Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007
BAB II - 1
BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH
A. EVALUASI KINERJA EKONOMI TAHUN 2005
Kondisi ekonomi makro Jawa Timur pada tahun 2005 menunjukkan adanya pertumbuhan positif sebesar 5,84 . Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
tersebut sedikit meningkat dibandingkan pada tahun 2004 yang hanya tumbuh sebesar 5,83 . Pertumbuhan sebesar 5,84 didorong oleh percepatan
pertumbuhan disemua sector, hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi di Jawa Timur terus berlangsung dan semakin membaik, bila
diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2004 telah mencapai Rp. 341.065 milyar, atau meningkat sebesar
18,27 bila dibandingkan dengan tahun 2005 yang telah mencapai Rp. 403.392 milyar. Sedangkan Atas Dasar Harga Konstan ADHK 2000, PDRB telah
mencapai Rp. 242.228 milyar atau meningkat 5,84 , bila dibandingkan dengan tahun 2005 yang telah mencapai Rp. 256.374 milyar.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada tahun 2005 didorong oleh percepatan pertumbuhan ekonomi sebagian besar sector kecuali pertanian serta
sector konstruksi yang mengalami perlambatan pertumbuhan masing-masing tumbuh sebesar 3,16 dan 3,48 . Sedangkan sector-sektor yang mengalami
percepatan pertumbuhan yaitu sector industri pengolahan sebesar 4,61 , sector listrik, gas dan air bersih sebesar 6,72 , sector perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 9,15 . Perkembangan moneter di Jawa Timur selama tahun 2005 sangat terkait erat dengan perkembangan moneter Nasional yang diwarnai
oleh meningkatnya tren laju inflasi, meningkatnya tingkat suku bunga. Laju inflasi di Jawa Timur pada desember 2005 sebesar 14,59 lebih rendah
dibandingkan dengan inflasi nasioanal yang tercatat sebesar 17,11. Peningklatan tersebut didorong oleh kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Pusat
pada tanggal 1 Oktober 2005 yang merupakan kenaikan kedua kalinya setelah kenaikan BBM pada bulan Maret 2005, sehingga menyebabkan kenaikan inflasi di
Jawa Timur menembus dua digit.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007
BAB II - 2
Persetujuan investasi PMA dan PMDN di Jawa Timur periode Januari- Desember 2005 mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Proyek investasi PMDN di Jawa Timur yang disetujui tercatat sebesar Rp. 5,52 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,46 triliun atau
36,04 dari periode yang sama tahun lalu. Lokasi proyek utama investasi PMDN di Jawa Timur adalah Surabaya dengan nilai investasi sebesar RP. 3,37 triliun
dan pasuruan dengan nilai investasi sebesar Rp. 572,43 milyar. Sementara itu nilai arus investasi asing ke Jawa Timur yang di indikasikan
dari persetujuan PMA mengalami peningkatan yang lebih signifikan dari perningkatan PMDN yaitu sebesar 54,94. Pada periode Januari - Desember
2005 nilai persetujuan PMA tercatat 554,33 juta dengan jumlah proyek sebanyak 78 meningkat sebesar US 196,56 juta dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2004 yang tercatat sebesar US 357,77 juta dengan jumlah proyek sebanyak 65 proyek.
Negara asal investor PMA utama di Jawa Timur adalah Singapura dengan nilai investasi sebesar US 184,37 juta 7 proyek, RRC dengan nilai investasi
sebesar US 98,60 juta 14 proyek dan jepang dengan nilai investasi sebesar US 45,77 juta dengan jumlah proyek sebanyak 1 proyek.
Di sector Perbankan tahun 2005 bank umum Jawa Timur telah menyetujui kredit baru secara kumulatif sebesar Rp. 35,76 triliun atau meningkat 5,57
disbanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp. 33,87 triliun. Sedangkan posisi kreidit umum pada tahun 2005 sebesar Rp. 67,32 triliun atau
9,22 dari total kedit secara nasional yaitu sebesar Rp. 730,2 triliun dibandingkan posisi kredit tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar
26,35. Dari sector ekonomi, alokasi kredit ke sector perindustrian masih tetap
memiliki share tertinggi sebesar Rp. 21,51 triliun 31,95, diikuti kredit sector perdagangan, restoran dan hotel sebesar Rp. 18,15 triliun 26,96 dan kredit
kepada sector jasa-jasa dunia usaha sebesar Rp. 3,38 triliun 5,03. Sementara itu apabila dilihat dari tingkat pertumbuhan kredit tahun 2005 sektor konstruksi
mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu mencapai 65,26 disusul sector
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007
BAB II - 3
pertambangan yang meningkat 41,30 dan sector perdagangan, restoran dan hotel meningkat 39,85.
Jika dilihat dari jenis penggunaannya, alokasi kredit untuk kebutuhan modal kerja masih tetap memiliki pangsa pasar tertinggi sebesar Rp. 43,15
triliun 64,10, diikuti kredit konsumsi sebesar Rp. 16,32 triliun 24,24 dan kredit investasi sebesar Rp. 7,85 triliun 11,66.
Selanjutnya ekspor non migas Jawa Timur periode Januari sd Desember 2005 mencapai sebesar US 6,99 milyar meningkat sebesar 12,86 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US 6,19 milyar. Sementara itu nilai impor non migas juga mengalami peningkatan sebesar 14,13
persen dari US 4,85 milyar dan pada tahun 2005 menjadi US 5,26 milyar. Dengan demikian Jawa Timur mengalami Net Ekspor sebesar US 1,7 milyar.
Pangsa terbesar ekspor non migas Jawa Timur tahun 2005 adalah komoditas tembaga sebesar 13,18 persen diikuti komoditas kertaskarton
sebesar 12,12 persen, komoditas perabot dan penerangan rumah sebesar 7,59 persen. Komoditas ekspor utama Jawa Timur adalah komodity primer yang
memberikan nilai tambah lebih rendah dibanding komodity yang telah diolah. Negara Tujuan ekspor Jawa Timur yang utama adalah Jepang dengan nilai
ekspor US 1.36 juta, Amerika Serikat sebesar US 1.034 juta, Malaysia sebesar US 481,74 juta, RRC sebesar US 443,54 juta dan Australia sebesar
US 298,07 juta. Komoditas impor utama Jawa Timur di dominasi oleh mesinpesawat
mekanik, besi dan baja, ampassisa industri makanan, plastik dan barang dari plastik, dan bubur kayupulp. Kelima komoditas ini memiliki pangsa sebesar
41,69 persen dari total impor. Negara impor utama Jawa Timur adalah Singapura sebesar US 1,768,45
juta, RRC sebesar US 967,71 juta, Amerika Serikat sebesar US 531,28 juta Australia sebesar US 252,15 juta, Jepang sebesar US 302,63 juta dan Thailan
sebesar US 265,59 juta.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2007
BAB II - 4
B. PERKEMBANGAN EKONOMI TAHUN 2006 DAN PREDIKSI SECARA KESELURUHAN TAHUN 2006.