TUGAS AKHIR - STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE TAHUN 2011 - Test Repository

  

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE

TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

  Oleh : Khoirul Huda Irawan

  NIM : 201 08 044

  

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

  

SALATIGA

2011

  

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya Ekonomi Syariah

  

Oleh

Khoirul Huda Irawan

  

NIM 201 08 044

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM DIII PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lampiran : 3 (tiga) Exemplar Salatiga, 11 Agustus 20111 Hal : Naskah Tugas Akhir

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di-Salatiga

  assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah tugas akhir saudara : Nama : Khoirul Huda Irawan NIM : 20108044 Jurusan : Program DIII Perbankan Syariah Judul : STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

  PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE Demikian ini kami mohon Tugas Akhir saudara tersebut dapat di munaqosahkan.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Pembimbing Mochlasin, M. Ag.

  NIP. 19710923 200604 1 002

  

TUGAS AKHIR

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TEKUN KARANGGEDE

DISUSUN OLEH

KHOIRUL HUDA IRAWAN

NIM : 20108044

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan syariah program DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh sebutan A. Md. E. Sy (Ahli madya Ekonomi Syariah)

  Susnan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, S. Pd., M. Pd Sekretaris Penguji : Benny Ridwan, M. Hum Penguji I : Drs. Alfred l, M. Si Penguji II : Ilyas Muhasin, S. Hi., M. si Penguji III : Mochlasin, M. Ag.

  Salatiga, 12 September 2011 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002

  

MOTTO

  “jika kamu belum bermimpi maka cepat-cepatlah kamu tidur untuk mencari mimpi itu, namun Jika kamu bermimpi maka jangan tidur lagi tapi bangun dan bergerak untuk mencapai mimpi itu”

  “banyaklah membaca maka akan lebih banyak yang kamu lupa, namun jika semakin banyak yang kamu lupa maka semakin banyak yang kamu ketahui”

  PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk :

  1. Ayah (alm), Ibu tercinta yang selalu mendidik penulis, dan terima kasih atas kasih sayang dan perhatiannya

  2. Orang yang selalu dihatiku yang telah mau meluangkan waktunya untuk selalu memberi dukungan baik dukungan moril maupun materiil

  3. Kakak dan adikku terima kasih atas dukungan dan perhatiannya

  4. BMT TEKUN Karanggede

  5. Bapak Mochlasin, M. Ag dan Bapak Joko Sumanto, A. Md

  6. Temen-temen mahasiswa dan temen- temenku yang selama ini masih memeberi support pada penulis

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat-Nya kepada kita semua, serta sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW sehingga Tugas Akhir ini yang berjudul, “Strategi Pencegahan dan Penanganan Pembiayaan

  

Murabahah Bermasalah Di BMT Tekun Karanggede” dapat diselesaikan

dengan baik.

  Dalam penyususnan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari banya pihik yang membantu dalam penyelesaiannya. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Drs. Mubasirun, M. Ag, selaku ketua jurusan Syariah.

  3. Bapak Abdul Aziz N P., MM, selaku Ketua Program DIII Perbankan Syariah.

  4. Bapak Mochlasin, M. Ag, selaku dosen pembimbing yang dengan ihklas, sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian tugas akhir ini.

  5. Bapak Joko Sumanto, A. Md, Bapak Suwarto, Ibu Elvi Yanuastuty, SE, selaku Manajer yang telah memberikan pengarahan dan izin kepada penulis, sehingga terwujud Tugas Akhir ini.

  6. Bapak/Ibu Dosen Program DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis belajar di STAIN Salatiga

  7. Semua Staff BMT TEKUN karanggede yang banyak membantu kelancaran magang penulis

  8. Ayah (alm), Ibuku tercinta, dan kakakku yang membiayai dan memberi doa serta motivasi penulis sehingga mampu menyelesaikan Tugas Akhir. Serta adikku yang selalu membuat aku tertawa.

  9. Buat cintaku yang telah memberi dorongan baik moril maupun materiil sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

  10. Teman-teman yang banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini banyak kekurangan, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Segala saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kebaikan penulis dimasa datang. Semoga dengan penulisan Tugas Akhir ini akan menambah ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 11 Agustus 2011 Penulis

  

ABSTRAK

  Irawan, Khoirul Huda. 2011. Strategi Pencegahan dan Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BMT Tekun Karanggede. Tugas Akhir.

  Jurusan Syariah. Program DIII Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: mochlasin, M. Ag

  Kata kunci: Murabahah, Rescheduling, Reconditioning, Restructuring, Manageament assistancy, Inisiasi, solisitasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab pembiayaan Murabahah bermasalah, pencegahan, dan penanganan pembiayaan bermasalah.

  penyaluran pembiayaan harus dilakukan dengan baik agar tidak

  Perencanaan

  

terjadi penyalah gunaan dana yang telah dicairkan olen BMT Tekun Karanggede kepada

nasabah yang akan mengakibatkan kerugian bagi pada lembaga keuangan tersebut. Hal

yang paling berpengaruh terhadap pembiayaan adalah bagaimana kebijakan yang diambil

oleh BMT Tekun dalam Pembiayaan yang akan digunakan dalam usaha pengembangan

bisnisnya. semakin banyak dan baik pembiayaan yang diberikan oleh BMT Tekun

Karanggede kepada nasabah ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan yang akan

diperoleh BMT Tekun Karanggede.

  Temuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab pembiayaan

  

murabahah bermasalah di BMT Tekun Karanggede berupa kelemahan dari faktor

  internal BMT seperti lemahnya dalam penilaian terhadapa jaminan yang dijadikan pengikat oleh nasabah serta hubungan yang terlalu dekat yang mengakibatkan terjdinya kinerja yang kurang professional. Fakor lain adalah berasal dari nasabah bisa berupa kesengajaan yang dilakukan nasabah karena nasabah memang tidak memiliki itikad yang baik atau terjainya kebangkrutan usaha yang mengakibatkan nasabah putus asa yang tidak mau melunasi kewajibannya atau ketidak sengajaan oleh nasabah misalnya terjadi kondisi alam yang merugikan, serta kondisi ekonomi yang tidak menentu yang dialami oleh nasabah. Pencegahan yang dilakukan oleh BMT Tekun Karanggede adalah melakukan analisis prospek usaha dimasa yang akan datang, penilaian terhadapa agunan yang dijadikan nasabah sebagai pengikat pembiayaan, serta tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. Yang terakhir adalah penanganan dalah hal ini bisa dilakukan dengan penyelamatan terhadapa pembiayaan yang telah disalurkan dengan tetap berusaha nasabah melunasi kewajibannya namun usaha yang dijalankan tetap dapat berkembang atau penyelamatan yang lebih mengedepankan pada pemenuhan kewajiban yang ahrus dipenuhi oleh nasabah.

DAFTAR ISI

  HALAM JUDUL ……………………………………………………... i HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR……………………….. ii HALAM PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….. iii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………... iv MOTTO………………………………………………………………… v PERSEMBAHAN…………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR ………………………………………………… vii ABSTRAK…………………………………………………………….. ix DAFTAR ISI………………………………………………………….. x DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………..

  1 B. Rumusan Masalah …………………………………

  4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………

  4 D. Metode Penulisan ………………………………….

  5 E. Sistematika Penulisan………………………………

  6 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka …………………………………….

  11 1. Pengertia Strategi ……………………………..

  11 2. Pengertian Pembiayaan ……………………….

  12 3. Prinsip Pemberian Pembiayaan………………..

  14

  4. Kemampuan Yang Harus Dimiliki AO (Acconut Officer)……………………………...

  17

  5. Pengertian Murabahah…………………………

  19 6. Prosedur Pembiayaan Murabahah……………..

  20 7. Penyebab pembiayaan bermasalah…………….

  21 8. Pencegahan pembiayaan bermasalah………...

  22 9. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah...

  22 BAB III LAPORAN OBYEK A. Profil BMT TEKUN Karanggede………………….

  25 1. Sejarah Berdirinya BMT TEKUN Karanggede.

  25 2. Visi Misi……………………………………….

  26 3. Kelembagaan dan Organisasi………………….

  27 B. Peoduk Pembiayaan di BMT TEKUN Karanggede..

  31 C. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Di BMT Tekun Karanggede……………………….

  32 BAB IV ANALISIS

  A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah…………………

  50 B. Pencegahan Pembiayaan Bermasalah………………

  54 C. Penanganan Pembiayaan Bermasalah………………

  56 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ………………………………………..

  63 B. Saran……………………………………………….

  64 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi…………………………………………..

  30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat

  kelebihan dana untuk disalurkan kepada masyarakat kekurangan dana untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dalam dunia perbankan seperti pada perbankan syariah salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang merupakan fondasi yang menentukan kemajuan dari perbankan itu sendiri.

  Pembiayaan dapat diartikan sebagai pemindahan daya beli dari satu tangan ke tangan yang lainnya biasanya terkumpul dari sebagian penghasilan seorang yang tidak untuk dikonsumsi melainkan untuk dititipkan, dan atau penciptaan daya beli bagi seorang mudaharib akan mengetahui untuk apa pembiayaan itu akan dipergunakan ( Rivai, 2008: 2)

  Di berbagai bank banyak sekali jasa-jasa yang ditawarkan, baik bank syariah maupun bank konvensional. Diantara produk-produk yang ditawarkan semisal pembiayaan dibank syariah dan kredit di bank konvensional. Pembiayaan atau kredit yang ditawarkan oleh bank itu bisa didapat apabila telah memenuhi persyaratanyang telah ditentukan oleh setiap bank. Setelah para nasabah memenuhi semua persyaratan dan para pihak bank juga telah memberikan keputusan bahwa layak untuk di biayai maka proses pencairan dapat dilaksanakan. Saat pembiayaan dicairkan kepada anggota, saat itu juga resiko akan muncul karena tidak semua anggota tepat dalam membayar angsuran.

  Pembiayaan merupakan salah satu produk yang dikembangkan dalam lembaga keuangan syariah, pembiayaan adalah kegiatan menyalurkan dana yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah kepada nasabah yang membutuhkan dana yang akan dijadikan sebagai modal untuk pengembangan usaha maupun pembuatan usaha baru. Di Indonesia sendiri system pembiayaan yang digunakan dalam perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah sangat berfariatif namun tetap menggedepankan prinsip syariah, keadilan, dan kehati-hatian.

  Salah satu produk pembiayaan yang mengalami perkembangan cukup pesat terutama di Indonesia adalah produk pembiayaan murabahah, dibandingkan dengan produk yang lain akad murabahah merupakan akad yang sering digunakan dalam lembaga keuangan syariah. Hal ini yang mengakibatkan pertumbuhan produk pembiayaan yang lain cukup lambat dibandingkan dengan perkembangan produk murabahah.

  Murabahah merupakan salah satu konsep islam dalam melakukan perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank dan lembaga keuangan syariah untuk pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan perdagangan para nasabahnya. (Muhammad, 2000: 22). Murabahah adalah akad jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan magin keuntungan yang disepakati (Burhanuddin, 2008: 271)

  Murabaha adalah akad pembiayaan dimana harga pokok ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya, dalam akad ini penyerahan barang dilakukan setelah perjanjian dan pembayaran dapat dilakukan secara termin (angsur).

  Sejalan dengan perkembangan dalam penggunaan pembiayaan sebagai salah satu media transaksi khususnya pembiayaan murabahah, terlihat pula perkembangan yang sama pesatnya didalam bisnis lembaga pembiayaan.

  

Ekspansi yang cepat dibidang industri, perdagangan, jasa dan kegiatan

  ekonomi lainnya telah mempercepat tumbuh dan lahirnya berbagai jenis lembaga pembiayaan. Mula mula bersifat umum, tetapi kemudian menjurus kearah spesialisasi (Rivai, 2008: 2)

  Dengan adanya hal tersebut maka pembiayaan adalah salah satu fondasi keuangan syariah untuk memperlancar perkembangan lembaga keuangan syariah, dengan semakin berkembangnya pembiayaan harus diikuti dengan pencegahan penyalah gunaan dana oleh nasabah maupun resiko resiko yang akan timbul pada waktu yang akan datang.

  Salah satu resiko yang akan timbul adalah pembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan. Misalnya pembiayaan yang diberikan kepada saudara sutarman yang merupakan slah satu nasabah yang tidak memenuhi kewajiban yang harus dipenuhinya, dia tidak sanggup melunasi sebagian kewajibannya, dengan adanya pembiayaan bermasalah hal ini akan berakibat pada Laba rugi moral, karena akan mengurangi kepercayaan dari masyarakat. Jadi, kepercayaan terhadap suatu bank yang memiliki tingkat NPL tinggi akan semakin berkurang dan kesehatan suatu lembaga pasti dipertanyakan walaupun lembaga yang sehat masih memiliki NPL walaupun rendah. Akibat NPL pihak dibitur kesulitan membayar utangnya, jangankan untuk membayar bunga membayar pokoknya saja pun sulit. Ini sangat berdampak bagi bank atau lembaga dari penyaluran dana tersebut bank akan mengalami kerugian. Serta peningkatan Biaya administrasi penyelsaian pembiayaan bermasalah.

  Dengan melihat hal semacam itu penulis ingin meneliti tentang “Strategi

  Pencegahan dan Penanganan Pembiayaan Murabahah Bermasalah di BMT Tekun Karanggede” sehingga nanti dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa penyebab pembiayaan bermasalah di BMT Tekun Karanggede?

  2. Bagaimana strategi pencegahan pembiayaan bermasalah di BMT Tekun Karanggede?

  3. Bagaimana strategi penanganan pembiayaan bermasalah di BMT Tekun Karanggede?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan penelitian: Untuk menegetahuai apa penyebab seorang anggota dalam koperasi jasa keuangan syariah macet dalam pembiayaan dan apa pencegahan yang harus dilakukan serta penanganan jika memang terjadi pembiayaan bermasalah.

  2. Manfaan penelitian :

  a. Bagi penulis Merupakan salah satu rangkaian kegiatan perkuliahan sekaligus untuk mengetahui bagaimana pencegahan dan penanganan bila terjadi pembiayaan bermasalah.

  b. Bagi STAIN Salatiga Dapat digunakan sebagia sumber data bagi para pembaca baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa serta dapat menambah perbendaharaan buku di perpustakaan.

  c. Bagi BMT Tekun Karanggede Sebagai salah satu referensi dalam pencegahan dan penyelesaian masalah yang mungkin akan timbul pada waktu yang akan datang khususnya dalam masalah pembiayaan yang bermasalah.

D. Metode Penulisan

  1. Jenis penelitian Jenis penelitian menggunakan metode diskriptif yaitu suatu metode yang menguraikan secara mendetail tentang suatu yang menjadi obyek penelitian.

  2. Jenis data yang dibutuhkan

  a. Data primer Adalah data yang berisi tentang variable produk pembiayaan BMT yang digunakan dalam analisis dan pembahasan masalah.

  b. Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung dan semua kegiatan yang ada di BMT dengan menbaca buku, serta sumber-sumber yang berhubungan dengan laporan.

  3. Metode pengmpulan data

  a. Obserbai langsung Merupakan teknik pengumpulan atau memperoleh data informasi dan cara melakukan pengamatan langsung dari BMT. Pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.

E. Sistematika Penulisan

  Pendahulaun berisi latar belakang masalah yang merupakan awal pemilihan judul, rumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu pennyebab pembiayaan murabahah bermasalah pencegahan serta penanganannya, tujuan dan manfaat penelitian berupa tujuan penulis melakukan penelitian ini serta manfaat setelah dilakukan penelitain baik manfaat untuk penulis lembaga atau STAIN Salatiga maupun untuk BMT Tekun Karanggede sendiri, metode penulisan bagimana penulis melakukan penelitian di BMT Tekun karanggede yaitu jenis penelitian yang digunakan data data yang dibutuhkan serta metode pengumpulan data dengan melakukan observasi sevara langsung di BMT , sistematika penulisan merupakan urut-urutan penulisan dari awal sampai pada kesimpulan.

  Untuk BAB II berisikan telaah pustaka berupa pengetian strategi yaitu , suatu cara yang dipersatukan, luas dan berintegrasi yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pengertian Pembiayaan kerja sama antara kedua belah pihak yaitu antara pemilik modal dengan pengelola dengan prinsip saling percaya, prinsip pemberian pembiayaan dalam pembiayaan prinsip yang sangat dikedepankan adalah 5C yaitu Character, capacity, capital, condition,

  

collateral selain prinsip 5C ada berupa prinsip lain dalam pemberian kredit

  adalah 7P dan 3R personality, purpose, prospect, payment, profitability,

  

protection, perti dan untuk 3R adalah return, repayment, dan risk bearing

ability. Kemampuan yang harus dimiliki AO seorang account officer merupakan penjembatan antara pihak lembaga dengan nasabah sehingga AO harus meiliki beberapa kemampuan diantaranya adqalah memiliki karakter yang baik, kecakapan dan pengetahuan dalam menjalankan usaha, pengalaman dalam menjalankan usaha seorang AO harus memiliki pengalam menjalakan usaha agar usaha yang dijalankan dapat berjalan dengan baik, kesungguhan dan keberanian dalam mengambil resiko dan penampilan.

  Prosedur pemberian pembiayaan murabahah seorang nasabah mengajukan pembiayaan kepada bank dengan perjanjian dengan prinsip jual beli harga jual merupakan harga beli ditambah dengan biaya dan keuntungan yang telah disepakati, penyerahan barang dilakukan setelah perjanjian dan pembayaran dapat dilakukan secara termin atau angsuran. Penyebab pembiayaan bermasalah dari pihak internal bank sendiri berupa analisis kredit yang kurang mendetail hubungan personality yang kurang baik serta kebijakan pembiayaan yang kurang tepat sedangkan dari pihak nasabah karakter dari nasabah yang tidak memiliki itikad yang baik serta adanya keterbatasan pengembangan usaha. Strategi penenganan pembiayaan bermasalah dalam penanganan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan melalui cara penagihan secara intensif oleh bank, rescheduling, reconditioning, restructuring, maupun manageament assistancy Laporan Obyek Merupakan laporan atas tempat yang dijadikan obyek penelitian berupa profil BMT Tekun dalam profil disini berisikan tentang sejarah awal pendirian BMT Tekun Karanggede yang memang berawal dari KSP yang bersifat konvensional selain itu juga terdapat struktur, visi dan misi. Produk pembiayaan adalah produk yang ditawarkan oleh BMT kepada nasabah. Prosedur pengajuan pembiayaan membahas mengenai prosedur awal seoarang calon nasabah mengajukan pembiayaan sampai pada realisasi pembiayaan yang diajukan jika memang telah disetujui oleh komite pembiayaan yang telah di bentuk oleh BMT Tekun karanggede. Bab analisis poin pertama berisikan penyebab pembiayaan bermasalah yang terjadi di BMT Tekun Karanggede yaitu faktor dari lembaga dan faktor dari nasabah. Faktor lembaga berupa lemahnya dalam pengikatan angunan yang dijadikan jaminan oleh nasabah, terjidinya analisis usaha yang tidak mendetail, dan tidak adanya pengawasan usaha nasabah secara mendetail, serta kebijakan pembiayaan yang kurang tepat terhadap lingkungan dan kondisi nasabah. Sedang faktor nasabah bisa berupa ketidak sengajaan oleh nasabah atau memang kesengajaan dari nasabah. Point kedua pencegahan yang dilakukan adala dengan analisis karakter nasabah apakah memiliki itikad yang baik atau sebaliknya, anailis agunan yang dijadikan jaminan secara mendetail, melihat kondisi atau prospek usaha nasabah dimasa yang akan datang. Sedang point terakhir yaitu penanganan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penyelamatan ataupun penyelesaian. Dalam penyelamatan disini memiliki tujuan agar nasabah dapat memenuhi kewajibannya dan tetap mengembangkan usahanya namun dalam penyelesaiaan di sini lebih ditekankan pada pengembaliaan kewajiban oleh nasaabah kepada BMT.

  Penutupan memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan hasil dari penelitian yaitu penyebab pembiayaan bermasala berupa faktor internal BMT maupun faktor internal nasabah. Faktor internal BMT berupa kelemahan dalam dalam pengikatan jaminan yang dijadikan sebagai agunan dan adanya rasa yang terlalu dekat anatara nasabah dengan petugas BMT, faktor nasabah bisa berasal dari kesengajaan oleh nasabah hal ini karena nasabah memang miliki itikad tidak baik atau keputus asaan nasaha dalam mengelola usahanya. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis pembiayaan atau karakter nasabah secara lebih mendetail, penilaian prospek usaha, serta melihat jaminan yang dijadikan agunan oleh nasabah. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DARTAR RIWAYAT HIDUP

BAB II LANDASAN TEORI A.. Telaah Pustaka

  1. Pengertian Strategi Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.

  Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangn produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

  Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi ( www.konsep-strategi-defenisi-perumusanhtml )

  Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:

  a. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

  b. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental

  (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

  2. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan merupakan kerjasama antara kedua belah pihak antara pemegang/pemilik modal dengan pengelola untuk menjalankan usaha dengan prinsip saling percaya antara kedua belah pihak. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trush), berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul mal menaruh kepercayaan kepada seorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat yang jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, (Rivai,2008: 3)

  Hai orang orang yang beriman, Penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu, (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hokum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.(Al-Ma’idah [5] 1)

  Selain yang dikemukakan diatas, ada pengertian lain tentang pembiayaan yang lain. Pembiayaan adalah penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara lembaga keuangan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya stelah jangka waktu tertentu, dengan imbalan atau bagi hasil.

  Istilah yang merupakan pasangan pembiayaan adalah dain (debt). Pembiayaan dan wadiah adalah istilah untuk perbuatan ekonomi (perbuatan yang menimbulkan akibat ekonomi) yang dilihat dari arah yang berlawanan. Pembiayaan dalam bank islam adalah penyedia dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu ( Rivai, 2008: 4 ) :

  a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

  b. Transaksi sewa dalam bentuk ijarah atau sewa dengan opsi perpindahan hak milik dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, istisna’;

  d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan e. Transaksi multi jasa dengan menggunakan akad ijarah dan kafalah.

  Berdasarkan persetujuan antara pihak lembaga keuangan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan, tanpa imbalan atau bagi hasil.

  Dengan demikian, dalam praktiknya pembiayaan adalah:

  a. Penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama di kemudian hari; b. Suatu tindakan atas dasar perjanjian yang dalam perjanjian tersebut terdapat jasa dan balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang keduanya dipisahkan oleh unsur waktu;

  c. Pembiayaan adalah suatu hak, dengan hak mana seorang dapat mempergunakannya untuk tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu dan atas pertimbangan tertentu pula.

  3. Prinsip Pemberian Pembiayaan Dalam dunia perbankan syariah untuk prinsip pemberian pembiayaan tidaklah memiliki perbedaan dengan prinsip yang diterapkan dalam dunia perbankan konvensional ( www.analisispembiayaanhtml )

  Prinsip pembiayaan dikenla dengan istilah 5C; yaitu a. Character (watak) AO harus mencari sifat sifat dari calon nasabah.

  Hal ini berkaitan dengan kemauan nasabah untuk melunasi kewajibannya, lembaga keuangan ingin pembiayaan yang disalurkan dapat kembali pada waktunya.Bank harus member pembiayaan kepada nasabah yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap persetujuan yang dibuat. Tanpa itikad yang baik dari debitur lebih baik pembiayaan tidak disalurkan.

  b. Capacity (kapasitas) pada analisa ini bank berusaha mengetahui kemampuan manajemen mengoperasikan perusahaannya sehingga dapat memenuhi kewajibannya terhadap bank secar rutin dan pada saat jatuh tempo. Kapasitas ini menunjukan kemampuan riil dari perusahaan untuk merealisasikan rencana yang telah dibuatnya.

  Sebagian aspek ini dapat dibaca dari laporan keuangan yang disediakan perusahaan seperti kondisi likuiditas, rentabilitas, dan aspek keuangan lainya yang merupakanrefleksi kemampuan manajemen.

  c. Capital (modal) analisis aspek modal meliputi struktur modal yang disetor, cadangan-cadangan, dan laba yang ditahan. Modal menunjukan tingkat resiko yang ikut ditanggung oleh nasabah dalam pembiayaan.

  d. Condition (kondisi) analisis terhadap aspek ini meliputi analisa terhadap variable ekonomi makro yang melingkupi perusahaan baik variable regional, nasional, maupun internasional.

  e. Collateral (jaminan) p enelitian ini meliputi penilaian terhadap jaminan yang diberikan debitur sebagai pengaman kredit yang diberikan bank. Penilaian tersebut meliputi kecenderungan nilai jaminan di masadepan dan tingkat kemudahan mengkonversikan menjadi uang tunai. Selain prinsip 5C ada penilaian lain yang juga dijadikan sebagia dasar pengembilan keputusan pemberian kredit yang dikenal dengan istilah prinsip 7P dan prinsip 3R;

  a. Personality: bank mencari data tentang kepribadian calon debitur seperti riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, usaha/pekerjaan, dan sebagainya), hobi, keadaan keluarga (istri, anak), social standing (pergaulan dalam masyarakat serta pendapat masyarakat tentang sipempinjam), serta hal hal lain yang erat hubungannya dengan kepribadian sipeminjam.

  b. Purpose mencari data tentang tujuan atau keperluan penggunaan kredit. Apakah akan digunakannya untuk berdagang, atau untuk membeli rumah uatau untuk tujuan lain. Selain itu apakah tujuan penggunaan kredit itu sesuai dengan line of business kredit yang bersangkutan. Misalnya untuk keperluan perkapalan sedang line of business bank dalam bidang pertanian.

  c. Prospect yang dimaksud dengan prospect adalah harapan masa depan di bidang usaha utau kegiatan usaha si peminjam. Ini dapat diketahuai dari perkembangan usaha peminjam selama beberapa bualan/tahun, perkembangan keadaan ekonami perdagangan, keadaan ekonomi perdagangan sector usaha si peminjam, kekuatan keuangan perusahaan yang dibuat dari kekuatan pendapatan/keuntungan masa lalu dan perkiraan masa mendatang.

  d. Payment untuk mengetahui bagaimana perkiraan pembayaran kembali pinjaman yang diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan tentang proyek, kelancaran, penjualan dan pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta jumlah pengembaliannya.

  e. Profitability menilai berapa tingkat keuntungan yang akan diraih calon debitur, sebagaimana polanya, apakah makin lama makin besar atau sebaliknya. f. Protection menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi.

  g. Perti bertujuan mengkalsifikasi calon debitur berdasarkan modal, loyalitas, dan karakternya. Pengkalsifikasian ini akan menentukan perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas. Tujuan unsur dalam konsep 7P sebenarnya mempunyai kesamaan dalam lima unsure dalam 5C. Tiga komponen dalam prinsip 3R adalah;

  a. Tingkat pengembalian usaha (return) b.

   Kemampuan membayar kembali (repaiment)

  c. Kemampuan menanggung resiko (risk bearing ability)

  4. Kemampuan Yang Harus Dimiliki AO Account officer merupakan penyalur antara bank dan pihak nasabah, yang harus memelihara hubungan dengan nasabah, dan wajib memonitor seluruh kegiatan nasabah secara terus menerus. Segala keperluan fasilitas nasabah harus tertuang dalam memo pembiayaan nasabah dan dalam ringkasan fasilitas pembiayaan, disamping memberikan fasilitas kepada nasabah AO (account officer) harus pula mampu melakukan (Rivai, 2008: 353)

  Dengan demikian seorang account officer harus memiliki beberapa kemampuan diantaranya: a. Karakter

  Karakter yang baik merupakah syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang account officer, sehingga nanti akan mampu menilai calon-calom nasabah yang memiliki karakter kuarang baik atau etikad yang tidak baik. Selain itu seorang AO harus memiliki kemampuan untuk menilai nasabah yang memang membtuhkan modal dari lembaga keuangan syariah dan yang bukan dengan karakter yang ia miliki.

  b. Kecakapan dan pengetahuan Kecakapan disini adalah account officer mampu mengatur pembiayaan yang akan dicairkan kepada nasabah sehingga akan meningkatkan produktifitas bank maupun nasabah itu sendiri. Account officer tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi, tetapi hendaknya mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang cukup tinggi sesuai dengan besar tanggung jawab yang dia emban. Jadi AO harus memiliki kecakapan yang akan membantunya dalam memilih nasabah yang akan mampu mengembangkan lembaga yang dia tampati c. Pengalam menjalankan usaha

  Seorang yang memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang dijalankan merupakan pertimbangan yang sangat penting dalam menilai apakah yang bersangkutan dapat dipercaya mengelola fasilitas pembiayaan yang diberikan. Jadi seorang account officer harus mampu memiliki kemampuan menilai apakah yang nantinya diberi pembiayaan mampu menjalankan fasilitas yang diberikan atau hanya akan merugikan pihak perbankan itu sendiri.

  d. Kesungguhan dan kenberanian mengambil resiko Account officer harus berani mengambil keputusan dan mengambil resiko, dalam memberikan fasilitas pembiayaan bank menghendaki agar pembiayaan tersebut sungguh-sungguh dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan demi kepantingan perusahaan, sesuai dengan tujuannya.

  e. Penampilan Seoarang account officer yang baik adalah orang yang penampilan pribadinya baik, mempunyai kewibawaan di hadapan orang lain.

  Penampilan sangat penting untuk menunjang keberhasilan negosiasi dengan pihak lain sehingga mau bekerja sama untuk mencapai tujuannya

  5. Pengertian Murabahah Pengertian AI-mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelolalah yang bertanggung jawab. Murabahah di bagi ke dalam dua jenis yaitu

  1. mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama antara pihak pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas. Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan daerah bisnis. 2. mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah

  muthlaqah di mana pihak lain dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis.

  6. Prosedur pembiayaan murabahah Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasnya laba/keuntungan dalam jumlah tertentu (Muhammad, 2000: hal 105).

  a. Nasabah mengajukan pembiayaan kepada bank yang kemudian diproses oleh bank.

  b. Bank membeli barang yang dipesan oleh dan menjualnya kepada nasabah. Harga jual adalah harga beli ditambah dengan keuntungan yang yang disepakati. Bank harus jujur member tahu kepada nasabah harga jual yang sesungguhnya ditambah dengan biaya-biaya yang dibutuhkan. Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Pada umumnya pembayaran dilakukan secara cicilan, dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad sedang pembayaran dapat dilakukan secara tangguh (Siregar, 2010: 41).

  7. Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan bermasalah bukan hanya berasal dari salah satu pihak apakah hanya dari lemga keuangan maupun nasabah melainkan keduanya memiliki potensi yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah.

  a. Dari internal Yaitu yang berasal dari perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah itu sendari yang menyebabkan seorang nasabah mangkir dalam memenuhi kewajiban yang seharusnya dipenuhi. 1) Hubungan personality dengan mitra yang tidak terjalin dengan baik sehingga rasa ewoh (melu) tidak terbawa 2) Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh manajeman tidak berjalan dengan semestinya atau kuarang teliti 3) SDM dari manajemen atau lembaga yang kurang memadahi sehingga mengakibatkan pemilihan atau penentuan nasanah yang kurang mendetail

  4) Kebijakan pembiayaan yang kurang tepat terhadap lingkungan maupun anggota.

  b. Dari eksternal 1) Karakter dari anggota yang memang tidak memiliki niat untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi 2) Kondisi dari rumah tangga yang menyebabkan seorang anggota tidak bisa memenuhi kewajibannya

  Keterbatasan pengembangan usaha, pembiayaan yang dicairkan kepada anggota digunakan untuk pengembangan maupun pembuatan usaha baru sehingga jika perkembangan usaha mengalami kesulitan sehingga hal ini yang akan mengakibatkan seorang anggota sulit atau tidak bisa memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi

  8. Pencegahan pembiayaan bermasalah Pencegahan pembiayaan bermasalah dibuat untuk mengantisipasi agar dapat mengurangi resiko atas pembiayaan yang telah diberikan kepada anggota pembiayaan. Dalam pencegahan pembiayaan bermasalah yang dapat dilakuakan oleh lembaga keuangan syariah diantaranya adalah( rivai, 2008, hal: 200):

  Untuk pencegahan pembiayaan bermasalah dapat dilakukan dengan melakukan analisis pembiayaan yang lebih mendetail yang mencakup prinsip 5C, 7R dan 3R yang dijadikan dasar dalam analisis pembiayaan.

  Selain dengan analisis pembiayaan yang mendetail lembaga harus melakukan administrasi dan dokumentasi dengan baik dan melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap usaha yang dijalankan oleh nasabah sehingga lembaga akan mengetahui kondisi dari usaha nasabah apakah mengalami perkembangan atau sebaliknya.

  9. Strategi Penenganan Pembiayaan Bermasalah.

  a. Ada beberapa arti dalam pembiayaan bermasalah diantaranya: 1) Pembiayaan yang tidak lancar

  2) Pembiayaan dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang dijanjikan.

  3) Pembiayaan yang tidak menepati jadwal angsuran 4) Pembiayaan yang memiliki potensi merugikan BMT 5) Pembiayaan yang memiliki potensi menunggak dalam satu waktu tertentu.

  b. Gejala-gejala pembiayaan bermasalah 1) Pembayaran angsuran tersendat-sendat 2) Sering meminta penundaan pembayaran 3) Terjadi penyimpangan penggunaan pembiayaan 4) Mengajukan perpanjangan pembiayaan 5) Sering menghindar saat penagihan 6) Adanya hutang kepihak lain Langkah langkah penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan bank bagi nasabah yang masih mempunyai prospek dan mempunyai iktikad yang baik untuk menyelesaikan kewajibannya adalah ( www.langkah-

  penyelamatan-kredit-bermasalahhtml ) :

  a. Penagihan intensif oleh bank Terhadap nasabah yang usahanya masih berprospek dan dianggap masih mempunyai itikad baik, namun telah menunjukan gejala-gejal kearah kredit bermasalah harus dilakukan penagihan secara insentif kepada nasabah agar memenuhi seluruh kewajibannya.

  b. Rescheduling

  Rescheduling adalah upaya penyelamatan kredit dengan melakukan perubahan syarat-syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali kredit atau jangka waktu, termasuk grace period baik termasuk besarnya jumlah angsuran atau tidak.

  c. Reconditioning

  Reconditioning merupakan upuaya penyelamatan kredit dengan

  cara melakukan perubahan atas sebagian atau seluruh syarat-syarat perjanjian kredit yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran dan jangka waktu kredit saja, namun perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan kredit atau tanpa melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity perusahaan

  d. Restructuring

  Restructuring ialah upaya penyelamatan dengan melakukan

  perubahan syarat-syarat perjanjian kredit atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity bank yang dilakukan dengan tanpa rescheduling dan atau recondioning.

Dokumen yang terkait

STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR - STRATEGI PENANGANAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA MURABAHAH DI BPRS SUKOWATI CABANG BOYOLALI - Test Repository

0 0 88

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE TUGAS AKHIR - ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE - Test Repository

0 2 96

ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA TUGAS AKHIR - ANALISIS MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG SALATIGA - Test Repository

0 0 84

ANALISIS KINERJA DEVISI PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BMT RAMADANA - Test Repository

0 0 101

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI BMT BERKAH MAKMUR TAHUN 2010 TUGAS AKHIR - SISTEM DAN PROSEDUR PEMBERIAN PEMBIAYAAN DI BMT BERKAH MAKMUR TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 117

STRATEGI MENGATASI PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG TUNTANG - Test Repository

1 1 92

ANALISIS PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA UNGARAN TUGAS AKHIR - Analisis Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di BMT Taruna Sejahtera Ungaran - Test Repository

1 10 103

JUDUL STRATEGI PEMASARAN DAN PROSEDUR PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT TUMANG CABANG GRABAG - Test Repository

0 0 94

ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG TUGAS AKHIR - ANALISIS PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BMT TUMANG - Test Repository

0 2 113

TUGAS AKHIR - PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN - Test Repository

0 0 59