4 BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN PRODI S1 KEBIDANAN

Tahun Akademik 2009/2010

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Jalan Veteran, Malang ‐ 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 213, 214 : 569117, 567192 Fax. (62) (0341) 564755 Email : sekr_fkub@fk.unibraw.ac.id http://fk.unibraw.ac.id

Pedoman Pendidikan Program Studi Kebidanan

Kode Dokumen

Diajukan oleh

: Ketua Program Studi

Dr. M. Nooryanto, Sp. OG(K)

Disetujui oleh

: Dekan

Dr. Samsul I slam,dr.,SpMK,M.Kes.

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2009‐2010 diterbitkan atas dasar Surat Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009, tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009‐2010, yaitu: Jurusan Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu Gizi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program Studi Farmasi.

Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan

Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.

Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar, mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan,

Ttd.

Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes.

NIP. 19480724 198003 1 002

Halaman iii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009

tentang

PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010 DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya.

2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999

tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang

Kurikulum Pendidikan Tinggi.

4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang

Statuta Universitas Brawijaya.

6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009 tentang Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.

Halaman iv

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 sebagai acuan Civitas Akademika di seluruh Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Kedua : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan 2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu pada pedoman pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang bersangkutan masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Ketiga : Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam peraturan tersendiri.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan

seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di : Malang Pada tanggal : 13 Agustus 2009

Dekan,

Dr. Samsul Islam, dr, SpMK,

MKes NIP. 19480724 198003 1 002

Tembusan :

1. Rektor Universitas Brawijaya

2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya

3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang

4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB

5. Segenap Ketua Jurusan FKUB

6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB

7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB

8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB

9. Segenap Ka.Lab. FKUB

10. Ketua BEM FK Unibraw

Halaman v

Pimpinan dan Staf

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes.

Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi Widjajanto, dr, MS, SpPK(K). Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto, dr, MKes. Pembantu Dekan III : M. Hanafi, dr, MPH.

Jurusan / Program Studi:

1. Jurusan Kedokteran ; Program Studi Pendidikan Dokter

Ketua : Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA. Sekretaris : Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi.

2. Jurusan Ilmu Keperawatan

Ketua : Subandi, dr, MKes, DAHK, PA(K). Sekretaris : Ahsan, SKp, MKes.

3. Jurusan Ilmu Gizi

Ketua : Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS. Sekretaris : Bambang Prijadi, dr, MS.

4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Ketua : M. Chair Effendi, drg, SU, SpKGA. Sekretaris : R. Setyohadi, drg, MS.

5. Program Studi Pendidikan Bidan

Ketua : M. Nooryanto, dr, SpOG. Sekretaris : Rita Rosita, dr, MKes.

6. Program Studi Farmasi

Ketua : Bambang Sidharta, drs, Apt, MS. Sekretaris : Dr. Atikah, Apt, MSi.

Halaman ix

Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Dekan : Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes

Pembantu Dekan I

: Prof. Dr. Edi widjajanto, dr, MS, SpPK(K)

Pembantu Dekan II

: Dr. Setyawati Soeharto, dr, MKes

Pembantu Dekan III

: M. Hanafi, dr, MPH

Jurusan Pendidikan Dokter

Ketua Jurusan

: Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA

Sekretaris Jurusan

: Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi Anggota : Andi Ansharullah, dr, DAAK

Nurtjahjo Budi Santoso, dr, SpA(K) dr. Harijanto, MSPH dr. Roekistiningsih, MS, SpMK

Jurusan Keperawatan

Ketua Jurusan

: dr. Subandi, MKes, DAHK, PA(K)

Sekretaris Jurusan

: Ahsan, SKp, MKes Anggota : Asti Melani Astari, SKp, MKep, SpMat

Dian Susmarini, Ns, SKep, MN Tina Handayani, Ns, SKep Dina Dewi Sartika Lestari, Ns, MKep. Dewi Kartikawati, Ns, SKep

Jurusan Gizi Kesehatan

Ketua Jurusan

: Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS

Sekretaris Jurusan

: Bambang Prijadi, dr, MS Anggota : Nia Novita Wirawan, STP, MSc

Nurul Muslihah, SP, MKes Sri Wahyuni, SAB

PS. Pendidikan Dokter Gigi

Ketua Program Studi

: M. Chair Effendi, SU, drg, SpKGA

Sekretaris Program Studi

: R. Setyohadi, drg, MS Anggota : Dr. Nur Permatasari, drg, MS

Yuli Nugraeni, drg, SpKG Nita Margaretha, drg, SpPM

PS. Kebidanan

Ketua Program Studi

: M.Nooryanto, dr, SpOG Anggota : Subandi, MKes, dr, DAHK, PA(K)

Dr. med. Tommy Alfandy Nazwar, dr Dr. Siti Chandra W, dr, SpOG Widjajanto Ngartjono, dr, SpOG

PS. Farmasi

Ketua Program Studi

: Bambang Sidharta, drs, Apt, MS

Sekretaris Program Studi

: Dr. Atikah, dra, Apt, MSi

Dr. Soebiantoro, drs, Apt, MSc

Halaman x

Visi dan Misi

Universitas Brawijaya VISI

Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat

MISI

• Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan dan penciptaan alam oleh Tuhan YME dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai.

• Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang

berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta berkepribadian • Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora

dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Halaman xi

Visi, Misi dan Nilai Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya VISI

Menjadi Institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf

internasional

MISI

Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu

kesehatan terkini serta bermutu

NILAI

• Responsif

• Efektif dan Efisien

Halaman xii

Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya VISI

Menjadikan institusi pendidikan kebidanan yang terkemuka di Indonesia serta bertaraf

internasional.

MISI

Merintis pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang kebidanan terkini serta bermutu dalam upaya mempersiapkan lulusan sebagai makhluk social yang ber‐Ketuhanan YME, bermoral tinggi, berkepribadian Indonesia serta berilmu pengetahuan, memiliki kemampuan sebagai akademisi dalam ilmu kebidanan dan mampu

menjalankan tugas kebidanan secara professional.

Halaman xiii

KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010 I SEMESTER GANJIL TANGGAL

1. Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru

a. Daftar Ulang PSB 11 – 15 Mei 2009

b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis 18 – 22 Mei 2009 c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns

25 – 29 Mei 2009 d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD

10 – 15 Agustus 2009

e. Daftar Ulang Magister dan Doktor 10 – 15 Agustus 2009

2. Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3 18 Agustus 2009

3. Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru 18 – 21 Agustus 2009

4. Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) 20 Juli – 7 Agustus 2009

5. Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama 27 Juli – 14 Agustus 2009

6. KULIAH SEMESTER GANJIL 2009/2010 24 Agustus – 24 Desember 2009

7. Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Diserahkan kebijakan masing‐

Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah masing Fakultas

8. Libur Lebaran 14 – 25 September 2009

9. Ujian Tengah Semester (UTS) 26 Oktober – 6 Nopember 2009

10. Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir 26 Nopember 2009 Semester Ganjil 2009/2010

11. Pekan Sunyi 28 – 31 Desember 2009

12. Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2009/2010 4 – 15 Januari 2010

13. Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh 22 Januari 2010

Fakultas

14. Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa 5 Februari 2010

15. Batas Akhir Semester Ganjil 2009/2010 12 Februari 2010

II SEMESTER GENAP TANGGAL

1. Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) 1 – 12 Februari 2010

2. Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) 1 – 12 Februari 2010

3. KULIAH SEMESTER GENAP 2009/2010 22 Februari – 11 Juni 2010

4. Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Diserahkan kebijakan masing‐ Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah

masing

Fakultas

5. Ujian Tengah Semester (UAS) 12 – 13 April 2010

6. Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir 30 April 2010 Semester Genap 2009/2010

7. Pekan Sunyi 14 – 18 Juni 2010

8. Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2009/2010 21 Juni – 2 Juli 2010

9. Pelaksanaan Semester Pendek 5 Juli – 6 Agustus 2010

10. Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh 9 Juli 2010 Fakultas

11. Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa 6 Agustus 2010

12. Batas Akhir Semester Genap 2009/2010 13 Agustus 2010

III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL

1. Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47 1 – 31 Desember 2009

2. Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah) 5 Januari 2010

3. Wisuda Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000

IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL

1. Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2009 Kebangsaan Oktober & Desember

2. Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA Agustus 2009

3. Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM) Oktober 2009

4. Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Agustus 2009 Menegah (LKMM‐TM) Wilayah C

5. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, September 2009 Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan :

a. Usulan Proposal ke Dikti

b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)

6. Diklat Kewirausahaan Nopember 2009

7. Pekan Olahraga Mahasiswa :

a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade) Mei – Juni 2009

b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Juli – Agustus 2009 c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)

Oktober 2009

8. Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia

(KRCI dan KRI)

a. Usulan Proposal ke Dikti Januari 2010 b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C

Mei 2010 c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional

Juni 2010

9. Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT)

a. Usulan karya tulis ke dikti Januari 2010

b. Presensi Tingkat Nasional Juli 2010

10. Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah :

a. Usulan Artikel Ilmiah PKM‐I ke Dikti Maret 2010

b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS) Juli 2010

11. Dialog Kebangsaan Wilayah C April 2010

12. Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS) Juli 2010

13. Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Oktober – Nopember 2009

14. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :

a. Tingkat Universitas Mei 2010

b. Tingkat Nasional Agustus 2010

15. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan Januari/Februari 2010 2008/2009

IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL

16. Olympiade Matematika :

a. Usulan karya tulis ke Dikti Mei 2010 b.

Tingkat Nasional 2010

Juni

17. MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X Juli 2010

18. Pelayaran Kebangsaan VII Juni 2010

19. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Juni 2010

Rektor,

Ttd

Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito

NIP. 130 704 136

BAB I Landasan Hukum dan Dasar Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

A. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi

Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun Akademik 2009‐2010 di

Program Studi Pendidikan Bidan (PSPB) FKUB, berlandaskan:

1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI. No. 045/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis

Kompetensi;

2. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 20/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan

Standar Pendidikan Profesi Dokter, tanggal 28 September 2006;

3. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 21A/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan

Standar Kompetensi Dokter, tanggal 28 September 2006;

4. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 263/SK/2007, tentang Pedoman Pendidikan

Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2007/2008, tanggal 10 Juli 2007;

Dengan landasan tersebut di atas, Pedoman Akademik disusun berdasarkan:

1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Keputusan

Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007)

2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (KA.GJM‐FK‐UB.01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan)

3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PA.GJM‐FK‐UB‐01 tanggal 27 Nopember 2007 Bab II, IV s/d VI)

4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (SA.GJM‐FK‐UB.01 tgl

27 Nopember 2007 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II ttg Butir‐2 Standar

Akademik)

5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MM.GJM‐FK‐ UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab III ttg Struktur Penjaminan Mutu Akademik)

6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MP.GJM‐FK‐

UB.01 tgl 27 Nopember 2007)

B. Dasar Penyelenggaraan

Memasuki Milenium 2000, tuntutan kuantitas dan kualitas tenaga pelayanan kesehatan termasuk Bidan akan menjadi sangat tinggi. Di Indonesia, menurut Indonesian Demographic and Health Survey 2002‐2003, angka kematian ibu masih cukup tinggi (307/100.000 kelahiran hidup) sementara Millenium Goals‐Targets 2015 dari WHO memproyeksikan target penekanan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup dan proyeksi Angka kematian Bayi 15/1000 Kelahiran Hidup. Ini adalah suatu kesenjangan yang sangat besar yang hampir tidak mungkin diatasi dalam jangka pendek tanpa suatu tindakan khusus.

Salah satu tindakan khusus yang perlu dilakukan adalah pengadaan tenaga medis termasuk bidan dengan jumlah yang cukup. Program Indonesia Sehat 2010 memproyeksikan 80% penduduk miskin menjadi Peserta Penjaminan Pelayanan Kesehatan, 90% persalinan dengan pelayanan kesehatan terlatih dan 70% pasangan usia subur menjadi akseptor KB. Dokter umum, perawat dan bidan merupakan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak untuk memberikan perbaikan parameter‐parameter ini. Oleh karena itu jumlah dokter diproyeksikan menjadi 40 orang per 100.000 penduduk dan 1 bidan per 1000 penduduk.

Data Survey Kesehatan Nasional (SUSENAS) Departemen Kesehatan tahun 2006,

menunjukkan rasio bidan 2854/ 100.000 penduduk (1:35). Dengan rasio tersebut jumlah bidan di Indonesia diperkirakan sebanyak 83.000 orang, dan hanya 68.672 (82%) diantaranya tercatat sebagai anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Dengan rasio bidan/penduduk sebesar 1/1000, jumlah bidan yang diperlukan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan akan mencapai >230.000 dan >245.000 masing ‐masing pada tahun 2009 dan 2014 (Gambar 1.1). Proyeksi pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010 adalah 75/100.000 untuk rasio bidan/penduduk.

Selanjutnya, pada The Millennium Summit pada September 2000, negara‐negara

anggota PBB berkomitmen untuk bekerja keras menciptakan dunia baru yang berkembang berkelanjutan (sustainable development) dengan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama. Dari 10 Millennium Development Goals (WHO, 2001), diantaranya terkait langsung dengan pelayanan kesehatan, perawatan, dan terutama kebidanan :

a. Monitoring poverty, by documenting the prevalence of underweight children;

b. Promoting gender equality, by educating girls and women about health; b. Promoting gender equality, by educating girls and women about health;

d. Combating HIV/AIDS, malaria and other diseases, by lowering their prevalence through

activities directed towards prevention and treatment.

ut

ud

Gambar 1.1. Proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan jumlah bidan di Indonesia

Dari uraian diatas, pembukaan Program Studi (PS) Pendidikan Bidan dianggap sangat penting dan relevan dengan program pembangunan Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan. Saat ini, secara de facto terdapat satu Program Studi Pendidikan Bidan (PSPB) yang berdiri, satu PS S‐2 Pendidikan Bidan, hampir sekitar 600 program studi Diploma

III (D‐III) Pendidikan Bidan serta 30 program studi Diploma IV (D‐IV) Pendidikan Bidan. Dari sekian banyak pendidikan tinggi pendidikan bidan tersebut sebagian besar merupakan pendidikan vokasional yang menurut UU Sisdiknas merupakan jenjang pendidikan untuk penyediaan tenaga terdidik dan tenaga terampil. Sementara untuk tenaga ahli, saat ini hanya ada satu PSPB yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga, dan PS S‐2 Pendidikan Bidan oleh Universitas Padjajaran.

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) merupakan salah satu Fakultas

Kedokteran Negeri yang berkomitmen tinggi terhadap perbaikan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah aktifnya FKUB dalam lokakarya penyusunan standar kompetensi bidan pada yang diselenggarakan oleh IBI pada beberapa kali pertemuan sejak tahun 2007.

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

A. Pengertian Dasar

1. Kompetensi

1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi

a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah “Seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat dalam melaksanakan tugas‐tugas di bidang pekerjaan tertentu”

b. Elemen‐elemen kompetensi terdiri dari: (1) Landasan kepribadian (2) Penguasaan Ilmu dan Keterampilan

(3) Kemampuan Berkarya

(4) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai (5) Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya.

c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut: “Professional competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge, technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily practice to improve the health of the individual patient and community”.

d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa: “Competency is a complex set of behavior built on the components of knowledge, skills, attitude and competence as personal ability”.

e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi bidan lebih luas dari tujuan instruksional yang dibagi menjadi tiga ranah pendidikan: pengetahuan, psikomotor dan afektif.

f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi bidan, maka yang bersangkutan akan mampu: mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi bidan, maka yang bersangkutan akan mampu: mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya, mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan, segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki

1.2 Standar Kompetensi

Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP 19/2005).

1.3 Standar Kompetensi Bidan

Standar Kompetensi Bidan merupakan standar nasional yang harus dicapai lulusan pendidikan bidan di seluruh Indonesia termasuk lulusan pendidikan bidan FKUB. Standar Kompetensi Bidan meliputi sejumlah area kompetensi dan masing‐masing area kompetensi memiliki komponen‐komponen kompetensi, sebagai berikut:

a. Kompetensi Utama

(1) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam paktek kebidanan

• Menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem

kesehatan yang berhubungan dengan kebidanan • Membuat keputusan etik

(2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan professional

• Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber‐sumber etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik

• Menjamin kualitas asuhan holistik secara berkesinambungan dan

konsisten • Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif

• Menggunakan proses kebidanan dalam menyelesaikan masalah klien

• Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat

mengambil keputusan untuk dirinya • Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik • Mendemonstrasikan keterampilan teknis kebidanan yang sesuai dengan

standart operasional prosedur (SOP) • Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan

kesehatan klien

(3) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen kebidanan

• Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko

• Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku

dalam bidang kesehatan • Mengkolaborasikan pelayanan kebidanan

• Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan

akontabilitas asuhan kebidanan yang diberikan • Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan

dalam praktik • Mewujudkan lingkungan bekerja yang aman

(4) Mampu menjalin hubungan interpersonal

• Menggunakan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan

• Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim dan pemberian asuhan kebidanan dengan mempertahankan hubungan kolaboratif

(5) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus

• Mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi

b. Kompentensi Pendukung

(1) Mampu menguasai sistem informasi dan teknologi dalam bidang kebidanan

(2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada penyakit‐penyakit infeksi dan global atau local trend diseases (TB, HIV/AID, Kusta, DHF, Flu Burung, Antrax, Busung lapar dll) pada semua tingkat pencegahan

(3) Mampu melakukan penanganan disaster dan emergensi

c. Kompetensi Tambahan

(1) Memiliki kemampuan enterpreunership dalam pelayanan kesehatan

(2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa internasional dalam praktik kebidanan

1.4 Keterampilan Klinis

a. Keterampilan Klinis dibelajarkan pada blok Pembelajaran Keterampilan dan Metodologi, seiring dengan pembelajaran MK KBK yang relevan dengan keterampilan klinis tersebut.

b. Pembelajaran Keterampilan klinis dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi paripurna berupa integrasi keterampilan berfikir (tingkat kompetensi diatas), keterampilan bertindak, dan keterampilan bersikap/berperilaku sebagai tuntutan profesionalisme bidan.

c. Tingkat Keterampilan Klinis (Piramida Miller), diukur melalui scored‐observation:

(1) Tingkat Keterampilan 1 (Knows)

• Mampu mengetahui secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip,

prosedur melakukan tindakan klinis.

(2) Tingkat Keterampilan 2 (Knows Why/Seen)

• Mampu menjelaskan secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip, prosedur melakukan tindakan klinis , dan mampu menjelaskan alasan dibalik suatu tindakan klinis yang dilakukan

• Pernah melihat atau pernah didemonstrasikan selama pendidikannya.

(3) Tingkat Keterampilan 3 (Knows How)

• Pernah melakukan/pernah menerapkan dibawah supervisi

(4) Tingkat Keterampilan 4 (Does)

• Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah supervisi dan dengan pengalaman itu dapat menggunakan dan menerapkannya dalam

konteks praktik bidan secara mandiri.

d. Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan Semester I‐III:

(1) Mengingat pembelajaran pada semester I sampai dengan III merupakan pembelajaran kedokteran dasar meskipun melalui integrasi vertikal dan horizontal, tingkat kompetensi yang dicapai adalah Tingkat Kemampuan 1 dan Tingkat Keterampilan 1 sampai dengan 2

(2) Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan pada semester ini merupakan tingkat pencapaian subkompetensi yang akan terkait dengan subkompetensi berikutnya.

e. Tingkat Kemampuan dan Keterampilan semester‐semester berikutnya merupakan penguasaan subkompetensi yang akhirnya membentuk kompetensi dan tingkat keterampilan tertinggi bagi seorang bidan.

2. Kurikulum

2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Bidan

Batasan Kurikulum menurut Burrel, at.all. (1988) merupakan definisi Kurikulum yang dirumuskan 20 tahun lalu. Rumusan ini masih menjadi acuan dalam rancangan kurikulum kebidanan modern seperti tampak dalam dokumen‐dokumen Kurikulum Pendidikan Kebidan di sejumlah Perguruan Tinggi di Eropa dan Amerika dan bahkan oleh WHO sekalipun. Batasannya dalah sebagai berikut: “A curriculum is the whole set of influences and events, both planned and unforeseen, which impinge upon students during their period of education and which will, sooner or later, affect their ability to understand and achieve the aims of the course (programme) and, indeed, of the wider arena for which they are being educated“.

Untuk kepentingan praktis, Kelompok Kerja menggunakan definisi yang lebih praktis, yaitu: “Curriculum is an organized set of formal teaching and learning intentions“ (David Pratt, 1998).

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kurikulum yang dirancang dan diimplementasi‐kan berbasis pada capaian berupa Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dokumen formal dan terorganisasi terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang bertujuan menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

Hampir seluruh pendidikan kebidanan di dunia tidak lagi menggunakan “Subject ‐based Curriculum” mengingat Matakuliah (Subject) yang dibelajarkan tidak khas hanya untuk pendidikan Kebidanan akan tetapi berlaku bagi seluruh pendidikan professional kesehatan dan pendidikan disiplin ilmu terkait dengan kesehatan. Beberapa alasan mengapa KBK cocok untuk digunakan dalam pendidikan Kebidanan, antara lain karena Pernyataan Kompetensi, mampu: Hampir seluruh pendidikan kebidanan di dunia tidak lagi menggunakan “Subject ‐based Curriculum” mengingat Matakuliah (Subject) yang dibelajarkan tidak khas hanya untuk pendidikan Kebidanan akan tetapi berlaku bagi seluruh pendidikan professional kesehatan dan pendidikan disiplin ilmu terkait dengan kesehatan. Beberapa alasan mengapa KBK cocok untuk digunakan dalam pendidikan Kebidanan, antara lain karena Pernyataan Kompetensi, mampu:

b. Memperjelas kepada masyarakat tentang apa yang mereka harapkan dari profesi ini;

c. Memperjelas perannya, vis‐à‐vis satu dengan lainnya dan juga vis‐à‐vis dengan professional kesehatan lainnya seperti dokter dan fisioterapis;

d. Berisikan dasar penetapan standar; dan

e. Membantu profesi dalam memonitor kinerja anggotanya, dan sekaligus menjadi proses penjaminan proteksi masyarakat. Pendidikan bidan modern dan berskala internasional perlu menitikberatkan model social dari Kesehatan dengan mempertimbangkan manusia, ilmu pengetahuan, dan implementasinya dari berbagai aspek hingga menghasilkan lulusan yang respek, menghargai setiap perbedaan.

2.2 Model Kurikulum

Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan pendekatan terintegrasi baik horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

Overall Curriculum Design sebagaimana disarankan oleh WHO European Strategy for Nursing and Midwifery Education (2001). Rancangan menyeluruh suatu Kurikulum Pendidikan Bidan diharapakan merupakan pengintegrasian dalam:

a. Struktur, agar tersusun dalam urutan logis, menjamin integrasi yang

proporsional antara teori dalam pembelajaran dalam kelas dan praktek terpimpin di rumah sakit dan pelayanan komunitas;

b. Proses Belajar Mengajar beorientasi pada pendekatan Student Active Learning

dan pengintegrasian teori dan praktek sebagaimana rumusan suatu Kompetensi yang memungkinkan mahasiswa mampu mengintegrasikan pembelajaran dalam kelas dan laboratorium dengan praktek belajar lapangan. Pengintegrasian ini akan elbih memungkinkan penumbuhan tanggungjawab; dan

c. Outcome, menghasilkan lulusan bidan yang berkompeten bekerja baik dalam

layanan kesehatan primer, sekunder maupun tersier.

2.3 Area/Domain/Bidang Kompetensi

a. Komunikasi Efektif

b. Etika Legal dan Keselamatan pasien

c. Asuhan Kebidanan: 1 ‐ 10

d. Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan

e. Promosi Kesehatan

f. Pengembangan Diri dan Profesionalisme

g. Penelitian

2.4 Elaborasi Area Kompetensi dalam Kurikulum

2.5 Durasi dan Struktur Kurikulum

a. Tahap pendidikan akademik ditempuh dalam 7 semester dengan beban studi sekurang ‐kurangnya 144 sks dan setelah menyelesaikan tahapan ini memperoleh gelar Sarjana Kebidanan (SKeb.) namun tidak dapat digunakan untuk melaksanakan praktek bidan. Dilanjutkan pada tahap pendidikan profesi ditempuh dalam 2 semester dengan beban studi 25 – 31 sks dan setelah menyelesaikan tahapan ini memperoleh sebutan Bidan (Bd), serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan praktek bidan.

b.

c.

2.6 Struktur dalam 1 (satu) Semester

2.7 Struktur dalam 1 (satu) Blok

2.8 Kerangka Pembelajaran Kompetensi

2.9 Isi Kurikulum

a. Semester I

(1) Blok 1

• Kuliah

: (a) Humaniora 1: Agama

(b) Pengantar Kebidanan

• Pelatihan Skill : ‐‐ (2) Blok 2

• Kuliah : (a) Humaniora 2: Pancasila dan Kewarganegaraan

: Modul 1: Dasar Komunikasi

• Pelatihan Skill : Modul 1: Dasar Komunkasi

(3) Metodologi 1

: Konsep Dasar Pengukuran : Konsep Dasar Pengukuran

(1) Blok 3

• Kuliah

: (a) Humaniora 3: Bahasa Inggris

: Modul 2: Askeb 1

• Pelatihan Skill : Modul 2: Askeb 1 (2) Blok 4

• Kuliah

: (a) Humaniora 4: Bahasa Indonesia

: Modul 3: Askeb 2

• Pelatihan Skill : Modul 3: Askeb 2

(3) Metodologi 2 : Konsep Dasar Disain Penelitian/ Study Design

c. Semester III

(1) Blok 5

• Kuliah

: (a) Promosi Kesehatan 1

: Modul 4: Askeb 3

• Pelatihan Skill : Modul 4: Askeb 3 (2) Blok 6

: Modul 5: Askeb 4

• Pelatihan Skill : Modul 5: Askeb 4 (3) Metodologi 3

: Konsep Dasar Uji Hipotesis dan Inferensi Statistik

d. Semester IV

(1) Blok 7

• Kuliah : (a) Manajemen, Kewirausahawan, Kepemimpinan

: Modul 6: Askeb 5

• Pelatihan Skill : Modul 6: Askeb 5

: Modul 7: Askeb 6

• Pelatihan Skill : Modul 7: Askeb 6

(3) Metodologi 4

: Penyusunan Proposal Tugas Akhir

e. Semester V

(1) Blok 9

• Kuliah

: (a) Promosi Kesehatan 2

: Modul 8: Askeb 7

• Pelatihan Skill : Modul 8: Askeb 7 (2) Blok 10

: Modul 9: Askeb 8

• Pelatihan Skill : Modul 9: Askeb 8

(3) Metodologi 5

: Penyusunan Tugas Akhir

f. Semester VI

(1) Blok 11

• Kuliah : (a) Pengembangan Diri dan Profesionalisme

: Modul 10: Askeb 9

• Pelatihan Skill : Modul 10: Askeb 9 (2) Blok 12

: Modul 11: Askeb 10

• Pelatihan Skill : Modul 11: Askeb 10 (3) Metodologi 5

: Penyusunan Tugas Akhir

g. Semester VII – VIII

: Magang

2.10 Mata Kuliah Penunjang

a. Anatomi –Histologi

k. Sosiologi

b. Fisiologi l. Ilmu Hukum dan Forensik

c. Biokimia, Biologi seluler/molekuler

m. Ilmu Jiwa

d. Biologi reproduksi

n. Psikologi

e. Mikrobiologi / Parasitologi o. Endokrin Reproduksi

f. Farmakologi p. Epidemiology Kebidanan dan

g. Patologi Penyakit Kandungan

h. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan q. Konsep Kebidanan

i. Ilmu Kesehatan Anak

j. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan

Pencegahan

2.11 Monitoring dan Evaluasi

Sebagai suatu proyek prengembangan, program studi pendidikan bidan yang dibuka harus mampu menjadi pilot project yang menjadi acuan bagi pembukaan program studi yang sama di kemudian hari. Oleh karena itu program studi yang dibuka harus benar‐benar terselenggara, dimonitor, dan dievaluasi sedemikian rupa agar tercapai program studi berkualitas. Kualitas program studi diukur dengan parameter:

a. Leadership

Struktur organisasi Program Studi dan Prosedur Operational terbukti terlaksana dengan sistim manajerial yang baik. Tiap unsur pimpinan mampu menggerakkan bawahan menuju tujuan yang sama‐saa ditetapkan;

b. Relevansi Pendidikan

Kurikulum yang disusun dan diselenggarakan merupakan kurikulum yang dinamis sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Terdapat Unit Pengelola Pengembangan Pendidikan yang mandiri dalam mengembangkan kurikulum yang dimaksud;

c. Atmosfir Akademik yang kondusif

Proses Belajar Mengajar berlangsung dalam iklim akademik yang kondusif baik dalam konteks dosen, mahasiswa, maupun sarana/prasarana, serta Proses Belajar Mengajar berlangsung dalam iklim akademik yang kondusif baik dalam konteks dosen, mahasiswa, maupun sarana/prasarana, serta

d. Internal Management yang efektif

Terdapat Unit Penjaminan Mutu Akademik dan Mutu Insitusi yang mampu bekerja memonitor dan mengevaluasi kinerja institusi dengan baik.

e. Sustainabilitas program

Program yang dibuka harus tetap berlanjut karena dukungan dana dan sumberdaya yang memungkinkan keberlanjutan program. Program‐Program harus dapat diper‐tanggungjawabkan kepada stakeholders dan masyarakat.

f. Efisiensi dan Produktivitas Program Studi

Proses Belajar Mengajar berlangsung dengan lancar dengan mengefisiensikan pemanfaatan sarana/prasarana, dan sumberdaya

2.12 Kuliah Kerja Nyata

a. Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok MK muatan Universitas

b. Kuliah Kerja Nyata di UB bersifat intrakurikuler wajib untuk Program Sarjana

c. Bobot Kuliah Kerja Nyata: 3 sks

d. Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks

e. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di FKUB dapat berbentuk:

(1) Kuliah Kerja Nyata Tematik: merupakan program kerja sama antara UB

dengan Pemerintah Daerah.

(2) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM): merupakan bentuk alternatif program Kuliah Kerja Nyata di FKUB. Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

2.13 Tugas Akhir

Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sebagai

Sarjana

a. Pengertian

Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu ditulis berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja, atau tugas lain yang telah ditentukan oleh Fakultas.

b. Sifat dan Tujuan

(1) Ujian Tugas Tkhir program sarjana adalah ujian terakhir yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan. (2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif.

(3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk mengevalasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang yang dikaji.

c. Syarat‐syarat membuat Tugas Akhir

(1) Secara umum untuk mahasiswa KBK:

• Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

• Mengumpulkan beban kredit sekurang‐kurangnya 96 sks.

• IP Kumulatif sekurang‐kurangnya 2,00

• Nilai D/D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total.

• Telah lulus MK Metodologi Riset dengan nilai sekurang‐kurangnya D.

d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir

(1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak

Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.

(2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Dekan/ Ketua Jurusan dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas.

e. Nilai kredit Tugas Akhir

Nilai kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan pelaksanaan 4 sks.

f. Proses pembuatan Tugas Akhir

(1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing Tugas Akhir. (2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat proposal. (3) Proposal akan diuji oleh kedua dosen pembimbing yang bersangkutan.

(4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance apabila penelitian Tugas Akhir menyangkut manusia dan hewan coba.

(5) Setelah lulus ujian proposal, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari Dekan.

g. Bimbingan Tugas Akhir

(1) Jumlah Pembimbing

Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing oleh dua orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing Pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi.

(2) Penentuan Pembimbing

Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi. Dosen Pembimbing dapat berasal dari luar fakultas selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping.

(3) Tugas dan Kewajiban Pembimbing.

Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:

• Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar

pembuatan Tugas Akhir. • Membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.

• Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir. Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah membantu

Pembimbing Utama dalam melaksanakan bimbingan tugas akhir mahasiswa.

h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir

(1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Ketua Jurusan atas usul Tim Pengelola Tugas

Akhir.

(2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari seorang penguji netral yang merangkap sebagai ketua, dan 2 orang anggota. (3) Anggota Majelis adalah dosen pembimbing serta dosen lain yang ditunjuk dengan pangkat serendah‐rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S1 (Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister) atau Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor).

(4) Anggota penguji terdiri dari pembimbing.

(5) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang sesuai bidang ilmunya, ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir. (6) Tugas Majelis Penguji :

• Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur kelancaran pelaksanaan

ujian. • Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian pada calon

Sarjana Kedokteran.

• Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan hal‐hal yang

terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir. • Menentukan tugas‐tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh calon

Sarjana yang dinyatakan tidak lulus.

i. Waktu Ujian Tugas Akhir

Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling lama 1 (satu) jam.

j. Penilaian

(1) Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir meliputi :

• Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian

dengan bobot masing‐masing 50% • Penilaian Proses Penulisan meliputi Sikap (40%), Pengetahuan Ilmu (40%),

Kreativitas Keilmuan (20%). • Penilaian Selama Ujian meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%),

Pengetahuan Ilmu (20%). (2) Penentuan Nilai Akhir

Nilai akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E; dan atas kesepakatan Majelis Penguji diberitahukan kepada mahasiswa.

(3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian seorang mahasiswa sekurang‐kurangnya harus mencapai nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja.

(4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus melaksanakan keputusan Majelis Penguji.

2.14 Resume Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Pendidikan Bidan FKUB

PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN BIDAN

Care Providers, Decision-makers, Communicators, Community Leaders, Managers. Legal Practicioner Professional Midwife Practice Primary Health Care Provider

Reflective & Ethical Practice

DOMAIN / AREA KOMPETENSI KEBIDANAN

Komunikasi Efektif Etika Legal dan Keselamatan pasien 9 Asuhan Kebidanan Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan Promosi Kesehatan Pengembangan Diri dan Profesionalisme Peneliti

AREA KOMPETENSI

Elemen Skill&

BLOK

Elemen Kognitif Afektif

MATAKULIAH PENDUKUNG (MKP)

1. Pengantar Kebidanan 10. Askeb 6 : Masa Nifas dan Menyusui 2. Humaniora 1,2,3,4

11. Askeb 7 : Bayi Lahir (Neonataus) 3. Dasar-dasar Komunikasi

12. Askeb 8 : Bayi dan Balita 4. Etika Legal dan Keselamatan pasien

13. Askeb 9 : Kebidanan Komunitas 5. Askeb 1 : Masa Remaja & Pranikah

14. Askeb 10 : Wanita dan Gangguan Reproduksi 6. Askeb 2 : Masa Prakonsepsi

15. Manajemjen,Kewirausahaan dan Kepemimpinan 7. Askeb 3 : Masa Kehamilan ( Antenatal ) Normal

16. Promosi Kesehatan

8. Askeb 4 : Masa Kehamilan Patologis 17. Pengembangan Diri dan Profesionalisme 9. Askeb 5: Masa Persalinan

18. Metodologi Riset

• Distribusi dalam MKK • Distribusi dalam Semester • Distribusi dalam Beban Studi

• Model Pembelajaran • Model Asesmen Proses dan Hasil Belajar

2.15 Kompetensi Lulusan

a. Area Kompetensi Komunikasi Efektif

Kompetensi:

Memahami dan mampu melakukan komunikasi efektif kepada perempuan dan keluarganya, teman sejawat, profesi lain serta masyarakat.

Komponen Kompetensi:

(1) Elemen Kognitif

Memahami:

• Pendekatan dalam melakukan interview

• Cara interview secara sekuensial

• Cara mengembangkan “therapeutic relationship (Menjelaskan rencana

tindakan)“ • Aspek sosial‐budaya dan agama dalam interview

• Interview dalam kondisi khusus

(2) Elemen Psikomotor & Afektif

• Mampu melakukan:

• Interview dalam berbagai level dengan berbagai teknik Cambridge‐

Calgary.

• Peragaan sikap penuh perhatian dan memahami penderitaan pasiennya

• Penciptaaan kondisi yang kondusif yang membuat pasien lebih percaya

diri untuk menyampaikan keluhannya.

Mata kuliah Pendukung:

(1) Psikologi,

(3) Sosiologi Kesehatan,

(2) Antropologi Budaya,

(4) Humaniora

b. Area Kompetensi Etika Legal dan Keselamatan Pasien

Kompetensi:

Memahami unsur‐unsur legal dalam praktek kebidanan, dan mengutamakan pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien.

Komponen Kompetensi:

(1) Elemen Kognitif:

Memahami kode etik, standar profesional, norma‐norma, dan peraturan perundang ‐undangan terkait dengan praktik kebidanan.

(2) Elemen Psikomotorik dan Afektif:

Mampu melakukan:

• Praktik kebidanan dengan menjunjung tinggi kode etik kebidanan, standar profesional kebidanan, dan peraturan serta keterikatan lainnya terhadap perundang ‐undangan yang terkait.

• Pengenalan (orientasi), mengidentifikasi dan merefleksikan dampak dari agama, budaya, nilai yang dianutnya sepanjang tidak merugikan pasien

maupun menjaga pelayanan yang aman dan nyaman bagi pasien dan komunitas.

Matakuliah Pendukung:

(1) Ilmu Hukum, (2) Forensik.

c. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 1 Masa Remaja dan Pranikah

Kompetensi:

Memberikan asuhan kebidanan bagi remaja dan usia pranikah maupun kepada orangtua atau walinya menyangkut karakteristik pertumbuhan fisik,alat kelamin sekunder, dan kejiwaan pemuda seusianya.

Komponen Kompetensi:

(1) Elemen Kognitif

Memahami:

• Perkembangan karakteristik fisik sekunder remaja pria dan wanita

• Perkembangan karakteristik fisiologis remaja pria dan wanita

• Memahami kebutuhan emosional dan psikososial penunjang

perkembangan reproduksi sehat. • Pendekatan asuhan pada pertumbuhan dan perkembangan remaja

(2) Elemen Psikomotor dan Afektif

Mampu melakukan:

• Diskusi efektif kepada para remaja

• Wawancara dan berdialog dengan orangtua, wali, komunitas terkait.

• Pemeriksaan fisik dan skrining tumbuh kembang remaja.

• Imunisasi remaja

• Bimbingan remaja dan pranikah

• Pendidikan tumbuh kembang remaja pada teman sebaya

Matakuliah Pendukung:

(1) Psikologi (perkembangan remaja), (2) Gizi Ibu dan Anak, (3) Fisiologi, (4) IKA

d. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 2: Masa Prakonsepsi

Kompetensi:

Memahami prinsip‐prinsip struktur, fungsi, mekanisme alat reproduksi pada masa prakonsepsi dan melakukan pemeriksaan , konseling, dan tindakan‐ tindakan yang tepat(Keluarga Berencana) pada masa prakonsepsi.

Komponen Kompetensi:

(1) Elemen Kognitif

Mamahami:

• Anatomi dan fisiologi alat reproduksi

• Pengaturan fungsi neurohormonal sistim reproduksi

• Fisiologi menstruasi

• Gametogenesis

• Tujuan pemeriksaan labotorium pra konsepsi

• Jenis, indikasi , cara pemakaian, cara kerja dan efek samping berbagai

kontrasepsi. (2) Elemen Psikomotor & Afektif

Mampu melakukan

• Pemeriksaan fisik dan laboratorium pra konsepsi untuk mengetahui

potensi kehamilan yang sehat • Kolaborasi pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah lengkap,

golongan darah, rubella, toxoplasmosis hepatitis B, TB, HIV/AIDS dan screening cervix

• Konseling bagi wanita yang akan menggunakan kontrasepsi termasuk

didalamnya masalah IMS, HIV/AIDS • Edukasi dan atau pemasangan dan pencabutan berbagai metode

kontrasepsi .

Matakuliah Pendukung:

(1) Anatomi,

(4) Keluarga Berencana,

(2) Fisiologi,

(5) Mikrobiolobi,

(3) Biologi Reproduksi,

(6) Parasitologi.

e. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 3: Masa Kehamilan (Antenatal) Normal

Kompetensi:

Memberikan asuhan antenatal guna mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: diagnosa dan penanganan (diagnosa dini, penanganan awal dan rujukan dari komplikasi kehamilan .

Komponen Kompetensi:

(1) Elemen Kognitif

Memahami:

• Anatomi dan fisiologi terkait kehamilan (proses konsepsi sampai dengan

tumbuh kembang janin) • Faktor‐faktor yang mempengaruhinya tumbuh kembang janin

• Cara menentukan mendiagnosa kehamilan yang meliputi:

→ Komponen riwayat kesehatan

→ Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak

kehamilan terhadap keluarga → Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal (tanda‐

tanda dan gejala kehamilan)

→ Cara menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi,

pembesaran atau tinggi fundus uteri → Mengenal tanda dan gejala anemia , kehamilan ektopik, abortus, molahydatidosa, hyperemesis gravidarum, pre eklamsia, kehamilan

ganda, dan kelainan letak → Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine. • Cara menuliskan diagnosa dan masalah

• Cara melakukan penalaksanaan pada kehamilan meliputi:

→ Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan meliputi penggunaan obat‐obat atau ramuan tradisional yang teruji aman.

→ Penatalaksanaan gizi bagi wanita hamil (termasuk penghitungan

kebutuhan). → Melakukan immunisasi pada wanita hamil.

→ Penyuluhan dalam kehamilan meliputi:

i. perubahan fisik.

ii. perawatan buah dada.

iii. Ketidaknyamanan. iv. kebersihan. v. Seksualitas. vi. Nutrisi. vii. pekerjaan .

viii. aktifitas (senam hamil).