Kasiviswanath, R. (2005). Hypoglicemic and Antihyperglicemic Effect of Gmelina asiatica Linn. In Normal and in Alloxan Induced Diabetic Rats. Andhra Pradesh: Departemen of Pharmaceutical Sciences. Page 729.
Maksum, U. (2008). Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Thitonia diversifolia (Hemsley) A. Gay) Terhadap Tikus Yang Diinduksi Streptozotocin. Skripsi Fakultas Farmasi USU. Medan. Halaman 24.
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe C.C. (2001). Farmakologi: Ulasan Bergambar . Lippincottt’s Illustrated Reviews: Farmacology. Penerjemah Azwar Agoes. Edisi kedua. Jakarta. Widya Medika.Halaman 259.
Price, S dan Wilson, S. (1995). Patofisiologi. Edisi IV. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 1117.
Salim, E. (2007). Uji Efek Ekstrak Daun Murbei (Morus australis Poir.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih. Skripsi Fakultas Farmasi USU. Medan. Halaman 22.
Sherwood, L. (1996). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi II. Jakarta: Penerbit EGC. Halaman 667
Silbernagl,S., dan Lang, F. (2006). Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Alih Bahasa: Iwan Setiawan, Iqbal Mochtar; Editor Edisi Bahasa Indonesia: Titiek Resmisari, Jakarta: EGC. Halaman 288, 290.
Soedeman, W.A. dan Soedeman, T.M. (1995). Patofisiologi dan Mekanisme Penyakit . Jilid 2. Edisi 7. Jakarta: Hipokrates. Halaman 755, 760.
Tjay. T.H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek samping. Edisi VI. Jakarta: Elex Media Komputindo. Halaman 738, 743, 748-749.
Tjitrosoepomo, G. (2000). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Jogjakarta: UGM Press. Halaman 294.
KGD KGD setelah diberi larutan glukosa 50% dosis 5 g/kg bb setelah
(mg/dl)
Perlakuan puasa
18 jam CMC 1%bb
93,67 191,67 170,67 132,34 118,67 102,34 92,67 1mg/kg bb
Lampiran 1. Data Hasil Orientasi
Lampiran 2. Data Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Putih
KGD Setelah 30’
KGD Setelah Perlakua n (mg/dl) Hewan
(g) (mg/dl)
Glukosa (mg/dl)
Lampiran 2.a. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Setelah Pemberian CMC 0,5% Dosis 1 ml
Lampiran 2.b. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Setelah Pemberian Suspensi Ekstrak Etanol Biji Mahoni 2% Dosis 100 mg/kg bb
KGD Setelah 30’
BB KGD No
Pemberian
Tikus Puasa KGD Setelah Perlakua n (mg/dl) Hewan
Larutan
(g) (mg/dl)
Glukosa (mg/dl)
98 82 Rata-rata
Lampiran 2 (Lanjutan)
Lampiran 2.c. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Setelah Pemberian
Ekstrak Etanol Biji Mahoni 2% Dosis 50 mg/kg bb
KGD Setelah
KGD Setelah Perlakua n (mg/dl) Hewan Tikus(g) (mg/dl) Larutan
Puasa Pemberian
Glukosa (mg/dl)
Lampiran 2.d. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Tikus Setelah Pemberian Suspensi Glibenklamid 0,02% Dosis 1 mg/kg bb
KGD Setelah
KGD Setelah Perlakuan (mg/dl) Hewan Tikus(g)
Puasa Pemberian
(mg/dl)
Larutan Glukosa
(mg/dl)
Rata-rata
Lampiran 3. Data Penurunan Kadar Gula Darah Tikus
Lampiran 3.a. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus pada Menit Ke-60 Dibandingkan dengan Menit Ke-30
No Perlakuan KGD Tikus ∆KGD (mg/dl)
(mg/dl)
1 Suspensi CMC 1 ml 200,83 189,50 11,33
2 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb 204,33 188,00 16,33
3 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb 205,33 192,17 13,16
4 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 190,17 161,67 28,50
Lampiran 3.b. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus pada Menit Ke-90 Dibandingkan dengan Menit Ke-30
No Perlakuan KGD Tikus ∆KGD (mg/dl)
(mg/dl)
1 Suspensi CMC 1 ml 200,83 177,67 23,16
2 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb 204,33 145,50 58,83
3 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb 205,33 167,17 41,16
4 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 190,17 141,00 49,17
Lampiran 3.c. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus pada Menit Ke-120 Dibandingkan dengan Menit Ke-30
No Perlakuan KGD Tikus ∆KGD (mg/dl)
(mg/dl)
1 Suspensi CMC 1 ml 200,83 167,00 33,83
2 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb 204,33 119,17 85,16
3 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb 205,33 124,83 80,50
4 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 190,17 126,67 63,50
Lampiran 3 (Lanjutan)
Lampiran 3.d. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus pada Menit Ke-150 Dibandingkan dengan Menit Ke-30
No Perlakuan KGD Tikus ∆KGD (mg/dl)
(mg/dl)
1 Suspensi CMC 1 ml 200,83 142,67 58,16
2 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb 204,33 106,50 97,83
3 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb 205,33 107,83 97,50
4 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 190,17 99,17 91,00
Lampiran 3.e. Penurunan Kadar Gula Darah Tikus pada Menit Ke-180 Dibandingkan dengan Menit Ke-30
No Perlakuan KGD Tikus ∆KGD (mg/dl)
(mg/dl)
1 Suspensi CMC 1ml 200,83 119,17 81,60
2 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb 204,33 91,00 113,33
3 Suspensi Ekstrak Etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb 205,33 93,33 112,00
4 Suspensi Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb 190,17 93,67 96,50
Lampiran 4. Analisis SPSS
Oneway
ANOVA
F Sig. menit0
Sum of Squares
df Mean Square
Between Groups
2.142 .127 Within Groups
menit30 Between Groups
2.108 .131 Within Groups
menit60 Between Groups
3 1212.556 3.151 .048 Within Groups
menit90 Between Groups
3 1733.389 7.386 .002 Within Groups
menit120 Between Groups
3 2892.278 12.039 .000 Within Groups
menit150 Between Groups
3 2272.153 12.763 .000 Within Groups
menit180 Between Groups
3 1061.819 11.880 .000 Within Groups
Total
Post Hoc Test Homogeneous Subsets
menit0
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB 6 91.6667 EEBM 50mg/kgBB
6 93.1667 EEBM 100mg/kgBB
6 100.0000 suspensi CMC 1 ml
6 100.1667 Sig.
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
menit30
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB 6 190.1667 suspensi CMC 1 ml
6 200.8333 EEBM 100mg/kgBB
6 204.3333 EEBM 50mg/kgBB
6 205.3333 Sig.
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
menit60
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB
EEBM 100mg/kgBB
suspensi CMC 1 ml
EEBM 50mg/kgBB
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
menit90
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB
EEBM 100mg/kgBB
EEBM 50mg/kgBB
suspensi CMC 1 ml
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
menit120
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
EEBM 100mg/kgBB
EEBM 50mg/kgBB
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB
suspensi CMC 1 ml
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
menit150
Duncan
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB
EEBM 100mg/kgBB
EEBM 50mg/kgBB
suspensi CMC 1 ml
Sig.
1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Subset for alpha = 0.05
perlakuan
EEBM 100mg/kgBB
EEBM 50mg/kgBB
Glibenklamid dosis 1mg/kgBB
suspensi CMC 1 ml
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Lampiran 5. Flowsheet Pembuatan Ekstrak
Serbuk biji mahoni
dimaserasi dengan etanol 96% selama dua hari dan ditambahkan pelarut kembali sampai diperoleh maserat jernih
Ampas
Maserat
dipekatkan dengan alat penguap vakum putar
Ekstrak kental
dikeringkan dengan freeze dryer
Ekstrak kental pekat
diuji efek penurunan kadar gula darah
Hasil
Lampiran 6. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 7. Tumbuhan Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.)
Lampiran 8. Biji Tumbuhan Mahoni