17
b. Jenis-jenis partisipasi Menurut Davis, seperti yang dikutip oleh Sastropoetro, mengemukakan
jenis-jenis partisipasi masyarakat, yaitu sebagai berikut: 1. Pikiran Psychological participation.
2. Tenaga Physical participation. 3. Pikiran dan tenaga Psychological dan Physical participation.
4. Keahlian Participation with skill. 5. Barang Material participation.
6. Uang Money participation.
12
5. Kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik.
I.6.4 Prasyarat Partisipasi
Menurut Davis dalam Sastropoetro, prasyarat untuk dapat melaksanakan partisipasi secara efektif adalah sebagai berikut:
1. Adanya waktu. 2. Kegiatan partisipasi memerlukan dana perangsang secara terbatas.
3. Subyek partisipasi hendaklah berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatu yang menjadi
perhatiannya. 4. Partisipan harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam arti
kata yang bersangkutan memiliki pemikiran dan pengalaman yang sepadan.
12
Ibid, hal.16
18
6. Bebas melaksanakan peran serta sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
7. Adanya kebabasan dalam kelompok, tidak adanya pemaksaan atau penekanan.
13
6. Adanya pembangunan itu sendiri. Selanjutnya Hamidjojo dan Iskandar dalam Sastropoetro mengemukakan
sebagai berikut: 1. Senasib dan sepenanggungan.
2. Keterlibatan terhadap tujuan hidup. 3. Kemahiran untuk menyesuaikan dengan perubahan keadaan.
4. Adanya prakarsawan. 5. Iklim partisipasi.
14
Jadi dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat akan menunjukkan tingkat dukungan masyarakat terhadap kebijakan publik. Besarnya partisipasi
Dari kedua rumusan diatas pada dasarnya didalam berpartisipasi, partisipan hendaknya mempunyai suatu kemampuan yang dapat
disumbangkannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Partisipasi didasari pula oleh adanya kecocokan atau kebutuhan dari partisipan itu sendiri, kebutuhan
mereka, maka mereka berpartisipasi memanfaatkan dan memeliharanya. Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan publik merupakan
proses dan wujud partisipasi politik masyarakat di dalam kehidupan bernegara.
13
Ibid, hal.16-18
14
Ibid, hal.19
19
masyarakat dipengaruhi oleh tingkat kesadaran hukum dan kesadaran politik masyarakat di dalam suatu negara. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan publik menunjukkan kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah akan sesuai dengan kehendak masyarakat.
I.6.5 Pentingnya Partisipasi dalam Pembangunan
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, ada 4 empat aspek penting dalam rangka partisipasi masyarakat dalam pembangunan, yaitu:
1. Terlibatnya dan ikutsertanya rakyat tersebut sesuai dengan mekanisme proses politik dalam suatu negara, turut menentukan arah, strategi dan
kebijaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah. 2. Meningkatnya artikulasi kemampuan untuk merumuskan tujuan-
tujuan dan terutama cara-cara dalam merencanakan tujuan itu sebaiknya. 3. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan nyata yang konsisten
dengan arah, strategi dan rencana yang telah ditentukan dalam proses politik.
4. Adanya perumusan dan pelaksanaan program-program partisipatif dalam pembangunan yang berencana
.
15
Tanpa partisipasi, pembangunan justru akan mengganggu manusia dalam upayanya untuk memperoleh martabat dan kemerdekaannya. Pentingnya
partisipasi masyarakat juga diungkapkan oleh Kartasasmita, diperlukan
15
Bintoro Tjokromidjojo. 1976. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES. Hal.222-224
20
peningkatan partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya.
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memungkinkan individu, kelompok, serta
masyarakat memperbaiki keadaan mereka sendiri, karena mereka sendirilah yang tahu akan apa yang menjadi kebutuhannya tersebut. Disamping itu, mereka juga
akan merasa memiliki dan bertanggungjawab tentang apa yang telah mereka hasilkan dan apa yang telah mereka manfaatkan.
I.6.6 Pengertian Pembangunan