Manajemen Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 Di Embarkasi Jakarta Pondok Gede

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
PADA MUSIM HAJI 2016 DI EMBARKASI
JAKARTA PONDOK GEDE

Skripsi
Diajukan Kepada Faultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S. Sos.)

Oleh:
Akhmad Al Habash
NIM: 1112053100041

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M


MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
PADA MUSIM HAJI 2016 DI EMBARKASI
JAKARTA PONDOK GEDE

Skripsi
Diajukan Kepada Faultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S. Sos.)

Oleh :
Akhmad Al Habash
NIM: 1112053100041

Di Bawah Bimbingan :

Drs. H. Ahmad Kartono, M. Si

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul: “Manajemen Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji
Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede” telah diujikan
dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat tanggal 30 September 2016. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) pada
jurusan Manajemen Dakwah.
Jakarta, 10 Oktober 2016
Sidang Munaqasah
Ketua Merangkap Anggota,

Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Cecep Castrawijaya.MA
NIP. 19670818 199803 1 002


Drs. Sugiharto, MA
NIP. 19660806 199603 1 001
Anggota,

Penguji I,

Penguji II,

Dra. Hj. Jundah Sulaeman, MA
NIP. 19620303 199203 2 001

Amirudin, M. Si
NIP. 19820608 201101 1 003
Pembimbing,

Drs. H. Ahmad Kartono, M. Si

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos.) di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari saya terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 September 2016

Akhmad Al Habash

ABSTRAK
Akhmad Al Habash, 1112053100041, Manajemen Pelayanan Kesehatan
Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede, di
bawah bimbingan Drs. H. Ahmad Kartono, M. Si.
Haji merupakan ibadah yang sangat masyhur bagi umat muslim di seluruh

dunia yang mana merupakan salah satu rukun islam yang ke-lima. Dari tahun ke
tahun minat jemaah untuk melaksanakan ibadah haji begitu meningkat, itu terbukti
dengan lamanya Waiting List menunggu jadwal pemberangkatan. Pada musim haji
tahun 2016 ini pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai Istithaah
kesehatan jemaah haji yang terdaftar untuk berangkat haji. Kesanggupan (Istithaah)
secara fisik menjadi syarat boleh dan tidaknya jemaah untuk berangkat. Sebelum
berangkat jemaah harus melaksanakan pemeriksaan kesehatan hingga 3 kali.
Pemeriksaan kesehatan akhir dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Jakarta
Pondok Gede sebagai penentu bisa atau tidaknya jemaah tersebut berangkat.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui
manajemen pelayanan kesehatan yang ada di Embarkasi Jakarta Pondok Gede. 2)
Apa saja bentuk pelayanan yang diberikan. 3) Mengetahui ketentuan jemaah yang
dapat diberangkatkan setelah pemeriksaan akhir. 4) Mengetahui faktor pendukung
dan penghambat selama kegiatan ini berlangsung.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dimulai
dengan mengumpulkan informasi-informasi selama musim haji berlangsung baik
dengan melakukan pengamatan, wawancara ataupun dokumentasi untuk
dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh orang banyak.
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa
manajemen pelayanan kesehatan yang diberikan di Asrama Haji sangat besar

dampaknya bagi jemaah, dengan adanya manajemen yang baik maka akan
melancarkan dan memudahkan proses pemeriksaan kesehatan. Apakah jemaah
sudah menjalani suntik meningitis, kemudian jemaah haji risti (resiko tinggi) akan
disematkan gelang untuk mengetahui kondisi kesehatan jemaah tersebut, jika
jemaah sakit atau belum periksa kesehatan baik hasil pemeriksaan yang tidak
lengkap atau BKJH (Buku Kesehatan Jemaah Haji) tidak ada maka akan diarahkan
ke poliklinik, serta rujukan ke laboratorium dan apabila perlu perawatan maka akan
dirujuk ke RS Haji Jakarta Pondok Gede.
Tidak semua jemaah yang sudah mendapatkan SPMA (Surat Panggilan
Masuk Asrama) bisa diberangkatkan, berdasarkan peraturan baru jemaah yang
tidak bisa diberangkatkan adalah jemaah yang menjalani cuci darah, jemaah yang
hamil dan belum melakukan suntik meningitis, jemaah yang masih ada bakteri
TBC, jemaah yang HB nya dibawah 8,5 juga ditunda sampai HB nya naik karena
ini akan mempengaruhi kesehatannya ketika di pesawat. Salah satu faktor
penghambat untuk pelayanan ini adalah jemaah yang datang tidak sesuai waktu
undangan di SPMA, dan kegiatan ini berjalan dengan baik karena SDM yang
memadai.
Kata Kunci: Manajemen Pelayanan Kesehatan, Jemaah Haji dan Embarkasi
Jakarta Pondok gede.


i

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamduliilahirabbil’alamiin penulis panjatkan kehadirat Allah
Swt, berkat rahmat, pertolongan, kekuatan dan kasih sayang serta Cinta Beliaulah
penulis mampu menyelesaikan sebuah skripsi untuk memenuhi persyaratan
menyelesaikan perkuliahan di jurusan Manajemen Dakwah konsentrasi Manajemen
Haji dan Umrah. Sholawat dan salam Allahumma sholli’ala Muhammad wa ‘ala ali
Muhammad penulis lantunkan buat baginda Rosullah SAW, beliaulah suri teladan
kita umat Islam, beliaulah Uswatun Hasanah yang harus kita ikuti jejak-jejak amal
sholeh beliau dalam menjalani kehidupan ini.
Alhamdulillah dalam waktu kurang lebih 2 bulan, akhirnya penulis mampu
juga menyelesaikan proses penulisan karya ilmiah ini yang berjudul “Manajemen
Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta
Pondok Gede” guna untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos.)
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari banyaknya kekurangan
dan kelemahan dalam penulisan ini. Namun, dengan keterbatasan dan kekurangan
akhirnya penulisan karya ilmiah ini bisa diselesaikan. Hal ini tidak akan selesai
dengan sendirinya, melainkan karena dukungan dan bantuan banyak pihak, baik
moril maupun materil.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Hj. Asih Sinarsih dan H. Abdul Fatah Sarman yang
selalu mendoakan dan mengajari penulis makna dari perjalanan hidup. Tanpa
Mamah dan Papah, gelar sarjana yang penulis raih tak semudah didapatkan
seperti membalikkan tangan. Namun dengan kerja keras dari kedua tangan
ii

mereka lah, hasil nya dapat penulis rasakan. Semoga Allah muliakan derajat
mereka. Aamiin ya Rabbal’alamiin. Serta
2. Kakak, adek, keponakan dan semua keluarga besar penulis yang tak hentinya
memberikan dukungan sehingga skripsi ini mampu diselesaikan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA, beserta jajarannya.
4. Drs. Cecep Castrawijaya, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.
5. Drs. Sugiharto, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
6. Drs. H. Ahmad Kartono, M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Beliau yang
telah mengajarkan banyak mata kuliah tentang haji dan umrah sejak dari bangku
kuliah dan membimbing penulis dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
Semoga Allah balas jasa beliau yang telah banyak memberikan pengetahuan
kepada penulis dan teman-teman MHU (Manajemen Haji & Umrah) angakatan

2012. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bermanfaat hingga akhir hayat.
7. Dra. Hj. Jundah Sulaeman, MA. selaku dosen penguji 1 dan Amirudin, M. Si.
selaku dosen penguji 2 dalam sidang munaqasah untuk memberikan masukan
yang sangat membantu penulis dalam menyempurnakan revisi skripsi untuk
kesempurnaan penulisan skripsi.
8. Drs. H. Hasanudin. MA, selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan kepada penulis.
9. Lili Bariadi, MM. M. Si. selaku dosen Manajemen Koperasi yang telah
memberikan suntikan semangat kepada penulis serta tempat dan waktu dalam
mendiskusikan penelitan skripsi sehingga mampu diselesaikan dengan baik.

iii

10. Para Dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya
Jurusan Manajemen Haji dan Umrah yang telah membekali penulis sehingga
bisa mencapai gelar sarjana.
11. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah serta perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah mengizinkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi di ruangan perpustakaan, serta melayani dalam
peminjaman buku.

12. Rahmat Ohello M. Kes, Dr. Theresia Hermin S.W, Dra. Atik Yuliharti M. Kes,
Yuliandri SKM, M. Kes, Pak Arif dan semua tim kesehatan Embarkasi Jakarta
Pondok Gede yang telah membantu penulis dalam memberikan data, sehingga
skripsi ini bisa diselesaikan sesuai dengan harapan.
13. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Haji Jakarata Pondok Gede dan
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta yang telah mengizinkan
penulis melakukan penelitian di Embarkasi Jakarta Pondok Gede.
14. Saudari Revi Rahadian sekaligus partner yang sangat membantu penulis selama
proses menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah balas jasa beliau dan
menjadikan beliau wanita sukses dunia maupun akhirat.
15. Teman-teman Asrama Putera, kost dan geng Ukhuy (Budi, Deden, Didin, Faiq,
Iik, Muslim, Rizky, Shandy S.). Telah membantu penulis dalam banyak hal.
Semoga Allah mudahkan mereka dalam menyelesaikan apa yang dicita-citakan.
16. Teman-teman MHU (Manajemen Haji dan Umrah) angkatan 2012 dan temanteman KKN (Kuliah Kerja Nyata) Serabi 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semoga bagi yang belum menyusun skripsi segera menyusul dan dimudahkan
dalam penulisan skripsinya.

iv

Serta kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu,

penulis mengucapkan banyak terimaksih dan semoga Allah SWT memudahkan dan
meridhoi semua aktifitas kita. Aamiin.
Sebagai kata terakhir penulis hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis, bagi pembaca semua dan bagi pihak yang
menyelenggarakan biro perjalanan travel khususnya Haji dan Umrah. Sekali lagi
penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu
melancarkan penulisan ini. Semoga urusan kita semua Allah mudahkan dan Allah
ridhoi. Aamiin.

Jakarta, 25 September 2016

Akhmad Al Habash

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...........................................................6
1. Pembatasan Masalah ..............................................................................6
2. Perumusan masalah................................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................7
1. Tujuan Penelitian ...................................................................................7
2. Manfaat Penelitian .................................................................................7
D. Metodologi Penelitian ..................................................................................8
1. Metode Penelitian...................................................................................8
2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................................9
3. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................9
4. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................9
a. Wawancara.......................................................................................9
b. Observasi........................................................................................10
c. Dokumentasi ..................................................................................10
d. Sumber Data...................................................................................11

vi

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................................11
F. Sistematika Penulisan ................................................................................12
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG MENAJEMEN PELAYANAN
KESEHATAN DAN JEMAAH HAJI ................................................................14
A. Manajemen Pelayanan Kesehatan..............................................................14
1. Pengertian Manajemen Pelayanan Kesehatan......................................14
2. Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan ............................................19
3. Unsur Manajemen Pelayanan Kesehatan .............................................23
4. Ruang Lingkup Manajemen Pelayanan Kesehatan..............................25
5. Ciri-ciri Pelayanan Kesehatan yang Baik ............................................28
B. Jemaah Haji................................................................................................31
1. Pengertian Jemaah Haji........................................................................31
2. Klasifikasi Jemaah Haji........................................................................33
3. Makna Istithaah Pada Aspek Kesehatan Jemaah Haji.........................34
4. Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji.......................................................38
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PANITIA PENYELENGGARA
IBADAH HAJI (PPIH) BIDANG KESEHATAN EMBARKASI JAKARTA
PONDOK GEDE..................................................................................................41
A. Sejarah Berdirinya PPIH Bidang Kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok
Gede ...........................................................................................................41
B. Struktur Organisasi PPIH Bidang Kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok
Gede ...........................................................................................................58
C. Visi dan Misi PPIH Bidang Kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok Gede .61

vii

D. Tugas Pokok dan Fungsi PPIH Bidang Kesehatan Embarkasi Jakarta
Pondok Gede ..............................................................................................62
BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH
HAJI PADA MUSIM HAJI 2016 DI EMBARKASI JAKARTA PONDOK
GEDE ....................................................................................................................66
A. Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan dan Evaluasi
Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi
Jakarta Pondok Gede..................................................................................66
1. Perencanaan (Planning) .......................................................................66
2. Pengorganisasian (Organizing)............................................................77
3. Penggerakkan (Actuating)....................................................................83
4. Pengawasan (Controling).....................................................................83
5. Evaluasi (Evaluating)...........................................................................87
B. Bentuk Pelayanan Kesehatan Terhadap Jemaah Haji Pada Musim Haji
2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede...................................................90
C. Ketentuan Jemaah Haji yang dapat Diberangkatkan Setelah Melalui Proses
Pemeriksaan Kesehatan Akhir Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi
Jakarta Pondok Gede..................................................................................93
D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Memberikan Pelayanan
Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta
Pondok Gede ..............................................................................................96
1. Faktor Pendukung Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji ........................96
2. Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji.......................98
BAB V PENUTUP..............................................................................................102
viii

A. Kesimpulan ..............................................................................................102
B. Saran.........................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................106
LAMPIRAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Embarkasi Jakarta Pondok Gede ......................................................59

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Jakarta
Pondok Gede ....................................................................................60

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Pengawasan Kesehatan di Asrama Haji Jakarta Pondok Gede ........86

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Haji merupakan ibadah yang sangat masyhur bagi umat muslim di
seluruh dunia yang mana merupakan salah satu rukun islam yang ke-lima.
Banyak sejarah serta jejak-jejak peninggalan para Nabi dan Rasul yang akan
kita ketahui ketika kita melaksanakan ibadah haji. Setiap tahun yang
menunaikan ibadah haji sangat banyak dari berbagai negara, ras dan jenis
kelamin yang berbeda. Salah satunya yang hadir dari berbagai negara islam
dunia yaitu negeri kita Indonesia.
Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,
masyarakatnya memiliki antusiasme yang sangat besar untuk pergi berhaji.
Pemerintah Arab Saudi menentukan kuota bagi jemaah haji Indonesia
sebesar 211.000 orang setiap tahunnya. Namun sejak 2013 kuota tersebut
berkurang hingga 20 persen. Jumlah jemaah haji Indonesia dibatasi menjadi
168.000 orang saja. Pengurangan tersebut terjadi akibat proyek perluasan
Masjidil Haram.1

1

INDOPOS, Sejarah Penentuan Kuota Haji, Mengacu KTT OKI pada 1987,
http://indopos.co.id/sejarah-penentuan-kuota-haji-mengacu-ktt-oki-pada-1987/,
diakses
20
September 2016, jam 10.30 WIB.

1

2

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan kuota haji
untuk tahun 2016, untuk Indonesia dan seluruh negara sama seperti tahun
lalu. Kuota jemaah Indonesia sendiri sebanyak 168.800 jemaah haji dari
berbagai provinsi.2 Untuk provinsi DKI Jakarta jumlah jemaah haji yang
mendapatkan kuota pemberangkatan sebanyak 5.628 orang.3
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama RI,
Abdul Jamil meminta calon haji tahun 2016 mengantisipasi musim panas di
Arab Saudi.4 Musim haji tahun 2016 ini akan dibarengi datangnya suhu
panas ekstrem di Arab Saudi. Kota Mekkah diprediksi panas membara di
siang hari, sehingga para jemaah calon haji diimbau untuk melakukan
langkah-langkah antisipasi agar aman dari serangan stroke akibat paparan
sinar matahari (sunstroke). Sebuah hasil studi dari lembaga riset iklim
internasional dibawah kendali Institut Penjaga Dua Masjid Suci menyatakan
baru-baru ini seperti dikutip laman portal berita terkemuka di Arab Saudi,
musim haji 2016 akan jatuh pada bulan-bulan dengan kondisi cuaca panas
sangat ekstrem, yakni Juni-Juli-Agustus-September. “Cuaca panas pada
musim haji tahun ini adalah yang terpanas dalam 10 tahun kedepan,” ujar

hasil studi itu.5

2
Agung
Sasongko,
Menag:
Kuota
Haji
2016
Tetap
168.800,
http://republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/16/03/16/o447id313-menag-kuota-haji2016-tetap-168800, diakses 20 September 2016, jam 10.34 WIB.
3
Erna Martiyanti, 5.628 Jemaah Haji DKI Diberangkatkan Dalam 15 Kloter,
http://www.beritajakarta.com/read/34022/5628_Jemaah_Haji_DKI_Diberangkatkan_Dalam_15_K
loter#.V_j0LeV97Mw, diakses 20 September 2016, jam 10.35 WIB.
4
Debby Hariyanti Mano, Kemenag Imbau Calon Haji Antisipasi Musim Panas,
http://gorontalo.antaranews.com/berita/25109/kemenag-imbau-calon-haji-antisipasi-musimpanas?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=news, diakses 20 September 2016,
jam 10.36 WIB.
5
Go Muslim, Terpanas Dalam 10 Tahun: Suhu Terpanas Iringi Musim Haji 2016,
http://www.gomuslim.co.id/read/news/2016/03/18/85/suhu-terpanas-iringi-musim-haji-2016.html,
diakses 20 September 2016, jam 10.40 WIB.

3

Mengingat besarnya medan perjalanan ibadah haji sebagaimana
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:

Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya)
maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu)
menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta” (QS. Ali Imran : 97)
Kesanggupan atau kemampuan (Istithaah) merupakan syarat yang
telah ditetapkan bagi mereka yang ingin menunaikan rukun islam ke-lima,
yaitu ibadah haji. Secara singkat, syarat kesanggupan atau kemampuan itu
dapat diuraikan dalam bentuk kemampuan finansial dan kesehatan jasmani,
sehingga seorang dapat menanggung beban berat perjalanan ibadah haji
yang sering dianalogikan sebagai jihad kecil.6
“Mampu” atau “Istithaah” bidang kesehatan adalah mampu

menunaikan ibadah haji ditinjau dari jasmani yang sehat dan kuat agar dapat
melaksanakan perjalanan dan mudah melakukan proses ibadah haji, berakal

6

Departemen Agama R.I. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta,
TA’LIMATUL HAJI : Peraturan Pemerintah Arab Saudi Tentang Penyelenggaraan haji (Jakarta:
Direktorat Jenderal Penerangan, Humas dan Penyuluhan Arab Saudi, 2002), h. 4-5

4

sehat dan memiliki kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji, aman
dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, serta aman
bagi keluarga yang ditinggalkannya.7
Sebagaimana amanat Undang Undang nomor 13 tahun 2008, pasal
3 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji bahwa Penyelenggaraan Ibadah
Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji sehingga jemaah haji dapat
menunaikan ibadahnya sesuai ketentuan ajaran agama Islam. Sesuai dengan
Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

nomor

442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaran Kesehatan
Haji, tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah meningkatkan kondisi
kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji
dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di
Tanah Air dan mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang
mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji.
Pelayanan Kesehatan dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan,
perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji yang diikuti dengan
bimbingan dan penyuluhan kesehatan, yang diselenggarakan di Puskesmas,
Rumah Sakit dan dalam perjalanan di kelompok terbang dan selama di Arab
Saudi melalui pelayanan kesehatan di BPHI Daker dan BPHI sektor.8
Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan
kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/pra

7

Pedoman Teknis Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji (Jakarta: Kementrian Kesehatan RI,
2014), h. 1
8
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji (Pusat Kesehatan Haji Kementrian
Kesehatan RI: 2010), h.iii

5

haji dan pada saat kepulangan/pasca haji), pelayanan kesehatan di
embarkasi dan debarkasi, pelayanan kesehatan selama di penerbangan,
pelayanan kesehatan selama di Arab Saudi, dan pelayanan kesehatan di
kelompok terbang. Pelayanan kesehatan tersebut satu dengan lain
merupakan proses pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif. 9
Dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan di embarkasi yang
merupakan salah satu bentuk pemeriksaan tahap ketiga. Pemeriksaan tahap
tiga merupakan pemeriksaan final untuk menentukan apakah calon jemaah
haji laik berangkat atau tidak.
Untuk melakukan upaya persiapan yang tepat kepada calon jemaah
haji, diperlukannya sistem manajemen pelayanan kesehatan jamaah haji.
Persiapan di embarkasi menjelang ke berangakatan dilakukan secara
selektif, mencakup pemeriksaan kelengkapan dokumen, pelayanan
kesehatan dan pemeliharaan kekuatan fisik dan mental agar jemaah haji
dapat melaksanakan ibadah dalam keadaan prima dan mantap. Karena
keadaan lingkungan dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan
keadaan di Indonesia. Maka sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
yang baru nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji,
penetapan status jemaah haji yang tidak memenuhi syarat istithaah maka
tidak laik terbang sebagaimana yang telah disepakati oleh PPIH (Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji) Embarkasi Bidang Kesehehatan.

9

Sumber paper, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 422 SK VI tahun
2009, tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia (Jakarta: Menteri Kesehatan
RI, 2009), h. 13

6

Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian terhadap masalah
ini dengan judul “Manajemen Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Pada
Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan dalam
permasalahan yang akan penulis angkat, dengan tujuan untuk
menghindari perluasan materi yang akan dibahas. Adapun batasan
masalah yang akan penulis angkat adalah tentang Manajemen Pelayanan
Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta
Pondok Gede.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan dari masalah di atas, maka masalahmasalah pokok yang akan penulis bahas dalam skripsi ini adalah:
a. Bagaimana manajemen pelayanan kesehatan terhadap jemaah haji
pada musim haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede?
b. Apa saja bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap
jemaah haji pada musim haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok
Gede?
c. Bagaimana ketentuan jemaah haji yang dapat diberangkatkan?
d. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam memberikan
pelayanan kesehatan jemaah haji pada musim haji 2016 di
Embarkasi Jakarta Pondok Gede?

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini, diantaranya:
a. Untuk mengetahui sistem manajemen pelayanan kesehatan yang ada
di Embarkasi Jakarta Pondok Gede
b. Untuk mengetahui bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
terhadap jemaah haji.
c. Untuk mengetahui ketentuan jemaah haji yang dapat diberangkatkan
ke Arab Saudi.
d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
pelayanan kesehatan di Embarkasi Jakarta Pondok Gede.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin penulis capai dalam penelitian ini
adalah:
a. Manfaat Akademik
1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa membantu
referensi keilmuan di bidang Manajemen Haji dan Umrah serta
menjadi acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah lainnya.
b. Manfaat Praktis.
1. Penelitian dapat digunakan oleh Kementrian Agama dan
perusahaan

biro

perjalanan

haji

dan

umrah

(PIHK:

Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) serta KBIH (Kelompok

8

Bimbingan Ibadah Haji) dalam membantu calon jemaahnya
untuk menjaga kesehatan sebelum dan selama musim haji.
2. Menjadi pedoman untuk para calon jemaah haji dalam
mempersiapkan kesehatan sebelum berangkat dan selama di
tanah suci.
3. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji khususnya bidang pelayanan
kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok Gede dapat memberikan
pelayanan terbaik kepada jemaah haji.
4. Bagi penulis, seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian
yang diperoleh mengenai manajemen pelayanan kesehatan yang
ada di Embarkasi Jakarta Pondok Gede dapat memperluas
wawasan dan sekaligus memperoleh pengetahuan empiris
penulis.
D. Metodologi penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor, pendekatan kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati.10
Sedangkan menurut Nawawi, pendekatan kualitatif dapat
diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi

10

Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2010) h. 4

9

dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu objek dan dihubungkan
dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis
maupun praktis. Penelitian kualitatif dimulai dengan mengumpulkan
informasi-informasi dalam situasi sewajarnya untuk dirumuskan
menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat
manusia.11
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
(PPIH) bidang kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok Gede 2016.
Sedangkan yang dijadikan objek penelitian ini adalah Manajemen
Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi
Jakarta Pondok Gede.
3. Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini mengambil lokasi di Asrama Haji Jakarta Pondok
Gede yang beralamat di Jalan Raya Pondok Gede Jakarta Timur Telepon
021 8009421. Waktu penelitian ini, dilakukan sejak bulan Agustus
sampai dengan bulan September 2016.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan
diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan

11

Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1992), h. 209

10

terlebih dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.12 Penulis
menggunakan teknik interview bebas terpimpin, yaitu penulis
menggunakan beberapa pertanyaan

kepada responden yang

telah penulis siapkan, lalu dijawab oleh responden dengan bebas
dan terbuka.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung yakni dimana
penyelidik mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala
dan obyek yang diteliti.13 Penulis melakukan penelitian dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematis bahan dan data
terkait dengan pelayanan yang dilakukan oleh Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan Embarkasi
Jakarta Pondok Gede.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen.14 Penulis menggunakan data dan
sumber yang ada di lapangan dengan masalah yang akan dibahas
sebagai usaha dalam memamaparkan sebuah objek studi yang
ditulis dan memahami dengan seksama subjek penelitian. Serta

12
Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi, Tesis. Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 138
13
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1980), h. 102
14
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT
Bumi Aksara, 2003), Cet. Ke-4, h. 73

11

memberikan interpretasi yang sesuai dengan gambaran yang
dipikirkan.
d. Sumber Data
1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang dilakukan peneliti, yakni peneliti
melakukan

sendiri

observasi

dilapangan

maupun

di

laboratorium.15 Pelaksanaannya dapat berupa survey dengan
mewawancarai.
2) Data Sekunder adalah data yang tersusun dalam bentuk
dokumen-dokumen, dalam penelitian ini yang menjadi sumber
data adalah buku-buku, jurnal, makalah, website dan sumber
informasi lainnya.
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang
harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah
penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya penulis
menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang ibadah haji, juduljudul skripsi tersebut adalah :
Isnaini S, “Manajemen Pelayanan Kesehatan Jemaah Haj Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Pada Musim Haji Tahun 2010.” Skripsi
mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Tahun 2011 ini, membahas

15

Dergibson Siagian dan Sugiarto, Metode Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 16

12

tentang bagaimana sistem manajemen pelayanan kesehatan yang diterapkan
oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang kepada jemaah haji sesuai dengan
fungsi manajemen serta aspek kesehatan yang dilayani.
Putri Debby Iswar, “Evaluasi Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji
Pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014.”

Skripsi mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah Tahun 2015, berisi
pembahasan tentang bagaimana hasil evaluasi pelayanan dalam standar
pelaksanaan kesehatan jemaah haji di Pusat Kesehatan Haji Kementrian
Kesehatan RI serta presentase dari segi kesehatan dan wafat jemaah haji
baik di dalam maupun di luar sarana pelayanan kesehatan Kementrian RI.
Arief Ridwan Budiman, “Respon Jemaah Haji Terhadap Pelayanan

Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2013.”
Skripsi mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Tahun 2014 ini
memaparkan bahasan tentang bagaimana mengetahui respon jemaah haji
terhadap kualitas

pelayanan kesehatan di Kabupaten Bekasi dan

mengetahui perbedaan kualitas pelayanan kesehatan jemaah haji dengan
variabel tingkat pendidikan dan usia jemaah haji.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari lima bab,
adapun pembahasannya secara rinci adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

13

BAB II : Membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan
meliputi pengertian, fungsi, ruang lingkup, dan ciri-ciri pelayanan
kesehatan yang baik dan

membahas tentang jemaah haji meliputi

pengertian, klasifikasi, makna istithaah kesehatan, dan pelayanan kesehatan
jemaah haji.
BAB III : Tinjauan umum tentang Panitia Penyelenggara Ibadah
Haji (PPIH) bidang kesehatan Embarkasi Jakarta Pondok Gede, sejarah
berdirinya, struktur organisasi, visi dan misi, serta tugas pokok dan fungsi
panitia pelayanan kesehatan.
BAB IV : Analisis Manajemen Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji
Pada Musim Haji 2016 di Embarkasi Jakarta Pondok Gede meliputi
manajemen secara umum tentang pelayanan kesehatan jemaah haji di
Embarkasi Jakarta Pondok Gede, bentuk pelayanan kesehatan, ketentuan
Jemaah haji yang dapat diberangkatkan serta faktor pendukung dan faktor
penghambat pelayanan kesehatan.
BAB V : Penutup memuat tentang kesimpulan dan saran sebagai
sumbangan penulis untuk melengkapi kekurangan serta harapan penulis
terhadap penelitian.

BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG
MENAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DAN JEMAAH HAJI
A. Manajemen Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Manajemen Pelayanan Kesehatan
Pada setiap penyelenggaraan pelayanan kesehatan telah terdapat
kesepakatan perlunya menerapkan ilmu manajemen. Ilmu manajemen
diperlukan oleh hampir semua jenis profesi, baik yang bekerja di swasta,
pemerintah, yayasan, maupun lembaga swadaya masyrakat (LSM). Ilmu
manajemen diperlukan dalam pengelolaan setiap organisasi, baik
organisasi bisnis, organisasi sekolah, organisasi profesi, organisasi
politik maupun organisasi sosial kemasyarakatan.1
Demikian juga kegiatan dan atau pelayanan kesehatan
masyarakat memerlukan pengaturan yang baik, agar tujuan tiap kegiatan
atau program itu tercapai dengan baik. Prosess pengaturan kegiatan
ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengatur
kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut
“Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat”.2

1
Dian wijayanto, SPi, MM, MSE, Pengantar Manajemen (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 1
2
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Jakarta:Rineka
Cipta, 2007), h. 82

14

15

Pentingnya ilmu manajemen dalam menerapkan pelayanan
kesehatan, menyebabkan keharusan bagi setiap petugas terutama bagi
pengelola

pelayanan

kesehatan

untuk

memahami

apa

yang

dimaksudkan dengan manejemen yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan. Beberapa ahli mencoba menjelaskan arti kata manajemen.
Sama

seperti bidang studi lainnya, definisi manajemen telah

berkembang sedemikian rupa sehingga akan dijumpai variasi definisi
manajemen.
Ada beberapa definisi manajemen sebagai berikut: dalam kamus
manajemen, arti dari istilah manajemen adalah: kepengurusan,
kepemimpinan, ketatalaksanaan, dan kepengurusan, pengelolaan dan
sebagainya.3
Secara bahasa, manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu “to
manage” yang berarti mengatur.4 Demikian pula halnya, dalam

mendefinisikan istilah manajemen secara etimologi mempunyai arti
pimpinan, direksi dalam mengurus dan memerintah, memimpin atau
dapat diartikan juga sebagai pengurusan.5
Sedangkan

secara

terminologi,

menurut

Miftah

Thoha

manajemen merupakan pengelolaan suatu organisasi yang dibatasi
dengan tertib. Dengan kata lain, manajemen harus menjalankan prinsip-

3

Moekijat, Kamus Manajemen (Bandung: CV. Mandar Maju, 1990), Cet. Ke-4, h. 290-291
Malayu SP Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: Gunung
Agung, 1986), h. 2
5
Abdul Sanie, Manajemen Organisasi (Jakarta: Bina Aksara, 1992), h. 1.
4

16

prinsip perencanaan, pengaturan, motivasi, dan pengendalian dalam
menjalankan roda organisasi.6
Beberapa definisi manajemen yang dikutip dari beberapa ahli
diantaranya: manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner J.A., R.E.
Freeman dan D.R. Gilbert Jr., 1995). Manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker Follet dalam
Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr., 1995).7 Drs. H. Malayu
S.P Hasibuan memberikan definisi, manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.8
Dari variasi definisi tersebut dapat disimpulkan secara umum
bahwa, manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain
guna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Pada dasarnya
manajemen memang dibutuhkan oleh semua organisasi karena tanpa
ilmu manejemen semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan akan sia-sia belaka.

6

Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1993), h. 10
7
Dian wijayanto, SPi, MM, MSE, Pengantar Manajemen (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 1
8
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), edisi revisi, h. 2

17

Kemudian untuk pengertian “pelayanan”, yang berarti “usaha
melayani kebutuhan orang lain” atau dari pengertian “melayani” yang

berarti “membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
seseorang”.9

Sedangkan pengertian kesehatan menurut Undang-undang
nomor 23 tahun 1992, pasal 1 ayat 1 adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif
secara sosial ekonomi. Jadi pengertian kesehatan cakupannya sangat
luas, mencakup sehat fisik maupun non fisik (jiwa, sosial ekonomi).10
Adapun pengertian pelayanan kesehatan menurut Levey dan
Loomba yang dikutip Azwar adalah setiap upaya yang diselenggarakan
secara individu atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok
dan masyarakat.11 Menurut Ascobat Gani bahwa pelayanan kesehatan
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berupa tindakan penyembuhan,
pengobatan, dan pemulihan fungsi organ tubuh seperti sedia kala.12
Dari berbagai pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
pelayanan kesehatan merupakan kegiatan yang melalui upaya individu
maupun institusi dalam rangka untuk memelihara kesehatan yang ada di

9

Marcia Stahhope dan Jeanette Lancaster, Perawatan Kesehatan Masyarakat (Bandung:
UPAD, 1990), h. 28-29
10
Subekti, Kitab Undang-Undang (Jakarta, PT Pradnya Paramita, 1990), Cet Ke-23, h.351
11
Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), Cet
Ke-1, h. 35
12
Ascobat Gani, Aspek-aspek Pelayanan Kesehatan (Jakarta: Rajawali Press, 1995), Cet
Ke- 1, h. 67

18

masyarakat baik dalam bidang preventif (pencegahan), promotive
(peningkatan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) agar
setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun sosialnya serta
diharapkan berumur panjang.
Berdasarakan semua rumusan pengertian dan definisi diatas,
dapat di pahami bahwa manajemen pelayanan kesehatan adalah suatu
proses rangkaian kegiatan yang bersifat kontinum (berkesinambungan)
dan komprehensif (menyeluruh) dalam mengatur sumber daya manusia
baik dari petugas kesehatan maupun non-petugas kesehatan dalam
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi serta
mengevaluasi semua kegiatan pelayanan kesehatan melalui program
kesehatan agar tercapainya tujuan umum maupun tujuan khusus dalam
meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat. Oleh karena itu,
Manajemen pelayanan kesehatan merupakan kunci utama untuk
meningkatkan kualitas pola hidup sehat dalam bermasyarakat baik
lingkungan ataupun sosial agar tercapainya kesejahteraan individu,
kelompok, maupun seluruh lapisan masyarakat supaya memiliki
semangat dalam bekerja dan beraktifitas tanpa terhalang oleh sebuah
penyakit dan memberikan rasa aman kepada warga negara demi
terciptanya negara yang sehat, maju, sejahtera, berdayang saing, dan
berkarakter.
Mencermati peningkatan penyelenggaraan haji tahun 1437 H /
2016 M. Bidang kesehatan bertujuan memberikan pelayanan kesehatan

19

seoptimal mungkin agar calon jemaah haji dapat berangkat menunaikan
ibadah haji, khususnya untuk memenuhi kriteria istithaah sebelum
melakukan perjalanan haji, selama di Arab Saudi bahkan sampai
kembali ke Tanah Air. Pemeliharaan kesehatan juga merupakan upaya
dalam menciptakan kemandirian dalam melaksanakan ibadah haji,
upaya kesehatan ini bisa diwujudkan dengan persiapan obat-obatan serta
melakukan konsultasi kesehatan selama perjalanan, asupan makanan
dan gizi, himbauan untuk selalu minum air putih untuk mencegah
dehidrasi dan penyediaan kantong peepis sebagai solusi untuk tidak
menunggu antrian di toilet.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan
kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/pra
haji dan pada saat kepulangan/pasca haji), pelayanan kesehatan di
embarkasi dan debarkasi, pelayanan kesehatan selama di penerbangan,
pelayanan kesehatan selama di Arab Saudi, dan pelayanan kesehatan di
kelompok terbang. Pelayanan kesehatan tersebut satu dengan lain
merupakan proses pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif. 13
2. Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari
manajemen yang baik dan teratur. Manajemen itu sendiri merupakan
suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang

13

Sumber paper, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 422 SK VI tahun
2009, tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia (Jakarta: Menteri Kesehatan
RI, 2009), h. 13

20

terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal
melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan. Proses adalah metode atau cara sistematis
dalam melakukan atau menangani suatu kegiatan.
Proses manajemen dapat dibagi menjadi 3 tahap: perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.14 Menurut Juliansyah Noor (2013:38)
Fungsi manajemen yaitu elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.15
Fungsi-fungsi manajemen pelayanan kesehatan sama dengan
fungsi-fungsi manajemen pada umumnya yang diterapkan disetiap
perusahaan, organisasi, lembaga dan instansi.
George R Terry dalam bukunya Principles of Management
sebagaimana dikutip oleh Winardi, mengemukakan bahwa fungsifungsi manajemen terdiri dari Planning, Organizing, Actuating,
Controlling.16
Uraian fungsi manajemen diatas sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang terhadap sesuatu yang

14
Dian wijayanto, SPi, MM, MSE, Pengantar Manajemen (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 2012), h. 10
15
Dr. Juliansyah noor, S.E., M.M, Penelitian Ilmu Manajemen: Tinjauan Filosofis dan
Praktis (Jakarta: Fajar Indrapratama Mandiri, 2013), h.38
16
Winardi, Asas-Asas Manajemen (Bandung: Bandar Maju, 2010), h.113.

21

akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan.17
Dalam buku pengantar ilmu manajemen, bahwa perencanaan
mempunyai empat tujuan penting, yaitu:
1) Mengurangi

dan mengimbangi

ketidak pastian dan

perubahan perubahan diwaktu yang akan datang.
2) Memusatkan perhatian kepada sasaran.
3) Mendapatkan atau menjamin proses pencapaian tujuan.
4) Memudahkan pengawasan.18
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang
utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan simbolnya.19
Fungsi manajemen pengorganisasian memiliki peran yang
sangat penting dalam sebuah proses kegiatan suatu organisasi.
Karena dalam pendistribusian kerja telah ditetapkan perindividu
dalam setiap ketetapan kerja yang diberikan tanpa menimbulkan

17

Maringan Masry Simbolon, Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2004), h. 38
18
AM. Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar lmu Manajemen: Buku Panduan
Mahasiswa (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994), h.47
19
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), Cet
Ke-1, h. 60

22

kumulasi pekerjaan dan tentu akan sangat mempermudah dalam
merealisasikan tujuan sebuah organisasi.
c. Actuating (Penggerakan)
Menurut Ahmad Fadli HS, penggerakan adalah keseluruhan
proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan
sedemikian rupa sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi.
Didalam Actuating atau penggerakkan mengandung kegiatan
memberi motivasi, mempengaruhi, koordinasi, bimbingan dan
mengarahkan para pelaksana atau anggota organisasi untuk
segera melaksanakan rencana atau planning.
d. Controlling (Pengawasan)
Menurut Mc. Farland yang dikutip dalam buku Maringan Masry
Simbolon

mendefinisikan

pengawasan

sebagai

barikut,

“Pengawasan ialah suatu proses dimana pimpinan ingin

mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,
kebijkan yang telah ditentukan” 20

Kegiatan dalam fungsi pengawasan dan pengendalian, yaitu:
1) Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
2) Mengambil

langkah

klarifikasi

dan

koreksi

atas

penyimpangan yang mungkin ditemukan.
20

Maringan Masry Simbolon, Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2004), h. 61

23

3) Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah
yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
3. Unsur Manajemen Pelayanan Kesehatan
Menurut Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan
Presthus Robert V. (1960) manajemen mempunyai lima unsur (5),
yaitu:21
a. Manusia (Men)
b. Uang (Money)
c. Bahan baku (Materials)
d. Mesin (Machines)
e. Metode (Methods)
Dalam penerapannya, unsur manajemen saling berkaitan erat
satu sama lainnya. Masing-masing dari unsur tersebut tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tanpa adanya salah satu
unsur manajemen tersebut maka penerapan fungsi manajemen tidak
akan bisa berjalan dengan baik dan semestinya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, unsur tersebut juga
terdapat pada manajemen pelayanan kesehatan. Masing-masing elemen
sangat penting dalam rangka penerapan fungsi manajemen untuk
mencapai hasil yang maksimal dan efisiensi dalam aktifitas pelayanan
kesehatan, diantaranya: 22

21

Yayat M Herujito, Dasar-dasar manajemen (Jakarta: Grasindo, 2001), h.6
Ainul Yannasari, Manajemen Kesehatan, http://www.academia.edu/8755465/MANAJE
MEN_KESEHATAN, diakses 21 September 2016, jam 05.32 WIB.
22

24

a. Manusia (Men)
Pembangunan organisasi kesehatan seperti rumah sakit, sumber
daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
terlaksanananya manajemen.
b. Uang (Money)
Uang atau anggaran sangat diperlukan sebagai biaya yang harus
dimiliki organisasi untuk melakukan pelayanan kesehatan, mulai
dari perizinan, pembangunan rumah sakit, peralatan, pembayaran
tenaga kerja dan lain sebagainya.
c. Bahan baku (Materials)
Meterial adalah obat-obatan yang digunakan organisasi kesehatan
untuk melaku