Kewajiban kontinjensi:
5 Kewajiban kontinjensi:
6 (a) Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu
7 dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak
8 terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang
9 tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau
10 (b) Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa
11 lalu, tetapi tidak diakui karena:
12 (i) tidak terdapat kemungkinan besar (not probable)
13 entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung
14 manfaat ekonomis untuk menyelesaikan
15 kewajibannya; atau
16 (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara
17 andal.
18
19 Kewajiban: Kewajiban (obligation) kini entitas yang timbul
20 dari peristiwa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
21 arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat
22 ekonomi.
23
24 Kinerja: Hubungan antara penghasilan dan beban suatu entitas,
25 sebagaimana dilaporkan dalam laporan laba rugi.
26
27 Komitmen pasti: Perjanjian yang mengikat untuk
28 mempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentu pada
29 tingkat harga tertentu dan pada tanggal atau tanggal-tanggal
30 tertentu di masa depan.
31
32 Komponen entitas: Operasi dan arus kas yang dapat
33 dibedakan secara jelas, secara operasional dan untuk tujuan
34 pelaporan keuangan, dari bagian lain entitas.
35
36 Kontrak asuransi: Suatu kontrak di mana satu pihak
37 (penjamin) menerima risiko asuransi yang signifikan dari pihak
38 lain (pemegang polis) dengan persetujuan untuk mengganti
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
UKM.211
UKM.212
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
kerugian pemegang polis jika terjadi suatu peristiwa masa depan yang tidak pasti (peristiwa yang dijamin) yang berpengaruh buruk kepada pemegang polis.
Kontrak Konstruksi: Suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu aset atau kombinasi aset yang berhubungan secara erat atau saling tergantung dalam hal desain, teknologi, dan fungsi, atau tujuan atau pemakaian.
Laba yang dapat dikenakan pajak (kerugian pajak): Laba (rugi) untuk suatu periode, yang ditentukan sesuai dengan peraturan perpajakan, atas pajak penghasilan yang harus dibayar (dapat dipulihkan).
Laba: Jumlah residual yang tersisa setelah beban dikurangkan dari penghasilan.
Laporan arus kas: Laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan kas dan setara kas entitas selama periode tertentu, menunjukkan secara terpisah perubahan dalam periode tersebut dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Laporan keuangan gabungan: Laporan keuangan dari dua atau lebih entitas yang dikendalikan oleh satu pemegang saham
Laporan keuangan konsolidasian: Laporan keuangan dari suatu kelompok entitas meliputi entitas induk dan satu atau lebih entitas anak.
Laporan keuangan terpisah: Laporan keuangan terpisah disajikan oleh entitas induk, investor dalam entitas asosiasi, atau venturer dalam entitas yang dikendalikan bersama, dimana investasi dicatat berdasarkan bagian ekuitas langsung daripada berdasarkan hasil dan aset neto yang dilaporkan dari investee. Jika investor dalam entitas asosasi atau venturer dalam joint venturer bukan entitas induk, maka laporan keuangannya bukan merupakan laporan keuangan terpisah.
1 Laporan keuangan untuk tujuan umum: Laporan keuangan
2 yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
3 besar pengguna laporan keuangan, misalnya, pemegang saham,
4 kreditor, pekerja, dan masyarakat dalam arti luas.
6 Laporan keuangan: Laporan yang menggambarkan posisi
7 keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
9 Laporan keuangn interim: Laporan keuangan berisi bagian
10 dari laporan keuangan tahunan atau ringkasan laporan
11 keuangan dalam periode interim. Periode pelaporan keuangan
12 lebih pendek daripada laporan keuangan tahunan.
14 Laporan laba rugi dan saldo laba: Laporan keuangan yang
15 menyajikan laba atau rugi dan perubahan saldo laba untuk suatu
16 periode.
18 Laporan laba rugi: Laporan keuangan yang menyajikan
19 informasi mengenai kinerja entitas selama satu periode, yaitu
20 hubungan penghasilan dengan beban.
22 Laporan perubahan ekuitas: Laporan keuangan yang
23 menyajikan laba atau rugi untuk suatu periode, pos penghasilan
24 dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas pada
25 periode, dampak perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi
26 kesalahan pada periode, dan (tergantung format laporan
27 perubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah transaksi dengan
28 pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama periode.
30 Laporan program (imbalan kerja): Program imbalan kerja
31 yang dibentuk melalui perundang-undangan untuk semua entitas
32 (atau semua entitas dalam kategori tertentu, misalnya suatu
33 industri spesifik) dan dioperasikan oleh pemerintah pusat,
34 pemerintah daerah, atau badan lain (misalnya badan otonom
35 yang diciptakan secara spesifik untuk tujuan ini) dimana tidak
36 dikendalikan atau dipengaruhi oleh entitas pelapor.
38 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
UKM.213
1 Mata uang fungsional: Mata uang dari lingkungan ekonomi
2 utama dimana entitas beroperasi.
4 Mata uang penyajian: Mata uang yang digunakan dalam
5 penyajian laporan keuangan.
7 Material: Kelalaian untuk mencantumkan (omissions) atau
8 kesalahan dalam mencatat (misstatement) informasi dipandang
9 material jika hal tersebut dapat, secara individual atau kolektif,
10 mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas
11 dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besar
12 dan sifat kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
13 kesalahan dalam mencatat (misstatement) dinilai sesuai dengan
14 situasi yang ada di sekitarnya. Besar dan sifat informasi, atau
15 gabungan keduanya, dapat menjadi faktor penentu.
17 Metode suku bunga efektif: Metode yang digunakan untuk
18 menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan
19 atau kewajiban keuangan (atau kelompok aset keuangan atau
20 kewajiban keuangan) dan metode untuk mengalokasikan
21 pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang
22 relevan.
24 Neraca: Laporan keuangan yang menyajikan hubungan aset,
25 kewajiban dan ekuitas entitas pada waktu tertentu.
27 Nilai intrinsik: Selisih antara nilai wajar saham dimana pihak
28 lawan memiliki, dengan atau tanpa syarat, hak untuk memesan
29 atau hak untuk menerima; dengan harga (jika ada) pihak lawan
30 disyaratkan (atau akan disyaratkan) untuk membayar atas
31 saham tersebut. Misalnya, opsi saham dengan harga eksekusi
32 Rp.15.000 atas saham dengan nilai wajar Rp.20.000, memiliki
33 nilai intrinsik Rp.5.000 (yaitu Rp.20.000-Rp.15.000).
35 Nilai kini kewajiban imbalan pasti: Nilai kini, tanpa dikurang
36 aset program, ekspektasi pembayaran masa depan yang
37 diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban yang terjadi dari
38 jasa pekerja pada periode berjalan dan periode lalu. UKM.214
Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 Nilai kini: Estimasi kini dari nilai diskonto kini atas arus kas
2 neto masa depan dalam kegiatan usaha normal.
4 Nilai residu (dari suatu aset): Jumlah yang diperkirakan akan
5 diperoleh saat ini oleh entitas dari pelepasan aset, setelah
6 dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telah
7 mencapai umur dan kondisi yang diharapkan, pada akhir umur
8 manfaatnya.
10 Nilai wajar: Jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan,
11 suatu kewajiban diselesaikan, atau suatu instrumen ekuitas dapat
12 dipertukarkan, antara pihak yang memahami dan berkeinginan
13 untuk melakukan transaksi wajar.
15 Operasi yang dihentikan: Komponen dari entitas yang akan
16 dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,
17 dan
18 (a) disajikan secara terpisah dalam lini usaha atau wilayah
19 geografis utama,
20 (b) merupakan bagian dari suatu rencana yang terkoordinasi
21 untuk melepaskan lini usaha atau wilayah geografis utama,
22 atau
23 (c) entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan maksud
24 untuk dijual kembali.
26 Pajak kini: Jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas
27 penghasilan kena pajak (rugi pajak) untuk periode berjalan.
29 Pajak penghasilan: Seluruh pajak domestik dan asing yang
30 didasarkan pada laba kena pajak. Pajak penghasilan juga
31 termasuk pajak-pajak, seperti pajak yang dipotong dan dipungut
32 (witholding taxes), yang terutang oleh entitas anak, entitas
33 asosiasi atau joint ventures atas distribusi kepada entitas
34 pelapor.
36 Pendapatan: Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
37 timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode ketika
38 Hak Cipta © 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
UKM.215
1 arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
2 berasal dari kontribusi penanam modal.