Latar Belakang PROSEDUR DAN MANFAAT PEMBUATAN NPWP BAGI WAJIB PAJAK DI KANTOR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KPP SLEMAN

i BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nomor Pokok Wajib Pajak atau yang sering disebut dengan NPWP adalah suatu bentuk registrasi yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak kepada orang pribadi atau badan yang melakukan usaha kemudian mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak untuk dikukuhkan sebagai Wajib Pajak.. NPWP merupakan salah satu sarana yang sangat penting dan berguna bagi wajib pajak maupun kantor pajak dalam kegiatan pelayanan administrasi perpajakan yang digunakan sebagai kartu tanda pengenal diri ataupun identitas diri bagi Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam hal perpajakan. Setiap komunikasi yang dilakukan oleh wajib pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak, seperti dalam pelaporan, pembayaran, ataupun dalam hal urusan yang menyangkut tentang masalah pajak, sebagai contoh : Surat Setoran Pajak SSP, Faktur Pajak, Surat Pemberitahuan, semuanya harus mencantumkan NPWP yang dimiliki. Selain itu NPWP sangat diperlukan dalam kegiatan administrasi di Kantor Pajak karena sekarang pelayanan di Kantor Pajak menggunakan basis NPWP. Bahkan sekarang dibeberapa instansi luar Kantor Pajak mensyaratkan adanya penggunaan NPWP, seperti dalam mengikuti tender pemerintah menjadi rekanan pemerintah, urusan perbankan, telekomunikasi dan sebagainya. Dengan adanya NPWP pemerintah dapat terus memantau pemenuhan kewajiban perpajakan masyarakat atau Wajib Pajak sebagaimana penerimaan pajak memegang porsi ± 70 dari penerimaan negara. Karena Penerimaan Pajak merupakan alat bagi pemerintah guna mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan ataupun pemasukan negara, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat guna membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran dalam pembangunan negara. Didalam setiap negara pasti memperlakukan pajak sebagai salah satu cara untuk dapat melangsungkan kehidupan suatu negaranya. Dan dari NPWP inilah i pemerintah juga dapat mengetahui ada atau tidaknya penyelewengan dana pemerintah yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat tinggi pemerintah seperti beberapa kasus yang sering terjadi akhir-akhir ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah dalam meningkatkan NPWP , salah satunya dengan cara Ekstensifikasi wajib pajak. Ekstensifikasi Wajib Pajak adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP kepada Wajib Pajak baik wajib pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang sahampemilik dan pegawai, maupun Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan atau memiliki tempat usaha di pusat perdagangan dan atau pertokoan. Upaya eksensifikasi juga dilakukan kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan cara memaksa Wajib Pajak Orang Pribadi untuk memiliki NPWP secara system, misalnya kewajiban memiliki NPWP sebagai salah satu syarat dalam permohonan kredit perbankan bagi wajib pajak orang pribadi. Ruang lingkup dari kegiatan ekstensifikasi ini menitik beratkan pada kesadaran masyarakat dan peningkatan jumlah Wajib Pajak yang dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan jumlah NPWP dan perluasan objek pajak serta masyarakat yang memiliki penghasilan melebihi PTKP. Kegiatan pemberian NPWP dan atau pengukuhan sebagai PKP Pengusaha Kena Pajak terhadap orang pribadi atau badan termasuk warga negara asing, penentuan objek pajak baru, sosialisasi pajak dan pelayan pajak merupakan bagian dari ruang lingkup kerja dari pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak. Upaya Ekstensifikasi Wajib Pajak yang dilakukan meliputi upaya Ekstensifikasi melalui upaya penyuluhan, sosialisasi, pendataanpenyisiran dan melalui MOU Nota KesepakatanKerjasama dengan instansi-instansi. Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak sebaiknya dilakukan disetiap Kantor Pelayanan Pajak untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak yang selanjutnya dapat meningkatkan jumlah penerimaan pajak. Dengan demikian, kewajiban masyarakat untuk memiliki NPWP telah melekat pada setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi syarat subjektif persyaratan yang sesuai dengan ketentuan Subjek Pajak dalam UU PPh tahun i 1984 dan perubahannya dan objektif persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotonganpemungutan penghasilan dan perubahannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan berdasarkan system self assessment, masyarakat wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk merndapatkan NPWP. Namun kurangnya perhatian masyarakat dan sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang kewajiban dan manfaat NPWP itu sendiri, membuat masyarakat enggan untuk ikut berpartisipasi dalam program yang dilaksanakan pemerintah ini. Maka dari itu penulis mengambil judul ini untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kepada masyarakat tentang arti pentingnya NPWP baik bagi masyarakat itu sendiri maupun bagi pemerintah.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Prosedur Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana Perpajakan Dengan Sengaja Oleh Wajib Pajak Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

4 63 55

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) BAGI WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BATU

0 9 16

Prosedur Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dan Badan Di KPP Pratama Majalaya

0 7 34

Pengaruh Penagihan Pajak Dan Jumlah Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survey PAda KPP Wilayah Kota Bandung Dan KPP Sumedang Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

Prosedur Atas Pendaftaran Nomor Wajib Pajak (NPWP) Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Tegallega

0 5 1

Prosedur Dan Proses Penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Orang pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwakarta

1 12 29

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Jumlah Wajib Pajak Efektif Terhadap Penerimaan Pajak (Survey Pada 15 KPP di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jabar 1)

0 6 28

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENDAFTARAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (NPWP-OP) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN (KP2KP) WONOGIRI

0 0 15