Prosedur Pengembangan
2. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan terarah sehingga diharapkan dapat terencana dengan baik dan jelas. Dengan adanya prosedur pengembangan penelitian dapat di kerjakan dengan terarah dan prosedur pengembangan bisa menjadi patokan untuk pembuatan laporan.Adapun prosedur kerja yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini mulai dari pemilihan materi sampai uji coba program. Prosedur kerja yang sistematis tersebut dapat digambarkan dalam alur pengembangan seperti berikut :
Revisi
Potensi dan Masalah
Desain Produk
Pengujian Produk
Setuju
Tidak Setuju
Revisi
Gambar 3.1. Alur Prosedur Pengembangan Video
Pengkajian Perangkat Pembuat media
Pengkajian MP
(Auto CAD)
Pengkajian Pengguna Jenis Media
Pembuatan Story Board
Konsultasi
Dosen Pembimbing
Pengumpulan Objek Pendukung Media
Perancangan Video Pembelajaran
Pembuatan
Video
Validasi Desain:
1. Ahli Media Pembelajaran 2. Ahli Desain Pembelajaran 3. Ahli Subtansi
Uji coba
Evaluasi
Pengkajian Perangkat Pembuatan Media.
Ketiga kegiatan di atas merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dilakukan secara terpisah. Pengkajian mata pelajaran AutoCAD merupakan kegiatan menentukan topik atau materi yang di pilih nantinya yang akan di sampaikan kepada pengguna. Pemilihan materi meliputi kegiatan mengetahui kurikulum yang berlaku, membuat peta materi berdasarkan kurikulum, dan silabus. Silabus sekurang
kurangnya berisi kompetensi dasar, materi pokok, indikator pencapaian hasil, latihan dan tes, judul file, nomor kode, teks materi, audio/suara, gambar/foto, animasi, video, dan daftar pustaka. Untuk itu perlu ditetapkan siapa penggunanya (user) dan menentukan perangkat pembuat media. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran tersebut baik atau tidak.
Penggunaan jenis media pembelajaran ini nantinya dengan komputer, dimana media ini berupa gambar dan rekaman audio yang akan di gabungkan. Sehingga akan berupa video pembelajaran yang di pakai.
Pengkajian perangkat pembuatan media yaitu seperangkat alat yang digunkana untuk membuat pembelajaran dengan pembuatan objek multimedia dilakukan dengan menggunakan hardware dan software berbasis multimedia.
1) Hardware yang digunakan dalam pembuatan Objek Multimedia :
a) Prosesor AMD athlon(tm)
b) DDR Kingstone ~8 GB
c) VGA Card Ge-Force FX 5200 512 MB
d) Ram 1,43 GB
e) Resolusi Monitor 1024 × 768 pixel
f) DVD Rw, Mouse dan Keyboard
g) Speaker Active
h) HD Camcorder h) HD Camcorder
b) Microsoft Office Word 2007 untuk membuat text.
c) Camtasia STUDIO 3.0 untuk perekaman video.
d) Camtasia STUDIO 7.1 untuk perangkaian video.
e) Pinnacle Studio 14 Ultimate Collection Hd, untuk meng edit animasi
vidio.
f) Lightscreen Portable untuk mengecrop gambar.
g) Video converter untuk mengconvert video.
b. Membuat Storyboard
Pada tahapan ini akan ditentukan konsep dari video pembelajaran yang akan dibuat. Perancangan meliputi pilihan gambar dari internet, perekaman video yang di rekam dari komputer dengan menggunakan progam sofwer camtasia.Dari tampilan awal hingga pokok materi yang dibahas,tampilan awal sampai akhir dirancang dengan rapi, sehingga memudahkan pengguna dalam mencerna materi yang dibahas.Pembuatan Storyboard di maksud agar dapat menentukan materi ajar yang akan digunakan, Selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan digunakan, serta menentukan bentuk atau hasil video pembelajaran yang diinginkan.
c. Pengumpulan Objek Rancangan
Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep dan rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan objek dapat dilakukan berupa:
1) Pembuatan Teks
2) Pembuatan Grafis
3) Pengambilan Gambar
4) Pengumpulan Suara
5) Animasi
d. Perancangan Video Pembelajaran
Dalam perancangan video pembelajaran, ada 3 tahapan yang akan dilalui, tahap tersebut antara lain :
Tahap ini berupa pengumpulan gambar dan perekama video dari komputer. Setelah itu pemebrian teks serta suara dengan microponhe yang sudah di siapkan. Video yang kita dapatkan bersifat video pasif yang mana hanya dapat diikuti alurnya secara linier, seperti film.
2) Tahap pengeditan Merupakan langkah memanipulasi file video digital dalam komputer sesuai keperluan. Kegiatan editing meliputi pemotongan segmen video, penggabungan beberapa file video digital yang berlainan, memberikan efek transisi, membuat efek khusus, menambahkan teks, background sound serta variasi lain yang dibutuhkan sebagai pelengkap video yang diproduksi. Dalam perancangan ini digunakan software Camtasia STUDIO.
3) Finishing Merupakan langkah akhir setelah proses editing telah selesai dengan sempurna.
e. Uji Coba
Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.
Model atau produk yang baik memenuhi 2 kriteria yaitu : kriteria pembelajaran (instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria ). Uji coba dilakukan 3 kali: (1) Uji-ahli (2) Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk; (3) Uji-lapangan (field Testing ). Dengan uji coba, kualitas model atau produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
Ada 9 tahapan dalam uji coba produk :
a) Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik Delphi.
b) Analisis konseptual
c) Revisi I
d) Uji Coba Kelompok Kecil, atau Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai pengguna produk.
e) Revisi II
f) Uji Coba Lapangan (field testing).
g) Telaah Uji Lapangan
h) Revisi III
i) Produk Akhir
2) Penyajian Hasil Pengembangan Penyajian data hasil uji coba hendaknya komunikatif sesuai dengan jenis karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yang komunikatif akan membantu konsumen/ pengguna produk dalam mencerna informasi yang disajikan dan menumbuhkan ketertarikan untuk menggunakan model atau produk hasil pengembangan.
3) Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan dalam uji pemakaian. Sebaiknya dalam pembuatan selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk, dalam hal ini adalah system kerja. Dari proses revisi ini diharapkan terjadi penyempurnaan dan pembuatan produk baru yang lebih tepat.
4) Expert Judgement Expert Judgement atau pertimbangan para ahli dilakukan melalui diskusi kelompok dan teknik Delphi.
diskusi yang melibatkan para ahli yang terdiri dari ahli subtansi, media pembelajaran dan desain media.
b) Teknik Delphi adalah suatu cara untuk mendapatkan keputusan
diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.