Metoda Pembelajaran
5. Metoda Pembelajaran
5.1 Pembelajaran Matakuliah Kompetensi (MKK )
a. Pembelajaran MKK dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang Penanggungjawab
Matakuliah (PJMK) yang bertanggungjawab kepada Jurusan.
b. Pembelajaran menggunakan Modul terintegrasi yang telah diterima mahasiswa ±
1 minggu sebelum pembelajaran Modul dimulai.
c. Rancangan Pembelajaran telah diserahkan kepada Jurusan untuk penjadwalan pelaksanaannya.
d. Pembelajaran Modul dilakukan secara en bloc dengan pengertian 1 modul dibelajarkan total sampai selesai baru dilanjutkan dengan pembelajaran, modul berikutnya.
e. Mahasiswa diharapkan mengerjakan semua Tugas Modul dirumah secara mandiri.
f. Durasi pembelajaran Modul disesuaikan dengan beban studi yang telah
ditetapkan.
g. Proses Pembelajaran Modul berturut‐turut:
(1) Dimulai dengan Overview di setiap Kelas untuk menjelaskan kerangka isi dan
rancangan pembelajaran dan evaluasi Modul bersangkutan. (2) Dilanjutkan dengan Belajar Mandiri dalam Kelompok Diskusi masing‐masing untuk mempersiapkan diri mengikuti proses pembelajaran selanjutnya. (3) Selanjutnya Diskusi Dalam Kelompok, dengan ketentuan:
• Sebelum diskusi semua Modul dikumpulkan dan diserahkan pada Fasilitator
Diskusi
• Diskusi dimulai dengan presensi dan penetapan Ketua serta Sekretaris
Kelompok Diskusi yang dipilih diantara peserta diskusi kelompok
• Diskusi harus diikuti seluruh peserta. Peserta yang tidak aktif dalam diskusi
tidak memperoleh Nilai • Materi diskusi meliputi Tugas Modul
• Pada akhir diskusi hasil diskusi disampaikan kepada Fasilitator
(4) Selama diskusi, fasilitator:
• Mengadakan observasi pelaksanaan diskusi menggunakan Lembar Obervasi yang tersedia. Lembar Observasi meliputi observasi terhadap keterampilan belajar (memimpin, menyatakan pendapat, berbeda pendapat, berkolaborasi dan sebagainya), area kompetensi yang ingin dicapai, dan Observasi terhadap Materi yang didiskusikan.
• Dapat mengadakan intervensi manakala terjadi penyimpangan materi terhadap tujuan belajar yang sebenarnya dengan cara memberikan clue
yang diperlukan.
• Dapat meminta peserta diskusi tertentu untuk menjawab atau menyatakan pendapat. Interupsi ini ditujukan kepada peserta yang tidak aktif agar tetap
memperoleh nilai diskusi. Interupsi ini dapat pula dilakukan untuk crosscheck apakah jawaban/komentar/ pendapat seorang mahasiswa sesuai dengan jawabannya dalam Buku Modul. Dengan cara ini fasilitator dapat mengetahui apakah modul dikerjakan sendiri, mencontoh teman, atau tidak sempat dipelajari mahasiswa bersangkutan.
• Mencatat hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar
tujuan belajar dapat dicapai. (5) Sesudah diskusi, kepada PJMK, fasilitator:
• Menyerahkan Lembar Observasi yang telah dinilai.
• Menyerahkan hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar
tujuan belajar dapat dicapai. (6) Penanggungjawab Matakuliah menyerahkan hal‐hal diatas kepada para
Pengampu Kuliah Pakar
(7) Modul ditutup dengan Kuliah Pakar yang isinya dapat berupa:
• Klarifikasi materi yang dipandang perlu
• Resume atau restrukturisasi materi untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif (8) Diakhiri dengan Ujian Modul.
5.2 Pembelajaran Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI)
a. Pembelajaran MKDI dilakukan terintegrasi kedalam Pembelajaran MKK.
b. Seluruh Bahan Ajar MKDI didistribusikan oleh Kepala Laboratorium (Ka.Lab.)
terkait kedalam seluruh MKK dalam Struktur Kurikulum FKUB.
c. Laboratorium dapat menentukan Model Pembelajaran: Kuliah, Praktikum, atau model pembelajaran lainnya. Oleh karena itu dalam pembelajaran MKK, selain kuliah, kegiatan praktikum dapat dilaksanakan oleh laboratorium terkait dalam jam efektif MKK terkait dan dilaksanakan di laboratorium masing‐masing dengan pengaturan internal oleh laboratorium masing‐masing. akan tetapi nilai Ujian Praktikum tidak mempengaruhi Nilai Ujian MKK melainkan dikembalikan sebagai bagian Nilai Ujian MKDI.
5.3 Pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi
a. Pembelajaran Ketrampilan dan Metodologi dilakukan dalam Sistim
Pengembangan Keterampilan dan Metodologi.
b. Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi terdiri atas pembelajaran di kelas, di gedung Laboratorium Skil, di ruang‐ruang praktikum Laboratorium, dan di Laboratorium Sentral Biomedik.
c. Pembelajaran dikoordinasikan oleh Unit Pembelajaran Skill dan Unit
Pembelajaran Metodologi yang masing‐masing dipimpin oleh seorang Kepala Unit berkedudukan setara dengan PJMK dan bertanggung jawab kepada Jurusan.
d. Pembelajaran dilaksanakan oleh Kelompok Dosen masing‐masing Topik Skill
sesuai denga beban studi masing‐masing
5.4 Pembelajaran Cara Belajar (Pendekatan PBL)
a. Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik yang sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan: (1) Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak
dimasyarakat. (2) Mengidentifikasi masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai.
(3) Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan masing‐
masing individu mahasiswa.
b. Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan kemampuan self‐inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan menyimpulkan berbagai informasi.
c. Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat (Life‐Long
Learning).
d. Untuk hal‐hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem Based Learning Approach
disamping model pembelajaran‐pembelajaran tersebut diatas.
e. Problem based Approach hanya merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam KBK dan oleh karena itu tidak identik dengan KBK dan tidak akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.