PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

Skripsi RANGGA ROMADHAN

I 1305011

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

Skripsi

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

RANGGA ROMADHAN

I 1305011

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi :

PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

Ditulis oleh: Rangga Romadhan

I 1305011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Taufiq Rochman, STP, MT Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP 19701030 199802 1 001 NIP 19700404 199603 1 002

Ketua Program S-1 Non Reguler Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNS

Taufiq Rochman, STP, MT NIP. 19701030 199802 1 001

Pembantu Dekan I Ketua Jurusan Fakultas Teknik

Teknik Industri UNS

Ir. Noegroho Djarwanti, MT Ir. Lobes Herdiman, MT NIP 19561112 198403 2 007

NIP 19641007 199702 1 001

ii

LEMBAR VALIDASI

Judul Skripsi :

PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA

Ditulis oleh: Rangga Romadhan

I 1305011

Telah disidangkan pada hari Senin tanggal 12 April 2010 Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan

Dosen Penguji

1. Ilham Priyadhitama, ST, MT NIP. 19801124 200812 1 002

2. Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT NIP. 19791005 200312 1 003

Dosen Pembimbing

1. Taufiq Rochman, STP, MT NIP. 19701030 199802 1 001

2. Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP. 19700404 199603 1 002

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini, Nama

: Rangga Romadhan Nim : I 1305011

Judul tugas akhir : Perancangan Handtruck Sebagai Alat Bantu Kerja Buruh

Angkut Di Pasar Gede Surakarta

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 27 April 2010

Rangga Romadhan

I 1305011

iv

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini, Nama

: Rangga Romadhan Nim : I 1305011

Judul tugas akhir : Perancangan Handtruck Sebagai Alat Bantu Kerja Buruh

Angkut Di Pasar Gede Surakarta

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian dari publikasi karya ilmiah Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surakarta, 27 April 2010

Rangga Romadhan

I 1305011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Handtruck Sebagai Alat Bantu Kerja Buruh Angkut Di Pasar Gede Surakarta “ dapat diselesaikan untuk memenuhi syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan secara umum bagi Dinas Pasar Gede Surakarta dan khususnya bagi pekerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta tanpa terhalang oleh tempat dan waktu.

Tidak lupa pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya atas pihak- pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri fakultas teknik UNS.

2. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT selaku pembimbing I, atas segala bimbingan, arahan, motivasi, pengertian dan doa.

3. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng selaku pembimbing II, atas segala bimbingan, arahan, motivasi, pengertian dan doa.

4. Bapak Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT selaku penguji, atas kesediaannya

memberikan masukan, gagasan dan saran atas perbaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Ilham Priyadhitama, ST, MT selaku penguji, atas kerelaan dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan ide maupun gagasan dalam hal perancangan dan perhitungan dalam tugas akir ini.

6. Bapak H. Hartojo, Ibu Hj. Nurzainah selaku orang tua kami, keluarga besar Abdul Karim Surabaya yang selalu memberi dukungan dan doa yang tak pernah putus sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Bapak Sugianto, SH, M.Hum selaku Kepala Dinas Pasar Gede Surakarta, dan petugas-petugas yang bernaung di Pasar Gede Surakata, terima kasih atas bimbiongannya selama penelitian di Pasar Gede Surakarta.

vi

8. Seluruh pekerja buruh angkut Lokasi Pasar Gede Surkarta, atas keramahan, bantuan, dan kesediaannya untuk di wawancara dan pengambilan data dalam penelitian ini.

9. Mbak Yayuk, Mbak Rina, Mbak Tuti, Pak Agus , dan semua tim TU, terima

kasih atas segala urusan administrasi selama kuliah di teknik industri ini.

10. Erdianto karo, Zulmi, Lutfie, Afik Jati Purnomo, Randi, Alex, Hanafi, Miftahudin, Bolang, Budi, Febri dan Kumbara. Penulis akan merindukan kebersamaan kita selama ini, terima kasih buat semua persahabatan pengertian, waktu, dukungan, semangat, hati tulus, semuanya yang aku tidak mampu lagi untuk menyebutkannya, 4,5 tahun ini menjadi waktu yang berharga bagiku.

11. Teman-teman Teknik Industri angkatan 2005, yang selalu mendukung dan membantuku, kalian semua teman-teman terbaikku, keep our silaturahim meski kita akan jarang bertemu.

12. Teman-teman Teknik Industri non reg angkatan 2006, terutama kontrakan keppinds industri yang selalu mendukung dan membantuku, kalian semua teman-teman terbaikku, jaga semangat kalian untuk menyelesaikan tugas akir kalian. Meski kita akan jarang bertemu, tapi berkat kalian semua kita dapat betemu dan menjalin persaudaraan.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun yang dapat membantu penulis di masa yang akan datang. Semoga apa yang penulis sampaikan dalam laporan ini dapat berguna bagi penulis, rekan-rekan mahasiswa maupun semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 27 April 2010

Penulis

vii

ABSTRAK

Rangga Romadhan, NIM: I1305011. PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA. Tugas Akhir. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, April 2010.

Sikap kerja tidak alamiah pada aktivitas manual material handling dipengaruhi oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja dengan penggunanya, sehingga berdampak pada kecelakaan kerja terutama postur kerja dan beban kerja. Faktor inilah yang terjadi pada aktivitas pekerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta. Pada kondisi aktual, terutama aktivitas manual material handling oleh pekerja buruh angkut di Pasar Gede rata – rata 55 kg tanpa menggunakan alat bantu pengangkatan. Menurut National Occupational Health and Safety Commission batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa menggunakan alat bantu, pengangkatan beban diatas 50 kg dianjurkan menggunakan alat bantu (Suhardi dkk, 2008).

Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Tahap pertama penyebaran kuisioner nordic body map , digunakan untuk mengenali penyebab keluhan musculoskeletal. Tahap kedua perhitungan postur kerja metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Tahap ketiga perhitungan fisiologi kerja menggunakan metode energy expenditure dan enery cost tujuannya untuk mengetahui tingkat beban kerja dan menghitung energi yang dikeluarkan oleh pekerja Tahap keempat pada perancangan alat bantu kerja menggunakan metode anthropometri guna menentukan dimensi handtruck yang dirancang dan memperoleh hasil rancangan secara ergonomi.

Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja telah di uji coba terhadap 24 sampel pekerja buruh angkut. Hasil uji coba menurut perhitungan metode REBA, terjadi penurunan level resiko cidera musculosceletal. Hal ini dapat dibuktikan pada aktivitas loading maupun pengangkutan, turun menjadi level resiko 2 (sedang). Untuk aktivitas unloading, turun menjadi level resiko 3 (tinggi). Menurut perhitungan fisiologi kerja dengan metode energy expenditure terjadi penurunan tingkat beban kerja. Hal ini dibuktikan enam belas responden tergolong kategori light work, delapan responden tergolong moderate work. Sedangkan perhitungan metode energy cost didapatkan dua puluh satu responden tergolong kategori moderate work, tiga responden lainnya heavy work. Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja di desain secara ergonomis dengan penambahan fasilitas berupa handle dan penggunaan roda yang berjumlah tiga roda guna mengakomodasi kebutuhan pekerja buruh angkut.

Kata kunci: manual material handling, metode REBA, metode energy expenditure , enery cost, anthropometri, ergonomi, handtruck.

xi + 206 halaman, 110 gambar, 68 tabel, 34 lampiran Daftar pustaka: 20 (1975-2010)

viii

ABSTRACT

Rangga Romadhan, NIM: I 1305011. PERANCANGAN HANDTRUCK SEBAGAI ALAT BANTU KERJA BURUH ANGKUT DI PASAR GEDE SURAKARTA. Tugas Akhir. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, April 2010.

Sikap kerja tidak alamiah pada aktivitas manual material handling dipengaruhi oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja dengan penggunanya, sehingga berdampak pada kecelakaan kerja terutama postur kerja dan beban kerja. Faktor inilah yang terjadi pada aktivitas pekerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta. Pada kondisi aktual, terutama aktivitas manual material handling oleh pekerja buruh angkut di Pasar Gede rata – rata 55 kg tanpa menggunakan alat bantu pengangkatan. Menurut National Occupational Health and Safety Commission batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa menggunakan alat bantu, pengangkatan beban diatas 50 kg dianjurkan menggunakan alat bantu (Suhardi dkk, 2008).

Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan dengan menggunakan metode yang berbeda-beda. Tahap pertama penyebaran kuisioner nordic body map , digunakan untuk mengenali penyebab keluhan musculoskeletal. Tahap kedua perhitungan postur kerja metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Tahap ketiga perhitungan fisiologi kerja menggunakan metode energy expenditure dan enery cost tujuannya untuk mengetahui tingkat beban kerja dan menghitung energi yang dikeluarkan oleh pekerja Tahap keempat pada perancangan alat bantu kerja menggunakan metode anthropometri guna menentukan dimensi handtruck yang dirancang dan memperoleh hasil rancangan secara ergonomi.

Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja telah di uji coba terhadap 24 sampel pekerja buruh angkut. Hasil uji coba menurut perhitungan metode REBA, terjadi penurunan level resiko cidera musculosceletal. Hal ini dapat dibuktikan pada aktivitas loading maupun pengangkutan, turun menjadi level resiko 2 (sedang). Untuk aktivitas unloading, turun menjadi level resiko 3 (tinggi). Menurut perhitungan fisiologi kerja dengan metode energy expenditure terjadi penurunan tingkat beban kerja. Hal ini dibuktikan enam belas responden tergolong kategori light work, delapan responden tergolong moderate work. Sedangkan perhitungan metode energy cost didapatkan dua puluh satu responden tergolong kategori moderate work, tiga responden lainnya heavy work. Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja di desain secara ergonomis dengan penambahan fasilitas berupa handle dan penggunaan roda yang berjumlah tiga roda guna mengakomodasi kebutuhan pekerja buruh angkut.

Keyword: manual material handling, metode REBA, metode energy expenditure, enery cost , anthropometri, ergonomi, handtruck.

xi + 206 halaman, 110 gambar, 68 tabel, 34 lampiran Daftar pustaka: 20 (1975-2010)

ix

5.4 Analisis Biaya Produksi................................................... V –8

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... VI –1

6.1 Kesimpulan...................................................................... VI –1

6.2 Saran................................................................................ VI –1

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xiv

Tabel 4.42 Pengukuran denyut jantung setelah perancangan alat............. IV – 119 Tabel 4.43 Perhitungan energy expenditure setelah perancangan alat …. IV – 121 Tabel 4.44 Kriteria beban kerja hasil perhitungan energy expenditure..... IV – 122 Tabel 4.45 Pengukuran denyut jantung setelah perancangan alat............. IV – 124 Tabel 4.46 Perhitungan energy cost setelah perancangan alat.................. IV – 125 Tabel 4.47 Kriteria grade of work (beban kerja) menurut energy cost …. IV – 126 Tabel 5.1 Hasil REBA kondisi awal (sebelum) dan kondisi setelah

V-1

perancangan.............................................................................

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1

Postur tubuh pekerja buruh angkut Pasar Gede ............ I - 2 Gambar 2.1

Lokasi Pasar Gede Surakarta ........................................ II-1 Gambar 2.2

Layout Lokasi Pasar Gede Surakarta ............................ II-5 Gambar 2.3

Skema design management ………………………….. II-9 Gambar 2.4

Nordic body map …………………………………….. II-9 Gambar 2.5

Kegiatan mengangkat/menurunkan (lifting/lowering) . II-10 Gambar 2.6

Kegiatan mendorong/menarik (pushing/pulling) ......... II-11 Gambar 2.7

Kegiatan memutar (twisting) ....................................... II-11 Gambar 2.8

Kegiatan membawa (carry ) ………………………….. II-11 Gambar 2.9

Kegiatan menahan (holding) ........................................ II-12 Gambar 2.10 Grafik level resiko dalam aktivitas pengangkatan

pada lokasi beban horisontal dan berat pengangkatan II-13 dari lantai kepada ketinggian tertentu ..........................

Gambar 2.11 Kondisi invertebratal disc bagian lumbar saat duduk .. II-15 Gambar 2.12 Mekanisme rasa nyeri pada posisi membungkuk .........

II-15 Gambar 2.13 Pengaruh sikap kerja pengangkatan yang salah ...........

II-16 Gambar 2.14 Jangkauan gerakan korset bahu.....................................

II-19 Gambar 2.15 Jangkauan persendian bahu...........................................

II-19 Gambar 2.16 Jangkauan gerakan persendian siku...............................

II-20 Gambar 2.17 Jangkauan gerakan pergerakan tangan..........................

II-20 Gambar 2.18 Range pergerakan punggung.........................................

II-23 Gambar 2.19 Range pergerakan leher.................................................

II-23 Gambar 2.20 Range pergerakan kaki ................................................

II-24 Gambar 2.21 Range Pergerakan lengan atas.......................................

II-24 Gambar 2.22 Range Pergerakan lengan atas.......................................

II-24 Gambar 2.22 Range pergerakan lengan bawah……………………

II-26 Gambar 2.23 Range pergerakan lengan bawah……………………

II-25 Gambar 2.24 Range pergerakan pergelangan tangan..........................

II-25 Gambar 2.25 Langkah-langkah perhitungan metode REBA...............

II-28 Gambar 2.26 Antropometri untuk perancangan produk atau fasilitas.

II-33

xviii

Gambar 4.19 Gambar 2D posisi miring.............................................. IV-46 Gambar 4.20 Gambar 3D Tampak depan...........................................

IV-46 Gambar 4.21

Rancangan 3D tampak samping posisi berdiri.............. IV-46 Gambar 4.22

Rancangan 3D tampak belakang posisi tegak …........... IV-46 Gambar 4.23

Rancangan 3D tampak samping……………………… IV-47

Gambar 4.24 Rancangan 3D tampak samping …………………........ IV-48

Gambar 4.26 Prototipe hasil perancangan alat bantu.......................... IV-48 Gambar 4.27 Kondisi pembebanan pada perancangan handtruck......

IV-50 Gambar 4.28 Model pembebanan penampang pipa............................

IV-51 Gambar 4.29 Diagram benda bebas penampang.................................

IV-52 Gambar 4.30 Profil pipa baja karbon 0,2% roll panas ………………

IV-54 Gambar 4.31 Model pembenanan roda depan sebagai tumpuan.........

IV-57 Gambar 4.32 Gaya geser roda……………………………………….

IV-57 Gambar 4.33 Plat landasan bawah handtruck ……………………….

IV-63 Gambar 4.34 Kondisi pembebanan pada.............................................

IV-63 Gambar 4.30 Model pembebanan penampang pipa............................

IV-64 Gambar 4.31 Penguraian gaya yang bekerja pada peti ke satu...........

IV-64 Gambar 4.32 Diagram benda bebas penampang.................................

IV-65 Gambar 4.33 Profil pipa baja karbon 0,2%.........................................

IV-65 Gambar 4.34 Kondisi pembebanan pada perancangan handtruck......

IV-65 Gambar 4.35 Model pembebanan pada pegas.....................................

IV-66 Gambar 4.36 Penguraian gaya yang terjadi pada batang....................

IV-66 Gambar 4.37 Diagram benda bebas penampang.................................

IV-66 Gambar 4.38 Profil pipa baja karbon 0,2%.........................................

IV-69 Gambar 4.39 Kondisi pembebanan pada perancangan handtruck......

IV-71 Gambar 4.40 Model pembebanan terhadap pegas...............................

IV-73 Gambar 4.41 Penguraian gaya yang terjadi pada batang....................

IV-74 Gambar 4.42 Diagram bending momen..............................................

IV-74 Gambar 4.43 Sketsa panjang shock absorber.....................................

IV-76 Gambar 4.44 Model pembebanan.......................................................

IV-78 Gambar 4.45 Gaya dorong roda dari kondisi permukaan...................

IV-79 Gambar 4.46 Besarnya sudut  dari kondisi permukaan menanjak...

IV-85

xx

Gambar 4.47 Gaya dan kecepatan saat mengangkut beban................ IV-98 Gambar 4.48 Model desain dan ukuran ketinggian pegangan............

IV-86 Gambar 4.49 Desain perancangan handle pertama (handle) terpisah.

IV-89 Gambar 4.50 Desain perancangan handle kedua (handle menyatu)...

IV-93 Gambar 4.51 Desain perancangan handle kedua (handle menyatu)

IV-93 Gambar 4.52 Pipa baja karbon 0,2% (rol panas) ……………………

IV-94 Gambar 4.53 Plat jenis aluminium bordes …………………………..

IV-95 Gambar 4.54 Pipa baja karbon 0,2% (rol panas).................................

IV-95 Gambar 4.55 Shock absorber monoshock...........................................

IV-97 Gambar 4.56 Plat dudukan roda..........................................................

IV-97 Gambar 4.57 Roda depan handtruck...................................................

IV-99 Gambar 4.58 Roda belakang handtruck .............................................

IV-99 Gambar 4.59 Karet handgrip raket bulu tangkis.................................

IV-100 Gambar 4.60 Sudut segmen tubuh pekerja saat loading …………….

IV-108 Gambar 4.61 Bagan rekapitulasi penilaian total …………………

IV-106 Gambar 4.62 Sudut segmen tubuh pekerja saat pengangkutan……

IV-108 Gambar 4.63 Bagan rekapitulasi penilaian total ………………...…

IV-113 Gambar 4.64 Sudut segmen tubuh pekerja saat unloading …….……

IV-114 Gambar 4.65 Bagan rekapitulasi penilaian total ………………...…

IV-118 Grafik 4.3

Pengukuran kriteria beban kerja berdasarkan energy

IV-122 expenditure .....................................................................

Grafik 4.4

Pengukuran kriteria beban kerja berdasarkan energy

IV-127 cost .................................................................................

Grafik 5.1

Pengukuran kriteria beban kerja berdasarkan energy

V-3 expenditure .....................................................................

Grafik 5.2

Pengukuran kriteria beban kerja berdasarkan energy

V-5 cost .................................................................................

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Layout Aktivitas Manual Material Handling Lokasi Pasar Gede Surakarta L.2 Biodata Pekerja Buruh Angkut Lokasi Pasar Gede Surakarta L.3.1 Rekapitulasi Kuisioner Nordic Body Map L.3.2 Kuesioner Pekerja Buruh Angkut Pasar Gede Surakarta L.4.1 Gambar Pengukuran Denyut Jantung Pekerja L.4.2 Gambar Pengukuran Tekanan Darah Pekerja L.4.3 Rekap Pengukuran Denyut Jantung Pekerja Tahap pertama L.4.4 Rekap Pengukuran Denyut Jantung Pekerja Tahap kedua L.4.5 Rekap Pengukuran Denyut Jantung Pekerja Tahap ketiga L.4.6 Rekap Pengukuran Denyut Jantung Pekerja Tahap keempat L.5.1 Gambar Pengukuran Antropometri Pekerja Buruh Angkut L.6 Rekapitulasi Persentase Keluhan Pekerja Melalui Kusisioner Nordic Body

Map L.7.1 Kriteria beban kerja Pada Masing – Masing Berdasarkan Energy

Expenditure

L.7.2 Tabel kategori pekerjaan berdasar denyut jantung dan energy expenditure L.7.3 Tabel kriteria pekerjaan berdasarkan energy cost pekerja menurut

Kamalakannan et al, 2007 L.8 Data antropometri pekerja buruh angkut Lokasi Pasar Gede L.9 Perhitungan Nilai Persentil L.10 Tabel Sifat Fisis Tertentu dan Tegangan Ijin Untuk Beberapa Bahan Teknis L.11 Mekanisme Proses Pengangkatan Maupun Pengangkatan Peti L.12 Biaya Produksi Untuk Penyempurnaan Hasil Perancangan Handtruck

xi

L-24

L-25

ii

SURAT PERNYATAAN KEMAJUAN PENELITIAN TUGAS AKHIR (TA) / SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Jurusan Teknik Industri yang menyatakan bahwa:

Nama

: Rangga Romadhan

NIM.

: I 1305011

Judul Penelitian : Perancangan Handtruck Sebagai Alat Bantu Kerja Buruh

Angkut Di Pasar Gede Surakarta

Bidang Fokus : Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Waktu Penelitian Telah : 9 bln

Jatuh Bulan ke *) Akan memenuhi ketentuan :

1. Apabila setelah 3 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya tidak ada perkembangan sama sekali atau dinyatakan nihil oleh jurusan, maka proposal yang diajukan dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.

2. Apabila setelah 6 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, ataupun setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan, yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan atau segala sesuatu dari agenda perbaikan setelah diadakan acara seminar tugas akhir dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.

3. Apabila setelah 9 bulan dari proposal yang telah disetujui oleh pihak jurusan, penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, ataupun setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan, yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan atau segala sesuatu dari agenda perbaikan setelah diadakan acara seminar tugas akhir dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.

*) Terhitung dari tanggal dan bulan disyahkannya proposal oleh Koordinator Tugas Akhir

4. Apabila setelah perpanjangan waktu ke dua selama 5 bulan, perkembangan penelitian saya sangat lambat kemajuannya yang diikuti dengan keterangan dari dosen pembimbing, atau setelah seminar tugas akhir tidak ada perkembangan kembali atas segala agenda perbaikan yang disertai keterangan dari dosen pembimbing, maka proposal yang diajukan atau segala sesuatu dari agenda perbaikan setelah diadakan acara seminar tugas akhir dapat dinyatakan GUGUR dikarenakan tidak memenuhi syarat waktu untuk dilanjutkan dan saya siap untuk mengajukan proposal ulang kembali.

5. Apabila setelah acara sidang tugas akhir tidak dapat menyelesaikan segala sesuatu dari agenda perbaikan dari tugas akhir yang harus dilakukan selama 3 bulan ke depan dari selesainya acara sidang sarjana strata satu (S1), maka saya siap untuk

TIDAK DAPAT MENERIMA HAK APAPUN (Surat Keterangan Lulus,

Ijazah S1, Transkrip Nilai) dari jurusan sampai dapat diselesaikannya semua agenda perbaikan, dan dapat menyerahkan bukti fisik dari tugas akhir yang telah selesai dikerjakan sesuai dengan ketentuan berlaku.

Keterangan evaluasi hasil pembimbingan: Pembimbing 1,

: ………………………………………………..…… Taufiq Rochman, STP, MT

…………………………………………………… NIP : 19701030 199802 1 001

Pembimbing 2, : ………………………………………………..… Irwan Iftadi, ST, M.Eng

……………………………...……………........... NIP : 19700404 199603 1 002

Dengan demikian pernyataan kenajuan tugas akhir saya buat dengan sebenar – benarnya dan siap untuk menanggung segala konsekuensinya, apabila saya dinyatakan tidak memperhatikan segala ketentuan yang berlaku di Jurusan.

Surakarta, 27 April 2010

Rangga Romadhan

I 1305011

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Handtruck Sebagai Alat Bantu Kerja Buruh Angkut Di Pasar Gede Surakarta “ dapat diselesaikan untuk memenuhi syarat kelulusan tingkat sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan secara umum bagi Dinas Pasar Gede Surakarta dan khususnya bagi pekerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta tanpa terhalang oleh tempat dan waktu.

Tidak lupa pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya atas pihak- pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri fakultas teknik UNS.

2. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT selaku pembimbing I, atas segala bimbingan, arahan, motivasi, pengertian dan doa.

3. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng selaku pembimbing II, atas segala bimbingan, arahan, motivasi, pengertian dan doa.

4. Bapak Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT selaku penguji, atas kesediaannya memberikan masukan, gagasan dan saran atas perbaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Ilham Priyadhitama, ST, MT selaku penguji, atas kerelaan dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan ide maupun gagasan dalam hal perancangan dan perhitungan dalam tugas akir ini.

6. Bapak H. Hartojo, Ibu Hj. Nurzainah selaku orang tua kami, keluarga besar Abdul Karim Surabaya yang selalu memberi dukungan dan doa yang tak pernah putus sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

7. Bapak Sugianto, SH, M.Hum selaku Kepala Dinas Pasar Gede Surakarta, dan petugas-petugas yang bernaung di Pasar Gede Surakata, terima kasih atas bimbiongannya selama penelitian di Pasar Gede Surakarta.

8. Seluruh pekerja buruh angkut Lokasi Pasar Gede Surkarta, atas keramahan, bantuan, dan kesediaannya untuk di wawancara dan pengambilan data dalam penelitian ini.

9. Mbak Yayuk, Mbak Rina, Mbak Tuti, Pak Agus , dan semua tim TU, terima kasih atas segala urusan administrasi selama kuliah di teknik industri ini.

10. Erdianto karo, Zulmi, Lutfie, Afik Jati Purnomo, Randi, Alex, Hanafi, , Miftahudin, Bolang, Budi, Febri dan Kumbara. Penulis akan merindukan kebersamaan kita selama ini, terima kasih buat semua persahabatan pengertian, waktu, dukungan, semangat, hati tulus, semuanya yang aku tidak mampu lagi untuk menyebutkannya, 4,5 tahun ini menjadi waktu yang berharga bagiku.

11. Teman-teman Teknik Industri angkatan 2005, yang selalu mendukung dan membantuku, kalian semua teman-teman terbaikku, keep our silaturahim meski kita akan jarang bertemu.

12. Teman-teman Teknik Industri non reg angkatan 2006, terutama kontrakan keppinds industri yang selalu mendukung dan membantuku, kalian semua teman-teman terbaikku, jaga semangat kalian untuk menyelesaikan tugas akir kalian. Meski kita akan jarang bertemu, tapi berkat kalian semua kita dapat betemu dan menjalin persaudaraan.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun yang dapat membantu penulis di masa yang akan datang. Semoga apa yang penulis sampaikan dalam laporan ini dapat berguna bagi penulis, rekan-rekan mahasiswa maupun semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, April 2010

Penulis

Tabel 4.41 Tabel REBA skor C................................................................. IV – 117 Tabel 4.42 Pengukuran denyut jantung setelah perancangan alat............. IV – 119 Tabel 4.43 Perhitungan energy expenditure setelah perancangan alat …. IV – 121 Tabel 4.44 Kriteria beban kerja hasil perhitungan energy expenditure..... IV – 122 Tabel 4.45 Pengukuran denyut jantung setelah perancangan alat............. IV – 124 Tabel 4.46 Perhitungan energy cost setelah perancangan alat.................. IV – 125 Tabel 4.47 Kriteria grade of work (beban kerja) menurut energy cost …. IV – 126 Tabel 5.1 Hasil REBA kondisi awal (sebelum) dan kondisi setelah

V-1

perancangan.............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, asumsi yang yang diangkat dalam penelitian serta sistematika penulisan untuk menyelesaikan penelitian.

I.1. Latar Belakang

Manual Material Handling (MMH) merupakan kegiatan memindahkan beban secara manual yang dilakukan oleh manusia dalam rentang waktu tertentu. Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA) kegiatan MMH dibagi menjadi lima bagian, yaitu mengangkat/menurunkan (lifting/lowering), mendorong/ menarik (pushing/pulling), memutar (twisting), membawa (carriying) dan menahan (holding). Manusia berperan penting dalam kegiatan MMH di berbagai tempat kerja, karena pada beberapa tempat kerja masih banyak yang menggunakan manusia sebagai pekerja dibandingkan dengan menggunakan mesin.

Pasar merupakan salah satu tempat yang lebih banyak menggunakan manusia sebagai pekerja dalam kegiatan MMH dibandingkan dengan mesin. Kegiatan MMH yang terdapat di pasar umumnya berupa mengangkat beban, mengangkut beban dan meletakkan beban. Beberapa kegiatan tersebut didominasi oleh manusia, karena kondisi pasar secara umum masih mempertahankan pola kerja tradisional. Pola kerja yang dilakukan secara tradisonal akan sangat menguras tenaga dan mempercepat kelelahan kerja. Disamping itu pekerjaan MMH yang dilakukan secara over exertion seperti mengangkut beban akan berdampak buruk pada kesehatan pekerja.

Pasar Gede merupakan salah satu pasar yang berada di Kota Surakata. Pada Pasar Gede terdapat aktivitas manual material handling yaitu aktivitas pengangkatan, pengangkutan maupun penurunan beban kerja yang berupa peti buah dari lokasi bongkar muat truck hingga ke kios pedangang dengan jarak ± 20 meter. Selain memperhitungkan jarak antara lokasi bongkar muat truck hingga ke kios pedangang pada aktivitas MMH yang terdapat di Pasar Gede, juga mempertimbangkan ukuran maupun kapasitas beban tiap peti. Adapun ukuran dan

I-1 I-1

27 cm memiliki kapasitas beban sebesar 27 kg/peti. Sedangkan untuk peti besar dengan ukuran 60 cm x 40 cm x 42 cm memiliki kapasitas beban sebesar 55 kg/peti. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai aktivitas manual material handling yaitu aktivitas pengangkatan, pengangkutan maupun penurunan peti buah ukuran besar dengan ketentuan 60 cm x 40 cm x 42 cm dan memiliki kapasitas beban sebesar 55 kg/peti. Aktivitas manual material handling yang terdapat di Pasar Gede dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1.

PergelanganTangan

Leher

( Wrist Twist ) Lengan Atas

Neck ) (

Leher Upper Arm) ( Lengan Bawah

( Neck )

PergelanganTangan Lower Arm) (

( Wrist Twist )

Punggung Lengan Atas Lengan Bawah

Lengan Atas Upper Arm) (

Trunk ) ( Upper Arm) ( Lower Arm) (

Punggung

Lutut Kaki

Trunk ) (

Legs ) (

Punggung Trunk ) (

Lutut Kaki Legs ) (

Gambar 1.1 Aktivitas MMH oleh pekerja buruh angkut di Pasar Gede

Sumber : Dokumentasi, 2009

Menurut National Occupational Health and Safety Commission batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa menggunakan alat bantu, dan pengangkatan beban diatas 50 kg dianjurkan menggunakan alat bantu (Suhardi dkk, 2008). Sedangkan kondisi aktual pengangkatan beban yang dilakukan oleh pekerja buruh angkut di Pasar Gede rata – rata sebesar 55 kg tanpa menggunakan alat bantu pengangkatan (rata – rata berat buah tiap peti sebesar 50 kg dan berat peti sebesar 5 kg). Berdasarkan pengamatan gambar 1.1 diatas, dapat diketahui bahwa postur kerja saat melakukan aktivitas pengangkatan, pengangkutan maupun penurunan peti dapat menimbulkan resiko terjadinya keluhan pada beberapa bagian tubuh. Identifikasi penyebab keluhan pada beberapa bagian tubuh yang timbul dapat dilakukan dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA). Metode REBA dipilih karena pekerja mengalami keluhan pada tubuh bagian atas dan bawah. Dari hasil pengolahan metode REBA dapat diidentifikasi penyebab keluhan pada bagian tubuh terutama pada posisi pergelangan tangan (wrist twist)

I-2 I-2

0 saat menahan beban dengan sudut 15 0 dan 38 , sehingga posisi batang tubuh menjadi tidak tegak. Kondisi tersebut menyebabkan pekerja sering mengalami

keluhan dalam melakukan aktivitasnya. Keluhan tersebut antara lain : kelelahan pada bagian tubuh tertentu (punggung sebesar 100%, lutut sebesar 100%, betis sebesar 87,5%, pergelangan kaki sebesar 83,3%, leher sebesar 79,2% dan pergelangan tangan sebesar 62,5%), beban yang diangkut terlalu berat (rata – rata sebesar 55kg) dan kesulitan pada waktu akses keluar masuk kios yaitu dengan ukuran terkecil gang antar kios sebesar 1,5 meter. Akibat dari keluhan tersebut, banyak pekerja mengeluarkan tingkat konsumsi energi yang cukup besar pada saat bekerja. Melihat kondisi tersebut, penelitian ini memandang permasalahan pengangkutan MMH dilokasi Pasar Gede sebagai permasalahan yang layak diangkat sebagai topik penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahapan yang mana setiap tahapan menggunakan metode yang berbeda-beda. Tahap pertama dilakukan dengan penyebaran kuisioner nordic body map. Nordic body map adalah salah satu alat ukur ergonomi sederhana yang dapat digunakan untuk mengenali sumber penyebab keluhan musculoskeletal. Penyebaran kuisioner nordic body map dengan melibatkan 24 responden. Pemilihan sampel dengan melibatkan 24 responden dikarenakan pada saat menyebarkan kuisioner nordic body map (observasi lapangan), yang dijumpai dilokasi Pasar Gede sejumlah 24 orang pekerja buruh angkut tanpa menentukan jumlah sampel yang diinginkan dan dikatakan telah mewakili dari keseluruhan populasi pekerja buruh angkut lokasi Pasar Gede. Selain itu, responden tersebut merupakan pekerja buruh angkut yang khusus bekerja sebagai pekerja buruh angkut buah. Tujuan pengisian kuisioner NBM untuk mengetahui prosentase keluhan tubuh pekerja buruh angkut. Tahap kedua menggunakan perhitungan postur kerja dengan menggunakan metode

I-3

Rapid Entire Body Assesment (REBA). Metode REBA dipilih karena pekerja mengalami keluhan pada tubuh bagian atas dan bawah. Tahap ketiga menggunakan perhitungan fisiologi kerja dengan tujuan untuk mengetahui energi yang dikeluarkan oleh pekerja pada saat mengangkut beban. Tahap keempat terutama pada tahap perancangan alat bantu fasilitas kerja dengan mempertimbangkan anthropometri. Anthropometri merupakan suatu ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna merumuskan perbedaan-perbedaan ukuran pada tiap individu ataupun kelompok dan lain sebagainya (Panero dan Zelnik, 2003). Penggunaan antropometri berfungsi untuk untuk menentukan dimensi handtruck yang akan dirancang.

Berdasarkan peramasalahan tersebut perlu adanya perancangan alat bantu kerja untuk menggantikan pekerjaan yang dilakukan secara manual. Terdapat beberapa alat bantu kerja yang dapat mempermudah pekerjaan, seperti conveyor, forklift, dan handtruck . Setiap alat bantu kerja tersebut mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Dengan mempertimbangkan kondisi di Pasar Gede, maka alat bantu kerja yang paling ideal adalah handtruck.

Perancangan alat bantu kerja berupa handtruck bertujuan untuk memudahkan aktivitas pekerja buruh angkut di Pasar Gede. Dengan adanya

perbaikan kerja yang berupa perancangan handtruck, diharapkan dapat memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang handtruck sebagai alat bantu kerja guna memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah memperoleh rancangan handtruck sebagai alat bantu kerja, guna memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja.

I-4

I.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah menghasilkan suatu alat bantu kerja yang berupa hand truck, sehingga manfaat yang dirasakan secara langsung memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja.

I.5. Batasan Masalah

Agar penelitan ini tidak terlalu luas topik pembahasannya maka diperlukan adanya pembatasan masalah, adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Identifikasi keluhan pekerja dilakukan pada saat aktivitas manual material handling, dimana aktivitas pengangkutan dari truck hingga kekios dan dilakukan pada posisi ekstrim (memanggul beban pada bagian punggung pekerja) tanpa menggunakan alat bantu.

2. Dalam penelitian ini mempertimbangkan aspek anthropometri dan medan (keadaan permukaan jalan dan jarak gang antar kios) di Pasar Gede bagian timur.

3. Nilai persentil yang digunakan dalam perancangan adalah presentil ke-5, dan presentil ke-95. Nilai persentil tersebut layak digunakan dalam perancangan.

4. Penelitian tersebut hanya dilakukan di Pasar Gede bagian timur.

I.6. Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Kesehatan fisik kondisi psikologis semua pekerja buruh angkut dalam keadaan normal dan sehat saat dilakukan penelitian.

2. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian.

3. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling pada saat melakukan observasi yang dijumpai (difokuskan) di Pasar Gede sejumlah 24 orang buruh angkut tanpa menentukan jumlah sampel yang diinginkan dan dianggap telah mewakili dari jumlah populasi pekerja buruh angkut yang ada di Pasar Gede. Penyebaran kuisioner tersebut dibagikan pada saat peneliti menjumpai pekerja buruh angkut dilokasi Pasar Gede bagian timur (people on street ).

I.7. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.

I-5

Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab seperti dijelaskan, di bawah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang yang terdapat di Pasar Gede, perumusan masalah pembuatan perancangan alat bantu kerja yang berupa handtruck, tujuan dan manfaat penelitian untuk memperbaiki postur kerja dan mengurangi beban kerja buruh angkut di Pasar Gede, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan.

BAB II : STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan materi penulisan yang diambil dari beberapa referensi baik buku, jurnal maupun internet. Materi penulisan adalah aktivitas manual material handling, postur kerja, fisiologi kerja, anthropometri dan mekanika teknik secara umum.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini berisi urut-urutan/tahapan yang dilalui selama penelitian mulai dari observasi awal, melakukan pencatatan data, dokumentasi

gambar, wawancara secara umum, penyebaran kuisioner, pengukuran postur keja, pencatatan data fisiologi terutama pengukuran denyut jantung sebelum dan sesudah bekerja, pengukuran data anthropometri pekerja buruh angkut, melakukan pengolahan data, melakukan perhitungan spesifikasi perancangan, perhitungan mekanika teknik secara umum, menghitung estimasi biaya perancangan, melakukan verifikasi hasil perancangan dengan diuji coba kepada pengguna (pekerja buruh angkut) sebagai usulan perbaikan postur kerja dan mengurangi beban kerja dengan melihat kelogisan dari model perancangan, melakukan penarikan kesimpulan, dan memberikan saran perbaikan.

BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi tentang pengumpulan data berupa dokumentasi gambar aktivitas manual material handling, melakukan wawancara yang

I-6 I-6

BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Bagian ini berisi kesimpulan hasil dari semua tahap yang telah dilalui selama penelitian beserta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian ini serta perbaikan yang dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

I-7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta menganalisa permasalahan yang ada.

2.1 Tinjauan Umum Lokasi Pasar Gede Surakarta

Sejarah kota Surakarta Hadiningrat, dimulai dari kepindahan ibukota kerajaan Mataram Kartasura beserta keratonnya ke desa Sala. Dalam perkembangan selanjutnya, daerah kerajaan Surakarta mengalami pembagian menjadi dua, akibat Perjanjian Giyanti, yaitu Surakarta dan Ngayogyakarta. Kedua daerah masing-masing kemudian terpecah lagi, timbullah 4 kerajaan yang oleh Belanda dinamakan Vostenlander, yakni Kasunanan, Mangkunegaran, Kasultanan dan Pakualaman.

Gambar 2.1 Lokasi Pasar Gede Surakarta

Sumber : Dinas Pemerintahan Pasar Gede Surakarta, 2010

2.1.1 Lokasi Pasar Gede

Pasar Gede Surakarta terletak di Jl. Urip Sumoharjo No.3, Jawa Tengah. Batas-batas wilayah Pasar Gede Surakarta yaitu: Utara : Optik Melawai (daerah Widuran)

Timur : SMAN 3 Surakarta (Warung Miri) Selatan : Alun – alun Kota Surakarta atau PGS Barat : Kantor Walikota Surakarta

Dalam filosofi kebudayaan Jawa dalam hubungannya dengan bangunan yang ada dikomplek keraton dikenal adanya Catur Gatra Tunggal, yaitu:

a. Kraton, merupakan pusat pemerintahan

b. Alun – alun, sebagai simbol suara rakyat

c. Masjid, Agung, sebagai tempat peribadatan

d. Pasar, sebagai sarana penghidupan rakyat Pasar dalam rangkaian Catur Gatra Tunggal Kraton Surakarta, pada mulanya berwujud pasar tiban, yang bertempat di Pamuraan (belakang Gladak dibawah pohon beringin) dengan warungan tanah seluas 10.421 m2. Kemudian pada masa pemerintahan Paku Buwono X (1893-1939), dibangun pasar permanen yang kemudian dikenal dengan nama Pasar Gedhe Harjonagoro dengan arsitek Thomas Karsten dengan dana 650.000 gulden tahun 1927.

Tiga tahun kemudian tepatnya tanggal 12 Januari 1930, pasar Gedhe selesai dibangun dan diresmikan oleh Paku Buwono X dan GKR. Hemmas sebagai Pasar rakyat monumental dua lantai, dengan arsitektur Kolonial Jawais (Topologi pasar nyaris sempurna) pada lokasi lingkungan etnis China, yang bercitra arsitektur China Jawais. Pada masa pemerintahan Indonesia,pasar Gedhe menjadi monumen/simbol/trade mark/land mark Kota Surakarta yang amat dikenal oleh dunia luar pada umumnya. (Tim Lab UCYD, 2009).

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya kehistorisan Pasar Gedhe dapat dilihat dari dua hal. Pertama, umur pasar Gedhe yang mencapai ratusan tahun dengan usia sumur Keraton Kasunanan Surakarta (300 Tahun) sehingga merupakan pasar kuno model Jawa, baik dari sisi bentuk jual beli tradisional maupun bentuk arsitekturnya. Oleh karena karakteristiknya itulah, Pasar Gede juga telah menjadi salah satu landmark penting Solo. Kedua, adanya keterkaitan yang erat dengan Kraton Surakarta, terutama berkait dengan keberadaan sebagai cikal bakal elemen pembentuk Kota Solo. Dalam sejarah kota kerajaan-kerajaan di Jawa terdapat empat unsur penting pembentuk Kerajaan Jawa, yaitu kraton sebagai pusat kendali politik, masjid sebagai pusat keagamaan, Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya kehistorisan Pasar Gedhe dapat dilihat dari dua hal. Pertama, umur pasar Gedhe yang mencapai ratusan tahun dengan usia sumur Keraton Kasunanan Surakarta (300 Tahun) sehingga merupakan pasar kuno model Jawa, baik dari sisi bentuk jual beli tradisional maupun bentuk arsitekturnya. Oleh karena karakteristiknya itulah, Pasar Gede juga telah menjadi salah satu landmark penting Solo. Kedua, adanya keterkaitan yang erat dengan Kraton Surakarta, terutama berkait dengan keberadaan sebagai cikal bakal elemen pembentuk Kota Solo. Dalam sejarah kota kerajaan-kerajaan di Jawa terdapat empat unsur penting pembentuk Kerajaan Jawa, yaitu kraton sebagai pusat kendali politik, masjid sebagai pusat keagamaan,

Seiring dengan berjalannya waktu terjadi pemugaran-pemugaran pada pasar Gede. Sekitar tahun 1947, pasar Gede dirusak oleh bangsa Indonesia sendiri karena pasar tersebut digunakan oleh Belanda. Sekitar tahun 1948 pasar Gede mengalami perbaikan. Pada tahun 1981 pasar Gede mengalami perbaikan lagi dengan memakai sirap. Dan pada tahun 1986/1987 pasar Gede direhab kembali dengan dana bantuan Inpres. Selanjutnya pada tahun 1997 ada perbaikan dari dana P3KT.

Pada masa reformasi tepatnya pada tanggal 27 April 2000 sekitar tengah malam jam 24.00 WIB pasar Gede kebakaran. Dan mulai dibangun lagi pada bulan Juli 2001. Selama pasar tersebut belum dibangun para pedagang dipindahkan kesamping plasa beteng. Bulan Desember 2001 pasar Gede selesai dibangun oleh PT. Rudi Persada Nusantara dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 29 Desember 2001. Pada pasar Gede terdapat berbagai macam organisasi sosial, diantaranya :

a. Paguyuban yang bernama KOMPPAG, dengan ketua paguyuban Bapak Wiharto dimana pada saat ini sedang mengalami demisioner dalam waktu yang tidak ditentukan. Paguyuban ini berperan sebagai lembaga perhimpunan para pedagang yang didalamnya berfungsi sebagai wadah untuk mewakili aspirasi para pedagang.

b. Keamanan, pada saat ini keamanan pasar Gede ditangani oleh Kepolisian yaitu dari Polsek Jebres dan Satuan Pengaman dari Pemerintah Daerah. Funsi keamanan disini sebagai kegiatan pengamanan pasar Gede dari pencurian dan dari kondisi yang tidak diharapkan.