mustahik calon penerima kegiatan bedah rumah oleh masing-masing Unit
Pengelola Zakat UPZ di tingkat kelurahan. Mustahik yang telah memperoleh bantuan sebelumnya dapat diajukan lagi dalam calon
penerima kegiatan bedah rumah berikutnya, namun sedikit kemungkinan untuk dapat lolos dalam seleksi pemilihan mustahik penerima kegiatan
bedah rumah oleh tim survei dari BAZ tingkat kecamatan.
4.2 Analisis Karakteristik Masyarakat Penerima Zakat Dalam
Kegiatan Bedah Rumah.
Analisis ini mencakup kondisi sosial ekonomi dan kondisi rumah mustahik
berdasarkan indikator kemiskinan versi BPS di Kota Padang.
4.2.1 Pendidikan
Sesuai dengan hasil kuesioner yang disebarkan terhadap 11 mustahik
penerima kegiatan bedah rumah tahun 2008, dapat disajikan tabel tingkat pendidikan kepala keluarga mustahik penerima kegiatan
bedah rumah tahun 2008;
TABEL IV.4 TINGKAT PENDIDIKAN
MUSTAHIK
No. TINGKAT PENDIDIKAN
Frekuensi
1. Tidak SekolahTidak tamat SD
3 27,27
2. SD 2
18,18 3. SMP
4 36,36
4. SMA
1 9,09
5. Perguruan Tinggi
1 9,09
Jumlah 11
100
Sumber ; Hasil Survei, 2009
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar mustahik memiliki tingkat pendidikan setingkat SMP dan tidak sekolah dengan
persentase 36,36 dan 27,27. Untuk indikator kemiskinan menurut tingkat pendidikan, Kota Padang melalui indikator kemiskinan versi BPS
menetapkan bahwa masyarakat tidak berpendidikan atau tamatan SD termasuk golongan masyarakat miskin. Data diatas menunjukkan bahwa
sebesar 5 dari 11 mustahik atau sebesar 45,45 merupakan mustahik yang tergolong masyarakat miskin.
4.2.2 Pekerjaan
Sesuai dengan hasil kuesioner yang disebarkan terhadap 11 mustahik
penerima kegiatan bedah rumah tahun 2008, berikut tabel tingkat pendidikan mustahik penerima kegiatan bedah rumah tahun 2008;
TABEL IV.5 PEKERJAAN
MUSTAHIK
No. PEKERJAAN Frekuensi
1. Pedagang 2
18,18 2.
Sopir 1
9,09 3. Buruh
Bangunan 4
36,36 4.
Guru Honorer 1
9,09 5.
Guru Mengaji 1
9,09 7. Buruh
Tani 2
18,18
Jumlah 11
100
Sumber ; Hasil Survei, 2009
Tabel diatas menunjukkan bahwa 4 dari 11 mustahik atau sebesar 36,36 memiliki pekerjaan sebagai buruh. Masing-masing 2 dari 11
mustahik atau sebesar 18,18 bekerja sebagai pedagang dan petani. Ada
juga mustahik yang bekerja sebagai sipir, guru honorer dan guru mengaji masing-masing 1 dari 11 orang atau sebesar 9,09.
Indikator kemiskinan versi BPS di Kota Padang menetapkan masyarakat yang memiliki sumber penghasilan sebagai buruh tani,
nelayan, buruh bangunan, dan lain-lain termasuk kedalam golongan masyarakat miskin. Berdasarkan analisis terhadap jumlah pendapatan
yang diperoleh masing-masing mustahik dengan jenis pekerjaan beragam, berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa 100 mustahik
merupakan masyarakat yang tergolong miskin.
4.2.3 Pendapatan