26
Kementerian Kesehatan RI
MODUL Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV Melalui Hubungan Seksual
PAKET 1
BAHAN PEMBELAJARAN
SEKS, SEKSUALITAS dan JENDER
pada setiap orang untuk saling menghargai seksualitas orang lain sehingga akan mengurangi stigma yang disebabkan pengetahuan yang kurang.
• Meluruskan mitos, pendidikan seksualitas yang dilakukan secara benar
dan terbuka akan memberikan pengetahuan yang benar secara optimal pada setiap orang sehingga akan bisa meretas mitos yang berkembang
dan dipercaya.
• Meningkatkan kesadaran untuk tidak berperilaku berisiko, pengetahuan
yang benar akan menyadarkan setiap orang untuk menghindari akibat buruk berperikau seks yang berisiko.
C. Jender
1. Perbedaan antara Seks dan Jender.
Secara sederhana seks dan jender bisa dibedakan sebagai berikut :
Karakteristik seks yang primer adalah bagian tubuh manusia yang berperan penting dalam reproduksi misalnya: perempuan memiliki serviks, klitoris, tuba
fallopi, indung telur, uterus, vagina, dan vulva. Sementara laki-laki mempunyai epididimis, penis, prostat, skortum, vesikula seminalis dan testis.
N o Seks
Jender
Seks merupakan jenis kelamin fisik
Seks adalah biologis merupakan bawaan sejak lahir
Seks diberi oleh Tuhan Penggolongan seks adalah laki-laki,
perempuan dan interseks Jender merupakan sifat dan
karakteristik yang dilekatkan kepada laki-laki dan perempuan secara
sosial.
Jender adalah konstruksi sosial masyarakat.
Jender ditentukan oleh manusia. Penggolongan jender adalah
maskulin, feminin dan androgini. 1
2 3
4
27
Kementerian Kesehatan RI
MODUL Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV Melalui Hubungan Seksual
PAKET 1
BAHAN PEMBELAJARAN
SEKS, SEKSUALITAS dan JENDER
Penggolongan sederhana jenis kelamin adalah laki-laki, perempuan dan interseks. Seks jenis kelamin pada dasarnya ditentukan oleh alat kelamin
bagian luar kelamin, alat reproduksi bagian dalam, kromosom, hormon dan berbagai karakteristik tambahan lainnya, misalnya: payudara, rambut muka dan
rambut bagian tubuh lainnya. Semua karakteristik ini dapat diukur dengan menggunakan teknologi yang tepat.
Penggolongan jender adalah maskulin, feminin dan androgini. Jender merujuk pada peranan, perilaku dan kegiatan yang dikontruksikan secara
sosial yang dianggap oleh masyarakat sesuai untuk laki-laki atau perempuan. Konsep jender berubah bersamaan dengan waktu dan berbeda antara satu
budaya dengan budaya lainnya. Jender berbicara tentang peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional yang dibentuk oleh masyarakat. Seorang
laki-laki diharapkan memiliki bentuk fisik yang besar dan mempunyai karakteristik yang tegas dan rasional. Sementara perempuan diharapkan
memiliki bentuk fisik yang langsing, cantik dan bersih serta mengambil peran sebagai tokoh di belakang layar dan penurut. Androgini merupakan kata berasal
dari Yunani yang berarti laki-laki dan perempuan. Androgini merujuk pada percampuran antara karakteristik, sosial dan fisik, laki-laki dan perempuan
dimana tidak ada karakteristik yang dominan.
Komponen seks tidaklah berbeda jauh antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Sementara itu komponen jender berbeda secara signifikan.
Contoh dari karakteristik jender adalah:
a. Laki-laki merokok dipandang biasa, sementara perempuan merokok
dipandang aneh. b.
Perempuan dianggap pengemudi mobil yang lebih buruk dibandingkan laki- laki.
c. Perempuan dipandang lebih cocok melakukan pekerjaan rumah
dibandingkan laki-laki. d.
Tenaga kerja perempuan dipandang lebih murah daripada tenaga kerja laki-laki.
28
Kementerian Kesehatan RI
MODUL Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV Melalui Hubungan Seksual
PAKET 1
BAHAN PEMBELAJARAN
SEKS, SEKSUALITAS dan JENDER
2. Identitas dan Peran Jender.