Optimalisasi Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Jamaah Haji Khusus Pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

AYU MAYUROH NIM: 1110053100041

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H


(2)

(3)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 November 2014

Ayu Mayuroh NIM: 1110053100041


(4)

IBADAH JAMAAH HAJI KHUSUS PADA PT. ALIA INDAH WISATA

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 11 Febuari 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I) pada Program Studi Manajemen Haji dan Umroh.

Jakarta, 11 Febuari 2015

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Drs. Cecep Castrawijaya, MA Drs. Sugiharto, MA

NIP: 196708181998031002 NIP: 196608061996031001

Anggota,

Penguji I Penguji II

Suparto, M.Ed. Ph.D Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA NIP: 197103301998031004 NIP: 196606051994031005

Pembimbing

Dra. Hj. Mastanah, M.Si NIP : 196208171990032001


(5)

i

Ibadah Jamaah Haji Khusus Pada PT. Alia Indah Wisata 2014, di bawah bimbingan Dra. Hj. Mastanah, M.Si.

Optimalisasi bimbingan ibadah haji merupakan suatu proses pencapaian kerja yang dilakukan oleh penyelenggara perjalanan ibadah haji kepada jamaah. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan secara maksimal tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu pekerjaan. Optimalisasi bimbingan ibadah haji sangat diharapkan oleh semua jamaah haji karena hal itu mampu menunjang pemahaman jamaah haji dalam beribadah. Selain itu optimalisasi bimbingan ibadah jamaah haji juga dapat mempermudah jamaah haji dalam beribadah sehingga jamaah haji dapat menjadi jamaah haji yang mandiri.

Melihat dari pentingnya optmalisasi bimbingan ibadah jemaah haji, penulis menuliskan rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana bimbingan ibadah jamaah haji khusus. Serta apa saja pelayanan jamaah haji khusus PT. Alia Indah Wisata. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana proses pelaksanaan ibadah haji khusus mulai dari pra haji sampai dengan pasca haji. Sehingga secara praktis dan akademis dapat menjadi pengetahuan dan sebagai bahan masukan dalam teknis penyelenggara ibadah haji khusus. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Dari hasil penelitian, teryata bahwa optimalisai bimbingan ibadah haji khusus pada PT. Alia Indah Wisata mencakup bimbingan manasik haji dan bimbingan perjalanan ibadah haji. Pada prinsipnya optimalisasi bimbingan ibadah haji khusus PT. Alia Indah Wisata dilakukan berdasarkan standarisasi pemerintah sesuai dengan Undang-undang No. 22 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggara Ibadah Haji Khusus.

Bimbingan Ibadah Haji Khusus dalam bimbingan manasik haji pada PT. Alia Indah wisata yaitu; Penjelasan Ibadah Haji, Teknis Ibadah Haji Khusus, Teori Bimbingan Kesehatan, Bimbingan Operasional Haji, Praktek ibadah haji di Lapangan berserta Perlengkapan Ibadah Haji, serta Pelayanan ibadah haji mulai dari Pendaftaran, Pelunasan biaya haji, Bimbingan manasik haji khusus, Persiapan Keberangkatan haji, Pelakasanaan haji khusus dan Pemulangan haji khususi pada PT Alia Indah Wisata Tahun 2014.

Kata Kunci: Optimalisasi, Bimbingan dan Pelayana Ibadah, Jemaah Haji Khusus


(6)

ii

penulis ucapkan, kepada Sang Ilahi Rabbi Allah SWT atas Taufiq dan Hidayah yang senantiasa mewarnai setiap langkah dan niat tulus penulis selama ini, serta lantunan sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi kita Muhammad SAW, seorang manusia yang ummi yang mampu melewati segala cobaan yang menerpa kehidupan dengan ikhlas dalam mengemban amanah Allah SWT Sang pemilik kesempurnaan. Dengan niat dan tekad Lillahi Ta’ala penulis mampu melewati perjalanan panjang yang dihadapkan penuh halangan dan cobaan yang tiada henti, dengan rasa syukur penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak.Waris dan Ibunda Sairah yang tiada henti-hentinya memberikan kasih sayang dengan telus kepada penulis baik itu dalam bentuk materil maupun moril. Rasa terima kasih ini pun tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dengan sabar membantu serta membimbing terwujudnya skripsi ini. Dengan penuh hormat dan ketulusan, penulis mengucapkan:

1. Bapak Dr. Arief Subhan MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Suparto, M.Ed Ph, D, selaku wakil Dekan I (satu) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah


(7)

iii

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD).Dan H. Mulkanasir, BA.,S.Pd., MM., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah (MD).

4. Ibu Dra. Hj. Mastanah, M.Si, Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu dan memberikan informasi dikala penulis berkonsultasi, serta membimbing dan mengarahkan penulis supaya menghasilkan skripsi yang baik dan benar.

5. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua Sidang, Penguji I/II, Sekretaris dan Pembimbing. Seluruh Dosen Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama ini memberikan ilmunya dengan tulus, semoga segala ilmu yang bermanfaatnya

6. Bapak H. Joko Asmoro, SE, MM., selaku Direktur Utama / CEO PT. ALIA INDAH WISATA. Yang telah memberikan izin penelitian dibagian Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

7. Terima kasih penulis ucapkan kepada Orang Tua Tercinta Ayah anda Waris Bin Saring dan Ibunda Sairah Binti Selamet, yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih sayang dan ketulusan hati demi masa depan seorang anak yang dicintainya baik secara


(8)

iv

Sumantosyah, serta Kakak Ipar Arinih Fatmawati, Rini Puspita dan Ponakan Aku Tercinta Feby Yani Ananta Putri yang memberikan Do’a dan Suport dalam belajar.

9. Serta tidak lupa pula rekan-rekan belajarku di Manajemen Haji dan Umrah 2010, Khususnya Tralala-Trilili Fildzah Salsabil Rasyiqoh, Nurfadillah, Ajeng Tania, Ulfaning dan Anisa teman yang selelu memberikan ilmu dan waktunya. Teman-teman aku SMA Nita Auhralia, Nur Hasanah, Eriska Handayani, dan Teman-teman aku yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan Doa dan Suport yang sudah membagi informasi dan waktu kebersamaannya semasa kuliah.

Penulis berharap dan berdoa, semoga seluruh pengorbanan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akan dibalas segala kebaikannya oleh Allah SWT.

Jakarta, 02 Juli 2014

Ayu Mayuroh


(9)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

1. Pembatasan Masalah ... 6

2. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan Penelitian ... 6

2. Manfaat Penelitian ... 7

D. Metode Penelitian ... 7

E. Tinjuan Pustaka ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANGOPTIMALISASI BIMBINGAN DAN PELAYANAN A. Pengertian Optimalisasi, Bimbingan, dan Pelayanan ... 11

1. Pengertian Optimalisasi ... 11

2. Pengertian Bimbingan ... 11

3. Pengertian Pelayanan ... 13

B. Ruang Lingkup Bimbingan Ibadah Haji ... 15

1. Bimbingan Ibadah Haji ... 15

2. Sistem Bimbingan Manasik Haji ... 20

C. Pelayanan Ibadah Haji ... 29


(10)

vi

BAB III GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA

A. Sejarah ... 50

B. Visi dan Misi ... 52

1. Visi ... 52

2. Misi ... 52

C. Penghargaan PT Alia Indah Wisata ... 53

D. Sturuktur Organisasi ... 53

1. Susunan Team Operasional Haji Alia Wisata (Tahun 2014 M/1435 H) ... 53

2. Fungsi dan Tugas dari Masing-masing Divisi ... 54

E. Pembimbingan Ibadah Haji Pada PT Alia Indah Wisata ... 56

F. Data Jamaah Haji PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 ... 60

G. Program Perjalanan Ibadah Haji Khusus Tahun 2014 ... 63

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN PELAYANAN IBADAH JAMAAH HAJI KHUSUS PADA PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014 A. Optimalisasi Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata ... 81

B. Ruang Lingkup Bimbingan Ibadah Haji Khusus ... 82

1. Pembimbing Haji Khusus ... 82

2. Pelayanan Jemaah Haji Khusus ... 83

3. Materi ... 86

4. Metode ... 88

5. Perjalanan Bimbingan Ibadah Haji Khusus ... 89

6. Pelayanan Ibadah Haji Khusus ... 90

7. Proses Pendaftran Haji Khusus ... 91


(11)

vii

12.Perlindungan Jemaah Haji Khusus ... 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 97 B. Saran-Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(12)

viii

Indah Wisata ... 53

Gambar 3.2 : Strutur Organisasi Petugas Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata di Arab Saudi ... 54

Gambar 3.3 : Strutur Organisasi Petugas Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata di Indonesia ... 54

Gambar 3.4 : Grafik Data Jamaah Berdasarkan Usia ... 60

Gambar 3.5 : Grafik Data Jamaah Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

Gambar 3.6 : Grafik Data Jamaah Haji Berdasarkan Pendidikan ... 62


(13)

ix

Tabel 3.2 : Data Jamaah Haji Berdarkan Usia ... 60

Tabel 3.3 : Data Jamaah Haji Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 3.4 : Data Jamaah Haji Berdasarkan Pendidikan ... 62

Tebel 3.5 : Data Perjalanan Haji Khusus Berdasarkan Jadwal ... 64

Tebel 4.1 : Data Jamaah Haji Khusus Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Penididkan ... 84

Tebel 4.2 : Data Materi Manasik Haji Khusus Berdasarkan Pertemuan ... 86

Tebel 4.3 : Data Sarana dan Prasarana Manasik Haji Khusus ... 93


(14)

1

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji merupakan perjalanan yang bernilai, pengembara yang skaral dan perjalanan wisata yang agung, dimana kaum muslimin mendatangi bermunajat kepada Tuhan semesta alam.1 Asal makna kata haji adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimakasud menurut Syara‟ adalah sengaja

mengunjungi Ka‟bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat -syarat tertentu haji diwajibkan atas orang-orang yang kuasa, satu kali seumur hidup.2

اطتْسانّتْيبْلاّحسانلا لع لل اًنماءناك لخدنم ّيهارْبإماقّتانيبتاياءهيف

نيّلاعْلانعٌينغ للاّإفرفكنم ًايبس ْيلإع



Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron ayat :97)3

1

Nashir Ibn Musfir az-Zahrani, Indahnya Ibadah Haji, (JAKARTA: Qisthi Press, 2007), h.7

2

Sulaiaman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algersindo, 2002) Cet.1 hal.37

3


(15)

Menurut Ibrahim Muhammad Al Jamal dalam bukunya “Fiqih Al Mar‟at

Al Muslimah” arti haji menurt bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci.

Sedangkan menurut Syara „haji berate berziarah ke Bait Allah al haram, melakukan wukuf di Arafah, dan Sa‟I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan

cara tertentu dalam waktu dan niat tertentu pula.4

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, kepada kaum Muslimin Allah SWT menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur.Sedangkan haji mabrur adalah suatu karunia yang tidak dapat dinilai dengan materi karena kandungan hikmahnya sangat luar biasa, maka inilah balasan yang pantas diberikan kepada haji mabrur. Dan tidak berlebihan jika dengan menunaikan ibadah haji, seorang muslim merasa telah menyempurnakan agamanya.5

Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat muslim yang telah mencapai

istitho‟ah (mampu), di sebut aktivitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak secara fisik-material maupun spiritual.

Berdasakan undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, trasportasi, pelayanan haji.6

4

Ibrahim Muhammad al Jamal, Fiqih Wanita, Penerjemah anshori umar sitinggal,semarang: CV. Asy-Syifa, 1986), h. 286

5

Muhammad M. Basyuni, Reformasi manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press, 2008). h. 1

6


(16)

Berkaitan dengan penyelengaraan Ibadah Haji khusus, Pemerintah menetapkan Undang-Undang Mengenai standar Pelayanan Minimal Ibadah haji khusus, hal tersebut dapat dilihat pada Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 22 Tahun 2011 Tentang Standar Minimal Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.

Dalam Bab III standar pelayanan minimal Pasal 3 menjelaskan bahwa PIHK wajib memberikan kepada jemaah haji khusus yang meliputi: a) Pendaftaran, b) Bimbingan ibadah jemaah haji khusus, c) Transportsi jemaah haji khusus, d) Akomodasi dan komsumsi di Arab Saudi, e) Kesehatan jemaah haji khusus, f) Perlindungan jemaah haji khusus dan petugas haji khusus, g) Administrasi dan dokumen haji.

Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (PIHK)

Dalam rangka penyelenggaraan haji bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan khusus diselenggarakan ibadah haji khusus yang pengelolaan dan pembiayaannya bersifat khusus. Penyelenggaraan ibadah haji khusus dilaksanakan oleh PIHK yang telah mendapat izin Menteri Agama.

Penyelenggaraan ibadah haji khusus harus lebih singkat waktunya, akomodasi harus hotel, dan penyediaan komsumsi serta transportasi harus lebih baik. PIHK wajib disertai petugas kesehatan dan bimbingan ibadah. Memberangkatkan, memulangkan, dan melayani jemaah haji harus sesuai dengan perjanjian yang disepakati antara PIHK dan jemaah haji. Jika terjadi wanprestasi, jemaah haji dapat menuntut secara perdata. Untuk perlindungan terhadap jemaah haji, pengajuan memperoleh visa disyaratkan sudah


(17)

memperoleh barcode dari Kementerian Haji Arab Saudi, dan untuk pengemabilan paspor yang telah divisa oleh PIHK, disyaratkan menunjukkan tiket penerbangan dari Arab Suadi. PIHK yang tidak melakasanakan ketentuan dikenai sanksi administrtif.7

Upaya peningkatan pelayanan ibadah haji sebagaimana dirumuskan dalam kebijaksanaan teknis penyelenggaraan ibadah haji, yaitu kegiatan bimbingan ibadah haji secara intensif kepada calon haji sejak mendaftar, selama di Arab Saudi sampai kembali keTanah Air.

Untuk dapat memahami ibadah haji dengan benar dan baik, maka jamaah harus dapat memahami cara-cara pelakasanaanya, tujuan, dan kandungan makna yang terdapat dalam ibadah haji tersebut. Itulah yang disebut ilmu manasik serta syarat-syarat wajib haji, maka ia harus mengetahui ilmu yang memperlajari hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji, agar hajinya diterima oleh Allah SWT. Mengingat betapa pentingnya ilmu manasik haji dan umrah ini bagi calon jamaah haji maka mempelajari ilmu manasik haji dan umrah hukumnya wajib.8

Optimalisasi adalah proses pencapaian suatu pekerjaan dengan hasil dan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu pekerjaan.9

7

Ali Rokhmad & Suviyanto, Intisari Langkah- langkah Pembenahan Haji, (JAKARTA: Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI),h. 184

8

Djamaluddin Dimjati, Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap, (Jakarta: Era Intermedia, 2006), h. 19

9

Dikutip dari achmadi indra dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian optimalisasi (Jakarta, 2012)


(18)

Oleh karena haji merupakan ibadah rutin tahunan melibatkan banyak

orang dan unsur, maka perlu dilakukan bimbingan bagi jama‟ah haji guna

memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon

jama‟ah agar perose pelaksanaan iabadah haji dapat berjalan dengan baik. Travel/ PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) PT. Alia Indah Wisata. Berdiri sejak tahun 2000 di Jakarta, dan mendapat izin penyelenggara

ibadah haji khususdan umroh pada tahun 2000. Total Jama‟ah yang sudah diberangkatkan sampai tahun 2014 berjumlah 2115 orang.

Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, pengelolaan haji dan umroh mengalami perubahan dalam upaya meningkatkan, pelayanan, pembinaan, serta perlindungannya. Travel PT Alia Indah Wisata selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah dengan menyedikan fasilitas kemudahan, keamanan, kenyamanan, keterbukaan dan kejujuran. Pembimbing yang berkualiatas menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh PIHK PT Alia Indh Wisata kepada jama‟ah haji agar kegiatan haji dapat berjalan dengan baik.

Untuk mengentahui lebih lanjut mengenai optimalisasi dan

program-program bimbingan jama‟ah haji khusus PT Alia Indah Wisata, maka penulis akan menuangkan dalah sebuah karya ilmiah “skripsi” Optimalisasi Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Haji Khusus pada PT Alia Indah Wisata Tahun 2014.


(19)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam hal ini penulis memberikan batasan dan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada penelitian ini diambil agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan terperinci, penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas yakni Optimalisasi Bimbingan Ibaadah dan Pelayanan Jamaah Haji Khusus pada PT. Alia Indah Wisata Tahun 2014.

2. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang akan dibahas diatas punulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Bimbingan Ibadah Jemaah Haji Khusus pada PT. Alia Indah Wisata.

b. Bagaimana Pelayanan Ibadah Jemaah Haji Khusus pada PT. Alia Indah Wisata

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dari penulisan skripsiini iadalah:

a. Mengetahui bagaimana Bimbingan Ibadah Jamaah Haji Khusus pada PT. Alia Indah Wisata.


(20)

b. Mengetahui bagaimana Pelayanan Ibadah Jamaah Haji Khususpada PT. Alia Indah Wisata.

c. Mengetahui bagaimana Respon para Jamaah terhadap Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Haji Khusus yang diberikan pada PT. Alia Indah Wisata.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Sebagai salah satu literatur dalam rangka mengembangkan wawasan terutama mengenai bimbingan manasik haji dan pelayanan ibadah haji khusus.

b. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikirian dan bahan pertimbangan dalam upaya pelaksana penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).Dan lembaga lainya.

Disamping itu penulis ingin menyumbangkan kepada perpustakan dalam bentuk skripsi sebagai sebagai koleksi tulisan ilmiah yang bermanfaat.

D. Metode Penelitian

Menurut Koentjoroningrat metode berarticara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Sedangkan penelitian berati segala aktifitas berdasarkan disiplin ilmu untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisa dan menafsirkan kata-kata serta


(21)

hubungan antara fakta-fakta alam, masyrakat, kelakuan dan rohani manusia guna menentukan prinsip-prinsip pengetahuan dan metode baru dalam usaha menanggapi hal tersebut.10

Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.11

E. Tinjuan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terhadap pustaka-pustaka yang ada sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut dan menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah.

Adapun kajian pustaka yang memiliki judul hampir sama dengan yang ditulis oleh penulis adalah milik Firdaus, dalam penelitiannya yang berjudul

“Respon Jemaah Haji Thun 2013 Terhadap Bimbingan Manasik Haji KBIH

Darunnisa Ciputat Timur Kota Tanggerang Selatan”. Dalam penelitian ini adapun fungsi dan tujuan bimbingan manasik terhadap jemaah haji di KBIH Darunnisa Ciputat Tangerang Selatan agar lebih terarah.

Kajian pustaka selanjutnya adalah milik Aldi Cahya Ramadhan, dalam penelitiannya yang berjudul “Metode Bimbingan Jamaah Haji Pada Yayasan AR Risalah Citracas Jakarta Timur”. Dalam penelitian ini mengulang tentang klasifiksi jamaah haji dan manfaat bimbingan haji.

10

Koentjoroningrat, Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1998), hal. 7

11


(22)

Dari kedua penelitian diatas, tidak ada kesamaan judul. Sedangkan yang penulis kaji membahas mengenai Optimalisasi Bimbingan dan Pelayanan Ibadah Jemaah Haji Khusus pada PT. Alia Indah Wisata pada Tahun 2014.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membahas dengan membagi beberapa bab dan kemudian penulis bagi lagi kepada beberapa sub bab. Adapun perincianya ialah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah dan variabel, indikator, metode penelitian dan teknik analisa perumusan data, tujuan dan rnanfaat penelitian dan sistematika penulisan tingkat.

BAB II : LANDASAN TEORITIS TENTANG BIMBINGAN DAN PELAYANAN

Bab ini merupakan rangkaian teori yang menguraikan tentang pengertian, optimalisasi, bimbingan, pelayanan, ruang lingkup bimbingan, sistem bimbingan manasik ibadah haji dan pelayanan ibadah haji.

BAB III : GAMBARAN UMUM PT. ALIA INDAH WISATA

Bab ini membahas tentang latar belakang berdirinya PT. Alia Indah Wisata, visi dan misi, penghargaan, stuktur organisasi, fungsi dan tugas PT. Alia Indah Wisata.


(23)

BAB IV : ANALISIS BIMBINGAN IBADAH DAN PELAYANAN JAMAAH HAJI KHUSUS PADA PT. ALIA INDAH WISATA TAHUN 2014

Bab ini merupakan inti pembahasan yang berisi tentang pengujian dan hasil analisis data berupa deskripsi dan responden penelitian tentang optimalisasi bimbingan dan pelayanan ibadah haji khusus PT.Alia Indah Wisata Tahun 2014.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dan keseluruhan pembahasan dan saran yang dapat mendukung kesempurnaan skripsi ini.


(24)

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

TENTANGOPTIMALISASI BIMBINGAN DAN PELAYANAN

A. Pengertian Optimalisasi, Bimbingan, dan Pelayanan 1. Pengertian Optimalisasi

Optimalisasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata optimal yang berati terbaik, dan tertinggi. Sedangkan dari kata optimalisasi berati suatu proses meninggikan atau meningkatkan peroses pencapaian suatu perkerjaan dengan hasil yang suatu pekerjaan dengan keuntungan yang besar tanpa harus mengurangi mutu dan kualitas dari suatu pekerjaan.1

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan pengertian optimalisasi adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas, profesionalisme pekerjaan. Dalam hal ini penulis menguraikan optimalisasi kedalam sistem penyelenggara ibadah haji khusus pada PT. Alia Indah Wisata.

2. Pengertian Bimbingan

Bimbingan atau guidance adalah kata dalam bentuk masdar dari kata to guide artinya menunjukkan, membimbing atau menuntun. Kata

guidance itu sendiri selain diartikan bimbingan bantuan juga diartikan

1

Dikutip dari achmadi indra dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian optimalisasi (Jakarta, 2012)


(25)

pimpinan, arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata guidance berasal dari kata dasar (to) guide, yang artinya menuntun, mengarahkan, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan. Adapun pembahasan dalam buku ini kata guidance dipergunakan untuk pengertian bimbingan atau bantuan. Jadi kata guidance berati pemberian, petunjuk, bimbingan atau tuntunan kepada orang lain yang membutuhkan.2 Kata “bimbingan” bila dilihat dari segi bahasa berati menunjukan, memberi jalan atau membantu orang lain kearah yang bermanfaat atau yang lebih bermanfaat bagi dirinya, baik dihari ini, esok atau yang akan datang.3

Adapun pengertian bimbingan yang formulatif adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar potesi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menetukan rencana masa depan yang lebih baik.4

Menurut D. Ketut Sukardi, Bimbingan ialah peroses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi, (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenai dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persolanan sehingga mereka menentukan sendirri

2

Arifin M ED. Pokok-pokok tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 11

3

M Arifin, Pedoman Pelakasanaan Bimbingan dan Penyuluh Agama, (Jakarta: PT. Golden), h.1

4

Umar & Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung, CV. PUSTAKA SETIA, 2001),h. 9-10


(26)

jalan hidupnya serta bertanggung jawab tanpa tergantung kepada orang lain.5

Berdasarkan definisi bimbingan yang telah dikemukakan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan tentang arti bimbingan yaitu merupakan pemberian bantuan yang berkesinambungan pada orang atau sekelompok orang yang membutuhkan dalam memecahkan masalah-masalah dan mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal dengan harapan individu tersebut dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya sehingga ia dapat mengecap kebahagiaan hidup.

3. Pengertian Pelayanan

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli brang atau jasa.6

Pelayanan juga diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.7

Pelayanan merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan.8

Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara langsung melayani pelanggan. Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua jenis produk yang

5

Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Teori Konseling (Suatu Urauab Ringkasan), (Denpasar: Ghalia Indonesia, 1984), h. 17

6 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta:Balai

Pustaka, 2002), Edisi ke-3, Cet ke-2, h. 646

7

Kamsir, Etikka Custemer Service, (Jakarta:PT.Raja Grapindo, 2005, h. 15

8

Sudarmanto,Kinerja dan pengembangan kompentesi SDM (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009) h.32


(27)

ditawarkan memerlukan pelayanan dari karyawan perusahaan. Pelayanan yang diberikan terkadang berbentuk langsung dan tidak langsung demikian pula, pariwisata seperti biro perjalanan, pelanggan juga memerlukan pelayanan secara langsung kata pelayanan sering kali dikaitkan dengan kepuasan pelanggan adalah merupakan tujuan utama dalam perusahaan karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan ada.9

Dari beberapa pengertian tentang pelayanan para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantara para ahli yang mengemukakan pendapat tentang pelayanan yaitu sebagai berikut:

a. Menurit Philip Kottler, “Pelayanan dapat diartikan suatu aktifitas yang bermanfaat yang diberikan oleh satu atau beberapa pihak lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan yang pada dasarnya bersifat tidak terwujud dan tidak akan menimbulkan kepemilikan apapun kepada yang menerimanya.10

b. Sedangkan menurut H. N. Casson, mendefinisikan pelayanan sebagai tindakan-tindakan yang dinyatakan atau dikerjakan untuk menyengkan, memberi petunjuk atau memberi keuntungan kepada pembeli dengan c. tujuan atau menciptakan goodwill atau nama baik serta meningkatkan

penjualan serta pendapatan.11

9

Nina Rahmayanti, Menejemen Pelayanan Prima(Yogyakarta: Graha ilmu, 2010), h.8

10

Philif Kotter, Marketing Management: Analisis Planning Implementation and Cntrol Figh Edition New Jersey: (Prentice Hall, 1994), h. 446

11

Herbert N. Casson, Petunjuk Praktis Dalam Berusaha, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), h.93


(28)

d. Menurut AS. Moenir, pelayanan adalah pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang ain yang langsung diterima, atau dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapat kepuasan.12

B. Ruang Lingkup Bimbingan Ibadah Haji 1. Bimbingan Ibadah Haji

a. Pengertian Haji

Dalam ensiklopedia Islam, haji berarti menyengaja atau menuju dan mengujungi. Ia diambil dari etimologi bahasa Arab dimana kata haji mempunyai arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja.

Menurut istilah syara‟, haji ialah menuju ke Baitullah dan temp at-tempat tertentu untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang dimaksud dengan tempat-tempat tertentu dalam definisi di

atas, selain Ka‟bah dan Mas‟a (tempat sa‟i), juga Arafah, Muzdalifah,

dan Mina. Sedangkan yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sedangkan amal ibadah tertentu ialah tawaf,

sa‟i, wukuf, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.13

12

A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), Cet ke-4, h. 17

13

Direktorat Jenderal Haji Kementerian Agama, Dinamika dan Prespektif Haji Indonesia. (Jakarta: Kemenag RI, 2010), h.87


(29)

Haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka‟bah) untuk melakukan

beberapa amalan antara lain: Wukuf, Mabit, Tawaf, Sa‟I dan amlan

lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya.14

b. Pengertian Ibadah Haji

Berdasarkan Perspektif Teologis Ibadah haji adalah penegasan total makna “meng-esakan” Allah. Para jamaah haji disunahkan untuk mengucapkan kalimat talbiyah (Labbaikallahumma Labbaik) dan tahlil (Laa Ilaha Illallah) sebagai deklarasi sikap dan penyerahan diri kepada Allah Yang Maha Esa. Dalam ibadah haji keyakinan akan ke-esaan Allah. Diungkapkan dalam semua aktifitas yang mungkin dilakukan manusia, mulai dari gerakan hati, ucapan lisan, prilaku tubuh dan pengorbanan harta. Ibadah Haji berdasarkan perspektif sosiologis adalah mengajarkan bagaimana seeseorang muslim melakukan aktifitas kolektif secara baik. Ibadah haji adalah kegiatan yang selalu dilakukan dalam suasana kebersamaan. Tidak ada kegiatan haji yang bisa dilakukan dalam kesendirian, semuanya dilakukan secara terbuka dan bersama orang lain.

Kegiatan tuntunan manasik dan pengetahuan tentang perjalanan haji sesuai pedoman yang ditetapkan Departemen Agama.15 Bentuk tuntunan atau pentujuk kepada calon jamaah haji tentang cara

14

Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah, (Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Jakarta) h.89-95

15

DR.H. Sumuran Harahap , Kamus Istilah Haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra Abadi Press 2008), h.127


(30)

perjalanan dan pelaksanaan ibadah dengan maksud agar calon jamaah haji dapat melakasanakan seluruh kegiatan ibadah haji secara mandiri dan memperoleh haji mabrur.

Bimbingan haji diatur oleh Depertemen Agama terdiri dari: 1) Bimbingan kelompok

2) Bimbingan masal 3) Bimbingan pemantapan

Adapun penjelasan bimbingan ibadah haji sebagai berikut : 1) Bimbingan Kelompok

Bimbingan manasik haji yang diberikan kepada calon haji secara berkelompok Bimbingan kelopompok ini merupakan kelompok besar (rombongan) yang beranggotakan 45 orang yang dibagi lagi menjadi 4 kelompok kecil (regu) masing- masing beranggotakan 11 orang ditambah 1 orang Ketua Rombongan.

2) Bimbingan Massal

Bimbingan secara missal tentang tatacara perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji kepada seluruh calon jamaah haji yang telah secara resmi mendaftar di Kabupaten/ Kota tertentu.

3) Bimbingan pemantapan

Bimbingan tahap akhir yang bersifat pemantapan sekaligus merupakan pembekalan akhir kepada calon haji. Dalam bimbingan ini materi yang diberikan meliputi:


(31)

- Manasik haji (teori dan praktek). - Kesehatan dan gizi.

- Akhlaqul karimah. - Adat istiadat Arab Saudi. 4) Pembinaan Penerbangan.

Bimbingan haji ini, yang mendapat porsi materi terbanyak adalah manasik haji yang meliputi teori dan praktek dengan harapan calon haji mengerti manasik haji dan mampu melakasanakan secara mandiri.Ibadah haji diwajibkan bagi kaum muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Selanjutnya baik yang kedua atau seterusnya hukumnya Sunnah. Ibadah haji dilaksanakan pada bulan haji (Dzulhijjah), yaitu, pada saat jamaah haji Wukuf di Padang Arafah pada hari Arafah, hari Nahar, (10 Dzulhijjah) dan hari-hari Tasyriq. Sedangkan pengertian Jamaah Haji adalah Warga Negara Indonesia yang beragama Islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Adapun Syarat, Rukun dan Wajib Haji ialah sebagai berikut;

a) Syarat Haji adalah - Islam

- Baligh (dewasa) - Aqil (berakal sehat)


(32)

- Merdeka (bukan hamba sahaya)

- Istiha‟ah (mampu), Jasmani, Rohani, Ekonomi dan Aman. b) Rukun Haji Ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan

dalam ibadah haji dan tidak diganti dengan yang lain, walaupun dengan Dam. Jika ditinggalkan maka tidak sah hajinya. Rukun Haji adalah:

- Ihram (niat) - Wukuf di Arafah - Tawaf ifadah - Sa‟i

- Cukur - Tertib

c) Wajib haji Ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya aka tetapi harus membayar Dam; berdosa jika sengaja meninggalkan dengan

tidak ada uzur syar‟i. Wajib Haji adalah:

- Ihram, yakni niat berhaji dari Miqat - Mabit di Muzdalifah

- Mabit di Mina

- Melontar Jamrah Ula, Wustha dan Aqabah

- Tawaf Wada‟ (bagi yang akan meninggalkan Makkah) Oleh karena itu maksud dari Bimbingan ibadahhaji disini adalah bimbingan terhadap jemaah haji yang meliputi bimbingan manasik haji


(33)

dan bimbingan perjalanan ibadah haji baik itu di Tanah Air maupun di Arab Saudi.16

2. Sistem Bimbingan Manasik Haji

a. Pembimbing

Pembimbing yaitu orang yang memberikan bimbingan kepada sesorang. Pelaksanaanya baik perorangan, organisasi, maupun lembaga lain. Seorang pembimbing mempunyai tugas untuk mengarahkan, memberi petunjuk dan membimbing serta bertanggung jawab terhadap orang yang dibimbing.

Seorang pembimbing atau konselor dalam hal ini adalah pembimbing haji harus mempunyai persyaratan. Diantaranya adalah

pertama, kemampuan professional (keahlian), Kedua, sifat kepribadian yang (berakhlakul karimah), Ketiga, kemampuan kemasyarakatan (ukhuwah islamiyah), Keempat, taqwa kepada Allah SWT (habluhminaAllah).17

b. Jamaah Haji

Definisi haji dalam ensiklopedi Islam, haji berati menyengaja atau menuju dan mengujungi.18

Definisi jama‟ah dalam ensiklopedi Bahasa Indonesia, jamaah

adalah wadah bagi umat Islam dalam menjalanakan Ibadah.19 Secara

16

Direktorat Jenderal Haji Kementerian Agama, Dinamika dan Prespektif Haji Indonesia, (Jakarta: Kemenag RI, 2010), h. 94-95

17

Thohari Musnawar, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1992), h. 42

18

Kementerian Agama RI Ditjen PHU, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia. (Jakarta: Ditjen PHU Kemenag RI CV. Duta Peraga, 2010), h.87


(34)

etimologi atau bahasa, jamaah berasal dari bahasa arab yang memiliki arti berkumpul. Sedangkan menurut Istilah kata jamaah dapat diartikan sebagai pelaksana ibadah secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang imam.20

Jamaah adalah kata bahasa Arab yang artinya “kompak” atau

“bersama-sama”.21 Apa yang dimaksud dengan jamaah? Secara bahasa kata jamaah adalah memiliki beberapa pengertian antara lain : berkumpul, berkelompok, bersama-sama dan berserikat. Menurut Drs. E. Ayub. Dkk yang dimaksud jamaah adalah “sejumlah besar manusia”

atau “sekelompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang sama.22 Jadi jamaah adalah kelompok yang teroganisir dan terstruktur dengan baik.23

Menurut Drs. Ibrahim Muhammad binAbdullah al Buraikan criteria jamaah ada empat, yakni :

1) Orang-orang yang berkumpul. 2) Tidak terpecah belah.

3) Manhaj atau konsep yang diikuti. 4) Qudwah atau teladan.24

19

Zurizal Z & Aminuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negri, 2008), h.185

20

Ibid. h.189

21

M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah-Jakarta, 2008), h.125

22

Moh. E. Ayub, dkk, Manajemen Masjid, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 128

23

Prisma Creative, Risalah Penyubur Iman, (Jakarta: Prisma Creative, 2007)

24

Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan alih bahasa M. Anis Matta, Pengatar Studi Aqidah Islam, (Jakarta : Robbani Press, 1998), Cet. 1, h. 114


(35)

Berdasarkan pengertian bimbingan jamaah maka pengertian bimbingan jamaah adalah membangun, mengusahakan, mengembangkan kemampuan secara bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji untuk mencapai tujuan yang diingikan dan di cita-citakan.

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian jamaah haji adalah orang yang melaksanakan Ibadah haji dengan menyengaja mengujungi Baitullah untuk melaksanakan rukun yang kelima.

c. Materi

Materi adalah cangkupanajaran Islam yang terkandung dalam

al-Qur‟an dan Hadist sebagai sumber ajarana Islam.25 Serta batasan-batasan yang akan diterima oleh jamaah. Agar jamaah dapat memahami apa isi kandungan dari rangkaian doa yang ada didalam materi haji maupun umroh. Didalam isi materi haji yakni seperti; Do‟a, syarat-syarat, rukun-rukun, dan wajib haji. Serta isi kandungan gambaran praktek ibadah haji.

Materi bimbingan ibadah haji, PIHK wajib memberikan buku paket bimbingan manasik dan perjalanan haji yang diterbitkan oleh kementerian Agama kepada setiap jamaah. Sementara itu, desain pembinaan/bimbingan yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI meliputi antara lain:

25

M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,(Jakarta: Bulan Bintang, 1979), Cet ke-4, h. 43


(36)

Bimbingan massal di Kandepag Kab/Kota (4 kali pertemuan), yaitu:

1) Bimbingan Massal I yang berisi kebijakan pemerintah tentang perhajian (Bimbingan Manasik dan Bimbingan Kesehatan).

2) Bimbingan Massal II yang berisi pembentukan kelompok bimbingan (keloter bayangan), ketua regu, dan ketua rombongan. Materi lainnya dalam bimbingan ini adalah mengenai perjalanan haji.

3) Bimbingan Massal III yang berisi peragaan manasik haji (latihan operasional).

4) Bimbingan Massal IV yang berisi kosolidasi kloter serta perlengkapan dan barang bawaan.

5) Bimbingan Kelompok di KUA Kecamatan (11 kali pertemuan). Materi kesebelas pertemuan itu adalah:

6) Panduan perjalanan haji, baik di Tanah Air maupun Arab Saudi. 7) Kesehatan dalam ibadah haji.

8) Bimbingan Manasik Haji (akhlakul karimah dan adat istiadat bangsa Arab).

9) Bimbingan Manasik Haji yang meliputi niat haji/umrah serta thawaf.


(37)

11)Bimbingan Manasik Haji yang meliputi mabit di Mina dan lontar jumrah, thawaf ifadah dan wada, hikmah dan pelestarian haji mabrur.

12)Peragaan Manasik Haji (thawaf dan sa‟i).

13)Peragaan Manasik Haji (wukuf di Arafah dan lontar Jamarat). 14)Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling.

15)Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling. 16)Peragaan Manasik Haji lanjutan dan travelling. d. Metode

Metode ini merupakan salah satu cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Didalam bimbingan bisa dikatakan sebagai suatu cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan. Secara umum ada dua metode dalam bimbingan, yaitu pertama, metode bimbingan individual dan kedua, metode bimbingan kelompok. Metode bimbingan kelompok dikenal juga dengan bimbingan (group guidance) sedangkan metode bimbingan individual dikenal dengan individual konseling.

1) Metode bimbingan individual, metode ini upaya pemberian secara individual dan langsung bertatap muka (berkomunikasi) anatara pembimbing dengan klien.


(38)

2) Metode bimbingan kelompok, bimbingan yang digunakan melalui kegiatan bersama (kelompok), seperti kegiatan manasik umrah dan haji, Majelis Taklim, dan sosial.26

e. Media

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata

latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah

kata tersebut mempunyai arti “perantara” atau “pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.

Pengertian media menurut para ahli :

1) Menurut Syaiful Bahri Djamarah: Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. 2) Menurut Schram: Media adalah teknologi pembawa pesan yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

3) Menurut National Education Asociation (NEA) : Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.

4) Menurut Briggs: Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.

26

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1998), Cet. Ke-6, h. 43


(39)

5) Asociation of Education Comunication Technology (AECT): Media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.27

Secara umum dipahami bahwa istilah

„media‟ berlaku bagi produk-produk informasi dan hiburan dari industri-industri media, begitu juga contoh-contoh telekomunikasi yang membantu membawakan produk-produk tersebut kepada kita. Terdapat pelbagai kritis terdapat kajian media dalam perkembangan kritik media. Pendekatan-pendekatan ini secara bervariasi memberikan tekanan kepada pemahaman terhadap bisnis dan produsen media, kepada teks-teks media dan konstruksinya, dan kepada para audiens media dan konteks soial.28

f. Tujuan

“Maqashid al-Haji” barangkali istilah yang belum populer dikalangan umat Islam pada umumnya. Istilah yang kurang lebih bermakna tujuan-tujuan haji atau, maksud yang diinginkan dari ibadah haji ini menyimpan banyak hakikat penting tentang rukun islam yang kelima ini.

Kenyataanya yang masih sedikit disadari banyak umat islam

adalah bahwa setiap ibadah dalam islam ada “maqashid”-nya, ada tujuan yang mesti direalisasi, ada hikmah besar yang seharusnya terwujud melalui ibadah-ibadah ritual. Kerapkali umat Islam melakukan ibadah tanpa berusaha menghidupkan ruh yang terdapat

27

Dikutip darihttp://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html diakses Pada Tanggal: 10-September-2014 Jam: 09:54 Wib

28


(40)

dalam ibadah tersebut. Beberapa ulama dan pemikir Islam berusaha mengeksplorasi makna-makna penting yang tersimpan dalam buku haji ini. Abbas Kararah, misalnya, mengkhususkan sebuah kitab berjudul Kitab al-Din wa Hajj yang menyikap makna penting dan hikmah-hikmah yang tersimpan dalam rukun-rukun islam yang sering kali terlupakan, yaitu rukun shalat, zakat, puasa dan haji. Pemikir Islam Iran Ali Shariati juga mengarang sebuah buku khusus membahas tinjauan filosofis spiritual dalam ibadah multi nasional ini.29

Tujuan pelaksanaan bimbingan dari aspek ibadah kemandirian jamaah akan membuat mereka lebih tenang beribadah, sesuai syariat ibadah. Sementara kemandirian kesehatan diharapkan akan membuat jamaah cepat mengetahui kondisi kesehatanya dan mampu melakukan penanggulangan atau pencegahan awal. Jamaah mandiri biasanya juga akan cepat tanggap mengeatasi persoalan yang muncul mendadak di Arab Saudi namun tentu saja mewujudkan kemandirian tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, juga masyarakat. Itulah sebabnya perlu adanya pelayanan bimbingan ibadah haji yang sesuai pedoman dan materi manasik yang lebih sederhana serta mudah dipahami jamaah haji.

g. Akomodasi

Akomodasi adalah sarana untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan

29


(41)

minum serta jasa lainnya.30 Akomodasi yang dipakai oleh Penyelenggara Haji Khusus (PIHK) adalah Hotel Bintang 5 (Lima) semua mulai dari kota Madinah, Mekkah, Jedah dan Fasilitas untuk Manasik Haji.

h. Jadwal

Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci. Sedangkan pengertian penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan ke dalam jadwal.

Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci: penataran itu sudah disetujui oleh pimpinan acara jadwal kegiatan yg akandilakukan.31

Jadwal manasik adalah program untuk suatu acara yanga akan dilakasanakan agar semua rangkaian kegiatan dapat berjalan sesuai waktu yang sudah direncanakan sehingga acara manasik haji berjalan sesuai waktu dan tempat yang berlaku.

30

Dikutip dari http://khoirulf.blogspot.com/2011/01/pengertian-akomodasi.html diakses Pada Tanggal: 11-september-2014 jam: 11:32

31

Dikutip http://artikata.com/arti-331247-jadwal.htmldiakses Tanggal: 11-september-2014 Jam: 10:59 Wib


(42)

C. Pelayanan Ibadah Haji

1. Dasar Hukum Pelayanan Ibadah Haji

Terdapat dua dasar hukum yang menjadi landasan penyelenggaraan ibadah haji. Pertama, Undang-undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggara ibadah haji. UU ini merupakan pengganti dari UU No. 17 Tahun 1999 yang mengamanatkan langsung kepada Menteri Agama.32 Berkaitan dengan penyelenggaraan ibadh haji khusus, pemeritah. menetapkan Undang-undang mengenai standar minimal ibadah haji khusus, hal tersebut dapat dilihat peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 22 Tahun 2011 tentang standar minimal penyelenggara ibadah haji khusus.33

Pokok-pokok penyelenggaraan ibadah haji meliputi enam hal. Kaitanya dengan pelayanan bimbingan haji ini dijelaskan pada pokok-pokok penyelenggaraan ibadah haji poin keempat yaitu pemerintah berkewajiban melakukan pembinan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan adminitrasi, bimbingan ibadah, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan jemaah haji.

Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti seorang costumer servic adalah:

a. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih

32

Undang –Undang Dasar Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, tentang Penyelenggara Ibadah Haji Nomor 13 Tahun 2008, h. 1

33

Undang-Undang Dasar Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, tentang Standar Pelayanan PIHK Nomor 22 Tahun 2011, h. 1


(43)

b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dan penuh dengan senyuman. c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah

kenal.

d. Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan. e. Berbicara dngn bahasa yang baik dan benar

f. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukan kemampuannya g. Jangan menyela atau memotong pembicaraan

h. Mampu meyakinkan nasabah serta memberikan kepuasan

i. Jika tidah sanggup menangani permasalahan yang ada, minta bantuan. j. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan dilayani.

2. Tahap-tahap Pelayanan Ibadah Haji

a. Pendaftran

Warga Negara Indonesia berhak melaksanakan Ibadah Haji dengan mendaftarkan diri di Kantor Kementerian Agama sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Menteri. Pendaftaran sebagaimana dimaksud dilakukan sepanjang tahun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan prinsip pelayanan berdasarkan nomor urut pendaftaran. Nomor urut pendaftaran sebagaimana dimaksud,digunakan sebagai dasar dalam pelayananpemberangkatan Jemaah Haji.

Berikut ini Persyaratan Pendaftaran Haji :

1) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan setiap hari kerja sepanjang tahun.


(44)

2) Pendaftaran Jemaah Haji dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kab/Kota domisili Jamaah Haji sesuai KTP.

3) Pendaftaran haji sebagaimana point (1) dan (2) wajib dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan untuk pengambilan foto dan sidik jari.

b. Sebelum Keberangkatan 1) Pengelompokan

a) Pengelompokan bimbingan jamaah haji diatur berdasarkan pertimbangan domisili jamaah dan keluarga.

b) Setiap 11 orang jamaah haji dikelompokkan dalam 1 regu dan setiap 4 regu (45 orang) dikelompokkan dalam satu rombongan. Penugasan pembimbing diatur oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota.

c) Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh Kepala Kantor Agama Kabupaten/Kota.

d) Jamaah haji akandiberangkatkan dalam satu kelompok terbang (Kloter) dengan kapasitas pesawat bervariasi yaitu: 325 orang, 360 orang, 405 orang, 450 orang, dan 455 orang. Dalam Kloter tersebut terdapat petugas operasional yang menyertai jamaah haji.

2) Bimbingan Manasik Haji

a) Jamaah haji yang telah terdaftar pada tahun bersangkutan mendapatkan Buku Paket Bimbingan Manasik Haji.


(45)

b) Jamaah haji memperoleh buku paket bimbingan manasik haji

terdiri dari: Tuntunan Praktis Perjalanan Ibadah Haji dan Do‟a

Dzikir dan Tanya Jawab Ibadah Haji.

c) Bentuk bimbingan diberikan dalam 2 sistem yaitu kelompok dan missal.

d) Sistem bimbingan kelompok dilaksanakan di KUA Kecamatan dengan 11 (sebelas) kali pertemuan.

e) Sistem bimbingan missal dilaksanakan di Kabupaten/Kota minimal 4 (empat) kali pertemuan sebelum dan sesudah bimbingan kelompok.

c. Selama dalam Perjalanan

Bimbingan selama dalam perjalanan dan di Arab Saudi dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh PIHK, dan petugas pembimbing sebagai mana dimaksud paling sedikit 1 (satu) orang untuk setiap 45 jemaah, hal tersebut sebagimana dicantumkan dalam Peraturan Menteri RI pasal 8 ayat 1 dan 2. Berdasarkan Kementerian Agama RI pelayanan bimbingan ibadah haji selama pemberangkatan baik ketika di Tanah air maupun di Arab Saudi yaitu:

1) Kegiatan menjelang keberangkatan

a) Menjaga kondisi kesehatan dengan makan-makanan yang bergizi dan menjaga kebugaran/kesehatan secara teratur.

b) Menyelesaikann urusan pribadi, dinas, sosial kemasyarakatan dan hutang piutang.


(46)

c) Menyiapkan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan.

d) Menyiapkan barang-barang bawaan yaitu dokumen (Surat Panggilan Masuk Asrama/SPMA, bukti setor warna biru, buku kesehatan), bekal, pakaian dan obat-obatan.

e) Diajurkan shalat sunat dua rakaat dan diajurkan pula berdo‟a untuk keselamatan diri dan keluarga yang ditinggalkan.

2) Selama perjalanan dari Rumah sakit sampai asrama haji Embarkasi a) Dianjurkan memperbanyak dzikir dan do‟a.

b) Pada dasarnya bertalbiyah dibaca dalam keadaan berihram, namun dapat saja dilakukan pada saat-saat tertentu guna pemantapan seperti ketika berangkat dari rumah menuju asrama (tanpa disertai niat ihram, semata-mata sebagai dzikir biasa).

c) Selama dalam perjalanan sudah berlaku hukum musafir, dengan demikian boleh meng-qasar shalat, kecuali setelah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebaiknya tidak diqasar dan dijama.

d. Di Asrama Haji Embarkasi

1) Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dan bukti setor lunas BPIH warna biru.

2) Menerima kartu makan dan akomodasi selama di Asrama Haji. 3) Memeriksakan kesehatan fisik (pemeriksaan akhir).


(47)

5) Menempati kamar yang telah disediakan. 6) Diajurkan mengikuti pembinaan manasik haji.

7) Menerima paspor, gelang identitas dan uang living cost (biaya hidup selama di Arab Saudi) sebasar 1500 reyal Saudi.

8) Masing-masing jamaah haji menjaga barang bawaan yang berharga.

9) Menjaga ketertiban dan kebersihan. e. Berangkat menuju Bandara Emabarkasi

1) Menaiki bus dengan tertib dan teratur sesuai dengan regu dan rombongannya.

2) Dilarang membawa benda-benda tajam barang yang mudah meledak, majalah /VCD, rokok dan jamu berlebihan.

3) Tidak mudah menerima titipan barang sampai tertinggal. f. Di Bandara Embarkasi

1) Turun dari bus dengan terbit dan teratur.

2) Tas tentangan dan tas paspor jangan tertinggal dalam bus.

3) Menaiki pesawat dengan tertib dan menujukkan paspor dan boarding pass.

g. Di Pesawat

1) Petunjuk yang disampaikan awak kabin atau petugas.

2) Simpan tas tentangan di tempat yang telah disediakan (kabin). 3) Duduk tenang dan gunakan sabuk pengaman, jangan berjalan hilir


(48)

4) Selama dalam perjalanan tidak diperkenankan merokok dan mengaktifkan HP.

5) Memperbayakan dzikir dan do‟a serta membaca ayat-ayat suci

Al-Qur‟an.

6) Perhatikan tata cara penggunaan WC, hati-hati dalam penggunaan air jangan sampai tercecer di lantai pesawat karena bisa membahayakan keselamatan penerbangan.

7) Apabila akan buang air kecil/besar agar ke kamar kecil/WC dengan cara duduk diatas kloset dan untuk mensucikannya menggunakan tissue yang ada, setelah tissue dibasahi dengan air kran yang tersedia.

8) Perhatikan ceramah, pemutaran film manasik haji yang dipertujukkan dalam perjalanan.

9) Apabila jamaah haji sakit, agar segera mengubungi petugas kesehatan.

h. Di bandara Arab Saudi (Kedatangan) 1) Bandara King Abdul Aziz Jeddah

2) Turun dari peawat dengan tertib, jangan lupa tas dan paspor 3) Menungu di ruangan yang tersedia untuk pemeriksaan imigrasi 4) Antri dengan teratur di loket yang telah ditentukan sambil

menunjukan paspor kepada petugas imigrasi 5) Pemerikasaan badan oleh petugas Arab Saudi


(49)

6) Mengambil koper dengan mempersiapkan kuncinya, kemudian memeriksakan kepara Petugas Bea Cukai.

7) Setelah selesai diperiksa dan diberi tanda kemudian keluar dengan tertib ke tempat istirahat di Bandara.

8) Barang bawaan diserahkan kepada petugas pengakut barang (ummal) untuk diangkut dengan geborak (troli) selanjutnya dibawa ke tempat istirahat tanpa dipungut biaya.

9) Istirahat di tempat yang telah ditentukan ± 35 menit, selama menunggu keberangkatan ke Makkah/Madinah.

10)Bersiap-siap berangkat ke Madinah bagi jamaah haji gelombang I yang mendarat di Jeddah, dan ke Makkah bagi gelombang II dengan berniat ihram umrah atau haji.

11)Menerima tiket bus ddari Naqobah untuk perjalanan antar kota perhajian selama ini Arab Saudi.

i. Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Azis Madinah

1) Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tentengan dan paspor.

2) Menunggu di ruang yang tersedia untuk pemeriksaan imigrasi, lama pemeriksaan ± 30 menit.

3) Antri dengan teratur di loket yang ditentukan sambil menunjukkan Paspor Haji kepada Petugas Imigrasi Arab Suadi bagi laki-laki bersama laki-laki dan perempuan bersama perempuan.


(50)

4) Pemeriksaan badan oleh Petugas Arab Saudi dalam kamar tertutup, antara laki-laki oleh petugas laki-laki dan perempuan oleh petugas perempuan jangan menyerahkan barang dan uang atau apapun kepada petugas tersebut.

5) Mengambil koper dengan mempersiapkan kucinya, kemudian memeriksakan kepada Petugas Bea Cukai.

6) Setelah selesai diperiksa dan diberi tanda, kemudian keluar dengan tertib.

j. Berangkat Menuju Madinah/Makkah

1) Menaiki bus dengan tertib dan teratur sesuai rombongan masing-masing dan menyerahkan paspor kepada petugas Arab Saudi (Naqobah).

2) Ketika bus bergerak dan selama dalam perjalanan hendakanya

berdo‟a dan berdzikir jaga kesehatan, istirahat secukupnya.

3) Selama dalam perjalanan, hendaknya selalu mengingatkan pengemudi untuk tetap berhati-hati.

4) Ketika istirahat dirumah makan, tetap memperhatikan barang bawaannya.

k. Selama di Arab Saudi Di Pemondokan 1) Madinah

a) Turun dari bus dengan teratur dan menempati pemondokan yang telah ditentukan.


(51)

b) Penempatan jamaah haji dilakukan oleh Majmuah (group). c) Berhati-hati saat naik atau turun dengan tangga berjalan

(eskalator) agar pakain tidak tersangkut.

d) Setiap jamaah haji mendapat tempat yang ukurannya kurang lebih 2x2 meter berikut ranjang.

e) Waspada terhadap kemungkinan kehilangan uang dan barah bawaan baik di pemondokan atau di Masjid/tempat lainnya. f) Kamar tidur juga digunakan untuk menaruh koper, tas dan

lain-lain.

g) Keluar masuk kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika dalam kamar atau keluar kamar. h) Berangkat ke Masjid Nabawi secara beregu/berombongan, dan

sebelum berangkat hendaknya mematikan lampu,AC dan kompor.

2) Makkah

a) Turun dari bus dengan teratur dan memperhatikan kopernya masing-masing.

b) Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil qur‟ah (undian) di tanah air, dpandu oleh petugas maktab dan dibantu PPIH Arab Saudi.

c) Pemondokan di Makkah disediakan bagi jamaah haji untuk kurang lebih 28 hari.


(52)

d) Jangan memaksakan ziarah apabila kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

e) Pemondokan jamaah yang berada di luar Ring I (± 2.000 meter) disediakan transportasi dari pemondokan ke Masjidil Haram tanpa dipungut biaya. Pengangkutan dan penjemputanya diatur oleh petugas PPIH Arab Saudi.

f) Setiap jamaah haji mendapatkan tempat tidur dan tempat menaruh barang bawaan yang ukurannya lebih kurang 3,5 meter.

g) Setiap kloter diusahakan menjadi satu rumah, namun ada juga kloter yang terpecah, hal ini disebabkan kapasitas rumah tidak sama.

3) Di Armina

a) Padang Arafat

b) Turut dari bus dan memasuki kemah.

c) Menempati kemah yang telah disediakan oleh maktab berupa tanda besar, setiap tenda dapat menampung jamaah haji lebih dari satu kloter, dilengkapi dengan alas tidur berpa hambal tanpa bantal.

d) Selama di Padang Arafat jemaah haji diurus oleh maktab, pelayanan yang diberikan anatar lain penempatan jamaah di tenda pada saat tiba, pengurusan angkutan ke Mina dll.


(53)

e) Selama di Padang Arafat jamaah mendapat konsumsi prasmanan prosesnya perlu tertib.

f) Sambil menunggu saat wukuf, ikuti ceramah yang disampaikan oleh petugas kloter.

4) Muzdalifah

a) Penempatan jemaah haji di areal Mabit Muzdalifah.

b) Turun dari bus dan memasuki ke tempat mabit sesuai dengan nomor maktab.

c) Selama mabit di Muzdalifah upayakan kain ihram menutup badan.

d) Lewat tengah malam jamaah haji berangkat ke Mina

e) Di Muzdalifah jamaah haji mendapatkan pelayanan, informasi, dan penyuluhan mabit.

5) Mina

a) Perkemahan di Mina ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi dan disediakan bagi jamaah haji untuk melaksnakan mabit. b) Jamaah haji berada di kemah Mina sejak tanggal 10 s.d. 13

Dzulhijah, bagi yang melaksanakan nafar awal meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijah setelah melontar 3 jamrah. c) Selama di Mina jamaah haji diurus oleh maktab.

d) Selama di Mina jamaah dilarang mencorat-coret/ menggambar pada tenda, batu, dan lain-lain.


(54)

e) Selama jamaah haji di Mina dianjurkan banyak istirahat, dan dzikir, dan tetap menjaga kesehatan sambil melaksanakan ibadah mabit dan melontar sesuai dengan ketentuan manasik. l. Di Hotel Transito Jeddah

1) Peroses pemulangan jamaah haji ke tanah air bagi yang melalui Jeddah, diistirahatkan di Jenddah ± 24 jam.

2) Ketentuan barang yang boleh dibawa hanya satu koper beratnya± 32 kg dan satu tas tentengan, selebihnya harus dikargokan dengan biaya ditanggung sendiri oleh jamaah yang bersangkutan.

3) Ketika akan berkunjung kepada keluarga yang berada di Jeddah, agar meminta ijin kepada panitian dan perhatikan jadwal keberangkatan ke banadara KAAIA Jeddah.

4) Ketua Kloter dibantu Ketua Regu/Rombongan membagikan Papor dan Boarding Pass kepada jamaah haji.

5) Ketika akan meninggalkan Hotel Transito menuju bandara KAAIA Jeddah, perhatikan barang bawaannya jangan sampai tertinggal, jangan membawa benda tajam dan barang yang mudah meledak. m. Di Bandara Udara Arab Saudi (Kepulangan)

1) Bagi jamaah haji yang kepulangan ke tanah air mulai Jeddah maupun Madinah, setibanya di airport jamaah haji istirahat di tempat yang telah disediakan.

2) Tiga jam sebelum pesawat berangkat, jamaah haji akan dipersilakan kasuk kedalam gate/pintu yang ditentukan dan antri


(55)

seraca tertib dengan menyiapkan Paspor untuk pemeriksaan oleh Petugas Imigrasi Arab Saudi, dan pemerikasaan Boarding Pass oleh Petugas penerbangan.

3) Pihak penerbangan baik dari Garuda maupun Saudi akan membagikan air Zamzam sebanyak 5 liter orang di pelabuhan Debarkasi (Indonesia).

4) Naik pesawat dengan tertib sesuai dengan petunjuk awak kabin dan sebelum naik pesawat, periksalah barang bawaan masing-masing jangan sampai tertinggal.

n. Pemulangan

1) Di bandara udara debarkasi (di Tanah Air)

a) Pesawat udara mendarat di Bandara Debarkasi.

b) Sebelum jamaah haji turun, PPIH Embarkasi setempat

menyabut di dalam pesawat dengan ucapan “Selamat Datang”

serta memberi petunjuk-petunjuk yang diperlukan.

c) Memeriksakan paspor haji kepada Petugas Imigrasi dan buku kesehatan kepada Petugas Kesehatan.

d) Petugas Kesehatan akan menstempel Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH).

e) Apabila ada jamaah sakit, dapat menghubungi petugas kesehatan/dokter yang selalu siap melayani jamaah haji di terminal Debarkasi ataupun Asrama Haji Debarkasi.


(56)

2) Di Asrama Haji

a) Bagi jamaah haji yang transit di Asrama Haji, barang bawaannya/kopernya diambil di Asrama Haji.

b) Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan agar jamaah haji selalu menjaga barang bawaannya.

c) Bila jamaah haji tidak menemukan barang bawaannya, harap melaporkan ke petugas penerbangan atau petugas barang tertinggal (barter).

d) Bagi jamaah haji yang dijemput dapat langsung pulang ke rumah masing-masing, dan bagi yang transit disediakan penginapan di Asrama Haji Debarkasi.

e) Jemaah haji yang transit diurus oleh petugas daerah yang bersangkutan di Asrama Haji Debarkasi.

f) Biaya konsumsi selama transit ditanggung oleh jamaah haji. 3) Di Kampung Halaman

a) Sebelum sampai di rumah diajurkan shalat 2 rakaat dan sujud syukur di masjid/mushallah terdekat dengan rumaah.

b) Sesampainya di daerah asal, bila ada jamaah haji sakit dalam waktu 14 hari sejak kedatangan, segera berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit setempat dengan bebas biaya.

c) Dianjurkan sebelum masuk ke rumah terlebih dahulu agar


(57)

menjemput dan menyambut, karena do‟a orang yang baru melakasanakan ibadah haji dikabulkan oleh Allah SWT.

d) Setelah melaksankan ibadah haji agar meningkatan iman, taqwa dan kepedulian sosialnya serta bergabung dengan IPHI yang ada pada masing-masing daerah.34

3. Pelayanan Ibadah Haji Khusus

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 22 Tahun 2011 tentang standar pelayanan minimal penyelenggaraan ibadah haji khusus Bagian ketiga Bimbingan Jamaah pasal 8 ayat 2 meneraangkan bahwa sebelum keberagkatan diberikan pelayanan bimbingan manasik dan perjalanan haji paling sedikit 5 (lima) kali pertemuan. Namun secara rinci pelayanan bimbingan ibadah haji dijelaskan oleh Kementerian agama sebagai berikut:

a. Pendaftaran Haji Khusus

1) Pendaftaran Haji khusus dilayani di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta.

2) CJH Khusus menunjuk salah satu PIHK (Penyelenggaran Ibadah Haji Khusus) yang memiliki izin dari Kementerian Agama.

3) CJH Khusus menyetor setoran awal sebesar $ 4000 di BPS BPIH.

34

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jakarta, Tuntunan Praktis Perjalanan Ibadah Haji.(Jakarta: Kementerian Agama RI, 2011), h. 8-87


(58)

b. Bimbingan Ibadah Jamaah Haji Khusus

PIHK wajib memberikan bimbingan manasik dan perjalanan haji sebelumkeberangkatan, selama di perjalanan, dan selama di Arab saudi.

Bimbingan manasik dan perjalanan haji sebelum keberangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling sedikit 5 (tima) kali pertemuan.Bimbingan selama di perjalanan dan di Arab Saudi sebagaimana dimaksud dalamPasal 8 ayat (1) dilaksanakan oteh petugas yang ditunjuk oleh PIHK (2) Petugas pembimbing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 1 (satu)orang untuk setiap 45 jemaah. Dan PIHK wajib memberikan buku paket bimbingan manasik dan perjalanan haji yangditerbitkan oleh Kementerian Agama kepada setiap jemaah.

c. Transportasi Jamaah Haji Khusus

PIHK wajib menyediakan transportasi bagi jemaah haji khusus yang aman, layak, dan nyaman sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi transportasi udara ke dan dari Arab Saudi dan transportasi darat atau udara selama di Arab Saudi. Tranportasi udara ke dan dari Arab saudi menggunakan penerbangan langsung atau paling banyak 1 (satu) kali transit dengan maskapai penerbangan yang sama. Transportasi darat selama di Arab Saudi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


(59)

menggunakan bus syarikah (perusahaan) dan berAC yang diisi paling banyak 45(empat puluh lima) jemaah untuk setiap bus.

d. Akomodasi dan Konsumsi di Arab Saudi

PIHK wajib menyediakan akomodasi dan konsumsi bagi jemaah haji khusus di Jeddah, Makkah, Madinah dan Masyair. Penyediaan akomodasi di Jeddah, Makkah dan Madinah sebagaimana dimaksud berupa hotel paling rendah berbintang empat. Akomodasi di Makkah dan Madinah sebagaimana dimaksud berjarak paling jauh 500 meter dari Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi diMadinah.

e. Akomodasi

Akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam setiap kamar diisi paling banyak 4 (empat) orang. Menjelang dan setelah Wukuf, PIHK dapat memberikan akomodasi berupaapartemen transit di Makkah.

Akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan paling lama 5 (lima)hari antara tanggat 3 sampai dengan 15 Dzuthijjah. Akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki akses tranportasi yang mudah ke Masjidil Haram. Akomodasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam setiap kamar diisi palingbanyak 4 (empat) orang. Kualitas akomodasi transit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling rendahsetara dengan hotel berbintang 4 (empat). Akomodasi di Masyair sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 menggunakan perkemahan yang berAC.


(60)

Perkemahan sebagaimana dimaksud penggunaannya mempertimbangkan aspek kelayakan, keamanan, kenyamanan, sesuai dengan ketentuan Pemerintah Arab Saudi.

f. Konsumsi

Konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 di Jeddah, Makkah danMadinah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Pelayanan dengan standar hotel dan sistem penyajian secara

prasmanan dan menu Indonesia.

2) Konsumsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 di Masyair wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) pelayanan dengan sistem penyajian secara prasmanan; b) menu lndonesia; dan

c) pelayanan Coffee Shop.

3) Penyediaan konsumsi dalam perjalanan atau di bandara dapat diberikan dalamkemasan box.

g. Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji

PIHK wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji khusus sejaksebelum keberangkatan sampai kembali ke Tanah Air. Pelayanan kesehatan sebelum keberangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi pemberian bimbingan kesehatan dan vaksinasi yang diwajibkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Pelayanan kesehatan sejak keberangkatan sampai kembali ke tanah air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menyediakan


(61)

1 (satu) orang tenaga dokter untuk paling banyak 90 jemaah. PIHK wajib memfasilitasi dan mengurus jemaah yang membutuhkan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di BPHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi dan meninggal dunia. PIHK bertanggungjawab terhadap pemulangan jemaah haji yang dirawat inap di Arab Saudi melewati jadwal kepulangan jemaah haji. PIHK bertanggungjawab terhadap perawatan jemaah haji yang di rawat di rumah sakit di negara transit. PIHK wajib memberikan pelayanan bagi jemaah haji sakit dalam bentuk:

1) Safari wukuf bagi jemaah haji khusus yang masih dapat diberangkatkan ke Arafah.

2) Badal haji bagi Jemaah Haji yang tidak dapat diberangkatkan ke Arafah.

h. Perlindungan Jemaah Haji

PIHK wajib memberikan perlindungan kepada jemaah haji dalam bentuk asuransi. PIHK wajib memberikan gelang identitas jemaah haji yang disediakan oleh Kementerian Agama.

PIHK wajib menyediakan kartu tanda pengenal yang memuat nama jemaah, nama PIHK dan nomer kontak di Arab Saudi, nama dan alamat hotel, dan identitas lainyang dianggap perlu. PIHK wajib menyediakan petugas dari unsur pengurus PIHK yang bertanggung jawab terhadap pelayanan jemaah haji sebanyak 1 (satu) orang unluk


(62)

45 sampai 135 jemaah dan sebanyak 2 (dua) orang untuk 136 sampai 200 jemaah.

i. Administrasi dan Dokumen Haji

PIHK wajib memberikan pelayanan adminstrasi untuk penyelesaian persyaratan pemerolehan visa haji dan dokumen perjalanan jemaah haji khusus, penyelesaian pembatalan jemaah haji khusus, pengurusan paspor dan dokumen jemaah haji khusus di Maktab dan pengurusan barcode di Arab Saudi untuk kepastian penyediaan layanan kepadasetiap jemaah yang diberangkatkan. PIHK wajib memberikan layanan informasi program dan rencana perjalanan ibadah haji kepada jemaah khusus.35

35


(63)

50

A. Sejarah

Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pariwisata baik di dalam negeri maupun di luar negeri, khususnya pasca krisis moneter yang melanda dunia pada tahun 1998, maka berdirinya PT ALIA INDAH WISATA (ALIA WISATA) di tahun 2000 adalah momentum yang tepat, untuk mengambil peran yang nyata membantu pemerintah Indonesia meningkatkan industri pariwisata yang sebelumnya terpuruk karena adanya krisis moneter.

ALIA WISATA berdiri sejak tahun 2000 hingga saat ini, dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan waktu, saat berdiri hanya dengan sebuah unit untuk wisata dalam negeri serta memberikan pelayanan kepada Jamaah Umroh & Haji Khusus, dan sejalan dengan perkembangan usaha pariwisata dalam negeri, maka hingga kini Perusahaan telah berkembang tidak hanya melayani jamaah Umroh & Haji Khusus namun telah dapat melayani dan memfasilitasi segala bentuk layanan pariwisata baik untuk Dalam dan Luar Negeri, baik di bidang Airlines Ticketing, Tours, Hotel Voucher dan MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exhibition).1

Memasuki era pasar bebas ASEAN yang akan berlangsung pada tahun 2015 nanti, sudah selayaknya ALIA WISATA mampu dapat bersaing secara

1


(64)

global dikawasan ASEAN, dengan segala kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya. Kemampuan sumber daya dan potensi ALIA WSATA saat ini sudah saatnya siap berada pada peraingan secara global di dunia internasional, keanggotaan pada asosiasi-asoasiasi Internasional maupun di dalam negeri membuktikan bahwa ALIA WISATA telah siap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

PT. ALIA INDAH WISATA (ALIA WISATA) berdiri pada bulan April tahun 2000 dengan akte Notaris No. 059 tertanggal 25-April-2000 dengan Notaris AGUS MADJID SH di Jakrta.

Nama Perusahaan : PT. ALIA INDAH WISATA. Merk Dagang : ALIA WISATA.

Pimpinan Perusahaan : Joko Asmoro, SE, MM.

Alama Perusahaan : Puri Sentra Niaga Blok E-73, Kalimalang, Jakarta 13620. Ph. (021) 86608950, Fax (021) 86608948 E. aliawisata@cbn.net.id | www.alia.travel Bidang Jasa Pelayanan :

1. Penyelenggara Umroh & Haji Khusus.

2. Airlines Ticketing (Domestic & International). 3. Tours / Paket Wisata (Domestic & International). 4. Hotel Voucher (Domestic & International).


(65)

5. MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exhibition).2 Perizinan Perpanjangan Terbaru :

1. Penyelenggara Umroh : No. D/456 Tahun 2010 KEMENAG RI. 2. Penyelenggara Haji : No. D/377 Tahun 2010 KEMENAG RI. 3. Biro Perjalanan Wisata : No. 288/2013 DISPARDA DKI JAKARTA. 4. Industri MICE : No. 287/2013 DISPARDA DKI JAKARTA. 5. SIUP : No. 02880-05/PM/1.824.271 DKI JAKARTA. 6. TDP : No. 09.04.1.63.19224 DKI JAKARTA.

7. NPWP : No. 01.979.874.3-005.000 8. Kep. Menteri Hukum & Perundang-Undangan RI :

No. C-19840 HT.01.01.TH 2000

9. Tahun 2000 hingga saat ini. 3

B. Visi dan Misi 1. Visi

Memberikan servis terbaik kepada jamaah dalam melaksanakan ibadah

haji dan umrah”4

2. Misi

Melakukan syiar islam dengan cara beribadah haji dan umrah”5

2

Arsip file Profil Perizinan Perusahaan Company Profile PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.3

3

Arsip file Company Profile PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.3

4

Arsip file Pendahuluan Company Profile PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.2

5

Wawancara dengan Bapak H. Mochamad Rusli selaku Gm Umroh & Haji PT Alia Indah Wisata, pada tanggal 20 Juni 2014 Jam 10 : 00 s/d selesai.


(66)

C. Penghargaan PT Alia Indah Wisata

Dengan semangat bekerja menjalankan Amanah dan Kejujuran serta kerja keras dengan dedikasi, loyalitas serta profesionalisme, telah mambawa ALIA WISATA memperoleh beberapa penghargaan, antara lain ;

1. The Best Hajj Travel Agent – tahun 2006-M/1427-H, dari Maktab VIP, Muasasah Haji Asia Tenggara (Muttawiffy of South East Asia Pilgrims), Kingdom of Saudi Arabia.

2. The Best and The Largest Islamic Tourism Exhibition 2008, dari Islamic Tourism London, UK.

3. The Best Travel Agent Indonesia 2013, dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat R.I. bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif R.I.6

D. Sturuktur Organisasi

1. Susunan Team Operasional Haji Alia Wisata (Tahun 2014 M/1435 H)7

Gambar 3.1 : Strutur Organisasi Pembimbing Ibadah Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata

6

Arsip file Company Profile PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H. 7

7

Arsip file Buku Panduan Haji Khusus PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.3 PEMBINA

DR. H.M. Ramelan, MBA.

PENANGGUNG-JAWAB PROGRAM. H. Joko Asmoro, SE, MM.

PIMPINAN OPERASIONAL H. Rifqi Junaidi, Lc

PEMBIMBING IBADAH KH. Abdul Aziz Arbi, MA

PEMBIMBING KESEHATAN

Dr. H.E. Kusdinar Achmad, MPH.

PEMBIMBING IBADAH Ustad. Zacky Mirza


(67)

Team Operasional Saudi Arabia8

Gambar 3.2 : Strutur Organisasi Petugas Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata di Arab Saudi

Team Operasional Indonesia9

Gambar 3.3 : Strutur Organisasi Petugas Haji Khusus PT. Alia Indah Wisata di Indonesia

2. Fungsi dan Tugas dari Masing-masing Divisi

a. Pembina Haji tugasnya adalah mematau hasil kegiatan jamaah haji mulai dari pergerakan calon jamaah haji sampai pelaksana ibadah haji.

8

Arsip file Buku Panduan Haji Khusus PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.3

9

Arsip file Buku Panduan Haji Khusus PT Alia Indah Wisata Tahun 2014 H.3 KOORDINATOR OPERASIONAL

H. Muhamad Marsudin, Lc

KOORDINATOR UMUM

H. Muh. Farid Maruf

GM. UMRAH & HAJI OPERATIONAL H. Mochamad Rusli

GM. WHOLESALER OPERATIONAL H. Eddy Budi Santoso

GM. FINANCE & ADMINISTRASI H. Warno Irnandi

TIM OPERASIAONAL HAJI & UMROH

Rudianto Prasetiadi, Irvan Ferisma, M. Rofiudin Jazuli, Abdul Chamid, Suripto, Hendry Setyantoro, Irvan, Irvan Budiman, Fifiek Firmansyah, Siti


(68)

b. Penanggung Jawab program Haji tugasnya adalah meyetujui program-program haji serta memantau secara teknis pelaksanaan ibadah haji khusus.

c. Pimpinan Operasional

1) Operasional Arab saudi tugasnya adalah menanggung jawab pelaksanaan haji yang menangani bidang Transportasi dan Akomodasi ketika di Arab Saudi.

a) Koordinator Operasional tugasnya adalah reservasi hotel atau pemondokan di Arab Saudi baik itu di Mekkah dan Madinah. Pemesanan Trasportasi melalui Naqobah, ketering (makanan). b) Koordinator Umum tugasnya adalah membantu jamaah haji

khusus paska pelakasanaan ibadah haji berlangsung serta memberikan pendampingan ketika di Arab Saudi.

2) Operasional Jakarta

a) Gm. Umroh & Haji operational tugasnya adalah membawahi struktur staf pada Manager Umroh & Haji, Supervisor Pelayanan Umroh & Haji, Supervisor Dokumen Proses dan Supervisor Reservation Land Arrangement.

b) Gm. Finance & administrasi tugasnya adalah membawahi staf dari Manager Ticketing, Manager Tours, Manager Hotel & Land Arangement, serta dibantu oleh Supervisor Ticketing International, Supervisor Ticketing Domestik, Supervisor Tours dan Supervisor Hotel & Land Arrangement Packege.


(69)

c) Gm. Wholesaler operational tugasnya adalah memimpin dan mengelola unit Finance dan Administration, dengan membawahi struktur staf dari Manager Finance, Manager Akunting, Supervisor Finance dan Supervisor Akunting.

d) Tim operasiaonal haji & umroh tugasnya adalah membantu tamu Allah (jamaah) Alia Wisata untuk menunaikan ibadah. Serta mengerjakan dan melakasanakan poresesi mulai dari pendaftaran sampai pelaksanaan ibadah umroh dan haji sampai pemulangan Jamaah.10

E. Pembimbingan Ibadah Haji Pada PT Alia Indah Wisata

Berkaitan dengan pembimbing manasik haji, PT. Alia Indah Wisata memberikan peyalanan bimbingan manasik haji oleh beberapa tenaga profesional dengan kepribadian yang mumpuni dan mampu bermasyarakat. Berikut adalah latar belakang dari pembimbing manasik haji pada PT. Alia indah Wisata:

10

Wawancara dengan Bapak H. Mochamad Rusli selaku Gm Umroh & Haji PT Alia Indah Wisata , pada tanggal 20 Juni 2014 Jam 10 : 00 s/d selesai.


(70)

Tabel. 3.1 Data Pembimbing Berdasarkan Pendidikan/Pengalaman11

No Nama Pembimbing Pendidikan Pengalaman

1 H. Joko Asmoro, SE, MM Magister Management (MM) Finence, Universitas Persada

Indonesia YAI

a. Karyawan Maskapai Penerbangan di bidang keuangan, IT dan sales &

marketing b. Sebagai General

Manager PT Patuna Mekar Jaya

2 H. Rifqi Junaidi, Lc S1, University

Al- Azhar Cairo Mesir

Operasional umroh, haji dan wisata luar negeri

3 KH. Abdul Aziz Arbi, MA S1 & S2

University Internasional Al-Madinah

Ketua Nadhatul Ulama di Ambon, Anggota DPR di Ambon dan

4 Ustad. Zacky Mirza S1 University

Al- Azhar Cairo Mesir

Pernah Berkerja di Saudi Airlines, Pembimbing Umroh dan Haji di Travel Agent, Ustad.

11

Wawancara dengan Bapak H. Mochamad Rusli selaku Gm Umroh & Haji PT Alia Indah Wisata , pada tanggal 25 Juni 2014 Jam 10 : 00 s/d selesai.


(1)

Metode Bimbingan Jasmani & Rohani Yang diberikan oleh team ESQ disini Jamaah Haji di uji kekompakan sesama Jamaah Haji Khusus PT Alia Indah Wisata


(2)

Praktek Ibadah Tawaf saat Manasik dibimbing oleh KH. Abdul Aziz Arbi& Ustad. Rahmat di Hotel Cikopo Bogor

Praktek Ibadah Sa’I saat Manasik dibimbing oleh KH. Abdul Aziz Arbi& Ustad. Rahmat

di Hotel Cikopo Bogor

Praktek Ibadah Lempar Jumroh ula, wustha dan aqobah saat Manasik dibimbing oleh KH. Abdul Aziz Arbi & Ustad. Rahmat di Hotel Cikopo Bogor

Foto Bersama Jamaah Haji Khusus PT Alia Indah Wisata Tahun 2014


(3)

Pembimbing Ibadah Haji Khusus Kh. Abdul Aziz Arbi dan Ustad. Zacky Mirza sedang menyampaikan Khutbah saat Wukuf di Arafah Mekkah Saudi Arabia

Hari Jumat 24 Dzulqadah. Jamaah haji Alia Wisata akan melaksanakan umrah bersama ustadz Zacky Mirza. Labbaikallahumma Labbaik... Labbaika la syarika laka Labbaik.


(4)

Pembimbing Ibadah Haji Khusus (Dr. H.E. Kusdinar Achmad & Ustad. Zacy Mirza) sedang Melontar Jumroh berserta para Jamaah Haji Khusus PT Alia Indah Wisata

Hari ini jamaah haji Alia Wisata melaksanakan ziarah kota Mekkah. Pada foto berikut jamaah haji sedang berada dikaki gunung Tsur.

jamaah haji Alia Wisata pada hari ini melaksanakan city tour ke Jabal Magnet dan percetakan Al-Quran di kota Madinah Al-Munawwarah.


(5)

Senin, 27 Dzulqadah. Alhamdulillah jamaah haji sudah melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat di mesjid Quba. Semoga pahala umrah yg dijanjikan oleh Rasulullah SAW.


(6)

Foto Bersama Gm. Operasional Umroh & Haji (H. Mochamad Rusli) PT Alia Indah Wisata

Foto Bersama Dirut. (H. Joko Asmoro, SE, MM.)

PTAlia Indah Wisata