HASIL PENELITIAN

D. Hasil Pengukuran Stres Kerja pada Tenaga Kerja

Pengukuran stres kerja dilakukan setelah kerja. Pengukuran dilakukan terhadap tenaga kerja yang bekerja di dalam ruang mesin penggilingan padi yang mempunyai intensitas kebisingan di atas 85 dB (A) dan tenaga kerja yang bekerja di luar ruangan yaitu di tempat penjemuran padi yang mempunyai intensitas kebisingan di bawah 85 dB(A). Hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1.4. Hasil Pengukuran Stres Kerja Tenaga Kerja yang Terpapar

Intensitas Kebisingan di Atas 85 dB(A) Nama

Skor (Tingkat ketelitian)

Stres

Tidak Stres

A 42 √

B 27 √

C 45 √

D 56 √

E 41 √

F 13 √

G 57 √

H 46 √

Tabel 1.5. Hasil Pengukuran Stres Kerja Tenaga Kerja yang Terpapar Intensitas Kebisingan di Bawah 85 db(A) Nama

Skor (Tingkat ketelitian)

Stres

Tidak Stres

Pada tenaga kerja yang terpapar intensitas kebisingan di atas 85 db(A) dengan skor (tingkat ketelitian) nilai tertinggi 57 dan terendah 13, didapatkan nilai tengahnya 35 sehingga untuk skor > 35 bahwa tenaga kerja mengalami stres kerja dan skor < 35 bahwa tenaga kerja tidak mengalami stres kerja. Sedangkan untuk tenaga kerja yang terpapar intensitas kebisingan di bawah 85 db(A) dengan skor (tingkat ketelitian) nilai tertinggi 24 dan terendah 6, didapatkan nilai tengahnya 15 sehingga untuk skor > 15 bahwa tenaga kerja mengalami stres kerja dan skor < 15 bahwa tenaga kerja tidak mengalami stres kerja.

E. Hasil Pengujian Fisher Exact Probability test Statistik Intensitas Kebisingan terhadap Stres Kerja

Untuk menganalisa pengaruh intensitas kebisingan terhadap stres kerja dapat diketahui dengan pengujian menggunakan program SPSS versi

14.0, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.6. Hasil uji fisher exact probability test stres kerja pada pekerja

contingency Kebisingan

Variabel

Value

Exact Sig. (1-sided)

.467 Stres kerja

Bila dilihat dari hasil menunjukkan bahwa harga (X²) hitung 4,735 sedangkan harga (X²) tabel pada db = 2-1 : 1, exact test 1-sided yaitu 0,044 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,044. Hal ini berarti bahwa X² hitung > X². Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara intensitas kebisingan dengan stres kerja. Semakin tinggi intensitas kebisingan semakin meningkatkan stres kerja pada tenaga kerja.

Hasil pengukuran intensitas kebisingan terhadap stres kerja didapat hasil untuk tenaga kerja yang terpapar intensitas kebisingan > 85 dB(A) yaitu 6 tenaga kerja mengalami stres kerja dan 2 tenaga kerja tidak stres kerja,