Pertukaran barang atau jasa
30 Pertukaran barang atau jasa
31
32 22.6 Entitas tidak dapat mengakui pendapatan apabila barang
33 atau jasa ditukar atau diganti oleh barang atau jasa yang
34 sejenis dan bernilai sama. Meskipun demikian, entitas
35 harus mengakui pendapatan ketika barang telah dijual
36 atau jasa diberikan dalam pertukaran barang atau jasa
37 yang tidak serupa. Dalam kasus ini, entitas harus
38 mengukur transaksi pada nilai wajar kecuali (a) transaksi
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
UKM.135
UKM.136
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
pertukaran tidak memiliki substansi komersial atau (b) nilai wajar dari aset yang diterima ataupun aset yang dilepas tidak dapat diandalkan. Apabila transaksi tidak bisa diukur pada nilai wajar, maka entitas harus mengukurnya pada jumlah tercatat dari aset yang dilepas.
Identifikasi transaksi pendapatan
22.7 Entitas biasanya menerapkan kriteria pengakuan pendapatan dalam Bab ini secara terpisah untuk setiap transaksi. Meskipun demikian, suatu entitas dapat menerapkan kriteria pengakuan yang berbeda pada tiap komponen yang dapat diidentifikasi dari suatu transaksi tunggal apabila hal ini diperlukan untuk merefleksikan substansi dari transaksi. Sebagai contoh, suatu entitas menerapkan kriteria pengakuan kepada tiap komponen yang dapat diidentifikasi dari suatu transaksi tunggal ketika harga jual suatu produk meliputi jumlah yang dapat diidentifikasi atas pemberian jasa lanjutan. Sebaliknya, suatu entitas menerapkan kriteria pengakuan pada dua transaksi atau lebih secara bersama-sama ketika keduanya terhubungkan sedemikian rupa sehingga efek komersial tidak dapat dipahami tanpa mengacu pada rangkaian transaksi secara keseluruhan. Sebagai contoh, suatu entitas menerapkan kriteria pengakuan pada dua transaksi atau lebih ketika entitas tersebut menjual barang dan, pada saat yang sama, membuat perjanjian yang terpisah untuk pembelian kembali barang pada periode selanjutnya, maka hal tersebut meniadakan efek substantif dari transaksi.
Penjualan barang
22.8 Suatu entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang apabila semua kondisi berikut terpenuhi: (a) Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang
signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli;
1 (b) Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik
2 keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat
3 dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan
4 maupun kontrol efektif atas barang yang terjual;
5 (c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
6 (d) Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang
7 berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk
8 ke dalam entitas; dan
9 (e) Biaya yang telah atau akan terjadi sehubungan
10 dengan transaksi dapat diukur secara andal.
12 22.9 Penentuan bahwa suatu entitas telah mengalihkan risiko
13 dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan kepada
14 pembeli membutuhkan pengujian kondisi transaksi. Pada
15 umumnya, pengalihan risiko dan manfaat dari kepemilikan
16 terjadi bersamaan dengan pengalihan status legal atau
17 penyerahan kepemilikan kepada pembeli. Inilah yang
18 terjadi pada hampir semua penjualan eceran. Pada kasus
19 yang lainnya, pengalihan risiko dan manfaat dari
20 kepemilikan muncul pada waktu yang berbeda dari
21 pengalihan status legal atau penyerahan kepemilikan.
23 22.10 Entitas tidak diperbolehkan untuk mengakui pendapatan
24 apabila ia mempertahankan risiko kepemilikan yang
25 signifikan. Contoh dari situasi dimana entitas
26 diperbolehkan mempertahankan risiko dan manfaat yang
27 signifikan dari kepemilikan adalah sebagai berikut:
28 (a) Ketika entitas mempertahankan kewajiban atas
29 kinerja yang tidak memuaskan yang tidak tercakup
30 dalam kewajiban diestimasi untuk garansi normal;
31 (b) Ketika penerimaan pendapatan dari penjualan
32 tertentu adalah kontinjen pada pembeli yang menjual
33 barang;
34 (c) Ketika barang yang dikirimkan memerlukan instalasi
35 dan instalasi tersebut adalah bagian signifikan dari
36 kontrak dan belum dikerjakan; dan
37 (d) Ketika pembeli memiliki hak untuk membatalkan
38 pembelian dengan alasan yang dicantumkan dalam
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
UKM.137
1 kontrak penjualan dan entitas tidak yakin dengan
2 kemungkinan pengembalian.
4 22.11 Apabila suatu entitas hanya mempertahankan risiko
5 kepemilikan yang tidak signifikan, maka transaksi dapat
6 dianggap sebagai suatu transaksi penjualan dan entitas
7 diperbolehkan untuk mengakui pendapatan. Sebagai
8 contoh, penjual mengakui pendapatan ketika penjual
9 mempertahankan status legal barang semata-mata untuk
10 melindungi tingkat kolektibilitas piutang. Demikian pula
11 suatu entitas mengakui pendapatan ketika entitas tersebut
12 menawarkan pengembalian dana apabila pelanggan
13 mengalami ketidakpuasan. Dalam kasus seperti ini,
14 entitas akan mengakui adanya penyisihan untuk
15 pengembalian sesuai dengan Bab 20 Kewajiban
16 Diestimasi dan Kontinjensi .