xxx yang sangat esensial, karena kepala akta yang demikian memberikan
kekuatan eksekutorial.
25
Dengan adanya UU Nomor 4 Tahun 1996 tanggal 9 April 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda yang
Berkiatan Dengan Tanah, maka untuk tanah grosse aktanya adalah grosse akta Sertipikat Hak Tanggungan, sedangkan untuk Kapal yang
volumenya 20 meter kubik ke atas dengan akta Hipotik Kapal Pasal 297 KUHD.
F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Masalah
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif guna mengkaji data sekunder berupa hukum
positif,
26
penelitian hukum normatif ini mencakup penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal maupun horisontal, maka yang
diteliti adalah sampai sejauh mana hukum positif tertulis yang ada serasi
27
dalam hal ini berkaitan dengan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan kekuatan eksekutorial pada
Sertipikat Hak Tanggungan sebagai pengganti grosse akta hipotik sepanjang mengenai hak atas tanah untuk melakukan eksekusi.
25
R.M. Soedikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1987, hlm. 177.
26
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007, hlm. 13-14.
27
Ibid, hlm. 17.
xxxi
2. Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yaitu menggambarkan permasalahan kekuatan eksekutorial pada Sertipikat Hak
Tanggungan sebagai pengganti grosse akta hipotik sepanjang mengenai hak atas tanah untuk melakukan eksekusi. Hal tersebut
kemudian dibahas atau dianalisis menurut ilmu dan teori-teori atau pendapat peneliti sendiri, dan terakhir menyimpulkannya.
28
3. Teknik Pengumpulan Data
Dilakukan dengan mengadakan penelitian data sekunder yang
berupa:
a. Bahan hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat
sifatnya, yang terdiri dari: 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
2 Undang-Undang Hak Tanggungan; 3 Yurisprudensi.
b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan
bahan hukum primer, antara lain: 1 Buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Jaminan;
2 Putusan Pengadilan.
28
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm 26-27.
xxxii c. Bahan Hukum Tertier
Bahan hukum tertier adalah bahan-bahan yang dapat memperjelas suatu persoalan atau suatu istilah yang ditemukan
pada bahan-bahan hukum primer dan sekunder, yang terdiri dari:
1 Kamus-kamus hukum; 2 Kamus bahasa, dan dokumen tertulis lainnya
4. Teknik Analisis Data
Pada penelitian hukum normatif ini, pengolahan data hanya ditujukan pada analisis data secara deskriptif kualitatif, di mana
materi atau bahan-bahan hukum tersebut untuk selanjutnya akan dipelajari dan dianalisis muatannya, sehingga dapat diketahui taraf
sinkronisasinya, kelayakan norma, dan pengajuan gagasan- gagasan normatif baru.
G. Sistematika Penulisan