HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4.3 Penurunan Kadar Gula Darah tikus pada Menit ke-150

Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis

1 ml, suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb, suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mg/kg bb pada menit ke-150 dapat dilihat pada gambar 8.

Penurunan 60 KGD (mg/dl)

Perlakuan

suspensi CMC 1 ml EEBM 100 mg/kg bb EEBM 50 mg/kg bb

Glibenklamid 1 mg/kg bb

Gambar 8. Grafik Penurunan KGD pada Menit ke-150 Dibandingkan dengan Menit ke-30

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi glibenklamid dosis 1 mg/kg bb dan suspensi CMC 1 ml, namun memiliki efek penurunan kadar gula darah yang sama dengan ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb. Menurut analisis statistik. diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil uji beda rata-rata duncan terhadap kadar gula darah tikus pada menit ke-150 dapat dilihat pada data tabel 6.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Beda Rata-Rata Duncan Terhadap KGD Tikus pada Menit Ke-150

Taraf nyata α = 0.05 Perlakuan

1 2 Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb

EEBM 100 mg/kg bb

EEBM 50 mg/kg bb

suspensi CMC 1 ml 142.6667

Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-150 dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb, glibenklamid 1 mg/kg bb, dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata dengan suspensi CMC dosis 1 ml. Artinya, pada menit ke-150 ekstrak etanol biji Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-150 dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb, glibenklamid 1 mg/kg bb, dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata dengan suspensi CMC dosis 1 ml. Artinya, pada menit ke-150 ekstrak etanol biji

4.4.4 Penurunan Kadar Gula Darah tikus pada Menit ke-180

Penurunan kadar gula darah tikus dengan pemberian suspensi CMC dosis

1 ml, suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb, suspensi ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi glibenklamid dosis 1 mg/kg bb pada menit ke-180 dapat dilihat pada gambar 9.

80 Penurunan

KGD (mg/dl) 60

Perlakuan

suspensi CMC 1 ml EEBM 100 mg/kg bb EEBM 50 mg/kg bb

Glibenklamid 1 mg/kg bb

Gambar 9. Grafik Penurunan KGD pada Menit ke-180 Dibandingkan dengan Menit ke-30

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa penurunan KGD pada pemberian ekstrak etanol biji mahoni dosis 100 mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar gula darah paling besar dibandingkan dengan suspensi glibenklamid dosis 1 mg/kg bb, ekstrak etanol biji mahoni dosis 50 mg/kg bb dan suspensi CMC dosis

1 ml. Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil 1 ml. Menurut analisis statistik diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan yang bermakna antar perlakuan maka dilakukan uji beda rata-rata duncan. Hasil

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Beda Rata-Rata Duncan Terhadap KGD Tikus pada Menit Ke-180

Taraf nyata α = 0.05 Perlakuan

1 2 EEBM 100 mg/kg bb

EEBM 50 mg/kg bb

Glibenklamid dosis 1 mg/kg bb

Suspensi CMC 1 ml 119.1667

Hasil analisis uji beda nyata rata-rata duncan menunjukkan bahwa penurunan KGD pada tikus pada menit ke-180 dengan pemberian ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb, glibenklamid 1 mg/kg bb, dan ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb tidak berbeda nyata. Namun berbeda nyata dengan suspensi CMC dosis 1 ml. Artinya, pada menit ke-180 ekstrak etanol biji mahoni dengan dosis 100 mg/kg bb, glibenklamid 1 mg/kg bb, dan etanol biji mahoni dengan dosis 50 mg/kg bb memiliki potensi yang tidak berbeda dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus.

Dokumen yang terkait

32 EFEK PEMBERIAN SUPLEMEN SINBIOTIK DAN ZAT GIZI MIKRO (VITAMIN A DAN ZINC) TERHADAP STATUS GIZI PENDERITA TBC PARU ORANG DEWASA YANG MENGALAMI KEKURANGAN ENERGI KRONIK Suparman1 ; Hardinsyah

0 0 11

EFEK SUPLEMENTASI Fe, ASAM FOLAT DAN VITAMIN B 12 TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PEKERJA WANITA (DI KABUPATEN SUKOHARJO)

0 0 108

PERANAN MIKRONUTRIEN PADA MASA PERINATAL TERHADAP KEUTUHAN SUSUNAN SARAF PUSAT

0 0 16

IDENTIFIKASI DAN UJI KEAMANAN ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA UNTUK PRODUK PANGAN

0 1 9

KOMPOSISI KIMIA BIJI JAGUNG

1 22 9

PENGARUH MINUMAN FUNGSIONAL MENGANDUNG TEPUNG KEDELAI KAYA ISOFLAVON DAN SERAT PANGAN LARUT TERHADAP KADAR TOTAL KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA SERUM TIKUS PERCOBAAN The Effect of Functional Drink Contain Soybean Flour Rich in Isoflavon and Soluble Dietary F

0 0 6

UJI FISIK BONGGOL JAGUNG OLAHAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU DALAM KONSEP PRODUK FUNGSIONAL

0 0 13

UJI ORGANOLEPTIK FORMULASI BISKUIT FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus)

0 0 6

POTENSI EKSTRAK DAUN PINUS (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) SEBAGAI BIOHERBISIDA PENGHAMBAT PERKECAMBAHAN Echinochloa colonum L. DAN Amaranthus viridis. ( Potencies of Pine leaf Extract (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) as Bioherbicides for Geminat

0 0 9

SENYAWA GOLONGAN FLAVONOID PADA EKSTRAK n-BUTANOL KULIT BATANG BUNGUR (Lagerstroemia speciosa Pers.) I. A. R. Astiti Asih dan I M. Adi Setiawan Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK - JURNAL PENELITIAN “SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK

0 0 6