6
1. Pelestarian Sumberdaya Genetik Tanaman Hutan
Kekayan jenis dalam areal agroforestry sangat tinggi. Agroforestry yang terletak dekat hutan alam terdapat komponen jenis tumbuhan hutan yang
beragam. Agroforestry di Krui Lampung dan di Maninjau Sumatera Barat terdapat 300 spesies tumbuhan. Pada agroforestry banyak ditemukan tumbuhan yang
membutuhkan sinar matahari lebih banyak, seperti nangka, sukun, pulai, dan bayur.
Masyarakat desa di Gn Halimun, Jawa Barat banyak memanfaatkan flora hutan untuk kepentingan bangunan, sumber pakan, obat tradisional, kayu bakar, pakan
ternak, dan upacara adat sejumlah 464 jenis Harada at al., 2001, tetapi jenis yang umum dibudidayakan di ladang dalam tiga desa didominasi oleh 20 jenis pohon utama
yang bernilai ekonomis tinggi dan cepat tumbuh Bismark, 2004. Jenis pohon yang dikembangkan di antaranya adalah Maesopsis eminii, Agathis alba, Swietenia
macrophylla, Durio zibethinus, Melia azedarah, Paraserianthes falcataria, dan Peronema canescens
.
2. Sumber Buah-buahan
Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan yang memiliki keragaman tanaman sekitar 300 jenis di mana 200 jenis termasuk ke dalam tanaman budidaya, dan 50
jenis di antaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi. Agroforestry di Sumatera telah melestarikan pohon buah-buahan lebih dari 30 jenis dan di sekitar Bogor lebih 60
jenis. Jenis yang paling dominan adalah mangga, duku, langsat, nangka, manggis, dan jambu-jambuan. Selain itu melestarikan tumbuhan sayuran yang berprotein
tinggi seperti melinjo, petai, dan jengkol Michon dan Mary, 2000.
Agroforestry di Sumatera dan Kalimantan merupakan tempat pengembangan pohon buah hutan yang terancam punah. Dengan demikian agroforestry tidak
hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan nilai pelestarian biodiversitas dan genetik, seperti kelengkeng, rambutan, dan sekitar 20 jenis
mangga Michon dan Deforesta, 1995.
3. Sumber Sayuran dan Obat-obatan
Tanaman sayuran tumbuh pada stratifikasi bawah dari agroforestry di antara tanaman pohon. Konsumsi sayuran masyarakat desa sehari-hari umumnya
berasal dari agroforestry. Di Gunung Ciremai telah dibudidayakan sayuran seperti
Gambar 2. Profil arsitektur agroforestri parak di Maninjau, Sumatera Barat
Pengembangan dan Pengelolaan Daerah Penyangga…. M. Bismak dan R. Sawitri
7
kubis dan wortel. Selain itu tanaman obat-obatan juga menjadi target penanaman di daerah agroforestry. Sebagai contoh, salah satu desa kecamatan di batas
TNGC menghasilkan 28 ton jahe dan 15 ton kunir per tahun sebagai bahan rempah dan obat-obatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan, 2004.
4. Sumber Kayu