Strategi Pencegahan Pembiayaan Bermasalah

b. Kemampuan bayar nasabah menurun 1 Faktor Ekonomi Yang dimaksud dari kemampuan bayar yaitu kemampuan nasabah dalam membayar angsuran pembiayaan, biasanya disebabkan karena faktor ekonomi yaitu kondisi pasar yang sepi. Menurut Bapak Sutarman penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah adalah karena faktor usahanya yang sedang menurun. Seperti pernyataan Bapak Sutarman selaku nasabah pembiayaan. Kendalanya ya jualan saya lagi sepi, jadi tiap hari itu nambahain untuk bahan baku, sekarang apa apa mahal, akhirnya saya ga bisa ngangsur, saya jualan bubur ayam juga banyak saingannya. Jadi itu banyak saingannya jualan sepi, pendapatan pas pasan aja.wawancara dengan bapak sutarman selaku nasabah pembiayaan pada tanggal 27 Juli 2016 pukul 13.00

D. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah di BMT Emas Purbalingga

1. Strategi Pencegahan Pembiayaan Bermasalah

Sebelum terjadi pembiayaan bermasalah di BMT Emas Purbalingga , pihak BMT terlebih dahulu melakukan penilaian pembiayaan agar BMT merasa yakin bahwa pembiayaan yang diberikan nanti bisa kembali dengan lancar tanpa adanya suatu masalah yang menghambat. Upaya yang dapat dilakukan pada BMT Emas Purbalingga untuk mencegah pembiayaan bermasalah yang ada pada yaitu dengan penilaian pembiayaan dengan prinsip 5C terhadap anggota yang mengajukan pembiayaan, 5C Charakter, Capacity, Capital, Condition dan Collateral sebagai berikut : a. Character Character yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan. Untuk mengetahui calon karakter nasabah pihak BMT melakukan tanya jawab dengan warga lingkungan sekitar untuk menggali informasi seperti apa karakter anggota. Karena semakin banyak informasi yang diperoleh maka semakin lebih meyakinkan pihak BMT apakah calon nasabah tersebut layak mendapatkan pembiayaan atau tidak. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Dwi selaku Manajer Marketing dalam pernyataanya, Kita surve ke lingkungan rumah nasabah dulu, untuk menanyakan kepada tetangga atau lingkungan sekitarnya,dengan cara ini kita mendapatkan informasi, tujuannya untuk mengetahui bagaimana karakter anggota nasabah apakah karakter anggota bagus atau tidak. Wawancara dengan Bapak Dwi selaku Manajer Marketing BMT Emas Purbalingga pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 13.00 Menurut pendapat Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan bahwa analisis character dijelaskan sebagai berikut : Jadi mestinya BMT itu tau benar-benar tau karakter dari nasabah untuk menghindari kemungkinan nasabah-nasabah yang tidak mempunyai niat baik mengambil pembiayaan di BMT. Jadi memang karakter itu sangat penting bagi sebuah lembaga keuangan seperti BMT wawancara dengan Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30 b. Capacity Capacity yaitu untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam mengembalikan pembiayaan yang diambil. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan surve untuk memastikan pengajuannya telah sesuai dengan nilai usahanya Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Dwi selaku Manajer Marketing dalam pernyataanya, Terus juga kita surve usahanya. Apakah nasabah benar benar memiliki usaha untuk pengajuan pembiayaan, untuk mengukur kemampuan anggota ini biasanya kita surve usahanya dulu, apakah usahanya sesuai dengan yang diajukan pembiayaan, terkadang kan ada yang usahanya kecil tapi pengajuakannya besar Wawancara dengan Bapak Dwi selaku Manajer Marketing BMT Emas Purbalingga pada tanggal 30 Mei 2016 pukul 13.00 Menurut pendapat Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan bahwa analisis capacity dijelaskan sebagai berikut : Untuk mengukur capacity bagi BMT harus lebih jeli karena semua kapasitas yang ada di nasabah itu belum bisa tergalir secara penuh, karena mayoitas nasabahnya tidak membuat laporan yang standar untuk menunjukan capacity dari nasabah biasanya hanya pengakuan saja. wawancara dengan Bapak Gita Danupanata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30 c. Collateral Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan nasabah kepada pihak BMT. Adanya jaminan dapat digunakan untuk menanggung pembayaran kembali suatu pembiayaan apabila nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan yang sudah dipinjamkan. Penilaian jaminan ini harus bisa mengkover nilai pembiayaan yang diberikan pihak BMT jika kemudian hari terjadi masalah maka jaminan tersebut bisa mudah dijual untuk melunasi modal pembiayaan yang sudah dipinjamkan. Misalnya agunan benda bergerak tersebut mobil atau motor mengcover sebesar 75 dari harganya karena ada penyusutan harga setiap tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Supriyadi selaku AO BMT Emas Purbalingga dalam pernyataannya, Untuk agunan ini kan tujuannya untuk jaga jaga kalo suatu saat nanti terjadi pembiayaan yang macet, agunan sesuai gak dengan tafsiran harganya sama pembiayaan. Untuk benda bergerak contohnya mobil atau motor cuma mengcover 75 dari harga mobil atau motor baru kita realisasi karena ada penyusutan harga setiap tahunnya. Misal harga motor 20juta berarti hanya bisa mengkover 10 juta. wawancara dengan Bapak Supriyadi AO BMT Emas Purbalingga pada tanggal 15 juni 2016 pukul 09.00. Menurut pendapat Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan bahwa analisis collateral dijelaskan sebagai berikut : BMT kan beda, kadang kala collateralnya apalagi kalo nasabahnya itu usaha. Colaterralnya cuma dagangan itu saja. beda dengan bank kalo bank aman karena colaterallnya mungkin sertifikat tanah. Kalo BMT kebanyakan adalah barang dagangan, paling-paling hanya bpkb kadang bahkan ditaksasi maksimal dari harga barang bergerak tersebut. Tapi yang namanya bpkb itu ditaksasi maksimal sekarang penururnan harga jaminan itu tinggi, belum lagi nanti kalo ada proses pelelangan itu juga biayanya tidak murah wawancara dengan Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30 d. Capital Capital yaitu calon anggota pembiayaan harus mampu mengatur keuangannya dengan baik. Pengusaha harus dapat menyisihkan sebagian keuntungan usahanya untuk menambah modal sehingga skala usahanya dapat ditingkatkan. Satu hal yang perlu diwaspadai adalah apabila usaha calon anggota pembiayaan yang sebagian besar struktur permodalannya berasal dari luar bukan modal sendiri maka hal ini akan menimbulkan kerawanan pembiayaan bermasalah. Menurut pendapat Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan bahwa analisis capital dijelaskan sebagai berikut : Sebenarnya capital itu besar, mayoritas nasabah itu capitalnya besar artinya yang dimiliki di tempat usahanya. Tapi kan tidak semuanya dijaminkan. wawancara dengan Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30 e. Condition Condition dalam menilai pembiayaan juga harus melihat kondisi perekonomian secara umum khususnya yang terkait dengan calon usaha. Kasus yang dapat dilihat misalnya pada usaha penjual es ketika musim hujan, kondisi usaha ini tidak terlalu bagus untuk dibiayai karena ada tafsiran resiko pembiayaan bermasalah. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Supriyadi selaku AO BMT Emas Purbalingga dalam pernyataannya, Kondisi usaha produktif atau tidaknya di daerah tersebut, seperti misalnya contoh saja ya kita contohkan memberikan pembiayaan yang berlebihan seumpama penjual es ketika musim hujan itu ada tafsiran resiko pembiayaan nantinya biar tidak bermasalah juga menimbulkan resiko pembiayaan nantinya biar tidak bermasalah. wawancara dengan Bapak Supriyadi AO BMT Emas Purbalingga pada tanggal 15 juni 2016 pukul 09.00 Menurut pendapat Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan bahwa analisis condition dijelaskan sebagai berikut : Kalo condition itu kemampuan AO untuk melihat prospek bisnis, apakah bisnis dari nasabah itu prospek tidak, karena kan kalo yang ditanya nasabah selalu mengatakan prospek bisnisnya bagus, ga pernah mengatakan prospek bisnisnya jelek. Ketika dibiayai kondisinya tidak memungkinkan untuk bisa mendapatkam revinnew return yang tinggi sehingga pengangsuran pengembalian bermasalah wawancara dengan Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30 Untuk mengurangi pembiayaan bermasalah perlu mengaplikasikan prinsip 5C tersebut, akan tetapi perlu juga meningkatkan kualitas SDM terutama pada Account Officer agar menjadi lebih kompeten dibidang analis pembiyaan, karena pada Account Officer BMT dalam menganalisis dituntut serba bisa dalam menganalisis pembiayaan apapun. Berbeda dengan bank yang mempunyai Account Officer ahli dalam bidangnya masing- masing seperti ahli untuk pertanian, perdagangan, property dan sebagainya. Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan dalam pernyataannya, Untuk mengurangi pembiayaan bermasalah 5C sudah cukup, tapi ditambahkan lagi dengan kapasita dari AO sendiri, kebetulan memang AO BMT juga dalam tanda petik serba bisa, beda dengan bank besar kalo bank besar itu ada ahli pembiayaan untuk pertanian, perdagangan, property dan sebagainya beda beda. Tapi kalo BMT itu AOnya, analisis pembiayaannya dipaksa serba bisa menganalisis apapun pengajuan pembiayaan dari nasabah wawancara dengan Bapak Gita Danupranata selaku ahli dalam bidang keuangan pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 11.30

2. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah di BMT Emas Purbalingga

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN Strategi Penyelesaian Pembiayaan Murābah}Ah Bermasalah Di Bmt Muamalat Jumapolo Karanganyar.

0 7 16

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MURĀBA Strategi Penyelesaian Pembiayaan Murābah}Ah Bermasalah Di Bmt Muamalat Jumapolo Karanganyar.

0 4 17

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PEMBIAYAAN MURĀBAHAH (Studi Kasus KJKS BMT Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murābahah(Studi Kasus KJKS BMT Kube Colomadu Sejahtera).

0 3 15

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murābahah(Studi Kasus KJKS BMT Kube Colomadu Sejahtera).

0 2 15

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI KJKS BMT SYARIAH SEJAHTERA BOYOLALI Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali.

0 1 13

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI KJKS BMT SYARIAH SEJAHTERA BOYOLALI Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di KJKS BMT Syariah Sejahtera Boyolali.

0 1 15

STRATEGI PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH (STUDI KASUS PADA BMT MITRA USAHA UMMAT Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Studi Kasus Pada Bmt Mitra Usaha Ummat Di Sleman).

0 1 16

STRATEGI MENGATASI PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BMT ATINA BANYUBIRU

0 0 96

ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG TUGAS AKHIR - ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG - Test Repository

0 2 113

TUGAS AKHIR - STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE TAHUN 2011 - Test Repository

0 1 81