8 pengujian; HO
diterima bila F hitung atau statistik F ≤ 0,05 dan HO ditolak bila F hitung atau statistik F 0,05. Nilai Probabilitas dari hasil uji sebesar 0,7807 0,05
maka HO diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa model linier.
B. Laba Bersih Profit
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terdapat korelasi atau hubungan antara variabel independen. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
multikolineritas adalah dengan metode VIF Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dengan hasil, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya
tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data uji, jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data uji. AST = 55.90985 10
artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data uji. EMP = 17.36284 10 artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data uji.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji white dengan formulasi hipotesis; H
O
: tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model dan H
A
: terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model. Tingkat signifikansi α yang di gunakan sebesar 0,05 dengan kreteria; H
O
diterima bila X
2
hitung atau statistik X
2
≤ 0,05 dan H
O
ditolak bila X
2
hitung atau statistik X2 0,05. Dapat dilihat bahwa besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah 0,6262
0,05 H
O
ditolak, tidak ada masalah heteroskedastisitas c.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terkait dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi data normal.Uji Jarque Berra dengan formulasi hipotesis; H
O
: distribusi ut normal dan H
A
: distribusi ut tidak normal. Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,05
dengan kreteria pengujian; H
O
diterima bila JB ≤ 0,05 dan H
O
ditolak bila JB
9 0,05. Dapat dilihat besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah 0,771007
0,05 maka H
O
diterima. Kesimpulan yang dapat diambil distribusi u
t
normal. d.
Uji Spesifikasi Model Uji Ramsey ini dikembangkan oleh Ramsey tahun 1969. Ramsey Reset
menyarankan suatu uji yang disebut general test of specification atau RESET. Untuk melakukan hal ini kita harus mengatahui formulasi hipotesis; HO ; model
linier spesifikasi model benar dan HA : model tidak linier spesifikasi model salah. Tingkat signifikansi α yang digunakan adalah sebesar 0,05 dengan kreteria
pengujian; HO diterima bila F hitung atau statistik F ≤ 0,05 dan HO ditolak bila F
hitung atau statistik F 0,05. Nilai Probabilitas dari hasil uji sebesar 0,6262 0,05 maka HO diterima. Dapat ditarik kesimpulan bahwa model linier.
B. Uji Kebaika ModelUji F