Ina ni surat Aksara Batak

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Aksara Batak

Aksara adalah suatu sistem simbol visual yang tertera pada kertas maupun media lainnya batu, kayu, kain, dll untuk mengungkapkan unsur-unsur yang ekspresif dalam suatu bahasa. Istilah lain untuk menyebut aksara adalah sistem tulisan. Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa Batak Kertasari, 2000. Aksara Batak yang memiliki keunikan tersendiri dimana aksaranya semi silabis yang terdiri atas 19 huruf ina ni surat

2.1.1. Ina ni surat

Ina ni surat ina = ibu terdiri dari huruf-huruf silabik dasar yang diakhiri bunyi a kecuali untuk huruf i dan u seperti yang ditunjukkan tabel 2.1. Tabel 2.1 Huruf-Huruf Ina Ni Surat Dan Variannya Kozok, 2009; Simatupang, 2006 Gambar 2.1. Huruf-Huruf Ina Ni Surat Font Tradisional 2.2. Citra Munir 2004 berpendapat bahwa citra image merupakan gambar pada bidang dwimatra dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber Universitas Sumatera Utara cahaya menerangi objek, objek kembali memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai scanner dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam. Citra digital merupakan suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi fx,y, dimana x dan y menunjukkan koordinat spasial. Nilai f pada setiap titik x,y menunjukkan tingkat kecerahan citra pada titik tersebut Gonzales Woods 2002. Citra digital dapat berupa citra dalam skala keabuan grayscale ataupun citra berwarna color. Citra digital dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis: 1. Citra Biner Citra biner binary image adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan: hitam dan putih. Piksel-piksel objek bernilai 1 dan piksel- piksel latar belakang bernilai 0. Pada waktu menampilkan citra, 0 adalah warna putih dan 1 adalah warna hitam. Untuk mengubah citra grayscale menjadi citra biner, proses yang dilakukan adalah mengubah kuantisasi citra dengan cara pengambangan secara global global image thresholding. Setiap piksel di dalam citra dipetakan ke dalam dua nilai, 1 atau 0. Dengan fungsi pengambangan: 2. Citra Keabuan Grayscale Citra keabuan adalah citra yang setiap pikselnya mengandung satu layer di mana nilai intensitasnya berada pada interval 0 hitam – 255 putih. Untuk menghitung citra grayscale keabuan digunakan rumus: dengan Ix,y adalah level keabuan pada suatu koordinat yang diperoleh dengan mengatur warna R merah, G hijau, B biru yang ditunjukkan oleh nilai parameter α, dan . Secara umum nilai α, dan adalah 0.33. Universitas Sumatera Utara Nilai yang lain juga dapat diberikan untuk ketiga parameter tersbut asalkan total keseluruhannya adalah 1 Putra, 2009. 3. Citra Warna Citra warna adalah citra digital yang memiliki informasi warna pada setiap pikselnya.Sistem pewarnaan citra warna ada beberapa macam seperti RGB, CMYK, HSV, dll.

2.3. Pengolahan Citra Image Processing