Pedoman Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
SAMBUTAN
Alhamduliliah puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah
SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya maka Pedoman
Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia ini
dapat terwujud sebagal baglan dad Penyelenggaraan
Kesehatan Hajj Indonesia.
Katalog Dalam Terbitan. Kementerlan Kesehatan AI
297.352
Ind
P
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI..Sekretariat
Jenderal
Pedoman Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah
Haji , Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
ISBN YWXMVPRセS
1. Judul
825
I. PILGRIMS
II. HEALTH SERVICES
Amanat UU nomor 13 tahun 2008, pasal 3 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Hajj bahwa Penyelenggaraan
Ibadah Hajj bertujuan untuk memberjkan
pembinaan,
I
pelayanan, dan perlindungan yang sebaikbaiknya bagi
jemaah haJi sehingga jemaah haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai ketentuan ajaran agama Islam. Sesual
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republlk Indonesia
nomor
442/MENKES/SKIVI/2009
tentang
Pedoman
Penyelenggaran Kesehatan Hajj, tujuan Penyelenggaraan
Kesehatan Hajj adalah meningkatkan kondisi kesehatan
jemaah haJi sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah
hajl dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah,
sampai tlba kembali di Tanah Air dan mencegah terjadinya
transmisi penya\"it menular yang mung kin terbawa keluar
I masuk oleh jemaah hajL
Pemblnaan Kesehatan dimaksud meljputi kegiatan
peningkatan kesehatan , bimbingan manasik kesehatan haji
yang dlikuti dengan bimblngan dan penyuluhan kesehatan,
yang diselenggarakan di Puskesmas bersama KUA, Rumah
Sakit, KBIH, LSM, dalam perjalanan di kelompok terbang
dan selama di Arab Saudi melalui pelayanan kesehatan di
BPHI Daker dan BPHI sektor.
KATA PENGANTAR
Semoga pedoman teknis ini dapat menjad
penyelenggaraan pembinaan kesehatan Jemaah hap
Sesuai dengan amanat UU nomor 13 tahun 2008 tentang
Sekretaris Jendl;; ral,
セ@
""
dr. Ratna Rosita, MPHM
NIP 1952120519800
Penyetenggaraan Ibadah Haji dan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 442 IMENKESI SKI
VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaran Kesehatan
Hajl, maka telah dlsusun Pedoman Teknis Pembinaan
Kesehatan Jemaah Hajl sebagaj salah satu pedoman dalam
penyelenggaran kesehatan jemaah haJi di Tanah Air dan di
Arab Saudi.
Buku pedoman teknjs Inl dlharapkan dapat menjadi
acuan petugas pengelola program kesehatan hajj di Pusat,
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupatenl
Kota, Rumah Sakit. dan Puskesmas serta menjadi referensi
dalam Pembinaan Penyelenggara Ibadah Hajj Khusus (PIHK),
Kelompok Bimbingan tbadah Hajl, Ikatan Persaudaraan
HaJI Indonesia, Majells Takllm dan organisasi masyarakat
Islam lainnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada para kontributor
yang telah memberikan masu kan sehinggCl buku ini dapat
terwujud. Untuk kesempurnaan dlmasa akan datang, kaml
mohon krltik dan saran berbagal pihak, agar pedoman inl
menjadi leblh sempu rna.
Kepala
Pl
K esehatan Haji
Dr. Taufik Tjahjadi, Sp.S
niセQYUPTXRG@
DAFTAR lSI
I. PENDAHULUA
A. LatarBelakang
SAMBUTAN ......................................................................................................
III
KATA PENGANTAR .................................................................................,........
V
I.
PENDAHULUAN ............................... i .......................... セ
.......... u ........... .
1
A. Latar Belakang ..._.......................................................................
1
Tujuan .............................................................................................
3
Dasar Hukum .............................................................._ ..............
4
Manfaat...........................................................................................
4
Sasaran.........,..................................................................................
4
Pengertian ..........................._.............._ ..................................
5
Indikator.........................................................................................
5
II. PENYELENGGARAAN ..........................................................................
6
B.
C.
D.
E.
F.
G.
A.
Konsep ............_.,.,.,..........,........................セ ..........
I • • • • • • • • • • •
セ
. . . . . . . . . . . . . . . .
B. Substansi Bimbingan Dan Penyuluhan Kesehatan .......
6
10
C. Pelaksanaan Kegiatan Bimb"ingan dan
Penyuluhan B Kesehatan ..........................................................
11
Ill. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................................
20
l. Pengelola Program Pembinaan (Bimbingan
Penyuluhan) Kesehatan Haji Indonesia ..............................
20
2. Pelaksana Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji ................
21
PENUTUP .........................................................................................................
24
TIM PENYUSUN :
KONTRIBUTOR ...............................................................................................
25
PENYUSUN ......................................................................................................
25
EDITOR..............................................................................................................
25
Ibadah haji sebagai pilar Islam ke5 merupakan
kewajiban umat Islam karena Allah. Waliflahi afannaasi hijjul
bait; manistathooa' ilaihi sabilla (Ali lmran : 97) yaitu bagi
orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.
'.... ampu., atau nlstitho'ah bidang kesehatan adalah mampu
menunaikan ibadah haji ditinjau dari jasmani yang sehat
dan kuat agar dapat melaksanakan perjalanan dan mudah
melakukan prosesibadah haji, berakal sehat dan memiliki
kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji, aman dalam
perjalanan dan pelaksanaan ibadah hajj di Arab Saudi; serta
aman bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Penyelenggaraan Ibadah Haji; sebagaimana diamanahkan
dalam UndangUndang Nomor 13, BAB If pasal 3, tahun
2008, bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan,
dan perlindungan yang sebaikbaiknya bagl Jemaah Haji
sehingga Jemaah Hajl dapal menunalkan i badahnya sesual
dengan ketenluan ajaran agama Islam. Pembinaan Ibadah
Hajl adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan
dan pembimbingan bagi jemaah haji.
Sesuai dengan UndangUndang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pada pasal 62 menyatakan bahwa peningkatan
kesehatan merupakan .segala bentuk upaya yang dilakukan
oleh pemerintah. pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan
peny.uluhan, penyebar luasan informasi, atau kegiatan lain
untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
Pemblnaan Kesehatan jemaah haji dimaksud me\iputi
kegiatan penyuluhan, bimbingan manasik kesehatan haji,
penyebarluasan informasi atau kegiatan lain untuk menllnjang
tercapainya hidup sehat yang dlselenggarakan sejak jelTlt111h
mendaftar sampai 14 hari setelah kepulangan dati Arab Saudi,
yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan Puskesmas,
Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, bersama KUA, KBIH dan LSM
secara terpadu dan menyeluruh (paripurna). Pembinaan
kesehatan diselenggarakan di daerah asal, embarkasil
debarkasi hajj, selama perJalanan dan di Arab Saudi.
Data pemeriksaan awal status kesehatan jemaah haji
sebagian masih mempunyai risiko tinggi. Proporsi jemaah
hajl rlsiko tlng9i berklsar 3045%, sebagian besar karena usia
lanjut Hipertensi dan Diabetes Mellitus merupakan penyakit
risiko tinggl terbanyak (25 37%), sementara penyakit saluran
pernapasan dan saluran pencernaan semakin meningkat
jumlahnya dari tahun ketahun. Jemaah yang tidak risti
sebagian besar masih memiliki pengetahuan,sii
Alhamduliliah puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah
SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya maka Pedoman
Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia ini
dapat terwujud sebagal baglan dad Penyelenggaraan
Kesehatan Hajj Indonesia.
Katalog Dalam Terbitan. Kementerlan Kesehatan AI
297.352
Ind
P
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI..Sekretariat
Jenderal
Pedoman Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah
Haji , Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2011
ISBN YWXMVPRセS
1. Judul
825
I. PILGRIMS
II. HEALTH SERVICES
Amanat UU nomor 13 tahun 2008, pasal 3 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Hajj bahwa Penyelenggaraan
Ibadah Hajj bertujuan untuk memberjkan
pembinaan,
I
pelayanan, dan perlindungan yang sebaikbaiknya bagi
jemaah haJi sehingga jemaah haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai ketentuan ajaran agama Islam. Sesual
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republlk Indonesia
nomor
442/MENKES/SKIVI/2009
tentang
Pedoman
Penyelenggaran Kesehatan Hajj, tujuan Penyelenggaraan
Kesehatan Hajj adalah meningkatkan kondisi kesehatan
jemaah haJi sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah
hajl dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah,
sampai tlba kembali di Tanah Air dan mencegah terjadinya
transmisi penya\"it menular yang mung kin terbawa keluar
I masuk oleh jemaah hajL
Pemblnaan Kesehatan dimaksud meljputi kegiatan
peningkatan kesehatan , bimbingan manasik kesehatan haji
yang dlikuti dengan bimblngan dan penyuluhan kesehatan,
yang diselenggarakan di Puskesmas bersama KUA, Rumah
Sakit, KBIH, LSM, dalam perjalanan di kelompok terbang
dan selama di Arab Saudi melalui pelayanan kesehatan di
BPHI Daker dan BPHI sektor.
KATA PENGANTAR
Semoga pedoman teknis ini dapat menjad
penyelenggaraan pembinaan kesehatan Jemaah hap
Sesuai dengan amanat UU nomor 13 tahun 2008 tentang
Sekretaris Jendl;; ral,
セ@
""
dr. Ratna Rosita, MPHM
NIP 1952120519800
Penyetenggaraan Ibadah Haji dan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 442 IMENKESI SKI
VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaran Kesehatan
Hajl, maka telah dlsusun Pedoman Teknis Pembinaan
Kesehatan Jemaah Hajl sebagaj salah satu pedoman dalam
penyelenggaran kesehatan jemaah haJi di Tanah Air dan di
Arab Saudi.
Buku pedoman teknjs Inl dlharapkan dapat menjadi
acuan petugas pengelola program kesehatan hajj di Pusat,
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupatenl
Kota, Rumah Sakit. dan Puskesmas serta menjadi referensi
dalam Pembinaan Penyelenggara Ibadah Hajj Khusus (PIHK),
Kelompok Bimbingan tbadah Hajl, Ikatan Persaudaraan
HaJI Indonesia, Majells Takllm dan organisasi masyarakat
Islam lainnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada para kontributor
yang telah memberikan masu kan sehinggCl buku ini dapat
terwujud. Untuk kesempurnaan dlmasa akan datang, kaml
mohon krltik dan saran berbagal pihak, agar pedoman inl
menjadi leblh sempu rna.
Kepala
Pl
K esehatan Haji
Dr. Taufik Tjahjadi, Sp.S
niセQYUPTXRG@
DAFTAR lSI
I. PENDAHULUA
A. LatarBelakang
SAMBUTAN ......................................................................................................
III
KATA PENGANTAR .................................................................................,........
V
I.
PENDAHULUAN ............................... i .......................... セ
.......... u ........... .
1
A. Latar Belakang ..._.......................................................................
1
Tujuan .............................................................................................
3
Dasar Hukum .............................................................._ ..............
4
Manfaat...........................................................................................
4
Sasaran.........,..................................................................................
4
Pengertian ..........................._.............._ ..................................
5
Indikator.........................................................................................
5
II. PENYELENGGARAAN ..........................................................................
6
B.
C.
D.
E.
F.
G.
A.
Konsep ............_.,.,.,..........,........................セ ..........
I • • • • • • • • • • •
セ
. . . . . . . . . . . . . . . .
B. Substansi Bimbingan Dan Penyuluhan Kesehatan .......
6
10
C. Pelaksanaan Kegiatan Bimb"ingan dan
Penyuluhan B Kesehatan ..........................................................
11
Ill. STRUKTUR ORGANISASI ....................................................................
20
l. Pengelola Program Pembinaan (Bimbingan
Penyuluhan) Kesehatan Haji Indonesia ..............................
20
2. Pelaksana Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji ................
21
PENUTUP .........................................................................................................
24
TIM PENYUSUN :
KONTRIBUTOR ...............................................................................................
25
PENYUSUN ......................................................................................................
25
EDITOR..............................................................................................................
25
Ibadah haji sebagai pilar Islam ke5 merupakan
kewajiban umat Islam karena Allah. Waliflahi afannaasi hijjul
bait; manistathooa' ilaihi sabilla (Ali lmran : 97) yaitu bagi
orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.
'.... ampu., atau nlstitho'ah bidang kesehatan adalah mampu
menunaikan ibadah haji ditinjau dari jasmani yang sehat
dan kuat agar dapat melaksanakan perjalanan dan mudah
melakukan prosesibadah haji, berakal sehat dan memiliki
kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji, aman dalam
perjalanan dan pelaksanaan ibadah hajj di Arab Saudi; serta
aman bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Penyelenggaraan Ibadah Haji; sebagaimana diamanahkan
dalam UndangUndang Nomor 13, BAB If pasal 3, tahun
2008, bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan,
dan perlindungan yang sebaikbaiknya bagl Jemaah Haji
sehingga Jemaah Hajl dapal menunalkan i badahnya sesual
dengan ketenluan ajaran agama Islam. Pembinaan Ibadah
Hajl adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan
dan pembimbingan bagi jemaah haji.
Sesuai dengan UndangUndang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan pada pasal 62 menyatakan bahwa peningkatan
kesehatan merupakan .segala bentuk upaya yang dilakukan
oleh pemerintah. pemerintah daerah, dan/atau masyarakat
untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan
peny.uluhan, penyebar luasan informasi, atau kegiatan lain
untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
Pemblnaan Kesehatan jemaah haji dimaksud me\iputi
kegiatan penyuluhan, bimbingan manasik kesehatan haji,
penyebarluasan informasi atau kegiatan lain untuk menllnjang
tercapainya hidup sehat yang dlselenggarakan sejak jelTlt111h
mendaftar sampai 14 hari setelah kepulangan dati Arab Saudi,
yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan Puskesmas,
Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, bersama KUA, KBIH dan LSM
secara terpadu dan menyeluruh (paripurna). Pembinaan
kesehatan diselenggarakan di daerah asal, embarkasil
debarkasi hajj, selama perJalanan dan di Arab Saudi.
Data pemeriksaan awal status kesehatan jemaah haji
sebagian masih mempunyai risiko tinggi. Proporsi jemaah
hajl rlsiko tlng9i berklsar 3045%, sebagian besar karena usia
lanjut Hipertensi dan Diabetes Mellitus merupakan penyakit
risiko tinggl terbanyak (25 37%), sementara penyakit saluran
pernapasan dan saluran pencernaan semakin meningkat
jumlahnya dari tahun ketahun. Jemaah yang tidak risti
sebagian besar masih memiliki pengetahuan,sii