BAB 20 Audit terhadap siklus produksi : Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

Nama

: Wahyu Nur Rohmah

NIM

: 2014017038

Kelas

: 4 A2

BAB 20
Audit terhadap siklus produksi : Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan
Tujuan audit terhadap sediaan adalah :
1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
sediaan
Auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo sediaan yang dicantumkan dineraca dengan
akun sediaan di buku besar dan selanjutnya ke jurnal pembelian atau register bukti kas
keluar.
2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan dineraca dan keterjadian

transaksi yang berkaitan dengan sediaan
Auditor melakukan berbagai prosedur guna membuktikan eksistensi aktiva yang
bersangkutan dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tersebut,auditor
melakukan pengujian substantif berikut ini :
a. Prosedur analitik
b. Pemeriksa bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan
c. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
d. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
e. Konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak luar
3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat
dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca
Pemeriksaan terhadap ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan sediaan
4. Membuktikan asersi hakkepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca
Pengujian substantif sebagai berikut :
a. Pemeriksa bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan
b. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
c. Konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak luar
d. Pemeriksaan perjanjian konsinyasi
5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca
Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini :

a. Pengujian analitik
b. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan sediaan
c. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
d. Permintaan informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh
klien

e. Pemeriksaan kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi
berterima umum
f. Pemeriksaan catatan pendukung yang berkaitan dengan data kos per satuan
sediaan
g. Pelaksanaan gross-profit test
h. Meminta surat representasi sediaan dari klien
6. Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca.
Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini :
a. Pemeriksaan terhadap penyajian konsinyasi
b. Pemeriksaan penggolongan sediaan dalam neraca
c. Pemeriksaan pengungkapan sediaan di neraca
Namun tujuan utama pengujian substantif terhadap sediaan adalah membuktikan bahwa saldo
akun sediaan yang di cantumkan di neraca mencerminkan akun sediaan yang dicantumkan di
neraca mecerminkan saldo akun sediaan produk jadi,sediaan suku cadangan, sediaan bahan habis

pakai pabrik (factory supplies) yang sesungguhnya pada tang gal neraca tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pegujian subtantif yang digolongkan ke dalam lima
kelompok
1. Prosedur audit awal
5 prosedur audit dalam melakukan rekonsiliasi informasi sediaan di neraca dengan
catatan akuntansi yang bersangkutan :
a. Usut saldo sediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun sediaan yang
bersangkutan di dalambuku besar
b. Hitung kembali saldo akun sediaan didalam buku besar
c. Usut saldo awal akun sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu
d. Usut posting pendebitan dengan pengkreditan akun sediaan ke jurnal yang
bersangkutan
e. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu sediaan dengan akun kontrolsediaan di
buku besar
2. Prosedur analitik
Merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenaikewajaran sediaan yang disajikan di
neraca
3. Pengujian terhadap transaksi rincian
a. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi tersebut

b. Periksa pendebitan akun sediaan ke dokumen pendukung : bukti kas
keluar,faktur pembeliaan,laporan penerimaan barang,dan surat order pembelian
c. Periksa pengkreditan akun sediaan ke dokumen pendukung :faktur
penjualan,laporan
penerimaan
barang,bukti
pemakaian
barang
gudang,memodebit untuk retur pembeliaan

d. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
e. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembeian dalam minggu terakhir
tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca
4. Pengujian terhadap saldo akun rincian
a. Pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan
b. Periksa instruksi tertulis mengenai perhitungan fisik sediaan
c. Lakukan pengamatan terhada perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh
klien
d. Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang di simpan di gudang pihak luar
e. Mintalah informasi mengenai barang-barang klien yang dijual secara konsinyasi

dan barang-barang titipan yang ada di tangan klien
f. Mintalah informasi mengenai sediaan yang di jadikan jaminan penarikan utang
g. Lakukan pengujian terhadap penilaian persediaan
h. Mintalah informasi mengenai metode penilaian sediaan yang digunakan oleh
klien
i. Periksa kesesuaian kos per satuan sediaan dengan prinsip akuntansi berterima
umum
j. Periksa catatan pendukung yang bersangkutan dengan data kos persatuan
sediaan
k. Bandingkan laba bruto tahun yang diaudit dengan laba bruto tahun sebelumnya
l. Lakukan pengamatan terhadap unsur sediaan yang rusak
m. Hitung tingkat perputaran sediaan dan bandingkan dengan tingkat perputaran
sediaan tahun sebelumnya
n. Lakukan pengamatan terhadap sediaan yang lambat pemakaiannya atau
penjualannya
o. Mintalah surat repesentasi sediaan dari klien
5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
a. Periksa klasifikasi sediaan di neraca
b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan sediaan
c. Lakukan analytical review terhadap sediaan

Kelima kelompok pengujian substantif tersebut ditujukan untuk memverifikasi lima asersi
manajemen yang terkandung dalam akun modal saham dan akun penilaiannya :
1.
2.
3.
4.
5.

Keberadaan dan keterjadian
Kelengkapan
Hakkepemilikan
Penilaian
Penyajian dan pengungkapan