Perancangan Penelitian Hasil dan Analisis Data

56 BAB III METODE PENELITIAN Pada bad ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengelolah data, serta proses penelitian dan perancangan dalam komunikasi visual CT-Eats jasa transportasi online Caktrans dengan teknik vektor untuk memperluas segmentasi pasar.

3.1 Perancangan Penelitian

Dalam Tugas Akhir ini, penelitihan ini menggunakan metodologi dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini membutuhkan informasi lebih detail mengenai program CT-Eats jasa transportasi online Caktrans. Peneliti memilih menggunakan metode penelitihan kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Menurut Sandjaja dan Heriyanto 2006:49 Penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Dengan metode kualitatif, diharapkan data yang diperoleh dapat sesuai dan terperinci untuk menunjang perancangan komunikasi visual CT-Eats jasa transportasi online Caktrans.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiono 2009 : 225 bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan.

3.2.1 Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan- bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan Djaali Muljono, 2007 : 16. Dalam hal ini observasi dilakukan dengan cara mengamati program CT- Eats langsung ke Caktrans di kota Surabaya. Observasi ini sangat penting untuk melihat lebih dalam tentang program CT-Eats di Kota Surabaya.

3.2.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek pelaku, narasumber. Tujuan wawancara ini untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. Sulistyo Basuki, 2006 : 173. Dalam perancangan komunikasi visual CT-Eats jasa transportasi online Caktrans ini wawancara dilakukan dengan Bapak Yosephus Widyawan selaku owner dari Caktrans, pelanggan atau masyarakat umum, yang dianggap mengetahui lebih dalam tentang program CT-Eats jasa transportasi online Caktrans di Kota Surabaya. Hal ini dilakukan untuk memperdalam informasi tentang CT-Eats.

3.2.3 Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mendokumentasikan kegiatan dari program CT-Eats yang berupa foto dan seluruh gambar-gambar objek penelitian serta bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah perancangan komunikasi visual CT-Eats jasa transportasi online Caktrans di Kota Surabaya.

3.2.4 Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun, mempelajari dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik, seperti buku-buku referensi, jurnal-jurnal, dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian. Studi pustaka ini penting untuk mendukung dan menunjang data penelitian yang akan diimplementasikan kedalam perancangan komunikasi visual.

3.2.5 Studi Kompetitor

Studi kompetitor yang dilakukan oleh peneliti adalah menjelaskan kemiripan seperti konsep, teknik, dan lain-lain. Untuk diadaptasikan pada komunikasi visual yang akan dirancang. ` Dalam hal ini kompetitor yang akan diangkat dalam tugas akhir ini adalah komunikasi visual go-food dari program yang dimiliki oleh go-jek. layanan Go- Food yang dirilis oleh gojek ini telah berintergrasi dengan lebih dari 15.000 tempat makan di wilayah jabodetabek. Tempat makan yang berjumlah 15.000 ini sendiri terdiri dari 23 kategori, mulai dari warung kaki lima hingga restoran mewah. Mengenai limit pemesenan, pengguna Go-Food bisa pesan makanan dengan harga hingga Rp 1 juta yang biayanya akan ditalangi dulu oleh pihak Go- Jek.

3.3 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan, Robert dan Biklen Emzir, 2010:85, analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan transkip wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah dikumpulkan untuk pemahaman mengenai materi-materi. Analisis melibatkan pekerjaan dengan data, penyusunan, dan pemecahannya ke dalam unit-unit yang dapat ditangani, perkembanganya, percarian pola-pola dan penemuan apa saja yang penting. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada konsep Milles Huberman 1992:20 yaitu interactive model yang mengklasifasikan analisis data dalam tiga langkah, yaitu :

3.3.1 Reduksi data Data Reduction

Reduksi data yaitu suatu pemilihan, pemutusan perhatian pada penyerdahanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Pada reduksi data, peneliti melakukan pemilihan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam proses merancang komunikasi visual. Kemudian peneliti mereduksi data yang dianggap penting dan menunjang penelitian, lalu membuang data-data yang tidak diperlukan.

3.3.2 Penyajian Data

Data ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahap ini diikuti oleh pengumpulan data informasi dari studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat hasil reduksi data sehingga menghasilkan suatu kesimpulan. Setelah data dan informasi terkumpul dan direduksi kembali, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Data-data yang saling berhubungan dikelompokkan sehingga terbentuk kelompok-kelompok data yang selanjutnya akan disimpulkan.

3.3.3 Penarikan Kesimpulan Verifikasi

Dalam penelitian ini akan diungkap mengenai makna dari data yang dikumpulkan. Dari data tersebut akan diperoleh kesimpulan yang, kabur, kaku dan meragukan, sehingga kesimpulan tersebut perlu diverivikasi. Verifikasi dilakukan dengan melihat kembali reduksi data maupun display data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang. Dengan mempelajari dan memahami kembali data-data hasil penelitian, serta meminta pertimbangan kepala berbagai pihak terkait mengenai data-data yang diperoleh dilapangan untuk perancangan komunikasi visual. Analisis SWOT dan strategi utama yang dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang reevaluasi suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang akan timbul. Tahap selanjutnya menentukan Keyword dan disimpulkan sebagai Konsep. Tabel 3.1 Perancangan Penelitian Sumber : Perancangan Penelitian 62

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Analisis Data

Hasil penelitian dilapangan menunjukkan Yosephus Widayawan selaku owner jasa pelayanan transportasi online Caktrans, observasi yang telah dilakukan peneliti pada tanggal 15 Juni 2016 maka dapat di simpulkan bahwa CT-Eats jasa transportasi online Caktrans merupakan solusi pelayanan jasa transportasi yang aman dan modern. Jasa transportasi rintisan Yosep ini akan bergerak pada konsep sebagai transportasi yang modern dan professional. Kenapa dikatakan modern dan sangat professional. Hal ini dipengaruhi oleh selektifnya perusahaan yang hanya driver professional dan yang lebih modern adalah kendaraan driver ini telah dilengkapi dengan fitur GPS. Dengan fitur GPS ini posisi driver bisa langsung dipantau lewat smartphone. Dan konsep modern dari CT-Eats in juga terlihat dari cara pembayarannya dengan metode cashless. Seperti layaknya jasa transportasi secara umum, program CT-Eats jasa transportasi online dari caktrans ini nantinya akan memiliki layanan utama yaitu pesan antar makanan ke tempat tujuan. Kemudahan dari CT-Eats ini adalah pelayanan yang dapat dilakukan secara online, Semakin mudah layanan CT-Eats karena lewat aplikasi Caktrans yang akan segera diluncurkan pada bulan juli ini. Dalam meningkatkan pelayanan dan menunjang program CT-Eats. Caktrans akan menambah armadanya guna mensiasati peningkatan order pada pelayanan barunya. Penambahan armada ini nantinya akan dikhususkan pada kurir pelayanan jasa antar makanan. Sekitar 1000 armada telah disiapkan oleh Caktrans untuk melayani pelanggan di wilayah Surabaya. CT-Eats ini nantinya akan menjadi program unggulan Caktrans melengkapi program terdahulunya, yaitu CT-Transport. Program ini akan menjadi menjadi harapan sebagai program yang dapat membantu masyarakat khususnya pelanggan setia Caktrans yang punya waktu terbatas untuk pergi ke rumah makan dengan menekankan pelayanan terhadap transaksi pesan antar makanan, secara tidak langsung pelanggan Caktrans merasakan manfaat dari program tersebut. Program CT-Eats juga bertujuan meningkatkan pelayanan transaksi melalui jasa pesan antar makanan Caktrans seperti bekerja sama dengan pemilik usaha makanan mulai dari outlet sampai restoran. Menurut Yosephus Widayawan, pihaknya dalam proses melakukan kerjasama dengan lebih dari 2500 rumah makan yang ingin menjadi parthner bisnis CT-Eats Caktrans dan mengembangkan usahanya dengan mendekatkan bisnisnya kepada pelanggannya. Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan ke Yosephus Widayawan menyatakan bahwa untuk mengenalkan program CT-Eats jasa transportasi online kepada seluruh masyarakat khususnya pelanggan Caktrans perlu adanya perancangan komunikasi visual yang jelas dari visual merchandise nya sebagai identitas dari CT-Eats dan media mempromosikan diri kepada pelanggan tentang program barunya tersebut.

4.2 Segmentasi, Targeting, Positioning STP